Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DIAGNOSA

MEDIS ARTRITIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu; H. Nindawi, S.Kep., Ns., M.m., M.Kes

Disusun Oleh

Nama : Audina Putriyanto


NRP : 33412001009
Kelas : 3A– Keperawatan
Semester :5
Kelompok :A

JURUSAN KESEHATAN
PRGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI MADURA
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN ARTITIS

A. Pengertian Arthritis

Kata arthritis berasal dari bahasa Yunani, “arthon” yang berarti sendi, dan “itis”
yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang pada sendi. Sedangkan
Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya
tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan
seringkali menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi (Febriana,2015).
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum
diketahui dan ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus
disertai keterlibatan jaringan ekstraartikular. Perjalanan penyakit RA ada 3 macam yaitu
monosiklik, polisiklik dan progresif. Sebagian besar kasus perjalananya kronik
kematian dini (Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia,2014).
Penyakit ini sering menyebabkan kerusakan sendi, kecacatan dan banyak
mengenai penduduk pada usia produktif sehingga memberi dampak sosial dan ekonomi
yang besar. Diagnosis dini sering menghadapai kendala karena pada masa dini sering
belum didapatkan gambaran karakteristik yang baru akan berkembang sejalan dengan
waktu dimana sering sudah terlambat untuk memulai pengobatan yang adekuat
(Febriana,2015).

B. Klasifikasi Artritis

Ditinjau dari lokasi patologis maka jenis rematik tersebut dapat dibedakan dalam
dua kelompok besar yaitu: rematik artikular dan rematik non artikular. Rematik Artikular
atauArthritis (radang sendi) merupakan gangguan rematik yang berlokasi pada
persendian, diantaranya meliputi Arthritis Rheumatoid, Osteoarthritis, Olimiagia
Reumatik, Artritis gout. Rematik non artikular arau ekstra artikular yaitu gangguan
rematik yang disebabkan oleh proses diluar persendian diantaranya Bursitis, Fibrositis,
Sciatica (Hembing,2006).Rematik dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan
yaitu:
a. Osteoatritis

Penyakit ini merupakan kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang


lambat dan berhubungan dengan usia lanjut.Secara klinis ditandai dengan nyeri,
deformitas, pembesaran sendi,dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan
sendi besar menananggung beban.

b. Artritis Rematoid

Arthritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan


manifestasi utama Poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh.
Terlibatnya sendi pada pasien Atritis Rematoid terjadi setelah penyakit ini
berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga
menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

c. Olimialgia Reumatik

Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan
kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu, dan
panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun
keatas.

d. Artritis gout

Suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, Artritis akut. Penyakit
ini terjadi pada pria dan wanita pada usia pertengahan.

C. Etiologi Artritis

Penyebab artritis hingga saat ini masih belum terungkap, Namun beberapa
resiko untuk timbulnya artritis diantara lain adalah:

a. Umur
Dari semua faktor resiko timbulnya rematik, faktor ketuaan adalah yang terkuat.
Prevalensi dan beratnya rematik semakin meningkat dengan bertambahnya umur.
Rematik terjadi pada usia lanjut.
b. Jenis kelamin

Wanita lebih sering terkena rematik pada lutut dan pria lebih sering terkena pada
paha, pergelangan tangan dan leher.

c. Genetik
Faktor herediter juga berperan timbulnya rematik miaslnya pada seorang ibu dari
seorang wanita dengan rematik pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua
kali lebih sering rematik pada sendi tersebut. Anaknya perempuan cenderung
mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibuknya

d. Suku
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada rematik nampakya terdapat perbedaan
diantara masing-masing suku bangsa, misalnya rematik paha lebih jarang diantara
orang berkulit hitam dengan orang berkulit putih dan usia dari pada kaukasia.
Rematik lebih sering dijumpai pada orang-orang asli amerika dari pada orang
berkulit putih. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun
perbedaan pada frekuensi kelainanan kongenital dan pertumbuhan.

e. Kegemukan (Obesitas)
Berat badan berlebihan berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya
rematik pada pria dan wanita. Karena menahan beban berat badan sehinga mengangu
sendi.

D. Anatomi Fisiologi

1. Tulang

Tulang terdiri dari sel-sel yang berada pada bagian intra-seluler. Tulang berasal dari
embryonic hyaline cartilage yang mana melalui proses “osteogenesis” menjadi tulang.
Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut Osteoblast. Proses mengerasnya tulang
akibat menimbunya garam kalsium. Fungsi tulang adalah sebagai berikut:

a. Mendukung jaringan tubuh dan menbuntuk tubuh.


b. Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru) dan jaringan lunak.
c. Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan kontraksi dan
pergerakan )
d. Membuat sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hema topoiesis)
e. Menyimpan garam-garam mineral. Misalnya kalsium, fosfor Tulang dapat
diklasifikasikan dalam lima kelompok berdasarkan bentuknya: tulang panjang
(femur, humerus ) terdiri dari satu batang dan dua epifisis. Batang dibentuk oleh
jaringan tulang yang padat, epifisis dibentuk oleh spongi bone (Cacellous atau
trabecular ).

2. Otot

Otot dibagi dalam tiga kelompok, dengan fungsi utama untuk kontraksi dan
untuk menghasilkan pergerakan dari bagian tubuh atau seluruh tubuh

a. Otot rangka (otot lurik) didapatkan pada system skeletal dan berfungsi untuk
memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan sikap dan
menghasilkan panas

b. Otot Viseral (otot polos) didapatkan pada saluran pencernaan,

c. saluran perkemihan dan pembuluh darah. Dipengaruhi oleh sisten saraf


otonom dan kontraksinya tidak dibawah control
keinginan.

d. Otot jantung didapatkan hanya pada jantung dan kontraksinya tidak dibawah
kontrol keinginan.

3. Kartilago
Kartilago terdiri dari serat-serat yang dilakukan pada gelatin yang kuat.
Kartilago sangat kuat tapi fleksibel dan tidak bervascular. Nutrisi mencapai kesel-
sel kartilago dengan proses difusi melalui gelatin dari kapiler-kapiler yang berada
diperichondrium (fibros yang menutupi kartilago) atau sejumlah serat-serat
kolagen didapatkan pada kartilago.
4. Ligament
Ligament adalah sekumpulan dari jaringan fibros yang tebal dimana
merupakan ahir dari suatu otot dan dan berfungsi mengikat suatu tulang.
5. TendomTendo
Tendon adalah suatu perpanjangan dari pembungkus fibrous yang
membungkus setiap otot dan berkaitan dengan periosteum jaringan penyambung
yang mengelilingi tendon tertentu, khususnya pada pergelangan tangan dan tumit.
Pembungkus ini dibatasi oleh membrane synofial yang memberikan lumbrikasi
untuk memudahkan pergerakan tendon.
6. Fasia
Fasia adalah suatu permukaan jaringan penyambung longgar yang didapatkan
langsung dibawah kulit sebagai fasia supervisial atau sebagai pembungkus tebal,
jaringan penyambung yang membungkus fibrous yang membungkus otot, saraf
dan pembuluh darah.bagian ahair diketahui sebagai fasia dalam.
7. Bursae
Bursae adalah suatu kantong kecil dari jaringan penyambung dari suatu tempat,
dimana digunakan diatas bagian yang bergerak, misalnya terjadi pada kulit dan
tulang, antara tendon dan tulang antara otot. Bursae bertindak sebagai penampang
antara bagian yang bergerak sepaerti pada olecranon bursae, terletak antara
presesus dan kulit.
8. Persendian
Pergerakan tidak akan mungkin terjadi bila kelenturan dalam rangka tulang tidak
ada. Kelenturan dimungkinkan karena adanya persendian (Anwar, 2012)

E. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Keperawatan

a. Memberikan Pendidikan
Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian tentang patofisiologi, penyebab
dan prognosis penyakit termasuk komponen penatalaksanaan regimen obat
yang kompleks. Pendidikan tentang penyakit ini kepada pasien, keluarga dan
siapa saja yang berhubungan dengan pasien.Pendidikan pencegahan yang
diberikan pada klien berupa istirahat yang cukup, gunakan kaos kaki atau sarung
tangan sewaktu tidur malam, kurangi aktivitas yang berat secara perlahan-lahan.

b. Istirahat
Sangat penting karena Rematoid Artritis biasanya disertai rasa lelah yang
hebat. Oleh karena itu, pasien harus membagi waktu istirahat dan beraktivitas.
c. Latihan Fisik

Dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi. Latihan ini mencakup


gerakan aktif dan pasif semua sendi yang sakit, minimalnya 2x sehari.

d. Termotrafi
Lakukan kompres panas pada sendi- sendi yang sakit dan bengkak mungkin
dapat mengurangi nyeri.

e. Gizi
Pemenuhan gizi pada atritis reumatoid adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi yang optimal serta mengurangi peradangan pada
sendi. Adapun syarat – syarat diet atritis reumatoid adalah protein cukup,
lemak sedang, cukup vitamin dan mineral, cairan disesuaikan dengan urine yang
dikeluarkan setiap hari. Rata – rata asupan cairan yang dianjurkan adalah
2 – 2 ½ L/hari, karbohidrat dapat diberikan lebih banyak yaitu 65 – 75% dari
kebutuhan energi total.

2. Penatalaksanaan medis

Oleh karena penyebab pasti arthritis Reumatoid tidak diketahui maka tidak ada
pengobatan kausatif yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Hal ini harus benar-
benar dijelaskan kepada penderita sehingga tahu bahwa pengobatan yang
diberikan bertujuan mengurangi keluhan/ gejala memperlambat progresifvtas
penyakit. Tujuan utama dari program penatalaksanaan/ perawatan yaitu Untuk
menghilangkan nyeri dan peradangan, Untuk mempertahankan fungsi sendi dan
kemampuan maksimal dari penderita,Untuk mencegah dan atau memperbaiki
deformitas yang terjadi pada sendi, Mempertahankan kemandirian sehingga tidak
bergantung pada orang lain.

Cara penatalaksanaan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas, yaitu :

a. Pendidikan
Langkah pertama dari program penatalaksanaan ini adalah memberikan
pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada penderita, keluarganya dan
siapa saja yang berhubungan dengan penderita. Pendidikan yang diberikan
meliputi pengertian, patofisiologi (perjalanan penyakit), penyebab dan
perkiraan perjalanan (prognosis) penyakit ini, semua komponen program
penatalaksanaan, sumber-sumber bantuan untuk mengatasi penyakit ini dan
metode efektif tentang penatalaksanaan yang diberikan oleh tim kesehatan.
Proses pendidikan ini harus dilakukan secara terus-menerus.

b. Istirahat

Merupakan hal penting karena reumatik biasanya disertai rasa lelah yang hebat.
Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap hari, tetapi ada masa
dimana penderita merasa lebih baik atau lebih berat. Penderita harus membagi
waktu seharinya menjadi beberapa kali waktu beraktivitas yang diikuti oleh masa
istirahat.

c. Latihan Fisik dan Termoterapi

Latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi.


Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit,
sedikitnya dua kali sehari. Obat untuk menghilangkan nyeri perlu diberikan
sebelum memulai latihan. Kompres panas pada sendi yang sakit dan bengkak
mungkin dapat mengurangi nyeri. Latihan dan termoterapi ini paling baik
diatur oleh pekerja kesehatan yang sudah mendapatkan latihan khusus, seperti
ahli terapi fisik atau terapi kerja. Latihan yang berlebihan dapat merusak struktur
penunjang sendi yang memang sudah lemah oleh adanya penyakit.

d. Obat-obatan

Pemberian obat adalah bagian yang penting dari seluruhbprogram


penatalaksanaan penyakit reumatik. Obat-obatan yang dipakai untuk
mengurangi nyeri, meredakan peradangan dan untuk mencoba mengubah
perjalanan penyakit.

F. Komplikasi

1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan jaringan seperti adanya proses


granulasi dibawah kulit yang disebut subkutan nodule

2. Pada otot dapat terjadi myosis yaitu proses granulasi jaringan otot.

3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli


4. Terjadi splenomegaly.

G. Manifestasi Klinis

a. Nyeri pada anggota gerak.


b. Kelemahan otot.
c. Peradangan dan bengkak pada sendi.
d. Kekakuan sendi.
e. Kejang dan kontraksi pada otot.
f. Gangguan fungsi.
g. Sendi berbunyi (Krepitasi)
h. Sendi goyah.
i. Timbulnya perubahan bentuk (Deformitas).
j. Timbulnya benjolan nodul.

H. Patofisiologi

Peradangan AR berlangsung terus-menerus dan menyebar ke struktur-struktur


sendi dan sekitarnya termasuk tulang rawan sendi dan kapsul fibrosa sendi. Ligamentum
dan tendon meradang. Peradangan ditandai oleh penimbunan sel darah putih,
pengaktivan komplemen, fagositosis ekstensif dan pembentukan jaringan parut.
Peradangan kronik akan menyebabkan membran sinovium hipertrofi dan menebal
sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan nekrosis sel dan respons
peradangan berlanjut. Sinovium yang menebal kemudian dilapisi oleh jaringan
granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar ke seluruh sendi sehingga
semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut. Proses ini secara
lambat merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas.
WOC

I. Pemeriksaan Penunjang
Untuk menyokong diagnosa (ingat bahwa ini terutama merupakan diagnosa klinis)

1. Tes Darah

2. Foto sinar X pada sendi-sendi yang terkena, perubahan-perubahan yang dapat di


temukan adalah:

- Pembengkakan jaringan lunak

- Penyempitan rongga sendi

- Erosi sendi
- Osteoporosis juksta artikule

3. Untuk menilai aktivitas penyakit:


1) Erosi progresif pada foto sinar X serial.
2) LED. Ingat bahwa diagnosis banding dari LED yang meningkat pada
artritisreumatoid meliput :

- penyakit aktif

- amiloidosis

- infeksi

- sindroma Sjorgen ;

3) Anemia : berat ringannya anemia normakromik biasanya berkaitan dengan


aktivitas

4) Titer factor rematoid : makin tinggi titernya makin mungkin terdapat kelainan
ekstra artikuler.

5) Faktor ini terkait dengan aktifitas artritis.

J. Pencegahan Artritis

a. Hindari kegiatan tersebut apabila sendi sudah terasa nyeri, sebaiknya berat badan
diturunkan.

b. Istirahat yang cukup.

c. Hindarilah makanan secara berlebihan fakor pencetus rematik. Makanan yang


mengandung banyak purin misalnya : daging, jeroan, babat, usus, hati.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN ARTITIS

1. Pengkajian
a. Tanggal Pengkajian
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, dan jam masuk rumah sakit.
b. Ruang
Diisi nama ruangan klien dirawat.
c. No. Register
Sesuai rekam medis dari rumah sakit atau puskesmas.
d. Idntitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, status perkawinan.
e. Keluhan Utama
Biasanya pada klien Arthritis rheumatoid suatu penyakit sistemik yang bersifat progresif
yang cenderung untuk menjadi kronis dan mengenai sendi dan jaringan lunak, penyakit
ini lebih sering menyerang wanita dibanding laki-laki.
f. Riwayat Penyakit Sekarang
Meliputi keluhan atau gangguan yang sehubungan dengan penyakit yang dirasakan
saat ini seperti mengeluh nyeri didaerah persendian dan pergelangan tangan dan kaki,
mengalami bengkak diarea persendian dan kekauan di persendian.
g. Riwayat Penyakit dahulu
Biasanya klien dengan artritis rheumatoid sebelumnya pernah mengalami gangguan
sistem muskuloskeletal.
h. Riwayat penyakit Keluarga
Dihubungkan dengan kemungkinan adanya penyakit keturunan. Sebab penyakit ini
merupakan penyakit autoimun, lupus dan artritis psoriasis yang merupakan
kelompok penyakit yang unsur genetiknya menonjol.
i. Pola Fugsi Kesehatan
a. Aktivitas/ istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada
sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi
fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan,
keletihan.Tanda : Malaise, keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit,
kontraktor/ kelaianan pada sendi.
b. Nutrisi dan Metabolisme
Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan
adekuat: mual, anoreksia Kesulitan untuk mengunyah
Tanda : Penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa.
c. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi.
Ketergantungan
d. Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari
tangan.Gejala : Pembengkakan sendi simetris

e. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan
lunak pada sendi).

f. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan
dalam ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga. Demam
ringan menetap Kekeringan pada mata dan membran mukosa.

g. Interaksi sosial

Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran;
isolasi.

h. Integritas ego

Gejala : Faktor-faktor stres akut / kronis: mis; finansial, pekerjaan,


ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan
(situasi ketidakmampuan)Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi
(misalnya ketergantungan pada orang lain).

j. Pemeriksaan Fisik
a. Status Kesehatan Umum
Terjadinya pembengkakan dan nyeri yang dirasakan didaerah sendi
b. Kardiovaskuler
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal).
c. Terapi
Terapi analgesik berupa paracetamol dan obat anti inflamasi non steroid seperti
ibuprofen.
d. Pemeriksaan Penunjang
1) Tes Darah

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut/kronis berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
b. Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan: Deformitas skeletal Nyeri,
ketidaknyamanan, Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.
c. Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran berhubungan dengan perubahan
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan
energi, ketidakseimbangan mobilitas.
d. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan mengenai penyakit, prognosis dan
kebutuhan pengobatan berhubungan kurangnya pemahaman/ mengingat,kesalahan
interpretasi informasi

3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk

mencapai kriteria hasil yang diinginkan dari sebuah diagnosa yang ditegakkan perawat terhadap

pasien (Gordon dalam Potter & Perry, 2005). Intervensi keperawatan yang diberikan pada

pasien disesuaikan dengan diagnosa yang didapat dari hasil pengkajian dan disesuaikan dengan

kondisi pasien pada saat itu.

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi
adalah pelaksanaan atau penerapan. Dalam hal ini, implementasi diartikan sebagai sebuah
pelaksanaan atau penerapan rencana yang telah dirancang atau didesain dan dijalankan
secara keseluruhan. Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).

5. Evaluasi
Evaluasi Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi ini dilakukan
dengan cara membandingkan hasil akhir yang teramati dengan tujuan dan kriteria hasil
yang dibuat dalam rencana keperawatan. Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon
pasien setelah dilakukan intervensi keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan
yang telah diberikan (Deswani, 2009)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS
ARTRITIS
1. PENGKAJIAN

DATA BIOGRAFI

Nama : Tn. M

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 78 tahun

Status Pekerjaan : Tani

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SD

Alamat: Koto Raya kec.Lengayang

Tanggal Pengkajian : 9 juli 2018

Diagnosa Mesids : Rhematik

Keluarga atau orang lain yang penting / dekat yang dapat dihubungi

Nama : Ny. A

Alamat : Koto Raya Kec.Lengayang

No. Telepon :-

Hubungan denganklien : Istri

Alasan Masuk

Klien datang ke puskemas kambang kec.lengayang.kab.pesisir selatan dengan keluhan

klien mengatakan kurang lebih 2 tahun yang lalu mengalami penyakit rematik dan

dirasakan pada bagian pinggang dan kaki, timbulnya dirasakan pada malam hari saat

cuaca dingin dan banyak beraktivitas sehingga membuat klien sulit untuk tidur karena

menahan nyeri yang dirasakan.


STATUS KESEHATAN

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan sakit dirasakan pada bagian pinggang dan menjalar

ke kaki sakit timbul pada malam hari saat cuaca dingin dan banyak

beraktivitas.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan tidak ada mengalamai penyakit lain seperti : hipertensi,

diabetes melitus dan lain-lain, hanya penyakit rematik yang dialami klien

saat ini.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit

keturunan seperti : hipertensi dan diabetes melitus.

A. AKTIVITAS HIDUP SEHARI- HARI (ADL)

Nutrisi
Frekuensi Makan : 3 x Sehari
Nafsu Makan : Baik
Jenis Makanan : Makan Nasi + Sayur +
Lauk PaukKebiasaan Sebelum Makan : Berdoa
Makanan Yang Tidak Disukai :
Tidak AdaAlergi Terhadap Makanan :
Tidak Ada
Pantangan Makanan : Kacang-Kacangan, Sayur Yang Bergetah
Keluhan : Nyeri Pingang, Kaki, Lutut
.

Eliminasi
BAK

Frekuensi dan Waktu : 5x Sehari


Warna : kuning jernih
Bau : pesing
BAB

Frekuensi dan Waktu : 1x Sehari


Kebiasaan BAB pada malam hari : Tidak
AdaKeluhan : Tidak Ada

PERSONAL HIGINE

Mandi : 3x Sehari
Oral Higini : 1x Sehari
Cuci Rambut : 1x Sehari
Kuku Dan Tangan : 2x Sehari

ISTIRAHAT DAN TIDUR


Lama Tidur Malam : 6 Jam
Tidur siang : Tidak Ada
Keluhan : Tidak Ada

KEBIASAAN MENGISI WAKTU LUANG


Olahraga : Tidak Ada
Tidur Siang : Sekali- kali
Berkebun / memasak :Pergi Kekebun SetiapPagi
Kebiasan Yang Mempengaruhi Kesehatan : Tida ada

URAIAN KRONOLOGIS KEGIATAN SEHARI-HARI

No Jenis Kegiatan Lama Waktu


1. Shalat Thajud 15 menit
2. Shalat Subuh 5 menit
3. Masak Untuk Sarapan tidak ada
4. Membersihkan Halaman Dirumah 15 menit
5. Belanja 1 jam
6. Nonton TV 1 jam
7. Masak Untuk Makan Siang tidak ada
8. Shalat Zhuhur 5 menit
9. Makan Siang 10 menit
10. Tidur Siang tidak ada
11. Mandi ≤ 10 menit
12. Shalat Ashar 5 menit
13. Nonton TV 1 jam
14. Shalat Magrib Dan Isyah 10 menit
15. Makan Malam 20.00 wib
16. Nonton TV 15 menit
17. Tidur Malam 21

TINJAUAN KESEHATAN
Status Kesehatan Saat ini
Keluhan Utama dalam 2 tahun Terakhir : Keluhan ini sudah dialami 2 tahun
yang Lalu Penyakit Rhematik.
Gejala yang dirasakan : Nyeri pada bagian pingang,sampai
kaki.
Timbulnya Keluhan : Pada malam hari saatcuaca dingin.
Upaya Mengatasi :Kompres dengan airhangat ngilu kuku
Dan meminum obat dari puskesmas.

Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Penyakit yang pernah diderita : Pernah buta 2 tahun yanglalu karena katarak,
setelah dilakukan operasi klien dapat melihat
kembali dan tidak ada gangguan penglihatan.
Riwayat alergi : Tidak ada
Riwayat kecelakaan : Tidak ada
Riwayat dirawat dirumah sakit : Tidak ada
Riwayat pemakaian obat : Tidak ada
Tanda- tanda vital :

TD : 130 / 80
mmHg
N : 80 kali/menit
RR : 22 kali/ menit
S : 37ºC

Pemeriksaan Head to too

1. BB / TB : 55 kg / 165 cm
2. Rambut : sudah beruban dan bersih
3. Mata : simetris ki / ka kunjungtiva tidakanemis
4. Telinga : simetris ki / ka tidak ada serumen
5. Mulut, gigi, dan bibir : mulut bersih, mukosa bibir kering,

mulut berbaun, gigi tidak

lengkap,caries gigi (+)

6. Dada

Inspeksi : Retraksi dada sama ki/ka, Tidak

menggunakanotot bantu pernafasan

Palpasi : Taktil Fremitus Teraba ki/ka

Perkusi : Sonor

Auskultasi : vesikuler

7. Abdomen

Inspeksi : L1 Kuadran abdomen simetris ki/ka,

bentukabdomen datar

Auskultasi : Bising Usus (-)

Perkusi : Thympani

Palpasi : Tida ada nyeri tekan dan lepas


8. Kulit : Berwarna sawo matang, Struktur Kulit Keriput

9. Ekstermitas
Atas : Inspeksi : tidak ada fraktur deformitas
Palpasi : tida ada nyeri pembengkakan pada sendi

5555 5555

4444 4444
Bawah : inspeksi : tidak ada fraktur, lesi (-)
Palpasi : tidak ada pembengkaka
Masalah Kesehatan Kronis

No Keluhan Kesehatan atau Gejala Selalu( 3) Sering( 2) Jarang( 1 ) T-


yangdirasakan Klien dalam Pernah
waktu 3 bln (0)
terakhir fungsi-fungsi
A. Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan Kabur 0
2. Mata Berair 1
3. Nyeri pada Mata 0
B. Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran Berkurang 0
5. Telingan Berdenging 0
C. Fungsi Paru ( Pernafasan)
6. Batuk lama disertai 1
keringatmalam
7. Sesak nafas 0
8. Berdahak / sputum 1
D. Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar-debar 0
10. Cepat lelah 1
11. Nyeri dada 0
E. Fungsi Pencernaan
12. Mual / muntah 1
13. Nyeri ulu hati 1
14. Makan / minum 0
banyak (berlebihan )
15. Perubahan kebiasaan 0
buang air
besar ( mencret / sembelit)
F. Fungsi Pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan 2
17. Nyeri pingang atau tul 2
an
belakang g
18. Nyeri persendiaan atau 2
Bengkak
G. Fungsi Persarapan
19. Lumpuh atau kelemahan 0
padakaki dan tangan
20. Kehilangan rasa 1
21. Gemetar / tremor 0
22. Nyeri / pegal pada
daerahtekuk 2
H. Fungsi Saluran Perkemihan
23. Buang air kecil banyak 1

24. Sering buang air kecil 2


25. Pengeluaran air kemih ( 0

jumlah : 18 point

Analisa Hasil : 18
Skor - ≤ 25 tidak ada masalah kesehatan kronis s/d masalahkesehatan
kronis ringan
- 26 – 50 masalah kesehatan kronis sedang
- ≥ 51 masalah kesehatan kronis berat
Jadi disimpulkan menurut hasil masalah kesehatan kronis pada Tn. M
tergolong dengan maslah kesehatan kronis ringan .
Fungsi Kognitif

No Item Pertanyaan Benar Salah


1. Jam Berapa Sekarang : 09.35wib 1
2. Kapan Tn. M Lahir : 27 agustus 1
1936
3. Tahun Berapa Sekarang : 2016 1
4. Berapa Umur Tn. M : 80 thn 1
5. Dimana Alamat Tn. M Sekarang : 1
koto baru batu basa
6. Berapa jumlah anggota keluargayang 1
tinggal bersama Tn.M : 7
Orang
7. Siapa nama anggota keluarga yang 1
tinggal bersama Tn. M : Ny. A dananak
yang lainnya
8. Tahun bepara hari kemerdekaan 1
Indonesia : 17 Agustus 1945
9. siapa nama presiden republic 1
Indonesia sekarang : Bpk Jokowi
10. Coba hitung angka terbalik dariangka 20 1
ke 1 : 19 18, 17, 16, 15,
14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3,
2, 1

Jumlah : 10 Tidak ada gangguan


Analisa Hasil
Skor Benar : 8 – 10 Tidak ada
gangguanSkor Benar : 0 – 7 ada
gangguan.
Fungsi Fungsional

No Aktivitas Mandiri Tergantung


( nilai 1) ( 0)
1. Mandi dikamar mandi ( mengosok, 1
membersihkan, dan mengeringkanbadan)

2. menyiapkan pakian, membuka dan 1


mengenakan
3. memakan makanan yang telah 1
disiapkan
4. memelihara kebersihan diri untukpenampilan 1
diri ( menyisir rambut,
mencuci rambut, mengosok gigi)
5. Buang air besar di WC ( 1
membersihkan dan mengeringkan
daerah bokong )
6. Dapat mengontrol pembuangan feses 1
(tinja)
7. Buang air kecil dikamar mandi ( 1
membersihkan dan mengeringkandaerah
kemaluan.
8. Dapat mengontrol pengeluaran air 1
kemih.
9. Berjalan dilingkungan tempat tinggal 1
atau keluar ruangan tanpa alat bantuseperti
tongkat
10. menjalankan ibadah sesuai 1
kepercayaan yang dianut
11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti 1
merapikan tempat tidur, mencuci
pakaian, memasak dan

membersihkan ruangan
12. Berbelanja untuk kebutuhan sehari 1
dan kebutuhan keluarga
13. mengelola keuangan ( menyiapkan 1
dan menggunakan uang sendiri )
14. menggunakan sarana transfortasi 1
umum untuk berpergian
15. Menyiapkan obat dan meminum 1
obat sesuai aturan
16. Merencanakan dan mengambil keputusan 1
untuk kepentingan keluarga dalam
penggunaan uang, aktivitas social yang
dilakukan dan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17. melakukan aktivitas diwaktu luang ( kegiatan 1
keagamaan, social, rekreasi, olahraga, dan
menyalurkan hobi.

Jumlah : 17 dapat melakukan aktivitas secara


mandiri
Analisa Hasil
Point : 13 – 17 Mandiri
Point : 0- 12 ketergantungan
Status Psikologis

No Apakah bapak dalam satu minggu Jawaban


Terakhir
1. Merasa puas dengan kehidupan yang ya 0
Dijalani
2 Banyak meninggalkan kesenangan / Tidak 0
minat dalam aktivitas anda
3. Merasa bahwa kehidupan anda Tidak 0
Hampa
4. Sering merasa bosang Tidak 0
5. Penuh Pengharapan akan masah ya 0
Depan
6. Mempunyai semangat yang baik ya 0
setiap waktu
7. Diganggu oleh pikiran yang tidak Tidak 0
dapat di ungkapkan
8. Merasa bahagia disebagian besar ya 0
Waktu
9. Merasa takut sesuatu terjadi pada Tidak 0
Anda
10. Sering kali merasa tidak berdaya Tidak 0
11. Sering merasa gelisah dan gugup Tidak 0
12. Memilih tinggal dirumah dari pada Tidak 0
pergi melakukan sesuatu yang
bemanfaat
13. Sering kali merasa khawatir akan Tidak 0
masa depan
14. Merasa mempunyai lebih banyak Tidak 0
masalah dengan daya ingat
dibandingkan orang lain
15. Berfikir bahwa hidup ini sangat ya 1
menyenangkan sekarang
16. Sering kali merasa merana Tidak 0
17. Merasa kurang bahagia Tidak 0
18. Sangat khawatir terhadap masa lalu Tidak 0
19 Merasakan bahwa hidup ini sangat ya 1
Mengairahkan
20. Merasa berat untuk memulai sesuatu Tidak 0
hal yang baru
21. Merasa dalam keadaan penuh ya 1
Semangat
22. Berfikir bahwa kehidupan anda tida Tidak 0
ada harapan
23. Berfikir bahwa banyak orang yang Tidak 1
lebih baik dari pada anda
24. Sering kali menjadi kesal dengan hal Tidak 0
yang spela
25. Sering kali merasa ingin menangis Tidak 0
26. Marasa sulit untuk berkonsentrasi Tidak 0
27. Menikmati tidur ya 1
28. Memilih menghindar dari Tidak 0
perkumpulan Sosial
29. Mudah mengambil keputusan ya 0
30 mempunyai pikiran yang jernih ya 0

Jumlah : 5 Normal

Analisa Hasil
Ternganggu
: nilai 1
Normal:
nilai 0
Nilai : 6 – 15 Depresi ringan ,
sedang16 – 30, Berat 0 – 5
ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1. DS : Proses menua Nyeri Akut
- Bp.M mengatakan sudah
2 tahun merasa sakit Perubahan hormonal
pada bagian pingang,
kaki, dan lutut Proses Inflamasi
- Bp. M mengatakan nyeri
pada bagian pingang Permukaan tulang dan
- Bp. M mengatakan nyeri sendi tidak lagi licin
dibagian pingang sampai
kakidirasakan Tulang Mengalami
padamalam hari gesekan
DO :
- Bp.M tampak Nyeri
memegang pada bagian
pingang
- TD : 130 / 80 mmHg RR :
22 X/I
S : 37 ºC
N : 80 x/i
- P : Sebab nyeri karena
penyakit rematik
- Q : 1 – 3 menit
- R : pada bagian
pingang, lutut, dan kaki
- T : Timbul pada
malam hari
- S :Skala nyeri 6
2. DS : Proses menua Defisit
- Bp. M mengatakan Pengetahuan
tidak mengerti tentang
penurunan daya
penyakit rematik, ingat
makanan patangan dan
cara pengobatan untuk
Kurang
rematik
terpapar
- Bp.M mengatakan
informasi
penyakit ini sudah
terjadi sejak 2 tahun Kurang
yang lalu dialami klien. pengetahuan
DO : tentang rematik
- Bp. M tampak bertanya
tentang rematik,
makanan pantangan
dan cara
pengobatan rematik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi jaringan oleh

akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.

2. Defisit pengetahuan b/d kurangnya pemahaman/ mengingat,kesalahan interpretasi

informasi.
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan hasil
1. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan 1.Jelaskan 1.Agar
pencedera, distensi sebanyak 3 kali kepada pengatuhan
jaringan oleh kunjungan maka nyeri klien kluen
akumulasi cairan/ menurun, tingkat penyebab bertambah.
proses inflamasi, nyeri menurun, nyeri.
destruksi sendi dengan kriteria hasil:
2.Anjurkan 2.Untuk
1.Klien memantau
dapat menjelaskan memonitori
ng nyeri nyeri yang
penyebab nyeri. dialami
secara
2.Klien mandiri. klien.
melaporkan
nyerinya berkurang. 3.Anjurkan 3.Sebagai
klien penunjang
3.Klien
melakukan rasa nyeri
dapat
teknik non yang
mendemonstrasikan
farmakologi dialmai
cara
s (misalnya oleh klien.
mendemonstrasikan
cara mengatasi kompres air
nyeri. hangat).
4.wajah tidak tampak
4.Ajarkan 4.Agar
menyeringai
teknik nyeri
romatif dan berkurang.
pasif.

5.Observasi 5.Agar
skala nyeri, pengetahua
likasi, n nyeri
karakteristik yang
, durasi, dan dialami
kualitas klien
nyeri. membaik
atau
semakin
memburuk.

2. Defisit Pengetauan Setelah dilakukan 1.Jelaskan 1.Menambah


mengenai penyakit, tindakan keperawatan penyebab wawasan
prognosis dan 1 kali kunjungan penyakit. klien.
kebutuhan maka tingkat
pengobatan b/d pengetahuan
kurangnya meningkat dengan 2.Jelaskan 2.Agar
pemahaman kriteria haasil: tanda dan mengetahui
mengingat, 1.Klien mampu gejala atritis tanda dan
kesalahan menyebutkan rheumatoid. gejala
interpretasi penyebab atritis atritis
informasi. neuromatik. rheumaoid.
2.Klien mampu
menyebutkan tanda 3.Jelaskan 3.Untuk
dan gejala artritis komplikasi mengetahui
rheumatoid. artritis komplikasi
3.Klien rheumatoid. atritis
mampu rheumatoid.
menyebutkan
komplikasi dari 4.Jelaskan 4.Untuk
atritis rheumatoid. penanganan mengetahui
4.Klien atritis penanganan
mampu rheumatoid. atritis
menyebutkan rheumatoid.
penanganan atritis
rheumatoid.
5.klien tidak terlihat
bingung.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Nama/T
Tanggal Jam Implementasi
Dx anda
tanga
n
1. 11-03-2021 16.30 1. Membina hubungan saling percaya.
Respon : klien mau memperkenalkan
dirinya.
2. Menjelaskan penyebab pemicunyeri.
16.35
Respon : Klien mampu menjelaskan
penyebab pemicu nyeri yaitu karena
adanya peradangan kronis di area
persendian.

16.40 3. Meganjurkan memonitoring nyeri


secara mandiri.

16.50 4. Mengajarrkan klien teknik


nonfarkologi (Misalnya: teknik
relaksasi, teknik distraksi dan
kompres air hangat).
Respon : klien mampu
melakukan nafas dalam dan
mengkompres air hangat)
16.55 5. Mengajarkan ROM Aktif danPasif
Respon : klien mampu
melakukan Rom aktf dan pasif
17.00 6. Mengobservasi skala nyeri, lokasi,
penyebab, durasi, dan kualitas nyeri
Respon : klien mengatakan nyeri pada
persendian, terasa nyeri nyeri terasa
saatdari posisi duduk ke posos berdiri
, nyeri seperti tertusuk, hilang timbul
dengan skala nyeri 4.

11-03-2021 16.35 1. Jelaskan tentang penyebab Artritis


2.
Rheumatoid
Respon : klien mampu menjelaskan
penyebab Artritis Rheumatoid

16.40 2. Jelaskan tanda dan gejala


penyakit Artritis Rheumatoid
Respon : klien mampu
menyebutkan gejala yang muncul
antara lain kekaukan sendi,terjadi
pembengkakan pada sendi, dan
nyeri pada sendi
16.45 3. Jelaskan penanganan dan pencegahan
dari Artritis Rheumatoid
Respon : klien mampu menyebutkan
penanganannya yaitu dengan tidak
menjaga pola makan, melakukan
kompres hangat dan mengkonsumsi
obat yang di anjurkan oleh dokter
4. Jelaskan komplikasi tentang Artritis
16.50
Rheumatoid
Respon : klien mampu menyebutkan
komplikasi bisa terkena pembengkan
di sendi,
kekakuan sendi, osteoporosis

1. 12-03-2021 16.30 1. Meganjurkan memonitoring nyeri


secara mandiri.

2. Menganjurkan klien
16.35
melakukan teknik nonfarkologi
(Misalnya: teknik relaksasi, teknik
distraksi dan kompres air hangat)
Respon : klien mampu melakukan
nafas dalam dan mengkompres air
hangat)
16.40 3.Menganjurkan rom aktif dan pasif

16.40 4.Mengobservasi skala nyeri, lokasi,


penyebab, durasi, dan kualitas nyeri
Respon : klien mengatakan nyeri pada
persendian sudah berkurang , sedikit
terasa nyeri saat dari posisi duduk ke
berdiri
nyeri seperti tertusuk,hilang timbul
dengan skala nyeri 3

2. 13-03-2021 16.30 1. Menganjurkan memonitoring nyeri

16.30 2. Menganjurkan klien melakukan teknik


nonfarkologi (Misalnya:
teknik relaksasi, teknik distraksi dan
kompres air hangat)
Respon : klien mampu melakukan
nafas dalam dan mengkompres air
hangat)

16.35 3. Menganjurkan rom aktif dan pasif.

16.40 4. Mengobservasi skala nyeri, lokasi,


penyebab, durasi, dan kualitas nyeri
Respon : klien mengatakan nyeri pada
persendian sudah berkurang , sedikit
terasa nyeri saat dari posisi duduk ke
berdiri, nyeri seperti tertusuk,hilang
timbul dengan skala nyeri 3
EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf

12-03-2021 Defisit Pengetahuan S : Klien mengatakan sudah


mengetahui tentang
penyakitnya
O:
- Klien mampu
menyebutkan penyebab
artritisrheumatoid.
- Klien mampu
menyebutkan tanda dan
gejala artritisrheumatoid
- Klien mampu
menyebutkna komplikasi
dari artitisrheumatoid
- Klien mampu
menyebutkan penanganan
artritisrheumatoid
- Klien tidak terlihat
bingung

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

13-03-2021 Nyeri Akut S : Klien mengatakan nyeri pada


persendian sudah berkurang ,
sedikit terasa nyeri saat di
posisi duduk ke berdiri , nyeri
seperti tertusuk, hilang timbul
dengan skala nyeri 3
O :
- Klien dapatmenjelaskan
penyebab nyeri.
- Klien melaporkan nyerinya
berkurang

- Klien dapat
Mendemonstrasikan cara
mengatasi nyeri
- wajah tidak tampak
menyeringai
- Skala nyeri 3
- TTV dalam batas normal
TD : 130/80- 140/90
mmHg
- N : 60-70x/mnt
- RR : 14-16x/mnt
- S : 36,4-37,5oC
-
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai