Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yustika Amelia

No. UKG : 201503101756


Bidang Studi : Matematika
LPTK : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar penyebab


No.
masalah masalah masalah
1 Berdasarkan permasalahan Kurangnya Setelah dianalisis akar
tentang terbatasnya pengetahuan guru penyebab masalah dari
pemahaman guru terkait dan keterbatasan terbatasnya pemahaman guru
materi literasi numerasi, ide dalam terkait materi literasi numerasi
maka didapatkan beberapa penyusunan soal adalah karena kurangnya
hasil eksplorasi penyebab berbasis literasi pengetahuan guru dan
masalah sebagai berikut: numerasi keterbatasan ide dalam
1. kurangnya pembiasaan penyusunan soal berbasis
siswa dalam literasi numerasi.
menyelesaikan soal-soal
berbasis literasi dan Kurangnya pengetahuan guru
numerasi dan keterbatasan ide dalam
2. Guru masih kesulitan penyusunan soal berbasis
dalam menyusun soal literasi numerasi dapat
literasi numerasi menyebabkan guru kesulitan
3. kurangnya pengetahuan dalam menyusun soal literasi
guru dan keterbatasan numerasi sehingga guru belum
ide dalam penyusunan menggunakan dan
soal berbasis literasi membiasakan penggunaan soal-
numerasi soal literasi numerasi dalam
4. Guru belum pembelajaran.
menggunakan soal
literasi numerasi dan Guru dapat mendesain materi
sains dalam proses belajarnya dengan materi yang
pembelajaran bersifat kontekstual yang dapat
5. Kurangnya budaya menumbuhkan kemampuan
membaca dan literasi numerasi. Metode
memahami pembelajaran yang digunakan
juga harus yang berbasis
pemecahan masalah agar siswa
termotivasi untuk aktif bertanya
dan berpikir kreatif.
2 Berdasarkan permasalahan Guru dalam Setelah dianalisis akar
tentang rendahnya menyampaikan penyebab masalah dari
kemampuan penalaran pembelajarannya rendahnya kemampuan
matematis siswa, maka masih kurang penalaran matematis siswa
didapatkan beberapa hasil kreatif dan inovatif. adalah karena guru dalam
eksplorasi penyebab masalah menyampaikan
sebagai berikut: pembelajarannya masih kurang
1. guru dalam kreatif dan inovatif.
menyampaikan
pembelajarannya masih Metode dan model
kurang kreatif dan pembelajaran yang digunakan
inovatif masih berpusat pada guru
2. teacher centered (teacher centered) sehingga
3. siswa kurang berlatih siswa kurang berlatih dan
4. guru kurang memotivasi terbiasa mengerjakan sesuatu
siswa untuk lebih giat yang sudah dicontohkan oleh
5. model pembelajaran gurunya.
yang diterapkan dalam
kelas belum model Pembelajaran yang kreatif dan
pembelajaran berbasis inovatif dapat dimulai dengan
masalah memilih metode dan model
pembelajaran berbasis masalah
yang dapat memfasilitasi siswa
dalam berpikir tingkat tinggi
sehingga kemampuan
penalaran matematis siswa
dapat meningkat.
3 Berdasarkan permasalahan Cara mengajar guru Setelah dianalisis akar
tentang faktor yang yang masih penyebab masalah dari
menyebabkan kurangnya konvensional dan rendahnya motivasi belajar
motivasi belajar siswa, kurang inovatif siswa dalam pembelajaran
maka didapatkan beberapa adalah cara mengajar guru.
hasil eksplorasi penyebab
masalah sebagai berikut: Cara mengajar guru akan ikut
1. kebiasaan belajar siswa berkontribusi untuk
2. cara mengajar guru mempengaruhi faktor penyebab
3. kondisi emosional siswa masalah lainnya.
4. kurangnya tanggung
jawab sebagai seorang Cara mengajar guru yang
pelajar inovatif akan mampu
5. Faktor kemauan belajar meningkatkan minat dan
siswa motivasi siswa, kebiasaan
belajar siswa, faktor kemauan
belajar siswa serta tanggung
jawab sebagai seorang pelajar.

Cara mengajar guru bisa


diwujudkan dengan
perencanaan pembelajaran
yang tepat dan pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkan.
Oleh karena itu, guru perlu
menyusun desain pembelajaran
yang inovatif serta
menerapkannya dalam
pembelajaran.
4 Berdasarkan permasalahan Guru belum Setelah dianalisis akar
tentang penyebab guru terbiasa penyebab masalah dari guru
belum mengoptimalkan melakukan model belum mengoptimalkan model
model pembelajaran yang pembelajaran pembelajaran yang inovatif
inovatif sesuai dengan inovatif sesuai dengan karakteristik
karakteristik materi, maka materi adalah guru belum
didapatkan beberapa hasil terbiasa melakukan model
eksplorasi penyebab masalah pembelajaran inovatif tersebut.
sebagai berikut: Dalam hal ini inovasi
1. masih kurangnya alat- pembelajaran dapat berupa
alat media pembelajaran pengembangan model-model
yang ada disekolah pembelajaran berbasis masalah,
2. kemampuan guru dalam strategi, dan penggunaan
menggunakan alat-alat berbagai media belajar yang
media pembelajaran memudahkan peserta didik
masih kurang mencapai hasil belajar terbaik
3. pengelolaan dan
pengawasan kelas yang
tidak berjalan dengan
baik.
4. Guru belum terbiasa
melakukan model
pembelajaran inovatif
tersebut
5. Guru belum memahami
langkah-langkah model
pembelajaran inovatif
tersebut tersebut
5 Berdasarkan permasalahan Guru tidak Setelah dianalisis akar
tentang faktor-faktor yang membiasakan penyebab masalah dari siswa
menyebabkan siswa belum pembelajaran belum bisa menyelesaikan soal
bisa menyelesaikan soal HOTS di kelas HOTS adalah guru tidak
HOTS, maka didapatkan membiasakan pembelajaran
beberapa hasil eksplorasi HOTS di kelas.
penyebab masalah sebagai
berikut: Cara mengajar guru yang belum
1. Kurangnya pemahaman membiasakan siswa untuk
konsep yang digunakan mengerjakan soal-soal HOTS
dalam perhitungan akan berdampak pada
2. tidak mampu memahami kemampuan siswa yang tidak
soal berupa narasi memahami soal-soal HOTS,
3. kurangnya berlatih kurangnya pemahaman konsep
dalam menyelesaikan yang digunakan dalam
soal yang membutuhkan perhitungan, ketidaktahuan
pemahaman dan peserta didik dalam
penalaran tinggi mengerjakan dan
4. guru tidak membiasakan menyelesaikan soal jenis
pembelajaran HOTS di HOTS.
kelas
5. Belum terbiasa dengan Guru dapat memulai dengan
HOTS menekankan pada
pembelajaran berpusat kepada
6. Tidak memahami peserta didik (student center
pertanyaan HOTS learnig), membuat peta
7. Cara berfikirnya belum konsep/mind map, memilih
mampu mengerjakan stimulus yang menarik dan
soal-soal tingkat tinggi kontekstual, mengintegrasikan
kemampuan berpikir tingkat
tinggi (HOTS) dengan
penggunaan ICT dalam
pembelajaran.

Apabila pelaksanaan
pembelajaran HOTS di kelas
sudah optimal, maka akan
membuat peserta didik terbiasa
untuk mengerjakan soal-soal
HOTS, sehingga peserta didik
dapat memahami soal-soal
HOTS dan bisa mengerjakan
soal-soal HOTS.
6 Berdasarkan permasalahan Kurangnya Setelah dianalisis akar
tentang pemanfaatan kemampuan dan penyebab masalah dari
teknologi berbasis ICT pemahaman guru pemanfaatan teknologi berbasis
dalam pembelajaran yang mengenai IT ICT dalam pembelajaran yang
kurang maksimal, maka kurang maksimal adalah
didapatkan beberapa hasil kurangnya kemampuan dan
eksplorasi penyebab masalah pemahaman guru mengenai IT.
sebagai berikut:
1. pembelajaran tidak Akibat dari kurangnya
mengintegrasikan TIK kemampuan dan pemahaman
2. tidak adanya kemauan guru mengenai IT maka, guru
guru untuk menjadi tidak ada kemauan
memanfaatkan TIK untuk memanfaatkan dan
3. Kurangnya kemampuan mengintegrasikan TIK dalam
dan pemahaman guru pembelajaran., sehingga
mengenai IT pembelajaran kembali lagi ke
4. guru- guru yang sudah metode konvensional yaitu
lanjut usia ceramah.
5. Guru sudah terbiasa
dengan metode ceramah Apabila guru telah mampu
menguasai dan menggunakan
teknologi dalam pembelajaran,
maka guru dapat memilih
metode dan media
pembelajaran berbasis TIK
yang diharapkan menjadi solusi
yang efektif dan efisien untuk
membangkitkan motivasi
belajar siswa, menjadikan
pembelajaran lebih menarik,
dan yang paling utama adalah
mempermudah siswa dalam
mempelajari matematika yang
bersifat abstrak. Sehingga
dengan pemanfaatan media
tersebut, konsep
matematikanya dapat disajikan
lebih konkret dan mudah
dipahami. Serta penggunaan
media pembelajaran berbasis
TIK dapat menciptakan
pembelajaran yang interaktif
melalui simulasi atau
demonstrasi.

Anda mungkin juga menyukai