Anda di halaman 1dari 8

Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 02 No.

01 Tahun 2021
o

Implementasi ANBK Terhadap Kesiapan Mental Peserta Didik

Konikatul Rahmawati1, Ana Binti Nurhidayah2, Nur Afifah Syaharani3, Yes Matheos Lasarus
Malaikosa 4 , Santy Dinar Permata5
STKIP Modern Ngawi, yesmatheos@stkipmodernngawi.ac.id6, santy.permata@gmail.com

Abstrak

Pemerintah melalui surat edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 memutuskan bahwa Ujian
Nasional ditiadakan dan digantikan dengan Asesmen Nasional. Asesmen adalah kegiatan untuk
mengungkapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Dalam pelaksanaannya dilakukan berbasis
komputer sehingga dinamakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer. ANBK adalah Asesmen atau
penilaian yang dilaksanakan disetiap jenjang sekolah mulai dari SD, SMP, SMA/SMK sederajat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi ANBK di Sekolah Dasar
dan kesiapan mental peserta didik dalam menghadapi ANBK. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif dengan partisipan yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru Kelas V
dan 2 orang siswa yang dipilih secara acak dari SDN Karang Tengah 4 dan SDN Babadan 1.
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, pedoman wawancara
dan catatan lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan
wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan model Miles dan
Huberman dengan teknik analisis data meliputi (1) reduksi data, (2) display atau penyajian data, (3)
verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan ANBK di kedua SDN diatas adalah
menumpang dikarenakan kendala fasilitas berupa computer dari masing-masing SD yang kurang
mumpuni. Kemudian kesiapan mental peserta didik dapat diketahui bahwa siswa yang
terjaring mengikuti ANBK mengalami kecemasan ujian yang diakibatkan oleh pola pikir
yang sudah tertanam bahwa Asesmen Nasional merupakan pengganti Ujian Nasional
sehingga mereka berpandangan harus mengerjakan Asesmen dengan sungguh-sungguh agar
mendapatkan nilai yang bagus dan memuaskan.
Kata Kunci: Ujian Nasional, Asesmen Nasional Berbasis Komputer, Kecemasan Ujian
tujuan pendidikan Nasionalmaka diperlukan sebuah
Pendahuluan
kurikulum yang akan dipakai menjadi sebuah
Pendidikan adalah usaha untuk menguasai rencana dan mengatur isi, tujuan dan bahan ajar
ilmu pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan yang akan dipakai. Setelah pelaksanaan proses
formal maupun nonformal untuk menciptakan pembelajaran dilaksanakan, maka akan
sumber daya manusia yang berkualitas(Aziizu, dilaksanakan evaluasi (Rohim et al., 2021).
2015). UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Kegiatan evaluasi dilaksanakan pada siswa dan
Pendidikan Nasional telah menjelaskan mengenai
1
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 02 No.01 Tahun 2021
o

lembaga baik formal maupun nonformal pada setiap SD, SMP, SMA/SMK sederajat. ANBK dikerjakan
jenjang dan jenis pendidikan. Alat evaluasi hasil oleh siswa kelas 5 pada jenjang SD, kelas 8 pada
belajar akhir pada setiap jenjang pendidikan di jenjang SMP, dan kelas 11 pada jenjang
Indonesia tahun 2002-2003 telah diganti menjadi SMA/SMK sederajat dan berbeda dengan UNBK
Ujian Akhir Nasional, namun terjadi perubahan yang dilaksanakan pada akhir tahun sekolah.
kembali pada tahun 2005 menjadi Ujian Nasional. Kepesertaan Asesmen Nasional pada jenjang
Ujian Nasional adalah sebuah alat evaluasi Sekolah Dasar yaitu siswa kelas 5 dengan jumlah
guna mengukur pengetahuan siswa secara peserta wajib sebanyak 30 dan peserta cadangan
bersamaan di seluruh Indonesia mulai jenjang SD sebanyak 5. Peserta cadangan dapat menggantikan
hingga SMA sederajat (Ghani & Zharfa, 2020). peserta utama apabila peserta utama berhalangan
Dalam pelaksanaannya Ujian Nasional menuai hadir dengan alasan yang sudah diketahui sebelum
banyak pro dan kontra sampai pada masa pandemi hari pelaksanaan. Peserta cadangan dapat mengikuti
COVID-19 Menteri Pendidikan memutuskan asesmen secara penuh mulai dari awal dan tidak
penghapusan Ujian Nasional melalui surat edaran dapat menggantikan pada sebagian asesmen. Tidak
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 ada asesmen susulan bagi peserta yang berhalangan
Tahun 2021(GTK DIKDAS, 2021). Sebagai hadir baik dari seluruh sesi maupun sebagian sesi.
pengganti Ujian Nasional, Kemendikbud Apabila Asesmen Nasional dalam satuan
menerapkan program terbaru yang disebut dengan pendidikan mengalami kendala seperti listrik
Asesmen Nasional yang diterapkan mulai tahun padam, bencana alam satuan pendidikan dapat
2021. melakukan penjadwalan ulang.
Asesmen adalah kegiatan untuk Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3
mengungkapkan kualitas proses dan hasil Instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum
pembelajaran(Resti et al., 2020). Asesmen berbeda (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan
dengan evaluasi, dimana evaluasi hanya berorientasi Belajar (Novita et al., 2021). Asesmen Kompetensi
pada kemampuan kognitif yang berhubungan Minimum (AKM) yaitu mengukur literasi
dengan nilai (Resti et al., 2020). Asesmen bukan membaca dan literasi matematika (numerasi) siswa.
hanya mengevaluasi capaian dari individu siswa Survei Karakter yaitu mengukur sikap, nilai,
melainkan lebih mengevaluasi dan memetakan keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan
sistem pendidikan yaitu input, proses, dan hasil. karakter murid. Survei Lingkungan Belajar yaitu
Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional ini mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses
berbasis komputer, sehingga disebut Asesmen belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan
Nasional Berbasis Komputer atau ANBK.ANBK pendidikan(Novita et al., 2021).
merupakan asesmen atau penilaian yang Literasi membaca adalah kemampuan
dilaksanakan di setiap jenjang sekolah, dimulai dari untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
2
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 02 No.01 Tahun 2021
o

merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk prasarana mulai dari komputer, jaringan, sumber
mengembangkan kapasitas individu sebagai warga daya manusia, pelatihan untuk guru dan siswa, dll.
negara Indonesia untuk dapat berkontribusi secara Moda pelaksanaan terdiri dari 3 mode yaitu mode
produktif terhadap masyarakat. Literasi numerasi online, semi online, dan offline.MSAT online
adalah pengetahuan dan kecakapan untuk merupakan assessment nasional berbasis komputer
memperoleh, menafsirkan, menggunakan dan yangmana peserta didik ketika melaksanakan tes
mengkomunikasikan berbagai macam angka dan harus memiliki jaringan internet secara terus-
simbol matematika untuk memecahkan masalah menerus.MSAT semi online merupakan assessment
kontekstual dalam kehidupan. Menganalisis nasional berbasis komputer yangmana peserta didik
informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk ketikamelaksanakan tes tidak harus memiliki
guna mengambil keputusan. jaringan internet. Melainkan proktor komputer
Pelaksanaan AKM dapat dilakukan harus memiliki jaringan internet secara terus-
maksimal sebanyak 2 gelombang. Pelaksanaan menerus.MSAT offline merupakan merupakan
dalam setiap gelombang dapat dilakukan selama 2 assessment nasional berbasis komputer, tetapi
hari, dan dalam 1 hari pelaksanaan dapat dilakukan peserta didik ketika melaksanakan tes sama sekali
dalam 3 sesi. Alokasi waktu Tes Literasi, dalam tidak membutuhkan jaringan internet. Proktor
pelaksanaan AKM selama 75 menit. Tes Numerasi, komputer membutuhkan jaringan internet pada
dalam pelaksanaan AKM selama 75 menit. Survey waktu Singkronisasi saja.Kesiapan sekolah
Karakter, dalam pelaksanaan AKM selama 20 disesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah. Jika
menit. Survey Lingkungan, dalam pelaksanaan sekolah belum mampu dapat menumpang ke
AKM selama 20 menit. Total keseluruhan soal sekolah yang sudah mampu dalam hal fasilitas
AKM ada 30 soal yang dikerjakan dalam 3 tahapan. komputer.
Artinya dalam setiap tahapan terdapat 10 soal. Terdapat 5poin penting yang harus
Kategori soal AKM terdiri dari pilihan ganda, disiapkan dalam pelaksanaan ANBK yaitu kesiapan
pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian peserta didik, panitia, infrastruktur, TIK, listrik dan
singkat, dan uraian. Komposisi soal AKM terdiri jaringan listrik. Kesiapan peserta didik perlu
dari 20% pengetahuan, 50% Aplikasi, dan 30% diperhatikan dengan baik. Peserta ANBK yang
penalaran. Semua soal AKM diberikan konteks terdiri dari siswa, guru dan kepala sekolah perlu
yang terdiri dari personal, sosial budaya dan sains. dipersiapkan baik dalam hal kondisi yang baik
Pada soal AKM format jawaban disediakan dengan supaya dapat melaksanakan ANBK dengan baik.
jawaban terbuka. Administrasi pelaksanaan berbasis Kesiapan panitia yang terdiri dari Teknisi, Proktor
komputer MSAT. dan Pengawas. Kesiapan Infrastruktur yaitu
ANBK dilangsungkan oleh seluruh sekolah mempersiapkan komputer yang akan digunakan
yang telah mempersiapkan kelengkapan sarana dan harus dapat berjalan dengan baik. Kesiapan Listrik
3
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 02 No.01 Tahun 2021
o

bekerja sama dengan PLN untuk memastikan agar dipilih secara acak dari SDN Karang Tengah 4
listrik tidak mati selama ANBK berlangsung. dan SDN Babadan 1.SDN Karang Tengah 4
Kesiapan sarana prasarana dalam merupakan SD yang berada di pusat kota
pelaksanaan ANBK ini belum bisa di persiapkan Ngawi yaitu tepatnya di kelurahan Ketanggi
secara maksimal oleh Sekolah Dasar yang belum Kabupaten Ngawi. Sedangkan SDN Babadan 1
mumpuni untuk melaksanakan ANBK. Kecemasan merupakan SD yang cukup jauh dari pusat
peserta didik dalam menghadapi ANBK dan kota yaitu berjarak 19 KM dari pusat kota
pandangan siswa yang menganggap ANBK tepatnya pda kelurahan Babadan Kecamatan
merupakan pengganti UN. Oleh karena itu Paron Kabupaten Ngawi.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Instrumen
bagaimana implementasi ANBK di Sekolah Dasar
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian
dan bagaimana kesiapan mental peserta didik SD
ini menggunakan observasi, pedoman
dalam menghadapi ANBK.
wawancara, dan catatan lapangan.
Metode Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
kualitatif deskriptif untuk mengungkap fakta
dalam penelitian ini menggunakan observasi
secara alamiah dari sebuah fenomena (Shidiq
dan wawancara. Teknik observasi dengan
& Choiri, 2019) yang terjadi di SDN Karang
wawancara mendalam. Selama melakukan
Tengah 4 Kecamatan Ketanggi Kabupaten
observasi, peneliti juga melakukan interview
Ngawi dan SDN Babadan 1 Kecamatan Paron
kepada orang-orang yang ada didalamnya
Kabupaten Ngawi. Pendekatan kualitatif
(Sugiyono, 2016).
adalah suatu paradigma penelitian untuk
mendeskripsikan secara naratif suatu Teknik Analisis Data

peristiwa, perilaku orang, atau suatu keadaan Teknik analisis data dalam penelitian ini
pada tempat tertentu secara rinci dan adalah teknik analisis data model Miles dan
mendalam (Nugraha, 2019). Penelitian ini Huberman, dengan teknik analisis data
dirancang sebagai studi multikasus untuk meliputi reduksi data, display atau penyajian
mendeskripsikan implementasi ANBK data, dan verifikasi.
terhadap kesiapan mental peserta didik.

Partisipan
Hasil dan Pembahasan
Partisipan dari penelitian ini terdiri dari Kepala
1. Implementasi ANBK Sekolah Dasar
Sekolah, Guru kelas 5 dan 2 orang siswa yang

4
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 02 No.01 Tahun 2021
o

Setelah diterbitkannya surat edaran dalam 2 gelombang maka dapat disimulasikan


Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 mengenai 3 sesi dengan menggunakan 5 komputer yang
penghapusan UN dan diganti dengan AN, terdiri dari 15 peserta yang ikut dalam simulasi
seluruh komponen Sekolah Dasar dari Kepala gelombang 1. Kemudian sisanya ikut dalam
Sekolah, guru dan siswa mulai mempersiapkan gelombang 2. ANBK di kedua SD
diri. Dalam wawancara yang kami lakukan di dilaksanakan menumpang karena belum
SDN Karang Tengah 4 dan SDN Babadan 1 mumpuni untuk mengadakan ANBK secara
bahwa banyak persiapan yang dilakukan dari mandiri dalam hal komputer. SDN Karang
masing-masing sekolah. Tengah 4 melaksanan ANBK menumpang di
SMPN 1 Ngawi, sedangkan SDn Babadan 1
Kepesertaan Asesmen Nasional pada jenjang
melaksanakan ANBK menumpang di SMPN 2
Sekolah Dasar yaitu siswa kelas 5 dengan
Paron.
jumlah peserta wajib sebanyak 30 dan peserta
cadangan sebanyak 5. Kepala Sekolah SDN Dalam persiapan ANBK masih banyak
Karang Tengah 4 melakukan sosialisasi kecemasan dan kerisauan yang disebabkan
kepada orang tua siswa tentang ANBK dan oleh Asesmen Nasional ini dilakukan berbasis
memberikan pemahaman bahwa bukan komputer. Rata-rata siswa belum mahir
sekolah yang memilih anak-anak atau siswa mengoperasikan komputer. Kepala Sekolah
yang menjadi peserta ANBK, melainkan SDN Karang Tengah 4 dan SDN Babadan 1
dipilih secara acak melalui Dapodik dari pusat menginstruksikan kepada guru kelas untuk
begitu pula Kepala Sekolah SDN Babadan 1. memberikan praktek mengenai pengoperasian
Menurut Kelapa Sekolah, hambatan yang komputer agar siswa lebih mahir dengan
dialami dari masing-masing sekolah terkait menggunakan komputer dan laptop yang
dengan kepesertaan yg terjaring dalam ANBK dimiliki sekolah.
adalah sekolah tidak bisa memilih siswa yang Terdapat 3 instrumen yang ada di dalam
dirasa pandai, mampu dan unggul di masing- ANBK yaitu Asesmen Kompetensi Minimum
masing sekolah tersebut. Solusi yang diambil (AKM) yang terdiri dari AKM Literasi dan
dari kedua sekolah tersebut adalah dengan
AKM Numerasi, Survei Karakter, dan Survey
memberikan pelajaran tambahan materi-materi Lingkungan Belajar. Dengan bentuk soal
AKM untuk semua siswa. antara lain pilihan ganda, pilihan ganda
Pelaksanaan ANBKjumlah kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan
minimumkomputerpada jenjang Sekolah Dasar uraian. Strategi guru kelas V SDN Karang
yang harus dimiliki adalah 5 komputer. Tengah 4 dalam mempersiapkan siswanya
Sehingga jika sekolah melaksanakan AKM untuk menghadapi ANBK adalah dengan

5
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 02 No.01 Tahun 2021
o

menambahkan jadwal jam pelajaran khusus Menurut Frederick “kecemasan ujian adalah
untuk pelajaran AKM. Sedangkan SDN sebuah kondisi psikologis dan fisiologis yang
Babadan 1 tidak membuat jadwal tambahan ditandai dengan oleh ketidaknyamanan dalam
dalam proses pembelajran namun materi- manifestasi kognitif, emosional, dan perilaku.
materi AKM sudah ikut diintegrasikan Komponen-komponen ini bergabung untuk
kedalam pelajaran yang sudah ada. membuat perasaan tidak menyenangkan yang
biasanya dikaitkan dengankegelisahan,
2. Kesiapan Mental Peserta Didik Sekolah
ketakutan, atau khawatir” (Idris & Idris, 2019).
Dasar
Menurut Amwalina dalam Lubaba tahun 2018
Secara teknis ANBK bukanlah sebuah ujian,
mengemukakan bahwa “Kecemasan ujian
namun sebagian orang tua siswa masih
adalah suatu keadaan yang didasari
menganggap bahwa ANBK adalah pengganti
kehadirannya oleh individu, kecemasan ini
UN atau Ujian Nasional dan bagi sekolah
dapat berupa kekhawatiran, ketakutan,
masih banyak yang berpikir untuk
perasaan tertekan menghadapi kenyataan –
memberikan pelajaran tambahan untuk
kenyataan yang akan terjadi di masa yang akan
mendapatkan hasil ANBK yang baik. Dengan
datang atau kecemasan akan apa yang
instrument penilaian ANBK yang baru
diharapkan oleh individu berbanding terbalik
menurut siswa, terutama AKM yang terdiri
dengan kenyataan yang ada, yaitu lulus atau
dari numerasi dan literasi yang membutuhan
tidaknya dalam ujian” (Afifa, 2020).
penalaran yang cukup tinggi ditambah bentuk
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
soal yang tergolong baru dikenal oleh anak,
penulis di SDN Karang Tengah 4 dan SDN
membuat mental anak dalam mempersiapkan
Babadan 1 yaitu diketahui bahwa peserta didik
ANBK sedikit tertekan. Mental anak tersebut
mengalami kecemasan ujian dalam
dapat dilihat dari tingkat kecemasan siswa.
menghadapi ANBK yang disebabkan oleh pola
Dikarenakan pemilihan data sampel peserta
pikir yang sudah tertanam bahwa Asesmen
ANBK dipilih secara acak oleh pusat,
Nasional merupakan pengganti Ujian Nasional
sehingga bukan hanya anak-anak yang pandai
sehingga mereka berpandangan harus
saja yang terpilih dari setiap sekolah membuat
mengerjakan Asesmen dengan sungguh-
kecemasan semakin meningkat baik siswa
sungguh agar mendapatkan nilai yang bagus
yang kurang pandai dan siswa yang pandai
dan memuaskan. Menurut salah satu siswa
sekalipun. Kecemasan yang dimaksud adalah
SDN Babadan 1 yang tergolong siswa pandai
kecemasan ujian yang timbul sebelum
dalam kelas V mengungkapkan bahwa dalam
melaksanakan suatu ujian atau penilaia.
persiapan menghadapi ANBK terdapat

6
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 02 No.01 Tahun 2021
o

kekhawatiran dan ketakutan yang disebabkan murid dan orang tua tidak mensakralkan atau
oleh bentuk soal asesmen yang bermacam- mencemaskan asesmen nasional layaknya ujian
macam dan juga kemampuan mengoperasikan nasional. Untuk pihak sekolah agar tidak
komputer yang kurang mahir. menuntut siswa sehingga siswa tidak merasa
terkekang dengan adanya ANBK. Bagi sekolah
Kesimpulan
hendaknya menjadikan asesmen sebagai hal
Dalam penelitian ini diketahui bahwa yang sudah dibiasakan dalam proses
implementasi ANBK sekolah dasar masih pendidikan sehari-hari. Bagi siswa jangan
mengalami kendala dalam hal sarana komputer terlalu khawatir dan cemas dalam mengerjakan
sehingga mengkibatkan pelaksanaan ANBK soal-soal ANBK.
adalah menumpang ke sekolah yang memiliki
sarana yang mumpuni dalam hal komputer. Referensi
Banyak langkah yang diambil Kepala Sekolah Afifa, N. S. (2020). Dukungan Sosial dengan
untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam Tingkat Kecemasan Siswa dalam
menghadapi ANBK, mulai dari pemberian Menghadapi Ujian Akhir Nasional.
tambahan jam pelajarandan lain-lain. Kendala Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada.
dari setiap sekolah hampir sama, selain https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.221
fasilitas sarana dan prasarana, juga kurang
Aziizu, B. Y. A. (2015). TUJUAN BESAR
mahirnya peserta didik mengoperasikan
PENDIDIKAN ADALAH TINDAKAN.
komputer sehingga ada latihan tambahan
Prosiding Penelitian Dan Pengabdian
untuk peserta didik berlatih mengoperasikan
Kepada Masyarakat.
komputer. Dalam kesiapan mental peserta
https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.13540
didik sekolah dasar dalam menghadapi ANBK
adalah masih terjadi tekanan mental yang Ghani, S., & Zharfa, M. (2020). Pengaruh
diakibatkan oleh kecemasan ujian. Penghapusan Ujian Nasional Terhadap
Motivasi Belajar Perserta Didik Di Masa
Saran
Pandemi. Jurnal Pendidikan Tematik,
Pemerintah hendaknya lebih selektif dalam 1(3), 184–196.
memilih peserta yang mengikuti ANBK.
Bahkan seharusnya peserta ANBK adalah GTK DIKDAS. (2021). Empat poin penentu

seluruh siswa kelas V, sehingga tidak terjadi kenaikan kelas siswa di masa pandemi

kesenjangan sosial bagi siswa maupun orang 2021. Pgdikdas.Kemdikbud.Go.Id.

tua siswa. Dan pemerintah hendaknya Idris, I., & Idris, I. (2019). Emotional Freedom
melakukan sosialisasi masif agar sekolah, guru, Technique Dalam Mengatasi Kecemasan

7
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 02 No.01 Tahun 2021
o

Siswa Menghadapi Ujian. Tadbir: Jurnal Penelitian Kualitatif di Bidang


Manajemen Pendidikan Islam. Pendidikan. In Journal of Chemical
https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i2.1115 Information and Modeling.

Novita, N., Mellyzar, M., & Herizal, H. Sugiyono. (2016). METODE PENELITIAN
(2021). Asesmen Nasional (AN): PENDIDIKAN (Pendekatan Kuantitatif,
Pengetahuan dan Persepsi Calon Guru. Kualitatif, dan R&D) (23rd ed.).
JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan ALFABETA, cv.
Pendidikan).
https://doi.org/10.36312/jisip.v5i1.1568

Nugraha, D. M. D. P. (2019). Pandangan Guru


Terhadap Pembelajaran Berorientasi
Revolusi Industri 4.0 Di Sekolah Dasar.
Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya
FKIP Universitas Dwijendra, 10(2).
http://103.207.99.162/index.php/widyaac
carya/article/view/774

Resti, Y., Zulkarnain, Z., & Kresnawati, E. S.


(2020). Peningkatan Kemampuan
Numerasi Melalui Pelatihan Dalam
Bentuk Tes Untuk Asesmen Kompetensi
Minimum Bagi Guru Sdit Auladi Sebrang
Ulu II Palembang. Seminar Nasional
AVoER 2020.

Rohim, D. C., Rahmawati, S., & Ganestri, I.


D. (2021). Konsep Asesmen Kompetensi
Minimum Meningkatkan Kemampuan
Literasi Numerasi Sekolah Dasar untuk
Siswa. Jurnal Varidika, 33(1), 54–62.
https://doi.org/10.23917/varidika.v33i1.1
4993

Shidiq, U., & Choiri, M. (2019). Metode

8
E-ISSN 2747-0709

Anda mungkin juga menyukai