Abstrak : Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan, dan menganalisis
pengimplementasian gerakan literasi di sekolah dasar dengan program membaca menyenangkan.
Metode penelitian yang digunakan merupakan pendekatan kualitatif . Desain penelitian ini
menggunakan studi kepustakaan /studi literatur. Data penelitian dikumpulkan melalui kajian
teks, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Berdasarkan studi literatur
menunjukkan bahwa implementasi gerakan literasi di sekolah masih pada tahap pembiasaan .
Tahap ini merupakan tahap awal dari tahapan pelaksanaan program literasi. Pada tahap ini proses
pembiasaan pada siswa masih perlu ditingkatkan . Faktor penunjang fasilitas yang memadai
antara lain buku yang relevan dan menarik minat, perpustakaan, informasi dan teknologi.
Adapun faktor penghambat yang dihapi antara lain cara membaca yang monoton, kurangnya
kesadaran membaca sejak dini,tidak adanya kerjasama antara warga sekolah dan masyarakat.
Abstract: The purpose of this article is to determine, explain, and analyze the implementation of
literacy movement in elementary school through fun reading programs. This research design
uses literature study. Data of this research is collected through text studies and the analyzed with
content analysis techniques. Based on literature study show that implementation of literacy
movement in school is still at the stage of habituation. This stage is the initial stage of the
implementation stage of the literacy program. At this stage the habituation process for students
still needs to be improved. Supporting adequate facilities factors include: relevant and interesting
books, libraries, information and technology. The inhibiting factors include: the monotonous
way of reading, lack of awareness of reading from an early age, lack of cooperation between
school members and the community.
1104
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 1104-1111
diharapkan dapat menjadi pondasi bagi budaya Dalam rangka mengatasi persoalan
membaca pada tahap selanjutnya. tersebut, Pemerintah Republik Indonesia melalui
Daoed (2014) bahwa jenjang dasar dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
menengah pendidikan anak didik mulai dituntun meluncurkan program Gerakan Literasi Sekolah
untuk dapat mengubah informasi menjadi (GLS) yang bertujuan untuk: 1)
pengetahuan melalui pengenalan sistem, tatanan menumbuhkembangkan budaya literasi membaca
(order) hubungan logis antar fakta-fakta dan dan menulis siswa di sekolah, 2) meningkatkan
persepsi tentang kausalitas atau sebabakibat. Hal ini kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar sadar
hanya bisa dilakukan dalam perpaduan antara akan pentingnya budaya literasi, 3) menjadikan
pengenalan sumber belajar, bahan pustaka, dan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan
proses pembimbingan yang intensif. Kunci dari dan ramah anak, dan 4) menghadirkan beragam
pokok pikiran tersebut meliputi dua hal, yaitu : (1) buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi
menyediakan bahan–bahan bacaan yang mudah membaca untuk mendukung keberlanjutan
dijangkau dan sesuai dengan minat anak-anak. (2) pembelajaran (Suragangga, 2017).
pengelolaan perpustakaan yang membuat anak-anak Pelaksanaan program gerakan literasi
merasa nyaman, dan mudah dalam mengakses sekolah mengacu pada prinsip: 1) Sesuai dengan
bahan pustaka. Konsepnya adalah mendorong anak tahapan perkembangan peserta didik, 2)
didik mengembangkan minat dan kebiasaan dilaksanakan menggunakan berbagai ragam teks, 3)
membaca. Salah satu program guna mencapai dilaksanakan secara terintegrasi dan holistik di
implementasi gerakan literasi di sekolah dasar semua area kurikulum, 4) dilakukan secara
adalah dengan membaca menyenangkan. berkelanjutan, 5) melibatkan kecakapan
Dalam konteks dunia yang kian kompetitif berkomunikasi lisan, dan 6) mempertimbangkan
dan pesatnya teknologi informasi telah menjadikan keberagaman (Suragangga, 2017).
kemampuan literasi menjadi hal yang sangat Adapun tahapan pelaksanaan gerakan
penting bagi setiap individu (Kartika, 2004). literasi sekolah dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu
Kemampuan seseorang dalam mempelajari, sebagai berikut.
memahami dan mengelola informasi menjadi modal 1. Tahap pembiasaan
penting bagi seseorang dalam meningkatkan Pada tahapan ini, sekolah menyediakan berbagai
pengetahuan, mental, cara berpikir dan budi buku dan bahan bacaan yang dapat menarik
pekertinya (Rahma, Pratiwi & Lastiti, 2015) minat peserta didik dan melaksanakan kegiatan
Menurut beberapa penelitian hasil dalam yang meningkatkan minat baca peserta didik.
Billi Antoro menyebutkan bahwa kegiatan Misalnya, menata sarana dan area baca,
membaca dapat meningkatkan kesehatan otak, menciptakan lingkungan yang kaya teks,
kecerdasan logika dan linguistik sehingga anak mendisiplinkan kegiatan membaca 15 menit
yang rajin membaca akan cenderung lebih baik sebelum pelajaran dimulai, melibatkan publik
dalam memahami berbagai persoalan, baik yang dalam gerakan literasi sekolah (Antasari, 2017)
berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah maupun 2. Tahap pengembangan
dengan kehidupannya sehari-hari (Antoro, 2017) Setelah kebiasaan membaca terbentuk pada
Data statistik UNESCO 2012 dalam warga sekolah, maka sekolah dapat masuk ke
kutipan Nafisah menyebutkan bahwa indeks minat tahap pengembangan yang bertujuan untuk
baca di Indonesia baru mencapai 0,001. mengembangkan kecakapan literasi peserta
Artinyahanya satu orang saja yang memiliki minat didik melalui berbagai kegiatan literasi.
baca dari setiap 1000 orang di Indonesia (Nafisah, Misalnya, kegiatan membaca cerita dengan
2014). intonasi, mendiskusikan suatu bahan bacaan,
Adapun faktor-faktor rendahnya minat menulis cerita, dan melaksanakan kegiatan
baca masyarakat Indonesia adalah: Kurikulum festival literasi (Wandasari, 2017).
pendidikan dan metode pembelajaran yang 3. Tahap pembelajaran
diterapkan belum mendukung perkembangan Pada tahapan ini, sekolah menyelenggarakan
kompetensi literasi siswa (Pradana, Fatimah, & berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
Rochana, 2017), program televisi yang tidak mempertahankan minat baca dan meningkatkan
mendidik dan kecanduan teknologi (Nurdiyanti & kecakapan literasi peserta didik melalui buku-
Suryanto, 2010), dan terdapat suatu kebiasaan buku pengayaan dan buku teks pelajaran.
masyarakat yang lebih suka berbicara dan Misalnya, kegiatan pembinaan kemampuan
mendengar dibandingkan dengan membaca dan membaca, menulis cerita, dan mengintegrasikan
menulis (Nurdiyanti & Suryanto, 2010).
1105
Afrida Emelia Hanum. Implementasi Gerakan Literasi di Sekolah Dasar Melalui Program Membaca
Menyenangkan
kegiatan literasi dalam tahapan pembelajaran Bacaan, tayangan gambar, dan musik di
(Faizah et al., 2016). perpustakaan mampu menumbuhkan bakat dan
Gerakan literasi di sekolah dapat berjalan minat seseorang. Fakta dan sejarah
dengan selaras melalui cara membaca membuktikan bahwa keberhasilan seseorang
menyenangkan. Membaca menyenangkan tidak ditentukan oleh NEM yang tinggi
merupakan salah satu program LPMP Jawa Timur. melainkan melalui pengembangan minat dan
Dimana siswa dapat membaca menggunakan media bakat.
elektronik secara daring. Cerita yang ditampilkan Adapun dalam menjalankan program GLS
pada program ini ada dua buku meliputi cerita perlu tersedianya sarana dan prasarana yang dapat
narasi buku fiksi yang akan membangun latar belakang menunjang setiap kegiatan belajar mengajar, salah
pengetahuan pembaca tentang suatu tema. Buku kedua satunya yaitu perpustakaan sekolah.
yang nonfiksi, pembaca akan belajar cara Penyelenggaraan perpustakaan sekolah sendiri
menghubungkan kesamaan dari segi informasi yang mengacu pada Undang-Undang nomor 2 tahun
bersifat faktual dengan narasi fiksi di buku pertama. 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana
Selain membaca buku fiksi siswa juga dalam pasal 35, dikemukakan bahwa setiap satuan
ditunjukkan berbagai macam media yang dapat pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang
digunakan sebagai sumber untuk sarana membaca, diselenggarakan oleh pemerintah maupun
sehingga mengurangi kejenuhan pada anak saat masyarakat harus menyediakan sumber-sumber
membaca. Pada saat membaca melalui daring anak belajar (Yusuf, 2007: 2).
akan diberi kesempatan untuk memberikan umpan Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan
balik atau bertanya kepada narator sehingga anak bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti peserta
dapat lebih aktif dan berani untuk bertanya dengan didik melalui pembudayaan ekosistem literasi
percaya diri. sekolah guna menjadikan peserta didik menjadi
Darmono (2007: 1) berpendapat bahwa memiliki budaya membaca yang tinggi serta
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana kemampuan menulis (Kemendikbud, 2016: 2).
pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu
memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik
memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah
Perpustakaan sekolah memiliki tujuan dan manfaat yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah
untuk dicapai dengan melaksanakan tugasnya di (GLS) agar mereka menjadi pembelajar sepanjang
bidang perpustakaan, kemudian meningkatkan hayat. Adapun tujuan khusus gerakan literasi
mutu pendidikan untuk generasi penerus bangsa di sekolah yaitu:
dalam menjalani kehidupannya. Menurut Lasa 1. Menumbuhkembangkan budaya literasi
(2007: 14), terdapat empat tujuan perpustakaan sekolah.
sekolah, yaitu: 2. Meningkatkan kapasitas warga dan
1. Menumbuhkembangkan minat baca dan tulis. lingkungan sekolah agar literat.
Para peserta didik dan guru dapat 3. Menjadikan sekolah sebagai taman
memanfaatkan waktu untuk mendapatkan belajar yang menyenangkan dan ramah
informasi di perpustakaan. Kebiasaan ini anak agar warga sekolah mampu
mampu menumbuhkan minat baca mereka yang mengelola pengetahuan.
pada akhirnya dapat menumbuhkan minat tulis. 4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran
2. Mengenalkan teknologi informasi. dengan menghadirkan beragam buku
Perkembangan teknologi informasi harus diikuti bacaan dan mewadahi berbagai strategi
pelajar dan pengajar. Adapun dalam membaca (Kemendikbud, 2016: 5).
penerapannya, perlu proses pengenalan dan Terdapat 3 ruang lingkup dalam Gerakan
penerapan teknologi informasi dari Literasi Sekolah yang diterapkan di sekolah dasar,
perpustakaan. yaitu:
3. Membiasakan akses informasi secara mandiri. 1. Lingkungan fisik sekolah (fasilitas sarana
Pelajar perlu didorong dan diarahkan untuk dan prasarana literasi).
memiliki rasa percaya diri dan mandiri untuk 2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan
mengakses informasi. Orang yang percaya diri partisipasi aktif seluruh warga sekolah).
dan mandiri mampu mencapai kemajuan dalam 3. Lingkungan akademik (program literasi yang
memenuhi kebutuhannya. menumbuhkan minat baca dan menunjang
4. Memupuk bakat dan minat. kegiatan pembelajaran di SD)
1106
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 1104-1111
1108
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 1104-1111
1110
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 1104-1111
Istikomah, Muhammad Kristiawan, dan Desi USAID Prioritas. (2016). Dari 76 Negara, Minat
Wardiah. (2020) „An Evaluation of Literacy Baca Indonesia Peringkat ke-69. USAID.
Program For Improving Students‟
Achievement‟ Journal International. doi: Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang
10.52155 Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Kartika, E. (2004). Memacu Minat Membaca Siswa Wandasari, Y. (2017). Implementasi Gerakan
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Penabur, 3 Literasi Sekolah (GLS) Sebagai Pembentuk
(8), 113–128 Pendidikan Berkarakter. JMKSP (Jurnal
Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi
Kemendikbud. (2016). “Desain Induk Gerakan Pendidikan), 2 (2), 12–22.
Literasi Sekolah”
Available at: Yuanika dan Suratina. (2019). „Implementasi
http://dikdas.kemdikbud.go.id/index.php/des Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar
ain-induk-gls-kemendikbud/ Dharma Karya Universitas Terbuka‟Jurnal
Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4)
Lasa. (2007). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Available at :
Yogyakarta: Pinus Book Publisher. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD
/article/view/17331/13543
LPPMP Jawa Timur. Tips Membaca Yang
Menyenangkan. Available at :
https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailp
ost/tips-membaca-yang-menyenangkan.
1111