PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki system yang kompleks dan
dinamis. Dalam kegiatannya sekolah bukan hanya sekedar tempat berkumpul guru
dan murid melainkan berada dalam satu tatanan system yang saling berkaitan, oleh
karena itu sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan
pengelolaan.
Secara internal sekolah memiliki perangkat guru, murid, kurikulum dan
sarana prasarana. Secara eksternal sekolah memiliki hubungan dengan intansi lain
dan masyarakat. Oleh karena itu sekolah memerlukan managemen yang akurat agar
dapat memberikan hasil yang optimal.
Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan menghasilkan lulusan yang
berkualitas sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta pada gilirannya
lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan
bangsa.Dengan demikian salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan,
sekolah harus melakukan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk
kepentingan hal ini , maka sekolah menyusun serangkaian kegiatan yang akan dicapai
dalam jangka waktu tertentu.
Akan tetapi kondisi yang ada yang dialami oleh SD Negeri 04 Tarantang
hingga saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh ketetntua PP 19
tahun 2007. Dari kedelapan standar belum semua memenuhi Standar Nasional
Pendidikan. Setiap standar masih ada bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan
1
2
dan dikembangkan agar dapat mencapai standar nasional. Berangkat dari kesenjangan
antara harapan dan kenyataan yang ada di sekolah kami maka kami susun program
kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondidi yang diharapkan dalam jangka waktu
tertentu yaitu selama empat tahun. Program kerja 4 tahunan ini kami namakan dengan
Rencana Kerja Jangka Menengah
B. Landasan Hukum
Rencana Kerja Jangka Menengah SD Negeri 04 Tarantangini dilandasi oleh
kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
2. Tujuan
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan antar waktu
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan
komitmen bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik
maupun non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya
berinteraksi secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agar memberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.
D. Metode Penyusunan
1. Pemahaman bersama pengetahuan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah kepada
semua warga sekolah.
2. Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah melalui diskusi dan
musyawarah bersama guru dan komite sekolah
6
E. Kerangka Pemikiran
1. Kesinambungan Antar Program
sekolah di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah
ditetapkan.
Materi dasar penyusunan RPMS adalah hasil Evaluasi Diri Sekolah (RAPOR
MUTU SEKOLAH ) berkaitan dengan 8 (delapan) standar pendidikan
yang telah ditetapkan acuannya dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Th 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 2 ayat (1) yaitu meliputi:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan serta standar penilaian. Dari delapan standar tersebut jika belum
memenuhi angka minimal maka sekolah harus memprioritaskan rencana kerja
pada aspek-aspek yang belum memenuhi SNP.
BAB II
KONDISI UMUM
SD Negeri 04 Tarantang masih jauh dari standar yang diatur dalam Standar
Nasional Pendidikan (SNP) maupun Standar Pelayanan Minimal (SPM).
B. Kondisi Sekarang
b. Numerasi
Kemampuan Numerasi tersiri dari Kompetensi pada domain bilangan, domain
aljabar, domain geometri, domain data dan ketidakpastian, Kompetensi
mengetahui, kompetensi menerapkan dan kompetensi menalar. Dari rapor
pendidikan tahun 2022, secara umum masih berada dibawah kompetensi
minimum, yang tentunya menjadi bagian perhataian utama sekolah dalam
menyusun program peningkatan mutu sekolah..
c. Indeks karakter
Berkatian dengan karakter, ada beberapa indikator yang diukur yaitu :
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Gotong Royong, Kreativitas, Nalar Kritis, Kebinekaan global, Kemandirian.
Pada rapor pendidikan, untuk indeks karakter sekolah telah berada pada tahab
berkembang.
2. Mutu Pembelajaran
a. Iklim kemananan yang teridiri dari Kesejahteraan psikologis murid,
Kesejahteraan psikologis guru, Perundungan, Hukuman fisik, Kekerasan
10
seksual, Narkoba, untuk iklim kemananan ini sekolah berasda pada kondisi
aman
b. Iklim Inklusivitas
Yang terdri dari beberapa indikator yaitu Layanan disabilitas, Layanan sekolah
untuk murid cerdas dan bakat istimewa, Sikap terhadap disabilitas, Fasilitas
dan Layanan Sekolah untuk Siswa Disabilitas dan Cerdas Berbakat Istimewa,
untuk iklim inklusuvitas sekolah berada pada tahapan merintis
c. Kesetaraan Gender
Untuk kesertaraan gender, warga SD negeri 04 Tarantang telah secara aktif
mensosialisasikan dan menyuarakan dukungan akan pentingnya mewujudkan
kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok gender dengan dasar prinsip keadilan.
Sehingga kondisi kesetaraan gender telah menjadi sesuatu yang membudaya.
d. Kebhinekaan
Dalam hal ini Satuan pendidikan berada pada kondisi merintis yaitu mulai
mengembangkan suasana proses pembelajaran yang menjunjung tinggi
toleransi agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan pengalaman belajar
yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, budaya, dan
gender; memperkuat nasionalisme.
3. Kompetensi GTK
a. Nilai UKG
Nilai rata-rata UKG sudah baik
b. Pengalaman Pelatihan
Sekolah maih dalam kondisi merintis dalam hal keikutsertaan GTK dalam
berbagai pelatihan.
c. Proporsi GTK Penggera
Belum ada GTK yang berlatarbelakang guru penggerak
SNP. Berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah yang telah dilakukan maka ada beberapa
tantangan yang dihadapi yaitu:
2. Standar Isi
2. Standar Proses
a. Penyusunan RPP oleh guru dikembangkan dengan tidak hanya mengacu pada
silabus saja akan tetapi juga berorientasi pada kondisi sekolah dan peserta
didik.
b. Optimalisasi pemanfaatan lingkungan sekolah dan perpustakaan sebagai sumber
belajar oleh segenap warga sekolah
c. Peningkatan pengelolaan kelas dengan baik, berkualitas dan menyenangkan
sehingga anak didik lebih bahagia dalam belajar dan mencapai ketuntasan
minimal mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
12
2. UKS 0
5. Mushala 0 Fasilitas
7. Gudang 0
Laboratorium IPA, TIK,
8. - Gedung
Bahasa
9. sirkulasi 0
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
Hasil evaluasi diri ecara detail dan rinci upaya dan rekomendasi yang diperoleh dari hasil
RAPOR MUTU SEKOLAH, maka program peningkatan mutu dalam 4 tahun kedepan
(2022-2026 adalah sebagai berikut :
Identifikasi Refleksi Benahi
No Masalah Kategori Nilai Akar Masalah Kategori Nilai Rekomendasi Program
Capaian Capaian Subindikator yang Capaian Capaian
1 A.2 Di bawah 1.41 Sebagian besar peserta didik Tidak memiliki Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi dalam kategori dasar dan kategori & nilai peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
numerasi minimum perlu intervensi khusus capaian terkait materi numerasi (Benahi 1)
terutama dalam hal
kompetensi pada domain
bilangan (26.12)*,
kompetensi pada domain
aljabar (19.16)*, kompetensi
pada domain geometri
(21.66)*, kompetensi pada
domain data dan
ketidakpastian (30.36)*,
kompetensi mengetahui (L1)
(35.24)*, kompetensi
menerapkan (L2) (22.27)*,
dan kompetensi menalar (L3)
(17.12)*
1
2
6)
9 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Gotong Royong Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi karakter gotong royong (Benahi
1)
Penguatan pembelajaran karakter gotong
royong dengan menggunakan sumber lain di
luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter gotong royong
(Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter gotong royong
dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter gotong royong sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)
10 A.2 Di bawah 1.41 Kepemimpinan instruksional Terarah 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
numerasi minimum terkait materi kepemimpinan Instruksional.
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kepemimpinan instruksional.
(Benahi 4)
11 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Refleksi dan perbaikan Aktif 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
pembelajaran oleh guru peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi refleksi pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kemampuan melakukan
refleksi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
6
2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
(Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME dan berakhlak mulia sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi
6)
17 D.8 Iklim Merintis 2.25 Dukungan atas kesetaraan Merintis 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kebinekaan agama dan budaya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi Dukungan atas kesetaraan agama
dan budaya (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 4)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama
terkait Dukungan atas kesetaraan agama dan
budaya (Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 10)
18 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kepemimpinan instruksional Terarah 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi kepemimpinan Instruksional
9
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kepemimpinan instruksional
(Benahi 4)
19 D.8 Iklim Merintis 2.25 Sikap Inklusif Merintis 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kebinekaan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi Sikap Inklusif (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Sikap Inklusif (Benahi 4)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama
terkait Sikap Inklusif (Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Sikap Inklusif (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi Sikap Inklusif (Benahi
10)
20 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kreativitas Membudaya 2.35 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi kreativitas (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter kreativitas (Benahi
1)
Penguatan pembelajaran karakter terkait tema
kreativitas dengan menggunakan sumber lain di
luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter kreativitas dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan
10
guru (Benahi 7)
27 D.4 Iklim Aman 2.44 Perundungan Aman 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
keamanan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
sekolah terkait materi Perundungan (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Perundungan
(Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Perundungan (Benahi 7)
Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk
pencegahan perundungan (Benahi 8)
Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah
terkait perundungan (Benahi 9)
BAB III
A. Visi
Terwujudnya Peserta Didik Yang Religius, Literat, Berfikir Kritis, Mandiri,
Terampil, Kolaborasi Serta Cinta Lingkungan
B. Misi
a. Pendidikan yang kental dengan suasana religius melalui kegiatan tahfizh
yang terintegrasi dengan kegiatan literasi dan kegiatan keagamaan lainnya
b. Melaksanakan pembelajaran yang terkoneksi dengan keagamaan dan sosial
masyarakat
c. Mewujudkan pembelajaran yang bermakna, menantang dan menyenangkan
d. Mewujudkan kegiatan ko kurikuler dan ekstrakurikuler yang meningkatkan
keterampilan murid sesuai dengan bakat dan minatnya
e. Mewujudan perilaku yang suka bergotong royong, saling membantu dan
menghargai
f. Menjadikan sekolah sebagai sekolah hijau, asri dan indah serta ramah anak
C. Tujuan
Tujuan pendidikan pada SD Negeri 04 Tarantangsecara Makro yaitu meletakkan
dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan, sehinggga unggul dalam prestasi akademik dan non akademik,
luhur dalam budi pekerti dan memiliki kemampuan untuk mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
Tujuan Jangka Panjang
a. Peserta didik dan lulusan sekolah memiliki kepribadian sesuai dengan profil
pelajar pancasila
b. Menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan diminati masyarakat
c. Sarana dan prasarana sekolah lengkap dan representatif dalam melaksanakan
pendidikan
d. Berprestasi baik dalam bidang akademik dan non akademik
1
2
Tabel III.1
NO SASARAN FUNGSI-FUNGSI
lomba keagamaan
5. Nilai akreditasi adalah A /nilai meningkat Pendidik, Tenaga kependidikan
E. Analisis SWOT
Setiap fungsi yang terdapat dalam setiap sasaran kemudian dianalisis lebih
lanjut tingkat kesiapannya dengan mengacu pada kriteria ideal yaitu Standar Nasional
Pendidikan, naskah akademik atau konsep dan pedoman lainnya yang relevan. selain itu
dapat juga dilakukan justifikasi sendiri pada kriteria ideal yang bersifat umum. Bila
hasil analisis ternyata tingkat kesiapan ”siap” pada faktor internal (kondisi telah
memenuhi kriteria ideal) berarti merupakan kekuatan, dan jika ”tidak siap” merupakan
kelemahan. Bila hasil analisis ternyata tingkat kesiapan ”siap” pada faktor eksternal
(kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti merupakan peluang, dan jika ”tidak
siap” merupakan tantangan.
Berdasarkan fungsi pada sasaran yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh
analisis SWOT sebagai berikut:
Tabel III.2
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Siswa semuanya lulus Diadakan Intensif latihan
keterampilan. tapi masih ada nilai yg bimbingan belajar
Memiliki keterampilan berpikir dan rendah
bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif dan komunikatif melalui
pendekatan ilmiah
2. Standar Isi 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan Perangkat Pembelajaran Melengkapi Pembinaan
kompetensi. belum semua lengkap perangkat pengisian
Memuat karakteristik kompetensi sikap, pembelajaran perangkat
26
27
3. Standar Proses 3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran Proses KBM sudah Proses Kegiatan Proses Penggunaan
sesuai ketentuan. terencana pembelajaran media di tingkatkan
Mengacu pada silabus yang telah Mengarah pada berjalan lancer terutama bidang
Permendikbud No dikembangkan pencapaian kompetensi dan sesuai dengan TIKnya
22 Tahun 2016 kompetensi yang
Tentang Standar Mengarah pada pencapaian kompetensi dituntut
Proses
Menyusun dokumen rencana dengan
lengkap dan sistematis
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan Sudah melaksanakan Proses Kegiatan Proses Penggunaan
tepat pembelajaran sesuai pembelajaran media di tingkatkan
Mendorong siswa mencari tahu karakteristik siswa berjalan lancer terutama bidang
Sudah menggunakan Meningkat kan TIKnya
Mengarahkan pada penggunaan pendekatan sumber belajar dengan pembelajaran
ilmiah baik berbasis IHT pembelajaran
kompetensi berbasis
Melakukan pembelajaran berbasis Peningkatan kompetensi dan
kompetensi pelaksanaan karakteristik siswa
pembelajaran
Memberikan pembelajaran terpadu sesuai
karakteristik
Melaksanakan pembelajaran dengan siswa
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
29
4. Standar Penilaian 4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi. Pelaksanaan penilaian Mengadakan Peningkatan
Pendidik Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dnan sudah sesuai standar pembinaan penilaian sesuai
keterampilan dan memiliki bentuk pelaksanaan kompetensi
pelaporan sesuai dengan ranah penilaian
Permendikbud No
23 Tahun 2016 4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel. Penilaian sudah objektif Penilaian sudah IHT penilaian
Tentang Standar Menggunakan jenis teknik penilaian yang dan akuntabel objektif dan pembelajaran
Penilaian obyektif dan akuntabel dan memiliki akuntabel
30
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti. Penilaian sudah di Penilaian sudah di IHT penilaian
Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian tindaklan juti dengan tindaklanjuti pembelajaran
dan melakukan pelaporan secara periodik. dengan
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek. Penilaian meliputi aspek Peningkatan IHT Penilaian
Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap, pengetahu an dan penilaian aspek pembelajaran
sikap, pengetahuan dan keterampilan. ketrampilan sikap, pengetahun
dan ketrampilan
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur. Penilaian sesuai prosedur Peningkatan IHT Penilaian
Melakukan penilaian berdasarkan dan kelulusan sesuai Penilaian sesuai pembelajaran
penyelenggara dan ranah sesuai prosedur. kreteria prosedur dan
kelulusan sesuai
Menentukan kelulusan siswa berdasarkan kreteria
pertimbangan/kriteria yang sesuai.
5. Standar Pendidik 5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai Masih ada guru yang Mengarahkan Mengarahkan guru
dan Tenaga ketentuan. belum sesuai standar guru untuk untuk melanjutkan
Kependidikan Berkualifikasi akademik minimal S1/D4, melanjutkan ke S- ke S-1
tersedia untuk tiap mata pelajaran dan 1
Permendiknas No. bersertifikat pendidik.
13 Tahun 2007
Tentang Standar Berkompetensi paedagogik dan profesional
Kepala Sekolah minimal baik.
Permendiknas No. 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai Sudah sesuai dengan Sudah sesuai Menyarankan
25 Tahun 2008 ketentuan kompetensi sebagai dengan Diklat untuk
Tersedia kepala, tenaga laboratorium dan laboran kompetensi mendapat sertifikat
Tentang Standar
teknisi laboratorium yang berkualifikasi sebagai laboran laboran
Tenaga
sesuai dengan ketentuan
Perpustakaan S/M
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan Sudah sesuai dengan Sudah sesuai Sudah sesuai
Permendiknas No
sesuai ketentuan. kompetensi sebagai dengan dengan kompetensi
26 Tahun 2008 Tersedia kepala dan tenaga perpustakaan pustakawan kompetensi sebagai
Tentang Standar yang sesuai dengan kualifikasi yang sesuai. sebagai pustakawan
Tenaga pustakawan
Laboratorium
32
Permendiknas No.
27_Tahun 2008
Standar
Kualifikasi
Akademik
Konselor
6. Standar Sarana 6.1. Kapasitas dan daya tampung sekolah Kapasitas daya tamping Mengajukan Pengajuan RKB
dan Prasarana memadai. sekolah belum memadai penambahan RKB
Pendidikan. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang
sesuai dan memadai. Rasio luas lahan
sesuai dengan jumlah siswa. Kondisi lahan
Permendiknas No
dan bangunan sekolah memenuhi
24 Tahun 2007
persyaratan. Memiliki ragam prasarana
Tentang Standar
sesuai ketentuan.
Sarana dan
Prasarana 6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana Belum memilik Mengunakan Pengajuan Ruang
pembelajaran yang lengkap. Laboratorium IPA ruang kelas untuk Laboratorium
Memiliki ruang kelas, laboratorium IPA, melaksanakan
ruang perpustakaan sesuai standar dan praktik
kondisinya layak pakai
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana Belum mempunyai ruang Menggunakan
pendukung yang lengkap. UKS secara Khusus ruang lain untuk
33
8. Standar 8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang Telah melaksana kan Meningkat kan -
Pembiayaan Memiliki data daftar siswa dengan latar membebas kan bagi dan pelaksanaan
belakang ekonomi yang jelas. siswa tidak mampu pembebasan bagi
siswa tidak
Peraturan Membebaskan biaya bagi siswa yang tidak mampu
Pemerintah R.I. mampu dan memberikan subsidi silang bagi
No 48 Tahun yang kurang mampu.
2008 Tentang
Pendanaan 8.2. Beban operasional sekolah sesuai Sekolah mengeluarkan - -
Pendidikan. ketentuan. biaya operasional sesuai
Memiliki biaya operasional non personil ketentuan
sesuai ketentuan
Berdasarkan sasaran yang telah di tentukan dan analisis SWOT maka dapat diambil
langkah solusi sebagai berikut:
36
37
1. Sasaran 1: Nilai rata-rata nilai US siswa pada tahun 2019 adalah 65 dan
tambahan jam belajar bagi siswa kelas 5
Rencana: Mengoptimalkan KKG lebih ke arah sukses US dan dilakukan bedah
kisi-kisi US baik di tingkat sekolah maupun kecamatan, bimbingan belajar yang
intensif bagi siswa kelas 5 dan 6 serta memenuhi fasilitas pendukung belajar,
mengalokasikan dana BOS untuk peningkatan nilai kelulusan siswa
Jadwal Kegiatan
41
42
kemudian ditindaklanjuti
b. Membentuk tim
pengembang kurikulum dan
tim pelaksana dialog 4
bahasa serta
mengonsultasikan Kepala Sekolah
pelaksanaannya dengan
lembaga atau pihak
memiliki kompetensi di
bidang pendidikan
3 Pengembangan a. Mengadakan pelatihan atau
Pembelajaran workshop sukses olimpiade Kepala Sekolah
MIPA
b. Optimalisasi peran
madrasah diniyah dalam
menunjang peningkatan Kepala Sekolah
siswa yang khatam Al
Quran
c. Mengadakan diklat atau Kepala Sekolah
43
c. Memanfaatkan lingkungan
sekitar sekolah sebagai
Kepala Sekolah
laboratorium penunjang
pembelajaran
d. Mengusahakan bantuan
Kepala Sekolah
pengadaan tempat ibadah
7 Pengembangan a. Menjalin kerjasama dengan
Manajemen Sekolah penduduk sekitar atau
lembaga (Takmir masjid/
Pondok pesantren) untuk Kepala Sekolah
dapat menggunakan sarana
ibadahnya dalam tempo
sementara
b. Mengajukan bimbingan
Kepala Sekolah
akreditasi kepada dinas
c. Mendorong penyelenggara Kepala Sekolah
pendidikan agar ikut aktif
dan berperan serta dalam
pengembangan kurikulum
46
d. Melakukan kerjasama
dengan lembaga
penyelenggara pendidikan
Kepala Sekolah
bertaraf internasional dalam
pengembangan kurikulum
berbasis wawasan global
8 Pembinaan a. Membentuk tim olimpiade
Kesiswaan/Ekstrakuri MIPA, Rebana dan
Kepala Sekolah
kuler keagamaan beserta guru
pembimbingnya
b. Memaksimalkan kegiatan Kepala Sekolah
ekstra kurikuler
9 Budaya dan Meningkatkan kerjasama Kepala Sekolah
Lingkungan Sekolah antara warga sekolah dengan
warga sekitar
10 Penanaman Karakter Pembiasaan Kepala Sekolah
(Budi Pekerti) Keteladanan
BAB IV
PENUTUP
48