Anda di halaman 1dari 3

RESUME KELOMPOK 1

BAB 6
Control Self Assessment

Dosen Pembimbing :
Andi Alfiansyah Wisudawan SE,MA
Mata Kuliah : Internal Audit

Disusun Oleh Kelompok 1


1. Regina Ledis Halawa (1912311002)
2. Churriyatul Walidah (1912321020)
3. Bagas Eko Saputro W (1912321022)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
2022
BAB 4
MANAJEMEN RESIKO

SEJARAH MUNCULNYA CONTROL SELF-ASSESSMENT


Konsep CSA pertama kali dikembangakan pada tahun 1987 oleh departemen internal audit sebuah
perusahaan minyak dan gas di Kanada Gulf Canada Resources Ltd.Penerapannya pada waktu itu dalam
bentuk suatu pertemuan yang dihadirin para karyawan dan manager perusahaan yang difasilitasi oleh staf
senior internal auditor untuk membahas fokus masalah yang menghambat pencapaian tujuan atau risiko
dimasing-masing departeman serta rencana tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya. Proses
CSA ini terus dikembangkan dan dirasakan mafaatnya karena dapat mengungkapkan masalah-
masalah yang luas yang mencakup dalam konsep pengendalian risiko.

MENGAPA CONTROL SELF-ASSESSMENT DIPERLUKAN


Treadway dan COSO telah menemukan bahwa proses audit terlalu sempit berfokuspada akuntansi
keuangan dan mengabaikan “lingkungan control” yang lebih luas,lingkungan yang mewadahi
keputusan manajemen dan akuntansi. Mereka berpendapatbahwa lingkungan control memiliki “dampak
yang pervasive” pada cara penyiapanlaporan keuangan.
COSO merekomendasikan auditor untuk menelaah dan mempertimbangkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan manusia sebelum memberikan opini.“Kebijakan resmi mengkhususkan apa yang
manajemen inginkan untuk terjadi. Budayaperusahaan menentukan apa yang sebenarnya terjadi, dan
aturan-aturan apa yangdilanggar, dibengkokkan, atau diabaikan.”

PENDEKATAN CONTROL SELF ASSESSMENT


✓ Workshop adalah pertemuan yang difasilitasi oleh fasilitator untuk memperolehinformasi
yang akan digunakan dalam penilaian resiko.
✓ Survey adalah metode pengumpulan informasi yang bisa dilakukan denganmemberikan
kuisioner kepada responden.
✓ Analisi Manajemen merupakan analisis yang dilakukan oleh manajemen berdasarkandiskusi,
review, atau kuisioner dalam rangka mendukung suatu opini/pendapattertentu atau membuat
kesimpulan atas suatu permasalahantertentu.

IMPLIKASI BAGI KARYAWAN, MANAJEMEN, AUDITOR, DAN DEWAN


✓ Dari sudut pandang klien, auditor CSA merupakan fasilitator yang menyediakanforum
dan agenda yang berguna yang memungkinkan klien menemukan sendirikeadaan
sebenarnya dan memutuskan perubahan yang diperlukan.
✓ Bagi manajemen senior, CSA menawarkan penelaahan sangat baik atas informasiterbaru
mengenai resiko dan peluang yang muncul. Hal ini memberikan peluanguntuk
membandingkan strategi mereka dengan realitas saat ini dan membuatpenyesuaian yang
diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan bersifat realitas danakan tercapai sampai tujuan utama
kontrol.
✓ Bagi direksi, komisaris, komite audit dan pihak-pihak lain dalam tata kelolaperusahaan,
CSA memiliki implikasi yang signifikan. Focus yang sempit dari profesiudit eksternal pada
pelaporan keuangan yang sering kali menghasilkan keterkejutandan memalukan bila terjadi
kecurangan yang tidak diharapkan karena faktor-faktorcontrol utama tidak diperiksa.

INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS,DAN ETIKA FASILATOR


Meskipun CSA umumnya menyebabkan hubungan auditor/fasilitator dengan klienmenjadi lebih
dekat, tetapi sangat penting untuk tetap menjaga independensi danobjektvitas. Pada tahap riset
sebelum rapat kerja sangatlah penting karena fasilitatormendapatkan tolak ukur eksternal yang
independen untuk digunakan sebagai perbandingan.

HUBUNGAN ANTARA CSA DENGAN KEGIATAN AUDIT INTERNAL YANG LAIN


CSA memiliki lingkup yangsangat luas, mengumpulkan informasi yang material secara
luas dan interaktif, danmenghabiskan sedikit waktu untuk vertifikasi dan pelaporan. Dari sudut pandang
manajeraudit, CSA merupakan metode penentuan risiko yang cepat dan biasanya andal ditingkamakro tetapi
tidak seperti beberpa alat audit, CSA tidak dirancang untuk penyelidikanlebih dalam. Bila CSA
dilakukan secara berkesinambungan diorganisasi maka CSAmerupakan alat ideal untuk
mengidentifikasi risiko dan bidang-bidang bernilai tinggiyang akan bermanfaat untuk dilakukan
audit. Partisipasi rapat kerja biasanya pandaidalam mengidentifikasi bidang-bidang masalah utama

KESULITAN CSA
Semua fasilitator harus memiliki sikap yang menghargai orang lain,
keahlianinterpersonal, punya rasa ingin tahu, pendengaran yang baik dan terdorong
untukmemberikan nilai bagi klien dan organisasi. Fasilitator yang terbaik memiliki keahliananalitis dan
pembelajaran yang baik dan cepat yang mereka gunakan untuk memahamiapa yang telah dikemukakan dan
mengubahnya kedalam kesimpulan yang bermakna bagiorganisasi.

FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN CSA


• Keterbukaan, kejujuran, dan obyektifitas pimpinan instansi dalam proses workshop
• Pemilihan peserta yang tepat, yaitu mempunyai pemahaman dan berperan aktif dalamproses bisnis
kegiatan.
• Peran aktif peserta selama pelaksanaan workshop
• Budaya organisasi mendukung diskusi yang terbuka dan transparan

Anda mungkin juga menyukai