Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu
RICKO YUDHANTA, M.Sc
Disusun Oleh :
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkatnya lah saya bisa menyelesaikan
karya tulis tentang Produksi Logam pada Proses Pemurnian dan Pengolahan Logam
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan karya tulis ini, sehingga karya tulis ini bisa selesai dan dijadikan sebagai referensi
pengajaran Ilmu Bahan Teknik untuk kita semua.
Walaupun makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu saya berharap kepada bapak
dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan karya tulis tentang pembahasan
logam ini. Sebagai penulis saya berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, atas
perhatian dari semua pihak, akhir kata saya ucapkan Terimakasih.
busur api yang terbentuk merupakan sumber panas tanpa risiko terkena kontaminasi,
sehingga kemurnian cairan logam dapat terjaga.
penggunan panas dapat dikendalikan dengan mudah
efisiensi panas sangat baik sekitar 70%, disamping muncul biaya yang tinggi akibat
kebutuhan listrik merupakan kerugian dari penggunaan tanur jenis ini.
lapisan udara diatas cairan logam mudah untuk dikendalikan
kehilangan (losses) bahan paduan seperti crom, nikel, dan tungsten yang rendah.
Material logam dapat mencair karena adanya elektrode yang dihubungkan dengan rangkaian
listrik (electrical circuit) yang akan membentuk suatu busur api yang akan mencairkan logam. Electric
arc-furnace menggunakan tiga buah elektrode yaitu sesuai dengan jumlah phase dari aliran listrik
yang digunakan. Arus yang digunakan adalah arus bolak-balik 3 phase ( 3 alternating current). Pada
electric arc-furnace ini bahan isian akan dipanaskan dan dicairkan oleh adanya radiasi dari busur
listrik (electric arc) yang terjadi antara electrode-electrode yang digunakan. Pada instalasi electric arc
furnace ini digunakan step-down transformer yang berguna menurunkan tegangan (voltage) aliran
listrik yang tinggi yang akan digunakan memanaskan dan mencairkan bahan isian.
Tanur busur api memiliki lapisan baja berbentuk silinder dengan landasan berbentuk
lengkung atau datar yang ditopang rol penahan yang memungkinkan tanur untuk dimiringkan.
Sebagai gambaran, tanur busur api yang memiliki kapasitas 10 ton memiliki diameter luar sebesar 3
meter, diameter dalam bahan tahan api sebesar 2,4 meter, tinggi 2,25 meter dan memiliki lapisan baja
setebal 25 mm, sedangkan power input sebesar 850 kva sampai dengan 30.000 kva.
Prinsip dasar pemanasan material
Prinsip timbulnya panas pada tanur busur api adalah panas timbul akibat adanya tahanan
(resistansi) saat arus listrik mengalir. Dalam hal ini, logam yang dimuatkan dalam tanur yang akan
memberikan tahanan terhadap arus listrik. Saat logam mencair, terak akan memberikan tahanan pada
aliran arus listrik. Untuk mempertahankan pemberian panas saat logam telah mencair, elektrode harus
diangkat sehinnga elektrode tersebut hanya menyentuh permukaan lapisan terak.
Panas dihasilkan oleh loncatan electron (busur api) dengan aliran listrik dengan adanya aliran
listrik ini maka, akan menimbulkan aliran induksi dalam cairan yang akan menyebabkan terjadinya
gerak cairan,sehingga homogenisasi cairan dapat terjadi.
Elektrode
Elektodenya dibuat dari bahan Carbon atau grafit dimana elektrode dari bahan grafit lebih
menguntungkan sebab lebih tahan terhadap temperatur tinggi. Ketiga elektrode yang digunakan,
semakin lama akan semakin pendek di bagian ujung bawahnya disebabkan panas yang terjadi pada
ujung tersebut. Pada saat operasi/bekerja, ketiga elektrode diturunkan secara bersama-sama hingga
menyinggung bahan isian.
Agar terbentuk busur api, tiga elektrode dipasang secara vertical dalam formasi segitiga.
Elektrode dikelilingi pendingin dan penutup untuk mendinginkan dan mengurangi gas yang keluar
lewat elektrode. Ketiga elektrode yang digunakan dapat dinaikan atau diturunkan secara otomatis
dengan menggunakan perangkat pengendali listrik atau hidraulis. Sistem kendali manual dan otomatis
digunakan untuk menaikkan, menurunkan, dan menggeser elektrode saat proses peleburan
berlangsung. Jika elektrode tersebut sudah pendek, perlu diganti yang baru.
~ Proses Pemuatan
Saat proses pemuatan penutup tanur dibuka, dan setelah material dimuatkan kedalam tanur,
kemudian penutup ditutup kembali, elektrode diturunkan, dan aliran listrik diberikan. Elektrode
diturunkan sampai dasar sampai cairan logam mulai terkumpul dan mulai naik. Elektrode kemudian
dinaikan secara bertahap seiring dengan kenaikan permukaan cairan logam.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari proses peleburan dengan menggunakan tanur
busur api dapat dicapai dengan melakukan proses perencanaan dan pengendalian pemuatan yang baik.
Secara umum komposisi pemuatan adalah sebagai berikut:
~ Proses peleburan
Proses peleburan baja dengan tanur busur api terbagi menjadi dua proses, yaitu:
Pendingin air, digunakan pada tanur busur api untuk mendinginkan bagian-bagian
penting dari tanur, yaitu: pemegang, lengan dan penjepit elektrode, bagian penutup tanur,
aerah sekitar pintu
Peralatan preheating (pemanasan awal) material yang akan dilebur, dilakukan dengan
menggunakan gas alam atau bahan bakan cair lainnya, akan mengurangi penggunaan
energi listrik saat proses peleburan. Dengan dilakukan pemanasan awal akan mengurangi
waktu peleburan serta akan mengurangi oksida – oksida dari bahan baku yang kemudian
akan memperpanjang usia bahan pelapis tanur dan elektrode.
Penghisap debu dan asap, sebagai peralatan pendukung pada tanur busur listrik:
o Ventilasi (saluran udara) digunakan untuk memisahkan debu dan asap
o Pengisap debu dan asap yang di pasang langsung diatas tanur
o Penghisap debu dan asap yang menutupi permukaan tanur
o Penghisap debu dan asap berbentuk canopy
~ Dampak pemakaian
Penggunaan tanur busur listrik menyebabkan terjadinya fluktuasi tegangan listrik pada sistem
tenaga listrik. Bagian dari sistem yang terkena pengaruh langsung ialah bagian distribusi tenaga
listrik dan transmisi tenaga listrik. Fluktuasi tegangan mengakibatkan terjadinya kedip cahaya
pada penerangan listrik. Cahaya yang dihasilkan secara kedap-kedip ini dapat
mengganggu mata manusia dengan sensitivitas yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari makalah ini yaitu bahwasannya Tanur busur listrik atau dapur
listrik busur cahaya adalah tanur listrik yang menggunakan busur listrik sebagai pemanasnya. Busur
listrik diperoleh dari reaksi elektrode dengan elektrode atau elektrode dengan cairan besi.
3.2 Saran
Penulis berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca termasuk kepada
penulis sendiri dan disarankan kepada pembaca agar dapat memahami apa yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sudjana, H., 2008, Teknik Pengecoran Logam, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
[2] Callister, W., D., 2007, Materials Science and Engineering, John Wiley & Sons, Inc, United States
of America