3. Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan
proses pembelajaran saat ini?
Persamaannya adalah sebagai upaya memberikan bekal keterampilan terhadap peserta
didik dengan tujuannya masing-masing. Adapun perbedaannya yaitu pembelajaran pada
zaman kolonial hanya dapat dialami oleh kalangan tertentu saja dengan pengajaran yang
jauh dari kata merdeka, sedangkan pembelajaran saat ini bisa dialami oleh semua pihak
dan kalangan dengan pengajaran yang sedang berproses menuju pendidikan yang
merdeka belajar.
Bagaimana Anda memandang diri Anda sebagai pembelajar (guru) dan pemelajar
(murid) jika dikaitkan dengan pemikiran KHD?
Sebagai seorang pembelajar tentunya pemikiran KHD sangat relevan dengan kondisi
pendidikan saat ini, dengan memperhatikan kodrat keadaan serta mewujudkan suatu
perubahan melalui budi pekerti saya meyakini bahwa transformasi pendidikan saat ini
akan melahirkan insan –insan yang memiliki kebijaksanaan didalam kehidupan, hal
demikian dapat terwujud jika pendidik berorientasi pada murid dalam proses
pembelajaran dan pendidikannya.
Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Model 4 F
Fact
Feeling
Finding
Future
Facts (Peristiwa)
Kamis, 20 Oktober Saya mengikuti serangkaian acara pembukaan pendidikan calon guru
penggerak secara virtual melalui chanel youtube Ditjen GTK Kemendikbud RI dikarenakan link
zoom yang tidak bisa saya akses dikarenakan terbatasnya jumlah peserta yang bisa bergabung
didalamnya. Hal demikian sekaligus sebagai penanda bahwa Pendidikan Calon Guru Penggerak
Angkatan 7 telah resmi dimulai. Siang hari setelah pembukaan dilanjut dengan dimulainya
pendidikan calon guru penggerak melalui aplikasi LMS, Dalam LMS tersebut terdapat 3 paket
modul, modul yang telah saya pelajari adalah paket modul 1 modul 1.1 tentang refleksi filosofi
pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara.
Feelings (Perasaan)
Serangkaian seleksi mulai tahap 1 sampai tahap 2 yang tentunya penuh dengan semangat
motivasi untuk memutuskan ikut bergerak agar nantinya menjadi bagian perubahan pendidikan
di Indnesia. Ketika dinyatakan lolos Calon guru penggerak Perasaan saya tentu saja senang dan
bersyukur atas apa yang saya peroleh, pengumuman tersebut adalah awal dari perjalanan saya
menjadi guru penggerak.
Ketika proses pendidikan telah dijalankan maka perasaan kekhawatiran mulai timbul, apa
saya mampu menyelesaikan serangkaian kegiatan serta tugas-tugasnya, setelah saya berefleksi
dengan diri sendiri saya menyadari bahwa motivasi serta dukungan dari kepala sekolah,
pengawas, rekan mengajar sampai keluarga yang selalu memberikan semangat serta manajemen
waktu menjadi kunci penyelesaian saya pada modul 1.1 ini.
Findings (Pembelajaran)
Penggunaan pembelajaran menggunakan LMS bukan hal baru bagi saya karna
sebelumnya pernah mengikuti diklat secara online juga, namun ternyata ada hal-hal yang
membuat saya merasa kesulitan karena isi serta alur yang mungkin belum terbiasa
mengerjakannya, namun setelah beberapa kali pengerjaan tugas maka kesulitan tersebut sudah
bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan dari Fasilitator, Pengajar Praktik, serta rekan calon
guru penggerak.
Pada modul 1.1 terdapat serangkaian kegiatan di mulai mulai dari aktifitas pembelajaran
mulai dari diri, eksplorasi konsep, forum diskusi serta ruang kolaborasi dan elaborasi yang
banyak memberikan penguatan serta pengetahuan baru tentang materi yang telah saya pelajari
sehingga saya dapat memahami konsep dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Future (Penerapan)
Penerapan hasil pembelajaran Modul 1.1 tentang refleksi filosofi pendidikan Ki Hajar
Dewantara telah diimplementasikan di kelas. Semua murid menerima dengan baik meskipun
masih terdapat tantangan yang harus saya hadapi, namun hal demikian menjadi refleksi bagi saya
untuk terus belajar mengembangkan kompetensi yang saya miliki untuk dapat bergerak bersama
memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di sekolah saya. Maka dari itu saya sangat
terbuka untuk menerima saran serta kritik membangun dari fasilitaor, pengajar praktik, rekan
calon guru penggerak yang menjadi partner utama selama pembelajaran berlangsung serta rekan
mengajar disekolah untuk memaksimalkan hasil atau penerapan aksi nyata di modul selanjutnya.
Jurnal Aksi Nyata
Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Metode Diskusi sebagai Aksi Nyata Pembelajaran Berpusat Pada Murid Guna
Mewujudkan Merdeka Belajar
Langkah awal saya dan murid sepakat untuk membuat beberapa kelompok, setelah
terbentuk maka saya mengawali dengan penjelasan tentang capaian dari proses pembelajaran
yang akan berlangsung pada saat itu, setelah saya selesai menyampaikan pemahaman tentang
tujuan dan capaian pembelajaran maka masing-masing kelompok mendiskusikan untuk berbagi
peran atau tugas pada setiap kelompok. Setelah disepakati selanjutnya ketua kelompok maju
kedepan untuk mengambil secara acak materi yang akan menjadi topik pembahasan masing-
masing kelompok. Pada aktifitas diskusi tentunya ada berbagai macam kendala atau tantangan
salah satunya adalah kurangnya peran aktif serta rendahnya tingkat kepercayaan diri beberapa
peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran dikelompoknya masing-masing, sehingga muncul
keluhan dari rekan satu kelompok atas sikap temannya tersebut. Di akhir sesi kami merefleksikan
segala aktifitas yang kami lakukan, saya menyampaikan bahwa sebagai makhluk sosial tentunya
kolaborasi adalah solusi terbaik atas setiap tantangan yang kita hadapi untuk dapat
menyelesaikannya, setiap individu memiliki tugas serta perannya masing-masing jika dalam satu
kelompok kita mendapati ada yang kurang maksimal dalam menjalankan perannya, tugas yang
lainnya adalah mengingatkan serta membantunya agar peran yang terkendala tersebut dapat
terselesaikan dengan baik. Sehingga tujuan atau capaian pembelajaran tercapai. Setelah kelas
berakhir beberapa anak memberikan respon positif serta masukan untuk kedepannya, “belajar
dengan berkelompok lebih menyenangkan, Pak” ujar Marcel , “aku sih gak suka disuruh jadi
kalau sudah siap baru maju, kelebihannya aku sih suka belajar seperti ini. “ ujar Valent. Hal
demikian menjadi bahan refleksi untuk saya kedepannya sebagai upaya mewujudkan merdeka
belajar bagi setiap peserta didik.
Ketika saya dapat mengimplemetasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dikelas maka
bahagia hati ini melihat anak-anak antusias dengan proses pembelajaran dikelas. Usaha
mewujudkan kemerdekaan belajar mulai menemukan titik terang sehingga pada aktifitas
pembelajaran berikutnya saya berharap dapat terus berinovasi dan berkreatifitas
mengembangkan ide pembelajaran sebagai upaya mewujudkan kemerdekan belajar dikelas
maupun disekolah.