Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 21512132
“Resume Sistem dan Struktur Bangunan”
GRID
A. Struktur atap
a. Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,
orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda.
Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda.
Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan
dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-
kuda, sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk
yang tersedia.
Gording Kayu
• Gording kayu biasanya memiliki dimensi panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm
dan lebar 10 cm.
• Jarak antar gording kayu : 1,5 s.d. 2,5 m.
Gording Baja Profil
• Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) panjang satu batang sekitar
6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm.
• Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d.
12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm.
b.Jurai
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework yang
disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar.
c.Sagrod
Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua
ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser
(diperpanjang/diperpendek).
d. Usuk/kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya
ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4
m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada
arah tegak lurus gording.
e. Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3
m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke
usuk/kaso.
f. Penutup Atap
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus
mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian
hujan.
B. Penutup Atap
• Talang
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah
disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke
bawah melalui pipa vertikal.
• Lisplang
Dari segi konstruksi,lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh,tidak berubah) dari
susunan kasau. Dari segi estetika,lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar
dibawah susunan genteng/bahan penutup atap lain.
❖ Beban Atap
Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu:
1. Beban berat sendiri (bahan rangka,penopang rangka,dan penutup atap),
2. Beban angin tekan dan angin hisap,dan
3. Beban bergerak lain (berat manusia saat pemasangan dan pemeliharaan).
❖ Bentuk Atap
Bentuk atap berdasarkan kemiringan :
1. Atap Datar (kemiringan 0°- 4°) karakter:
- Sederhana dari segi pembuatan dan penampakkannya.
- Biaya per m2 lebih murah (pemakaian bahan lebih hemat)
- Ruangan cenderung panas karena umumnya atap datar menggunakan bahan
metal (mempunyai penyaluran panas yang rendah sehingga panas matahari
langsung dialirkan kedalam ruang);
- Ada 2 jenis penutup,yaitu atap beton dan atap metal. Atap beton lebih mahal
tetapipenyaluran panasnya lebih tinggi.
2. Atap Miring,(tinggi atap sama dengan /lebih dari setengah lebar bangunan)
karakter:
- Konstruksi atap lebih rumit
- Membutuhkan jumlah material yang lebih banyak
- Ruang di bawah lebih dingin karena adanya rongga di dalamnya;
- Pilihan bahan ada 2 yaitu tanah liat (genteng) dan bahan pengganti seperti
beton,bitumen,kayu keras (sirap),dan lembaran baja tipis yang dibentuk seperti
genteng pilihan model atap:pelana,perisai,kerucut,kombinasi beberapa tipe
Terdapat 8 jenis sistem struktur bentang lebar, yaitu sistem struktur kabel, busur
(arch), kubah (dome), cangkang (shell), pneumatik, membran, spaceframe, dan
folded plate.
1. Sistem Stuktur Kabel
Sistem struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja
berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dan lain-lain
yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah
bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan
tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan
kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.
Jenis – Jenis struktur kabel :
• Struktur kabel non-pretension, adalah struktur kabel yang tidak diregang
sebelum maupun sesudah diberi beban luar. Contohnya adalah kabel yang
tergantung bebas. Kabel non-pretension dibagi menjadi:
• Struktur kabel pretension, dimana struktur kabel
• Konstruksi kabel-jaring, dimana pada lengkungan kabel
jaring satu arah, maka pembebanan juga satu arah dengan
satu poros. Pembebanan ke arah lainnya secara konstruktif
tidak efektif.
• Pada lengkungan sinklastik, poros dari struktur ini sudah menjadi dua arah.
Begitu juga dengan pembebanannya. Pada bidang ini, konstruksi akan menjadi
minimal bila gaya kedua arah sama besarnya.
• Pada lengkung antiklastik, kabel-kabel yang satu arah akan menerima beban
sedangkan kabel-kabel yang kea rah lainnya akan berfungsi sebagai peregang
sebelum terjadi peregangan.
• Braced Barrel Vaults, yang terdiri dari elemen yang diatur pada permukaan
silinder.
Material yang biasa digunakan untuk sistem struktur space frame adalah
baja, alloy alumunium, kayu khusus seperti kayu besi, jati, dll. Untuk titik tumpuan
space frame pada pondasi, material yang umum digunakan adalah jepitan/fixed
joint, sendiri, roll satu arah, per, roll dua arah, gantungan/suspension.
8. Sistem Struktur Folded Plate
Sistem struktur folded plate adalah rakitan
pelat datar kaku yang terhubung sepanjang tepi
hingga membentuk sedemikian rupa sehingga
membuat sistem struktur yang mampu membawa
beban tanpa perlu balok pendukung tambahan di
sepanjang tepi.
Arah beban dalam struktur lipat terjadi
melalui kondisi struktural dari pelat atau melalui
kondisi struktural dari parallel. Pada awalnya,
kekuatan eksternal akan ditransfer karena kondisi struktural pelat ke pinggir lebih
pendek dari satu elemen lipat. Di sana, reaksi sebagai kekuatan aksial dibagi
antara elemen yang berdekatan yang menghasilkan strain kondisi struktural dari
lembaran.
Jenis-jenis Sistem Struktur Bidang Lipat
➢ Folded plate 2 segmen.
➢ Folded plate 3 segmen.
➢ Bentuk Z.
➢ Dinding yang menerus dengan plat.
➢ Folded Plate yang meruncing ke ujung
(Tapered Folded Plate).
➢ Folded Plate penyangga tepi
(Edge Supported Folded Plate).
➢ Folded Plate Truss
➢ Rangka kaku Folded Plate.
Material Struktur pelat lipat dapat dibuat dari hampir semua jenis material.
Salah satu material yang banyak digunakan untuk plat lipat adalah beton bertulang.
Material ini paling baik digunakan karena dapat dengan mudah dibuat. Material lain
yang sering digunakan adalah baja, plastik, dan kayu
KESIMPULAN KLASIFIKASI