Anda di halaman 1dari 13

Nama : DENDI ERFANSYAH DWI PUTRA

Npm : 20071049
Kelas :20-SI-01-PG
Mk : teknik riset operasional
Dosen pengampu : merry parida ,M.Kom

UTS

METODE TRANSPORTASI

Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu


produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa
tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transport minimum. Karena hanya ada
satu macam barang, suatu tempat tujuan dapat memenuhi permintaanya dari satu atau
lebih sumber. Asumsi dasar model ini adalah bahwa biaya transport pada suatu rute
tertentu proporsional dengan banyaknya unit yang dikirimkan. Unit yang dikirimkan
sangat tergantung pada jenis produk yang diangkut. Yang penting, satuan penawaran
dan permintaan akan barang yang diangkut harus konsisten.
Contoh.
Sebuah perusahaan Negara berkepentingan mengangkut pupuk dari tiga pabrik
ke tiga pasar. Kapasitas penawaran ketiga pabrik, permintaan pada ketiga pasar dan
biaya transport perunit adalah sebagai berikut:
Pasar
1 2 3 Penawaran
1 9 4 7 130
Pabrik 2 14 12 16 70
3 2 5 8 70
Permintaan 120 80 70 270

Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai
berikut:

Suplay Demand

S1 = 130 D1 = 120

S2 = 70 D2 = 80

Page
S3 = 70 D3 = 70
N=3 N=3

Page
Masalah diatas juga dapat dirumuskan sebagai suatu masalah LP sebagai
berikut:
Minimumkan: Z = 4X11 + 6X12 + 8X13 + 14X21 + 16X22 + 18X23 + 5X31 + 7X32 + 11X33
Batasan: X11 + X12 + X13 = 130 (penawaran pabrik 1)
X21 + X22 + X23 = 70 (penawaran pabrik 2)
X31 + X32 + X33 = 70 (penawaran pabrik 3)
X11 + X21 + X31 = 120 (permintaan pabrik
1) X12 + X22 + X32 = 80 (permintaan pabrik
2) X13 + X23 + X33 = 70 (permintaan pabrik
3)
Table Transportasi
Table 1.1 (Table Transportasi)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

9 4 7
1 130

14 12 16
2 70

2 5 8
3 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

SOLUSI AWAL TRANSPORTASI


1. METODE NORTH–WEST CORNER
Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
a. Mulai pada pojok kiri atas (barat laut table) dan alokasikan sebanyak
mungkin tanpa menyimpang dari batasab penawaran dan permintaan.
b. Hilangkan baris atau kolom yang tidak dapat dialokasikan lagi, kemudian

Page
alokasikan sebanyak mungkin ke kotak didekat baris atau kolom yang tidak

Page
dihilangkan, jika kolom atau baris sudah dihabiskan, pindahkan secara diagonal
kekotak berikutnya.
c. Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telah
dihabiskan dan keperluan permintaan telah dipenuhi.
Solusi awal dengan menggunakan metode north – west corner pada masalah
diatas ditunjukkan oleh table 1.2.
Table 1.2 (Table Solusi Awal Metode North-West Corner)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

(1) 9 4 7
1 130 130
(2) 12 (3) 14 16
2 30 40 70

2 (4) 5 (5) 8
3 20 50 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Dari table 1.2 diatas dapat diketahui bahwa biaya transport total adalah sebagai berikut:
Z = (9 x 120) + (12 x 30) + (14 x 40) + (5 x 20) + (8 x 50 ) = 2514
Ingat, ini hanya solusi awal, sehingga tidal perlu optimum.

2. METODE LEAST-COST
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Pilih variable Xij (kotak) dengan biaya transport (cij) terkecil dan alokasikan
sebanyak mungkin. Ini akan menghabiskan baris i atau kolom j.
b. Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang tidak terisi atau
dihilangkan) pilih cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin.
c. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi.

Page
Solusi awal dengan menggunakan metode north – west corner pada masalah
diatas ditunjukkan oleh table 1.3.
Table 1.3 (Tabel Solusi Awal Metode Least-Cost)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

9 (2) 4 (3) 7
1 80 50 130
(5) 14 12 (4) 16
2 60 10 70
(1) 2 5 8
3 70 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Dari table 1.3 diatas dapat diketahui bahwa biaya transport total adalah sebagai berikut:
Z = (2 x 70) + (4 x 80) + (7 x 50) + (16 x 10) + (14 x 60) = 1810
3. METODE APROKSIMASI VOGEL
(VAM) Proses VAM dapat diringkas sebagai
berikut:
a. Hitung opportunity cost untuk setiap baris dan kolom. Opportunity cost untuk
setiap baris ke-i dihitung dengan mengurangkan nilai cij terkecil pada baris
tersebut dengan nilai cij satu tingkat lebih besar pada baris yang sama.
Opportunity cost kolom diperoleh dengan cara yang sama. Biaya-biaya ini
adalah pinalti karena tidak memilih kotak dengan biaya minimum.
b. Pilih baris atau kolom dengan opportunity cost terbesar (jika terdapat nilai
kembar, pilih secara sembarang. Alokasikan sebanyak mungkin kekotak dengan
nilai cij minimum pada baris atau kolom yang dipilih.
c. Hilangkan semua baris dan kolom dimana penawaran dan permintaan telah
dihabiskan.
d. Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali kelangkah
pertama dan hitung kembali opportunity cost yang baru.

Page
Solusi awal dengan menggunakan metode VAM pada masalah diatas ditunjukkan oleh
table 1.4.
Table 1.4 (Table Solusi Awal Metode VAM)
Ke Penawaran Penalty
Dari 1 2 3 (S) cost baris

(2) 9 4 (3) 7
1 80 50 130 1 1 1

14 (4) 12 (5) 16
2 2 2
2 60 10 70
(1) 2 5 8
70 6 ‐ ‐
3 70
Permintaan
(D) 120 80 70 270

Penalty 5 7 ‐ 4 5 5 4 6 ‐
cost kolom

Biaya transport model VAM adalah sebagai berikut:


Z = (2 x 70) + (9 x 80) + (7 x 50) + (12 x 60) + (16 x 10) = 2090
Biaya total untuk solusi awal dengan metode VAM merupakan biaya awal terkecil yang
diperoleh dari ketiga metode solusi awal. Kenyataannya, solusi ini juga optimum, suatu
keadaan yang akan ditunjukan pada pembahasan mencari solusi optimum.

MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM


1. METODE STEPPING STONE
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan jalur stepping stone
untuk mencari variable masuk.
a. Arah yang diambil boleh searah atau berlawanan arah jarum jam.
b. Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap kotak kosong.
c. Jalur harus mengikuti kotak terisi, kecuali pada kotak kosong yang
sedang dievaluasi.

Page
d. Baik kotak terisi maupun kotak kosong dapat dilewati dalam penyusunan
jalur tertutup.
e. Suatu jalur dapat melintasi dirinya.
f. Sebuah penambahan dan pengurangan yang sama besar harus kelihatan
pada setiap baris dan kolom pada jalur itu.
Proses jalur tertutup dalam prosedur stepping stone ditunjukan pada table berikut.
Table 1.5 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Jalur Tertutup X12)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

-1 9 +1 4 7
1 130 130
+1 14 -1 12 16
2 30 40 70

2 5 8
3 20 50 70

Permintaan (D) 120 80 70 270


Penambahan atau pengurangan biaya dari jalur tertutup X12:
C12 = 4 – 12 + 14 – 9 = -3

Penambahan atau pengurangan biaya dari jalur tertutup X13:
C13 = 7 – 12 + 5 – 8+ 14 - 9 = -3

Penambahan atau pengurangan biaya dari jalur tertutup X23:
C23 = 16 – 8 + 5 – 12 = +1

Penambahan atau pengurangan biaya dari jalur tertutup X31:
C31 = 2 – 14 + 12 – 5 = - 15
Analisis diatas menunjukan bahwa C31 memiliki perubahan biaya negative, sehingga
X31 menjadi variable masuk. Jika terdapat dua atau lebih X ij dengan nilai Cij negative,
maka pilih satu yang memiliki perubahan penurunan biaya terbesar (negative terbesar),
dan jika terdapat nilai kembar, pilih sembarang.

Page
Table 1.6 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Jalur Tertutup
X13)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

-1 9 4 +1 7
1 130 130
+1 14 -1 12 16
2 30 40 70

2 +1 5 -1 8
3 20 50 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Table 1.7 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Jalur Tertutup
X23)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

9 4 7
1 130 130

14 -1 12 +1 16
2 30 40 70

2 +1 5 -1 8
3 20 50 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Page
Table 1.8 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Jalur Tertutup X31)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

9 4 7
1 130 130
-1 14 +1 12 16
2 30 40 70
+1 2 -1 5 8
3 20 50 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Jumlah yang dialokasikan kedalam variable masuk dibatasi oleh permintaan dan
penawaran, serta dibatasi pada jumlah minimum pada suatu kotak yang dikurangi pada
jalur terttup. Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa variable X31 merupakan variable
masuk, maka:
X31 minimum = (X21, X32) = min (30, 20) = 20, sehingga table transportasi menjadi:
Table 1.9 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Alokasi Variable Masuk X31)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

9 4 7
1 130 130
-20 14 +20 12 16
2 30 – 20 = 10 40 + 20 = 60 70
+20 2 -20 5 8
3 0 + 20 = 20 20 – 20 = 0 50
70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Page
Solusi optimum dicapai disaat tidak ada calon variable masuk bernilai negative, dengan
kata lain Cij bernilai positif. Solusi optimum dicapai melalui tiga iterasi:
Table 1.10 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Iterasi Kedua)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

8 5 6
1 130 130
-10 15 10 +10 12
2 10 – 10 = 0 70 0 + 10 = 10 70
+10 3 9 -10 10
3 20 + 10 = 30 50 – 10 = 40 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Table 1.11 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Iterasi Ketiga; Optimum)
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

-50 8 5 +50 6
1 130 – 50 = 80 0 + 50 = 50 130

15 10 12

2 60 10 70
+50 3 9 -50 10

3 20 + 50 = 70 50 – 50 = 0 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Table 1.11 diatas memberikan nilai Cij positif untuk semua kotak kosong, sehingga
tidak dapat diperbaiki lagi. Solusi optimum pada table 1.11 memberikan biaya transport
terkecil, yaitu:
Z = (8 x 80) + (6 x 50) + (10 x 60) + (12 x 10) + (3 x 70) = 1870

Page
2. METODE MODIFIED DISTRIBUTION (MODI)
Contoh: solusi awal menggunakan north – west
corner.
Ke
Dari 1 2 3 Penawaran (S)

9 4 7
1 130 130

14 12 16
2 30 40 70

2 5 8
3 20 50 70

Permintaan (D) 120 80 70 270

Metode MODI memberikan Ui dan Vj yang dirancang untuk setiap baris dan kolom.
Dari table diatas dapat diketahui bahwa:
X11 : U1 + V1 = C11 = 9, misalkan U1 = 0, maka: 0 + V1 = 9, V1 = 9
X21 : U2 + V1 = C21 = 14 U2 + 9 = 14, U2 = 5
X22 : U2 + V2 = C22 = 12 5 + V2 = 12, V2 = 7
X32 : U3 + V2 = C32 = 5 U3 + 7 = 5, U3 = 2
X33 : U3 + V3 = C33 = 8 2 + V3 = 8, V3 = 6
Nilai perubahan untuk setiap variable non dasar Cij, ditentukan melalui:
Cij = cij – Ui – Vj, sehingga:
C12 = 4 – 0 – 7 = -3 C23 = 16 – 5 – 6 = 5
C13 = 7 – 0 – 6 = +1 C31 = 2 – 2 – 9 = -9
Nilai C31 negatif terbesar (-11) menunjukan bahwa solusi yang ada tidak optimal dan
X31 sebagai variable masuk. Jumlah yang dialokasikan ke X31 ditentukan sesuai dengan
prosedur stepping stone, selanjutnya Ui, Vj, dan Cij pada table baru dihitung kembali
untuk uji optimalitas dan menentukan variable masuk.

REFERENSI

Page
1. Sri Mulyono, Riset Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002

Page

Anda mungkin juga menyukai