Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2, Manajemen Rantai Pasok

Nama : Idat Ikhtafia


NIM : 044815146
Mata Kuliah : EKMA4371 / Manajemen Rantai Pasok

Pertanyaan :
1. Coba Anda pelajari materi mengenai kelompok-kelompok persediaan yang terdapat pada Modul
4 Kegiatan Belajar 1 BMP Manajemen Rantai Pasokan.

a. Jelaskan persediaan I, II, dan III tersebut merupakan kelompok persediaan yang manakah
berdasarkan penjelasan dalam BMP tersebut!
b. Jelaskan perbedaan persediaan II dan persediaan III !
2. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lead Time? Uraikan jawaban Anda berdasarkan sudut
pandang pelanggan dan pemasok.

b. Bagaimana cara mengurangi lead time gap? Jelaskan


3. Pandemi virus corona membawa dampak sangat besar bagi berbagai aktivitas bisnis.
Terbatasnya pergerakan manusia untuk mencegah penyebaran virus menyebabkan maraknya
bisnis pembelanjaan online. Pada kondisi seperti ini, beberapa retailer, salah satunya adalah
Indomei melayani pembelian secara online. Melalui fasilitas ini, konsumen tidak perlu datang ke
toko untuk melakukan pembelian, namun cukup memesan melalui aplikasi yang telah
disediakan. Selanjutnya pihak toko akan mengantarkan pesanan konsumen tersebut sesuai
alamat konsumen. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona sekaligus
mempertahankan keberlangsungan bisnis retailer tersebut.
a. Jelaskan, termasuk dalam tipe risiko apakah risiko yang dihadapi Indomei tersebut !
Bagaimana Indomei mengatasi risiko tersebut !

Jawab :
1. Persediaan adalah stok barang-barang oleh organisasi untuk memenuhi permintaan pelanggan,
baik pelanggan internal maupun eksternal. Tujuan pengelolaan persediaan adalah untuk
memenuhi jumlah stok persediaan berapa banyak harus dipesan dan kapan harus melakukan
pemesanan. Persediaan harus dikelola dengan baik mengingat fungsinya untuk menjaga
kelancaran operasi usaha. Manajemen persediaan merupakan perencanaan dan pengendalian
persediaan untuk memenuhi prioritas persaingan dalam organisasi. Tantangan terberat dalam
manajemen persediaan bukanlah pada penentuan persediaan dalam jumlah yang paling sedikit
untuk menekan biaya atau menentukan jumlah terbanyak untuk menjamin kelancaran
operasional usaha, namum pada penentuan jumlah persediaan yang tepat untuk mencapai
prioritas persaingan bisnis menjadi lebih efisien.
Persediaan dapat dikelompokan kedalam empat jenis persediaan :
a. Fluktuation Stock
Merupakan persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak
diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi jika terjadi kesalahan/penyimpanan dalam
perkiraan penjuala, waktu produksi dan pengiriman barang.
b. Anticipation Stock
Merupakan jenis persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan
misalnya pada musim permintaan tinggi tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak
mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksud untuk menjaga kemungkinan
sukar diperolehnya bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
c. Lot-Size Inventory
Merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan
pada saat itu. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga abrang karena
membeli dalam jumlah besar atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya
pengangkutan per unit yang lebih rendah.
d. Pipeline Inventory
Merupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal ketempat
dimana barang itu akan digunakan. Misalnya barang yangd ikirim dari pabrik menuju tenpat
penjualan yang dapat memakan waktu beberapa hari atau beberapa minggu.

Untuk contoh persediaan I, II dan III seperti dlaam uraian, menggunakan kelompok
persediaan sebagai berikut :
a. Persediaan I : menggunakan kelompok persediaan Pipeline Inventory karena mengacu
pada barang yang disimpan saat dalam perjalanan.persediaan ini biasanya dilakukan
untuk pengiriman ke tempat-tempat yang memakan waktu cukup lama, sehingga dapat
memangkas waktu pengiriman barang.
b. Persediaan II : menggunakan kelompok persediaan Fluktuation Stock karena sebagai
penyangga persdiaan ekstra untuk menjaga kelangusngan bisbis ketika permintaan tiba-
tiba berfluktuasi.
c. Persediaan III : menggunakan kelompom persediaan Antisipation Stock karena diadakan
sebagai bentuk antisipasi untuk memastikan kapasitas optimal ketika terjadi
peningkatan permintaan konsumen.

 Perbedaan persediaan II dan persediaan III adalah terletak pada tujuan persediaan itu sendiri,
persediaan II dengan menggunakan kelompok persediaan Fluktuational stock dilakukan untuk
mengantisipasi fluktuasi permintaan yang tidak menentu. Sedangkan persediaan II dengan
kelompok persediaan Antisipation Stock dilakukan dalam waktu-waktu tertentu yang biasanya
sudah bisa diprediksi peningkatan permintaannya, contohnya saat2 menjelang Idul fitri.

2. Lead time adalah rentang waktu yang diperlukan sejak pemesanan satu produk hingga produk
tersebut diterima. Konsep lead time adalah berhubungan secara langsung dengan jumlah inventaris
(persediaan) yang sudah tersedia pada setiap channel rantai pasokan. Apabila lead
time pelanggannya kurang diperhatikan, maka secara tidak langsung inventaris dapat
tertahan dalam rantai pasokan di beberapa maupun di seluruh channel.
Lead timen dari sudut pandang pelanggan adalah rentang waktu sejak mealkukan pemesanan
sampai dengan barang pesanan diterima. Dalam rentang waktu tersebut sebagai pelanggan harus
sudah memprediksi kebutuhan barang yang tersedia, sehingga selama masa lead time stock barang
tidak mengalami kekosongan.
Lead time dari sudut pandang pemasok yaitu rentan waktu dari pemasok menerima pesanan
sampai dengan barang yang dipesan sampai ketangan konsumen, sebagai pemasok harus bisa
memprediski juga waktu yang dibutuhkan untuk abrang pesanan sampai ke konsumen. Baiknya
pemsaok juga menerapkan salah satu kelompok pesediaan seperti fluctuation stock untuk
memangkas waktu pengiriman pesanan ke konsumen.

3. Jawaban sebagai berikut :


a. Tipe resiko dalam contoh kasus tersebut adalah resiko keterlambatan pengiriman bahn baku
atau barang yang dibutuhkan perusahaan, keterlamabtan ini berpengaruh terhadap jumlah
pasokan barang yang akan dijual. Selain itu resiko jika barang yang dijual itu ada kekurangan
atau kerusakans elama pengiriman, sehingga diretur kembali.
b. Cara mengantisipasinya yaitu, untuk resiko keterlambatan pengiriman bahan baku, maka
perusahan perlu cermat dalam menerapkan Break Even Point, sehingga bahan baku tetap
tersedia dengan aman dalam kondisi pandemic sekalipun, untuk menunjang terjaganya
barang siap jual. Sedangkan untuk resiko kondisi barang ada kerusakan selama pengiriman,
perusahaan bisa menggunakan jasa asuransi dalam hal iniatau menggunakan pengaman
kemasan agar meminimalisir kerusakan barang saat sampai ditangan konsumen.

(Sumber BMP, Manajemen Rantai Pasok, EKMA4371)

Anda mungkin juga menyukai