Anda di halaman 1dari 3

Pembagian

Konsep Pembagian DI perkenalkan pada siswa setelah ia memahami konsep perkalian

Seperti pada Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkanlian, Pembagian Diperkenalkan kepada anak
dengan menggunakan benda-benda real yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

1. Fakta Dasar Pembagian


Pada fakta dasar pembagian bilangan yang harus dibagi adalah dari 0 sampai dengan 81, di
mana pembagianya ialah bilangan bulat dari 1 sampai dengan 9 dan hasil baginya ialah
bilangan bulat dari 0 sampai dengan 9. Untuk jelasnya perhatikan berikut.
81 : 9, 9 : 1, 12 : 4, dan 6 : 6 adalah fakta dasar. Sedangkan 100 : 5 dan 104 : 2 bukan
fakta dasar sebab 100 dan 104 masing-masing lebih besar dari 81.
Soal cerita mengenai pembagian ini misalnya “ ada 6 buah kue yang harus dibagi
sama di antara 3 anak. Beberapa kue untuk setiap anak. Langkah-langkah penyelesaian soal
cerita diatas adalah

Pendekatan-pendekatan itu melalui: himpunan, pengukuran, jajaran, mesin fungsi,


pengrangan berulah, lawan perkalian, dan cara bersusun pendek

2. Pembagian Melalui Himpunan


Dalam menyelesaikan soal di atas kita bayangkan sebuah himpunan yang anggotanya 8.
Kemudian himpunan itu kita pisah-pisah ke dalam 4 himpunan bagianitu. Ternyata setiap
himpunan bagian anggota itu beranggotakan 2 buah. Jadi 8 : 4 = 2.

3. Pembagian Melalui Pengukuran


Ada beberapa cara yang dapat dipakai dalam menerangkan pembagian melalui pengukuran,
yaitu: dengan garis bilangan, dengan timbangan bilangan, dan dengan batang keusioner.
a. Dengan garis bilangan
b. Dengan timbangan bilangan
c. Dengan batang kuesioner
4. Pembagian Melalui Jaringan
kita akan melakukan pembagian 12 : 4 dengan menggunakan jajaran. Caranya ialah dengan
Menyusun 12 itu ke dalam jajaran yang setiap barisnya terdiri atas 4 anggota. Kemudian kita
periksa berapa banyak berisnya
5. Pembagian Melalui jajaran
6. Pembagian Melalui Mesin Fungsi
7. Pembagian Sebagai Pengurangan Berulang
8. Membagi dengan cara Bersusun Pendek
9. Sifat-sifat Pembagian
a. Dengan Mengambil beberapa pasangan bilangan cacah sebarang kita akan mengetahui
bahwa sifat pembagian itu tidak tertutup pada bilangan cacah
b. Sifat ini tidak dipenuhi. Ambillah dua bilangan cacah 9 dan 3, apakah 9:3=3:9?
Tidak, karena 9:3= 3 dan 3:9=
c. Apakah operasi bagi memenuhi sifat asosiatif?
Apakah (42 : 7) : 3 = 42 : (7 : 3)? Tidak, Karena (42 : 7) : 3 + 6 : 3 = 2, Sedangkan 42 : (7 :
3) = 42 : 2 ½ =/ 2. Jadi pembagian dalam bilangan cacah tidak memenuhi isfat asosiatif.
d. Berapakah bilangan dibagi oleh 0?
Pembagian dengan bilangan nol tidak didefinisikan maka pada fakta dasar pembagian,
meskipun hasil baginya dari 0 sampai 9, namun pambaginya hanya dari 1 sampai 9
sehingga bilangan yang dibaginya adalah bilangan dari 0 sampai dengan 81.
10. Pembagian dengan Bilangan Kelipatan 10
11. Perpangkatan dan Penarkan Akar Pangkat (2 dan 3)
Bilangan Kuadrat adalah bilangan yang diperoleh dari hasil perkalian suatu bilangan dengan
bilangan itu sendiri, untuk sebarang bilangan a, lambang a 2 berarti a x a. a2 dibaca a kuadrat
atau a pangkat dua.
Contoh: 32 = 3 x 3= 9
10 = 10 x 10= 100
13 = 13 x 13= 169
Kita dapat dnegan cepat menuliskan hasil kuadrat bilangan dua angka sengan satuan 5
Dalam kegiatan menguadratkan (memangkatkan dua) ada pula kebalikanya, yaitu yang
disebut menarik akar pangkat dua atau akar kuadrat.

Dalam penarikan akar pangkat dua suatu bilangan bukan kuadrat, digunakan pendekatan,
yaitu dengan mengira-ngira.

12. Pola-pola pada Operasi bilangan cacah


Untuk menyelesaikan operasi campuran pada bilangan cacah perlu diperhartikan
a. Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat
b. Operasi perkalian dan pembagian sama kuat
c. Operasi dan perkalian dan pembagian lebih kuat daripada operasi penjumlahan dan
pengurangan
d. Apabila dalam suatu soal terdapat tanda kurung\

Anda mungkin juga menyukai