Anda di halaman 1dari 2

UMKM Pasca Lahirrnya Cipta Kerja

Pascalahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja),
yang berdampak pada banyaknya perubahan peraturan perundang-undangan di Indonesia,
mengharuskan kita untuk kembali melirik perubahan apa saja yang terjadi, sehingga hingga
kita dapat kembali menyesuaikan dengan perubahan yang anda dapat menghindari terjadinya
pelanggaran hukum, sebab di Indonesia di kenal adanyaTeori Fiksi Hukum. Perubahan atas
UU Cipta Kerja terjadi di banyak sector termasuk disektor Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) yang sebelumnya telah diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2008 (UU UMKM). Dalam UU Cipta Kerja terjadi beberapa perubahan diantaranya:

a. Penyederhanaan tata cara dan jenis Perizinan Berusaha dengan sistem pelayanan
terpadu satu pintu;
b. Dalam rangka permohonan sertifikasi halal Usaha Mikro dan Kecil dibebaskan dari
biaya.
c. Membebaskan biaya Perizinan Berusaha bagi Usaha Mikro dan memberikan
keringanan biaya Perizinan Berusaha bagi Usaha Kecil.

d. Dapat menerima pembiayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), serta Usaha Besar nasional dan asing bagi Usaha Mikro dan
Kecil. Adapun bentuk Pembiayaan tersebut dapat berupa pinjaman, penjaminan,
hibah, dan pembiayaan lainnya, serta pemerintah dapat pula memberikan insentif
dalam bentuk kemudahan persyaratan perizinan, keringanan tarif sarana dan
prasarana, dan bentuk insentif lainnya

e. Untuk Usaha Menengah, pemerintah memfasilitasi dan mendorong peningkatan


pembiayaan modal kerja dan investasi melalui perluasan sumber dan pola
pembiayaan, akses terhadap pasar modal, dan mengembangkan lembaga penjamin
kredit, dan meningkatkan fungsi lembaga penjamin ekspor 

f. Pasal 96 UU UMKM jo. UU Cipta Kerja mewajibkan pemerintah pusat dan daerah


sesuai kewenangannya untuk menyediakan layanan bantuan dan pendampingan
hukum bagi Usaha Mikro dan Kecil.

g. Pasal 92 UU UMKN jo. UU Cipta Kerja, Usaha Mikro dan Kecil diberi
kemudahan/penyederhanaan administrasi perpajakan, bentuknya dapat berupa
memberikan insentif kepabeanan dan bagi Usaha Mikro dan Kecil tertentu dapat
diberi insentif Pajak Penghasilan (PPh).
h. Pasal 94 UU UMKM jo. UU Cipta Kerja, Pemerintah pusat dan daerah juga
mempermudah UMK dalam hal pendaftaran dan pembiayaan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI). Dalam hal mempermudah dan menyederhanakan proses untuk
UMK dalam mengimpor bahan baku dan bahan penolong industri apabila tidak dapat
dipenuhi dari dalam negeri, dan/atau fasilitasi ekspor.

i. Pasal 104 UU UMKM jo. UU Cipta Kerja, Pemerintah pusat dan daerah, BUMN,
BUMD, dan badan usaha swasta wajib untuk mengalokasikan penyediaan tempat
promosi, tempat usaha, dan/atau pengembangan UMK pada infrastruktur publik yang
mencakup terminal, bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api, tempat istirahat dan
pelayanan jalan tol, serta infrastruktur public lainnya. Alokasi tersebut paling sedikit
30% dari luas tempat pembelanjaan pada infrastruktur publik yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai