JAWABAN
1) Dari pertanyaan diatas:
− Diketahui:
Jumlah permintaan dalam satu periode (R) = 1.000 x 12 = 12.000 unit
Biaya penyimpanan tahunan (C) = Rp10.000 per unit
2(𝑅)(𝑆)
𝐸𝑂𝑄 = 𝑄 ∗ = √
𝐶
2(12.000)(600.000)
=√
10.000
14.400.000.000
=√
10.000
= √1.440.000
= 1.200
Jadi, Economic Order Quantity (EOQ) adalah 1.200 unit (terkadang simbol EOQ
ditulis juga dengan Q*).
• Total biaya tahunan minimum (TIC)
𝑅 𝑄∗
𝑇𝐼𝐶 = ( ) 𝑆 + ( )𝐶
𝑄∗ 2
12.000 1.200
=( ) 600.000 + ( ) 10.000
1.200 2
= (10)600.000 + (600)10.000
= 6.000.000 + 6.000.000
= 12.000.000
Jadi, total biaya tahunan minimum (TIC) adalah Rp12.000.000
• Total Biaya pemesanan tahunan (TOC)
𝑅
𝑇𝑂𝐶 = ( ∗ ) 𝑆
𝑄
12.000
=( ) 600.000
1.200
= (10)600.000
= 6.000.000
Jadi, total biaya pemesanan tahunan (TOC) adalah Rp6.000.000
• Total Biaya Simpanan Tahunan (TCC)
𝑄∗
𝑇𝐶𝐶 = ( ) 𝐶
2
1.200
=( ) 10.000
2
= (600)10.000
= 6.000.000
Jadi, total biaya simpanan tahunan (TCC) adalah Rp6.000.000
• Frekuensi Pemesanan Optimum/ tahun (F*)
𝑅
𝐹∗ =
𝑄∗
12.000
=
1.200
= 10
Jadi, frekuensi pemesanan optimum (F*) adalah 10 kali
• Jarak Siklus Optimum (T*)
∗
𝑄∗
𝑇 =
𝑅
1.200
=
12.000
= 0,1
Atau bisa juga dengan menggunakan rumus:
1
𝑇∗ =
𝐹∗
1
=
10
= 0,1
Jadi, jarak siklus optimum (T*) adalah 0,1. Artinya jika 1 tahun ada 300 hari kerja,
maka jarak siklus optimum pemesanan adalah 0,1 x 300 hari = 30 hari.
Dari 3 jenis alternatif investasi, cara untuk mengambil keputusan dapat dilakukan
berdasarkan Nilai harapan (NH/EV (Expected Value)), dimana NH/EV adalah pengambilan
keputusan dalam kondisi/keadaan yang mengandung risiko sehingga :
NHA = 0,15(45.000) + 0,3(15.000) + 0,55(20.000)
= 6.750 + 4.500 + 11.000
= 22.250
NHB = 0,15(25.000) + 0,3(20.000) + 0,55(-10.000)
= 3.750 + 6.000 - 5.500
= 4.250
NHC = 0,15(35.000) + 0,3(60.000) + 0,55(50.000)
= 5.250 + 18.000 +27.500
= 50.750
Berdasarkan perhitungan nilai harapan diatas, ternyata yang terbaik adalah alternatif
investasi C dengan prospek pasar yang cerah dengan probabilitas 55% karena nilai
harapannya tertinggi. Maka, alternatif investasi yang akan dipilih perusahaan tersebut
adalah C.
3) Analisis sesnsitivitas adalah analisa yang berkaitan dengan perubahan parameter untuk
melihat berapa besar perubahan dapat ditolerir sebelum solusi optimal mulai kehilangan
optimalitasnya. Analisis ini bertujuan untuk menghitung akibat-akibat perubahan kendala
dan fungsi tujuan pada nilai tujuan (hasil). Persamaan berikut ini akan digunakan sebagai
contoh.
Fungsi tujuan : maksimumkan Z = 3X1 + 4X2
Kendala-kendala : (1) 2X1 + X2 ≤ 6000
: (2) 2X1 + 3X2 ≤ 9000
: (3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0
Kalau nilai kanan kendala 1 (mula-mula 6.000) dilonggarkan dengan 500 menjadi 6.500,
garisnya berubah seperti gambar berikut:
Gambar 1: Pelonggaran Kendala Pertama dengan 500
Daerah feasible yang mula-mula segi empat OABC berubah menjadi segi empat OA’B’C
sehingga titik optimal yang baru berada di titik B’. Hasilnya berubah menjadi X1 = 2.625,
X2 = 1.250, dan Z = 12.875. Nilai X1 naik dan nilai X2 berkurang, tetapi nilai tujuan (Z) naik
dari 12.750 menjadi 12.875. Pelonggaran kendala ini ada batasnya. Penambahan nilai kanan
kendala 1 hanya dapat menaikkan nilai Z apabila garis kendala pertama tidak melampaui
kendala Z.