Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH LAUT


PUSKESMAS ANGSAU
Jln. A. Syairani Komplek Perkantoran Pemda No 1 Kel. Angsau Kec. Pelaihari
Kab. Tanah Laut Kode Pos 70815

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS ANGSAU
Nomor : / 2021
TENTANG
PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)

KEPALA PUSKESMAS ANGSAU

Menimbang : a. bahwa Puskesmas perlu memperhatikan pengelolaan limbah


bahan berbahaya beracun (B3) sesuai peraturan perundang-
undangan;
b. bahwa perlu disusun dan diterapkan rencana program
pengendalian bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Angsau tentang pengelola bahan berbahaya beracun
(B3) di Puskesmas Angsau;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5570);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2019 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ANGSAU TENTANG


PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)
PUSKESMAS ANGSAU.

KESATU : Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau


sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pelaihari
pada tanggal 10 Januari 2021
KEPALA PUSKESMAS ANGSAU

dr. Hj. Laili Wahyuni Hassan


NIP. 19820610 200903 2 007
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ANGSAU
NOMOR : /2021
TENTANG PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA
BERACUN (B3)
PUSKESMAS ANGSAU

PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)


PUSKESMAS ANGSAU

1. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan


berbahaya beracun serta pengendalian dan pembuangan limbah bahan
berbahaya beracun (B3) berdasarkan perencanaan dan ketentuan
perundang-undangan.

2. Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau adalah :


Nama : Sukriani, SST
NIP : 19760408 199603 2 003
Jabatan : Sanitarian Ahli Muda

3. Uraian tugas Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau


adalah sebagai berikut :
a. Membuat program kerja pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3)
meliputi : penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3;
pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan B3; sistem pelabelan B3;
sistem pendokumentasian dan perizinan B3; penanganan tumpahan
dan paparan B3; sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan
dan atau paparan; pembuangan limbah B3; serta penggunaan APD.
b. Melaksanakan program pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).
c. Mengevaluasi, menganalisis, membuat RTL dan TL pelaksanaan
program pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).
d. Membuat laporan pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).

KEPALA PUSKESMAS ANGSAU,

dr. Hj. Laili Wahyuni Hassan


NIP. 19820610 200903 2 007

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH LAUT
PUSKESMAS ANGSAU
Jln. A. Syairani Komplek Perkantoran Pemda No 1 Kel. Angsau Kec. Pelaihari
Kab. Tanah Laut Kode Pos 70815
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS ANGSAU
Nomor : / 2022
TENTANG
PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)

KEPALA PUSKESMAS ANGSAU

Menimbang : d. bahwa Puskesmas perlu memperhatikan pengelolaan limbah


bahan berbahaya beracun (B3) sesuai peraturan perundang-
undangan;
e. bahwa perlu disusun dan diterapkan rencana program
pengendalian bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 ;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Angsau tentang pengelola bahan berbahaya beracun
(B3) di Puskesmas Angsau;

Mengingat : 11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5570);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2019 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ANGSAU TENTANG


PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)
PUSKESMAS ANGSAU.

KESATU : Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau


sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pelaihari
pada tanggal 10 Januari 2022
KEPALA PUSKESMAS ANGSAU

dr. Nurlatipah Apriani


NIP. 19880427 201502 2 003
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ANGSAU
NOMOR : /2022
TENTANG PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA
BERACUN (B3)
PUSKESMAS ANGSAU
PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)
PUSKESMAS ANGSAU

4. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan


berbahaya beracun serta pengendalian dan pembuangan limbah bahan
berbahaya beracun (B3) berdasarkan perencanaan dan ketentuan
perundang-undangan.

5. Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau adalah :


Nama : Sukriani, SST
NIP : 19760408 199603 2 003
Jabatan : Sanitarian Penyelia

6. Uraian tugas Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau


adalah sebagai berikut :
e. Membuat program kerja pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3)
meliputi : penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3;
pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan B3; sistem pelabelan B3;
sistem pendokumentasian dan perizinan B3; penanganan tumpahan
dan paparan B3; sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan
dan atau paparan; pembuangan limbah B3; serta penggunaan APD.
f. Melaksanakan program pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).
g. Mengevaluasi, menganalisis, membuat RTL dan TL pelaksanaan
program pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).
h. Membuat laporan pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).

KEPALA PUSKESMAS ANGSAU,

dr. Nurlatipah Apriani


NIP. 19880427 201502 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH LAUT
PUSKESMAS ANGSAU
Jln. A. Syairani Komplek Perkantoran Pemda No 1 Kel. Angsau Kec. Pelaihari
Kab. Tanah Laut Kode Pos 70815

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS ANGSAU
Nomor : / 2022
TENTANG
PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)

KEPALA PUSKESMAS ANGSAU

Menimbang : g. bahwa Puskesmas perlu memperhatikan pengelolaan limbah


bahan berbahaya beracun (B3) sesuai peraturan perundang-
undangan;
h. bahwa perlu disusun dan diterapkan rencana program
pengendalian bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 ;
i. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Angsau tentang pengelola bahan berbahaya beracun
(B3) di Puskesmas Angsau;

Mengingat : 21. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5570);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
25. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
26. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
27. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
28. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2019 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
29. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
30. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ANGSAU TENTANG


PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)
PUSKESMAS ANGSAU.

KESATU : Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau


sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pelaihari
pada tanggal 08 Juni 2022
KEPALA PUSKESMAS ANGSAU

dr. Nurlatipah Apriani


NIP. 19880427 201502 2 003
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ANGSAU
NOMOR : /2022
TENTANG PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA
BERACUN (B3)
PUSKESMAS ANGSAU

PENGELOLA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)


PUSKESMAS ANGSAU
7. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya beracun serta pengendalian dan pembuangan limbah bahan
berbahaya beracun (B3) berdasarkan perencanaan dan ketentuan
perundang-undangan.

8. Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau adalah :


Nama : RIFANI ALFIAN, S.Tr.KL
NIP : -
Jabatan : Sanitarian

9. Uraian tugas Pengelola bahan berbahaya beracun (B3) Puskesmas Angsau


adalah sebagai berikut :
i. Membuat program kerja pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3)
meliputi : penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3;
pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan B3; sistem pelabelan B3;
sistem pendokumentasian dan perizinan B3; penanganan tumpahan
dan paparan B3; sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan
dan atau paparan; pembuangan limbah B3; serta penggunaan APD.
j. Melaksanakan program pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).
k. Mengevaluasi, menganalisis, membuat RTL dan TL pelaksanaan
program pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).
l. Membuat laporan pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3).

KEPALA PUSKESMAS ANGSAU,

dr. Nurlatipah Apriani


NIP. 19880427 201502 2 003

Anda mungkin juga menyukai