Anda di halaman 1dari 29

Sinyal dan Sistem

Ilham Dani
2022
Klasifikasi Sinyal
Berdasar kemunculannya, ada dua kategori sinyal :
• Sinyal yang muncul setiap saat
• Sinyal yang mucul pada saat-saat tertentu saja

a. Sinyal kontinyu setiap saat (sinyal waktu-kontinyu).


• Sinyal eksis terus-menerus sepanjang waktu hingga ke batasan
tertentu. ➔ Biasa dituliskan sebagai x(t).
➔ Contoh : tegangan listrik di rumah dan gaya mekanis pada jam
bandul.
➔ Penekanan “kontinyu” di sini bukan berarti sinyal itu secara matematis
merupakan fungsi dari waktu, tetapi lebih pada kondisi bahwa sinyal itu
memiliki nilai pada seluruh waktu.
➔ Contoh : sebuah fungsi step/langkah waktu sbb. :

• Walau memiliki diskontinyuitas di t = t1, tetapi tetap merupakan


fungsi yang kontinyu terhadap waktu karena memiliki nilai untuk
seluruh nilai t.
➔ Nilainya tidak didefinisikan pada t < t1, tapi untuk t > t1.
➔ Contoh : Sinyal bicara manusia juga merupakan sinyal yang
kontinyu.
• Contoh : Sinyal bicara manusia merupakan sinyal yang kontinyu.
b. Sinyal diskrit.
➔ Memiliki nilai hanya pada potongan-potongan waktu yang
diskrit. Di sini, waktu t merupakan satu set bilangan diskrit.
• Konsekuensinya, sinyal ini sering ditulis sebagai x(n) (bukan x(t))
di mana n adalah bilangan integer (bulat). Jika n merupakan deret
integer maka sinyal juga berupa deret/sikuens.
• Seringkali sinyal diskrit berasal dari pencuplikan (sampling) sinyal
kontinyu. Dalam hal ini nilai n bisa digantikan dengan kT di mana
k adalah integer dan T merupakan interval pencuplikan.

discrete ➔ berbeda
Contoh : sinyal sinus 1 Hz dicuplik dengan berbagai frekuensi pencuplikan.

• Contoh : pada telepon digital, sinyal suara dicuplik pada laju125 ms


(dengan pencuplikan 8.000 kali per detik) untuk mendapatkan
sinyal diskrit.
• Contoh lain : nilai mingguan dari harga saham BEJ (Bursa Efek
Jakarta) juga merupakan sinyal diskrit, suhu rata-rata harian,
mingguan, dst juga merupakan sinyal diskrit.

• Can you give another example ?


Sinyal Periodik dan Aperiodik
Sinyal waktu-kontinyu x(t) disebut periodik jika dan hanya jika :

x(t + T) = x(t), untuk - ~ < t < ~ (1.1)

➔ Nilai positip terkecil dari T = perioda sinyal. Persamaan ini


juga memenuhi syarat jika T diganti dengan kT di mana k =
bilangan integer.
➔ Secara sama, sebuah sinyal waktu-diskrit x(n) disebut
periodik jika dan hanya jika :

x(n + N) = x(n), untuk - ~ < n < ~ (1.2)

➔Nilai positip terkecil dari N = perioda sinyal.


➔Sinyal yang tidak memenuhi syarat di atas : sinyal
aperiodik.
Contoh paling umum : sinyal sinusoidal :

x(t) = A sin (2pft + j) (1.3)

A = konstanta amplitudo
f = konstanta frekuensi (Hertz)
j = konstanta fasa (radian)

Frekuensi
 sudut (radian per detik) didefinisikan sbg :

(1.4)

Perioda waktu T :

(1.5)
Jumlah dari dua sinyal sinus akan merupakan fungsi periodik
jika dan hanya jika nisbah dari perioda masing-masingnya
berupa bilangan rasional.

Contoh :

x1(t) + x2(t) merupakan sinyal periodik karena nisbah


periodanya 3/7 yang merupakan bilangan rasional.
x1(t) + x3(t) bukan sinyal periodik karena nisbah periodanya
3p/32t bukan bilangan rasional/irasional.

• Bilangan rasional : bilangan yang bisa dinyatakan dalam bentuk pecahan


dua bilangan bulat
• Bilangan irasional : bilangan yang tidak bisa dinyatakan dalam bentuk pecahan
dua bilangan bulat ➔ p (= 3,1415926535897932384626433832 7...), e (= e
2,71828 18284 59045 23536 02874 .. ), V3, dlsb.
Contoh fungsi waktu-kontinyu periodik :

Contoh fungsi a-periodik :

➔ Sinyal periodik lebih banyak dijumpai dibanding sinyal


aperiodik, sehingga memiliki arti yang lebih penting.

➔ Sinyal aperiodik pada kasus khusus bisa disebut sinyal


periodik dengan perioda waktu tak-berhingga.
Fungsi Singularitas
• Beberapa sinyal aperiodik seringkali unik dan dikenal dengan
fungsi singularitas (fungsi tunggal) karena ia atau turunannya
merupakan sinyal diskontinyu.
• Contoh paling sederhana : fungsi langkah satuan (unit step
function) :

(1.9)

Pada t = 0 nilai fungsi melompat dari 0 ke 1, sehingga nilainya


diskontinyu pada saat itu. Fungsi ini sangat penting pada
sistem linier dan sering direpresentasikan dengan simbol u-1(t)
• Fungsi singularitas bisa juga didefinisikan dari hubungan :

(1.10)

➔ Nilai ui-1(t) diperoleh dengan mengintegrasikan nilai ui(t).


➔Bisa juga dikatakan bahwa nilai ui(t) diperoleh dengan
mendiferensiasikan fungsi ui-1(t) terhadap t.

➔Pengintegrasian
 fungsi unit step memberikan fungsi unit
ramp r(t) :

➔Kemiringan (slope) dari fungsi ramp ini = 1.


➔Jika kemiringannya = m maka fungsinya dituliskan mr(t)
Contoh-contoh :

TUGAS : Buktikan persamaan (1.11) dan (1.12) merupakan


persamaan dari kedua pulsa di atas !
Sinyal di Dalam Sistem
➔ Secara umum, sistem memproses sinyal masukan menjadi
sinyal keluaran.
• Pada sistem yang kompleks, sinyal tergantung pada variabel
bebas lainnya yang tergantung pada waktu.
➔ Contoh : pada penguat audio berdaya besar, sinyal bisa
berupa daya audio yang terpengaruh oleh perubahan suhu
transistor daya. Sinyal ini bisa digunakan untuk pengendalian.
Sistem…. ??
Sistem
Definisi umum :
• Sistem adalah sekelompok bagian atau komponen yang bekerja sama
sebagai suatu kesatuan fungsi.(Salisbury)
• Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah bagian-bagian,
atribut dari bagian dan hubungan antara bagian dengan atribut.
(Pilecki)
• Sistem adalah prosedur yang terorganisir dan mapan yang
membuahkan hasil. (Robert Allen & Mark Victor Hansen).
• Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. (Bertalanffy)
• Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan
sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu (Ramon
McLeod)
• Sistem adalah tatanan yang menggambarkan adanya rangkaian
berbagai komponen yang memiliki hubungan serta tujuan bersama
secara serasi, terkoordinasi yang bekerja atau berjalan dalam jangka
waktu tertentu dan terencana. (Umar Fahmi Achmadi)
Sistem dalam Ranah Teknik

Definisi : Perangkat/alat/algoritma yang beroperasi


berdasarkan sinyal masukan (input), mengikuti aturan
tertentu/terdefinisi (biasanya berbentuk persamaan
matematis), dan menghasilkan sinyal keluaran (output)
atau respons sistem.
• Jika sinyal x(t) ditransformasikan oleh sistem menjadi y(t)
maka hubungan x(t) dan y(t) ditulis dengan :
y(t)   [x(t)]
dengan simbol  menunjukkan transformasi.
• Secara grafis :
Contoh Sistem : Universe
Contoh Sistem : TEWS
Contoh Sistem : Galaksi Bima Sakti
Contoh Sistem : Siaran Radio
Contoh Sistem : Relay Siaran TV
Contoh Sistem : Robotika
Klasifikasi Sistem

1. Sistem Linier : sistem yang


memenuhi hukum superposisi.
2. Sistem non-linier : sistem yang tidak
memenuhi hukum superposisi.
Sistem Linier

Sistem adalah linier jika dan hanya jika :

[a1x1(t) + a2x2(t)] = a1 [x1(t)] + a2 [x2(t)] …..(Pers. 1.0)

untuk setiap deret masukan x1(t) dan x2(t) yang


berubah-ubah dan setiap konstanta a1 dan a2
yang berubah-ubah.
Sistem Linier

 linier jika dan hanya jika y(t) = y’(t)

Anda mungkin juga menyukai