Dosen Pengampu:
Rahmadani Fitri Ginting, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Cindy Aulia Putri ( 021011565 )
2. Nida’an Khafiyya ( 021011580 )
SEMESTER IIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARAFAH
2022
KATA PENGANTAR
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 2
C. Tujuan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan ……............................................... 3
B. Pengertian Lembaga Pendidikan ...…………………....... 3
C. Macam- Macam Lembaga Pendidikan ...……………….. . 4
D. Tripusat Pendidikan ………………………………...….. 8
E. Fungsi Lembaga Pendidikan …………………………….. 10
F. Peran Lembaga Pendidikan …………………………….... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………... 18
B. Saran................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam
konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti
tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan
manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan
masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan
menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila
dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang
berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak
harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya pendidikan harus
dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif.
Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan,
merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat
dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut
berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan
berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat
dilaksanakan.
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan
menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian
keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta
keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana,
data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan pendidikan.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari pendidikan?
2. Apakah pengertian dari lembaga Pendidikan?
3. Apa saja macam-macam lembaga pendidikan?
4. Apa itu Tripusat Pendidikan?
5. Apa saja fungsi-fungsi lembaga pendidikan?
6. Bagaimana Peranan lembaga pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian lembaga pendidikan.
3. Untuk mengetahui macam-macam lembaga pendidikan.
4. Untuk mengetahui pengertian tripusat pendidikan.
5. Untuk mengetahui fungsi-fungsi lembaga pendidikan.
6. Untuk mengetahui peranan lembaga pendidikan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah Usaha sadar dan sistematis,yang dilakukan oleh orang-orang
yang diserahi tanggungjawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai
sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan(Achmad 2012).Pendidikan
adalah bantuan yang di berikan dengan sengaja kepada peserta didik dalam
pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat
dewasa.Pendidikan adalah proses bantuan dan pertolongan yang diberikan oleh
pendidik kepada peserta didik atas pertumbuhan jasmani dan perkembangan secara
optimal.
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia
baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa orang ahli
mengartikan pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan
latihan. Dengan pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut
memberikan dampak yang sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan tersebut
bisa memberantas buta huruf dan akan memberikan keterampilan, kemampuan
mental, dan lain sebagainya. Seperti yang tertera didalam UU No.20 tahun 2003
Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan
dirinya, masyarakat, dan Negara (Haryanto 2012).
5
Jadi, lembaga pendidikan diartikan sebagai segala sesuatu yang
melingkupi proses berlangsungnya pendidikan. Lingkungan pendidikan bisa
berupa lingkungan fisik, sosial, budaya, keamanan dan kenyamanan.
Untuk mencapai sasaran dan fungsi di maksud maka lembaga pendidikan
menjadi salah satu wahana strategis dalam membina sumber daya manusia
yang berkualitas.
Berkaitan dengan semakin meningkatnya tuntutan kualitas pendidikan,
maka pemaknaan pendidikan tidak cukup hanya meletakkannya dalam
pengertian schooling, tetapi lebih daripada itu lagi, tuntutan kualitas tidak
memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan pendidikan formal saja,
tetapi mesti serentak dan bersamaan dengan perlunya kebersamaan antara
pendidikan formal, nonformal, dan informal. Karenanya memberdayakan
semua lembaga pendidikan ini serta mengaturnya menjadi satu kesatuan
adalah merupakan suatu upaya untuk lebih memberdayakan pendidikan di era
globalisasi.
Upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada dasarnya merupakan
cita-cita dari pembangunan bangsa.Kesejahteraan dalam hal ini mencakup
dimensi lahir batin, material dan spiritual.Lebih dari itu pendidikan
menghendaki agar peserta didiknya menjadi individu yang menjalani
kehidupan yang aman dan damai. Oleh karena itu pembangunan lembaga
pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam
mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera. Sejalan dengan
realitas kehidupan sosial yang berkembang di masyarakat, maka
pengembangan nilai-nilai serta peningkatan mutu pendidikan tentunya
menjadi tema pokok dalam rencana kerja pemerintah dalam membangun
lembaga pendidikan.
Menurut Hasbullah Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang
berusaha mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial,
kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian. yaitu dalam
hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai
tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain
6
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
pendidikan. (Hasbullah 1999)
Telah sedikit disinggung di bagian terdahulu bahwa lembaga pendidikan
adalah badan atau instansi baik negri maupun swasta yang melaksanakan
kegiatan mendidik. Dengan kata lain lembaga pendidikan adalah badan atau
instansi yang menyelenggarakan usaha pendidikan. Dengan pengertian ini
maka yang dimaksud dengan lembaga pendidikan bukan hanya lembaga-
lembaga formal yang berbentuk sekolah saja, tetapi juga lembaga lain seperti
kursus resmi, kursus privat, dan lain-lain yang mempunyai ciri adanya
kegiatan belajar.
Di Indonesia ini terdapat banyak sekali lembaga pendidikan dengan tujuan,
kurikulum dan lulusan yang berbeda-beda. Namun secara umum diketahui
bahwa dalam lembaga pendidikan selalu terdapat komponen-komponen
penting yang menentukan keberhasilan lembaga tersebut
Di Indonesia ini terdapat banyak sekali lembaga pendidikan dengan tujuan,
kurikulum dan lulusan yang berbeda-beda. Namun secara umum diketahui
bahwa dalam lembaga pendidikan selalu terdapat komponen-komponen
penting yang menentukan keberhasilan lembaga tersebut.
Komponen-komponenya adalah:
1. Komponen siswa.
2. Komponen Guru.
3. Komponen Kurikulum.
4. Komponenn sarana dan prasarana.
5. Komponen pengelola
C. Macam- Macam Lembaga Pendidikan
1. Lembaga Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah-sekolah pada umumnya. Lembaga pendidikan di sekolah, adalah
suatu lembaga pendidikan dimana dalam tempat tersebut diadakan
kegiatan pendidikan yang secara teratur, sistematis, mempunyai tanggung
jawab perpanjangan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, dilaksanakan berdasarkan
aturan resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di Negara Republik
7
Indonesia ada tiga lembaga pendidikan yang diidentikkan sebagai lembaga
pendidikan Islam, yaitu: pesantren, madrasah, dan sekolah milik organisasi
islam dalam setiap jenis dan jenjang yang ada.
8
h. Kepada peserta yang lulus diberikan ijazah.
i. Dapat meneruskan pada jenjang yang lebih tinggi.
Adapun yang dimaksud lembaga pendidikan sekolah misalnya Taman
Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), Sekolah dasar (SD), Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah
Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta Madrasah Aliyah
kejuruan (MAK).
9
kemudaan, pendidikan pembedayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan
kerampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lainnya.
10
f. Kelompok belajar
g. Pusat kegiatan belajar masyarakat
h. Majelis taklim
i. Lembaga Ketrampilan dan Pelatihan “AMAL-MAS”.
3. Lembaga pendidikan Informal
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan. Dengan kata lain, lembaga pendidikan informal adalah sebuah
lembaga pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga
dan masyarakat. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama
dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan
didikan dan bimbingan.jika dikatakan lingkungan yang utama karena
sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga
pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak dalam keluarga.
Orang tua atau ayah dan ibu memegang peranan yang penting dan
amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya.Sejak seorang lahir,
ibunyalah yang selalu ada disampingnya. Oleh karena itu ia meniru peran
ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya apabila ibu
itu menjalankan tugasnya dengan baik. Apapun yang dilakukan ibu dapat
dimanfaatkannya, kecuali apabila ia ditinggalkan dengan memahami
dengan segala sesuatu yang terkandung didalam hati anaknya, jika anak
telah mulai agak besar, disertai kasih sayang dapatlah ibu mengambil hati
anaknya untuk selama-lamanya.
Dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya
meliputi:
a. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan
orang tua dan anak.
b. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi nilai-nilai
spiritual.
c. Tanggung jawab sosial.
d. Memelihara dan membesarkan anak.
e. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak tersebut.
Ciri- ciri Pendidikan Informal adalah:
11
a. Pendidikan berlangsung terus-menerus tanpa mengenal tempat dan
waktu.
b. Guru adalah orang tua.
c. Tidak adanya manajemen yang jelas.
4. Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan
dalam masyarakat dampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami
seseorang dalam masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang, baik pembentukan
kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian (pengetahuan) sikap dan minat,
maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
D.Tripusat Pendidikan
Istilah Tri Pusat Pendidikan adalah istilah yang digunakan oleh tokoh
pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara,
membedakan pendidikan menjadi tiga, tiga pendidikan tersebut disebut dengan
Tri Pusat Pendidikan (Ahmadi, 2004). Tri pusat pendidikan adalah tiga pusat
12
pendidikan yang meliputi; Pendidikan dalam keluarga, pendidikan dalam
sekolah, dan pendidikan di dalam masyarakat.
a) Pendidikan Dalam Keluarga :
Pendidikan dalam keluarga adalah proses pembelajaran yang terjadi
yang merupakan organisasi terbatas, dan mempunyai ukuran yang
minimum, terutama pihak-pihak yang pada awalnya mengadakan suatu
ikatan. Dengan kata lain keluarga merupakan bagian dari masyarakat
total yang lahir dan berada di dalamnya, yang secara berangsur-angsur
akan melepaskan ciri-ciri tersebut karena tumbuhnya mereka kearah
pendewasaan. Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat
universal multifungsional, yaitu fungsi pengawasan, sosial, pendidikan,
keagamaan, perlindungan, dan rekreasi.
Dengan demikian keluarga memiliki sistem jaringan interaksi yang
lebih bersifat hubungan interpersonal dimana masing-masing anggota
dalam keluarga dimungkinkan mempunyai intensitas hubungan satu
sama lain, antara ayah dan ibu, ayah dan anak, maupun antara anak
dengan anak. Di dalam keluarga seorang anak belajar bersosialisasi
dan berinteraksi agar ketika dewasa mampu melakukan hubungan yang
baik dengan lingkungan dan masyarakat sekitar.Keluarga merupakan
miniaur terkecil dari masyarakat yang bertanggung jawab mendidik
individu anak agar menjadi masyarakat yang bermoral.
b) Pendidikan Dalam Sekolah
Pendidikan dalam sekolah adalah jalur pendidikan yang terstruktur
dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.Sekolah mempunyai tujuan untuk
membimbing, mengarahkan dan mendidik sehingga lembaga tersebut
menghendaki kehadiran kelompok-kelompok umur tertentu dalam
ruang-ruang kelas yang dipimpin oleh guru untuk mempelajari
kurikulum bertingkat.
13
keluarga.Sebab berdasarkan kenyatan orang tua tidak cukup mampu
dan tidak memiliki waktu untuk mendidik, mengarahkan anak secara
baik dan sempurna. Hal itu disebabkan karena keterbatasan dan
kesibukan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anaknya setiap saat
Maka dari itu tugas guru disamping memberikan ilmu-ilmu
pengetahuan, keterampilan-keterampilan juga mendidik anak beragama
dan berbudi pekerti luhur. Disinilah sekolah berfungsi sebagai
pembantu keluarga dalam memberikan pendidikan dan pengajaran
kepada anak didik, sekolah merupakan kelanjutan dari apa yang telah
diberikan di dalam keluarga.
c) Pendidikan Dalam Masyarakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk
menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di
sekitarnya.Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan
dan sebagainya manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi
dengan lingkungannya.Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan
yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.Masyarakat bukanlah
hanya sekedar suatu penjumlahan individu semata, melainkan suatu
sistem yang dibentuk dari hubungan antar mereka, sehingga
menampilkan suatu realita tertentu yang mempunyai ciri-cirinya
sendiri.
Masyarakat merupakan gejala sosial yang ada dalam kehidupan ini
diseluruh dunia.Oleh karena itu masyarakat oleh sosiologi dijadikan
sebagai objek kajian atau suatu hal yang dipelajari terus-
menerus.Karena sifat dari masyarakat itu sangat kompleks, banyak
para akhli yang menjelaskan masyarakat dari sudut pandang yang
berbeda-beda.
Menurut Mac Iver dan Page, masyarakat merupakan jalinan
hubungan sosial, dan selalu berubah.Koentjaraningrat mendefinisikan
masyarakat adalah kesatuan hidup mahluk-mahluk menusia yang
terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu. Definisi mengenai
masyarakat secara khusus dapat kita rumuskan sebagai berikut:
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
14
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang
terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
19
Ketentuan Pend. Formal Non Formal In Formal
Tempat Langsung Gedung Sekolah Luar Sekolah Utama dalam
Keluarga Inti
Syaratnya Usia, sesuai dengan Kadang-kadang ada -
jenjang Pendidikan tetapi tidak penting
Jenjang Ada dan ketat Biasanya tidak ada -
Program Kurikulum Ada -
Bahan Pelajaran Akademis Praktis dan khusus -
Lama Pendidikan Panjang Singkat Terus menerus
Usia Peserta Relatif sama Tidak sama Terus menerus
Penilaian Ada/STTB Ada/Serifikat -
Penyelenggaraan Pemerintah dan Pemerintah dan -
Swasta Swasta
Metode Tertentu Tak selalu -
Tenaga Ada SIM Tak selalu -
Administrasi Sistematis Tak selalu -
Sejarahnya Agak tua Tertua, sejak
manusia ada di
dunia.
20
Konsistensi Nilai Karakter Melalui Tripusat Karakter yang
Nilai Pendidikan Terbentuk
Karakter Keluarga Sekolah Masyarakat
Religious Sholat Sholat Sholat Iman
Jujur Berkata Jujur Berkata Jujur Berkata Jujur Jujur
Toleransi Menghargai Menghargai Menghargai Toleransi
orang lain orang lain orang lain
Disiplin Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu disiplin
Kerjakeras Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Kerjakeras
tugas tugas tugas
dengan dengan dengan
baik baik baik
Kreatif Kreatif Kreatif Kreatif Kreatif
Mandiri Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Mandiri
tugas tugas tugas
mandiri mandiri mandiri
Demokratis Musyawarah Musyawarah Musyawarah Demokratis
Rasa Ingin Bertanya Bertanya Bertanya Rasa ingin
Tahu tahu
Tanggung Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan Tanggung
jawab tugas dan tugas dan tugas dan jawab
kewajiban kewajiban kewajiban
dengan dengan dengan
baik baik baik
Peduli Membuang Membuang Membuang Peduli
Lingku sampah sampah sampah lingkung
ngan pada pada pada an
tempatnya tempatnya tempatnya
Peduli Tolong Tolong Tolong Peduli sosial
sosial menolong menolong menolong
BAB III
21
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah sosialisasi nilai-nilai
yang ideal di masyarakat. Lembaga Pendidikan terbagi menjadi Lembaga
Keluarga, Lembaga Sekolah, Lembaga Masyarakat. Masing-masing dari
ketiga lembaga tersebut menurut saya sudah memenuhi fungsinya sebagai
Lembaga, karena dari Lembaga Keluarga, Sekolah maupun Masyarakat
berperan penting di dalam membantu di dalam proses pendidikan. Lembaga
Pendidikan mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka
pencapaian tujuan nasional. Keluarga sebagai lingkungan pertama,
bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan
anak sebagai makhuk individu, sosial, susila dan religius. Sekolah sebagai
lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki
masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan
mental. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan
penalaran, keterampilan dan sikap.Juga menjadi ajang pengoptimalan
perekembangan diri setiap individu.
B. Saran
Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua
tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang
optimal. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan
tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan
kehidupan bangsa.
22
DAFTAR PUSTAKA
23