Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki system yang kompleks dan
dinamis. Dalam kegiatannya sekolah bukan hanya sekedar tempat berkumpul guru
dan murid melainkan berada dalam satu tatanan system yang saling berkaitan, oleh
karena itu sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan
pengelolaan.
Secara internal sekolah memiliki perangkat guru, murid, kurikulum dan
sarana prasarana. Secara eksternal sekolah memiliki hubungan dengan intansi lain
dan masyarakat. Oleh karena itu sekolah memerlukan managemen yang akurat agar
dapat memberikan hasil yang optimal.
Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan menghasilkan lulusan yang
berkualitas sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta pada gilirannya
lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan
bangsa.Dengan demikian salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan,
sekolah harus melakukan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk
kepentingan hal ini , maka sekolah menyusun serangkaian kegiatan yang akan dicapai
dalam jangka waktu tertentu.

Kondisi ideal yang diharapkan dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya


SD Negeri 04 Tarantang adalah terselenggaranya pelayanan pendidikan yang dapat
memenuhi ketentuan dari PP 19 tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan
dengan pemenuhan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar, pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar penilaian dan standar
pembiayaan.

Akan tetapi kondisi yang ada yang dialami oleh SD Negeri 04 Tarantang
hingga saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh ketetntua PP 19
tahun 2007. Dari kedelapan standar belum semua memenuhi Standar Nasional
Pendidikan. Setiap standar masih ada bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan

1
2

dan dikembangkan agar dapat mencapai standar nasional. Berangkat dari kesenjangan
antara harapan dan kenyataan yang ada di sekolah kami maka kami susun program
kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondidi yang diharapkan dalam jangka waktu
tertentu yaitu selama empat tahun. Program kerja 4 tahunan ini kami namakan dengan
Rencana Kerja Jangka Menengah

Rencana Kerja Jangka Menengah ini sebagai acuan Pendidikan di satuan


pendidikan dan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di SD Negeri
04 Tarantang pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada
umumnya. Rencana Kerja Sekolah ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan
tuntunan arah langkah bagi seluruh sumber daya manusia di SD Negeri 04 Tarantang
dalam mengembangkan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih operasional serta
mampu mewujudkan keunggulan sekolah secara akademik maupun non akademik.

Rencana Kerja Jangka Menengah disusun untuk panduan pelaksanaan


program selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini dimaksudkan untuk
mengembangkan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi
lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar,
pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan.
Penyusunan program peningkatan mutu dilaksananakan dengan mempertimbangkan
masukan dari pemangku kepentingan pendidikan yaitu semua dewan guru, komite
sekolah dan unsur dinas pendidikan . Penyususnan RPMS juga dilakukan melalui
proses analisis lingkungan baik internal maupun eksternal dengan memperhatikan
kekuatan dan kelemahan yang ada. Disamping itu juga mempertimbangkan hasil
evaluasi diri sekolah serta analisis kebutuhan sekolah.
3

B. Landasan Hukum
Rencana Kerja Jangka Menengah SD Negeri 04 Tarantangini dilandasi oleh
kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:

a. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang
Perubahan atas UU RI Nomor 19 tahun 2009 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah;
f. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tanggal 5 Desemeber
2013 Tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Dan Sastra Daerah Pada
Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar
dan Menengah;
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling;
4

m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang


Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan;
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi;
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses;
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian;
r. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang KI
dan KD Kurikulum 2013
t. Kepmendikbudristek. No. 56 Tahun 2022. Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka
Pemulihan Pembelajaran
u. SK BSKAP No. 33 Tahun 2022 Perubahan SK BSKAP No. 8 2022 Capaian
Pembelajaran PAUD dan Dasmen pada Kurikulum Merdeka 
v.

C. Maksud dan Tujuan


1. Maksud

Rencana Peningkatan Mutu Sekolah ini dibuat dengan maksud :


a. Sebagai acuan bagi sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan dan
pembelajaran
b. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam menentukan kebijakan
sekolah
c. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam memajukan
pendidikan
d. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan pendidikan baik akademik maupun non
akademik
5

2. Tujuan

a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan antar waktu
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan
komitmen bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik
maupun non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya
berinteraksi secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agar memberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.

D. Metode Penyusunan
1. Pemahaman bersama pengetahuan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah kepada
semua warga sekolah.
2. Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah melalui diskusi dan
musyawarah bersama guru dan komite sekolah
6

3. Sosialisasi Rencana Peningkatan Mutu Sekolah kepada wali murid atau


masyarakat pada umumnya dan semua pihak ( stake holder ) yang berkepentingan
terhadap sekolah

E. Kerangka Pemikiran
1. Kesinambungan Antar Program

Penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan efektif dan efisien serta terarah


diperlukan perencanaan yang baik. Program dan perencanaan disusun bertahab
dan hirarkhis. Bertahab dimaksudkan bahwa program disusun berdasarkan waktu
pencapaian, dicapai dalam waktu satu tahun ( Rencana Kerja Tahunan ), Program
yang diselesaikan selama kurun waktu 4 (empat ) tahun disebut Rencana Kerja
Jangka menengah ( RPMS ), sedangkan jika selesai mebutuhkan waktu 8
( delapan ) tahun atau lebih disebut Program jangka Panjang. Rencana Kerja
Tahunan, Rencana Peningkatan Mutu Sekolah saling kerkaitan dan berkelanjutan.
Keberhasilan Rencana Kerja Tahunan akan berpengaruh terhadap Rencana
Peningkatan Mutu, dan keberhasilan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah akan
memberikan dampak keberhasilan rencana Program jangka Panjang.

2. Kegiatan dalan Rencana Peningkatan Mutu

Rencana Peningkatan Mutu Sekolah merupakan rencana yang disusun untuk


kerja selama 4 (empat ) tahun. RPMS ini meliputi pelaksanaan 8 standar yaitu
standat isi, SKL, proses, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan,
pengelolaan, penilaian , pembiayaan.

Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah sesuai amanat dari Peraturan


Menteri Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan gambaran tujuan yang akan
dicapai oleh satuan pendidikan dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan
dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan. RPMS sebagai salah satu proses dan
prosedur pengelolaan sekolah untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan ketersediaan sumber daya.
Selain dari pada itu RPMS merupakan dokumen tentang gambaran kegiatan
7

sekolah di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah
ditetapkan.

Materi dasar penyusunan RPMS adalah hasil Evaluasi Diri Sekolah (RAPOR
MUTU SEKOLAH ) berkaitan dengan 8 (delapan) standar pendidikan
yang telah ditetapkan acuannya dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Th 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 2 ayat (1) yaitu meliputi:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan serta standar penilaian. Dari delapan standar tersebut jika belum
memenuhi angka minimal maka sekolah harus memprioritaskan rencana kerja
pada aspek-aspek yang belum memenuhi SNP.

Alur kerja penyusunan RPMS adalah sebagai berikut:

PERSIAPAN PENYUSUNAN RPMS PENGESAHAN

1. Pembentukan Tim 1. Menetapkan kondisi 1. Penyetujuan oleh rapat


Pengembang Sekolah sekolah saat ini (EDS) Komite Sekolah
(TPS) 2. Pengesahan oleh pihak
2. Pembekalan/Orientasi 2. Menetapkan kondisi sekolah berwenang
TPS yang diharapkan (SNP) 3. Sosialisasi kepada
3. Menyusun program kegiatan pemangku kepentingan
dan indikator kinerja
4. Menyusun Rencana Anggaran
Sekolah
5. Menyusun RKT & RKAS
8

BAB II

KONDISI UMUM

A. Kondisi Masa Lalu


Kualitas sumber daya manusia dan sumber daya lingkungan yang ada belum
dapat memenuhi amanat dari standar nasional pendidikan. Dalam menentukan
Rencana Peningkatan Mutu Sekolah diperlukan analisis . Analisis lingkungan
strategis yang ada dari mulai dari kondisi sosial , kondisi ekonomi, kondisi politik,
kondisi keamanan, kondisi budaya, pengembangan IPTEK. Semua kondisi yang ada
di lingkungan ini memberikan pengaruh terhadap kkeberhasilan program pendidikan
di sekolah.

SD Negeri 04 Tarantang masih jauh dari standar yang diatur dalam Standar
Nasional Pendidikan (SNP) maupun Standar Pelayanan Minimal (SPM).

B. Kondisi Sekarang

Cita-cita Kemendiknas dalam pembangunan pendidikan nasional lebih


menekankan pada pendidikan transformatif, yaitu menjadikan pendidikan sebagai
motor penggerak perubahan dari masyarakat berkembang menuju masyarakat maju.
Untuk mewujudkan hal tersebut kemudian pemerintah kemudian menetapkan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai acuan pelaksanaan pendidikan di
seluruh Indonesia dan dalam rangka menjamin mutu pendidikan nasional.

Analisis kondisi saat ini menggambarkan tingkat ketercapaian pelaksanaan


program dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Keberhasilan saat ini
akan menjadi pedoman dan petunjuk waktu yang akan datang , sedangkan
kekurangan merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyatan yang ada sehingga
perlu direfleksi aktor ketidak berhasilan dan menjadikan progran bagi waktu/tahun
berikutnya. Berikut secara lengkap digambarkan analisis kondisi saat ini yang
meliputi 8 standar nasional pendidikan .

Berdasarkan hasil Rapot pendidikan SD Negeri 04 Tarantang yang


merupakan acuan dalam menyusun program peningkatan mutu sekolah adalah :
9

1. Mutu Hasil Belajar


a. Kemampuan Literasi
Kemampuan Literasi yang terdiri dari kompetensi membaca teks sastra,
mengakses dan menemukan isi teks, meninterpretasi dan dan memeahami isi
teks, mengevaluasi dan merefleksi isi teks. Dari hasil Rappor pendidikan
kompetensi ini berada bada level mencapai kompetensi minimum dengan
gambaran presentasi sebagai berikitkut :

Mahir Cakap Mendasar Perlu intervnsi

9.09% 45,45% 36,36% 9.09%

Data ini memberikan penjelasan bahwa hampir 45 % siswa belum mampu


beliterasi dengan baik atau cakap, tentunya ini menjadi bagian yang harus di
jadikan sebagai adalah datu program untama dalam meningkatkan mutu
sekolah.

b. Numerasi
Kemampuan Numerasi tersiri dari Kompetensi pada domain bilangan, domain
aljabar, domain geometri, domain data dan ketidakpastian, Kompetensi
mengetahui, kompetensi menerapkan dan kompetensi menalar. Dari rapor
pendidikan tahun 2022, secara umum masih berada dibawah kompetensi
minimum, yang tentunya menjadi bagian perhataian utama sekolah dalam
menyusun program peningkatan mutu sekolah..

c. Indeks karakter
Berkatian dengan karakter, ada beberapa indikator yang diukur yaitu :
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Gotong Royong, Kreativitas, Nalar Kritis, Kebinekaan global, Kemandirian.
Pada rapor pendidikan, untuk indeks karakter sekolah telah berada pada tahab
berkembang.

2. Mutu Pembelajaran
a. Iklim kemananan yang teridiri dari Kesejahteraan psikologis murid,
Kesejahteraan psikologis guru, Perundungan, Hukuman fisik, Kekerasan
10

seksual, Narkoba, untuk iklim kemananan ini sekolah berasda pada kondisi
aman
b. Iklim Inklusivitas
Yang terdri dari beberapa indikator yaitu Layanan disabilitas, Layanan sekolah
untuk murid cerdas dan bakat istimewa, Sikap terhadap disabilitas, Fasilitas
dan Layanan Sekolah untuk Siswa Disabilitas dan Cerdas Berbakat Istimewa,
untuk iklim inklusuvitas sekolah berada pada tahapan merintis
c. Kesetaraan Gender
Untuk kesertaraan gender, warga SD negeri 04 Tarantang telah secara aktif
mensosialisasikan dan menyuarakan dukungan akan pentingnya mewujudkan
kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok gender dengan dasar prinsip keadilan.
Sehingga kondisi kesetaraan gender telah menjadi sesuatu yang membudaya.
d. Kebhinekaan
Dalam hal ini Satuan pendidikan berada pada kondisi merintis yaitu mulai
mengembangkan suasana proses pembelajaran yang menjunjung tinggi
toleransi agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan pengalaman belajar
yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, budaya, dan
gender; memperkuat nasionalisme.
3. Kompetensi GTK
a. Nilai UKG
Nilai rata-rata UKG sudah baik
b. Pengalaman Pelatihan
Sekolah maih dalam kondisi merintis dalam hal keikutsertaan GTK dalam
berbagai pelatihan.
c. Proporsi GTK Penggera
Belum ada GTK yang berlatarbelakang guru penggerak

C. Tantangan yang Dihadapi

Tantangan sekolah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil Rapor


Mutu Sekolah dengan kondisi yang diharapkan. Tantangan utama diklarifikasi dengan
melakukan pembandingan nilai hasil Rapor Mutu Sekolah Tahun 2018 dengan
11

SNP. Berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah yang telah dilakukan maka ada beberapa
tantangan yang dihadapi yaitu:

1. Standar Kompetensi Lulusan

Tantangan yang dihadapi diantaranya:

a. Meningkatkan penggunaan berbagai referensi belajar oleh siswa dalam


memahami kompetensi dasar suatu materi untuk pelajaran IPA, IPS, PKn dan
PAI bagi siswa kelas 4, 5 dan 6
b. Peningkatan kebiasaan berperilaku santun oleh siswa kelas 1, 2 dan 6 terhadap
Guru
c. Pembiasaan merealisasikan karya seni dan budaya, kebugaran jasmani, serta
penggunaan teknologi yang sehat dalam pendidikan di sekolah bagi seluruh
siswa

2. Standar Isi

Kurikulum SD Negeri 04 Tarantang seperti konselor dan narasumber. Orientasi


kurikulum juga harus mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.. Selain itu
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah harus dapat melibatkan seluruh siswa terlebih
kelas 1 dan kelas 2.

2. Standar Proses

Tantangan yang ada pada muatan standar proses diantaranya:

a. Penyusunan RPP oleh guru dikembangkan dengan tidak hanya mengacu pada
silabus saja akan tetapi juga berorientasi pada kondisi sekolah dan peserta
didik.
b. Optimalisasi pemanfaatan lingkungan sekolah dan perpustakaan sebagai sumber
belajar oleh segenap warga sekolah
c. Peningkatan pengelolaan kelas dengan baik, berkualitas dan menyenangkan
sehingga anak didik lebih bahagia dalam belajar dan mencapai ketuntasan
minimal mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
12

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tantangan yang dihadapi diantaranya:

a. Memaksimalkan sistem perekrutan PTK yang sesuai dengan kualifikasi


pendidikan yang dibutuhkan
b. Meningkatkan kualitas dan memfasilitasi seluruh guru dalam mencapai
kompetensi yang dipatok oleh SNP
5. Standar Sarana dan Prasarana

Tantangan yang dihadapi yaitu memenuhi tersedianya sarana prasarana penunjang


pembelajaran sebagai berikut:
Tabel II.1
Sarana Prasarana yang Dibutuhkan
NO Jenis Jumlah Ket

1. Ruang Kelas 6 lokal -

2. UKS 0

3. Perpustakaan 0 Masih belum ada

4. Ruang Kepala Sekolah 1 Fasilitas

5. Mushala 0 Fasilitas

6. Tempat bermain dan olahraga 100 m2 Fasilitas

7. Gudang 0
Laboratorium IPA, TIK,
8. - Gedung
Bahasa
9. sirkulasi 0

10 Ruang kantin - Bangunan dan fasilitas

Tabel II.1 Kebutuhan sarana prasarana pendidikan

6. Standar Pengelolaan

Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pengelolaan diantaranya:


13

a. Mengembangkan visi, misi serta tujuan sekolah dengan mekanisme yang


akuntabel serta sesuai dengan SNP kemudian mengimplementasikannya dalam
seluruh kegiatan pendidikan di sekolah
b. Melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait yang dapat mendorong
cepatnya proses pendidikan yang berkualitas, seperti departemen-departemen,
instansi pemerintah, penegak hukum, lembaga sosial dan swadaya masyarakat,
serta perusahaan- perusahaan yang komitmen dengan pendidikan
c. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bersahabat di tengah
pemukiman penduduk yang heterogen dan majemuk
d. Melaksanakan pelayanan mutu pendidikan serta evaluasi PTK minimal setahun
sekali

7. Standar Pembiayaan

Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pembiayaan diantaranya:

a. Efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran sekolah dengan memperhatikan


skala prioritas yang telah ditetapkan oleh aturan yang berlaku
b. Akuntabilitas dalam pelaporan sesuai mekanisme yang telah di atur dalam
peraturan terkait

8. Standar Penilaian

Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar penilaian diantaranya:

a. Melaksanakan penilaian dengan menggunakan teknik penilaian yang berlaku


dan diakui tingkat akurasinya
b. Melakukan penilaian secara adil, sahih, menyeluruh dan transparan menyangkut
mata pelajaran yang disampaikan serta perilaku siswa terkait budi pekerti

Hasil evaluasi diri ecara detail dan rinci upaya dan rekomendasi yang diperoleh dari hasil
RAPOR MUTU SEKOLAH, maka program peningkatan mutu dalam 4 tahun kedepan
(2022-2026 adalah sebagai berikut :
Identifikasi Refleksi Benahi
No Masalah Kategori Nilai Akar Masalah Kategori Nilai Rekomendasi Program
Capaian Capaian Subindikator yang Capaian Capaian

1 A.2 Di bawah 1.41 Sebagian besar peserta didik Tidak memiliki Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi dalam kategori dasar dan kategori & nilai peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
numerasi minimum perlu intervensi khusus capaian terkait materi numerasi (Benahi 1)
terutama dalam hal
kompetensi pada domain
bilangan (26.12)*,
kompetensi pada domain
aljabar (19.16)*, kompetensi
pada domain geometri
(21.66)*, kompetensi pada
domain data dan
ketidakpastian (30.36)*,
kompetensi mengetahui (L1)
(35.24)*, kompetensi
menerapkan (L2) (22.27)*,
dan kompetensi menalar (L3)
(17.12)*

*Angka dalam kurung "()"


merupakan nilai domain
tersebut
Penguatan pembelajaran numerasi dengan
menggunakan modul numerasi berbasis tema
dan sumber lainnya di luar platform merdeka
mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait numerasi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran numerasi dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait

1
2

peningkatan numerasi sesuai dengan kebutuhan


siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
2 A.2 Di bawah 1.41 Kualitas pembelajaran Disorientasi 1.79 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
numerasi minimum terkait materi kualitas pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
3 A.1 Mencapai 1.82 Sebagian besar peserta didik Tidak memiliki Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi dalam kategori cakap dan kategori & nilai peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
literasi mininum dasar terutama dalam hal capaian terkait materi literasi (Benahi 1)
kompetensi membaca teks
informasi (47.7)*,
kompetensi membaca teks
sastra (49.73)*, kompetensi
mengakses dan menemukan
isi teks (L1) (54.33)*,
kompetensi menginterpretasi
dan memahami isi teks (L2)
(47.44)*, dan kompetensi
mengevaluasi dan
merefleksikan isi teks (L3)
(43.85)*

*Angka dalam kurung "()"


merupakan nilai domain
tersebut
Penguatan pembelajaran literasi dengan
menggunakan modul literasi berbasis tema dan
sumber lainnya di luar platform merdeka
mengajar (Benahi 2)
Kegiatan membaca dan mendiskusikan
beragam buku dari berbagai sumber dan genre
secara rutin oleh guru dan siswa (Benahi 3)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
3

belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan


kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait literasi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran literasi dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan literasi sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah, contohnya, dengan
penerapan kurikulum merdeka atau kurikulum
darurat (Benahi 6)
4 A.1 Mencapai 1.82 Kualitas pembelajaran Disorientasi 1.79 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
literasi mininum terkait materi kualitas pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
5 A.2 Di bawah 1.41 Refleksi dan perbaikan Aktif 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi pembelajaran oleh guru peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
numerasi minimum terkait materi refleksi pembelajaran. (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kemampuan melakukan
refleksi. (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah. (Benahi 5)
6 A.1 Mencapai 1.82 Refleksi dan perbaikan Aktif 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi pembelajaran oleh guru peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
literasi mininum terkait materi refleksi pembelajaran (Benahi 1)
4

Pembentukan dan optimalisasi komunitas


belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kemampuan melakukan
refleksi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
7 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kualitas pembelajaran Disorientasi 1.79 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi kualitas pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
8 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Nalar Kritis Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi karakter nalar kritis (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter nalar kritis
dengan menggunakan sumber lain di luar
platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter nalar kritis (Benahi
4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter nalar kritis
dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter nalar kritis sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi
5

6)
9 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Gotong Royong Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi karakter gotong royong (Benahi
1)
Penguatan pembelajaran karakter gotong
royong dengan menggunakan sumber lain di
luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter gotong royong
(Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter gotong royong
dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter gotong royong sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)
10 A.2 Di bawah 1.41 Kepemimpinan instruksional Terarah 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
numerasi minimum terkait materi kepemimpinan Instruksional.
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kepemimpinan instruksional.
(Benahi 4)
11 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Refleksi dan perbaikan Aktif 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
pembelajaran oleh guru peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi refleksi pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kemampuan melakukan
refleksi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
6

sekolah untuk mengidentifikasi tantangan


dalam kualitas pembelajaran dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
12 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kebinekaan global Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi Kebhinekaan Global (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter Kebhinekaan
Global dengan menggunakan sumber lain di
luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter Kebhinekaan
Global (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter Kebhinekaan
Global dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter Kebhinekaan Global
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah (Benahi 6)
13 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kemandirian Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi karakter Kemandirian (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter Kemandirian
dengan menggunakan sumber lain di luar
platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter Kemandirian
(Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter Kemandirian
dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
7

operasional satuan pendidikan yang terkait


peningkatan karakter Kemandirian sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)
14 A.1 Mencapai 1.82 Kepemimpinan instruksional Terarah 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kemampuan kompetensi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
literasi mininum terkait materi kepemimpinan Instruksional
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kepemimpinan instruksional
(Benahi 4)
15 D.8 Iklim Merintis 2.25 Toleransi agama dan budaya Merintis 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kebinekaan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi Toleransi beragama dan budaya
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Toleransi beragama dan
budaya
(Benahi 4)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama
terkait Toleransi beragama dan budaya (Benahi
6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Toleransi beragama dan
budaya (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi Toleransi beragama dan
budaya (Benahi 10)
16 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Beriman, Bertakwa kepada Berkembang 2.17 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Tuhan yang Maha Esa, dan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
Berakhlak Mulia terkait materi beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter terkait tema
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia dengan menggunakan sumber
lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi
8

2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
(Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME dan berakhlak mulia sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi
6)
17 D.8 Iklim Merintis 2.25 Dukungan atas kesetaraan Merintis 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kebinekaan agama dan budaya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi Dukungan atas kesetaraan agama
dan budaya (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 4)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama
terkait Dukungan atas kesetaraan agama dan
budaya (Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 10)
18 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kepemimpinan instruksional Terarah 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi kepemimpinan Instruksional
9

(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kepemimpinan instruksional
(Benahi 4)
19 D.8 Iklim Merintis 2.25 Sikap Inklusif Merintis 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kebinekaan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi Sikap Inklusif (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Sikap Inklusif (Benahi 4)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama
terkait Sikap Inklusif (Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Sikap Inklusif (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi Sikap Inklusif (Benahi
10)
20 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kreativitas Membudaya 2.35 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi kreativitas (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter kreativitas (Benahi
1)
Penguatan pembelajaran karakter terkait tema
kreativitas dengan menggunakan sumber lain di
luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter kreativitas dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan
10

kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi


6)
21 D.4 Iklim Aman 2.44 Kekerasan seksual Waspada 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
keamanan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
sekolah terkait materi Kekerasan Seksual (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Kekerasan Seksual (Benahi
4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Kekerasan Seksual
(Benahi 7)
Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk
pencegahan Kekerasan Seksual (Benahi 8)
Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah
terkait Kekerasan Seksual (Benahi 9)
22 D.4 Iklim Aman 2.44 Kesejahteraan psikologis Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
keamanan murid peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
sekolah terkait materi Kesejahteraan psikologis siswa
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Kesejahteraan psikologis
siswa (Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Kesejahteraan psikologis
siswa (Benahi 7)
23 D.4 Iklim Aman 2.44 Narkoba Aman 2.375 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
keamanan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
sekolah terkait materi Penyalahgunaan Narkoba (Benahi
1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Penyalahgunaan Narkoba
(Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Penyalahgunaan Narkoba
(Benahi 7)
11

Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah


terkait Penyalahgunaan Narkoba (Benahi 9)
24 D.8 Iklim Merintis 2.25 Komitmen kebangsaan Membudaya 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
Kebinekaan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi Komitmen Kebangsaan (Benahi
1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Komitmen Kebangsaan
(Benahi 4)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama
terkait Komitmen Kebangsaan (Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Komitmen Kebangsaan
(Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi Komitmen Kebangsaan
(Benahi 10)
25 D.4 Iklim Aman 2.44 Hukuman fisik Aman 2.625 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
keamanan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
sekolah terkait materi Hukuman Fisik (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Hukuman Fisik (Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Hukuman Fisik (Benahi 7)
26 D.4 Iklim Aman 2.44 Kesejahteraan psikologis Maju 2.6 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
keamanan guru peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
sekolah terkait materi Kesejahteraan psikologis guru
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Kesejahteraan psikologis
guru (Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Kesejahteraan psikologis
12

guru (Benahi 7)
27 D.4 Iklim Aman 2.44 Perundungan Aman 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
keamanan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
sekolah terkait materi Perundungan (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Perundungan
(Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait Perundungan (Benahi 7)
Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk
pencegahan perundungan (Benahi 8)
Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah
terkait perundungan (Benahi 9)
BAB III

PROGRAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH

A. Visi
Terwujudnya Peserta Didik Yang Religius, Literat, Berfikir Kritis, Mandiri,
Terampil, Kolaborasi Serta Cinta Lingkungan
B. Misi
a. Pendidikan yang kental dengan suasana religius melalui kegiatan tahfizh
yang terintegrasi dengan kegiatan literasi dan kegiatan keagamaan lainnya
b. Melaksanakan pembelajaran yang terkoneksi dengan keagamaan dan sosial
masyarakat
c. Mewujudkan pembelajaran yang bermakna, menantang dan menyenangkan
d. Mewujudkan kegiatan ko kurikuler dan ekstrakurikuler yang meningkatkan
keterampilan murid sesuai dengan bakat dan minatnya
e. Mewujudan perilaku yang suka bergotong royong, saling membantu dan
menghargai
f. Menjadikan sekolah sebagai sekolah hijau, asri dan indah serta ramah anak

C. Tujuan
Tujuan pendidikan pada SD Negeri 04 Tarantangsecara Makro yaitu meletakkan
dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan, sehinggga unggul dalam prestasi akademik dan non akademik,
luhur dalam budi pekerti dan memiliki kemampuan untuk mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
Tujuan Jangka Panjang
a. Peserta didik dan lulusan sekolah memiliki kepribadian sesuai dengan profil
pelajar pancasila
b. Menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan diminati masyarakat
c. Sarana dan prasarana sekolah lengkap dan representatif dalam melaksanakan
pendidikan
d. Berprestasi baik dalam bidang akademik dan non akademik

1
2

e. Meningkatkan kualitas pendidik, berprestasi, dan mampu bersaing untuk


masuk Sekolah Lanjutan Pertama (SMP)
Tujuan Jangka Menengah

a. Menyediakan sarana yang mendukung kegiatan proses pembelajaran,


olahraga, seni, dan permainan edukatif dan pustaka
b. Memfasilitasi sesi dukungan psikologis dan sosial secara berkala.
Tujuan Jangka Pendek

a. Terwujudnya pelaksanaan model pembelajaran berdiferensiasi yang


menjadi ciri khas satuan pendidikan yang berfokus pada pembelajaran
berpusat pada siswa.
b. Terwujudnya pelaksanaan pembelajaran yang berbasis individual sesuai
tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa yang mengarah pada kecakapan
hidup dan bakat minatnya
Menyediakan berbagai permainan edukatif dan permainan yang
mengembangkan keterampilan motorik, seperti batu bilangan, berbagai
permainan tradisional, berbagai perkusi sederhana.

D. dentifikasi Fungsi-Fungsi yang Diperlukan Setiap Sasaran

Untuk mencapai sasaran sekolah maka diperlukan identifikasi fungsi-fungsi dari


setiap sasaran sebagaimana tertuang dalam tabel berikut:

Tabel III.1

Identifikasi Fungsi-Fungsi Setiap Sasaran

NO SASARAN FUNGSI-FUNGSI

1. Hasil Rapor mutu tahun 2022 Pendidik, Peserta didik,


Kurikulum, Sarana Prasarana,
Pembiayaan
2. Terwujudnya gedung Perpustakaan, dan fasilitas Penyelenggara Sekolah,
ruang lain Pemerintah
3. Melengkapi fasilitas sarana ibadah Sarana prasarana

4. Terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, dan Peserta didik, pendidik,


3

lomba keagamaan
5. Nilai akreditasi adalah A /nilai meningkat Pendidik, Tenaga kependidikan

6. Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim Kurikulum, pendidik,


pelaksana penyelenggara pendidikan
7. Peningkatan prosentase siswa lancar baca Al Kurikulum, Pendidik,
Quran, dan rutinitas shalat lima waktu
8. Pelatihan atau workshop riset sederhana dan Kurikulum, Pendidik
PTK serta lomba riset tingkat sekolah

E. Analisis SWOT

Setiap fungsi yang terdapat dalam setiap sasaran kemudian dianalisis lebih
lanjut tingkat kesiapannya dengan mengacu pada kriteria ideal yaitu Standar Nasional
Pendidikan, naskah akademik atau konsep dan pedoman lainnya yang relevan. selain itu
dapat juga dilakukan justifikasi sendiri pada kriteria ideal yang bersifat umum. Bila
hasil analisis ternyata tingkat kesiapan ”siap” pada faktor internal (kondisi telah
memenuhi kriteria ideal) berarti merupakan kekuatan, dan jika ”tidak siap” merupakan
kelemahan. Bila hasil analisis ternyata tingkat kesiapan ”siap” pada faktor eksternal
(kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti merupakan peluang, dan jika ”tidak
siap” merupakan tantangan.

Berdasarkan fungsi pada sasaran yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh
analisis SWOT sebagai berikut:
Tabel III.2

Rencana Pengembangan Sekolah SD Negeri 04 TarantangTahun 2022-2026

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
1. Standar 1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Siswa semuanya lulus Diadakan Peningkatan
Kompetensi sikap. Memiliki perilaku yang tapi masih ada nilai yg bimbingan belajar Kualitas PBM di
Lulusan mencerminkan sikap beriman dan bertaqwa rendah kelas
kepada Tuhan YME (berakhak, jujur dan
peduli, bertanggung jawab, pembelajar
Permendikbud No sejati, sepanjang hayat dan sehat jasmani
20 Tahun 2016 dan rohani)
Tentang SKL 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Siswa semuanya lulus Diadakan Jam tambahan
pengetahuan tapi masih ada nilai yg bimbingan belajar
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, rendah
konseptual dan metakognitif (ilmu
pengetahuan teknologi, seni dan budaya)

1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Siswa semuanya lulus Diadakan Intensif latihan
keterampilan. tapi masih ada nilai yg bimbingan belajar
Memiliki keterampilan berpikir dan rendah
bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif dan komunikatif melalui
pendekatan ilmiah

2. Standar Isi 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan Perangkat Pembelajaran Melengkapi Pembinaan
kompetensi. belum semua lengkap perangkat pengisian
Memuat karakteristik kompetensi sikap, pembelajaran perangkat

26
27

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
Permendikbud pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan pembelajaran
No 21 Tahun ketentun
2016 Tentang Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
Standar Isi dan ruang lingkup materi pembelajaran

2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum sudah - Mengoptimalkan


dikembangkan sesuai prosedur. dkembangkan sesuai tim pengembang
Melibatkan pemangku kepentingan dalam prosedur kurikulum
pengembangan kurikulum.

Mengacu pada kerangka dasar penyusunan.

Melewati tahapan operasional


pengembangan.

Memiliki kurikulum tingkat satuan


pendidikan yang dikembangkan

2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai Sekolah sudah Mengoptimalkan


ketentuan melaksanakan kurikulum tim pengembang
Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai dengan ketentuan kurikulum
sesuai struktur kurikulum yang berlaku

Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk


pendalaman materi

Menyelenggarakan aspek kurikulum pada


muatan lokal
28

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan pengembangan diri
siswa

3. Standar Proses 3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran Proses KBM sudah Proses Kegiatan Proses Penggunaan
sesuai ketentuan. terencana pembelajaran media di tingkatkan
Mengacu pada silabus yang telah Mengarah pada berjalan lancer terutama bidang
Permendikbud No dikembangkan pencapaian kompetensi dan sesuai dengan TIKnya
22 Tahun 2016 kompetensi yang
Tentang Standar Mengarah pada pencapaian kompetensi dituntut
Proses
Menyusun dokumen rencana dengan
lengkap dan sistematis

Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah


dan pengawas sekolah

3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan Sudah melaksanakan Proses Kegiatan Proses Penggunaan
tepat pembelajaran sesuai pembelajaran media di tingkatkan
Mendorong siswa mencari tahu karakteristik siswa berjalan lancer terutama bidang
Sudah menggunakan Meningkat kan TIKnya
Mengarahkan pada penggunaan pendekatan sumber belajar dengan pembelajaran
ilmiah baik berbasis IHT pembelajaran
kompetensi berbasis
Melakukan pembelajaran berbasis Peningkatan kompetensi dan
kompetensi pelaksanaan karakteristik siswa
pembelajaran
Memberikan pembelajaran terpadu sesuai
karakteristik
Melaksanakan pembelajaran dengan siswa
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
29

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
Menerapkan metode pembelajaran sesuai
karakteristik siswa Penambahan
sumber belajar
Memanfaatkan media pembelajaran dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran

Menggunakan aneka sumber belajar

3.3. Pengawasan dan penilaian otentik Pengawasan Pengawasan Pengawasan lebih


dilakukan dalam proses pembelajaran pembelajaran sudah Kegiatan mengarah ke
Melakukan penilaian otentik secara terencana pembelajaran penilaian otentik
komprehensif dan memanfaatkan hasilnya. berjalan lancer secara
dan sesuai komperhensip dan
Melakukan pemantauan proses memanfaatkan
pembelajaran dan supervisi proses hasilnya
pembelajaran kepada guru.

Mengevaluasi proses pembelajaran dan


menindaklanjuti hasil pengawasan.

4. Standar Penilaian 4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi. Pelaksanaan penilaian Mengadakan Peningkatan
Pendidik Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dnan sudah sesuai standar pembinaan penilaian sesuai
keterampilan dan memiliki bentuk pelaksanaan kompetensi
pelaporan sesuai dengan ranah penilaian
Permendikbud No
23 Tahun 2016 4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel. Penilaian sudah objektif Penilaian sudah IHT penilaian
Tentang Standar Menggunakan jenis teknik penilaian yang dan akuntabel objektif dan pembelajaran
Penilaian obyektif dan akuntabel dan memiliki akuntabel
30

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
Pendidikan perangkat teknik penilaian lengkap.

4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti. Penilaian sudah di Penilaian sudah di IHT penilaian
Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian tindaklan juti dengan tindaklanjuti pembelajaran
dan melakukan pelaporan secara periodik. dengan

4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek. Penilaian meliputi aspek Peningkatan IHT Penilaian
Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap, pengetahu an dan penilaian aspek pembelajaran
sikap, pengetahuan dan keterampilan. ketrampilan sikap, pengetahun
dan ketrampilan
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur. Penilaian sesuai prosedur Peningkatan IHT Penilaian
Melakukan penilaian berdasarkan dan kelulusan sesuai Penilaian sesuai pembelajaran
penyelenggara dan ranah sesuai prosedur. kreteria prosedur dan
kelulusan sesuai
Menentukan kelulusan siswa berdasarkan kreteria
pertimbangan/kriteria yang sesuai.

5. Standar Pendidik 5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai Masih ada guru yang Mengarahkan Mengarahkan guru
dan Tenaga ketentuan. belum sesuai standar guru untuk untuk melanjutkan
Kependidikan Berkualifikasi akademik minimal S1/D4, melanjutkan ke S- ke S-1
tersedia untuk tiap mata pelajaran dan 1
Permendiknas No. bersertifikat pendidik.
13 Tahun 2007
Tentang Standar Berkompetensi paedagogik dan profesional
Kepala Sekolah minimal baik.

5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala Sudah sesuai pendidikan Meningkatkan


sekolah sesuai ketentuan. kompetensi
Berkualifikasi minimal S1/D4. Berusia kewirausaha an
31

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
Permendiknas No. sesuai kriteria saat pengangkatan.
16 Tahun 2007 Berpengalaman mengajar selama yang
Tentang Standar ditetapkan.
Kualifikasi
Akademik Guru Pangkat minimal III.c, bersertifikat
pendidik, bersertifikat kepala sekolah.

Berkompetensi kewirausahaan, supervisi


Permendiknas No. dan sosial minimal baik
24 Tahun 2008
Tentang Standar 5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga Sudah sesuai dengan Meningkat kan Menyarankan
administrasi sesuai ketentuan. pendidikan pendidikan lebih untuk sekolah lebih
Tenaga
Tersedia tenaga pelaksana urusan tinggi tinggi lagi
Administrasi S/M
administrasi dan berpendidikan sesuai
ketentuan

Permendiknas No. 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai Sudah sesuai dengan Sudah sesuai Menyarankan
25 Tahun 2008 ketentuan kompetensi sebagai dengan Diklat untuk
Tersedia kepala, tenaga laboratorium dan laboran kompetensi mendapat sertifikat
Tentang Standar
teknisi laboratorium yang berkualifikasi sebagai laboran laboran
Tenaga
sesuai dengan ketentuan
Perpustakaan S/M
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan Sudah sesuai dengan Sudah sesuai Sudah sesuai
Permendiknas No
sesuai ketentuan. kompetensi sebagai dengan dengan kompetensi
26 Tahun 2008 Tersedia kepala dan tenaga perpustakaan pustakawan kompetensi sebagai
Tentang Standar yang sesuai dengan kualifikasi yang sesuai. sebagai pustakawan
Tenaga pustakawan
Laboratorium
32

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
S/M

Permendiknas No.
27_Tahun 2008
Standar
Kualifikasi
Akademik
Konselor

6. Standar Sarana 6.1. Kapasitas dan daya tampung sekolah Kapasitas daya tamping Mengajukan Pengajuan RKB
dan Prasarana memadai. sekolah belum memadai penambahan RKB
Pendidikan. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang
sesuai dan memadai. Rasio luas lahan
sesuai dengan jumlah siswa. Kondisi lahan
Permendiknas No
dan bangunan sekolah memenuhi
24 Tahun 2007
persyaratan. Memiliki ragam prasarana
Tentang Standar
sesuai ketentuan.
Sarana dan
Prasarana 6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana Belum memilik Mengunakan Pengajuan Ruang
pembelajaran yang lengkap. Laboratorium IPA ruang kelas untuk Laboratorium
Memiliki ruang kelas, laboratorium IPA, melaksanakan
ruang perpustakaan sesuai standar dan praktik
kondisinya layak pakai

6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana Belum mempunyai ruang Menggunakan
pendukung yang lengkap. UKS secara Khusus ruang lain untuk
33

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
Memiliki ruang pimpinan, ruang guru, UKS
ruang UKS, tempat ibadah, jamban,
gudang, ruang TU, ruang konseling, ruang
OSIS, sesuai standar dan layak pakai.

Menyediakan kantin dan tempat parkir yang


layak.

7. Standar 7.1. Sekolah melakukan perencanaan Sudah sesuai dengan


Pengelolaan pengelolaan standar pengelolaan
Pendidikan Memiliki visi, misi tujuan yang jelas sesuai pendidikan
ketentuan. Mengembangkan RKS
Permendiknas No Melibatkan pemangku kepentingan sekolah
19 Tahun 2007 dalam merencanakan pengelolaan sekolah.
Tentang Standar
Pengelolaan 7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai Masih perlu Komitmen Melaksanakan IHT
Pendidikan. ketentuan. meningkatkan meningkat kan program
Memiliki pedoman pengelolaan sekolah pengelolaan dan layanan layanan pengelolaan dan
lengkap. Meyelenggarakan layanan dari sekolah pengelolaam PTK layanan PTK
kesiswaan. Meningkatkan daya guna PTK.

Melaksanakan EDS dan membangun


kemitraan.

Mengelola bidang kurikulum dan kegiatan


pembelajaran.

7.3. Kepala sekolah berkinerja baik. Masih perlu Komitmen Mengembangkan


34

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
Berjiwa kepemimpinan dan mengelola meningkatkan kinerja meningkatkan dan meningkatkan
sumber daya dengan baik kepala sekolah kinerja dan professional
layanan kepala sebagai kepala
sekolah sekolah
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi Masih perlu Masih perlu Melaksanakan IHT
manajemen meningkatkan layanan meningkat kan program layanan
Memiliki sistem inormasi manajemen yang sistim informasi layanan sistim sistim informasi
sesuai. informasi

8. Standar 8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang Telah melaksana kan Meningkat kan -
Pembiayaan Memiliki data daftar siswa dengan latar membebas kan bagi dan pelaksanaan
belakang ekonomi yang jelas. siswa tidak mampu pembebasan bagi
siswa tidak
Peraturan Membebaskan biaya bagi siswa yang tidak mampu
Pemerintah R.I. mampu dan memberikan subsidi silang bagi
No 48 Tahun yang kurang mampu.
2008 Tentang
Pendanaan 8.2. Beban operasional sekolah sesuai Sekolah mengeluarkan - -
Pendidikan. ketentuan. biaya operasional sesuai
Memiliki biaya operasional non personil ketentuan
sesuai ketentuan

Permendikbud 8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana Telah - -


Tentang petunjuk dengan baik. melaksanakapengelola
Teknis Bantuan Mengatur alokasi dana, memiliki laporan an dana sesusi peraturan
Operasional pengelolaan dana dan laporan dapat
Sekolah yang diakses oleh pemangku kepentingan
terbit setiap
35

Standar Nasional Program Yang


Indikator Kondisi Saat Ini Alternatif Solusi
Pendidikan (SNP) akan dilaksanakan
tahun.
F. Alternatif Langkah Pemecahan Persoalan

Berdasarkan sasaran yang telah di tentukan dan analisis SWOT maka dapat diambil
langkah solusi sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan KKG lebih ke arah sukses US dan dilakukan bedah kisi-kisi


UN baik di tingkat sekolah maupun kecamatan
2. Mengadakan bimbingan belajar intensif untuk mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia dan IPA bagi kelas 5 dan 6
3. Memenuhi fasilitas sarana prasarana belajar di sekolah
4. Mengoptimalkan modal semangat belajar siswa dan peranserta orang tua siswa
dalam program sekolah melalui pertemuan setiap triwulan sekali
5. Pengembangan kurikulum sekolah dengan melibatkan lembaga atau pihak yang
dipandang professional dan legitimate dalam bidang pendidikan
6. Mengalokasikan biaya operasional sekolah (BOS) untuk peningkatan nilai
kelulusan siswa
7. Mengajukan bantuan kepada pemerintah dalam pengadaan ruang kelas baru,
laboratorium, perpustakaan dan sarana ibadah dan kelengkapan sarana/fasilitas
ruang
8. Menjalin kerjasama dengan penduduk sekitar atau lembaga untuk dapat
menggunakan sarana ibadahnya dalam tempo sementara
9. Membentuk tim olimpiade MIPA, OOSN, PKP, kegiatan keagamaan beserta
guru pembimbingnya
10. Berusaha untuk berpartisipasi dalam setiap perlombaan yang melibatkan peserta
usia sekolah dasar
11. Mengadakan pelatihan atau workshop sukses olimpiade MIPA
12. Mengoptimalkan kelengkapan administrasi tenaga pendidik dan kependidikan
dalam melaksanakan program kerja dan tugas pokok serta fungsinya
13. Mempertahankan, memfasilitasi dan mengupayakan tenaga pendidik dan
kependidikan yang memenuhi kualifikasi minimal
14. Mengadakan diklat yang mendukung kualifikasi guru baik dari Diknas maupun
dari sekolah sendiri serta mengajukan permohonan bimbingan persiapan
akreditasi kepada dinas
15. Melakukan evaluasi KTSP secara rutin dan terprogram kemudian ditindaklanjuti

36
37

16. Membentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dan


mengonsultasikan pelaksanaannya dengan lembaga atau pihak memiliki
kompetensi di bidang pendidikan
17. Mendorong penyelenggara pendidikan agar ikut aktif dan berperan serta dalam
pengembangan kurikulum
18. Melakukan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pendidikan bertaraf
internasional dalam pengembangan kurikulum berbasis wawasan global
19. Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dengan menambah
jumlah pengajar sesuai dengan kriteria minimal 1:5 dan optimalisasi peran
madrasah diniyah dalam menunjang peningkatan siswa yang lancar membaca Al
Quran, melakukan pemamntauan pelaksanaan shalat lima waktu oleh orang tua
dan guru
20. Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai penelitian sederhana untuk
siswa sekolah dasar dengan cara bekerjasama dengan lembaga atau pihak yang
berkompeten
21. Mendorong guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas serta menfasilitasi
diklat penelitian tindakan kelas bagi guru di lingkungan sekolah

G. Menyusun Program Peningkatan Mutu

1. Sasaran 1: Nilai rata-rata nilai US siswa pada tahun 2019 adalah 65 dan
tambahan jam belajar bagi siswa kelas 5
Rencana: Mengoptimalkan KKG lebih ke arah sukses US dan dilakukan bedah
kisi-kisi US baik di tingkat sekolah maupun kecamatan, bimbingan belajar yang
intensif bagi siswa kelas 5 dan 6 serta memenuhi fasilitas pendukung belajar,
mengalokasikan dana BOS untuk peningkatan nilai kelulusan siswa

a. Program 1: Optimalisasi KKG lebih ke arah sukses US


b. Program 2: Bedah kisi-kisi US di tingkat sekolah dan kecamatan
c. Program 3: Bimbingan belajar intensif bagi siswa kelas 5 dan 6
d. Program 4: Pemenuhan fasilitas penunjang belajar
e. Program 5: Mengoptimalkan dana BOS untuk peningkatan nilai kelulusan
siswa
38

2. Sasaran 2: Menambah ruang kelas baru, perpustakaan dan laboratorium


Rencana: Mengajukan bantuan kepada pemerintah dalam pengadaan ruang kelas
baru, laboratorium, perpustakaan serta mengoptimalkan lingkungan sekitar
sekolah sebagai laboratorium pembelajaran

a. Program 1: Mengajukan proposal bantuan pengadaan ruang kelas baru,


perpustakaan, laboratorium
b. Program 2: Memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai laboratorium
penunjang pembelajaran
3. Sasaran 3: Melengkapi sarana dan fasilitas tempat ibadah
Rencana: Mengusahakan bantuan pengadaan tempat ibadah serta menjalin
kerjasama dengan penduduk sekitar atau lembaga (Takmir masjid/ Pondok
pesantren) untuk dapat menggunakan sarana ibadahnya dalam tempo sementara

a. Program 1: Mengusahakan bantuan pengadaan tempat ibadah


b. Program 2: menjalin kerjasama dengan penduduk sekitar atau lembaga
(Takmir masjid/ Pondok pesantren) untuk dapat menggunakan sarana
ibadahnya dalam tempo sementara
4. Sasaran 4: Terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, OOSN, PKP. dan lomba
keagamaan
Rencana: Membentuk tim olimpiade MIPA, OOSN, dan keagamaan beserta guru
pembimbingnya; Berpartisipasi dalam setiap perlombaan yang melibatkan peserta
usia sekolah dasar; Mengadakan pelatihan atau workshop sukses olimpiade MIPA

a. Program 1: Membentuk tim olimpiade MIPA, OOSN,PKP, dan keagamaan


beserta guru pembimbingnya
b.Program 2: Berpartisipasi dalam setiap perlombaan yang melibatkan peserta

usia sekolah dasar

B. Mengadakan pelatihan atau workshop sukses olimpiade MIPA


5. Sasaran 5: Nilai akreditasi adalah A
Rencana : Mengoptimalkan kelengkapan administrasi tenaga pendidik dan
kependidikan dalam melaksanakan program kerja dan tugas pokok serta
fungsinya; Mempertahankan, memfasilitasi dan mengupayakan tenaga pendidik
39

dan kependidikan yang memenuhi kualifikasi minimal; Mengajukan bimbingan


akreditasi kepada dinas;

a. Program 1: Mengoptimalkan kelengkapan administrasi tenaga pendidik dan


kependidikan dalam melaksanakan program kerja dan tugas pokok serta
fungsinya
b. Program 2: Mempertahankan, memfasilitasi dan mengupayakan tenaga
pendidik dan kependidikan yang memenuhi kualifikasi minimal
Program 3: Mengajukan bimbingan akreditasi kepada dinas

6. Sasaran 6: Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog


empat bahasa
Rencana: Melakukan evaluasi KTSP secara rutin dan terprogram kemudian
ditindaklanjuti; Membentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dan
mengonsultasikan pelaksanaannya dengan lembaga atau pihak memiliki
kompetensi di bidang pendidikan; Mendorong penyelenggara pendidikan agar
ikut aktif dan berperan serta dalam pengembangan kurikulum; Melakukan
kerjasama dengan lembaga penyelenggara pendidikan bertaraf internasional
dalam pengembangan kurikulum berbasis wawasan global

C. Program 1: Melakukan evaluasi KTSP secara rutin dan terprogram kemudian


ditindaklanjuti
D. Program 2: Membentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog 4 bahasa
serta mengonsultasikan pelaksanaannya dengan lembaga atau pihak memiliki
kompetensi di bidang pendidikan
E. Program 3: Mendorong penyelenggara pendidikan agar ikut aktif dan berperan serta
dalam pengembangan kurikulum
F. Program 4: Melakukan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pendidikan bertaraf
internasional dalam pengembangan kurikulum berbasis wawasan global
7. Sasaran 7: Peningkatan prosentase siswa khatam Al Quran
Rencana: Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dengan
menambah jumlah pengajar sesuai dengan kriteria minimal 1:5 dan optimalisasi
peran madrasah diniyah dalam menunjang peningkatan siswa yang khatam Al
Quran
40

G. Program 1: Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dengan menambah


jumlah pengajar sesuai dengan kriteria minimal 1:5
H. Program 2: Optimalisasi peran madrasah diniyah dalam menunjang peningkatan siswa
yang khatam Al Quran
8. Sasaran 8: Pelatihan atau workshop riset sederhana dan PTK serta lomba riset
tingkat sekolah
Rencana: Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai penelitian sederhana
untuk siswa sekolah dasar dengan cara bekerjasama dengan lembaga atau pihak
yang berkompeten; Mendorong guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas
serta menfasilitasi diklat penelitian tindakan kelas bagi guru di lingkungan
sekolah

I. Program 1: Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai penelitian sederhana


untuk siswa sekolah dasar dengan cara bekerjasama dengan lembaga atau pihak yang
berkompeten
H. Program 2: Mendorong guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas serta
menfasilitasi diklat penelitian tindakan kelas bagi guru
I. Jadwal Kegiatan
Tabel III.10

Jadwal Kegiatan

20021/2022 2022/2023 2024/2025 2025/2026 PENANGGUNGJAWAB


NO NAMA PROGRAM KEGIATAN
Gj Gn Gj Gn Gj Gn Gj Gn KEGIATAN

1 Pengembangan a. Optimalisasi KKG lebih ke


        Kepala Sekolah
Kompetensi Lulusan arah sukses US
(Bidang Akademik b. Bedah kisi-kisi US tingkat
    Kepala Sekolah
dan Non Akademik) sekolah dan kecamatan
c. Bimbingan belajar intensif
        Kepala Sekolah
bagi siswa kelas 5 dan 6
d. Mengoptimalkan dana BOS
untuk peningkatan nilai         Kepala Sekolah
kelulusan siswa
e. Berpartisipasi dalam setiap
perlombaan yang
        Kepala Sekolah
melibatkan peserta usia
sekolah dasar
2 Pengembangan a. Melakukan evaluasi KTSP
    Kepala Sekolah
Kurikulum/KTSP secara rutin dan terprogram

41
42

20021/2022 2022/2023 2024/2025 2025/2026 PENANGGUNGJAWAB


NO NAMA PROGRAM KEGIATAN
Gj Gn Gj Gn Gj Gn Gj Gn KEGIATAN

kemudian ditindaklanjuti
b. Membentuk tim
pengembang kurikulum dan
tim pelaksana dialog 4
bahasa serta
mengonsultasikan  Kepala Sekolah
pelaksanaannya dengan
lembaga atau pihak
memiliki kompetensi di
bidang pendidikan
3 Pengembangan a. Mengadakan pelatihan atau
Pembelajaran workshop sukses olimpiade  Kepala Sekolah
MIPA
b. Optimalisasi peran
madrasah diniyah dalam
menunjang peningkatan         Kepala Sekolah
siswa yang khatam Al
Quran
c. Mengadakan diklat atau   Kepala Sekolah
43

20021/2022 2022/2023 2024/2025 2025/2026 PENANGGUNGJAWAB


NO NAMA PROGRAM KEGIATAN
Gj Gn Gj Gn Gj Gn Gj Gn KEGIATAN

workshop guru mengenai


penelitian sederhana untuk
siswa sekolah dasar dengan
cara bekerjasama dengan
lembaga atau pihak yang
berkompeten
4 Pengembangan Meningkatkan teknik
        Kepala Sekolah
Sistem Penilaian penilaian guru
5 Pengembangan a. Mengoptimalkan
Pendidik dan Tenaga kelengkapan administrasi
Kependidikan tenaga pendidik dan
kependidikan dalam         Kepala Sekolah
melaksanakan program
kerja dan tugas pokok serta
fungsinya
b. Mempertahankan,     Kepala Sekolah
memfasilitasi dan
mengupayakan tenaga
pendidik dan kependidikan
44

20021/2022 2022/2023 2024/2025 2025/2026 PENANGGUNGJAWAB


NO NAMA PROGRAM KEGIATAN
Gj Gn Gj Gn Gj Gn Gj Gn KEGIATAN

yang memenuhi kualifikasi


minimal
c. Mengembangkan budaya
belajar Al Quran setiap hari
 Kepala Sekolah
Jumat

d. Mendorong guru untuk


melakukan Penelitian
Tindakan Kelas serta
menfasilitasi diklat  Kepala Sekolah
penelitian tindakan kelas
bagi guru di lingkungan
sekolah
6 Pengembangan a. Pemenuhan fasilitas
        Kepala Sekolah
Sarana dan Prasarana penunjang belajar
Sekolah b. Mengajukan proposal     Kepala Sekolah
bantuan pengadaan ruang
kelas baru, perpustakaan,
laboratorium
45

20021/2022 2022/2023 2024/2025 2025/2026 PENANGGUNGJAWAB


NO NAMA PROGRAM KEGIATAN
Gj Gn Gj Gn Gj Gn Gj Gn KEGIATAN

c. Memanfaatkan lingkungan
sekitar sekolah sebagai
        Kepala Sekolah
laboratorium penunjang
pembelajaran
d. Mengusahakan bantuan
 Kepala Sekolah
pengadaan tempat ibadah
7 Pengembangan a. Menjalin kerjasama dengan
Manajemen Sekolah penduduk sekitar atau
lembaga (Takmir masjid/
Pondok pesantren) untuk     Kepala Sekolah
dapat menggunakan sarana
ibadahnya dalam tempo
sementara
b. Mengajukan bimbingan
 Kepala Sekolah
akreditasi kepada dinas
c. Mendorong penyelenggara     Kepala Sekolah
pendidikan agar ikut aktif
dan berperan serta dalam
pengembangan kurikulum
46

20021/2022 2022/2023 2024/2025 2025/2026 PENANGGUNGJAWAB


NO NAMA PROGRAM KEGIATAN
Gj Gn Gj Gn Gj Gn Gj Gn KEGIATAN

d. Melakukan kerjasama
dengan lembaga
penyelenggara pendidikan
 Kepala Sekolah
bertaraf internasional dalam
pengembangan kurikulum
berbasis wawasan global
8 Pembinaan a. Membentuk tim olimpiade
Kesiswaan/Ekstrakuri MIPA, Rebana dan
    Kepala Sekolah
kuler keagamaan beserta guru
pembimbingnya
b. Memaksimalkan kegiatan Kepala Sekolah
       
ekstra kurikuler
9 Budaya dan Meningkatkan kerjasama Kepala Sekolah
Lingkungan Sekolah antara warga sekolah dengan        
warga sekitar
10 Penanaman Karakter Pembiasaan Kepala Sekolah
       
(Budi Pekerti) Keteladanan
BAB IV

PENUTUP

Penyelenggaraan pendidikan yang beroirentasi pada mutu serta peningkatan kualitas


SDM peserta didik merupakan amanat dari Undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh
satuan pendidikan. Implementasi pedidikan yang bermutu membutuhkan perencanaan yang
matang dan sistematis serta memiliki perspektif ”esok harus lebih baik dari pada saat ini”.

Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah yang ideal berdasarkan pedoman


dan ketentuan yang diatur dalam permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar
pengelolaan pendidikan dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak. Disadari
bahwa setiap sekolah masing-masing memiliki kelebihan di satu sisi dan memiliki
kekurangan di sisi lainnya. Oleh karenanya kami terbuka untuk menerima kritik dan saran
baik dari pihak internal maupun ekternal dalam rangka menuju standarisasi yang lebih baik.

48

Anda mungkin juga menyukai