Anda di halaman 1dari 3

PSAK 55 REVISI 2014

Pengakuan dan Pengukuran

1. Tujuan

Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan
item non keuangan.

2. Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan
yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lain, atau
dengan mempertukarkan instrumen keuangan, seolah-olah kontrak tersebut adalah
instrumen keuangan, dengan pengecualian untuk kontrak yang disepakati dan
dimaksudkan untuk terus dimiliki dengan tujuan untuk menerima atau menyerahkan
item non keuangan sesuai dengan persyaratan pembelian, penjualan, atau penggunaan
yang diperkirakan oleh entitas.

 3. Definisi

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk
untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang
relevan.

Penghentian pengakuan adalah pengeluaran aset keuangan atau liabilitas keuangan


yang sebelumnya telah diakui dari laporan posisi keuangan entitas

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pemgukuran.

 
4. Pengakuan dan Pengukuran

 Pengakuan awal

Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi
keuangan, jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada
kontrak instrumen tersebut.

 Pengukuran awal aset keuangan dan liabilitas keuangan

Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur
pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan
atau liabilitas keuangan tersebut
Alasan pencabutan PSAK 21

Adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyusunan PSAK


21. Beberapa bagian dari PSAK 21 disusun berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) terkait dengan perseroan terbatas. Sementara peraturan perundangan-
undangan sudah mengalami perubahan yaitu UU 1 tahun 1995 yang kemudian direvisi
menjadi UU 40 tahun 2007. Beberapa bagian dari PSAK 21 mengacu pada PSAK lain yang
mana PSAK lain tersebut sudah direvisi.

Anda mungkin juga menyukai