Anda di halaman 1dari 31

Infanticide

Ferryal Basbeth
Scope of Investigation
• Pembunuhan anak sendiri
• Aborsi
• Penelantaran anak
• Pembunuhan berencana
• Pembuangan mayat
Scope of Investigation

1. Apakah bayi baru dilahirkan dan belum dirawat?


2. Apakah bayi sudah mampu hidup diluar kandungan
ibu (viable) atau belum (non viable)?
3. Umur bayi dalam kandungan, prematur? Matur? Atau
postmatur?
4. Sudah bernafas (lahir hidup) atau belum (lahir mati)?
5. Bila terbukti lahir hidup dan telah dirawat, berapa
jam/hari umur bayi tersebut (umur setelah dilahirkan)?
6. Adakah tanda-tanda kekerasan?
7. Bila terbukti lahir hidup, apakah sebab matinya?
8. Bila terbukti lahir mati, apakah sebab kelahiran
matinya?
Bayi baru lahir dan belum dirawat

• Tubuh bayi masih berlumuran darah dan


verniks kaseosa serta tali pusat mungkin
masih berhubungan dengan plasenta atau
sudah terpisah tapi belum diikat
• Bila bayi kecempulung atau
dicemplungkan dalam air cari verniks pada
lipat kulit di leher, belakang daun telinga,
ketiak, fosa kubiti (lipat siku), fosa
poplitea, inguinal (selangkangan)
Sudah mampu hidup diluar kandungan (viabel)

• Adalah bayi yang lahir setalah dikandung


– selama 28 minggu atau lebih, dengan
– berat badan ≥1000gram
– panjang badan kepala tumit ≥ 35 cm
– lingkar kepala oksipital ≥ 23 cm
– tidak mengandung cacat bawaan yang tidak
memungkinkan untuk hidup terus (imcompatible with
life)
• Ponsold: viability pada bayi yg lahir dg pb 35 cm,
bayi yg pb ≤ 32 cm adalah abortus
Cukup bulan
• Bayi yang lahir setelah dikandung selama
selama 37 minggu atau lebih tetapi kurang
dari 42 minggu
• Ukuran antropometrik
– BB kl 3000 gram
– PB Kepala tumit 46-50 cm
– Panjang kepala tungging ≥
Lahir hidup
• Dokter forensik tidak dapat menentukan bayi tsb
lahir hdp atau mati
• Yang dapat ditentukan adalah bayi itu sudah
pernah bernafas
• Di banyak negara umumnya anak dianggap lahir
hidup apabila ia sudah pernah bernafas
• Di inggris anak sudah pernah bernafas bukan
merupakan bukti anak lahir hidup, ok selalu
terdapat kemungkinan anak sudah mulai
bernafas pada saat pemisahan belum lengkap
Sudah bernafas atau belum?
• Pernafasan setelah bayi lahir
mengakibatkan perubahan letak diafragma
dan sifat paru-paru.
• Tertelannya udara (yang menyertai
pernafasan itu) mengakibatkan telinga
tengah dan saluran pencernaan
mengandung udara  uji telinga tengah
(middle ear test) dan Uji lambung usus (uji
Breslau)
Gambaran makroskopik paru
• Paru-paru bayi yang belum bernafas atau paru-
paru yang belum mengalami aerasi (aeration)
menguncup, volumenya kecil dan terletak di
bagian belakang rongga dada
• Osborn mengatakan bahwa paru-paru yang
menguncup bukan merupakan petunjuk bayi
lahir mati
• Paru-paru yang mengisi ronggga dada dengan
baik ditemukan pada paling sedikit tiga
perempat dari seratus bayi baru lahir (31 bayi
lahir mati dan 69 bayi lahir hidup)
• Plank (31) mengatakan bahwa pembukaan
rongga dada menyebabkan paru-paru
berretraksi
• Fiksasi intoto dalam formol 4% selama 7-10 hari
sebelum dilakukan pembukaan rongga dada
dapat mencegah terjadinya retraksi paru-paru
• Dengan cara ini ditemukan bahwa paru-paru dpt
mengisi rongga dada dengan baik pada 27 bayi
lahir mati.
• Ini dapat disimpulkan bahwa paru-paru yang
menguncup bukan merupakan petunjuk bayi
belum bernafas (lahir mati)
• Paru-paru bayi yang sudah bernafas dapat
ditemukan dalam keadaan menguncup
apabila telah terjadi pneumothoraks akibat
pernafasan buatan yang berlebihan atau
akibat emfisema obstruktif.
• Sedangkan pada bayi yang belum
bernafas paru-paru yang mengembang
dan mengisi rongga dada dengan baik
dapat terjadi apabila retraksi paru yang
berkaitan dengan pembukaan ronggga
dada dapat dicegah
• Paru-paru yang belum mengalami aerasi
sudah mengembang akibat cairan
(expansion fluid) yang diduga adalah
cairan ketuban yang teraspirasi akibat
fetal breathing/fetal respiratory movements
yang fisiologik atau cairan yang terbentuk
dalam paru sendiri
• Menjelang kelahiran, ruangan-ruangan
udara dalam paru-paru tidak menguncup
tetapi terbuka (ekspanded)
• Paru-paru bayi yang sudah bernafas (sudah
teraerasikan)berwarna merah muda tidak
homogen tapi berbercak-bercak (mottled) dan
menunjukan gambaran mozaik berupa daerah
daerah poligonal yang berwarna lebih muda dan
menimbul diatas permukaan berselang-seling
dengan yang lebih tua dan kurang menimbul
• Paru-paru bayi yang belum bernafas (belum
teraerasikan) berwarna merah ungu tua seperti
warna hati bayi, homogen, tidak menunjukan
gambaran mozaik dan tepi-tepinya tajam. Warna
daerah-daerah yang poligonal itu tidak berbeda
satu sama lain dan juga tidak berbeda dengan
warna paru dibagian lainnya. Gambaran
tersebut jangan disalah tafsirkan sebagai
gambaran mozaik.
• Konsistensi paru yang sudah mengalami aerasi
adalah seperti spons dan krepitasi pada
perabaan. Penampang irisan mengeluarkan
darah yang berbuih dan berat kedua paru kira-
kira sama dengan 1/35 berat badan bayi.
• Paru bayi yang belum mengalami aerasi
konsistensinya kenyal seperti hati atau limpa,
irisan pada penampang mengeluarkan sedikit
darah yangtidak berbuih dan berat kedua paru
kira-kira 1/70 berat badan bayi
Uji apung paru
• Positif : bila semua potongan paru
mengapung di dalam air, maka
kesimpulannya adalah bayi pasti telah
bernafas
• Negatif : bila semua potongan paru
tenggelam dalam air maka kesimpulannya
adalah bayi mungkin belum bernafas
Paru-paru yang busuk
• Tujuan penekanan : menyingkirkan gas pembusukan
yang ada dalam jaringan intersisial paru-paru yang
membusuk.
• Gas pembusukan ini menyebabkan jaringan paru bayi
yang belum bernafaspun akan mengapung di dalam air.
• Penekanan jaringan paru bayi yang telah bernafas dan
sudah membusuk akan menyingkirkan gas pembusukan
dan tidal air, tetapi residual air yang terdapat dalam
alveoli tidak turut tersingkirkan sehingga jaringan paru
akan tetap terapung
• Pada paru yang busuk lanjut sekali, alveoli sudah pecah
dan menjadi pecah pada penekanan, maka residual air
tersingkirkan dan jaringan paru akan tenggelam.
• Dengan demikian bayi yang telah bernafas dapat dinilai
sebagai yang belum bernafas
• Hal ini merupakan satu alasan mengapapada uji apung
paru yang negatif tidak dapat dibuat kesimpulan bayi
pasti belum bernafas
Berbagai keadaan pada paru bayi baru lahir yang
memberikan hasil uji apung paru yang negatif :
• Paru-paru bayi lahir hidup tp tidak lama kemudian
meninggal oleh sesuatu sebab misalnya fungsi pernafasan
yang tidak memadai, dapat memberikan hasil uji yang
negatif, karena udara yang berhasil masuk ke dalam paru
diresorpsi oleh darah yang masih beredar dalam kapiler-
kapiler dinding alveoli dan bronkioli respiratori selama
beberapa menit setelah pernafasan berhenti.
• Edema paru yang hebat yang timbul beberapa menit
setelah bayi lahir
• Bronchopneumonia intrauterine (walaupun jarang)
• Penyakit membran hyalin bayi sempat hidup beberapa
jam
• Paru yang sudah membusuk
• Kesimpulan : apabila suatu kasus ditemukan uji apung paru
yang negatif maka pemeriksaan histologik lah yang
menentukan
Lahir hidup tapi belum bernafas
• Bayi dapat lahir hidup dengan jantung yang
berdenyut tapi tidak bernafas (apneu)
• Apabila saat belum bernafas bayi mengalami
asfiksia mekanik maka paru-paru menunjukkan
gambaran histologik seperti bayi yang belum
mengalami aerasi.
• Maka bayi tersebut lahir hidup tidak dapat
dibuktikan dengan pemeriksaan makroskopik, uji
apunng paru, dan pemeriksaan mikroskopik
paru
• Bayi belum bernafas tidak sama dengan bayi
lahir mati
Gambaran mikroskopik
• Struktur seperti kelenjar (gland like
structure)
– Terdapat pada janin yang belum mencapai
2/3 masa perkembangan prenatal
– Tampak ruangan-ruangan kosong yang
dibatasi sel-sel kuboid atau kolumnar
sehingga menyerupai tubuli dan duktuli
kelenjar

• Jkhlkjl
• ,kjl.jk

Anda mungkin juga menyukai