Anda di halaman 1dari 16

DINAMIKA PELAKSAAN DAN

PELESTARIAN UUD 1945

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pendidikan Pancasila
Yang diampu oleh Bapak Budiono, M.Pd

Oleh:

1. ELISA VITTA SARI


2. USWATUN KHAZANAH
3. ANNISATUL KHOLIFAH
4. FAISAL SEPTIAN TRI.C.

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MARET 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia -
nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Dinamika Pelaksanaan dan
Pelestarian UUD 1945.” Tepat pada waktunya.

Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada.


1. Bapak Budiono, M.Pd. selaku dosen pembina mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Teman-teman Matematika angkatan 2022 atas kerjasamanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu demi
terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan kalian, amin.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena pengetahuan
yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu,kami harap kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Blitar, 19 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................i


Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.2.1 Apa pengertian dinamika pelaksanaan UUD 1945? .......................................... 1
1.2.2 Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde lama?.............. 1
1.2.3 Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde baru?...............1
1.2.4 Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa reformasi? ............. 1
1.2.5 Bagaimana cara melestarikan UUD 1945?........................................................1

1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2


1.3.1 Mengetahui ap aitu dinamika pelaksanaan UUD 1945 ..................................... 2
1.3.2 Mengetahui dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde lama .............. 2
1.3.3 Mengetahui dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde baru………...2
1.3.4 Mengetahui dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa reformasi ............... 2
BAB II Pembahasan ........................................................................................................ 3
2.1 Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 ................................................................................ 3
2.1.1 Pengertian dinamika pelaksanaan ........................................................................ 3
2.2 Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 pada Masa Orde Lama .......................................... 3
2.2.1 Awal Orde Lama dan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 .............................................. 3
2.2.2 Penyimpangan Orde Lama .................................................................................. 4
2.3 Dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada Masa Orde Baru ............................................ 5
2.3.1 Awal Kepemimpinan Soeharto............................................................................ 5
2.4 Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 pada Masa Reformasi……………………………7
2.4.1 Berakhirnya Kepemimpinan Soeharto…………………………………………......................7
2.5 Cara Melestarikan UUD 1945……………………………………………………………...8
2.5.1 Cara Pelestarian UUD di masyarakat………………………………………….11
2.5.2 Cara Pelestarian UUD di Rumah……………………………………………...11
BAB III Penutup ............................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Undang-Undang dasar 1945 memiliki peranan penting dalam pelaksaan


ketatanegraan dan kehidupan di Indonesia.Peranannya dapat dilihat dari
kandungan yang terdapat didalamnya.UUD 1945 mengandung cita-cita bangsa
indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-empat.Selain itu,
UUD 1945 juga mengandung nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan landasan
dalam kehidupan sehari-hari.dan UUD 1945 mempunyai pasal-pasal yang
digunakan untuk mengikat dan ayat yang dijelaskan dalam batang tubuh UUD
1945.
UUD 1945 terbentuk melalui sejarah yang sangat panjang melalui pasang
surutnya kejayaan bangsa dan masa-masa penderitaan penjajahan, dan masa-masa
perjuangan untuk merdeka,menentukan sendiri hidup dan masa depannya. UUD
1945 untuk pertamakalinya diberlakukan pada tanggal 18 Agustus 1945,
naskahnya pertamakali dimuat secara resmi dalam Berita negara yaitu berita
Republik Indonesia tahun II nomor 7 tanggal 15 Februari 1946

Dalam perkembangnya,batang tubuh UUD 1945 telah diamandemen


sebanyak empat kali.Amandemen yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas
hukum-hukum yang terkandung didalamnya,atau untuk membentuk suatu hukum
yang belum dijelaskan,demi penyempurnaan UUD 1945.Dengan dilakukannya
amandemen UUD 1945 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hukum dalam
pelaksanaan ketatanegaraan .Sehingga tidak ada celah untuk melakukan
pelanggaran terhadapnya.

Pelestarian Undang-Undang Dasar 1945 sangat diperlukan guna


membangun bangsa yang tertib hukum dan untuk menjadi warga negara yang
mencita-citakan kedaulatan bagi negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dinamika pelaksanaan UUD 1945?
1.2.2 Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde lama?
1.2.3 Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde baru
1
1.2.4 Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa reformasi?
1.2.5 Bagaimana cara melestarikan UUD 1945?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Apa itu dinamika pelaksanaan UUD 1945
1.3.2 Mengetahui dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde lama
1.3.3 Mengetahui dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde baru
1.3.4 Mengetahui dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa reformasi

1.3.5 Mengetahui cara melestarikan UUD 1945

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dinamika Pelaksanaan UUD 1945


2.1.1 Pengertian Dinamika pelaksanaan
Dinamika dapat diartikan keseluruhan perubahan dari seluruh komponen
masyarakat dari waktu ke waktu berupa perubahan nilai-nilai sosial,norma-norma
yang berlaku di masyarakat,pola-pola perilaku individu dan
organisasi,kemasyarakatan,lapisan-lapisan maupun kelas-kelas dalam
masyarakat,kekuasaan,dan wewenang,Dengan kata lain dinamika merupakan
perubahan sosial meliputi perubahan organisasi,sosial,status,lembaga,dan struktur
sosial masyarakat.
UUD negara adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam
negara dan merupakan huum dasar negara tertulis berisi aturan yang harus ditaati.
Hukum dasar Negara meliputi keseluruhansystem ketatanegaraan yang berupa
kumpulan peraturan yang membentukNegara dan mengatur
pemerintahannya.UUD merupakan dasar tertulis(convensi).
2.2 Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 pada Masa Orde Lama
2.2.1 Awal orde lama dan dekrit presiden 5 juli 1959

Ketika proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia


telah mengalami berbagai periode dan perubahan dalam sistem pemerintahan.
Pemerintahan pertama setelah proklamasi adalah Orde Lama. Orde lama
adalah era dalam sejarah politik Indonesia yang merujuk pada masa
pemerintahan Soekarno yang berlangsung mulai tahun 1945 hingga 1965.
Masa pemberlakuan ini menandai jatuhnya sistem politik demokrasi
parlementer dan diikuti keluarnya Dekrit 5 Juli 1959 yang berisi:
1.Menetapkan pembubaran konstituante
2.Menetapkan UUD 1945 berlaku Kembali dan menyatakan UUDS 1950 tidak
berlaku lagi
3.Pembentukan MPRS
serta lahirnya sistem politik demokrasi terpimpin.Walaupun UUD 1945 secara
yuridis formal sebagai hukum dasar tertulis yang berlaku di Indonesia
namun kenyataannya ketatanegaraan Indonesia tidak melaksanakan makna dari
3
UUD 1945 itu sendiri. Sejak itu mulai berkuasa kekuasaan Orde Lama yang
secara ideologis banyak dipengaruhi oleh paham komunisme. Hal ini nampak
adanya berbagai macam penyimpangan ideologis yang dituangkan dalam
berbagai bidang kebijaksanaan dalam negara.
Pada pertengahan dekade 1960-an timbul tuntutan yang semakin kuat
untuk merevisi sistem pemerintahan daerah agar sejalan dengan semangat
Demokrasi Terpimpin dan ideologi Nasionalis, Agama dan Komunis (Nasakom)
yaitu konsep politik yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno untuk
mengakomodasi tiga kekuatan politik terbesar pada waktu itu, yaitu kelompok
Partai Nasionalis, Agama, dan Komunis.
Pelaksanaan ideologi Nasakom dan doktrin negara dalam keadaan
revolusi. Sebagai hasil dari sifat permanen negara revolusioner, Presiden dipilih
untuk menjabat sebagai kepala dan pemimpin besarnya, dan dengan demikian,
presiden negara adalah untuk seumur hidup.
2.2.2 Penyimpangan Orde Lama
Penyimpangan pada masa orde lama:
1.Dengan diberlakukannya dekret presiden 5 juli 1959,maka presiden soekarno
mengeluarkan penetapan-penetapan yang mengakibatkan kekuasaannya semakin
kuat.
2.Pada tahun 1960 presiden menetapkan manifesto politik sebagai garis-garis
besar Haluan negara dengan penetapan presiden No.1 tahun 1960,padahal yang
berha menetapkan GBHN adalah MPR.
3.Keluarnya ketetapan No.III/MPRS/1963 tentang pengangkatan Ir.Soekarno
sebagai presiden untuk seumur hidup.
4.Pimpinan Lembaga-lembaga negara dijadikan Menteri-menteri negara
sedangkan presiden sendiri merangkup menjadi ketua Dewan Pertimbangan
Agung.
Banyak penyimpangan terjadi yang mengakibatkan memburuknya
keadaan politik dan keamanan serta kemerosotan ekonomi yang mencapai
puncaknya pada pemberontakan G30 S/PKI.Pemberontakan ini dapat digagalkan
melalui kekuatan-kekuatan yang melahirkan pemerintahan orde baru.

4
2.3 Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 pada Masa Orde Baru
2.3.1 Awal Kepemimpinan Soeharto

Gagalnya memperebutkan kekuasaan oleh G30 S/PKI itu telah dapat


diungkapkan dan dibuktikan,baik melalui siding pengadilan maupun bahan dan
keterangan lainnya,bahwa PKI lah yang mendalangi secara sadar dan berencana
coup d’etat itu,keadaan ekonomi makin tak terkendalikan.Dengan dipelopori oleh
pemuda/mahasiswa,rakyat menyampaikan “Tri Tuntutan Rakyat”(Tritura),yaitu;
1.Bubarkan PKI
2.Bersihkan Kabinet dari unsur-unsur PKI
3.Turunkan harga-harga/perbaiki ekonomi

Masa Orde Baru berada dibawah kepemimpinan Soeharto dalam misi


mengembalikan keadaan setelah pemberontakan PKI .Masa orde baru juga
mempelopori pembangunan nasional sehingga sering dikenal sebagai orde
pembangunan.MPRS mengeluarkan berbagai macam keputusan penting, antara
lain:
1.Tap MPRS No.XVIII/MPRS/1966 tentang kabinet Ampera yang menyatakan
agar presiden menugasi pengembangan Supersemar,Jenderal Soeharto untuk
segera membentuk kabinet Ampera.
2.Tap MPRS No.XVII/MPRS/1966 yang dengan permintaan maaf,menarik
Kembali pengangkatan pemimpi besar revolusi menjadi presiden seumur hidup.
3.Tap MPRS No.XX/MPRS/1966 tentang memorandum DPRGR mengenai
sumber tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan.
4.Tap MPRS No.XXII/MPRS/1966 mengenai penyederhanaan
kepartaian,keormasan,dan kekaryaan.
5.Tap MPRS No.XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran partai komunis
Indonesia dan pernyataan tentang partai tersebut sebagai partai terlarang diseluruh
wilayah Indonesia.dan larangan pada setiap kegiatan untuk menyebarluaskan atau
mengembangkan faham ajaran komunisme/Marxisme,Leninisme.
Pada saat itu bangsa Indonesia dalam keadaan yang tidak menentu baik
yang menyangkut bidang politik, ekonomi maupun keamanan. Dalamkeadaan
yang demikian inilah pada bulan februari 1967 DPRGR mengeluarkan suatu
resolusi yaitu meminta MPRS agar mengadakan sidang istimewa pada bulan
5
maret 1967. Sidang istimewa tersebut mengambil suatu keputusan sebagai
berikut:
1.Presiden Soekarno tidak dapat memenuhi tanggung jawab konstitusional dan
tidak menjalankan GBHN sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar
1945.
2.Sidang menetapkan berlakunya Tap.No.XV/MPRS/1966 tentang pemilihan
penunjukan wakil presiden dan tata cara pengangkatan pejabat presiden dan
mengangkat jenderal Soeharto.Pengembangan Tap.No.6 IX/MPRS/1966, sebagai
pejabat presiden berdasarkan pasal " Undang-Undang Dasar 1945
hinggadipilihnya presiden oleh MPR hasil pemilihan umum.
Dalam masa orde baru ini (1967-1997) pelaksanaan UUD 1945 belum
juga murni dan konsekuen,praktis kekuasaan presiden tidak secara
langsung.kekuasaan Lembaga tertinggi dan tinggi negara dibawah kekuasaan
presiden tetapi seluruhnya hamper dituangkan dalam mekanisme peraturan antara
lain:
1.UU no.16/1969 dan UU no 5/1975 tentang kedudukan DPR,MPR,DPRD.
2.UU no.3/1975 dan UU no.3/1985 tentang parpol dan golkar.
3.UU no.15/1969 dan UU no.4/1975 tentang pemilu.

Pada awal kekuasaan orde baru berupaya untuk memperbaiki nasib negara
dalam berbagai bidang.dibidang politik dilaksanakan pemilu yang dituangkan
dalam Undang-Undang No.15 tahun 1969 tentang pemilu.atas dasar ketentuan
undang-undang tersebut kemudian pemerintah orde baru berhasil mengadakan
pemilu pertama.pada awalnya bangsa Indonesia memang merasakan peningkatan
nasib bangsa dalam berbagai bidang melalui program negara yang disebut pelita
(pembangunan lima tahun).Namun lambat laun program-program negara disalah
gunakan untuk kekuasaan.Mulailah ambisi kekuasaan orde baru menjalar
keseluruh sandi-sandi kehidupan ketatanegaraan Indonesia.Kekuasaan orde baru
menjad otoriter namun seakan-akan dilaksanakan secara demokratis.

Penafsiran dan penuangan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 tidak


dilaksanakan sesuai amanat sebagaimana tertuang dan terkandung dalam Undang-
Undang Dasar tersebut melainkan dimanipulasikan demi kekuasaan.Bahkan
Pancasila pun diperalat demi legitimasi kekuasaan dan Tindakan presiden.Hal ini
6
terbukti dengan adanya ketetapan MPR No.11/MPR/1978.Tentang P-4 yang
dalam kenyataannya sebagai media untuk propaganda kekuasaan orde
baru.Realisasi UUD 1945 lebih banyak memberikan porsi atas kekuasaan
presiden,walaupun sebenarnya UUD 1945 tidak mengamanatkan demikian.
2.4 Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 pada Masa Reformasi
2.4.1 Berakhirnya Kepemimpinan Soeharto
Masa orde baru dibawah kepemimpinan presiden Soeharto sampai tahun 1998
membuat pemerintahan Indonesia tidak mengamanatkan nilai-nilai demokrasi seperti
yang tercantum dalam Pancasila,bahkan juga tidak mencerminkan pelaksanaan
demokrasi atas dasar norma-norma dan pasal-pasal 1945.Pemerintah dicemari leh
korupsi,kolusi,dan nepotisme (KKN).Keadaan tersebut membuat rakyat Indonesia
semakin menderita.Terutama karena adanya krisis moneter yang melanda Indonesia
yang membuat perekonomian Indonesia hancur.Hal itu menyebabkan munculnya
Gerakan yang dipelopori oleh generasi muda Indonesia terutama mahasiswa sebagai
Gerakan moral.
Setelah berakhirnya pemerintahan Soeharto terbuka kesempatan para pakar
untuk membicarakan perlunya Undang-Undang Dasar 1945 untuk dilakukan
amandemen.Beberapa pakar yang mengumumkan perlunya perubahan UUD 1945
antara lain:
Laica Marzuki (1999) berpendapat bahwa dalam menuju Indonesia baru yang
demokratis,perlu UUD 1945 diamandemenkan dengan pertimbangannya adalah :
1.UUD 1945 sementara,sebagaimana saat PPKI mengesahkan Undang-Undang Dasar
1945 dalam rapatnya,tanggal 18 Agustus 1945,di Gedung Pejambon,Jakarta,Ketua
PPKI Ir.Soekarno mengemukakan bahwa UUD yang disahkan rapat adalah UUD
yang bersifat sementara dan kelak akan dibuat UUD yang lebih lengkap dan
sempurna.
2.UUD 1945 menumbuhkan figur presiden yang dictatorial.hal ini terlihat dalam pasal
7 yang dapat digunakan oleh Soeharto untuk memegang jabatan presiden selama 32
tahun.Belajar dari sejarah Amerika dimana konstitusi Amerika (1787) semula tidak
membatasi masa jabatan presiden,namun mengalami perubahan yang disetujui oleh
kongres 12 Maret 1947 yang membatasi jabatan presiden dua kali empat tahun.
3.Mahkamah Konstitusi dibekali hak menguji undang-undang,dengan kedudukan
presiden yang kuat dalam sistem pemerintahan presidensial membutuhkan

7
perimbangan kekuasaan yang cukup kuat pula di pihak Mahkamah Konstitusi,yakni
membekali Mahkamah Konstitusi dengan kewenangan pengujian terhadap undang-
undang
Dalam kenyataannya, selama 32 tahun pemerintahan orde barumemberikan
kekuasaan yang maha dasyat kepada Presiden.Sehingga,hasilnya justru lebih parah
daripada yang terjadi pada masa orde lama.Dan, menurut Prof. muchsan pasti ada
sesuatu yang salah dalam UUD1945 yang mengakibatkan kerancuan dalam
kehidupan bernegara.Sehingga, UUD 1945 sebagai hukum dasar Negara harus
subjektif dantidak menimbulkan celah interpretasi yang salah.
Sebagai usaha untuk mengembalikan kehidupan negara yang berkedaulatan
rakyat berdasarkan UUD 1945,salah satu aspirasi yang terkandung didalam semangat
reformasi adalah melakukan amandemen terhadap UUD 1945,maka pada awal
globalisasi MPR telah mengeluarkan seperangkat ketetapan seara landasan
konstitusionalnya.
Dengan disah kannya perubahan UUD 1945, berarti Indonesiatelah melakukan
lompatan besar, karena bangsa Indonesia telahmempunyai UUD yang lebih sempurna
dari yang sebelumnya.Dengan pengesahan ini juga, berarti MPR telah menuntaskan
reformasi konstitusisebagai suatu langkah demokrasi dalam upaya menyempurnakan
UUD1945, menjadi konstitusi yang demokratis
2.5 Cara Melstarikan UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 di samping memuat aturan pokok yang
diperlukan bagi Negara dan Pemerintah, berisikan pula dasar filsafah negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.Dasar falsafah dan pandangan hidup tersebut
telah berakar dan tumbuh berabad-abad lamanya dalam kalbu dan sejarah bangsa
Indonesia dan telah ditempa dan diuji melalui perjuangan yang panjangdan penuh
pengorbanan.Kemantapan nilai-nilai Undang-Undang Dasar 1945 dan kebutuhan
yang tidak dapat disangkal untuk mempertahankan dan mengamankannya sangat
jelas dirasakan oleh generasi yang telah terpanggil untuk membelanya bahkan
melalui perjuangan fisik.Namun perlu tetap diusahakan agar generasi-generasi
yang akan dating dapat menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
Undang-Undang Dasar 1945. Ini merupakan tantangan utama yang kita hadapi
dalam pelestarian Undang-Undang Dasar 1945 untuk masa selanjutnya.Dalam

8
dunia yang kian menyempit, dimana hubungan antar manusia dan antar bangsa
menjadi kian intensif, membawa masalah-masalah yang semakin berkaitan , kita
kan dihadapkan kepada pengaruh aneka ragam pemikiran dan pendekatan yang
dapat berlawanan secara hakiki dengan pokok-pokok pikiran yang melandasi
Undang-Undang Dasar 1945.Karena itu harus dicegah agar kita tidak
menggunakan sistem nilai yang lain –asing—dalam mengukur pelaksanaan dan
kemantapan Undang-Undang Dasar 1945 .Jika hal itu terjadi, maka dapat
melahirkan tuntutan-tuntutan yang tak mungkin terpenuhi tanpa mengorbankan
jiwa dan asas kehidupan bangsa dan negara yang dilandasi oleh Undang-Undang
Dasar 1945 itu sendiri.

Adalah menjadi tugas kita semua — baik generasi tua maupun generasi
muda – untuk menjamin kelestarian Undang-Undang Dasar 1945. Bukan saja
sebagai himpunan serangkaian nilai-nilai luhur tetapi juga sebagai pegangan
hidup yang akan relevan dalam rangka tantangan-tantangan masa depan. Untuk
itu perlu dilaksanakan pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-
Undang Dasar 1945 kepad generasi ke generasi.Undang-Undang Dasar 1945
sunggguh cocok dan mampu memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia. Undang-
Undang Dasar 1945 memiliki dan memberikan landasan idiil yang luhur dan kuat
yang mampu memberikan gairah rangsangan kepada seluruh rakyat Indonesia
untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir maupun batin, ialah falsafah
Pancasila yang terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.Undang-Undang Dasar 1945 memiliki dan memberikan landasan struktural
yang kokoh yang menjamin stabilitas pemerintahan seperti digambarkan dalam
sistem dan mekanisme pemerintahan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar
1945.

Demikian juga Undang-Undang Dasar 1945 memiliki dan memberikan


landasan operasional yang mampu memberikan pengarahan dinamika yang jelas,
dan sesuai dengan perkembangan keadaan dan kemajuan zaman seperti yang
digariskan dalam mekanisme penyusunan penyusunan haluan-haluan negara serta
ketentuan-ketentuan di berbagai bidang kehidupam yang tercantum dalam pasal
Undang-Undang Dasar 1945.

9
Dengan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 secara mantaf, maka
dapatlah diciptakan staabilitas politik dan pemerintahan , yang merupakan syarat
mutlak bagi pelaksanaan dan berhasilnya pembangunan bangsa dalam rangka
mengisi kemerdekaan untuk mencapai cita-cita nasional, masyarakat adil dan
makmur berdasrakan Pancasila.Undang-Undang Dasar 1945 memang hanya
singkat dan tidak memuat ketentuan-ketentuan yan terperinci. Justru karena hanya
singkat dan terdiri dari hanya pokok-pokok itulah terletak kehikmatan,
keluwesan, dan ketahanan Undang-Undang Dasar 1945.

Hukum dasar tertulis (UUD) yang bersifat singkat, padat, utuh, dan luwes;
dalam sistem presidensial dengan mekanisme kepemimpinan nasionalnya yang
mantap, pola hubungan kerja sama fungsioanal yang khas antara lembaga negara;
kesemuanya ini memberikan kepastian akan sesuatu pemerintahan yang stabil,
berwibawa dan kompeten yang merupakan syarat bagi kelancaran pelaksanaan
tujuan nasional.Bagi kita yang ingin mengetahui, ingin mengerti dan ingin
menghayati Undang-Undang Dasar 1945 agar dapat melaksanakannya sebaik-
baiknya, kiranya sangat perlu untuk selalu mengingat dan meresapi pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang
menjiwai pasal-pasal dalam wujud norma-norma yang terkandung dalam
Undang-Undang Dasar 1945.Dengan meresapi pokok-pokok pikiran yang
demikian itu, maka dalam menjalankan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945,
diharapkan akan dapat memberikan tanggapan yang tepat atas maslah-masalah
yang dihadapi sejalan dengan dinamika perkembangan keadaan tanpa
meninggalkan keaslian semangat yang terkadung dalam Undang-Undang Dasar
1945 itu sendiri.Namun, pada akhirnya faktor yang menentukan pada usaha
pelestarian dan pemantapan Undang-Undang Dasar 1945 itu adalah manusia.
Maka dari itu semangat dan tekad para pemimpin dan penyelenggara pemerintah
serta rakyat Indonesia secara keseluruhan dalam melestarika dan menerapkan
Undang-Undang Dasar 1945 secara hrfiah dan batiniah merupakan syarat mutlak
keberhasilan perjuangan kita mewujudkan cita-cita Proklamasi.

Dalam dunia yang kian menyempit, dimana hubungan antar manusia dan
antar bangsa menjadi kian intensif, membawa masalah-masalah yang semakin
berkaitan, kita kan dihadapkan kepada pengaruh aneka ragam pemikiran dan
10
pendekatan yang dapat berlawanan secara hakiki dengan pokok-pokok pikiran
yang melandasi Undang-Undang Dasar 1945. Itu menjadi tugas kita semua, baik
generasi tua maupun generasi muda – untuk menjamin kelestarian Undang-
Undang Dasar 1945. Bukan saja sebagai himpunan serangkaian nilai-nilai luhur
tetapi juga sebagai pegangan hidup yang akan relevan dalam rangka tantangan-
tantangan masa depan. Untuk itu perlu dilaksanakan pewarisan nilai-nilai yang
terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945 kepada generasi ke generasi.

Jika hal itu terjadi, maka dapat melahirkan tuntutan-tuntutan yang tak
mungkin terpenuhi tanpa mengorbankan jiwa dan asas kehidupan bangsa dan
negara yang dilandasi oleh Undang-Undang Dasar 1945 itu sendiri.Karena itu
harus dicegah agar kita tidak menggunakan sistem nilai yang lain, asing dalam
mengukur pelaksanaan dan kemantapan Undang-Undang Dasar 1945.
2.5.1 Cara Pelestarian UUD 1945 di masyarakat
1. Memberi bantuan pada orang yang membutuhkan. Misalnya, orang yang
terkena musibah atau bencana alam.
2. Saling menghargai dan menghormati antarumat beragama.
3. Tidak melakukan hal yang bisa memicu perpecahan di lingkungan masyarakat.
4. Saling bahu-membahu untuk menciptakan negara yang aman dan damai.
2.5.2Cara Pelestarian UUD 1945 di Rumah
1. Menyayangi dan bersikap hormat pada seluruh anggota keluarga di rumah.
2. Bersikap sopan dan santun pada tetangga di sekitar rumah.
3. Tidak membedakan perlakuan pada sesama tetangga.
4. Menerapkan musyawarah untuk memutuskan masalah baik dengan anggota
keluarga atau tetangga sekitar.
5. Mengikuti kegiatan yang diadakan di sekitar rumah.6. Menjaga keamanan dan
mengikuti peraturan yang berlaku.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

UUD 1945 merupakan peraturan perundang-undangan tertinggi dalam Negara dan


menjadi hukum dasar tertulis Negara, yang bersifat mengikat dan berisi aturan yang harus
ditaati oleh setiap warga negara.
Pada awal masa Indonesia setelah memproklamasikan kemerdekaan, Sistem
pemerintahan berdasarkan UUD 1945 belum dapat dilaksanakan.
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu maka UUD1945 berlaku kembali di
Negara Republik Indonesia.Dengan dipeloporioleh pemuda, pelajar, dan mahasiswa rakyat
Indonesia menyampaikan Tritula (Tri Tuntutan Rakyat) yang meliputi:
,a. Bubarkan PKI.
b. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur KPI.
c. Turunkan harga/perbaikan ekonomi.
Beberapa peristiwa pada Orde Lama yang mengaburkan identitasnasional kita
adalah; Pemberontakan PKI pada tahun 1948, DemokrasiTerpimpin, Pelaksanaan UUD
Sementara 1950, Nasakom danPemberontakan PKI 1965
Nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah nilai-nilai
yang dianut oleh bangsa Indonesia, dianggap yang paling sesuai bagi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, nila-nilai Undang-Undang Dasar 1945 wajib dilestarikan, yaitu upaya
agar Undang-Undang Dasar 1945 itu bersifat kekal atau tidak diganti dengan nilai-nilai
lain yang bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Undang-Undang
Dasar 1945 di samping memuat aturan-aturan pokok yang diperlukan bagi negara dan
pemerintah, berisikan pula falsafah negara dan pandangan hidup bangsa
Faktor yang menentukan pada usaha pelestarian dan pemantapan Undang-Undang
Dasar 1945 itu adalah manusia. Maka dari itu semangat dan tekad para pemimpin dan
penyelenggara pemerintah serta rakyat Indonesia secara keseluruhan dalam melestarika
dan menerapkan Undang-Undang Dasar 1945 secara hrfiah dan batiniah merupakan syarat
mutlak keberhasilan perjuangan kita mewujudkan cita-cita Proklamasi pada 17 Agustus
1945.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://nefieliana.blogspot.co.id/2013/05/dinamika-pelaksanaan-uud-1945-di.html

http://patiahlistiana11.blogspot.co.id/2014/12/makalah-dinamika-pelaksanaan-uud-
1945.html

https://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/view/79472

https://www.academia.edu/28990359/Pendidikan_Pancasila_Dinamika_pelaksanaan_
UUD_1945

Prayudi. (2014). “Desentralisasi Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia”. Jurnal DPR


RI, Vol.19, No.4, hlm.209-310

Syahrial Syarbaini. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan. Solo. Pabelan.

13

Anda mungkin juga menyukai