Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATAKULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER 2021.2

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4476/Audit SDM
Tugas : 1

Salah satu fungsi manajemen adalah pengawasan. Tujuannya antara lain untuk menjaga dan
mengamankan harta milik perusahaan/organisasi dari penyimpangan-penyimpangan, baik
oleh pihak intern amaupun ekstern perusahaan. Untuk mengoptimalkan efektivitas dan
efisiensi kerja karyawan perlu didorong untuk mematuhi kebijakan manajemen, serta untuk
menjaga agar tercapainya sistem informasi manajemen yang baik. Berbagai pendekatan
dapat dilakukan dalam melaksanakan pengawasan, salah satunya adalah dengan Audit.
Untuk itu, Saudara diminta :

No Tugas Tutorial

1. Sebut dan jelaskan secara lengkap :


a. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan audit.
b. Tujuan strategis audit dan tujuan operasional audit
2. Apakah audit SDM dapat menghindarkan perusahaan/organisasi dari dampak negatif
keputusan di bidang SDM yang tidak tepat?
Secara konseptual, berikan tanggapan Saudara, dengan disertai contoh dan sumber
referensinya.
3. Dalam melaksanakan audit SDM, bagaimana seharusnya auditor menjaga
hubungannya dengan pihak stakeholder yang diaudit? Berikan pernyataan Saudara
disertai dengan contoh dan sumber referensinya.

*) Coret yang tidak perlu


1. Sebut dan jelaskan secara lengkap :
a. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan audit
 Auditor  Auditor adalah orang atau pihak yang memiliki kompetensi untuk
melakukan audit. Dalam melakukan audit, auditor harus objektif dan independen.
 Auditee  Auditee adalah orang atau pihak yang menjadi objek audit. Objek audit ini
sangat beragam, bisa berupa laporan, proses, hasil kerja, dan sebagainya. Meskipun
demikian, apa pun objek yang diaudit tentu ada pihak atau orang yang bertanggung
jawab terhadap objek audit tersebut.
 Stakeholder Stakeholder adalah pihak yang berkepentingan terhadap hasil audit.
Stakeholder ini bisa berasal dari internal organisasi, misalnya manajemen puncak atau
bisa juga berasal dari eksternal, seperti pemegang saham atau pemerintah. Robert
Elliot dalam CA Magazine (Agustus, 1996) menyebutkan beberapa stakeholder yang
berkepentingan terhadap hasil audit terkait dengan keputusan yang diambil dalam
gambar di bawah ini:

b. Tujuan strategis audit dan tujuan operasional audit


1) Tujuan strategis audit, adalah tujuan audit yang langsung berhubungan dengan
organisasi, yaitu untuk memastikan:
 Kepatuhan terhadap peraturan perundangan
Evaluasi kepatuhan praktik bisnis terhadap peraturan yang berlaku merupakan
salah satu tujuan audit yang paling penting dan tujuan dasar ini memengaruhi
tujuan audit lainnya. Kepatuhan ini didorong atau dipaksa oleh peraturan dan
perundangan eksternal, standar profesi, kontrak dengan mitra kerja atau
konsumen, dan seluruh kebijakan, panduan, instruksi, sistem dan prosedur
internal.
 Keterandalan dan konsistensi penyajian laporan keuangan
Penyajian laporan keuangan terutama karena adanya keharusan dari peraturan
perundangan yang berlaku. Berbagai peraturan perundangan yang ada
mengharuskan perusahaan menyajikan laporan keuangan dengan cara tau metode
sedemikian rupa yang telah ditentukan untuk memastikan akurasi dan konsistensi
laporan keuangan tersebut.
 Efisiensi operasional dan kemampulabaan (profitability)
Memastikan efektivitas dan efisiensi internal adalah salah satu tujuan utama
organisasi. Audit dilakukan untuk memastikan bahwa semua elemen dalam
organisasi melakukan semua proses atau aktivitas yang esensial dengan cara yang
tepat.
2) Tujuan operasional audit, adalah meningkatkan efisiensi dan memanfaatkan SDM,
antara lain:
 Monitor risiko
Untuk memastikan organisasi dapat mencapai tujuannya perlu dilakukan audit
terhadap exposure risiko yang dihadapi setiap unit sehingga risiko tersebut dapat
ditangani secara tepat sejak dini.
 Mengevaluasi sistem pengendalian manaiemen
Sistem pengendalian manajemen dapat berupa laporan, komunikasi, observasi,
dan sebagainya yang fungsi utamanya adalah sebagai pengendalian atas berbagai
aktivitas dalam organisasi. Audit diperlukan untuk memastikan bahwa sistem
pengendalian manajemen yang ada berjalan secara efektif dan efisien.
 Memastikan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan
Hasil audit yang dilakukan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.Salah
satu manfaat utama dari audit yang juga menjadi tujuan audit seperti yang
dijelaskan di atas adalah sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

2. Apakah audit SDM dapat menghindarkan perusahaan/organisasi dari dampak negatif


keputusan di bidang SDM yang tidak tepat? Secara konseptual, berikan tanggapan
Saudara, dengan disertai contoh dan sumber referensinya

Ya, audit SDM dapat menghindarkan perusahaan/organisasi dari dampak negatif


keputusan di bidang SDM yang tidak tepat. Karena sesuai dengan konseptual jika di lihat
dari manfaat audit SDM yaitu dapat mengidentifikasi permasalahan kritis terkait dengan
pengelolaan SDM, melakukan perbaikan dalam pengelolaan SDM, mengevaluasi,
menstimulasi keseragaman kebijakan dan praktik MSDM, menjadi dasar pengambilan
keputusan terkait SDM, mengomunikasikan isu SDM dengan pihak terkait, seperti
manajer lini atau pemerintah, mengidentifikasi kontribusi departemen/unit kerja SDM
bagi organisasi, mengklarifikasi tugas dan tanggung jawab serta meningkatkan citra
profesionalisme departemen/unit kerja SDM, memastikan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan perundangan, mengurangi biaya SDM melalui prosedur yang lebih efektif,
menciptakan penerimaan yang lebih tinggi akan perubahan yang dibutuhkan
departemen/unit kerja SDM, dan yang terakhir adalah mendorong kajian ulang yang
mendalam dan sistematis akan sistem informasi departemen/unit kerja SDM.
Dari beberapa manfaat audit MSDM-BK di atas, audit MSDM-BK berbasis strategik
plan bagi departemen/unit kerja SDM. Hal ini sangat penting mengingat kinerja
departemen/unit kerja SDM merupakan salah satu aspek dalam organisasi yang paling
sulit diukur. Audit MSDM-BK adalah salah satu alat yang sangat penting untuk
mengukur kinerja departemen/unit kerja SDM, sehingga dengan melakukan audit SDM
perusahaan/organisasi dapat terhindar dari dampak negatif keputusan di bidang SDM
yang tidak tepat.
Contohnya:
Sebuah perusahaan memberikan tunjangan bagi karyawannya. Salah satu tunjangan
tersebut adalah tunjangan transportasi yang diberikan setiap bulannya. Tunjangan
transportasi tersebut diberikan dalam bentuk uang. Untuk karyawan dengan level manajer
ke atas, tunjangan transportasi diberikan dalam bentuk kendaraan melalui program car
ownership program (COP). Artinya, setelah bekerja beberapa tahun (misal 5 tahun),
mobil tersebut menjadi milik karyawan. Dua tahun setelah aturan mengenai pemberian
tunjangan transportasi tersebut ditetapkan dan dimplementasikan, manajemen bermaksud
mengadakan audit atas pelaksanaannya. Hasil audit menunjukkan bahwa manajer yang
sudah mendapat kendaraan dinas ternyata masih banyak yang mendapat tunjangan
transportasi dalam bentuk uang. Dengan demikian, mereka menerima manfaat ganda.
Padahal, dalam aturan disebutkan bahwa manajer yang sudah mendapat kendaraan dinas
tidak lagi mendapatkan uang transportasi. Tunjangan transportasi dalam bentuk uang
hanya diberikan bagi manajer yang belum mendapat kendaraan dinas.
Dalam kasus ini jika perusahaan tidak melakukan audit SDM pihak perusahaan tidak
mengetahui adanya praktik ini, yang bisa mengakibatkan dampak negative bagi
perusahaan seperti biaya operasional perusahaan meningkat karena terdapat pengeluaran
ganda dan laba perusahaan berkurang. Akan tetapi jika perusahaan melakukan audit
SDM, perusahaan dapat menghindari dampak negative tersebut.
3. Dalam melaksanakan audit SDM, bagaimana seharusnya auditor menjaga hubungannya
dengan pihak stakeholder yang diaudit? Berikan pernyataan Saudara disertai dengan
contoh dan sumber referensinya
Terdapat prinsip dasar etika profesi auditor dalam melaksanakan audit SDM, seorang
auditor harus memiliki prinsip dasar integritas, independen, objektivitas, kompeten, dan
dapat menjaga rahasia. Menurut pendapat saya sebagai auditor untuk menjaga hubungan
dengan pihak stakeholder yang diaudit, auditor harus memegang teguh dan menerapkan
prinsip – prinsip dasar tersebut, penjelasan sebagai berikut:
 Integritas  sudah menjadi kewajiban auditor untuk mengaudit secara jujur tanpa
manipulasi hasil audit. Dalam interpretasi bukti audit, wawancara dengan stakeholder
untuk menanyakan hal yang tidak jelas serta mendapatkan klarifikasi, auditor harus
selalu menjaga intergritas. Integriatas menjadi hal penting dalam mengaudit SDM.
contohnya jika seorang auditor yang mempunyai sikap jujur, berani, bijaksana,
bertanggungjawab melaksanakan audit di perusahaan ABC maka audit yang di lakukan dapat
menghasilkan hasil audit yang berkualitas dan lebih terpecaya yang akan membangun
kepercayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang handal. Lain hal jika
terdapat auditor yang pernah melakukan tindak korupsi dalam mengaudit, hasil audit yang
dilakukan bisa tidak dapat terpercaya dan kurang berkualitas.
 Independen dan objective  Auditor harus bersikap independen artinya auditor tidak
mudah terpengaruh, tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun. Dengan
indepedensi ini diharapkan auditor dapat mempertahankan kebebasan pendapatnya.
auditor harus netral dalam menjalankan proses audit. Penilaian dari auditor harus
bersifat objektif atau seimbang tidak berat sebelah dan tanpa dikaitkan dengan masalah
pribadi atau terpengaruh oleh pihak manapun termasuk pihak stakeholder itu sendiri.
Objektivitas seorang auditor harus dapat diandalkan dan dipercaya, dapat
mempertahankan kriteria dan kebijakan yang resmi tanpa adanya paksaan dari pihak
lain. Dengan adanya unsur ini maka dapat menjaga kredibilitas auditor. Contohnya
ketika seorang auditor menerima tawaran untuk melakukan audit SDM terhadap suatu
perusahaan dan ternyata salah satu direktur di perusahaan tersebut adalah keluarganya.
Sebaiknya auditor tidak akan terpengaruh terhadap pendapat dari keluarganya tersebut,
jika memungkinkan lebih baik menolak tawaran untuk melakukan audit di perusahaan
tersebut agar menjaga hubungan dengan stakeholder.
 Kompeten  sebagai auditor menjadi seorang profesional dan kompeten adalah
sesuatu nilai lebih, orang berkompeten akan memiliki rasa tanggungjawab dan
pengetahuan yang tinggi hal ini diperlukan auditor untuk menemukan kretifitas dan
ide-idenya dalam melaksanakan audit. Kompeten tidak dalam pengetahuan auditing
tetapi juga keterampilan dalam berkomunikasi, keterampilan memecahkan masalah,
dan dalam manajemen resiko. Auditor yang kompeten dapat menjadi kepercayaan
stakeholder. Auditor yang kompeten akan mempelajari ketentuan-ketentuan yang ada
pada perusaahan stakeholder dan dapat menemukan adanya kekurangan pengawasan
pada setiap ketentuan tersebut. Contohnya kita memakai kasus pada nomer 2, auditor
menemukan adanya pembiayaan ganda untuk tunjangan transprotasi bagi manajer
dengan masa kerja lebih dari 5 tahan. sehingga manajer yang telah bekerja lebih dari 5
tahun seharusnya tidak dapat tunjangan transportasi.
 Dapat menjaga rahasia  Selain kompeten, untuk menjaga jaringan kerja
(networking) dan menjaga hubungan dengan stakeholder, auditor juga harus dapat
menjaga rahasia dan nama baik perusahaan stakeholder dengan tidak menyebarluaskan
informasi perusahaan. Seorang auditor memperoleh sejumlah informasi penting
milik stakeholder seperti rencana rekrutmen pegawai, data pegawai, data pelanggan,
dan lainnya yang sedang diauditnya. Contohnya seorang auditor yang sedang
mengaudit SDM PT ABC dan mendapatkan daftar pegawai dari manejemen top
hingga pelaksana. Sebagai seorang auditor yang dapat menjaga rahasia auditor tidak
akan menyebarluaskan data pegawai tersebut kepada orang lain.

Sumber:
EKMA4476/Modul 1 Audit SDM
https://www.jurnal.id/id/blog/etika-profesi-auditor/
https://www.kompasiana.com/akuntansiunmas/5db6e9c6d541df713a1d5c02/objektifitas-dan-
kompetensi-sebagai-dasar-menjaga-kredibilitas-auditor
https://www.neliti.com/publications/278173/penerapan-kode-etik-auditor-dalam-menjaga-
kerahasiaan-data-klien-studi-kasus-kan
Pendapat pribadi

Anda mungkin juga menyukai