Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KURS , VALUTA ASING , DAN ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Moneter Internasional

Dosen Pengampu: Yhadi Firdiansyah M.Pd

Oleh:

Natilatus Sofi (210102110076 )

Yuridul Izzata Arafat Al Anhar (210102110097 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kurs , valuta asing , dan alat pembayaran
Internasional tepat waktu. Makalah Kurs , valuta asing , dan alat pembayaran Internasional
disusun guna memenuhi tugas semester pada mata kuliah Teori Ekonomi Moneter
Internasional di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Ekonomi Moneter.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yhadi Firdiansyah M.Pd selaku
dosen pengampu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini

Malang, 16 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

1.3 Tujuan...................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

2.1 Pengertian nilai tukar rupiah ................................................................................... 6

A. Penentuan Nilai Tukar Rupiah ................................................................................. 7

B. Nilai tukar mata uang .............................................................................................. 7

2.2 Sistem kurs mata uang.......,................ .....................................................................8

2.3 Pengertian Valuta......................... ............................................................................9

Jenis-jenis Valuta............................................................................................... ...........10

Alat pembayaran Internasional.......................................................................................11

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 14

3.2 Saran ........................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem nilai tukar ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu kekuatan penawaran dan permintaan
pasar, dan pengaturan berbagai jenis intervensi negara di bidang ini. Pola perilaku nilai tukar
tergantung pada sistem moneter yang berlaku. Era Orde Lama memiliki sistem kontrol devisa yang
ketat. Pasar valuta asing bebas tercipta ketika pemerintah menetapkan nilai tukar secara signifikan
di bawah nilai pasar bebas. Pada masa Orde Baru, sistem pengendalian nilai tukar dihapuskan dan
diganti dengan sistem nilai tukar mengambang terkendali. Pada masa reformasi ini, sesuai dengan
keadaan perekonomian pemerintah mengenai impor dan ekspor, pengendalian devisa lebih ketat
dikendalikan oleh pemerintah.
Makalah ini membahas nilai tukar secara rinci. Perkembangan dunia atau globalisasi yang
terjadi juga telah mengubah perkembangan ekonomi di bidang keuangan atau perdagangan.
Sebagian besar negara mengalami perubahan ekonomi, terutama melalui perdagangan
internasional. Melalui perdagangan internasional, setiap negara dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi. Oleh karena itu, negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional
mengoordinasikan kebijakan dan pelaksanaan perdagangan internasional mereka. Melalui kedua
hal tersebut, perdagangan internasional yang dilakukan mencapai hasil yang saling
menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya memberikan kontribusi bagi pertumbuhan
ekonomi suatu negara, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan warga negara lain. Karena
tanpa perdagangan internasional, tidak ada negara yang dapat memenuhi kebutuhan warganya.
Oleh karena itu, setiap negara harus memiliki hubungan baik dengan negara lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian nilai tukar rupiah?

2. Bagaimana sistem kurs mata uang?

3. Bagaimana pengertian valuta asing beserta jenisnya?

4. Bagaimana pengertian alat pembayaran Internasional beserta jenisnya?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian nilai tukar.
2. Untuk mengetahui sistem kurs mata uang.
3. Untuk mengetahui pengertian valuta asing beserta jenisnya.
4. Untuk mengetahui pengertian alat pembayaran Internasional beserta jenisnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nilai Tukar Rupiah
Menurut Utami (2017) nilai tukar (kurs) adalah nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata
uang lainnya. Tingkat kurs adalah rasio perdagangan dua mata uang yaitu harga suatu mata uang
dibandingkan dengan mata uang lain. Nilai kurs dapat berubah akibat berbagai faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran atas mata uang tersebut. Penurunan nilai suatu mata
uang disebut depresiasi dan peningkatan nilai suatu mata uang disebut apresiasi. Apresiasi atau
depresiasi akan terjadi apabila suatu negara menganut kebijakan nilai tukar mengambang bebas
sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh mekanisme pasar (Kartasasmita dkk, 2000).
Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata
uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap
Euro, dan lain sebagainya. Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di
pasar saham maupun di pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan
investasi portofolio. Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas uang
rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap Euro, dan lain sebagainya. Kurs merupakan salah satu
indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun di pasar uang karena investor
cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi portofolio.
Krus adalah salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun di
pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi portofolio.
Terdepresiasinya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika memiliki
pengaruh yang negatif terhadap ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan Kurniasari, 2003).
Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang lain.
Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ditentukan sebagai
mana halnya barang yaitu oleh permintaan dan penawaran mata uang yang bersangkutan. Hukum
ini juga berlaku untuk kurs rupiah, jika demand akan rupiah lebih banyak daripada suplainya
maka kurs rupiah ini akan terapresiasi, demikian pula sebaliknya. Apresiasi atau depresiasi akan
terjadi apabila negara menganut kebijakan nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange
rate) sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh mekanisme pasar (Kuncoro, 2001).
Heru (2008) menyatakan bahwa nilai tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan

6
penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing $US. Merosotnya nilai
tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah
karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya permintaan mata
uang asing $US sebagai alat pembayaran internasional. Semakin menguat kurs rupiah sampai
batas tertentu berarti menggambarkan kinerja di pasar uang semakin menunjukkan perbaikan.
Sebagai dampak meningkatnya laju inflasi maka nilai tukar domestic semakin melemah terhadap
mata uang asing. Hal ini mengakibatkan menurunnya kinerja suatu perusahaan dan investasi di
pasar modal menjadi berkurang.
A. Penentuan Nilai Tukar Rupiah
Ada beberapa faktor penentu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu (Madura,
1993):

1. Faktor Fundamental :Faktor fundamental berkaitan dengan indikator ekonomi


seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar negara, ekspektasi
pasar dan intervensi bank sentral.
2. Faktor Teknis: Faktor teknis berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran
devisa pada saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran
tetap, maka harga valuta asing akan terapresiasi, sebaliknya apabila ada kekurangan
permintaan, sementara penawaran tetap maka nilai tukar valuta asing akan
terdepresiasi.
3. Sentimen Pasar: Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita
politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valuta asing naik atau
atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita sudah
berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.
B. Nilai tukar mata uang
Nilai tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu:

• Nilai tukar nominal/Kurs Nominal (nominal exchange rate), adalah nilai yang digunakan saat
menukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Misalnya, jika kurs antara dolar
AS dan Rupiah Indonesia sebesar Rp14.500, maka 1 dolar bernilai Rp14.500. Ketika kita
menginginkan 20 dolar maka harus membayar Rp290.000 ($20 x Rp14500).

7
• Nilai tukar Riil/kurs riil (riil exchange rate) adalah nilai tukar yang digunakan seseorang saat
menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lainnya.
Misalnya, ketika membeli tas dengan harga di Amerika adalah 400 dolar sedangkan di Indonesia
Rp2.000.000. Untuk perbandingan harga keduanya, maka harus mengubahnya menjadi mata uang
umum, jika 1 dolar Rp10.000 maka harga tas di Amerika Rp4.000.000. Sehingga dalam
membandingkan harga tas di Amerika dan Indonesia, dapat disimpulkan harga tas di Indonesia
setengah harga dari harga tas di Amerika.
Secara umum dapat dituliskan = Nilai tukar nominal x Harga barang domestic Harga barang
luar negeri nilai tukar riil diantara kedua negara dihitung dari nilai tukar nominal dan tingkat harga
di kedua Negara. Jika nilai tukar riil adalah tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relative
murah, dan harga barang-barang domestic relatif mahal. Dan sebaliknya, jika nilai tukar riil
rendah, berarti harga barang-barang luar negeri relative mahal, dan harga-harga barang domestic
relative murah.

2.2 Sistem kurs mata uang


Menurut Triyono (2008) terdapat lima jenis sistem kurs utama yang berlaku, yaitu: sistem
kurs mengambang (floating exchang rate), kurs tertambat (pegged exchange rate), kurs tertambat
merangkak (crawling pegs), sekeranjang mata uang (basket of currencies), kurs tetap (fixed
exchange rate)

1. Sistem kurs mengambang


Pada sistem ini, maka nilai tukar dari mata uang akan sangat dipengaruhi oleh kekuatan
pasar valuta asing. Nantinya, setiap penawaran dan juga permintaan pada mata uang tersebut
yang akan menentukan nilai mata uang. Pada sistem ini maka nilai tukar dari mata uang
akan terus berubah.
2. Sistem kurs tertambat
Suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau sekelompok
mata uang negara lainnya yang merupakan negara mitra dagang utama dari negara yang
bersangkutan, ini berarti mata uang negara tersebut bergerak mengikuti mata uang dari
negara yang menjadi tambatannya.
3. Sistem kurs tertambat merangkak
Di mana negara melakukan sedikit perubahan terhadap mata uangnya Secara

8
periodik dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam rentang waktu
tertentu. Keuntungan utama dari sistem ini adalah negara dapat mengukur penyelesaian
kursnya dalam periode yang lebih lama jika dibanding dengan sistem kurs tertambat.
4. Sistem sekeranjang mata uang
Keuntungannya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata uang suatu negara
karena pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata uang. Mata uang yang
dimasukan dalam keranjang biasanya ditentukan oleh besarnya peranannya dalam
membiayai perdagangan negara tertentu.
5. Sistem kurs tetap
Pada sistem ini maka nilai tukar mata uang akan bersifat tetap. Dalam kasus ini,
maka nilai tukar mata uang akan mengikuti aturan yang dibuat oleh bank sentral. Pada
sistem kurs ini maka pemerintah melalui bank sentral berperan cukup besar pada pasar
valuta asing. Maka pemerintah melalui bank sentral bisa membeli ataupun menjual
valuta asing, jika nilai tukar tidak sesuai dengan standar atau aturan yang mereka
terapkan.
2.3 Pengertian Valuta Asing
Valuta Atau biasa disebut valas juga dikenal dengan istilah valuta asing. Valas merupakan
uang yang diterima, dipakai, dan diterima untuk digunakan sebagai alat pembayaran dalam
perdagangan internasional. Berlaku untuk semua jenis yang berlaku. Pada umumnya kata lain
valuta asing atau valas pasti sudah sering terdengar, belum semua orang paham tentang pengertian
valas itu sendiri.

Valuta Asing / Valas memiliki peran yang sangat penting terhadap setiap negara untuk
mendukung hubungan perdagangan luar negeri. Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka valas
memiliki fungsi tersendiri terhindar dari hubungan perdagangan di dalam suatu negara. Tentang
hal itu fungsi valas terdiri atas empat poin yaitu:

 Sebagai alat pertukaran internasional, Alat yang digunakan untuk menukar barang dan jasa
dari negara terhadap negara lain. Sebagai contoh negara kompilasi Indonesia membeli
barang atau jasa dari negara Jepang, maka alat pembayaran yang digunakan bukan dalam
mata uang rupiah. Melainkan menggunakan valuta asing.
 Sebagai alat pembayaran internasional, Valas juga berfungsi sebagai alat untuk membayar

9
utang, kompilasi negara yang memiliki utang terhadap negara lain. Baik itu merupakan
pembayaran dengan cara cicil atau bunga dari utang ini semuanya harus menggunakan
valuta asing.
 Sebagai alat pengendali kurs, Fungsi lain dari valas adalah untuk mengendalikan kurs mata
uang negara terhadap mata uang asing. Kurs sendiri jika diartikan adalah sederhana yang
menggantikan nilai mata uang yang dibutuhkan negara terhadap nilai mata uang yang
dimiliki negara lain. Karena merupakan pengaruh, maka kurs dapat berubah menjadi kuat
atau lemah tergantung pada kondisi negara.
A. Jenis-jenis Valuta Asing
Semua memiliki beberapa jenis tergantung dari sisi pandangnya. Pada hal ini valas dibagi
menjadi dua kelompok utama yaitu valas yang ditinjau dari fungsinya serta valas yang ditinjau
dari bentuknya. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a. Berdasarkan jenisnya
Jika valas ditinjau berdasarkan jenisnya, maka valas dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu valuta fisik dan valuta non fisik.

 Valuta asing Fisik, valuta asing fisik merupakan definisi uang dalam bentuk yang
sebenarnya yaitu uang kartal. Uang kartal berupa uang kertas dan logam yang
digunakan untuk transaksi ekonomi internasional.
 Valuta asing non fisik, valuta asing non fisik yaitu wujud uang dalam bentuk giral
, cek, wesel, atau surat berharga.
b. Berdasarkan bentuknya Jika ditinjau berdasarkan bentuknya, valas terbagi menjadi empat
jenis yaitu mata uang asing, saldo kredit, surat wesel luar negeri, dan hak penerimaan
pembayaran.
 Mata uang asing
Setiap negara memiliki mata uang asing yang dipergunakan dalam transaksi atau
alat perdagangan. Misalnya dari sudut pandang Indonesia, menggunakan mata uang
asing Dolar Amerika Serikat, Euro, Yen, dan lain-lain.
 Saldo kredit
Saldo kredit ini adalah salah satu bentuk dari valuta asing yang ada di berbagai bank
devisa sebuah negara yang juga berada di negara lain.

10
 Surat wesel luar negeri
Surat wesel ini biasanya digunakan untuk kegiatan ekspor dan impor dengan negara
lain. Surat wesel luar negeri dapat dilihat dengan cara melihat kegiatan ekspor atau
impor.
 Hak penerimaan pembayaran
Hak penerimaan pembayaran ini berasal dari penduduk yang mendiami suatu
negara. Hak penerimaan tersebut memiliki bentuk yang beragam serta tingkat
likuiditas yang cukup tinggi.
2.4 Alat pembayaran Internasional
Sistem pembayaran internasional adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan
transaksi perdagangan internasional. Sedangkan alat pembayaran merupakan benda yang
disepakati dalam menyelesaikan transaksi tersebut, seperti mata uang dollar, dan lain sebagainya.
Berikut beberapa alat pembayaran internasional:
1. Uang Tunai
Pembayaran tunai perlu dilakukan jika eksportir dan importir belum saling kenal secara
baik karena bisa membangun kepercayaan antara eksportir dan importir. Pembayaran tunai
yang dilakukan importir bisa menggunakan mata uang dari eksportir. Transaksi pada
pembayaran tunai membuat eksportir mendapatkan uangnya lebih cepat sehingga transaksi ini
sangat disenangi oleh eksportir. Namun, di sisi lain, importir kurang menyukai transaksi seperti
ini karena harus menyiapkan uang dalam jumlah yang cukup banyak. Padahal uang tersebut
bisa digunakan atau dialokasikan untuk kegiatan lainnya.
2. Pembayaran Kemudian
Pembayaran kemudian bisa dilakukan atau diterapkan ketika eksportir dan importir susah
saling kenal satu sama lain. Pembayaran kemudian sangat disenangi oleh importir karena yang
menanggung risiko pengiriman ialah eksportir. Bisa dikatakan bahwa pembayaran kemudian
merupakan metode pembayaran yang dilakukan ketika barang sudah sampai dan diterima oleh
importir.
3. Kompensasi Pribadi
Kompensasi pribadi adalah pembayaran internasional yang dilakukan oleh warga negara
pada suatu negara dengan warga negara lainnya. Kompensasi pribadi bisa dikatakan sebagai

11
pembayaran yang bersifat praktis karena pembayaran ini bisa diterapkan secara tidak langsung
dan tanpa harus berpindah tempat (negara) atau bisa dilakukan di negara masing-masing.
4. Letter of Credit (L/C)
Di dalam perdagangan internasional importir dapat mengajukan peminjaman pada bank
dan jika bank setuju dengan permohonan yang dilakukan importir maka akan
dikeluarkan Letter of Credit (L/C). Dengan demikian, Letter of Credit (L/C) bisa dikatakan
sebagai alat pengganti kredit dan jaminan pembayaran bagi eksportir.
5. Konsinyasi
Produsen akan menitipkan barang dagangannya dan mendapatkan bayarannya sesuai
dengan banyaknya barang yang laku terjual disebut dengan konsinyasi. Namun, dalam
perdagangan internasional, konsinyasi juga dipilih menjadi alat pembayaran internasional.
Dalam penerapannya di perdagangan internasional, konsinyasi berupa barang ekspor yang
dititipkan kepada importir dalam negeri dan akan memberikan bayaran (uang) sesuai dengan
barang-barang ekspor laku terjual. Dalam konsinyasi, eksportir tetap mempunyai hak atas
barang-barang dagangan yang dititipkan.
6. Wesel
Sebenarnya melakukan transaksi pembayaran menggunakan wesel sudah lama dilakukan.
Kemudahan dari penggunaan wesel adalah bisa melakukan pembayaran di dalam atau luar
negeri dengan mudah dan ketika sudah memilih wesel sebagai alat pembayaran maka penerima
uang atau pengirim uang tidak perlu menggunakan rekening bank. Jika ingin melakukan
pembayaran internasional dengan wesel maka harus mengirimkan formulir pengiriman uang
pada penyedia jasa wesel. Di Indonesia, jasa penyedia wesel ada di Pos Indonesia atau bank
konvensional.
7. Emas
Salah satu alat pembayaran internasional yang punya fungsi sama dengan uang tunai adalah
emas. Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pembayaran internasional adalah berat
emas harus sama dengan nilai barang yang dijual. Salah satu keuntungan dari pembayaran
internasional dengan emas ialah emas tidak mudah untuk dirusak dan tidak akan diganggu
dengan inflasi.
8. Cek

12
Cek merupakan alat pembayaran internasional yang bisa digunakan. Adapun cara yang
perlu diperhatikan ketika melakukan pembayaran dengan cek, yaitu importir akan memberikan
cek kepada eksportir dengan bank yang sudah dipilih di negara eksportir. Dalam penggunaan
cek, uang akan ditransfer ke rekening penerima cek ketika cek sudah tervalidasi dengan tanda
tangan pemilik cek atau ada cap resmi dari pihak pemberi kuasa.
9. Paypal
Perkembangan teknologi yang semakin maju khususnya dalam hal transfer online
memunculkan rekening virtual yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran internasional dan
alat pembayaran itu sering disebut dengan Paypal. Kemudahan dari penggunaan Paypal ini
adalah bisa melakukan transaksi beda negara secara online. Hingga saat ini, Paypal merupakan
alat pembayaran internasional dalam bentuk rekening virtual yang paling banyak digunakan
oleh banyak warga negara. Penggunaan Paypal bisa dikatakan aman karena tingkat
keamanannya cukup baik serta jaringan yang ada di Paypal sudah tersebar di berbagai negara.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Utami (2017) nilai tukar (kurs) adalah nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata
uang lainnya. Tingkat kurs adalah rasio perdagangan dua mata uang yaitu harga suatu mata uang
dibandingkan dengan mata uang lain. Nilai kurs dapat berubah akibat berbagai faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran atas mata uang tersebut. Penurunan nilai suatu mata
uang disebut depresiasi dan peningkatan nilai suatu mata uang disebut apresiasi. Apresiasi atau
depresiasi akan terjadi apabila suatu negara menganut kebijakan nilai tukar mengambang bebas
sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh mekanisme pasar (Kartasasmita dkk, 2000).
Valas merupakan uang yang diterima, dipakai, dan diterima untuk digunakan sebagai alat
pembayaran dalam perdagangan internasional. Berlaku untuk semua jenis yang berlaku. Pada
umumnya kata lain valuta asing atau valas pasti sudah sering terdengar, belum semua orang paham
tentang pengertian valas itu sendiri.

Sistem pembayaran internasional adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan


transaksi perdagangan internasional. Sedangkan alat pembayaran merupakan benda yang
disepakati dalam menyelesaikan transaksi tersebut, seperti mata uang dollar, dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam terkait dengan materi kurs, valuta asing dan
alat pembayaran Internasional agar kita dapat mengetahui lebih luas lagi mengenai kurs, valuta
asing dan alat pembayaran Internasional. Serta diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan,
pengetahuan, pengalaman serta kontribusi atau tambahan bagi para pembaca. Serta pembaca
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

14
DAFTAR PUSTAKA
Feriyanto, Andri. 2015. Perdagangan Internasional “Kupas Tuntas Prosedur Ekspor Impor”.
Yogyakarta: PT. Pustaka Baru

Manurung, Adler. 2016. Cadangan Devisa dan Kurs Valuta Asing. Jakarta: PT. Kompas Mediatara
Mediatara.

Agustina dan Reny. 2014. Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Inflasi
Terhadap Cadangan Devisa Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Vol 4, No. 02.
Penerbit STIE Mikroskil, Medan.
Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter. Buku II, Edisi ke 1, Cetakan kesepuluh. Yogjakarta: BFFE
UGM.
Subari dan Ascarya. 2003. Kebijakan Moneter di Indonesia. Jakarta: PPSK BI.
Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi Teori Pengantar, Edisi ke 3. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
http://diyya.wordpress.com/2008/07/29/37/#_ftn8
http://www.bi.go.id/web/id/moneter/nilai
http://muhammadsoleh.blogspot.com/2008/02/sejarah-perkembangan-moneterkebijakan-
indonesia.html,

15

Anda mungkin juga menyukai