TENTANG PEMBAYARAN GAJI 1. Belanja pegawai, merupakan kompensasi yang diberikan kepada pejabat/pegawai sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan (Pasal 77 ayat 1 huruf a); 2. Pelaksanaan pembayaran belanja pegawai dilakukan berdasarkan surat keputusan kepegawaian dan/atau Peraturan Perundang-undangan di bidang kepegawaian (Pasal 78); 3. Pembayaran kompensasi berupa gaji dan/atau tunjangan atau dalam bentuk lainnya dilaksanakan setiap bulan berdasarkan surat keputusan kepegawaian dan/atau berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan di bidang kepegawaian (Pasal 80 ayat 2). >> Berdasarkan ketentuan tersebut, terdapat 2 syarat pembayaran kompensasi berupa gaji dan tunjangan (belanja pegawai), yakni syarat formil dan syarat materiil.
Syarat formil yaitu berupa surat keputusan kepegawaian, sedangkan syarat
materiil adalah telah dipenuhinya kewajiban sebagai pegawai berupa pelaksanaan tugas yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dari pejabat yang berwenang (Kepala Satker) dan daftar hadir kerja.
>> Pembayaran kompensasi berupa gaji dan tunjangan (belanja pegawai)
dilakukan apabila syarat formil dan syarat materiil telah terpenuhi secara kumulatif.
Syarat materiil harus dipenuhi mengingat berdasarkan Pasal 77 PP Nomor 45
Tahun 2013 bahwa belanja pegawai (termasuk gaji dan tunjangan) merupakan kompensasi yang diberikan kepada pejabat/pegawai atas pekerjaan yang telah dilaksanakan. Kepala BKN dalam surat No. FIII26-30/V.57-6/06 tanggal 10 Mei 2017 juga menyampaikan bahwa pada hakekatnya gaji merupakan hak PNS karena yang bersangkutan melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Berdasarkan hal tersebut diatas: Pembayaran atas beban APBN dilakukan apabila terpenuhi syarat formil dan materiil. Pegawai yang tidak memenuhi syarat bayar formil dan materiil, tidak memiliki hak tagih atas pembayaran gaji. Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan tanggung jawab KPA/PPK yang mengetahui apakah terpenuhi syarat pembayaran (formil dan materiil) telah terpenuhi.