Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG PUISI

Disusun oleh:

Muhammad Fadly 2040605129

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

TARAKAN

2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT dengan rahmat dan karunia-
Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas  makalah bahasa Indonesia yang berjudul
PUISI.Dengan pembahasan yang sederhana agar dapat mudah dimengerti dan pahami.
Dalam waktu yang singkat ini mungkin saya tidak dapat mencari bahan dan materi
yang memuaskan tapi insya Allah dapat memberikan manfaat yang membacanya,
amin.

Saya susun makalah ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia tentang
makalah. Walaaupun saya sudah sedemikin rupa untuk membuat tugas ini akan tetapi
saya masih merasakan adanya kekurangan disana-sini sehingga saya berharap saran
dan keritik agar saya dapat menyusun makalah dengan lebih baik.saya susun makalah
ini dari beberapa sumber diantara lain yaitu internet dan buku-buku. Cukup sekian
kata-kata dari saya, apabila adakata yang salah saya mohon maaf.
BAB I

PENDAHULUAN

Pada saat tahun 70-an puisi sangat digemari para pujangga. Pembuktianya pun
ada, contohnya pada zaman dulu ada lagu yang liriknya dari puisi.pada saat masa
kejayaan puisi, puisi tidak hanya sebagai ungkapan cinta terhadap lawan jenis tapi
juga ada sebagai kritik atas pemeritah, untuk seseorang yang berjasa, atau pun
seseorang yang mereka benci. Tapi sekarang puisi tidak terlalu digemari lagi itu
dikarenakan perbandingan kemajuan teknologi tidak sebanding dengan pemikiran dan
perasaan masyarakat sehingga seseorang lebih mengutamakan keinstalan dari pada
suatu perosesnya.
Karena perbandingan tak seimbang tadi sehingga masyarakat terutama para
remaja tidak lagi terlalu tertarik kepada puisi, bukan itu saja puisi yang sangat
terkenal pun sudah mulai dilupakan. Makin lama masyarakat akan makin lupa tentang
puisi seperti :  jenis – jenisnya, setrukturnya, perbedaannya, dan lain-lain.

Untuk itu saya membuat makalah ini berjudul  “puisi” agar kita dapat
mengingatnya, mempelajarinya, dan juga memahami perbedaannya, dan strukturnya
lebih jelas sehingga kita dapat membuat puisi sendiri. Apa bila kita sudah bisa
membuat puisi dan lebih mengerti perbedaan juga strukturnya Sehingga kita generasi
baru dapat mempopulerkan puisi kembali

BAB. II

Puisi
Pengertian Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair
dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh
makna

syarat-syarat membuat puisi yang baik:

1. Tema
Tema merupakan gagasan/pikiran pokok yang akan ungkapkan dalam puisi yang akan
dibuat.
Tema dapat digali (eksplorasi) dari pengalaman hidup pribadi atau orang lain,
kejadian yang pernah dialami ,atau hasil karya imajinasi.

2. Diksi
Dalam puisi, kata-kata yang digunakan bersifat konotatif dan puitis.
Konotasi atau kias berarti memiliki kemungkinan makna lebih dari
satu (banyak).
Puitis berarti mempunyai efek keindahan dan berbeda dari kata yang digunakan dalam
kata sehari-hari.

3. Rima/Sajak
Rima/Sajak merupakan pengulangan bunyi dalam puisi untuk menghasilkan efek
suara yang merdu.
Dalam puisi, penggunaan rima puisi sangat mendukung suasana hati.
Ada dua bunyi merdu yang umum dalam puisi,yaitu aliterasi dan asonansi.
Aliterasi merupakan bunyi merdu yang dihasilkan oleh huruf mati atau konsonan,
sedangkan asonansi adalah bunyi merdu yang dihasilkan oleh huruf vokal.

4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa/bahasa kiasan akan menyebabkan puisi menjadi segar, lebih hidup dan
menjelaskan gambaran angan.
Sifat umum gaya bahasa dalam puisi itu mempertalikan sesuatu dangan cara
menghubungklan dengan sesutu yang lain.

Puisi terikat oleh


(1) baris dalam tiap bait,
(2), banyak kata atau suku kata dalam setiap baris,
(3) rima, dan
(4) Irama.
Bahkan pada jenis puisi tertentu ada keterikatan pada persajakan seperti, a,a,a,a atau
a,b,a,b, misalnya pantun dan syair.
 Puisi dengan persyaratan seperti di atas merupakan bentuk puisi lama. Puisi yang
berkembang saat ini tidaklah lagi mematuhi persyaratan atau keterikatan pada hal-hal
tersebut. Puisi lebih diartikan pada wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang melalui
kata-kata yang terpilih dan dapat mewakili berbagai ungkapan makna sehingga
menimbulkan tanggapan khusus, keindahan, dan penafsiran beragam.
 Dalam pengertian bebas yang lain, puisi disebut juga ucapan atau ekspresi tidak
langsung atau ucapan ke inti pati masalah, peristiwa, ataupun narasi

JENIS JENIS PUISI

1. Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang secara fisik masih terikat oleh aturan penciptaan.

1.1. Mantra

Mantra adalah sebuah kata atau ucapan-ucapan pada masa lampau yang dipercaya
memiliki kekuatan gaib.

1.2. Pantun

Pantunadalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b , setiap baris berisi 8
-12 suku kata. Dua baris awal pada pantun merupakan sampiran (pengantar),
sedangkan dua baris berikutnya disebut isi.

1.3. Karmina

Karmina adalah bentuk pantun yang sangat pendek. Karmina sering disebut
sebagai pantun kilat.
1.4. Seloka

Seloka adalah bentuk pantun yang saling berkaitan. Seloka merupakan bagian
dari puisi Melayu Klasik yang berisis nasihat. Biasanya seloka ditulis dalam dua
atau empat baris, terkadang juga ditulis dalam enam baris.

1.5. Gurindam

Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang memiliki ciri-ciri didalamnya


terdapat bait yang terdiri dari dua baris, memiliki sajak a-a-a-a. Gurindam banyak
memuat nasihat kehidupan

1.6. Syair

Syair adalah puisi yang berciri khas nasihat atau cerita pada tiap baitnya, bersajak
a-a-a-a, berisi empat baris dalam satu bait. Keempat baris tersebut mengandung
maksud penyair.

1.7. Talibun

Talibun (pantun genap) adalah jenis pantun yang terdiri dari bilangan genap (6, 8,
10) baris pada tiap satu baitnya.

2. Puisi Baru (tahun 1920- sekarang)

Puisi baru adalah puisi yang tidak lagi memiliki keterikatan terhadap aturan penulisan
seperti puisi lama. Dapat dikatakan puisi baru memiliki gaya penulisan yang bebas,
baik pada baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis sajak yang termasuk dalam
puisi baru diantaranya adalah balada; himne; ode; epigram; romansa; elegi; satire;
distikon; terzina; kuatrain; kuint; sektet; septima; oktaf; sonata. Pada penjelasan
berikut akan diuraikan jenis jenis puisi baru tersebut.

2.1. Balada

Balada adalah puisi baru yang menggambarkan cerita, terdiri dari 3 bait, dengan
masing-masing 8 larik, berima a-b-a-b-b-c-c-b kemudian beralih rima a-b-a-b-b-
c-b-c.
2.2. Himne

Himne adalah puisi baru yang digunakan untuk memuji Tuhan, pahlawan atau
tanah air.
2.3. Ode

Ode merupakan bentuk puisi baru yang berupa sanjungan kepada seseorang yang
berjasa. Gaya bahasa yang dipilih dalam penciptaan Ode adalah tipe gaya bahasa
yang anggun dan santun karena ditujukan untuk memuji.

2.4. Epigram

Epigram adalah jenis puisi baru yang didalamnya memuat ajaran hidup.

2.5. Romansa

Romansa adalah jenis puisi baru yang dikarang oleh penyair dan berisikan kisah
cinta atau perasaan penyair tentang cinta.

2.6. Elegi

Elegi adalah jenis puisi baru yang berisi kesedihan.

2.7. Satire

Satire adalah puisi baru yang berisi kritikan.

2.8. Distikon

Distikon adalah sajak yang didalamnya berisi dua baris kalimat, dalam tiap
baitnya berima a-

2.9. Terzina

Terzina adalah jenis jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris

2.10. Kuatrain

Kuatrain adalah puisi yang terdiri dari 4 baris dalam tiap baitnya.

2.11. Kuint

Kuint adalah puisi baru yang tiap baitnya berisi lima baris.

2.12. Sektet
Sektet adalah puisi baru yang berisi enam baris pada satu bait.

2.13. Septima

Septima adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari tujuh baris.

2.14. Oktaf

Oktaf adalah jenis puisi baru yang pada tiap baitnya berisi 8 baris.

2.15. Soneta

Sonata adalah puisi baru yang terdiri dari 14 baris.

3. Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer adalah puisi yang tidak lagi berbicara mengenai kelihaian penyair
berbahasa, tetapi lebih kepada struktur tipografi, dan terkadang muncul bahasa kasar.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Puisi merupakan karya seni yang tidak memiliki tolak ukur untuk
menggekspresikan sesuatu yang ada dihati dan perasaan seorang pembuatnya.
                                                                                                                                

Saran
1.   Hendaknya pembaca dapat memahami lebih dalam lagi mengenai puisi lama.
2. Hendaknya pembaca dapat mengembangkan kesusateraan melayu ini sebagai
media mengembangkan bakat dan krativitas.
3.  Hendaknya dapat menghidupkan kembali kususasteraan melayu ini di indonesia
dan dimata dunia.

Daftar pustaka

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/home-sastra-teater-penaku-pengertian-
fungsi-dan-ragam-sastra/
https://erwinmakalah.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai