Anda di halaman 1dari 11

jawaban

soal 1
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu
Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.
Letak geografis Indonesia cukup strategis karena berada pada posisi silang dunia.
Pastinya, banyak pengaruh yang ditimbulkan. Pengaruh dari letak geografis Indonesia
adalah:
1. Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dan perdagangan dunia
Letak geografis Indonesia yang strategis selalu menjadi persimpangan lalu lintas
dunia, baik lalu lintas udara maupun laut. Selain itu, Indonesia juga menjadi titik
persilangan kegiatan perekonomian dunia, terutama perdagangan antara negara-
Letak geografis Indonesia cukup strategis karena berada pada posisi silang
dunia.
Pastinya, banyak pengaruh yang ditimbulkan. Pengaruh dari letak geografis Indonesia
adalah:
1. Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dan perdagangan dunia
Letak geografis Indonesia yang strategis selalu menjadi persimpangan lalu lintas dunia,
baik lalu lintas udara maupun laut. Selain itu, Indonesia juga menjadi titik persilangan
kegiatan perekonomian dunia, terutama perdagangan antara negara-negara industri dan
negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya, Indonesia menjadi titik persilangan
perdagangan antara Jepang, Korea, RRC dengan negara-negara di Afrika, Australia dan
Eropa.
2. Indonesia memiliki 4 chokepoint dari 10 chokepoint di dunia
Chokepoint adalah alur pelayaran utama internasional yang dilalui oleh berbagai kapal
niaga dan kapal-kapal lainnya. Dari 10 Chokepoint di dunia, empat di antaranya ada di
Indonesia, yaitu Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar. Titik-titik
strategis ini dilalui oleh 40% kapal-kapal asing karena merupakan jalur utama
perdagangan Internasional.
3. Indonesia memiliki beragam kebudayaan Beragamnya kebudayaan, agama, bahasa, dan
seni di Indonesia dipengaruhi oleh orang-orang asing dari berbagai bangsa yang masuk ke
Indonesia. Selain berdagang dan berlayar, mereka juga menyebarkan kebudayaan dan agama
di Indonesia.
4. Indonesia memiliki dua musim
Letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudera serta dilintasi
oleh garis khatulistiwa menyebabkan Indonesia dilalui oleh angin muson barat dan angin
muson timur. Angin muson barat bergerak dari Benua Asia kemudian melewati Samudera
Hindia menuju ke Benua Australia. Angin muson barat ini membawa uap air dalam
jumlah besar sehingga menyebabkan musim penghujan di Indonesia. Angin muson timur
bergerak dari Benua Australia menuju ke Benua Asia. Angin muson timur membawa
udara kering dari gurun pasir di bagian utara Benua Australia dan juga hanya melewati
laut yang sempit. Sehingga, angin muson timur menyebabkan Indonesia mengalami musim
kemarau.
5. Adanya fenomena Arlindo (Arus Lintas Indonesia)
Letak geografis Indonesia menyebabkan terjadinya fenomena Arlindo. Fenomena ini terjadi
karena perbedaan gradien tekanan yang memicu aliran arus dari Samudera Pasifik ke
Samudera Hindia. Arlindo menjadi massa air utama arus lalu lintas migrasi biota ikan
dan biota laut.
Keuntungan Letak Geografis Indonesia
1.Proses ekspor impor mudah
Proses ekspor impor mudah dikarenakan Indonesia menjadi pusat pelayaran dan
perdagangan internasional. Indonesia menjadi titik persilangan perekonomian negara maju
dan berkembang yang menyebabkan mudahnya pemasaran produksi di Indonesia.
2. Membantu perekonomian masyarakat Banyak orang berkebangsaan asing yang berlayar
dan lantas singgah di Indonesia. Keberadaan mereka menambah penghasilan masyarakat
sekitar yang berdagang di sekitar pelabuhan dan menyediakan persewaan tempat singgah.
3. Kemajuan di bidang sosial-budaya Bangsa asing mempengaruhi sosial budaya di
Indonesia menjadi lebih maju lagi. Pengaruh bangsa asing pada kemajuan Indonesia
misalnya pada penguasaan dan berkembangnya IPTEK. Selain itu, akulturasi budaya
membuat masyarakat dinamis dengan pengetahuan mode pakaian maupun gaya hidup
yang sedang populer. Demikian pula, penggunaan bahasa-bahasa asing dalam
komunikasi sehari-hari meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan masyarakat.
4. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam
Berlalunya angin muson di wilayah Indonesia berdampak pada iklim. Iklim tropis di
Indonesia ideal untuk berbagai usaha budidaya pertanian, perkebunan, kehutanan,
kelautan, dan pariwisata.
5. Indonesia memiliki banyak ikan dan biota laut
Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju ke
Samudera Hindia menyebabkan perairan Indonesia menjadi hangat karena adanya
proses upwelling. Perairan yang hangat sangat disukai oleh nutrien, ikan, dan biota laut.
Berikut beberapa keuntungan letak geografis Indonesia, khususnya bagi negara-negara di
kawasan Benua Asia:
1. Kapal-kapal laut yang lintas transit tidak dikenakan pajak sesuai dengan perjanjian
UNCLOS.
2. Kapal-kapal asing yang melewati titik-titik strategis Chokepoint diberikan jaminan
pelayanan dan pengamanan oleh Indonesia.
3. Lokasi strategis Indonesia mempermudah perdagangan dari negara-negara di Benua Asia
ke Australia, dan sebaliknya.
4. Lokasi strategis Indonesia memberikan kemudahan pemasaran produk-produk buatan
negara-negara Asia.
5. Banyaknya investasi oleh negara-negara Asia karena letak Indonesia yang strategis.
Banyak sekali keuntungan yang dimiliki oleh Indonesia berkat letak geografisnya, maka
dari itu, sebagai Warga Negara Indonesia, kita harus bangga memiliki negara dengan banyak
kekayaan dan kelebihan yang dimiliki. Padahal, ini masih keuntungan Indonesia dari
letak geografisnya saja, belum lagi keuntungan dari letak astronomis dan geologisnya. Jadi
pastinya, kita harus semakin bangga dengan Indonesia.
2. Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam
melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar
dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan
luarnegeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan
non fisik!
Jawab:
Sebagai negara besar archipelago state dengan berbagai ragam, suku, bangsa, budaya
dan bahasa, Indonesia tidak pernah terlepas dari berbagai ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik secara internal maupun eksternal, baik militer maupun
non militer dengan berbagai proxy war. Ini menjadi sesuatu yang harus kita cermati
semua.
Untuk menjadi ATHG tersebut diperlukan sinergi dari seluruh eleme n bangsa, salah
satunya dengan peran sentral dari perguruan tinggi, di mana mahasiswa berada di
dalamnya yang memiliki peranan penting dalam menangkal ATHG tersebutPerguruan tinggi
dapat mengambil bagian dalam merumuskan kembali arah kebijakan pertahanan
nasional Indonesia, melalui kurikulum pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan
yang sejalan dengan kekinian. Disinilah pentingnya sekolah kebangsaan dan peradaban
seri ke -7. Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945, dapat disimpulkan bahwa
usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia. Hal ini
berkonsekuensi bahwa setiap warganegara berhak dan wajib untuk turut serta dalam
menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan
sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku termasuk pula
aktifitas bela negara. Selain itu, setiap warga negara dapat turut serta dalam setiap usaha
pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masingmasing. Dalam Undang-
Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa
<Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Dalam bagian penjelasan Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa
upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan
bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan
rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Bela negara dapat dibedakan
secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul senjata"
menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk
menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela negara
dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai
"segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap
tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk
penanggulangan ancaman. Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan bela negara
secara nonmiliter.
Berdasar pada pengertian ketahanan nasional sebagai kondisi dinamik bangsa yang ulet
dan tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman, ketahanan nasional tetap relevan sebagai
kekuatan penangkalan dalam suasana sekarang maupun nanti, sebab ancaman setelah
berakhirnya perang dingin lebih banyak bergeser kearah nonfisik, antara lain; budaya
dan kebangsaan (Sudradjat, 1996: 1-2). Inti ketahanan Indonesia pada dasarnyaberada
pada tataran <mentalitas= bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika
masyarakat yang menghendaki kompetisi di segala bidang. Hal ini tetap penting agar kita
benar-benar memiliki ketahanan yang benar-benar ulet dan tangguh. Ketahanan nasional
dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ketidakadilan sebagai <musuh bersama=.
(Armawi, 2012:90). Konsep ketahanan juga tidak hanya ketahanan nasional tetapi sebagai
konsepsi yang berlapis, atau Ketahanan Berlapis yakni ketahanan individu, ketahanan
keluarga, ketahanan daerah, ketahanan regional dan ketahanan nasional (Basrie, 2002). Hal
ini disebabkan bentuk ancaman di era modern semakin luas dan kompleks. Bahkan
ancaman yang sifatnya nonfisik dan nonmiliter lebih banyak dan secara masif amat
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional. Misalnya, ancaman datangnya kemarau yang
panjang di suatu daerah akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan di daerah yang
bersangkutan.
Berikut ini hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa
fisik dan non fisik:
1. ATHG dari dalam negeri
a. Penguatan ideologi Pancasila dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, diawali di lingkungan keluarga.
b. Memberikan ketauladanan sebagai pemuda-pemudi yang berpendidikan dengan
mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Menunjukkan moralitas dan karakter yang kuat.
d. Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai kearifan lokal agar
bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-nilai asing.
e. Melatih kepemimpinan karena dalam kepemimpinan, karakter menempati prosentasi
tertinggi yaitu 80% sementara ilmu 5%, pengetahuan umum 5% dan pengambilan keputusan
10%.
f. Mempersiapkan diri menjadi manusia Indonesia seutuhnya serta peka dan cermat
terhadap hal-hal yang menyimpang dari jati diri dan nilai-nilai kebangsaan.
ATHG dari luar negeri
a. Mahasiswa berperan sebagai the agent of change dengan cara mendorong motivasi
berprestasi, berpikir positif, kritis, kreatif, serta inovatif.
b. Mahasiswa berperan dalam control social (idealisme).
c. Selalu berusaha untuk meng-upgrade diri mengenai perubahan dari segi geoekonomi
dan geopolitik serta kemajuan teknologi dan informasi.
3. Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan,
dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah
persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar negeri serta bisa
berupa fisik dan nonfisik.
Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
Jawab:
Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG). Dikutip dari situs resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan
ATHG adalah:
• Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.
• Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan.
• Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
• Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.
Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri.
Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan nonmiliter.
Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan
keamanan.
1. Ancaman bidang ideologi
Ancaman di bidang ideologi adalah yang mengancam Pancasila seperti komunisme dan
liberalisme. Liberalisme merupakan akibat dari globalisasi. Akibat negatif globalisasi seperti
gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lainnya. Hal-hal tersebut akan menjadi ancaman
bagi kepribadian bangsa Indonesia bila tidak diatasi.
2. Ancaman bidang politik Ancaman di bidang politik memiliki tingkat risiko besar
terhadap kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa. Ancaman di bidang politik
bersumber dari dalam dan luar negeri. Ancaman politik dari luar negeri misalnya
tekanan politik terhadap Indonesia oleh negara lain. Ancaman nonmiliter berdimensi politik
antara lain intimidasi, provokasi atau blokade politik. Ancaman berdimensi politik dari
dalam negeri bisa berupa: Penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk
menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah. Separatisme melalui pola perjuangan politik tanpa
senjata dan perjuangan bersenjata. Separatisme tanpa senjata dengan cara menarik simpati
masyarakat internasional sulit dihadapi dengan kekuatan militer.
3. Ancaman bidang ekonomi
Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah bukti nyata pengaruh globalisasi.
Saat ini tid ak ada negara dengan kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lain.
Globalisasi perekonomian di satu sisi membuka peluang pasar produk dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke dalam pasar domestik.
4. Ancaman bidang sosial budaya
Ancaman berdimensi sosial budaya bisa berasal dari dalam dan dari luar. Ancaman dari
dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu-
isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme,
kekerasan dan bencana akibat perbuatan manusia.
Dampaknya akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme.
Sedangkan ancaman dari luar timbul akibat pengaruh globalisasi.
5. Ancaman bidang pertahanan dan keamanan
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan umumnya berupa ancaman militer.
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuata n bersenjata dan terorganisasi.
Ancaman militer membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa. Berikut ini beberapa ancaman militer:
• Agresi atau invasi, skala agresi ada yang besar hingga terendah. Invasi ialah bentuk agresi
berskala paling besar dengan kekuatan militer bersenjata untuk menyerang dan menduduki
wilayah suatu negara. Bangsa Indonesia pernah diinvasi dua kali oleh Belanda yang ingin
kembali menjajah, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
• Pelanggaran wilayah, ancaman militer yang peluangnya cukup tinggi adalah tindakan
pelanggaran wilayah (laut, udara dan daratan) oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang
memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka, berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
• Pemberontakan bersenjata, ancaman militer berupa pemberontakan senjata oleh pihak-pihak
tertentu dari dalam negeri. Pemberontakan bersenjata bisa jadi disokong kekuatan asing baik
terbuka atau tertutup. Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah
adalah bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda
pemerintahan.
Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata oleh gerakan radikal
seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun dan G-30-S/PKI. Sejumlah
pemberontakan tersebut mengancam pemerintahan yang sah, mengancam tegaknya NKRI
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
• Sabotase, Indonesia punya sejumlah obyek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan
terhadap aksi sabotase. Fungsi pertahanan negara ditujuan memberikan perlindungan
terhadap obyek-obyek vital nasional dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi
sabotase. Caranya dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang
mampu mendeteksi dan mencegah secara dini
• Spionase, di abad modern, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia
untuk mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara lain. Kegiatan
spionase dilakukan secara tertutup menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Spionase ialah bentuk ancaman
militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi
kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak
lawan.
• Aksi teror bersenjata, aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan
terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa
ketakutan serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
Sasaran aksi teror bersenjata sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara
biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan teroris pada dekade
terakhir meningkat pesat seiring perkembangan politik, lingkungan strategis,
ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Ancaman keamanan laut dan udara, gangguan keamanan di laut dan udara
adalah bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah
Indonesia. Potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara di Indonesia
tinggi. Penyebabnya, kondisi geografis Indonesia dengan wilayah perairan dan
udara yang terbentang pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik
transportasi maritim maupun dirgantara. Bentuk-bentuk gangguan keamanan di
laut dan udara yang mendapat prioritas perhatian dalam penyelenggaraan
pertahanan negara meliputi pembajakan atau perompakan, penyelundupan
senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain. Bentuk gangguan
keamanan laut berupa penangkapan ikan secara ilegal, pencurian kekayaan
laut, dan pencemaran lingkungan.
Dari uraian di atas, penyebab munculnya ATHG adalah karena:
• Rendahnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.
• Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa,
budaya,
agama dan ras) mudah terjadi konflik antar SARA.
• Lestarinya paham etnosentrisme atau menganggap suku atau budayanya lah
yang
paling unggul dari suku atau budaya lain.
• Spionase, di abad modern, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia untuk
mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara lain. Kegiatan spionase dilakukan
secara tertutup menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak
mudah dideteksi. Spionase ialah bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan
secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan
dimanfaatkan oleh pihak lawan.
• Aksi teror bersenjata, aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang
mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan serta menimbulkan
korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata sulit diprediksi
dan ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan
teroris pada dekade terakhir meningkat pesat seiring perkembangan politik, lingkungan
strategis, lmu pengetahuan dan teknologi.
• Ancaman keamanan laut dan udara, gangguan keamanan di laut dan udara adalah bentuk
ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah Indonesia. Potensi gangguan
ancaman keamanan laut dan udara di Indonesia tinggi. Penyebabnya, kondisi geografis
Indonesia dengan wilayah perairan dan udara yang terbentang pada pelintasan transportasi
dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara. Bentuk-bentuk gangguan
keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas perhatian dalam penyelenggaraan
pertahanan negara meliputi pembajakan atau perompakan, penyelundupan senjata, amunisi
dan bahan peledak atau bahan lain. Bentuk gangguan keamanan laut berupa penangkapan
ikan secara ilegal, pencurian kekayaan laut, dan pencemaran lingkungan.
Dari uraian di atas, penyebab munculnya ATHG adalah karena:
• Rendahnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.
• Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa, budaya, agama
dan ras) mudah terjadi konflik antar SARA.
• Lestarinya paham etnosentrisme atau menganggap suku atau budayanya lah yang pa•
Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan akan pembangunan
fasilitas publik yang terjadi dalam masyarakat.
• Rendahnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
• Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.
• Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum tentu sesuai
dengan kepribadian bangsa.
4. Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman
untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat
Ancaman, Tantangan, hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan
nasional, sehingga Pancasila seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar
dihafalkan supaya ketahanan nasional negara Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
Jawab:
Menurut KBBI, ideologi memiliki arti kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup;
cara berpikir seseorang atau suatu golongan; paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu
program sosial politik. Sehingga ideologi Pancasila adalah paham yang menggunakan
Pancasila sebagai landasan utamanya.
Fungsi dari ideologi Pancasila yakni: mempersatukan bangsa, memelihara dan
mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa
Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam perpecahan. Selain itu,
Pancasila membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi
gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad
perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan
nasional sebagai pengamalan Pancasila.
Pancasila juga memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas
bangsa. Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi
dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila. Ketahanan Nasional
(Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia, yang berisi keuletan dan ketangguhan,
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta untuk mencapai
perjuangan nasionalnya (Suradinata, 2005: 47, atau lihat soemarsono dkk, 2001: 106).
Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang
harus diwujudkan. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini, dibina dan dapat
dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional. Proses berkelanjutan
untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasar pemikiran geostrategi berupa
konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan
konstelasi geografi Indonesia. Konsep inilah yang disebut ketahanan nasional
(Soemarsono dkk, 2001: 106).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah konsep geostrategi Indonesia.
Sejak bangsa Indoensia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945, Bangsa
Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan gangguan baik dari dalam maupun luar yang
nyaris mengoyak persatuan dan integritas nasional sebagai sebuah bangsa yang bersatu.
Misalnya di era-era awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus berjuang sekuat tenaga
untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer I dan II Belanda yang tidak rela
melepaskan negara Indonesia menjadi sebuah negara merdeka setelah periode berabad-
abad penjajahannya di seluruh Wilayah Nusantara.
Dalam konteks gangguan yang mucul dari dalam negeri sendiri, kita juga bias
menyaksikan pergolakan-pergolakan di dalam negeri (daerah) selama masa awal
kemerdekaan seperti gerakan APRA di bandung, Andi Aziz di Makasar, pemberomntakan
RMS, pemberontakan PRRI di daerah sumatera, dan permesta di daerah sulawesi,
serta gerakan DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo (1947-1962), serta pemberontakan
PKI tahun 1965 (Karsono, 1999: 96)
Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila, kita tentu harus menerima dan melaksanakan Pancasila secara
konsekuen. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa
dan Negara. Dengan fungsi-fungsi tersebut, jika Indonesia tidak memiliki ideologi yang
mempersatukan seperti ideologi Pancasila, maka Indonesia akan mengalami perpecahan di
seluruh Indonesia, pertempuran akan muncul dari Sabang sampai Merauke, masyarakat
Indonesia akan semakin intoleran terhadap suku, agama, ras dan adat lain. Cara yang paling
efektif untuk memperkuat ideologi Pancasila menurut saya adalah memulai dari diri sendiri
terlebih dahulu. Seperti meningkatkan toleransi terhadap suku, agama, ras dan adat lain
yang ada di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa memberikan contoh yang baik untuk
orang lain agar mereka dapat mengikuti contoh kita. Karena jika kita tidak memberikan
contoh yang baik, maka tidak akan ada orang yang ingin mendengarkan ucapan kita
mengenai pelestarian ideologi Pancasila. Oleh karena itu salah satu cara melestarikan
ideologi Pancasila adalah dengan hidup bertoleransi antar penganut agama berbeda dan
mencintai sesama manusia tanpa melihat suku, agama, warna kulit, etnis, ras dan
golongannya.Selain itu, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat ideologi
Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan
pembinaan ketahanan nasional adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.
2. Menolak masuknya ideologi lain yang bertentangan dan tidak sesuai dengan ideologi
bangsa kita.
3. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
4. Pemerintah dan masyarakat harus mendorong tumbuhnya pusat pendidikan dan
pembudayaan Pancasila secara kreatif dan dinamis agar kesadaran ber-Pancasila terjaga
dari generasi ke generasi.
5. Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan keseharian, Pancasila harus betul-betul di
manifestasikan jangan sebatas cerita-cerita tekstual semata
6. Dalam hal legislasi peraturan perundangan, baik pemerintah maupun DPR, sejak
tahap persiapan hingga ke pembahasan dan persetujuan akhir harus memiliki
pemahaman yang sama tentang Pancasila.
7. Dalam hal produk hukum, panut menilai perlu mendorong paradigma hukum yang
progresif. Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai