Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fara Dina Rob’atul A’ida

NIM : 041814985
Kelas : Akuntansi semester 6
UPBJJ : Malang

1. PT Hanan memiliki Rp 40.000.000 untuk diinvestasikan dalam penjualan saham


dengan harga Rp 8.000/lembarnya. Persyaratan margin awalnya adalah 60%.
Asumsikan bahwa untuk pajak dan komisi brokernya diabaikan, jika diasumsikan
saham naik menjadi Rp 10.000/lembar dan asumsikan jika turun sebesar Rp
4.000/lembar. Maka, hitunglah perhitungan naik dan turunnya saham tersebut
dengan kemungkinan:

1. PT Hanan membayar secara tunai?

PT. Hanan memiliki Rp. 40.000.000 ingin membeli saham dengan harga Rp.
8.000/lembar maka Rp. 40.000.000 / Rp. 8.000 = 5.000 lembar, maka PT. Hanan
membeli saham sebanyak 5.000 lembar

Perhitungan naik
Jika saham naik menjadi Rp. 10.000, maka Rp. 10.000 × 5.000 lembar = Rp. 50.000.000
Keuntungan PT. Hanan sebesar Rp. 50.000.000 – Rp. 40.000.000 = Rp. 10.000.000

Persentase kenaikan
= (Harga akhir – Harga awal) × 100%
Harga awal
= Rp. 50.000.000 – Rp. 40.000.000 × 100%
Rp. 40.000.000
= Rp. 10.000.000 × 100%
RP. 40.000.000
= 0,25 × 100% = 25%

Perhitungan turun
Jika saham turun menjadi Rp. 4.000, maka Rp. 4.000 × 5.000 lembar = Rp. 20.000.000
Kerugian PT. Hanan sebesar Rp. 40.000.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 20.000.000

Persentase penurunan
= (Harga awal – Harga akhir) × 100%
Harga awal
= Rp. 40.000.000 – Rp. 20.000.000 × 100%
Rp. 40.000.000
= Rp. 20.000.000 × 100%
RP. 40.000.000
= 0,5 × 100% = 50%

2. PT Hanan membayar dengan menggunakan maximum leverage?

Jika PT. Hanan menggunakan fasilitas margin 60% maka uang PT. Hanan sanggup
melakukan pembelian saham pada harga Rp. 10.000.000 sebanyak 8.334 lembar.
Dimana 5.000 lembar saham menggunakan uang pribadi, sedangkan pembelian 3.334
lembar saham memakai fasilitas margin tadi.

Rp. 40.000.000/Rp. 8.000 = 5.000 lembar saham (kemampuan dana yang dimiliki) 60%
nya
Rp. 26.670.000/Rp. 8.000 = 3.334 lembar saham (menggunakan fasilitas margin) 40%
nya

Perhitungan naik
Jika saham naik menjadi Rp. 10.000, maka Rp. 10.000 × 8.334 lembar = Rp. 83.340.000
Keuntungan PT. Hanan sebesar Rp. 83.340.000 - Rp. 66.670.000 = Rp. 16.670.000

Persentase kenaikan
= (Harga akhir – Harga awal) × 100%
Harga awal
= Rp. 83.340.000 – Rp. 66.670.000 × 100%
Rp. 66.670.000
= Rp. 16.670.000 × 100%
RP. 66.670.000
= 0,25 × 100% = 25%

Perhitungan turun
Jika saham turun menjadi Rp. 4.000, maka Rp. 4.000 × 8.334 lembar = Rp. 33.336.000
Kerugian PT. Hanan sebesar Rp. 66.670.000 – Rp. 33.336.000 = Rp. 33.334.000

Persentase penurunan
= (Harga awal – Harga akhir) × 100%
Harga awal
= Rp. 66.670.000 – Rp. 33.336.000 × 100%
Rp. 66.670.000
= Rp. 33.334.000 × 100%
Rp. 66.670.000
= 0,5 × 100% = 50%

2. PT Harun memiliki akun margin dan deposit sebesar Rp 50.000.000. Asumsikan


bahwa persyaratan margin awalnya sebesar 40% (komisi diabaikan). PT Hanan,
menjual sahamnya dengan harga Rp 3.500/lembar saham.

1. Berapa jumlah saham PT Hanan yang dapat dibeli oleh PT Harun


menggunakan maximum leverage yang diperbolehkan?

Jika PT. Harun menggunakan fasilitas margin 40% maka uang PT. Harun sanggup
melakukan pembelian saham pada harga Rp. 125.000.000 sebanyak 35.714,2 atau
35.715 lembar. Dimana 14.285,7 atau 14.286 lembar saham menggunakan uang
pribadi, sedangkan pembelian 21.428,5 atau 21.429 lembar saham memakai fasilitas
margin tadi.
Rp. 50.000.000/Rp. 3.500 = 14.285,7 atau 14.286 lembar saham (kemampuan dana
yang dimiliki) 40% nya
Rp. 75.000.000/Rp. 3.500 = 21.428,5 atau 21.429 lembar saham (menggunakan fasilitas
margin) 60% nya

Jadi jumlah saham PT Hanan yang dapat dibeli oleh PT Harun menggunakan maximum
leverage yang diperbolehkan adalah seharga Rp. 125.000.000 : Rp. 3.500 = 35.714,2
atau 35.715 lembar

2. Berapa keuntungan dan/ kerugian PT Harun jika saham PT Hanan naik menjadi
Rp 4.500/lembar sahamnya dan jika turun menjadi Rp 2.500/lembar sahamnya?

Perhitungan naik
Jika saham naik menjadi Rp. 4.500, maka Rp. 4.500 × 35.715 lembar = Rp. 160.717.500
Keuntungan PT. Harun sebesar Rp. 160.717.500 - Rp. 125.000.000 = Rp. 35.717.500

Persentase kenaikan
= (Harga akhir – Harga awal) × 100%
Harga awal
= Rp. 160.717.500 – Rp. 125.000.000 × 100%
Rp. 125.00.000
= Rp. 35.717.500 × 100%
RP. 125.000.000
= 0,2857 × 100% = 28,57%

Perhitungan turun
Jika saham turun menjadi Rp. 2.500, maka Rp. 2.500 × 35.715 lembar = Rp. 89.287.500
Kerugian PT. Harun sebesar Rp. 125.000.000 – Rp. 89.287.500 = Rp. 35.712.500

Persentase penurunan
= (Harga awal – Harga akhir) × 100%
Harga awal
= Rp. 125.000.000 – Rp. 89.287.500 × 100%
Rp. 125.000.000
= Rp. 35.712.500 × 100%
Rp. 125.000.000
= 0,2857 × 100% = 28,57%

3. Jika, maintenance margin sebesar 30%, berapa harga saham PT Hanan sebelum
PT harun menerima margin call?

Marjin Pemeliharaan = Nilai pasar sekuritas – Jumlah Pinjaman / Nilai pasar sekuritas
30% = Nilai pasar sekuritas – Rp. 75.000.000 / Nilai pasar sekuritas
30% × Nilai pasar sekuritas = Nilai pasar sekuritas – Rp. 75.000.000
0,7 × Nilai pasar sekuritas = Rp. 75.000.000
Nilai pasar sekuritas = Rp. 75.000.000 / 0,7
Nilai pasar sekuritas = Rp. 107.142.857 untuk 35.715 lembar
Nilai pasar saham jika margin sampai mencapai margin pemeliharaan 30%
adalah sebesar Rp. 107.142.857 untuk 35.715 lembar saham atau Rp. 3.000 per
lembar saham.

Harga saham sampai mencapai margin pemeliharaan disebut dengan harga panggilan
margin (margin call price). Nilai harga panggilan margin (margin call price) dapat
dihitung lebih sederhana dengan rumus sebagai berikut :

Margin call price = Jumlah Pinjaman / Jumlah lembar (1 – Marjin pemeliharaan)


Margin call price = Rp. 75.000.000 / 35.715 lembar (1- 0,3)
Margin call price = Rp. 75.000.000 / 35.715 lembar (0,7)
Margin call price = Rp. 75.000.000 / 25.000
Margin call price = Rp. 3.000 per lembar

3. Selama lima tahun terakhir, anda memiliki dua saham yang rates of return
tahunannya ialah sebagai berikut.

Tahun Saham A Saham B


1 0,19 0,08
2 0,08 0,03
3 -0,12 -0,09
4 -0,03 0,02
5 0,15 0,04

Diminta:
1. Hitunglah rates of return tahunan menggunakan metode arithmetic mean untuk
setiap stoknya? Setelah dihitung, menurut anda saham mana di antar ke dua
saham tersebut yang paling diminati?

Rate of return tahunan Saham A menggunakan metode arithmetic mean

Ket :
R = Rate of return
N = jumlah return hiatoris

= (R1 + R2 + R3 + R4 + R5)
N
= (0,19 + 0,08 + (-0,12) + (-0,03) + 0,15)
5
= 0,27 = 0,054 atau 5,4%
5

Rate of return tahunan Saham B menggunakan metode arithmetic mean

Ket :
R = Rate of return
N = jumlah return hiatoris

= (R1 + R2 + R3 + R4 + R5)
N
= (0,08 + 0,03 + (-0,09) + 0,02 + 0,04)
5
= 0,08 = 0,016 atau 1,6%
5

Saham yang paling diminati

Rate of return adalah tingkat pengembalian atau tingkat bunga yang diterima investor
atas investasi yang tidak diamortisasikan. Dari pihak investor tinggi rendahnya rate of
return merupakan pencerminan oleh tingkat resiko.

Jadi menurut saya berdasarkan perhitungan kedua saham tanpa memperhitungkan


perhitungan formal lainnya, maka saham yang paling banyak diminati adalah
saham B. Karena Rate of returnnya lebih rendah yaitu 1,6% sedangkan rate of return
Saham A sebesar 5,4%. tingkat return yang tinggi juga akan menimbulkan resiko yang
tinggi juga. Hubungan tingkat risiko dan return harapan merupakan hubungan yang
bersifat searah dan linear. Artinya semakin besar risiko suatu aset maka semakin besar
pula returnnya.

Namun kita kembali ke investornya terlebih dahulu, apabila ia yakin dan suka dengan
saham tersebut. Dia akan memilih Saham A dengan rate of return yang tinggi dengan
menanggung segala resiko yang akan ia hadapi.

2. Hitunglah standar deviasi rates of return tahunnya untuk setiap saham?


Berdasarkan perhitungan tersebut, saham mana yang lebih disukai?

Saham A
Tahun Rt (Rt-E(R))^2
1 0,19 (0,19 – 0,054)^2 = 0,018496
2 0,08 (0,08 – 0,054)^2 = 0,000676
3 -0,12 (-0,12 – 0,054)^2 = 0,030276
4 -0,03 (-0,03 – 0,054)^2 = 0,007056
5 0,15 (0,15- 0,054)^2 = 0,009216
E(R) = 0,054 Σ(Rt-E(R))^2 = 0,06572

σ = SD = √0,06572
(5-1)
= √0,01643
= 0,1281795616

Saham B
Tahun Rt (Rt-E(R))^2
1 0,08 (0,08 – 0,016)^2 = 0,004096
2 0,03 (0,03 – 0,016)^2 = 0,000196
3 -0,09 (-0,09 – 0,016)^2 = 0,011236
4 0,02 (0,02 – 0,016)^2 = 0,000016
5 0,04 (0,04- 0,016)^2 = 0,000576
E(R) = 0,016 Σ(Rt-E(R))^2 = 0,01612

σ = SD = √0,01612
(5-1)

= √0,00403
= 0,063482281

Saham yang paling disukai :

Risiko didefinisikan sebagai penyimpangan atau deviasi dari hasil yang


diekspektasikan. Rumus yang banyak digunakan untuk menghitung risiko konsep ini
adalah deviasi standar (standar deviation)

Dapat dilihat dari hasil deviasi standar diatas bahwa risiko yang paling kecil adalah
risiko saham B sebesar 0,063482281 sedangkan risiko saham A sebesar 0,1281795616.
Maka dapat disimpulkan bahwa investor lebih menyukai saham yang tingkat risikonya
rendah, jadi saham yang paling disukai adalah saham B dengan nilai risiko yang
lebih rendah.

3. Hitunglah Koefisian variasi untuk setiap sahamnya? Dengan ukuran risiko


relative tersebut, saham mana yang lebih disukai?

Saham A :

Koefisien variasi (coefficient of variation) saham A dapat dihitung sebagai berikut.


Return ekspektasian yang sudah dihitung adalah E(R) = 0,054 dan risiko sebesar yang
sudah dihitung adalah SD = 0,1281795616. Dengan demikian koefisien variasi saham
A adalah sebesar
CV = 0,1281795616
0,054
= 2,373696

Saham B :

Koefisien variasi (coefficient of variation) saham A dapat dihitung sebagai berikut.


Return ekspektasian yang sudah dihitung adalah E(R) = 0,016 dan risiko sebesar yang
sudah dihitung adalah SD = 0,063482281. Dengan demikian koefisien variasi saham A
adalah sebesar

CV = 0,063482281
0,016
= 3,967642

Saham yang paling disukai :

Dari rumus koefisien variansi (coefficient of variation) dapat diartikan bahwa semakin
kecil nilai CV semakin baik aset tersebut. Semakin kecil CV menunjukkan semakin
kecil risiko dan semakin besar return ekspektasiannya.

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa CV yang paling kecil dimiliki oleh
Saham A sebesar 2,373696 sedangkan CV saham B sebesar 3,967642. Maka dapat
disimpulkan bahwa investor lebih menyukai saham yang baik asetnya. Jadi saham
yang paling disukai adalah saham A dengan nilai CV rendah yang menunjukkan
semakin kecil risiko dan semakin besar return ekspektasiannya.

4. Hitunglah rates of return dengan menggunakan metode geometric mean untuk


setiap sahamnya? Diskusikan perbedaan di antara return arithmetic
mean dan return geometric mean untuk setiap sahamnya?

Rumus :
RG = [(1 + R1) × (1 + R2) × .... × (1 + Rn)]¹/n – 1

Notasi :
RG = rata-rata geometrik
Ri = return untuk periode ke-i
n = jumlah dari return

Rate of return tahunan Saham A menggunakan metode geometric mean

ER = [(1 + 0,19) × (1+0,08) × (1-0,12) × (1-0,03) × (1+0,15)]^⅕ - 1


= [1,19 × 1,08 × 0,88 × 0,97 × 1,15]^⅕ - 1
= 1,261603728^⅕ - 1
= 1.0475737146594 – 1
= 0,0475737146594

Rate of return tahunan Saham B menggunakan metode geometric mean


ER = [(1 + 0,08) × (1+0,03) × (1-0,09) × (1+0,02) × (1+0,04)]^⅕ - 1
= [1,08 × 1,03 × 0,91 × 1,02 × 1,04]^⅕ - 1
= 1,0738308672^⅕ - 1
= 1.0143484659043 – 1
= 0,0143484659043

Perbedaan di antara return arithmetic mean dan return geometric mean untuk
setiap sahamnya

• Metode arithmetic mean kadangkala bisa menyesatkan terutama jika pola distribusi
return selama suatu periode mengalami prosentase perubahan yang sangat
fluktuatif. Sedangkan metode geometric mean, yang bisa mengambarkan secara
lebih akurat “nilai rata-rata yang sebenarnya” dari suatu distribusi return selama
suatu periode tertentu.
• Hasil perhitungan return dengan metode geometric mean lebih kecil dari hasil
perhitungan metode arithmetic mean.
• Penghitungan tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan
kumulatif sebaiknya menggunakan metode geometric mean. Sedangkan arithmetic
mean, akan lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata-rata aliran return yang
tidak bersifat kumulatif.

Perbandingan hasil rate of return saham A dan saham B dengan menggunakan


kedua metode adalah sebagai berikut :

Saham A
Metode aritmatika = 0,054 atau 5,4%
Metode geometri = 0,0475737146594 atau 4,76%

Saham B
Metode aritmatika = 0,016 atau 1,6%
Metode geometri = 0,0143484659043 atau 1,43%

Kesimpulan :
Hasil perhitungan rate of return dengan menggunakan metode geometri lebih kecil dari
hasil perhitungan metode arithmetic mean.

SUMBER :
• BMP EKSI4203 (Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi 3) Modul 2
Halaman 2.1 – 2.13 dan Modul 3 Halaman 3.3 – 3.16
• https://docplayer.info/amp/12621-Topik-pembahasan-2-51.html
• https://asrofi.web.id/cara-menghitung-persentase-kenaikan-harga/amp/
• https://www.cara.aimyaya.com/2019/02/cara-menghitung-persentase-
penurunan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai