Anda di halaman 1dari 45

PEMANFAATAN DATA SHARING GUNA MENUNJANG

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS SOSIAL


KABUPATEN PANIAI BERBASIS JARINGAN
LOCAL AREA NETWORK (LAN)

LAPORAM

Diajukan Sebagai salah satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Teknik Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1)
Pada Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi dan Rekayasa
Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire

OLEH
DARIUS TEBAI
NPM. 2007038

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN REKAYASA (FATEKSA)
UNIVERSITAS SATYA WIYATA MANDALA
NABIRE-PAPUA 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.


Di era globalisasi ini perkembangan dunia teknologi semakin maju
dimana kebutuhan akan informasi dan ketepatan waktu mengirim sebuah pesan
dan masih banyak lagi perkembangan yang lainnya. Oleh karena itu dunia
internet pun menjadi suatu lahan bisnis yang menguntungkan dimana tidak setiap
orang mempunyai komputer ataupun terhubung oleh internet oleh karena biaya
yang lumayan mahal. Ide dasar teknologi jaringan komputer adalah berbagi-pakai
perangkat atau sumber daya lainnya.
Teknologi selama ini selalu menggunakan media kabel sebagai jembatan
untuk menghubungkan device-device tersebut, namun kita tahu dengan kabel
berarti mengurangi sifat mobiles dan fleksibelitas, dan tidak efisien. Makanya saat
ini pada vendor menyediakan device-device dari PDA (Pocket Data Assistant)
sampai Hand Phone dengan menyediakan interkoneksi wireless, seperti InfraRed,
IRDA, Bluetooth, dll dengan memindahkan data tanpa harus mengggunakan
media kabel.
Saat ini Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ingin
membangun sebuah jaringan komputer yang berbasis Wireless untuk memberikan
fasilitas kepada siswa agar dapat belajar internet dengan mudah, serta membantu
Pegawai dalam mendapatkan informasi dari dunia maya.
Penulis akan membantu membangun jaringan internet yang berbasis
wireless pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Paniai, untuk membantu pegawai
dalam proses mencari informasi serta untuk fasilitas Kantor. Jaringan internet
menggunakan IP Publik 125.161.0.1 melalui Internet Service Provider (ISP)
VSAT dengan menggunakan Windows 2003 Server.
1.2. Rumusan Masalah

Dalam penuisan tugas akhir ini penulis mengangkat masalah, Bagaimana

Membuat sebuah sistem sharing data bagi pegawai pada Kantor Dinas Sosial

Kabupaten Paniai

1.3. Batasan masalah

Penulis membangun wireless access point dan mengkoneksikan IP lokal


Dengan IP Publik 125.161.0.1. Software yang digunakan : Windows 2003 Server.

1.4. Tujuan Penulisan


Penulis membantu pihak- pihak sebagai berikut :
1. Membantu Badan Pengelola Keuangan dalam menambah fasilitas.
2. Dengan adanya internet, pegawai dapat mengakses berita dan
informasi penting.
3. Memberikan akses bagi pegawai dalam menggunakan internet

1.5. Metode penelitian


Metode yang penulis lakukan menggunakan dua cara, sebagai berikut:
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan pihak-pihak Kantor guna
memperoleh tujuan yang diinginkan oleh pimpinan sesuai dengan
judul penulisan.
2. Studi Pustaka
Penulis menggunakan cara sebagai berikut:
(a). Buku teks, yaitu mengambil teori-teori pendukung dari para ahli
sesuai dengan judul penulisan.
(b). Internet, yaitu mengambil data dan informasi yang berguna untuk
penulisan ini yang ada di dunia maya.
1.6. Sistematika Penulisan

Keseluruhan dari penulisan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi gambaran umum penulisan skripsi, yaitu latar belakang,

ruanglingkup, tujuan dan manfaat, metodologi yang digunakan serta

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung seperti teori dasar jaringan komputer.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi penjelasan mengenai riwayat sistem jaringan komputer

yang akan dibangun serta, analisa terhadap permasalahan yang dihadapi

dan usulan pemecahan masalah.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisikan tentang hasil dari sistem yang sudah dirancang yang

dan hasil yang sudah dibuktikan dilapangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian terakhir yang berisi uraian tentang kesimpulan
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teknologi Jaringan Wireless

Wi-Fi atau Wireless Fidelity adalah satu standar Wireless Networking tanpa

kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan.

Teknologi Wi-Fi memiliki standar yang ditetapkan oleh sebuah institusi

internasional yang bernama Institute of Electrical and Electronic Engineers

( IEEE ), yang secara umum sebagai berikut:

- Standar IEEE 802.11a yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki

kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300 m. - Standar IEEE 802.11b

dengan frekuensi 2.4 Ghz yang memiliki kecepatan 11 Mbps dan jangkauan 100

m.

- Standar IEEE 802.11g dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memiliki kecepatan 54

Mbps dan jangkauan 300 m. (Tri Kuntoro Priyambodo & Dodi Heriadi,

2005,hal:1)

2.2 Tipe Jaringan Wireless

Seperti halnya Ethernet – LAN (jaringan dengan kabel), jaringan WiFi

juga dikonfigurasikan kedalam dua jenis jaringan:

- Jaringan peer to peer /Ad Hoc Wireless LAN Komputer dapat saling

berhubungan berdasarkan nama SSID ( Service Set Identifier). SSID adalah nama

identitas komputer yang memiliki komponen nirkabel.


- Jaringan Server Based / Wireless Infrastruktur
5
Sistem Infrastruktur membutuhkan sebuah komponen khusus yang

berfungsi sebagai Access Point.( Tri Kuntoro Priyambodo & Dodi Heriadi,

2005,hal:2)

2.3 Topologi jaringan

Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan

antara komponen - komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub

dan pengkabelannnya. Terdapat tiga macam topologi jaringan umum digunakan,

yaitu Bus, Star dan Ring

2.3.1 Topologi Bus

Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di

mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi Bus

adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat

dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari

topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka

keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Gambar 2.1 Topologi Bus

2.3.2 Topologi Star

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara

langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa
dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka

bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga

akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat

gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam

komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara

keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah

kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

Gambar 2.2 Topologi Star

2.3.3 Topologi Ring

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan

sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun

server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer

lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila

tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node

dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam

jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan

akan terganggu. Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau

tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat

mengirimkan data pada suatu saat.


Gambar 2.3 Topologi Ring

2.4 Komponen Pembentuk Jaringan Wireless

2.4.1 Personal Computer (PC)

2.4.1.1 Server

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan

tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang

bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi

khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating

system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol

akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti

halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada

workstation anggota jaringan.

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang

menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP

Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain

sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan

tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap

layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh,

klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server

DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan
perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server

DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.

Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan

Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000

Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.

Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah

Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA. Fungsi

server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau

sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk

mengkoneksikan komputer client ke Internet

2.4.1.2. Client

Komputer client adalah komputer yang digunakan untuk melakukan

pengolahan data yang diambil dari server. Komputer client menerima

pelayanan dari komputer server (Pandia, 2007, h:22).

2.4.2 Kartu jaringan

Network interface card (NIC) atau Kartu jaringan adalah sebuah

perangkat keras jaringan yang di pasangkan di motherboard komputer yang

terdapat di jaringan (baik server maupun client) (Pandia, 2007, h:22).

2.4.3 Kabel dan konektor

Kabel adalah kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan satu

komputer dengan komputer yang lain. Kadangkadang bila diperlukan, di antara

dua komputer yang dihubungkan dengan kabel ditempatkan hub. Kabel yang

umum digunakan adalah kabel UTP. Konektor RJ-45 : sebuah konektor yang

berisi 8 pin, digunakan untuk menghubungkan kabel ke PC atau ke Hub .


(Pandia, 2007, h:23).

2.4.4 Access Point

Komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari

adapter wireless. Access Point mengkonversi sinyal frekuensi radio menjadi

sinyal digital atau sebaliknya. Komponen tersebut bertindak layaknya sebua

hub/switch pada jaringan Ethernet. Satu Access Point secara teori dapat

menampung beberapa sampai ratusan klien. Walaupun demikian, Access Point

direkomendasikan dapat menampung maksiman 40-an klien.( Tri Kuntoro

Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005,hal:3)

2.4.5 Router

Router berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu jaringan ke

jaringan yang yang lain. Dengan adanya router maka arus data dari satu LAN

dapat diisolasi dari arus LAN yang lain. Dengan demikian, arus data tidak

bercampur-baur dengan arus data dari lan yang lain.

Ada dua jenis router yang biasa digunakan, router dedicated yang

merupakan keluaran dari pabrik dan router PC. Router PC adalah komputer

yang dibuat menjadi router (Pandia, 2007, h:23)

2.4.6 Mobile / Desktop PC

Komponen akses untuk klien. Mobile PC pada umumnya sudah

terpasang port PCMCIA ( Personal Computer Memory Card International

Accociation ), sedangkan Desktop PC harus ditambahkan PCI ( Peripheral

Componen Interconnect) Card, Serta USB ( Universal Serial Bus ) Adapter.

( Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005, hal:3).


2.4.7 ADSL

ADSL atau Asymmetric Digital Subscriber Line adalah salah satu

bentuk dari teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang asimetrik,

yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke

sisi yang lain.

Sebelum ADSL, kita sudah terlebih dulu mengenal sistem yang disebut

dial-up. Sistem ini menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan

penghubung dengan Internet Service Provider (ISP). Namun dalam

penggunaannya, dial-up memiliki beberapa kekurangan. Seperti rendahnya

kecepatan dalam mengakses internet, terlebih di jam-jam tertentu yang

merupakan waktu sibuk atau office hour. Selain itu, karena menggunakan

sambungan telepon, kita tidak bisa menggunakan telepon bila sedang

melakukan koneksi internet. Penggunaan sambungan telepon juga

memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila sedang

menggunakan internet. Kekurangan lainnya adalah sistem penghitungan dial-up

yang masih berdasarkan waktu dan masih dirasakan sangat mahal.

ADSL sendiri merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL, disamping

SDSL, GHDSL, IDSL, VDSL, dan HDSL. DSL merupakan teknologi akses

internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi

suntikan atau injection technology yang membantu kabel telepon biasa dalam

menghantarkan data dalam jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat

adanya sebuah perangkat yang disebut DSLAM (DSL Acces Multiplexter). Untuk

mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, DSL menggunakan sinyal frekuensi


hingga 1 MHz. Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi yang dipakai hanya

berkisar antara 20 KHz sampai 1 MHz. Sementara untuk penggunaan ADSL di

Indonesia dengan program Telkom Speedy, kecepatan yang ditawarkan berkisar

antara 386 kbps untuk downstream dan 64 kbps untuk upstream. Kecepatan

downstream inilah yang menjadikan ADSL lebih cocok untuk kalangan rumah

tangga. Karena pada kalangan rumah tangga umumnya lebih banyak kegiatan

menerima, dibandingkan kegiatan mengirim. Seperti mendownload data, gambar,

musik, ataupun video.

Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai berkembang

saat PT.Telkom, yang merupakan perusahaan pengatur jaringan telepon nasional

memperkenalkan program yang disebut sebagai Telkom Speedy, yaitu jaringan

khusus dari PT.Telkom untuk penggunaan internet. Dengan melakukan pemasaran

dan promosipromosi yang gencar, Telkom Speedy berhasil dipasarkan di kalangan

rumah tangga

2.5 Protokol TCP/IP

Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga

karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows.

Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System

Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI.

 IP address

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan

jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit

angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang
dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network

ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat

host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat

lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

Kelas-kelas IP address

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IPaddress

dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel 1.2.

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat

besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta)

IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan

jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit

pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara

membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113 Host

ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network

nomor 113. IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran

sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama,

sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP


address kelas B, misalnya 132.92.121.1 Network ID = 132.92 Host ID = 121.1

Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor

132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat

menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx IP

address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host

ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta

network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP

192.0.0.xxx – 223.255.255.x.

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id

dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini

tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP

address seefisienmungkin

2.6 Domain Name System (DNS)

Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan

nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP

address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki

1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai

tanda titik (.).

2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com

untuk dipakai oleh pemerintahan. Selain itu untuk membedakan

pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda

misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.


3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan,

misalnya, dan lain-lain.

2.7 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan

Dynamic Host Configuration Protocol atau disi secara manual. DHCP berfungsi

untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan

protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server

menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client.

Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address

tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis

2.8 Keamanan Jaringan Wireless

Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada jaringan Wi-Fi mengunakan frekuensi

secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh computer lain sesame user Wi-Fi.

Untuk mencegah user yang tidak berhak masuk ke dalam jaringan, ditambahkan

system pengamanan, misalnya WEP ( Wired Equivalent Privacy). Jadi, user

tertentu yang telah memiliki otorisasi saja yang dapat menggunakan sumber daya

jaringan Wi-Fi. Keamanan jaringan Wi-Fi secara umum terdiri dari:

- NonSecure/ open : Komputer yang memiliki Wi-Fi dapat menangkap transmisi

pancaran dari sebuah Wi-Fi dan langsung dapat masuk ke dalam jaringan

tersebut.

- Share Key: Untuk dapat masuk ke jaringa nWi-Fi diperlukan kunci

ataupassword, contohnya sebuah network yang menggunakan WEP.


Selain pengamanan yang telah dituliskan di atas, masih terdapat cara lain agar

jaringan Wi-Fi dapat berjalan dengan baik dan aman, antara lain:

- Membeli access point dengan fasilitas password bagi administrator-nya

sehingga user dapat dengan mudah mengacakacak jaringan.

- Selain menggunakan WEP,dapat ditambahkan WPA (Wi-Fi Protected Access ).

- Membatasi akses dengan mendaftarkan MAC Address dar ikomputer

klien yang berhak mengakses jaringan.

2.9 Microsoft Internet Security Accleration 2004

ISA Server 2004 didesain untuk melindungi jaringan anda dari penyusup

yang belokasi baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan anda. Firewall

dari ISA Server 2004 memalukan fungsi proteksi ini dengan cara melakukan

control terhadap jenis komunikasi yang bisa melewati firewall. Konsep

dasarnya sederhana, jika firewall mempunyai mempunyai aturan yang

mengijinkan komunikasi melewati firewall, maka komunikasi tersebut boleh

melewatinya. Jika tidka ada rule yang mengijinkan komunikasi, atau jika ada

rule yang secara ekplisit (jelas) menolak koneksi tersebut, maka komunikasi

yang terjadi akan distop oleh firewall

Berikut layanan-layanan jaringan dan fitur-fitur firewall ISA Server 2004:

1. Instalasi perangkat lunak (software) ISA Server 2004

2. Back up dan pemulihan pengaturan (konfigurasi) firewall ISA

Server 2004.

3. penggunaan ISA Server 2004 Network templates untuk


pengaturan firewall

4. Pengaturan klien-klien ISA Server 2004.

5. Menciptakan Access Policy (kebijakan Akses) pad firewall ISA

Server 2004.

6. mempublikasikan Web Server dan FTP Server pada jaringan

perimeter. (Network Administarator, 2005, h:192)

2.10 Windows Server 2003 Enterprise

Windows Server 2003 Enterprise Edition adalah sebuah versi Windows

Server yang memiliki semua fitur yang ditawarkan oleh Windows Server 2003

Standard Edition, ditambah dengan fiturfitur yang meningkatakan keandalan dan

skalabilitas layananlayanannya. Windows Server 2003 Enterprise Edition

ditujukan untuk menggantikan Windows 2000 Advanced Server dan Windows

NT 4.0 Enterprise Server yang telah lama beredar. Windows Server 2003

Enterprise Edition menggandakan dukungan prosesor jika dibandingkan dengan

Windows Server 2003 Standard Edition, dari 4 hingga 8 prosesor sekaligus.

Selain itu, Enterprise Edition juga mendukung prosesor 64-bit, seperti IA-64 dan

x64. Enterprise Edition memiliki fitur-fitur berikut:

· Address Windowing Extension (AWE), yang mengizinkan sistem

operasi agar mereservasikan hanya 1 GB dari memori fisik untuk

digunakan oleh Windows, sehingga mengizinkan aplikasi menggunakan

sisa 3 GB memori yang ada (dalam sistem x86, yang hanya mendukung

4 GB memori).
· Hot-Memory, yang mengizinkan penambahan memori ketika sistem

sedang berjalan (meski hanya sistem-sistem tertentu yang

mendukungnya)

· Non-uniform memory access (NUMA), yang mengizinkan Windows untuk

mengakses bus-bus memori berbeda sebagai sebuah unit memori yang sama,

sehingga mengizinkan delapan buah prosesor x86 yang hanya mendukung 4

GB mendukung hingga 32 GB memori (4 GB untuk tiap prosesornya).

· Teknologi yang mengizinkan banyak server (hingga empat buah node)

terlihat sebagai sebuah server oleh klien untuk kinerja atau keandalan.

· Terminal Server Session Directory, yang mengizinkan klien untuk

melakukan koneksi ulang ke sebuah sistem terminal services yang didukung

oleh server yang menjalankan terminal services. Sebagai contoh, dalam

sebuah lingkungan dengan delapan server yang menjalankan terminal

services, jika salah satu server mengalami kegagalan, klien akan secara

otomatis membuat koneksi kembali ke sisa server (7) yang lainnya (yang

masih berjalan dan memiliki slot klien).

2.11 Internet Service Provider

ISP atau Internet Service Provider merupakan perusahaanperusahaan

yang memberikan layanan konektivitas Internet untuk pelanggan rumah, institusi,

atau bisnis. ISP menawarkan beragam formula akses untuk pelanggannya, mulai

dari modem dial-up tradisional, DSL dan cabe modem, sampai pada T1/T3 lines.

Di Indonesia sendiri telah banyak ISP berdiri yang tersebar di berbagai

kota besar dan daerah. Perusahaan-perusahaan ISP semakin mengembangkan


layanannya di samping Net access itu sendiri: seperti email service, Web site and

database hosting, Web site development and tools, security service, dan masih

banyak lagi.Internet Service Provider (ISP) dikenal juga dengan Internet Access

Provider (IAP) (Rafiudin, 2006, h:323).

2.12 Algoritma

Diagram Alur sering digunakan untuk menggambarkan sebuah algoritma.

Dalam matematika dan komputasi, algoritma merupakan kumpulan perintah

untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan

secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa saja,

dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria kondisi awal yang harus

dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan dapat selalu berakhir

untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda dengan

heuristik. Algoritma sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau

memerlukan keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya

selesai.

Desain dan analisis algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu

komputer yang mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algoritma

dalam menyelesaikan masalah, terlepas dari implementasi algoritma tersebut.

Dalam cabang disiplin ini algoritma dipelajari secara abstrak, terlepas dari

sistem komputer atau bahasa pemrograman yang digunakan. Algoritma yang

berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan kriteria yang sama.

Kompleksitas dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak

komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah.


Secara informal, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam

waktu yang singkat memiliki kompleksitas yang rendah, sementara algoritma

yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya

Mempunyai kompleksitas yang tinggi

2.13. Pengertian Router

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah

jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal

sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti

Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Router berfungsi sebagai

penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu

jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan

penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu

jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah

berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara

yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing

alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN Router sangat banyak

digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu

disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan

masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari

sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke

sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk
membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork  untuk

meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga

kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan

media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia

dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung

penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan,

seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah

layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital

Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke

sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access

server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan

lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis

tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket

berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa

router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga

dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang

dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm

yang mampu memperlambat kinerja jaringan.


BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa

Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa

gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut:

3.1.1 Gambaran Umum

Gambar.3.1. Kantor Dinas Sosial Kabupaten Paniai


Gambar. 3.2. Ruang bagian Administrasi

Kantor Dinas Sosial Kabupaten Paniai adalah sebuah kantor pemerintah yang

menangani Keungan serta mengelolah semua data masyarakat miskin dan

tempat – tempat ibadah di kabupaten paniai yang dimiliki oleh pemerintah

kabupaten Paniai

Kantor Dinas Sosial memiliki satu ruang kepala, satu ruang sekretaris,

tiga ruang Ka Subag, dan empat bidang yang semuanya bekerja dan memberikan

pelaporan kepada pimpinan untuk lebih jelas dapat dilihat pada Bagan Struktur

Organisasi.

Gambar.3.3. Bagan Organisasi

Kantor Dinas Sosial dalam aktifitas sesehari memiliki delapan computer

serta memiliki fasilitas internet, namun dari kedelapan computer tersebut hanya

satu computer yang terkoneksi dengan Internet.

Peranan komputer dalam kehidupan sehari-hari semakin terasa. Berbagai


kegiatan bisnis di berbagai bidang dilakukan dengan bantuan komputer. Sejalan

dengan berkembangannya teknologi informasi, penggunaan dan pemanfaatan

teknologi informasi pun sudah sampai pada pemanfaatan sebuah jaringan

komputer.

Berbagai bentuk jaringan komputer diantaranya adalah Local Area Network

(LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN),

Internet, Extranet, Wireless dan Intranet. Wireless merupakan jaringan komputer

berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja tidak menggunakan kabel

untuk koneksi.

3.1.2 Keadaan Saat ini

Saat ini Kantor Dinas Sosial hanya mempunyai satu computer yang

terkoneksi internet.

Komputer
Server

Gambar.3.4. Komputer yang Terkoneksi

Dengan kondisi seperti gambar diatas maka dapat dipastikan para pegawai

tidak dapat mengakses internet selalian Admin, Oleh karena itu Pegawai tidak
dapat menggunakan internet sepuasnya. Berikut Spesifikasi hardware dan

software yang ada di kantor Dinas Sosial:

 Prosessor Intel Pentium IV 3.0 GHz

 DDRAM 2 GB Pc 6400

 VGA 256 MB

 Hard Disk 500 GB

 DVD Room

 Sistem Operasi : Windows 2017

3.1.3 Kendala yang Dihadapi

Adapun kendala yang dihadapi yaitu

1. Pegawai tidak dapat menggunakan internet dengan puas.

2. Informasi yang didapatkan kurang optimal.

3.2 Perancangan

3.2.1. Diagram Alur Pembuatan Jaringan

Penulis menggunakan diagram alur untuk menggambarkan tahapan-

tahapan pembuatan jaringan Wireless.

MULAI
MENYIAPKAN
HARDWARE

Instalasi software
& Konfigurasi IP

Tidak
Mengkoneksikan IP
Local & IP Publik

Terhubung

Ya

SELESAI

Gambar 3.5. Diagram Alur Pembuatan Jaringan Wireles

3.2.1 Usulan

Penulis mengusulkan kepada pemimpin Kantor Dinas Sosial, dengan

dibangunnya jaringan Wireless pada ruang lingkup kantor Dinas Sosial, agar

pegawai dapat dengan mudah mengakses internet.

Sebagaimana diketahui bahwa kantor Dinas Sosial telah memiliki Fasilitas


Internet namun selama ini hanya menggunakan satu Radio wi-fi tipe M2 sehingga

tidak maksimal penggunaan internet dikantor tersebut. Olehnya itu maka penulis

mengusulkuan kepada pihak kantor dalam hal ini Dinas Sosial untuk

mengembangkan jaringan wi-fi yang ada dengan menambahkan satu buah radio.

Radio yang digunakan yaitu radio TP-LINK 2.4 GHz model TL-WA7210N

namun ketika di adakan setingan penulis mengalami kendala karena Radio M2

tidak dapat terkoneksi dengan Radio TP-LINK maka penulis menggantikan radio

M2 dengan radio TP-LINK 2.4GHz. Untuk lebih jelas dalam alasan pemilihan

Radio dapat dilihat pada bab empat

Radio yang di
R. KEPALA Pasang

SEKERTARIS
Kasubag
Wi-fi Kepegawaian

BID Kasubag
PELAPORAN Keuangan

Kasubag
BID Program
Perbendaharaan

BID
BID Wi-fi ASET
Anggaran

VSAT
SERVER

Gambar. 3.6. sistem yang dibangun


BAB IV
IMPLEMENTASI

4.1. Tahapan Pembuatan Jaringan Wireless

Kantor Dinas Sosial selama ini telah memiliki Jaringan internet dan WI-FI

namun belum maksimal karena kondisi kantor yang begitu luas namun hanya

didukung dengan satu buah radio wi-fi tipe M2 hal ini membuat sehingga

sebagian pegawai tidak dapat mengakses jaringan internet. Oehnya itu dalam

tugas akhir ini penulis mengembangkan jaringan wi-fi dengan menggunakan

Radio TP-LINK 2.4 GHz model TL-WA7210N.

4.1.1. Topologi Jaringan Wireless

Penulis menggunakan topologi star dalam membangun jaringan Wireless

pada Kantor Dinas Sosial. Gambar Topologi ada di halaman akhir.

Gambar 1.1. Contoh Umum Topologi Jaringan Wireless.

4.1.2 Mempersiapkan Hardware dan peralatan

Untuk membangun jaringan Wireless, peralatan yang diperlukan adalah :


o Network Interface Card (NIC)

o Wireless Router Access Point

o Kabel UTP dan Konektor RJ-45

o Tang Scriping

Dalam pengembangan jaringan yang ada maka, setelah hardware telah siap perlu

didukung dengan radio yang baik dan mudah didapat dipasaran. Berikut nama

radio beserta keunggulan dan kelemahan masing-masing:

TP-LINK TL.WA.7210N RADIO NANO STATION

1. Kelebihan
1. Kelebihan
- Memiliki jangkauan yang jauh.
- Telah terintegrasi dengan
- Mudah didapat dipasaran
antena panel 10dBi
2. Kekurangan
- Telah dilengkapi POE
- Mudah terkena interferensi

atau gangguan signal lain - Memiliki Power 400m

- Memiliki jangkauan 5 Km

2. Kekurangan

Setelah semua hardware dan peralatan diatas tersedia maka langkah-langkah

untuk membangun sebuah Wireless adalah sebagai berikut :

1 Pasang Network Interface Card (NIC) ke komputer server.

2. Pasang Wireless PCI Adapter ke semua komputer yang akan


dihubungkan ke jaringan.

3. Pasang konektor RJ-45 ke dua ujung kabel UTP dengan urutan sebagai

berikut ( harus benar )

(1). putih orange

(2). orange

(3). putih hijau

(4). biru

(5). putih biru

(6). hijau

(7). putih coklat

(8). Coklat

Setelah semua dipastikan benar, kemudian klaim atau eratkan konektor

RJ-45 tersebut dengan menggunakan climpping tool.

4. Pasang ujung kabel yang pertama ke Network Interface Card dan ujung

yang ke dua ke Wireless Router Access Point.

4.2. Instalasi Software, Konfigurasi IP dan Wireless

Instalasi software yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

4.2.1 Instalasi dan Konfigurasi IP dan Wireless Router pada Komputer (Server)

1. Menginstal Windows 2003 Server.

Versi ini merupakan kelanjutan teknologi Windows 2003 server dengan

berbagai fasilitas baru yang semakin memudahkan pengelolaan jaringan.


Versi ini dapat digunakan sebagai file dan print server, application server,

web server, maupun communication server.

2. Menginstal dan mengkonfigurasi Network Interface Card (NIC). Prosedur

yang dilakukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan:

1. Control Panel, double-klik icon Network.

2. Pilih tab Configuration, klik Add

3. Setelah itu muncul kotak dialog Select Network

Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.

4. Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.

5. Klik OK untuk menutup kotak dialog Network

Properties. Setelah meng-copy file yang dibutuhkan untuk

menginstall kartu jaringan, Windows akan me-restart

komputer.

6. Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan

dari Control Panel dan double-klik icon Network.

7. Pilih Adapter, lalu klik Properties.

3 Mengkonfigurasi TCP/IP

TCP/IP harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa mendapatkan access

ke Router Wireless. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall

memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda

dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network


ID dari host ID. Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:

1. klik kanan pada My Network places yang ada di desktop .

2. Klik kanan pada Local Area Connection, pilih propertis

3. Klik 2 kali pada Internet Protokol (TCP/IP)

4. Pilih Use the following IP address, 5

Masukan IP Address: 192.168.4.2

6. Masukan subnet mask standard : 255.255.255.0

7. Default Gateway. (kosongkan)

8. klik Ok, klik Ok

Gambar 3.3 Setting IP pada Radio

4 Membuat Workgroup

Prosedur yang dilakukan untuk membuat workgroup pada komputer:

1. klik kanan pada My Computer yang ada di desktop.

2. klik tab Network Identification. 3.Pilih

Properties
4. Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk

komputer yang akan digunakan.

5. Klik OK.

Gambar 3.4 Membuat Workgroup pada Server

5. Instalasi DHCP (Domain Host Configuration Protocol) Prosedur

yang dilakukan untuk mengkonfigurasi DHCP:

1. Klik Start

2. pilih Administrative Tools, pilih DHCP

3. Tulis Nama Server lalu pilih OK

4. Klik kanan pada nama server, pilih new Scope

5. Klik Next, tulis scope name

6. Klik Next, masukkan Range IP yang digunakan

7. Klik Next, masukkan waktu yang diberikan kepada client untuk

menggunakan IP yang sama.

8. Klik next, masukkan IP address yang digunakan sebagai Router

9. Klik next, masukkan DNS yang digunakan Provider


10. Klik next, biarkan WINS Sever kosong

11. klik next, aktifkan scope yang tleh dibuat.

12. Klik Finish

Gambar 3.5 Konfigurasi DHCP Server

5. Konfigurasi Wireless Router

Prosedur yang dilakukan untuk konfigurasi Wireless Router:

1. Jalankan Internet Browser

2. tuliskan IP wireless router pada address bar.

3. Masukkan usermane dan password wireless router

4. Ubah IP address Wireless Router menjadi 192.168.4.4

5. Disable DHCP server pada Wireless Router

6. Save changes dan restart wireless router.


Gambar 3.6 Konfigurasi Wireless Router

6. Instalasi dan Konfigurasi Microsoft ISA Server 2004

Menginstal ISA Server 2004 :

1. Masukkan CD ISA Server 2004.

2. Klik Install.

3. Klik Next pada halaman Welcome to the installation Wizard for

Microsoft ISA Server 2004.

4. Pilih I Accept the terms in the license agreement lalu klik next

5. pada halaman Customer Information masukkan nama anda dan nama

organisasi anda dan masukkan serial number, klik next.

6. klik next.

7. Pada halaman jaringan internal pilih network adapter yang

Digunakan, klik Ok, klik next.

8. Klik next, klik install.

9. Klik Finish.

Prosedur Konfigurasi ISA Server 2004 :


1. Klik Start, pilih all programs, pilih Microsoft ISA Server

2. Pilih ISA Server Management

3. Klik Kanan Pada Firewall Policy, Pilih New, pilih Access Rule

4. Tulis Access Rule Name, Klik Next

5. Pilih Allow pada Rule Action, klik next

6. Klik next, klik add

7. pilih network set, klik 2 kali pada all networks (and Local Host)

8. Close, klik next, klik add

9. Pilih networks, klik2 kali pada external, klik close

10 klik next

11. Klik Finish

12 Klik Apply Untuk save konfigurasi yang telah dibuat

Gambar 3.7 Konfigurasi ISA Server 2004

3.4.2 Instalasi dan Konfigurasi IP pada komputer client


1 Menginstal Windows XP Profesional Service pack 1

2 Menginstal dan mengkonfigurasi kartu jaringan Wireless pada notebook.

3 Mengkonfigurasi TCP/IP Wireless

Pilih Obtain an IP Address automatically pada TCP/IP Properties Client.

Gambar 3.8 Setting IP pada Client

4 Membuat Workgroup

Prosedur yang dilakukan untuk membuat workgroup pada komputer

client

1. klik kanan pada My Computer yang ada di desktop.

2. klik tab Network Identification.

3.Pilih Properties

4. Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk

komputer yang akan digunakan.

5. Klik OK.
Gambar 3.9 Membuat Workgroup pada Client

5. Koneksi Wireless Pada Client

Prosedur yang dilakukan untuk koneksi wireless pada Client

1. Nyalakan Wireless pada Client.

2. Klik 2 kali gambar Wireless di kanan bawah taskbar.

3. Pilih wireless network, klik connect.

4. Pilih Next, Masukkan Device Ownership Password.

5. Klik Next

6. Klik finish
Gambar 3.10 Koneksi Wireless Pada Client

4.5 Tahapan Mengkoneksikan IP lokal dengan IP publik.

Setelah mendaftar ke Internet Service Provider, ISP akan memberi sebuah

IP publik dan DNS server. IP tersebut ada yang Static dan Dynamic.

IP Static adalah IP yang tetap dan tidak berubah-ubah di lain waktu selama

kita tetap berlangganan ke ISP tersebut. Sedangkan IP Dynamic adalah IP dapat

berubah sewaktu-waktu. Namun begitu, konektivitas yang kita dapatkan tetap

ada, karena perubahan itu terjadi dari sistem pusat ISP itu sendiri.

Untuk mengkoneksikan jaringan Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah ke jaringan internet, sebelumnya Badan Pengelola Keuangan telah

mendaftar dan berlangganan sebagai salah satu anggota ISP di Jakarta. Berikut IP

publik dan DNS server yang penulis dapat dari Provider Indosat.
Gambar 3.11 Setting Router, IP publik dan DNS Server

4.5.1. Setting IP addrees pada server, langkah-langkahnya sebagai

berikut:

1). klik kanan pada My Network places yang ada di desktop .

2). Klik kanan pada Local Area Connection, pilih properties.

3). Klik 2 kali pada Internet Protokol (TCP/IP).

4). Pilih Use the following IP address

5). Masukan IP Address: 192.168.1.2

6). Masukan subnet mask standard : 255.255.255.0

7). Masukan Default Gateway.192.168.1.1 (IP Address Router).

8). Pada Preferred DNS server ketik : 202.134.0.155

9). Pada Alternate DNS server ketik : 202.134.0.61

10).klik Ok, klik Ok.


Gambar 3.12 Setting IP addrees pada server dengan IP publik dan DNS

Server

4.3.2. Setting IP addrees pada Client , langkah-langkahnya sebagai berikut:

1). klik kanan pada My Network places yang ada di desktop, pilih

propertis.

2). Klik kanan pada Local Area Connection, pilih properties.

3). Klik 2 kali pada Internet Protokol (TCP/IP).

4). Pilih Obtain an IP address automatically.


Gambar 3.13 Setting IP addrees pada Client

Setelah semua IP komputer di setting seperti di atas, maka komputerkomputer

tersebut bisa langsung mengakses Intranet maupun internet.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Spesifikasi komputer yang masih digunakan masih sangat minim

sehingga sangat lambat dalam proses kerja. Dengan dibangunnya jaringan

wireless pada ruang lingkup Dinas Sosial, maka pegawai dapat dengan mudah

mengakses internet dengan menggunakan notebook atau PDA (Pocket Data

Assistant) yang memiliki fitur wireless, dan jaringan telah selesai dibuat dan siap

digunakan.

5.2 Saran

Setelah melakukan penulisan ini, penulis mempunyai saran-saran yang

ingin disampaikan, yaitu sebagai berikut:

1. Penulis ingin memberikan saran kepada Pihak Dinas Sosial agar

dalam penyediaan hardware dan software bisa lebih diperhatikan

lagi, karena hal ini dapat membantu proses kerja komputer dan

membantu pihak selanjutnya dalam peningkatan jaringan tersebut.

2. Selain itu, penulis juga ingin memberikan saran kepada pihak Dinas

Sosial untuk memahami hal-hal yang berkenaan dengan aplikasi

Windows.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hendry Pandia. 2004. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:

Erlangga.

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Windows_Server_2003

4. Network Administrator. 2005. Networking Operating system With

Windows 2000. Jakarta.

5. Rahmat Rafiudin. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk

Pemula. Jakarta: Elek Media Kompetindo.

6. Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi. 2005. Jaringan Wi-Fi.

Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Anda mungkin juga menyukai