Anda di halaman 1dari 9

1.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas diuji dengan VIF (Value Inflation factor), multikolinearitas

diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki

kemiripan antar variabel independen dalam satu model. Apabila VIF pada variabel

bebas <10, artinya tidak terjadi multikolinieritas, dan jika nila VIF >10, maka terjadi

multikolinieritas.

Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 19 berikut :

Tabel 19. Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Variabel Keterangan
Tolerance VIF

Kualitas Sistem 0,138 7,271 Tidak terjadi


Multikolinearitas
Kualitas Informasi 0,138 7,271 Tidak terjadi
Multikolinearitas

Kepuasan Pengguna 1,000 1,000 Tidak terjadi


Multikolinearitas

Sumber : data primer diolah (2017) (Lampiran 6)


Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa variabel yang meliputi

kualitas sistem (X1), kualitas informasi (X2) dan kepuasan pengguna (Y1) memiliki nilai

VIF kurang dari 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah alat untuk menguji apakah dalam suatu analisis

berganda mempunyai ketidaksamaan varian dalam suatu pengamatan. Kriteria

pengamatan heteroskedastisitas dengan metode grafik, apabila penyebaran data tidak

membentuk pola tertentu berarti data homokedastisitas atau terdapat gejala

heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas seperti Gambar 5 berikut :

Gambar 5. Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas pada Gambar 5 menunjukkan bahwa penyebaran tidak

membentuk pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa hasil penyebaran tidak terdapat

gejala heteroskedastisitas dalam model regresi serta layak digunakan.

c. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam

model regresi berdistribusi normal atau tidak. Regresi yang baik adalah data adalah
normal atau mendekati normal dengan ketentuan jika data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji

normalitas seperti pada Gambar 6 berikut :

Gambar 6. Uji Normalitas Data

Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal

dan arah penyebarannya mengikuti garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data

berdistribusi normal sehingga model regresi layak digunakan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Pembahasan diarahkan dalam upaya menjawab permasalahan utama penelitian yaitu

pengaruh kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap manfaat bersih dengan variabel

kepuasan pengguna sebagai mediasi.

1. Deskripsi kualitas sistem, kualitas informasi, kepuasan pengguna dan manfaat bersih pada

sistem informasi DAPODIK.

a. Kualitas Sistem

Deskriptif kualitas sistem menunjukkan bahwa jawaban masing-masing ketujuh

indikator ternyata terbukti bahwa jawaban tersebut menunjukkan bahwa rata-rata

responden cenderung setuju dengan ketujuh faktor tersebut. Indikator yang memberikan

peranan terbesar pada kualitas sistem adalah kecepatan akses yang meliputi proses

mengakses data, penyimpanan data, dan proses unduh data. Hal yang perlu

dikembangkan adalah keandalan sistem dimana mencakup backup data yang nantinya

dapat digunakan untuk mengambil database dari sistem, sehingga apabila terjadi hang

(error) data dapat direstore kembali dengan posisi keadaan data ketika terjadinya hang

(error).

b. Kualitas Informasi

Deskriptif kualitas informasi menunjukkan bahwa jawaban masing-masing kelima

indikator ternyata terbukti bahwa jawaban tersebut menunjukkan bahwa rata-rata

responden cenderung setuju dengan kelima faktor tersebut. Indikator yang memberikan

peranan terbesar pada kualitas informasi adalah kelengkapan yang meliputi bagaimana

data dan informasi yang disajikan, karena dengan semakin lengkapnya data dan

informasi yang ada maka data dan informasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan

data dan informasi sekolah. Hal yang perlu dikembangkan adalah ketepatan waktu
dimana mencakup proses pembaruan informasi yang masuk kedalam database pusat dan

ditampilakan pada halaman web DAPODIK pusat, sehingga informasi dapat diberikan

secara akurat secara realtime.

c. Kepuasan Pengguna

Deskriptif kepuasan pengguna menunjukkan bahwa jawaban masing-masing

kedua indikator ternyata terbukti bahwa jawaban tersebut menunjukkan bahwa rata-rata

responden cenderung setuju dengan kedua faktor tersebut. Indikator yang memberikan

peranan terbesar pada kepuasan pengguna adalah repeat visit yang meliputi kepuasan

terhadap penggunaan sistem informasi DAPODIK sehingga digunakan secara berulang

– berulang untuk memenuhi kebutuhan data yang diminta oleh pemerintah pusat

maupun oleh pihak sekolah. Hal yang perlu dikembangkan adalah repeat purchase

dimana mencakup kepuasan pengguna dalam membantu pekerjaan yang dilakukan oleh

operator untuk memenuhi kebutuhan data dari sekolah maupun pemerintah pusat.

d. Manfaat Bersih

Deskriptif manfaat bersih menunjukkan bahwa jawaban masing-masing kelima

indikator ternyata terbukti bahwa jawaban tersebut menunjukkan bahwa rata-rata

responden cenderung setuju dengan kelima faktor tersebut. Indikator yang memberikan

peranan terbesar pada manfaat bersih adalah learning yang meliputi peningkatan

kemampuan mengolah data dan pengalaman baru yang didapatkan oleh operator yang

dimana dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan organisasi. Hal yang perlu

dikembangkan adalah productivty dimana mencakup kinerja dan produktifitas dari

operator yang dapat berdampak terhadap kualitas dan kuantitas data yang di masukkan

ke dalam sistem informasi DAPODIK.


2. Pengaruh Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem

Informasi DAPODIK

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi DAPODIK tidak

memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kepuasan pengguna, sedangkan

kualitas informasi memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kepuasan

pengguna, artinya semakin tinggi kualitas sistem tidak akan menyebabkan semakin tinggi

pula kepuasan pengguna, sedangkan semakin tinggi ataupun semakin rendah kualitas

informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi DAPODIK yang dapat di akses oleh

operator, memiliki dampak yang tinggi pula terhadap kepuasan pengguna. Hasil penelitian

ini sejalan dengan hasil penelitian Wu dan Wang (2006), Halawi et al (2007) , dan

Kulkarni et al (2006) bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kepuasan pengguna, serta sejalan juga dengan penelitian Leclercq

(2007) bahwa kualitas sistem tidak memiliki peengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

pengguna.

Kepuasan pengguna dipengaruhi oleh kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem

informasi DAPODIK, yang meliputi kelengkapan dari informasi yang dihasilkan,

penyajian informasi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, kerelevanan informasi yang

dihasilkan, keakuratan informasi, dan ketepatan waktu dari pembaruan informasi yang

tampil pada halaman website pusat informasi DAPODIK dapat membantu kelancaran

proses pemenuhan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pemerintah pusat guna

penyaluran bantuan sosial fisik maupun non fisik serta tunjangan – tunjangan lainnya. Jadi

apabila kualitas data dan informasi yang dimasukkan kedalam sistem informasi DAPODIK
baik maka akan memperlancar proses pencairan dana bantuan sosial dan tunjangan –

tunjangan yang berhubungan dengan data – data pada sistem informasi DAPODIK.

Kepuasan pengguna tidak dipengaruhi oleh kualitas sistem yang ada pada sistem

informasi DAPODIK hal ini menunjukkan walaupun proses akses, penyimpanan, dan

unduh data dapat dilakukan dengan cepat akan tetapi tidak dapat membuat pengguna puas

apabila data yang diakses, disimpan, dan diunduh tidak menghasilkan kualitas informasi

yang baik, sehingga akan berdampak pada proses penerimaan dana bantuan sosial dan

tunjangan – tunjangan lainnya. Jadi kulaitas sistem yang baik belum tentu dapat

meningkatkan kepuasan pengguna dikarenakan seberapa baik kualitas data yang

dimasukkan dan kualitas informasi yang dihasilkan sistem informasi DAPODIK.

3. Pengaruh Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi terhadap Manfaat Bersih Sistem

Informasi DAPODIK

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi

DAPODIK tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap manfaat bersih,

artinya semakin tinggi kualitas sistem dan kualitas informasi tidak akan menyebabkan

semakin tinggi pula manfaat bersih yang didapat sekolah. Hasil penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian Kulkarni et al (2006) bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manfaat bersih.

Manfaat bersih tidak dipengaruhi oleh kualitas sistem yang dihasilkan oleh sistem

informasi DAPODIK, yang meliputi kemudahan penggunaannya, kemudahan dipelajari

sistem tersebut, kecepatan dari pengaksesan data dan informasi, keandalan sistem,

fleksibilitas, dan kegunaan fitur – fitur yang ada pada sistem informasi DAPODIK. Jadi
apabila kualitas sistem yang ada pada sistem informasi DAPODIK semakin tinggi maka

manfaat yang diperoleh oleh individu maupun sekolah tidak semakin tinggi juga.

Manfaat bersih tidak dipengaruhi oleh kualitas informasi yang dihasilkan oleh

sistem informasi DAPODIK, yang meliputi kelengkapan dari informasi yang dihasilkan,

penyajian informasi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, kerelevanan informasi yang

dihasilkan, keakuratan informasi, dan ketepatan waktu dari pembaruan informasi yang

tampil pada halaman website pusat informasi DAPODIK. Jadi apabila kualitas informasi

yang ada pada sistem informasi DAPODIK semakin tinggi maka manfaat yang diperoleh

oleh individu maupun sekolah tidak semakin tinggi juga.

4. Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Manfaat Bersih Sistem Informasi DAPODIK

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kepuasan pengguna memiliki pengaruh

langsung yang signifikan terhadap manfaat bersih, artinya semakin tinggi kepuasan

pengguna akan menyebabkan semakin tinggi pula manfaat bersih yang didapat sekolah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Halawi et al (2007), Livari (2005), dan

McGill et al (2003) bahwa kepuasan pengguna memiliki pengaruh langsung yang positif

signifikan terhadap manfaat bersih.

Manfaat bersih dipengaruhi oleh kepuasan pengguna sistem informasi DAPODIK hal

ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan sistem informasi DAPODIK pengguna

dapat mempermudah pekerjaan karena dapat diakses dimanapun pengguna berada melalui

jaringan internet sehingga bisa secara realtime mengupdate data maupun melakukan

pengecekan data sehingga pengguna puas dengan sistem aplikasi DAPODIK. Jadi

kepuasan pengguna mempengaruhi individu pengguna sistem itu sendiri sehingga


berdampak pada perolehan bantuan – bantuan yang diterima oleh sekolah melalui sistem

informasi DAPODIK.

5. Pengaruh Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi terhadap Manfaat Bersih melalui

Kepuasan Pengguna sebagai mediasi pada Sistem Informasi DAPODIK

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh tidak

langsung yang signifikan terhadap manfaat bersih melalui kepuasan pengguna, artinya

semakin tinggi kualitas informasi akan menyebabkan semakin tinggi kepuasan pengguna

sistem informasi DAPODIK dan mengakibatkan semakin tinggi pula manfaat bersih yang

didapat sekolah. Manfaat bersih dipengaruhi oleh kualitas informasi melalui kepuasan

pengguna sistem informasi DAPODIK hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan

sistem informasi DAPODIK pengguna dapat mengakses data dan informasi sesuai

kebutuhan karena. Jadi kepuasan pengguna mempengaruhi individu pengguna sistem itu

sendiri sehingga berdampak pada perolehan bantuan – bantuan yang diterima oleh sekolah

melalui sistem dapat diakses dimanapun pengguna berada sehingga kepuasan pengguna

meningkat dan manfaat yang didapat oleh individu dapat memenuhi kebutuhan data yang

diminta oleh pemerintah pusat melalui sekolah dengan cepat sehingga sekolah dapat

memenuhi kebutuhan data dan informasi melalui sistem informasi DAPODIK yang

nantinya akan digunakan sebagai dasar pencairan tunjangan – tunjangan dan dana bantuan

sosial.

Anda mungkin juga menyukai