6-Article Text-60-2-10-20210403
6-Article Text-60-2-10-20210403
1 Februari 2020
P-ISSN: 2716-215X
ABSTRAK
Sebagai kota yang sadar akan kebutuhan promosi tetntu tidak lepas dari strategi
Branding. Setiap kota memiliki cara utuk memperkenalkan dirinya melalui beberpa
bentuk. Seperti yogyakarta dengan kemampuan menciptakan brandnya sebagai kota
pelajar, kota Jakarta yang Metropolitan, surabaya yang ramah dan lainnya. Makassar
merupakan kota berkembang yang tak lepas dari kebutuhan promosi untuk tetap
dikenal dikalangan Masyarakat Indonesia, maka dari itu melalui riset ini mencoba
menjelaskan dan megungkap bagaimana strategi branding Makassar melalui
representasi icon miniatur kota di pantai losari. Patung miniatur yang dihadirkan sebagai
upaya branding Kota Makassar melalui representasi budaya dan tradisi-tradisi suku
bugis. Beberapa icon yang dimunculkan diantaranya miniatur miniatur kerbau, penari
toraja, tenun perempuan mandar, perahu phinisi, pa’raga, dan becak. Hal menarik yang
menjadi diskursus adalah ketika setiap kota di Indonesia memiliki sentral icon, namun
makassar dapat menciptakan identifikasi yang beragam dalam stu lokasi wisata. Menilik
fakta tersebut, maka kehadiran riset yang dilakukan sebagai upaya membahas bagaiman
citra budaya yang tercermin dalam karya seni patung sebagai icon dan branding kota.
Sebagai bahan pembahasan menarik pada riset ini adalah, diantara beragam budaya
dalam suku bugis, bagaiman proses memilih dan menentukan idetifikasi visualisi pada
icon representasi pada karya seni patung di Pantai Losari. Berdasarkan hal tersebut Riset
ini berupaya mengungkap apakah kemunculan ini merupakan bagian strategi serta
bagaimana memastikan objek icon ini merupakan sebuah representasi. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan metode kulitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi, studi literatur dan wawancara. Pendekatan teoritik yang digunakan adalah
beberapa teoritik Branding maupun promosi kota dan teori-teori representasi dan
iconic. Sebagai Pembahasan, melalui kasus ini branding city merupakan pendekatan
teori yang dapat digunakan untuk pemaknaan.
Kata Kunci: Icon miniature; Kota Makassar; Citra Budaya; Strategi visual
PENDAHULUAN
Sulawesi selatan merupakan salah satu kota yang juga memiliki nilai
popularitias diantara provinsi lainnya di Indonseia. Selain Pulau jawa dengan kota
Jakarta, yogyakarta, dan kota lainnya, Sulawesi selatan juga memiliki Kota-Kota
yang menarik untuk dijkunjungi. Kendati objek wisata yang dimiliki masih minim,
namun sisi lain seperti kuliner dan kegiatan kesenian terbuka untuk menjadi
bahan pertimbangkan. Sulawesi selatan memiliki kota sentral yang dikenal
dengan kota Makassar. Kota ini dijuluki sebagai kota daeng (kota para daeng)
dengan julukan kota “Ayam Jago dari timur” melalui sejarah pahlawan Sultan
Hasanuddin. Kota Makassar merupakan kota sentral berpadunya beragam suku
Bugis dengan kekayaan adat istiadat, kesenian, makanan khas yang dapat
meninggalkan kerinduan oleh para pengunjungnya.
Sebagian besar masyarakat yang mendiami kota Makassar di daratan
Sulawesi selatan adalah Suku Bugis. Selain julukan ayam jago, di Indonesia Suku
bugis dikenal dengan suku yang memiliki kemampuan berlayar yang baik, bahkan
mereka mampu membangun konstruksi armada perahu yang sangat baik pula.
Perahu tesebut dikenal dengan nama “pinisi”, yang mampu mengarungi samudra
sampai ke penjuru Dunia. Melalui kemampuan berlayar yang handal, masyarakat
Bugis dapat dikenal dibelahan dunia. Bahkan Citra Perahu phinisi telah menjadi
representasi pelaut Suku Bugis. Gambaran phinisi pernah menjadi hiasan
ilustratif pada uang kertas pecahan seratus rupiah di Indonesia tahun 1990 an.
Beragam budaya yang dimiliki oleh suku Bugis menjadi modal besar bagi
para Rebrender dalam mempromosikan suku Bugis di Kota Makassar. Seiring
berkembangnya brading kota melalui pariwisata di Negara-negara khususnya
Indonesia, kota Makassar memiliki peluang dalam promosi kota melalui citra
budaya dan tradisinya. Untuk itu beberapa upaya telah dialkukan Salah satuya
dengan merespon daerah wisata Pantai Losari di daerah anjungan bibir pantai
selat makassar. Pantai ini menjadi iconik dikalangan warga Makassar maupun
masyarakat Indonesia. Melalui kepedulian pemerintah atas pentingnya tempat
ini, maka pada tahun 2011, Pantai Losari diperbaharui dengan beberapa peru-
bahan yang menarik. Perubahan tersebut terlihat dari hadirnya beberapa icon-
icon miniatur karya seni patung sebagai representasi budaya kesukuan Bugis
(khususnya mandar, toraja dan Bugis secara Umum).
Patung miniatur yang dihadirkan sebagai upaya branding Kota Makassar
melalui representasi budaya dan tradisi-tradisi suku bugis. Beberapa icon yang
dimunculkan diantaranya miniatur miniatur kerbau, penari toraja, tenun
perempuan mandar, perahu phinisi, pa’raga, dan becak. Hal menarik yang
menjadi diskursus adalah ketika setiap kota di Indonesia memiliki sentral icon,
namun makassar dapat menciptakan identifikasi yang beragam dalam stu lokasi
wisata.
Menilik fakta tersebut, maka kehadiran riset yang dilakukan sebagai
upaya membahas bagaiman citra budaya yang tercermin dalam karya seni
patung sebagai icon dan branding kota. Sebagai bahan pembahasan menarik
pada riset ini adalah, diantara beragam budaya dalam suku bugis, bagaiman
proses memilih dan menentukan idetifikasi visualisi pada icon representasi pada
karya seni patung di Pantai Losari. Berdasarkan hal tersebut Riset ini berupaya
mengungkap apakah kemunculan ini merupakan bagian strategi serta bagaimana
memastikan objek icon ini merupakan sebuah representasi. Untuk mengungkap
hal tersebut maka Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode kulitatif
dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Pendekatan
teoritik yang digunakan adalah beberapa teoritik Branding maupun promosi kota
dan teori-teori representasi dan iconic. Sebagai Pembahasan, melalui kasus ini
strategi visual merupakan pendekatan teori yang dapat digunakan untuk melihat
bentuk strategi promosi kota.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif
kualitatif dengan mengandalkan data-data yang dianalisis berdasarkan visual,
strategi dan citra. Metodologi kualitatif merupakan kegiatan penelitian yang
dapat memberikan data deskriptif baik yang tertlis dengan kata-kata maupun
lisan dari narasumber yang dapat diamati dengan baik (Bogdan, 1982). Dalam
ilmu pengetahuan sosial yang mengedepankan kemandirian dalam riset meru-
PEMBAHASAN
Branding identitas kota (city branding) telah banyak dilakukan oleh
banyak negara-negara di Dunia. Adanya penanda sebagai sebuah Identitas
sangat penting sebagai sarana identifikasi ketika berkunjung disebuah Negara.
Hasrat eksistensi manusia ketika berada disebuah tempat menjadi motivasi
tersendiri untuk dapat ditampilkan dan dipublikasikan. Untuk itu, Kota perlu
memiliki penanda identifikasi yang dapat menjadi representasi kota itu sendiri.
Hal ini dapat ditemui dibeberapa negara-negara terkenal seperti Paris dan Mesir.
Paris dikenal dengan menara eivel, sedangkan Mesir tidak bisa dipisahkan dari
identitas piramida. Menara eivel maupun Piramida mesir merupakan warisan
budaya konstruksi yang kini menjadi icon sebuah kota maupun negara.
Berdasarkan prinsip icon sebagai visual representasi, Kota dapat
menggunakannya sebagai media strategi Branding identitas. Perlu disadari,
bahwa identitas kota dapat dimuat melalui pendekatan muatan sejarah dan
budaya sebuah kota itu sendiri.
Sampai saat ini pantai losari dikenal sebagai daerah wisata kota yang
menarik untuk dikunjungi oleh para pendatang di Kota Makassar. Tidak hanya
sebagai lokasi wisata, namun ditempat tersebut sebagai pusat event-event
nasional dan hiburan lainnya. Melihat peluang tersebut maka Pemerintah Kota
berinisiatif menjadikan daerah tersebut sebagai icon dan representasi kota
Makassar. Sebagai kawasan iconik, maka dihadirkan beberapa patung miniatur
sebagai icon-icon dari kesukuan Bugis dari beberapa daerah. Patung miniatur
yang ditampilkan tersebut merepresentasikan subsuku dari beberapa daerah
suku Bugis seperti Mandar, Toraja dan identitas suku Bugis sendiri. Di anjungan
pantai losari sendiri terbagi atas anjungan Bugis, anjungan pantai losari,
anjungan toraja dan mandar.
orang dengan memainkan bola takraw. Melalui kesan patung yang dramatik
memberikan daya tarik untuk diabadikan dalam sebuah foto.
Selain karya seni patung pa’raga yang ditampilkan di pantai losarai, di
anjungan Mandar terdapat karya seni patung seorang perempuan dengan
adengan mebuat tenun sutera. Tardisi tenun sebenarnya tidak hanya berasal dari
Bugis namun juga terdapat dibeberapa suku di Indonesia. Bahkan berdasarkan
berberapa oppini penelitian menegaskan bahwa tenun merupakan warisan
budaya China yang masuk ke Indonesia. Melalui fakta dari data yang ditemukan,
dapat dijelaskan bahwa keberadaan patung adegan tenun dipantai losari semata-
mata hanya berupaya menampilkan eksistensi peremupuan tenun mandar.
Hampir semua kesukuan bugis baik makassar, bone, wajo, mandar dan lainnya
memiliki tradisi tenun. Bahkan selain mandara, suku bugis wajo (sengkang) juga
terkenal dalam produksi tenun suteranya sejak dulu. Di Anjungan pantai losari
justru yang ditampilkan adalah tradisi tenun versi Bugis Mandar. Suku Bugis
Mandar mengenal kegiatan tenun dengan istilah pattene, perempuan Mandar
sejak dulu dikenal sebagai pattene yang sangat kuat dan handal. Dalam
penelitian Widya Kartika (Widya Kartia, 2016) menjelaskan bahwa tradisi tenun
Oleh suku Bugis Mandar merupakan penyumbang terbesar dalam produksi hasil
tenun di Indonesia sejak dahulu. Kehadiran dan pemilihan patung perempuan
mandar di anjungan patai losari (khususnya anjungan mandar) berupaya
merepresentasikan perempuan Bugis secara umum. Dilangsir dari sejarah bahwa
kegiatan tenun oleh masyarakat Bugis memang diperuntukkan bagi perempuan
untuk menjaga kehormatan mereka. Suku bugis dikenal sangat ketat dalam
menjaga kehormatan perempuan dengan tradisi meyimpan anak gadis dalam
ruangan tersendiri. Diruangan itulah perempuan menghbiskan waktunya dengan
kegiatan tenun agar terhindar dari pandangan lelaki Bugis.
PENUTUP
Terlepas dari adanya upaya Strategi citra dan branding Budaya melalui
karya seni patung di pantai losari, dapat dimaknai bahwa pada dasarnya
kehadiran patung tersebut telah menjadi bentuk komunikasi primer dengan
pendekatan (1) Konteks tradisi budaya (2) Arsitektur rumah adat, (3.) rutinitas
populer. Ketiga pemaknaan pendekatan ini secara sadar menjelaskan tentang
terjadinya sebuah proses strategi yang baik, lepas dari terkonsep maupun tidak.
Lokasi strategis Pantai Losari menawarkan mediasi pertukaran pengetahuan yang
memudahkan promosi Kebudayaan Suku Bugis dan Identitas Kota Makassar.
Secara langsung, keberadaan patung sebagai icon sekaligus visual komunikasi
dengan mudah terdistribusi melalui agen-agen pengunjung dimedia sosial.
Pemanfaatan motivasi eksisteni masyarakat dalam tradisi media sosial
memberikan peluang besar bagi branding Kota Makassar dan Budaya tradisi
Bugis. Antara Kota, sejarah peninggalan, kebudayaan, tradisi, budaya populer
adalah komponen mutualisme yang akan daling mendukung dalam konteks
branding kota. Setiap Kota memiliki masyarakat, setiap masyarakat pasti ada
dalam lingkup keukuan, setiap suku memilki sejarah peninggalan dan
kebudayaan. Untuk itu Kota yang memiliki kemenarikan yang baik adalah kota
yang memiliki modal sejarah dan budaya yang dapat dibranding dengan Baik.
KEPUSTAKAAN
Gallagher & Kirk. (1986). Educating Exceptional Chi1dren (5th editio). Houghton Mifflin
Company.
Harwandi. (n.d.). “Permainan Paraga Sebagai Olahraga Tradisional Masyarakat Suku
Bugis Makassar Di Sulawesi Selatan. Universitas Sebelas Maret.
Kavaratzis, M. (2004). From City Marketing to City Branding: Towards a Theoritical
Framework for Developing City Brands. Place Branding, Vol.1 No.1.
Pelras, C. (2006). Manusia Bugis, Diterjemahkan dari Bahasa Inggris: The Bugis oleh
Abdul Rahman Abu, Hasriadi, dan Nurhady Sirimorok. Nalar.
Widya Kartia. (2016). “Peran Perempuan Penenun Kain Mandar (Panette) Terhadap
Kesejahteraan Keluarga Di Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten
Polewali Mandar.” Uin Alauddin Makassar.
https://2.bp.blogspot.com/-.
---. http://www.bennyrhamdani.com/2016/01/menikmati-karya-seni-di-pantai-
losari.html.
---. CLtwissto9E/VpybLGiz8FI/AAAAAAAAJ_A/nKrTGsuvsh8/s1600/DSC_1576.
---. https://kumparan.com/kumparannews/foto-menikmati-pagi-di-pantai-losari-
1rYp9WA5N7u.
---. https://travel.detik.com/dtravelers_photos/u-3953947/belum-ke-makassar-kalau-
belum-ke-sini/5.
---. https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Replika-becak-makassar.jpg.
---. http://wartatimur.com/tentang-anjungan-toraja-dan-mandar-di-losari.html.