FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
PROGRAM S1 SASTRA INGGRIS
Jl. Dr. Muwardi Gg Perjuangan No.66 Muka, By.Pass Cianjur 46113
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Sholawat serta salam
kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya, dan
semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan dan maghfiroh-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Laras dan Ragam
Bahasa”. Makalah ini ditujukan untuk mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini akan membahas mengenai laras dan ragam bahasa, bahwa laras
adalah kesesuaian antara Bahasa dan fungsi pemakaiannya dan ragam bahasa
adalah variasi Bahasa yang terbentuk karena pemakaian Bahasa.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang
telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian tugas ini.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada :
1. Ibu Hj. Librilianti Kurnia Yuki, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah
Bahasa Indonesia, terima kasih atas bimbingan dan tugas yang diberikan.
2. Kepada anggota kelompok 2 yang sudah membantu dan bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas membuat makalah ini dengan sempurna.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang sifatnya mendukung demi kemajuan
penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap mudah- mudahan makalah ini
bermanfaat bagi penulis, pembaca dan semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
ii
2.2.1. Pengertian Laras Bahasa ...................................................10
2.2.2. Macam – Macam Laras Bahasa ........................................11
3.1. Kesimpulan....................................................................................14
3.2. Saran-saran.....................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PEMBUKAAN
1
6. Jelaskan dan sebutkan macam-macam laras bahasa?
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
7
2.1.4. Ragam Bahasa Berdasarkan situasi dan pemakaian
Dalam Bahasa baku dapat berupa: (1) ragam Bahasa baku tulis
dan (2) ragam Bahasa baku lisan. Dalam penggunaan ragam Bahasa
baku tulis makna kalimat yang ungkapkan tidak ditunjang oleh
situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelepasan
unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam Bahasa
baku tulis diperlukan kecepatan dan ketepatan di dalam struktur
kalimat.
Ragam Bahasa baku lisan di dukung oleh situasi pemakaian
sehingga kemungkinan besar terjadi pelepasan kalimat. Namun, hal
itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun, ketepatan dalam
pilihan dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam
ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi
pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan
secara lisan.
8
B. Ragam bahasa tulis
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara
2. Tidak tergantung kondisi, situasi, dan ruang serta waktu
3. Harus memperhatikan unsur gramatikal
4. Berlangsung lambat
5. Selalu memakai alat bantu
6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah,
hanya terbantu dengan tanda baca
9
unsur yang lengkap (tanpa tulis lengkap secara
subjek, predikat, atau gramatikal.
objek). Kejelasan kalimat Contoh:
dipengaruhi oleh unsur- a. Dalam seminar ini kita
unsur situasi ketika akan mengkaji
kalimat tersebut pertumbuhan ekonomi
diucapkan. Isi kalimat 2019.
dapat dimengerti tetapi b. TKI yang dikirim ke luar
struktur kalimatnya salah. negeri harus memiliki
Misalnya, berupa anak paspor.
kalimat, gabungan anak c. Jakarta memiliki Pusat
kalimat, tanpa subjek, dan Bahasa.
tanpa predikat (objek).
Contoh:
a. Di sini akan
membicarakan
pertumbuhan ekonomi
2019.
b. Untuk TKI yang akan
dikirim ke luar negeri
harus memiliki paspor.
c. Di Jakarta memiliki
Pusat Bahasa.
11
berdasarkan fungsi. Laras akan senantiasa berubah mengikuti situasi
dia telah membuat penjelasan laras kepada tiga kategori, yaitu : (1)
Tajuk Wacana (Field of discourse), (2) Cara penyampaian Wacana
(Mode of discourse), (3) Gaya Wacana (Style of discourse).
Sedangkan menurut joos (1961) membagi lima laras Bahasa menurut
derajat keformalannya, yaitu :
A. Frozen (Beku).
Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat
sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci,
putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
B. Formal (Resmi).
Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti
pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
C. Consultative (Konsultatif)
Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang
terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam
percakapan di sekolah dan pasar.
D. Casual (Santai)
Ragam santai digunakan untuk suasana yang tidak resmi dan
dapat digunakan oleh orang yang belum saling kenal atau akrab.
E. Intimate (Akrab)
Ragam akrab digunakan diantara orang yang memiliki
hubungan yang sangat akrab dan intim.
12
Oleh sebab itu, penyusun atau pembuat karya ilmiah tidak
disebut pengarang melainkan disebut penulis (Soeseno, 1981: 1).
Ciri- ciri laras ilmiah
1) Karya ilmiah menyajikan fakta objektif.
2) Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan
tidak bersifat terkaan.
3) Karya ilmiah disusun secara sistematis.
4) Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab akibat dengan
pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca
untuk menarik kesimpulan.
5) Karya ilmiah mengandung andalan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6) Karya ilmiah ditulis secara tulus.
7) Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris (jenis
karangan memaparkan, menjelaskan, menerangkan suatu topik
yang berupa informasi dengan urut, jelas, dan detail dan
bertujuan untuk memberikan informasi sejelas- jelasnya).
B. Laras iklan
Bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa yang
yang dapat menarik perhatian sehingga dapat memikat pembaca
untuk membeli atau memakai barang atau jasa yang ditawarkan.
Ciri- ciri laras iklan :
1) Menarik
2) Informatif
3) Persuasive
4) Bahasa yang positif
5) Mudah dipahami
6) Kalimat kreatif
13
C. Laras Sastra
Memperlihatkan gaya Bahasa yang menarik dan kreatif.
Bahasanya boleh dengan bentuk naratif, deskriptif, prespektif,
dramatic, dan puitis.
Ciri- ciri Bahasa sastra :
1) Kreatif dan imajinatif
2) Mementingkan penusunan, pengulangan dan pemilihan kata.
3) Puitis dan hidup: monolog, dialog, bunga- bunga berhasa dan
sebagainya.
4) Menggunakan Bahasa tersirat: perlambangan, kiasan,
perbandingan, pribahasa, metafora, dan sebagainya.
5) Terdapat penyimpangan tata Bahasa atau manipulasi Bahasa.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa tergantung dari topik
yang sedang di bicarakan dengan kawan bicara maupun pada saat situasi
resmi. Kadang penggunaan bahasa yang ragam bahasa yang baik banyak di
gunakan oleh kalangan terdidik, kalangan pejabat, maupun kalangan
pengusaha. Sedangkan laras bahasa ialah penggunaan bahasa atau
pemakaian kata-kata yang khusus untuk sesuatu penggunaan berdasarkan
situasi sosial seseorang itu ketika berkomunikasi dengan orang ramai.
Penggunaan istilah-istilah khusus yang membedakan antara variasi-variasi
bahasa menjadikan sesuatu komunikasi lebih berkesan.
15
DAFTAR PUSTAKA