Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN JUDUL

MAKALAH IPS

UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI UNTUK


MEMPERKOKOH KEHIDUPAN BANGSA

Oleh:
Nam : Firdaus Apri
a
Kelas : IX – H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha


Penyayang, karena berkat rahmat-Nya, penulis bisa menyusun dan
menyajikan Makalah yang berisi tentang “Upaya Menghadapi
Globalisasi Untuk Memperkokoh Kehidupan Bangsa”. Adapaun
tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagi wujud dari
pertanggungjawaban penulis atas tugas mata pelajaran IPS sebagai
syarat untuk memenuhi aspek penilaian. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan informasinya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini


masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna menyempurnakan Makalah ini dan dapat
menjadi acuan dalam menyusun Makalah atau tugas-tugas
selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN.......................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pastinya kalian tahu kalau globalisasi adalah fenomena
yang tidak bisa dihindari. Globalisasi datang seiring dengan
pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan. Globalisasi
mempengaruhi berbagai aspek, mulai dari teknologi
komunikasi dan informasi, ekonomi, sosial, budaya, bahasa,
dan masih banyak lainnya. Pada artikel ini, kita akan bahas
beberapa upaya untuk menghadapi globalisasi dalam
memperkokoh kehidupan kebangsaan kita.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari
kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad
Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekedar definisi kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses
sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-
eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat.

1
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai
sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa,
sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau
curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi
tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling
mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis
akanmengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil
makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain
adalah kapitalisme dalambentuk yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil
makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu globalisasi?
2. Apa dampak globalisasi?
3. Bagaimana usaha untuk memperkokoh kehidupan bangsa
dalam menghadapi tantangan globalisasi ?
4. Apa upaya pemerintah dalam menangani masalah
globalisasi?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPS dan juga sebagai
referensi bagi para pembaca dalam mendapatkan

2
pengetahuan tentang globalisasi dalam memperkokoh
kehidupan bangsa.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Globalisasi


Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda
atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), sehingga bergantung dari sisi mana
orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah,atau proses alamiah yang
akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan
baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang
dimaksudkan orang dengan globalisasi: Internasionalisasi:
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap
mempertahankan identitasnya masing-masing, namun
menjadi semakin tergantung satu sama lain. Liberalisasi:
Globalisasi juga diartikan dengan semakin
diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif
ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai
semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke

4
seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia. Westernisasi: Westernisasi
adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga
mengglobal. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas:
Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas.
Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih
mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang
kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan
sekadar gabungan negara-negara.
Secara historis globalisasi berarti meluasnya
pengaruh suatu kebudayaan atau agama ke seluruh penjuru
dunia. Globalisasi yang terjadi sekarang dimungkinkan
oleh penggunaan media elektronik dalam mengirim dan
menerima informasi. Efeknya adalah bahwa ruang dan
waktu menjadi kecil,Apa yang terjadi di satu belahan
dunia akan mempengaruhi belahan lainnya. Para ahli
komunikasi menyebutnya sebagai gejala time-space
compression atau menyusutnya ruang dan waktu. Globalisasi
adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait,
dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
Negara.

2.2 Dampak Globalisasi


Globalisasi membawa dampak positif dan negatif pada
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pada setiap aspek

5
yang terpengaruh oleh arus globalisasi, selalu memunculkan
kedua dampak tersebut, baik secara positif maupun negatif.
1. Dampak positif globalisasi antara lain:
a. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
b. Mudah melakukan komunikasi
c. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
d. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
e. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
f. Mudah memenuhi kebutuhan
2. Dampak negatif globalisasi antara lain:
a. Informasi yang tidak tersaring
b. Perilaku konsumtif
c. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
d. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang
buruk
e. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

2.3 Upaya Menghadapi Globalisasi untuk Memperkokoh


Kehidupan Bangsa
Globalisasi faktanya membawa dampak yang besar
bagi kehidupan kelompok masyarakat juga pada setiap
individu. Kenapa bisa begitu? Karena di era globalisasi
seperti sekarang, seorang remaja seperti kalian dapat dengan
mudah mengakses berita-berita, musik, film, dan gaya hidup
masyarakat di negara lain melalui internet. Percepatan dan
keterbukaan arus informasi inilah yang kemudian mengubah
gaya hidup dan cara pandang seseorang.

6
Globalisasi membawa masyarakat pada keadaan
culture shock atau gegar budaya, di mana masyarakat dalam
keadaan tidak siap atau terkejut dengan kebudayaan baru
yang masuk di kehidupan sehari-hari mereka. Akibatnya,
kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma lama yang berlaku
mulai pudar karena masuknya budaya asing. Lalu, upaya apa
yang harus dilakukan oleh negara juga kita sebagai
masyarakat dalam menghadapi dan menyikapi dampak-
dampak globalisasi dengan baik?
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai remaja
dalam menghadapi globalisasi, diantaranya:
1. Mencintai produk dalam negeri
Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang bisa
dikembangkan untuk menghindari gaya hidup ala Barat
yang berlebihan.
2. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai,
norma, dan keyakinan agama
Untuk menghadapi globalisasi dan kemajemukan budaya,
semua orang harus bisa menyaring kebudayaan asing
sesuai dengan kebudayaan lokal.
3. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan
baik
Cinta akan nilai-nilai pancasila akan membantu kita untuk
tetap menghormati budaya Indonesia meski sudah banyak
budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
Negara dengan pemerintahannya pun turut
bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang harus jadi
perhatian pemerintah, seperti:

7
1. Memprioritaskan pemulihan ekonomi
Jika kita ingin Negara memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas, pastinya aspek ekonomi menjadi salah
satu prioritas utama. Jika tidak, banyak konsekuensi yang
akan dihadapi, seperti:
a. Meningkatnya harga barang-barang (inflasi yang
tinggi),
b. Pengangguran yang semakin membengkak
c. Kemiskinan yang semakin memilukan,
d. Pertumbuhan ekonomi yang masih rendah.
e. Potensi konflik di masyarakat yang semakin tinggi
2. Meningkatkan daya potensi nasional
Dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah,
sudah seharusnya negara kita menjadi negara yang
mampu memenuhi segala kebutuhannya secara mandiri.
Tentunya dengan kualitas sumber daya manusia yang
mampu mengolah sumber daya alam yang kita miliki,
bukan lagi bergantung pada pihak asing.
3. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan
Contohnya dengan menyediakan jaringan informasi yang
menghubungkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah,
BUMN, juga swasta baik dari dalam maupun luar negeri.
Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk dalam
negeri kita.
4. Meningkatkan pengembangan usaha mikro
Indonesia memiliki potensi dan kekuatan pada ranah
usaha mikro. Usaha-usaha mikro memiliki beberapa
keunggulan, seperti menjadi penyedia barang-barang

8
murah untuk rumah tangga maupun ekspor, efisiensi dan
fleksibilitas yang tinggi, semangat usaha tinggi,
profitabilitas yang tinggi, serta kemampuan pengembalian
pinjaman yang tinggi.
5. Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Tujuannya adalah untuk menciptakan regulasi baru dalam
menjunjung tinggi supremasi hukum, pengakuan terhadap
hak-hak asasi manusia, hak kepemilikan, kebebasan
berusaha, dan hak-hak masyarakat sipil.
6. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional
Tujuannya guna memperdalam kerja sama untuk saling
menguntungkan, mendorong proses globalisasi
perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi dan
teknologi.

2.4 Upaya Pemerintah menghadapi Era Globalisasi dan


perkembangan IPTEK
Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan
IPTEK, pemerintah menetapkan beberapa kebijakan seperti
termuat dalam GBHN sebagai berikut :
1. Bidang Ekonomi
Kebijakan bidang ekonomi dalam upaya menghadapi
tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
a. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi
global sesuai kemajuan teknologi dengan
membangun keunggulan kompetitif berdasarkan
keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan
agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di

9
setiap daerah terutama pertanian dalam arti luas,
kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta
industri kecil serta kerajinan rakyat.
b. Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan
dan investasi dalam rangka meningkatkan Persaingan
global dengan membuka aksesibilitas yang sama
terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap
rakyat, dan seluruh daerah melalui keunggulan
kompetitif terutama berbasis keunggulan sumber daya
manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan
diskriminatif dan hambatan.
2. Bidang Politik
Kebijakan bidang politik dalam upaya menghadapi
tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
a. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang
bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional,
menitikberatkan pada solidaritas antar negara
berkembang mendukung perjuangan kemerdekaan
bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala
bentuk, serta kerja sama internasional bagi
kesejahteraan rakyat.
b. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala
bidang untuk menghadapi perdagangan bebas,
terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA,
AFEC dan WTO.
c. Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia,
sarana dan prasarana penerangan khususnya di luar

10
negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan
Nasional di Forum Internasional.
3. Bidang Agama
Kebijakan bidang Agama dalam upaya menghadapi
tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui
penyempurnaan sistem pendidikan agama, sehingga
lebih terpadu dan integral dengan sistem pendidikan
nasional dengan didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai.
b. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga
keagamaan dalam ikut mengatasi dampak perubahan
yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk
memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa,
serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
4. Bidang Pendidikan
Kebijakan bidang Pendidikan dalam upaya
menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan
IPTEK antara lain :
a. Meningkatkan kemampuan akademik dan
kesejahteraan tenaga kependidikan sebagai tenaga
kependidikan sebagai tenaga pendidikan mampu
berfungsi secara optimal terutama dalam
peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti
agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan
tenaga pendidikan.

11
b. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang
diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun
pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan
yang efektif dan efisien dalam menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
5. Bidang Sosial Budaya
Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya
menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan
IPTEK sebagai berikut :
a. Mengembangkan dan membina kebudayaan
Nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari
warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional
yang mengandung nilai-nilai universal, termasuk
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan
hidup bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara.
b. Memberantas secara sistematis perdagangan dan
penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang
dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya
kepada produsen, pengedar dan pemakai. Melindungi
segenap generasi muda dari bahaya destruktif,
terutama bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-
obatan terlarang dan narkotika lainnya melalui
gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran
masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkotika.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas adalah sebagai
berikut:
1. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
(benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di
dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi
kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi
mana orang melihatnya.
2. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas Negara.
3. Globalisasi memliki dampak, yaitu ada dampak positif
dan ada dampak negatif sehingga perlu campur tangan
pemerintah agar globalisasi tidak menjadi masalah yang
rumit di Indonesia

3.2 Saran
Adapaun saran yang dapat kami sampaikan adalah
bahwa sebagai manusia kita harus pandai menyaring
kembali apapun bentuk perbedaan atau hal asing yang
masuk ke negara kita sehingga kita tidak terkena dampak
dari globalisasi dan apapun bentuknya, kita harus tetap

13
mendukung budaya asli Negara Indonesia karena itu
adalah bentuk warisan nenek moyang kita.

14

Anda mungkin juga menyukai