Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nadilla Febriani Anistasya

NIM : 21512132
“Resume Sistem dan Struktur Bangunan”

GRID

Grid struktur merupakan jarak


perletakan komponen-komponen perkuatan
bangunan (misalnya kolom dan balok) pada
sebuah bangunan. Grid kolom berarti jarak
antarkolom satu dengan kolom lainnya. Jarak
yang digunakan tidak harus sama antar satu
kolom dengan kolom lainnya, namun juga bisa
dengan jarak yang berirama tertentu.
Tujuan merencanakan grid struktur ialah
untuk mendapatkan efisiensi dalam penggunaan
sistem struktur maupun material yang nantinya
digunakan dalam bangunan.
Berikut ini ialah dimensi grid struktur.
• 3 m = Tegel, kayu
• 4 m = Concrete, kayu (fabrikasinya 3/4 m, daya lendutnya lebih rendah)
• 5m

Orientasi Grid dapat berdasarkan beberapa hal sebagai berikut.


1. Jalan
2. Kontur
3. Sungai
4. Arah mata angin
5. Arah datangnya sinar matahari
6. Arah kecepatan angin
7. Arah kiblat
8. Filosofi Adat Tradisional Lokal
10. Vista, dll.

Peletakkan Kolom dan Balok


• Kolom
Kolom selalu ada di letak garis grid.
1. Kolom Induk : Pertemuan antar massa
2. Kolom Anak : 1/2 dari balok induk
• Balok
1. Balok Induk : dibuat untuk menghubungkan antar dua kolom dan menyalurkan
beban langsung ke kolom. berada di atas kolom induk.
2. Balok Anak : dibuat untuk menghubungkan antar dua balok induk dan membantu
menyalurkan beban pelat ke balok induk.min 25m² (5×5)
KONSTRUKSI ATAP
Tiga komponen penyusun atap:

1. Struktur Atap (rangka atap dan penopang rangka atap);


2. Penutup Atap (genteng,polikarbonat);
3. Pelengkap Atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang)

A. Struktur atap

Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-


beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka
atap.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu: struktur dinding (sopi sopi)
rangka kayu, kuda-kuda dan rangka kayu, struktur baja konvensional, struktur baja
ringan. Diluar itu ada pula struktur dak beton yang biasa digunakan untuk atap
datar.

Atap dan bagian-bagiannya:

a. Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,
orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda.
Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda.
Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan
dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-
kuda, sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk
yang tersedia.
Gording Kayu
• Gording kayu biasanya memiliki dimensi panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm
dan lebar 10 cm.
• Jarak antar gording kayu : 1,5 s.d. 2,5 m.
Gording Baja Profil
• Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) panjang satu batang sekitar
6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm.
• Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d.
12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm.

b.Jurai
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework yang
disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar.

c.Sagrod
Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua
ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser
(diperpanjang/diperpendek).

d. Usuk/kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya
ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4
m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada
arah tegak lurus gording.

e. Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3
m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke
usuk/kaso.

f. Penutup Atap
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus
mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian
hujan.

B. Penutup Atap

Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan


sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Dua faktor
utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan penutup atap adalah faktor
keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan dan faktor
keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan).
Faktor lain adalah kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan
desain dari penutup atap juga memberi pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi
kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut kemiringan.

C. Komponen Pelengkap Atap


Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga estetis.:

• Talang
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah
disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke
bawah melalui pipa vertikal.
• Lisplang
Dari segi konstruksi,lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh,tidak berubah) dari
susunan kasau. Dari segi estetika,lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar
dibawah susunan genteng/bahan penutup atap lain.

❖ Beban Atap
Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu:
1. Beban berat sendiri (bahan rangka,penopang rangka,dan penutup atap),
2. Beban angin tekan dan angin hisap,dan
3. Beban bergerak lain (berat manusia saat pemasangan dan pemeliharaan).

❖ Bentuk Atap
Bentuk atap berdasarkan kemiringan :
1. Atap Datar (kemiringan 0°- 4°) karakter:
- Sederhana dari segi pembuatan dan penampakkannya.
- Biaya per m2 lebih murah (pemakaian bahan lebih hemat)
- Ruangan cenderung panas karena umumnya atap datar menggunakan bahan
metal (mempunyai penyaluran panas yang rendah sehingga panas matahari
langsung dialirkan kedalam ruang);
- Ada 2 jenis penutup,yaitu atap beton dan atap metal. Atap beton lebih mahal
tetapipenyaluran panasnya lebih tinggi.

2. Atap Miring,(tinggi atap sama dengan /lebih dari setengah lebar bangunan)
karakter:
- Konstruksi atap lebih rumit
- Membutuhkan jumlah material yang lebih banyak
- Ruang di bawah lebih dingin karena adanya rongga di dalamnya;
- Pilihan bahan ada 2 yaitu tanah liat (genteng) dan bahan pengganti seperti
beton,bitumen,kayu keras (sirap),dan lembaran baja tipis yang dibentuk seperti
genteng pilihan model atap:pelana,perisai,kerucut,kombinasi beberapa tipe

❖ Pembagian Atap Menurut bahannya


• Kayu
• Steel/ baja
• Beton

❖ Pembagian Atap erdasarkan bentuknya


• Atap datar (flat roof)
• Atap miring
• Domes
• Cable- staye
• Suspension
• Arches and vaults
ATAP BENTANG LEBAR

Terdapat 8 jenis sistem struktur bentang lebar, yaitu sistem struktur kabel, busur
(arch), kubah (dome), cangkang (shell), pneumatik, membran, spaceframe, dan
folded plate.
1. Sistem Stuktur Kabel
Sistem struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja
berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dan lain-lain
yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah
bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan
tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan
kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.
Jenis – Jenis struktur kabel :
• Struktur kabel non-pretension, adalah struktur kabel yang tidak diregang
sebelum maupun sesudah diberi beban luar. Contohnya adalah kabel yang
tergantung bebas. Kabel non-pretension dibagi menjadi:
• Struktur kabel pretension, dimana struktur kabel
• Konstruksi kabel-jaring, dimana pada lengkungan kabel
jaring satu arah, maka pembebanan juga satu arah dengan
satu poros. Pembebanan ke arah lainnya secara konstruktif
tidak efektif.
• Pada lengkungan sinklastik, poros dari struktur ini sudah menjadi dua arah.
Begitu juga dengan pembebanannya. Pada bidang ini, konstruksi akan menjadi
minimal bila gaya kedua arah sama besarnya.
• Pada lengkung antiklastik, kabel-kabel yang satu arah akan menerima beban
sedangkan kabel-kabel yang kea rah lainnya akan berfungsi sebagai peregang
sebelum terjadi peregangan.

2. Sistem Struktur Busur (Arch)


Sistem struktur busur (arch) adalah sistem struktur yang berupa elemen
garis yang berbentuk busur dengan lenting tertentu dimana kekuatan lentingan
yang ada mampu menahan beban tekan yang cukup besar. Sistem struktur ini
memiliki 2 tumpuan beban pada kedua kaki tempat ia berpijak.
Jenis-jenis Sistem Tumpuan Beban pada Busur
• Busur 2 sendi. Pada sistem busur 2 sendi, merupakan sistem dengan kondisi
tumpuan yang fleksibel. Merupakan sistem yang menguntungkan apabila terjadi
perubahan-perubahan kecil seperti suhu yang mengakibatkan memuainya busur.
• Busur terjepit. Busur dengan sistem terjepit bercirikan kaku, terjadi momen pada
tumpuan yang mengakibatkan resiko yang terjadi apabila terdapat perubahan
suhu, busur tidak dapat menyesuaikan pemuaian yang terjadi sehingga rentan
patah Pada umumnya busur dengan sistem terjepit dipakai untuk bentang
kecil,dan jarang digunakan karena pada dasarnya arsitektur modern menghindari
terjadinya momen.
• Busur 3 sendiri. Merupakasn kondisi tumpuan yang paling fleksibel dan paling
sering diterapkan dalam konstruksi karena sistem ini dapat mengantisipasi
perubahan suhu dengan sangat baik, selain itu,sistem ini sangat baik digunakan
untuk bentangan yang besar karena stabil dan fleksibel dibandingkan dengan
kedua sistem lainnya.
Jenis struktur ini sering sekali digunakan bersamaan dengan space
frame, kabel, atau folded plate untuk memberikan bentuk yang stabil. Busur juga
menjadi dasar bagi pengembangan struktur kubah. Material yang bisa digunakan
dalam sistem struktur busur ini adalah batu atau batu bata (masonry), beton, baja,
atau kayu.

3. Sistem Struktur Kubah (Dome)


Sistem struktur kubah (dome) adalah struktur hemispherical yang berkembang
dari lengkungan. Kubah adalah salah satu bentuk yang paling efisien untuk
menutupi daerah yang luas, karena dapat membungkus jumlah maksimum ruang
dengan luas permukaan minimum
Jenis – Jenis Struktur Dome
• Oval Dome
• Polygonal Dome
• Saucer Dome
• Parabolic Dome
• Sail Dome
• Umbrella Dome
• Onion Dome
• Corbel Dome
• Geodesic Dome
Sistem Penyaluran Gaya pada Sistem Struktur Kubah

4. Sistem Struktur Cangkang (shell)


Sistem struktur cangkang (shell) adalah bentuk struktural tiga dimensi yang
memiliki sifat kaku dan tipis, serta memiliki permukaan lengkung. Pada dasarnya,
sistem struktur cangkang diambil dari bentuk yang ada di alam seperti kulit telur,
tempurung buah kelapa, cangkang kepiting, cangkang keong, dan sebagainya.
Sistem struktur ini memiliki pelat yang melengkung ke satu arah atau lebih, yang
tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangnya.
Bentuk umum yang pertama yang digunakan dalam sistem struktur
cangkang adalah bentukan yang permukaannya berasal dari kurva yang diputar
terhadap satu sumbu. Kedua, bentuk yang permukaannya translasional, yang
dibentuk dengan menggeserkan
kurva bidang di atas kurva
bidang lainnya (misalnya
permukaan bola eliptik dan
silindris). Ketiga, bentuk yang
permukaannya dibentuk untuk
menggeserkan dua ujung
segmen garis pada dua kurva
bidang (misalnya permukaan
bentuk hiperbolik paraboloid dan
kinoid). Terakhir, bentukbentuk
lain yang merupakan kombinasi
dari yang telah disebutkan
diatas.
Ada beberapa macam
bahan yang dapat digunakan untuk membangun sistem struktur cangkang (shell)
ini, yaitu material yang dapat dilengkungkan seperti beton bertulang, kayu, plastik,
ETFE, logam, atau tanah liat. Jika menggunakan material kayu, bentuk cangkang
dibentuk dengan permukaan bidang yang dibentuk oleh rangka-rangka yang
ditutup papan atau glued laminated. Namun diantara berbagai macam tersebut,
bahan yang paling sering digunakan karena paling mudah, awet, dan kuat dalam
membangun struktur cangkan adalah beton bertulang.
5. Sistem Struktur Pneumatik
Sistem struktur pneumatik adalah salah satu sistem struktur yang termasuk
dalam kelompok soft shell, dimana sistem struktur ini memiliki ciri khas semua
gaya yang terjadi pada membrannya berupa gaya tarik. Pada pneumatik, gaya
tarik terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dalam struktur pneumatic
dengan tekanan udara di luar struktur ini.

Kelompok Sistem Struktur Pneumatik


• Struktur yang ditumpu udara (air supported structure).
Disebut juga sebagai single membrane structure karena
struktur ini hanya menggunakan satu lapis membran
yang menutup ruangan secara fungsional dan
membutuhkan tekanan udara yang rendah.
• Struktur yang digembungkan udara (air inflated
structure). Disebut juga double membrane structure dan
membutuhkan tekanan udara yang lebih besar
dibandingkan dengan air supported structure sehingga
kadang sistem struktur ini sering juga disebut dengan
nama high pressure system. Sistem ini ditumpu oleh
kandungan udara yang bertekanan, dimana volume udara internal bangunan
sebesar tekanan udara biasa.
Perencanaan sistem struktur pneumatik dapat menggunakan material PVC
(polyvinyl chloride), yang memiliki titik lebur yang tinggi ketika dicampurkan
dengan polyethylene.

6. Sistem Struktur Membran


Sistem struktur membran adalah sistem struktur yang menggunakan
material membran. Sistem struktur ini memikul beban dengan mengalami
tegangan tarik. Membran yang digunakan dalam sistem struktur ini sangatlah tipis
sehingga sistem struktur ini tidak dapat menerima gaya tekan dan geser.
Jenis-jenis Sistem Struktur Membran
• Simple Saddle Type, merupakan jenis tenda dengan bentuk permukaan pelana
yang 15 ditentukan oleh 2 lengkung berlawanan saling tegak lurus.
• Ridge Type, merupakan tenda dengan permukaan pelana yang ditentukan oleh
2 lengkung berlawanan yang sejajar.
• Arch Type, merupakan jenis tenda dengan permukaan lengkung yang
ditentukan dengan pendukung utama sebuah/lebih busur dan tumpuan rendah.
• High Point Type, merupakan jenis tenda dengan permukaan lengkung yang
ditentukan dengan titik tumpuan/pendukung tinggi dan rendah yang biasa berupa
tiang yang lebih dari 1 buah.
Ada dua jenis material yang sering digunakan untuk struktur ringan, yaitu
kabel baja dan polyesterfibre (tekstil). Polyesterfibre dengan lapisan PVC
(Polyvinyl Chlonde) merupakan salah satu material yang umum digunakan untuk
sistem struktur membrane karena tahan terhadap debu atau kotoran, dan sistem
penenunan yang tahan terhadap sobekan.
7. Sistem Struktur Spaceframe
Sistem struktur spaceframe adalah sistem struktur yang dirakit dari elemen-
elemen linear yang disusun sedemikian rupa agar gaya dapat ditransfer secara
tiga dimensi ke tanah. Dalam beberapa kasus, sistem struktur space frame dapat
juga berupa dua dimensi
Tipe-tipe Sistem Struktur Space Frame
• Double Layer Grids, atau frame permukaan ruang datar, terdiri dari dua
jaringan planar anggota membentuk bagian atas dan bawah-lapisan sejajar
satu sama lain dan saling oleh anggota web vertikal dan miring.

• Design Parameters. Ada banyak faktor yang mempengaruhi parameter ini,


seperti jenis double-layer grid, rentang antara mendukung, cladding atap,
dan system proprietary yang digunakan.

• Braced Barrel Vaults, yang terdiri dari elemen yang diatur pada permukaan
silinder.

Material yang biasa digunakan untuk sistem struktur space frame adalah
baja, alloy alumunium, kayu khusus seperti kayu besi, jati, dll. Untuk titik tumpuan
space frame pada pondasi, material yang umum digunakan adalah jepitan/fixed
joint, sendiri, roll satu arah, per, roll dua arah, gantungan/suspension.
8. Sistem Struktur Folded Plate
Sistem struktur folded plate adalah rakitan
pelat datar kaku yang terhubung sepanjang tepi
hingga membentuk sedemikian rupa sehingga
membuat sistem struktur yang mampu membawa
beban tanpa perlu balok pendukung tambahan di
sepanjang tepi.
Arah beban dalam struktur lipat terjadi
melalui kondisi struktural dari pelat atau melalui
kondisi struktural dari parallel. Pada awalnya,
kekuatan eksternal akan ditransfer karena kondisi struktural pelat ke pinggir lebih
pendek dari satu elemen lipat. Di sana, reaksi sebagai kekuatan aksial dibagi
antara elemen yang berdekatan yang menghasilkan strain kondisi struktural dari
lembaran.
Jenis-jenis Sistem Struktur Bidang Lipat
➢ Folded plate 2 segmen.
➢ Folded plate 3 segmen.
➢ Bentuk Z.
➢ Dinding yang menerus dengan plat.
➢ Folded Plate yang meruncing ke ujung
(Tapered Folded Plate).
➢ Folded Plate penyangga tepi
(Edge Supported Folded Plate).
➢ Folded Plate Truss
➢ Rangka kaku Folded Plate.
Material Struktur pelat lipat dapat dibuat dari hampir semua jenis material.
Salah satu material yang banyak digunakan untuk plat lipat adalah beton bertulang.
Material ini paling baik digunakan karena dapat dengan mudah dibuat. Material lain
yang sering digunakan adalah baja, plastik, dan kayu

KESIMPULAN KLASIFIKASI

Anda mungkin juga menyukai