Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL


BAB 7 : SISTEM INFORMASI DAN RISET PEMASARAN GLOBAL

KELOMPOK 2:

SAFARUDIN B1B118020
KINANTI B1B118021
RIKE STIA RINI T. B1B118023
NOVI SARTIKA B1B118025
ANA ASHRAVIA SAFITRI M. B1B118028
WA ODE SITI NOVALYZAH B1B118030
NURDIAH HASNAWATI B1B118031
NURSAKINA B1B118033

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Sistem Informasi dan Riset
Pemasaran Global.

Adapun makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran Internasional. Selain itu, penyusunan makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang Sistem Informasi dan
Riset Pemasaran Global.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari, bahwa
dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu
penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pola makan dan
berat badan yang sehat.

Kendari, 14 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3

BAB I........................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN........................................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN.......................................................................................................................................... 5
A. Unsur Penyusun Sistem Informasi Global..............................................................................................5
B. Sumber Informasi.....................................................................................................................................6
C. Riset pemasaran........................................................................................................................................9
D. Teknik Analitis Untuk Melakukan Riset Pasar Internasional.............................................................15
E. Kendali Kantor Pusat Atas Riset Pemasaran Global............................................................................20

BAB III...................................................................................................................................................... 23

PENUTUP................................................................................................................................................. 23
A. Kesimpulan.............................................................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi, atau data yang bermanfaat merupakan bahan baku bagi Tindakan
ekslusif. Pemasar global dihadapkan pada masalah ganda Ketika mencari informasi
yang diperlukan untuk membuat keputusan. Di negara maju jumlah informasi jauh
melebihi kapasitas sesorang atau suatu organisasi untuk menyerapnya. Masalahnya
keluberannya, bukan kelangkaannya. Kalaupun negara maju diseluruh dunia
menikmati ledakan informasi yang tersedia mengenai karakteristik pemasaran
mengenai negara-negara komunis.
Jadi, pemasar global dihadapkan pada masalah kelebihan informasi dan
kelangkaan informasi. Pemasar global harus mengetahui kemana harus mencari
informasi, bidang subyek yang harus dicakup, dan berbagai cara memperoleh
informasi. Informasi yang diperoleh harus diproses dengan cara yang efisien dan
bermanfaat. Proses memperoleh informasi dikenal dengan istilah scanning
(penapisan). Makalah ini selanjutnya mengupas garis besar cara melaksanakan riset
pemasaran global dan diakhiri dengan diskusi mengenai manajemen system
pengumpulan informasi pemasaran dan usaha riset pemasaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur penyusunan sistem informasi global?
2. Apa saja sumber informasi?
3. Bagaimana riset pemasarannya?
4. Apa saja teknik analitis untuk melakukan riset pasar internasional?
5. Bagaimana kendali kantor pusat atas riset pemasaran global?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui saja unsur penyusunan sistem informasi global?
2. Untuk mengetahui sumber informasi?
3. Untuk mengetahui riset pemasarannya?
4. Untuk mengetahui teknik analitis untuk melakukan riset pasar internasional?
5. Untuk mengetahui kendali kantor pusat atas riset pemasaran global?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Unsur Penyusun Sistem Informasi Global
1. Agenda Subyek Informasi
Sebuah agenda subyek, atau daftar subyek yang informasinya diperlukan,
merupakan unsur dasar dari system informasi pemasaran global. Karena agenda
subyek setiap perusahaan harus dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
obyektif spesifik dari perusahaan , tidak mungkin memberikan saran agenda ideal atau
standar.
2. Modus Scanning: Pengamatan Dan Riset (Surveillance And Search)
Setelah agenda subyek di tetapkan, langakah berikutnya dalam merumuskan
sistem pengumpulan informasi secara sistematis dalam organisasi sebenarnya
merupakan pengumpulan informasi itu sendiri. Terdapat dua metode atau orientasi
penting dalam pengumpulan informasi yaitu mengawasi dan mencari.
Dalam pengamatan penapis (search) informasi berorientasi pada mendapatkan
informasi relevan yang kebetulan menjumpai dalam pesan-pesan bidang perhatian
yang ditelitinya dalam hal mencari penapis informasi secara sengaja mencari
informasi secara informal maupun dengan cara proyek riset terorganisasi. Kedua
orientasi ini dan komponenya diuraikan secara singkat dalam table 7-2.
Pentingnya menepatkan modus penaisan merupakan merupakan ukuran dari
apa yang di peroleh :
a. Sejauh mana penampisan informasi secara aktif mencari, informasi, yang
dibandingkan yang jauh lenih pasif.
b. Mengenai tingkat perhatian penapis informasi pada saat menperoleh
informasi.
Terdapat dua cara dalam melakukan metode riset pemasaran yaitu:
1. Mengirim dan mengiplementasikan suatu studi dengan staf perusahan.
2. Mengunakan perushaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset
pemasaran internasional.

Salah satu studi mendapatkan ( lihat table 7-3 ) bahwa sejumlah besar
informasi yang diperoleh para eksekutif dikantor pusat perusahaan multinasional A.S.
terkemuka terutama memperoleh melalui pengamatan dan kurang dengan cara riset
(73 pversus 27 persen).
Tabel 7-2 modus scanning
Modus Cakupan
Orientasi pengamatan Kontak umum dengan informasi eksternal di sini
Sekedar melihat (vierwing) pengamat tidak mempunyai tujuan rertentu
apapun selain sekedar penjajakan (ekspolorasi).
Memantau Perhatian terfokus tidak termasuk pencarian
aktif, untuk mendefenisikan dengan jelas bidang
atau tipe informasi eksternal tertentu.

Orientasi riset Pencarian yang relatif terbatas dan informal


Investigasi terhadap informasi tertentu.

Suatu usaha memperoleh informasi tertentu yang


terorganisasi, biasanya untuk untuk organisasi
Penelitian tertentu

Kurangnya informasi yang di hasilkan dengan sekedar melihat akibat dari dua faktor:
1. Sejauh mana eksekutif dihadapkan pada informasi yang tidak termaksuk dalam
agenda subyek yang sudah di tentukan sebelumnya dengan jelas.
2. Kepekaan mereka terhadap informasi diluar agenda.
3. Faktor inilah yang membatasi keampuhan viewing sekedar melihat sebagai modus
scanning
Sekalipun demmikian penerimaan organisasi secara menyeluruh terhadap informasi
penting yang tidak dikemukakan dengan tegas adalah vital

B. Sumber Informasi
a. Manusia sebagai sumber.

Seperti dapat dilihat pada table 7-4 manusia merupakan sumber informasi
yang paling penting untuk eksekutif kantor pusat perusahan global, sumber manusia
paling penting dari informasi eksternal adalah eksekutif perusahaan yang di tempat
diluar negeri dalam anak perusahaan, afilasi dan cabang.
Sumber utama kami berupa internal. Kami mempunyai perwakilan diluar
negeri dengan informasi yang sangat baik dan bermutu. Adanya jaringan informasi
diluar negeri dalam bentuk karnyawan perusahaan merupakan kekuata uatama dari
perusahan
Tabel 7-3 tingkat kepentingan relatif modus scanning dalam memperoleh
informasi global.

Peresentase informasi
yang di peroleh

Pengamatan 73
Melihat 13
Memantau 60
Riset 27
Investigai 23
Penelitian 4
Total 100

Purna waktu yang hanya bertanggung jawab mengupulkan dan menyebarkan yang
mengenai subyek yang penting bagi oerganisasi.

Distributor, konsumen, pelanggan, pemasok, dan pejabat pemerintah juga


merupakan sumber informasi penting. Informasi dari sumber-sumber ini pada
umumnya di dapat oleh personal operasi negara setempat bukannya staf kantor pusat.
Sumber yang lain adalah teman, kenalan, kawan profesional, konsultan universitas,
freelance, dan kenalan, karyawan, terutama bila mereka pernah bekerja bagi pesaing.
Nilai penting sumber informasi manusia jauh melebihi sumber bukan manusia. Dari
sumber manusia yang di manfaatkan oleh responden.
Secara signifikan, tiga perempat dari informasi yang dipereloh dari sumber
manusia di dapat dalam percakapan tatap muka. Mengapa komunikasi tatap muka
demikian penting? Banyak faktor yang terlibat. Beberapa informasi demikian sensitif
untuk di kemukakan dengan cara lain. Informasi politik dari sumber pemerintah,
misalnya dapat merugikan sumbernya bila diketahui bahwa sumber tadi
menyamapaikan informasi tertentu.
Pentingnya komunikasi tatap muka terletak pada dinamika interaksi pribadi,.
Kontak pribadi memberikan kesempatan kepada eksekutif untuk berada bersama
cukup lama sehingga memungkinkan komunikasi yang cukup mendalam. Diskusi
tatap muka juga mengungkapkan bentuk yang amat penting dari komunikasi, seperti
tekanan suara, ekspresi mata seseorang, gerakan, dan berbagai bentakan nilai dari
kontak tatap muka dengan ungkapan sebagai berikut.
Bila anda benar-benar ingin mengetahui mengenai suatu bidang. Anda harus
menemui orang. Laporan tertulis dan duduk berdua dengan seseorang dan berbicara
sama sekali tidak dapat di perbandingkan. Pertemuan secara pribadi nilainya sama
dengan empat ribu laporan tertulis’’.
2. Sumber Dokumenter
Walaupun eksekutif di timbuni informasi berbentuk dokumen, hanya sedikit
sekali perusahaan memanfaatkan sistem formal untuk memonitor informasi
dokumenter. Tidak adanya sistem monitoring yang formal mengakibatkan
pengulangan-pengulangan (duplikasi) dalam jumlah yang besar. Bentuk duplikasi
yang biasa terjadi adalah kebiasaan praktis dari seluruh kelompok manajemen untuk
membaca satu saja publikasi yang mencakup bidang subjek tertentu, padahal tersedia
beberapa publikasi yang baik dengan cakupan bidang yang sama.
3. Sumber Persepsi
Terdapat tiga macam persepsi langsung. Tipe pertama adalah informasi yang
mudah diperoleh dari sumber lain, tetapi di perlukan persepsi indera dari fenomena
sebenarnya untuk mencatat informasi dalam pikiran responden. Tipe kedua persepsi
langsung ini bertanggung jawab atas pesa-pesan yang diperoleh dari sumber ini. Tipe
ketig dari persepsi langsung mungin yang paling penting, yaitu latar belakang
informasi yang di pereloh seseorang dari pengamatan suatu situasi.
4. Persepsi Informasi dan Media
Colgate-Palmolive Co. Baru-baru ini berhasil dalam menstandardisasi sistem
electronic mail yang berbeda-beda dan sering kali tidak kompatibel di berbagai lokasi
di seliruh dunia. Proses tersebu membosankan tetapi Colgate menyadari bahwa
produktufitas karyawan akan naik bilaperusahaan tadi mempunyai sistem
penyampaian pesan yang seragam di seliruh dunia. Hasilnya adalah karyawan di 165
negara sekarang bertukar pesan dan file dengn muda., denganlalu lintas electro
tentunya.

C. Riset pemasaran
Informasi merupakan bahan baku yang amat penting dalam merumuskan dan
mengimplementasikan strategi pemasaran yang sukses. Penelitian pemasaran adalah
pengumpulan informasi dalam modus scanning riset.
Investigasi - pencarian informasi spesifik yang relatif terbatas dan informal.
Penelitian - usaha terorganisasi formal untuk mengumpulkan informasi spesifik
dengan tujuan tertentu.
Terdapat dua cara untuk melakukan riset pemasaran. Pertama adalah
mendesain dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan.
Kedua adalah menggunakan perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset
pemasaran internasional. Tidak menjadi soal apakah studi dilaksanakan oleh staf
perusahaan sendiri atau oleh orang luar (atau menggunakan kombinasi kedua nya),
tetap terdapat beberapa faktor dan isu yang harus diperhatikan.
1. Tingkat Komparabilitas Data Internasional
Statistik internasional mudah digugat sehubungan dengan kekurangan dan
kualifikasi mengenai tingkat komparabilitasnya (dapat diperbandingkannya). Tidak
adanya teknik pengumpulan data standar menyebabkan kita tidak mungkin
membandingkan statistik internasional. Di Jerman, misalnya, pengeluaran konsumen
terutama diperkirakan atas dasar tanda penerimaan pajak, sedangkan di Inggris
pengeluaran konsumen diperkirakan bukan hanya atas dasar data tanda penerimaan
pajak tetapi juga dari survai rumah tangga dan sumber produksi.
Bahkan dengan teknik pengumpulan data standar, perbedaan definisi masih
dijumpai di berba gai tempat di seluruh dunia. Dalam beberapa kasus, perbedaan ini
hanya kecil; dalam kasus yang lain, perbedaan itu amat signifikan. Jerman, misalnya,
mengelompokkan pembelian pesawat televisi sebagai pengeluaran untuk ekreasi dan
hiburan, sedangkan pengeluaran yang sama dimasukkan dalam kelompok pengeluaran
untuk perkakas rumah, dekorasi, dan peralatan rumah tangga di Amerika Serikat.
Salah satu nilai penting dalam komparbilitas dalam survey di berbagai Negara
adalah bahwa komprabilitas tidak harus merupakan hasil dari kesamaan metode.
Suatu metode yang mengajukan pertanyaan yang sama dengan menggunakan
metodeyang sama tidak selalu memberikan hasil yang dapat di perbandingkan antar
Negara. Misalnya, bila data di catat per rumah tangga, definisi mengenai rumah
tangga dari Negara-negara yang di survey mungkin berbeda. Dengan demikian jelas
bahwa hasil yang dapat di perbandingkan harus di tetapkan terlebih dulu: tidak begitu
saja merupakan hasil dari kesamaan metode.

2. Menilai peluang pasar

Menilai peluang pasar membutuhkan pengukuran besar pasar secara


keseluruhan dan kondisi persaingan di pasar. Kombinasi total pasar dan kondisi
persaingan yang menentukan peluang penjualan untuk meraih laba. Dalam pemasaran
global, perusahaan- perusahaan yang mengfokuskan pada pasar yang sudah ada
mula-mula harus memperkirakan besar pasar ini dan kemudian penilai daya saing
keseluruhan mereka dibandingkan dengan para pesaingnya dengan mengukur daya
tarik produk, harga, distribusi, iklan dan cakupan serta evektivitas promosi.
Kategori permintaan
a. Permintaan yang sudah ada (exiting) adalah pasar yang kebutuhan pelanggannya
dilayani oleh pemasok yang sudah ada. Karakteristiknya adalah dapat di
ukur/dapat di perkirakan dengan tepat.
b. Permintaan tersembunyi (latend demand) adalah permintaan yang akan di
ekspresikan bila produk di tawarkan pada pelanggan dengan harga yang
terjangkau. permintaan terembunyi adalah permintaan akan produk baru apapun
yang sukses. Sebelum produk di tawarkan, permintaan adalah nol.setelah di
tawarkan, ada permintaan yang sudah ada. Karakteristiknya adalah tidak dapat
diukur atau diperkirakan dengan tepat. Akan terwujud bila kombinasi bauran
pemasaran yang memenuhi kebutuhan itu ditawarkan.
c. Permintaan yang baru mulai ( incipient demand) adalah permintaan yang akan
muncul bila kecenderungan yang ada sekarang berlanjut. Bila kita menawarkan
suatu produk untuk memenuhi permintaan yang baru mulai sebelum
kecenderungan memberikan dampak, kita tidak akan memperoleh respon pasar.
Setelah kecenderungan mempunyai peluang untuk terungkap, permintaan yang
baru mulai akan akan menjadi permintaan tersembunyi.

Tujuan pasar yang kedua dalam pemasaran internasional adalah


mengidentifikasi dan memanfaatkan pasar tersembunyi . Pemasaran ini menyajikan
tantangan yang berbeda dari yang disajikan oleh pasar yang sudah ada dengan
tantangan utama berupa persaingan. Tantangan utama untuk memanfaatkan pasar
laten dengan sukses adalah mengidentifikasi peluang pasar. Sukses awal bukan daya
saing melainkan kemampuan mengidentifikasi peluang dan meluncurkan program
pemasaran untuk memasok permintaan tersembunyi.
3. Masalah khusus dalam riset pemasaran

Periset pasar internasional menghadapi masalah dan kondisi khusus yang


membedakan tugas mereka dari periset pasar domestic. Pertama periset pasar
internasional bukan hanya menganalisis pasar nasional yang tunggal, tetapi harus
banyak menganaslisis pasar nasional. Setiap pasar nasional mempunyai karakteristik
unik yang harus di perhitungkan dalam analisis. Dan untuk banyak Negara
ketersediaan data terbatas. Keterbatasan ini terutama nyata untuk Negara sedang
berkembang dimana pelayanan statistic dan risetnya relatif sederhana.
Pasar pasar kecil diseluruh dunia merupakan masalah khusus bagi periset
internasional. Potensi laba relative dipasar yang relative kecil hanya memungkinkan
pengeluaran yang tidak terlalu tinggi dalam riset pemasaran. Oleh karena itu periset
internasional harus merancang teknik dan metode yang menghubungkan pengeluaran
utuk riset dengan potensi laba dan pasar tadi. Pasar yang lebih kecil menempatkan
tantangan yang lebih untuk menemukan hubungan ekonomi dan demografi yang dapat
dipakai untuk memperkirakan permintaan dan informasi yang minim dan dari riset
survey yang tidak mahal yang mengorbankan beberapa ketelitian untuk mencapai
hasil dalam keterbatasan anggaran riset untuk pasar yang lebih kecil.
Masalah lain yang sering di jumpai di Negara berkembang adalah data
mungkin di perbesar atau dipangkas untuk kepentingan politik.
4. Lima Panduan Riset Internasional

Pengalaman mengatakan bahwa terdapat lima panduan yang bila diikuti, akan
memberikan kontribusi untuk persiapan laporan riset yang akan menjadi alat efektif
bagi manajemen.
Sebelum anda memuli riset, kita harius mempertanyakan pada diri kita seperti
berikut.
 Informasi apa yang saya perlikan? Apa yang saya lakukan dengan informasi
itu setelah saya peroleh.
 Dimana saya dapat memperoleh informasi ini? Apa informasi itu ada dalam
file, dalam perpustakaan atau dari database on-line.
 Mengapa saya memerlukan informasi ini?
5. Riset Survai

Salah satu cara yang paling penting dalam mengumpulkan data pasar adalah
lewat riset survai. Riset survai termasuk mewawancarai kelompok target, misalnya,
pelanggan potensial, untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Pada umurnya
kuesioner penling untuk memastikan survai yang sukses.
Sebuah kuesioner yang baik mempunyai tiga karakteristik utama:
a. Sederhana.
b. Membuat responden mudah menjawab dan pewawancara mudah mencatat
hasilnya.
c. Membuat wawancara tetap pada pokok masalah dan memperoleh informasi yang
diinginkan.
Untuk mencapai hal itu prinsip-prinsip ini harus dicermati:
a. Pertanyaan unsur tunggal. Sebuah pertanyaan yang tampaknya sederhana
mungkin mempunyai banyak unsur. Pertanyaan harus difokuskan pada satu unsur
saja.
b. Jawaban yang diharapkan. Kalau mungkin, jawaban yang diharapkan harus
didaftar pada lembar kuesioner sehingga pewawancara dapat memberi tanda
jawabannya. Dengan demikian dihindari tugas memberikan kode yang sulit
sebagai upaya mencoba memutuskan apa yang dimaksud oleh responden dengan
jawaban yang tertulis dalam kuesioner.
c. Ketidakjelasan dalam pertanyaan. Pernilihan kata-kata dalam pertanyaan yang
kurang hati-hati dapat menimbulkan keragu-raguan, demikian pula kalau dalam
pertanyaan terdapat kata-kata yang tidak diketahui oleh responden. Oleh karena
itu, kuesioner harus diungkapkan dalam Bahasa yang sederhana, sehingga
responden dengan pendidikan yang relatif rendah pun dapat memahaminya.
d. Pertanyaan yang menjurus. Pertanyaan yang menjurus dan sudah menyediakan
jawaban dan harus dihindari. Misalnya, "Apakah Anda lebih menyukai merek X
karena mutunya yang tinggi?” yang menyediakan jawaban sendiri.
e. Pertanyaan pribadi dan mempermalukan. Ini merupakan bidang yang sulit
ditangani. Salah satu aturan adalah mengandalkan pada manajer lokal dan pakar
yang sudah terbiasa dengan kebiasaan dan adat istiadat setempat. Akan tetapi,
perlu untuk memastikan bahwa penasihat lokal tidak konservatif secara
berlebihan dalam memberi penilaiannya mengenai apa yang dapat ditanyakan.
Oleh karena itu, penggunaan beberapa orang penilai dianjurkan untuk
memastikan bahwa bias tunggal tidak menentukan desain kuesioner.
f. Uji coba. Uji coba amat bernilai dalam menentukan apakah kuesioner tersebut
dapat melaksanakan apa yang diinginkan. Tidak peduli betapa banyaknya pikiran
dan usaha yang dicurahkan untuk mendesain kuesioner, selalu ada masalah yang
tidak diantisipasi atau ketidakjelasan yang seringkali ditemukan dalam uji coba.

6. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel adalah pemilihan subset atau kelompok dari suatu


populasi seluruh populasi. Dua metode dasar pengambilan sampel yana dipergunakan
sekarang ini adalah pengambilan sampel probabilitas dan nonprobabilitas. Dalam
sampel probabilitas, setiap unit yang dipilih mempunyai peluang yang diketahui untuk
diikutsertakan dalam sampel. Dalam suatu sampel acak, yang merupakan salah satu
tipe sampel probabilitas, setiap unit mempunyai peluang sama besar untuk terpilih.
Hasil dari sampel probabilitas dapat diproyeksikan untuk seluruh populasi dengan
tingkat kepercayaan statistik.
Hasil dari sampel nonprobabilitas tidak dapat diproyeksikan dengan tingkat
kepercayaan statistik. Misalnya, suatu sampel kuota adalah seleksi menurut proporsi
yang diketahui ada. Karena unit yang dipilih dalam sampel kuota tidak mempunyai
peluang yang sama besar atau bahkan peluang yang diketahui untuk terpilih, hasil dari
sampel kuota tidak dapat diproyeksikan dengan tingkat kepercayaan statistik. Akan
tetapi, bila tidak ada alasan untuk mengharapkan bahwa kuota berbeda secara
signifikan, maka diasumsikan bahwa sampel akan mewakili dari karakteristik lain.
Dengan demikian, hanya sampel acak atau probabilitas yang dapat membuat hasil
dengan ketepatan yang dapat diukur secara statistik. Ini merupakan keunggulan utama
dari sampel probabilitas. Kerugian dari sampel probabilitas adalah kesulitan memilih
elemen secara acak atau atas dasar probabilitas. Sampel kuota tidak memerlukan
pemilihan atas dasar probabilitas dan oleh karena itu, jauh lebih mudah
diimplementasikan. Kerugian utamanya adalah kemungkinan bias yang mungkin ada
dalam sampel karena ketidakakuratan asumsi semula menyangkut populasi atau
karena bias yang tidak diketahui dalam pemilihan kasus oleh petugas lapangan.
Tiga karakter kunci dari sapel probabilitas menentukan ukuran sampel:
1. Tingkat kesalahan pengambilan sampel yang diizinkan, e.
2. Tingkat kepercayaan yang diinginkan dalam hasil sampel. Dalam arti statistic
tingkat kepercayaan dinyatakan dalam besar peluang dalam percobaan bahwa
hasil yang diperoleh sehubungan dengan peluang dalam 100 percobaan bahwa
hasil yang diperoleh sehubungan dengan peluang itu. Kepercayaan biasanya
dikehendaki pada tingkat 99 persen dan dinyatakan sebagai tiga standar
kesalahan, t.
3. Jumlah variasi dalam karaketristik yang diukur. Ini dikenal sebagai deviasi
standar, s.
Rumus untuk menghitung banyaknya sampel adalah:

n (t2) (s2)
= e2

n= banyaknya sampel
t= batas kepercayaan yang dinyatakan dalam standar kesalahan (tiga standar
kesalahan = 99 persen kepercayaan
s= deviasi standar
e= kesalahan yang diizinkan
karakteristik penting rumus ini dari sudut pandang pemasar internasional adalah
bahwa besarnya sampe, n, tidak merupakan fungsi dari ukurannya. Dengan demikian,
satu sampel probabilitas di Tanzania memerlukan sampel yang sama dengan yang
diperlukan di Amerika Serikat bila standar deviasi dalam kedua populasi itu sama. Ini
adalah alas an mendasar skala ekonomi dari riset pemasaran di pasar yang lebih besar.
Suatu sampel kuota didesain dengan mengambil karakteristik yang diketahui dan
memasukkan responden dalam sampel dengan proporsi yang sama seperti keadaannya
dalam karakteristik yang diketahui. Misalnya, populasi mungkin dibagi dalam enam
kategori menurut pendapatan sebagai berikut:

Persen populasi 10% 15% 25% 26^ 15% 10%

Pendapatan setiap bulan 0-10 10-20 20-40 40-60 60-70 70-100


Bila diasumsikan bahwa pendapatan merupakan karakteristik yang dapat
membedakan sacara memadai populasi untuk tujuan studi, maka suatu sampel kuota
akan mengikutsertakan responden yang dengan tingkat pendapatan yang berbeda
dalam proporsi yang sama dengan keadaan dalam populasi, artinya 15 persen dengan
pendapatan bulanan dari 10-20, dan seterusnya.

D. Teknik Analitis Untuk Melakukan Riset Pasar Internasional


1. Analisis Pola Permintaan
Pola pertumbuhan industry dapat membantu pemahaman mengenai
permintaan pasar. Pola produksi karena biasanya mengungkapkan pola konsumsi,
amat membantu dalam menilai peluang pasar. Sebagai tambahan, kecenderungan
dalam pola manufaktur menunjukkan pasar potensial untuk input ke proses
manufaktur. Pada tahap awal dari pertumbuhan dalam sebuah negara, Ketika
pendapatan per kapita rendah, pusat manufaktur yang diperlukan adalah; manufaktur,
makanan, minuman, tekstil dan listrik. Dengan meningkatnya pendapatan, semua
industri ini relatif menurun dan kepentingannya digantikan oleh industri besar.
2. Pengukuran Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan menguraikan hubungan antara permintaan akan barang dan
perubahan dalam pendapatan. Secara simbolis, elastisitas itu dapat dinyatakan

sebagai:
Dengan Q mewakili jumlah permintaan dan Y mewakili pendapatan. Kalau koefisien
elastisitas < 1, dikatakan tidak elastis. Dalam hubungan ini A dikatakan merupakan
pendapatan elastis karena koefisiennya adalah 1. Apabila koefisien elastisitas > 1,
dikatakan tidak elastis.
3. Perkiraan dengan Analogi
Terdapat dua acara unutk menggunakan Teknik ini. Salah satu cara adalah
membuat perbandingan lintas bagian (croos-section comparison), dan yang lain
adalah menggeser urutan waktu kejadian. Metode pertama, perbandingan lintas
bagian, dilakukan dengan mengansumsikan bahwa terdapat analogi antara hubungan
suatu factor dengan permintaan untuk produk atau komoditi tertentu dalam dua
negara. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kalua ditetapkan:
XA = Permintaan untuk produk X di negara A
YA = Faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A,data dari
negara A
XB = Permintaan untuk produk X di negara B
YB = Faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A,sata dari
negara B
Bila kita mengansumsikan bahwa:

Dan bila XA, YA, serta YB diketahui, kita dapat mencari XB dengan rumus berikut:

Menggantikan urutan waktu (displacing time) merupakan metode analisis pasar yang
bermanfaat kalua data tersedia di dua pasar dengan tingkat perkembangan yang
berbeda. Metode ini mengansumsikan bahwa tingkat permintaan untuk produk X di
negara A dalam periode 1 berada pada tahap yang sama dengan permintaan dalam
periode di negara B.
Kalau ditetapkan:
XA1 = Permintaan untuk produk X di negara A dalam periode 1
YA1 = Faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A,data dari
negara A dalam periode 1
XB2 = Permintaan untuk produk X di negara B dalam periode 2
YB2 = Faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A,sata dari
negara B dalam periode 2
Bila kita mengansumsikan bahwa:

Bila XA1, YA1, serta YB2 diketahui, kita dapat mencari XB2 dengan rumus berikut:

Teknik apa pun yang sesederhana membuat perkiraan berdasarkan pada


analogi mempunyai banyak keterbatasan. Faktor-faktor berikut ini harus tetap diingat
kalau menggunakan teknik ini.
a. Apakah kedua negara tempat analogi diterapkan benar-benar serupa dalam lintas
bagian (cross section) maupun dalam pergeseran waktu (displacing time)? Untuk
menjawab pertanyaan ini, para analis harus mema-hami persamaan dan perbedaan
dalam sistem budaya di kedua negara bila produk konsumen yang sedang diteliti
dan dalam sistem teknologi bila produk industri yang dipertimbangkan
b. Apakah perkembangan teknik dan sosial menghasilkan situasi dengan permintaan
akan produk atau komoditi tertentu akan melompati pola yang terjadi
sebelumnya, melompati pola pertumbuhan seluruhnya yang dulu terjadi di
negara-negara yang lebih maju? Misalnya, sudah jelas bahwa penju alan mesin
cuci di Eropa melompati pola penjualan barang yang sama di Amerika Serikat. Di
Amerika Serikat konsumen beranjak dari metode mesin cuci tangan ke mesin cuci
tidak otomatis, dan kemudian, ketika barangnya tersedia dan dapat diandalkan, ke
mesin semi-otomatis dan otomatis penuh. Di Eropa banyak konsumen melompati
seluruh kemajuan dari mesin tidak otomatis ke semi otomatis dan bergeser dari
mesin tangan ke peralatan yang otomatis penuh. Jadi, sudah jelas bahwa analogi
sederhana antara pertumbuhan dalam penjualan mesin tidak otomatis, semi-
otomatis, dan otomatis penuh tidak ada antara Amerika Serikat dan Eropa.
Walaupun demikian, para analis mung kin menyimpulkan bahwa kita dapat
menyatukan peralatan tidak otomatis dan semi-otomatis di pasar Amerika Serikat
dan menggunakan pola pertumbuhan ini sebagai dasar untuk memperkirakan
dengan analogi permintaan potensial di Eropa.
c. Pembedaan antara permintaan potensial untuk suatu produk berdasarkan faktor-
faktor yang latar belakangnya terhadap penjualan sebenarnya yang berdasarkan
gabungan permintaan potensial, sert kondisi penawaran dari suatu produk. harus
dipikirkan dengan benar-benar jelas Bila terdapat perbedaan di antara ketersedan
harga muluslan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan produk di dua daan di
antara ketersediaan, harga, mutu, dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
produk di dua pasar, permintaan potensial di pasar sasaran tidak akan
berkembang menjadi penjualan nyata dari suatu produk karena kondisi
penawaran tidak dapat diperbandingkan.

4. Analisis Perbandingan
Salah satu peluang unik dalam analisis pemasaran internasional adalah
menganalisis potensi pasar dan prestasi pasar secara perbandingan. Terdapat tiga
kategori dasar dari perbandingan yang dapat dibuat dalam pemasaran internasional.
Kategori pertama adalah perbandingan nasional, baik intra perusahaan maupun
antarperusahaan. Perbandingan ini merupakan dasar dari banyak analisis dalam
pemasaran domestik dan juga dapat diterapkan di situasi satu negara dalam pemasaran
internasional. Bentuk analisis perbandingan utama kedua adalah perbandingan dalam
perusahaan lintas nasional. Perbandingan ini didasarkan atas kesimpulan bahwa
terdapat cukup banyak persamaan antara dua atau tiga negara untuk membenarkan
perbandingan prestasi dan potensi lintas nasional. Misalnya, bila kondisi pasar secara
umum di negara X dalam hal-hal seperti pendapatan, tahap industrialisasi, dan faktor-
faktor relevan lain serupa dengan yang ada di negara Y, akan bermanfaat untuk
memper tanyakan mengapa sampai terjadi ketidakcocokan dalam penjualan per kapita
antara kedua negara itu. Mungkin ada penjelasan yang masuk akal untuk
ketidakcocokan itu atau mungkin juga tidak ada. Analisis perbandingan lintas
nasional menimbulkan pertanyaan dan menyarankan bidang-bidang yang perlu diteliti
dan, oleh karena itu, merupakan alat analitis yang bermanfaat.
Bentuk ketiga dari analisis perbandingan didasarkan pada pasar nasional-
subnasional. Tabel 7-10 adalah perbandingan antara Perancis, suatu pasar nasional,
dan Kalifornia, suatu pasar subnasional. Kedua pasar ini banyak berbeda dalam hal
populasi total dan pendapatan total. Populasi Perancis lebih dari 50 persen di atas
populasi Kalifornia, walaupun pertumbuhannya jauh lebih lambat. Produk nasional
bruto Perancis dua kali Kalifornia. Walaupun perbedaan dalam dimensi
mikroekonomi antara kedua pasar ini mungkin ada, terdapat persamaan yang
mencolok dalam bidang produk khusus. Bahkan sebenarnya untuk banyak produk,
seperti oven microwave dan alat pencuci piring, Kalifornia merupakan pasar yang
lebih besar daripada Perancis. Dengan semakin banyaknya data dalam system
informasi manajemen perusahaan atas dasar dunia yang luas, kemungkinan untuk
menganalisis efek tivitas pengeluaran pemasaran berdasarkan pasar yang melewati
batas nasional menjadi kenyataan. Perusahaan kemudian dapat mengetahui di mana
mereka berhasil mencapai efektivitas marginal paling besar untuk pengeluaran
pemasaran dan dapat menyesuaikan pengeluaran itu sesuai dengan kenyataan.
5. Analisis Kelompok
Tujuan dari analisis berkelompok (cluster analysis) adalah membagi-bagi
beberapa variabel ke dalam kelompok-kelompok untuk memaksimalkan persamaan
dalam kelompok dan perbedaan antar kelom pok. Tujuan ini cocok untuk riset
pemasaran internasional karena pasar nasional di seluruh dunia terdiri dari persamaan
maupun perbedaan yang terkelompok secara regional dan melintasi tingkat
pendapatan atau tahap perkembangan ekonomi. Terdapat sejumlah program komputer
untuk melaku kan analisis berkelompok.
6. Indeks Faktor-Berganda

Indeks faktor-berganda (multiple-factor index) mengukur permintaan potensial


secara tidak langsung dengan menggunakan variabel pendekatan, yang secara intuisi
atau analisis statistik, diduga berka itan erat dengan permintaan potensial untuk
produk yang sedang ditinjau.
Indikator kasar seperti PNB, pendapatan nasional bersih, atau jumlah populasi
bermanfaat untuk mengukur suatu indeks, tetapi kalau mungkin para analis sebaiknya
membatasi hanya menggunakan faktor-faktor terhadap variabel yang berkaitan erat
dengan permintaan produk. Misalnya, seorang analis ingin mengetahui permintaan
potensial akan alat listrik kecil dapat membuat kesimpulan atas analisis lintas-nasional
dan analisis deret berkala di dalam satu negara bahwa pendapatan pri badi yang siap
dibelanjakan merupakan pengukuran pendekatan terbaik dari pengeluaran untuk per
alatan kecil. Bila analis tadi mencoba mengukur permintaan permintaan akan alat
untuk membuat kopi dari semua tipe, pendekatan tambahan yang diperlukan adalah
jumlah orang yang minum kopi di negara tersebut dan tipe kopi yang disukai.
Pada umumnya, indeks pasar dibuat bukan untuk mengukur potensi total,
tetapi untuk membuat peringkat subpasar atau menentukan bagian potensial dari pasar
total ke setiap subpasar. Suatu indeks dari jenis ini dapat digunakan untuk
menetapkan kuota penjualan atau mengevaluasi prestasi penju alan. Suatu indeks
Brazil menetapkan potensi sebesar 30 persen dari potensi total untuk negara bagian
Sao Paulo. Bila penjualan dari produk perusahaan turun di bawah 30 persen, dan
penjualan produk berkaitan dengankan prestasi dalam subpasar tadi. Sudah jelas, alat
semacam ini harus dipergunakan dengan amat hati-hati. Investigasi lengkap mungkin
menunjukkan bahwa prestasi penjualan di Sao Paulo memang sebesar itu tetapi indeks
tadimerupakan alat pengukuran potensial yang tidak akurat.
7. Analisis regresi

Analisis regresi dapat menjadi alat yang amat bermanfaat dengan meramalkan
permintaan di berba gai pasar internasional. Bila peneliti memilih untuk
menggunakan taktik regresi berganda, yang menu pakan penggunaan variabel
independen atau variabel penduga untuk membuat perkiraan variabel dependen,
sekarang ini terdapat program komputer yang mengikuti prosedur ini langkah demi
langkah. Prosedur itu memilih variabel independen yang paling mempengaruhi varian
terbanyak dalam variabel dependen, dan kemudian variabel yang paling
mempengaruhi varian yang tersisa. dan seterusnya sampai pengguna memutuskan
untuk berhenti. Dengan menggunakan taktik ini, ana lis dapat memilih variabel mana,
dari satu set variabel penduga potensial, yang menjelaskan jumlah varian paling
banyak dalam variabel independen yang sedang diselidiki.

E. Kendali Kantor Pusat Atas Riset Pemasaran Global


Isu penting untuk perusahaan global adalah dimana kendali kemempuan riset
organisasi terletak perbedaan antara perusahaan multinasional tahap ketiga dan
perusahaan global/transnasional tahap kelima mengenai isu ini sudah jelas. Delegasi
multinasional bertanggung jawab atas keseluruhan untuk mengendalikan riset sebagai
fungsi kamtor pusat.
Direktur riset global seharusnya tidak hanya mengarahkan usaha dari manjer
riset Negara. Yang termasuk tugasnya adalah untuk memastikan bahwa korporasi
mencapai hasil maksimum diseluruh dunia dari alokasi total sumber daya risetnya.
Walaupun setiap anak perusahaan akan mempengaruhi program Negara dan program
riset keseluruhan. Adalah pekerjaannya untuk mengambil masukan dari seluruh dunia
dan membuat strategi riset terkordinasi yang akan mengkordinasikan yang akan
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemruntuk mencapai penjualan
global dan tujuan laba.

Tujuan riset Negara kelompok Negara kelompok Negara


A B kelompok C
Menentkan potensi pasar X
Menilai maksud X X
kompetoitif
Mengefaluasi daya tarik X X X
produk
Studi respon pasar X
terhadap harga
Menilai saluran x x x
distribusi

1. Manajemen Dari Sistem Informasi Pemasaran

Suatu metode atau sistem yang efisien untuk melakukan menapis dan
mencerna (scan dan digest) sumber sumber dan jurnal jurnal teknik yang diterbitkan
didalam negri,serta kemudian memperluas cakupan ini kenegara lain.
Menapis (scanning), menerjemahkan, mencerna, menyarikan, danm
memasukkan informasi secara elektronik kedalam sistem intelejen pasar setiap hari.
Walaupun telah terjadi kemajuan dalam informasi global, penterjemahan dan
memasukkannya secara elektronik kebanyakan dilakukan secara manual.
Selama beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan dramatis didunia
politik dan peristiwa ekonomi. Dengan pecahnya krisis dan perang teluk, kematian
dan komunisme, dan pembebasan beberapa Negara eropa timur, permintaan untuk
mengakses bisnis global yang dapat dipercaya dan informasi politik pun meningkat.
Lingkunganekonomi sekarang ini memerlukan informasi berita dari seluruh dunia
tiap hari yang umurnya kurang dari seriminggu.

2. Sistem Informasi Pemasaran Sebagai Aset Strategi

Beberapa perusahaan mencoba dengan struktur organisasi yang “ lebih datar”,


srtinya, jumlah hirarki dikurangi, struktur pengambilan keputusan kurang
tersentralisasi. Tipe organisasi seperti ini mempermudah pertukaran dan arus
informasi diantara departemen yang dulumya tidak komunikatif.
Munculnya super industry yang menggabungkan telekomunikasi,
computer,jasa keuangan,dan perdagangan eceran menjadi apa yang pada dasarnya
menjadi apa yang pada dasarnya suatu industry informasi mungkin adalah contoh
yang paling jelas dan dramatic.
3. Pendekatan Terpadu Untuk Pengumpulan Informasi

Kegiatan intelejen terorganisasi (organizet intelligence) adlah kegiatan


organisasi yang dikoordinasikan untuk terus mengawasi bagian-bagian lingkungan
organisasi apapun, yang telah diputuskan untuk dimonitor, agar dapat secara otomatis
mengumpulkan dan menganalisis intelejen kompetititf. Agar dapat memenuhi
kebutuhan organisasi scara keseluruhan.
Peranan intelejen kompetitif yang terorganisasi dalam membentuk strategi
akan tergantung pada kemampuannya yntuk memperkaya, bukannya menggantikan,
kegiatan informal para karyawan, terutama manajemen puncak. Salah satu kendala
untuk sistem informasi pemasaran yang benar-benar terpadu (mencakup teknik
mengumpulkan informasi formal dan informal) adalah memonitor kegiatan yang
biasanya benarbenar tidak terpadu dengan proses pembuatan keputusan.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu bahan paling mendasar dari strategi pemasara yang sukses adalah
informasi. Pemasar global harus mengamati kejadian diseluruh dunia untuk mencari
informasi mengenai peluang dan ancaman. Dua modus yang sama pentingnya untuk
mencari informasi adalah penapisan dengan cara terus berhubungan dengan bidang
informasi, dan dengan mencari informasi secara aktif, keduanya penting dan memerlukan
perhatian serius terhadap desain dan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai