Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian merupakan aktivitas ekonomi yang tidak bisa terlepas dari

kehidupan manusia di belahan bumi manapun.Dan dalam perkembangannya

perekonomian mengalami transformasi, modernisasi bahkan inovasi dalam

pengaplikasian penerapannya. Dan tentu saja bersumber pada teori-teori atapun dasar-

dasar ekonomi yang telah ada.Namun, dalam praktiknya teori-teori ekonomi bersifat

fleksibel sesuai kebutuhan dari suatu Negara ataupun lingkup yang

mengaplikasikannya.

Dan karena perrubahannya, perubahan umum perekonomian yang dialami

suatu negara sering menjadi bahan pembicaraan, baik di kalangan ilmuwan, ekonom,

pejabat pemerintah, maupun masyarakat yang tertarik sebagai pemerhati ekonomi.

Berbagai media massa sering memuat berita besar mengenai perubahan ekonomi yang

dialami suatu negara, seperti inflasi, pengangguran, kesempatan kerja, hasil produksi,

dan penanaman modal.

Setiap negara senantiasa mengharapkan agar perekonomian yang dicapai

mengalami peningkatan terus-menerus. Peningkatan perekonomian tersebut akan

memupuk investasi serta kemampuan teknik produksi agar hasil produksi terus

meningkat. Jika hasil produksi meningkat, perekonomian mengalami pertumbuhan,

serta memberikan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik bagi penduduk negara

tersebut.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah sistem perekonomian di Indonesia?

2. Bagaimana sistem ekonomi yang berlaku Indonesia?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah sistem perekonomian di Indonesia

2. Mengetahui sistem ekonomi yang berlaku Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perekonomian di Indonesia

1. Pemerintahan Orde Lama

Pada tanggal 17 agustus 1945, Indonesia memproklamasikan

kemerdekaannya.Namun demikian, tidak berarti Indonesia sudah bebas dari

Belanda.Tetapi setelah akhirnya pemerintah Belanda mengakui secara resmi

kemerdekaan Indonesia.Sampai tahun 1965, Indonesia gejolak politik di dalam

negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah.Akibatnya, selama

pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk.Seperti

pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran

pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat

disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde

Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun

nonfisik selama pendudukan Jepang. Dilihat dari aspek politiknya selama periode

orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat

demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian nasional.

2. Pemerintahan Orde Baru

Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih

ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat  pembangunan

ekonomi dan sosial tanah air. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan

penyusunan rencana pembaangunan 5 tahun secara bertahap dengan target-target


yang jelas sangat dihargai oleh negara-negara barat. Tujuan jangka panjang dari

pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar.

Perubahan ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana

sektor industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus

dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan

dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas

ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang

berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.

3. Pemerintahan Transisi

Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu

goncangan yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa

negara asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli

1997.Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah terus melemah, hingga

pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah konkret, antaranya menunda

proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara.Pada akhir Oktober 1997,

lembaga keuangan internasional memberikan paket bantuan keuangaannya pada

Indonesia.

4. Pemerintahan Reformasi

Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid,

masyarakat umum menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur.

Dalam hal ekonomi, perekonomian  Indonesia mulai menunjukkan adanya

perbaikan. Namun selama pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun


masalah di dalam negeri yang dapat terselesaikan dengan baik.Selain itu hubungan

pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik.

Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan

Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country risk Indonesia. Makin rumitnya

persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi.Seperti

pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan

ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis terhadap

pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

5. Pemerintahan Gotong Royong

Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang

jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan Gusdur.Inflasi yang dihadapi

Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati juga sangat berat. Rendahnya

pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Megawati disebabkan

antara lain masih kurang berkembangnya investor swasta, baik dalam negeri

mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar rupiah, memang

kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik.Namun

tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya

perekonomian Indonesia bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku

bunga deposito.

B. Sistem Perekonomian yang berlaku di Indonesia

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi

komando, Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran.Sistem ekonomi


yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya

terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi

Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh,

dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat.Dalam

pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban

memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna

meningkatkan keejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi

setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan

kepentingan umum.Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya

dalam membangun perekonomian.

Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita

karena bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah

sebagai berikut :

1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan

bangsa lain;

2. Sistem “Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi

unit-unit ekonomi di luar sektor negara

3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli yang

mergikan masyarakat.

Landasan perekonomian Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD

1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagau berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh negara;

3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi

dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan

kesatuan ekonomi nasional.

Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi

tercantum dalam Tap MPRS No.XXII/MPRS/1996 sebagai cita-cita sosial dengan ciri-

cirinya.Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumkan demokrasi

ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri posiif yang selalu

harus dipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh negara;

3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi

dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan

kesatuan ekonomi nasional.

5. Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak;
6. Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan masyarakat;

7. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-

batas yang tidak merugikan kepentngan umum;

8. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan

lembaga-lembaga perwakilan rakyat;

9. Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.

Pemikiran tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita,

diantaranya :

1. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)

Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal

sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada

pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa

asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di

Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu

menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus

berasakan kekeluargaan

2. Pemikiran Wipolo

Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro

tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23

september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem

liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak

utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik


3. Pemikiran Wijoyo Nitisastro

Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran

Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai

penolakan terhadap sector swasta.

4. Pemikiran Mubyarto

Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan

juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah

pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia

dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi

kebutuhan akan materi saja.

5. Pemikiran Emil Salim

Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi

pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah

tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya

suatu system ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu

negara Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced

International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan

bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi

campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan

oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan

usaha swasta.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang

berorientasi kepadaKetuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama,

bukan materialisme);Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal

eksploitasi);PersatuanIndonesia(berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-

nasionalisme dan sosiodemokrasi dalam ekonomi);Kerakyatan (mengutamakan

kehidupan ekonomi rakyuat); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi,

kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan kemakmuran pribadi). Dari butir-butir

tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.

Dalam sistem ekonomi pancasila, perekonomian liberal maupun komando

harus dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan kaum yang lemah serta

mematikan kreatifitas yang potensial.Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus

diawasi pemerintah agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan.

Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi dan moneter yang

mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan hanya sektor pertanian dan perkebunan

yang tumbuh positif dan turut menyelamatkan ekonomi domestik.

Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda – beda tergantung dari tingkat

pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar

pendapatan / penghasilan dari penduduknya.


B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap bagi pembaca, penulis

menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik dari bentuk

maupun isinya. Maka dari itu, Penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli

dalam pembuatan makalah ini, yaitu dengan memberi saran dan kritik demi perbaikan

makalah selanjutnya. Dan semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi

para pembaca dan dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan yang lebih luas
DAFTAR PUSTAKA

http://monacuapcuap.blogspot.com/2013/06/makalah-sistem-perekonomian-indonesia.html

https://www.academia.edu/29962525/SISTEM_PEREKONOMIAN_INDONESIA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-lambung-mangkurat/perekonomian-
indonesia/makalah-sistem-ekonomi-indonesia/28873262

https://www.slideshare.net/AndreyxzAkyuuariuzt/makalah-sistem-ekonomi

https://id.scribd.com/doc/73721159/Makalah-Sistem-Ekonomi-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai