Anda di halaman 1dari 13

C.

1 TATA PAMONG, TATA KELOLA, DAN KERJASAMA


Kriteria ini berisi penjelasan yang mencakup penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian,
dan peningkatan Standar Perguruan Tinggi yang berkaitan dengan tata pamong, tata Kelola dan
Kerjasama.

2.1 PENETAPAN

Penjelasan tentang kebijakan yang berkaitan dengan tata pamong, tata kelola dan kerjasama yang
mencakup hal-hal berikut:

A. Sistem tata pamong yang memenuhi aspek kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan adil adalah sebagai berikut :

Kebijakan pengembangan sistem tata pamong PENS, legalitas organisasi, dan tata kerja
institusi merujuk pada:
1. Permendikbud No. 94 Tahun 2014 tentang Statuta Politeknik Elektronika Surabaya,
Permendikbud No. 5 Tahun 2014 tentang Organisasi Tata Kerja (OTK) Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya, dan diperkuat oleh SK Direktur PENS No.
3561.01/PL14/KP/2017 Tentang Struktur Organisasi Di Lingkungan Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya. Struktur organisasi di Lingkungan Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya dapat dilihat pada Gambar C2.1.
2. Dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja PENS beserta tugas pokok dan
fungsinya adalah:
a) SK Direktur PENS No. 3561.01/PL14/KP/2017 tentang fungsi tugas dan Wewenang
Kepala Pascasarjana dan Kepala Pendidikan Jarak Jauh di Lingkungan Politeknik
Elektronika negeri Surabaya.
b) SK Direktur PENS No. 4268.01/PL14/KP/2017 tentang Tugas dan Fungsi Wakil
Direktur di Lingkungan Politeknik Elektronika negeri Surabaya.
c) SK Direktur PENS No. 4268.02/PL14/KP/2017 tentang Fungsi, Tugas Wakil
Direktur di Lingkungan Politeknik Elektronika negeri Surabaya.
d) SK Direktur PENS No. 4268.03/PL14/KP/2017 tentang Fungsi, Tugas dan
Wewenang Kepala Pascasarjana dan Kepala Pendidikan Jarak Jauh di Lingkungan
Politeknik Elektronika negeri Surabaya.
e) SK Direktur PENS No. 4268.04/PL14/KP/2017 tentang Fungsi, Tugas dan
Wewenang Pengawas Internal di Lingkungan Politeknik Elektronika negeri Surabaya.
f) SK Direktur PENS No. 4268.05/PL14/KP/2017 tentang Tugas dan Fungsi Unit
Penunjang di Lingkungan Politeknik Elektronika negeri Surabaya.
3. Bukti sahih terkait praktik baik perwujudan good governance, mencakup 5 pilar adalah:
a. Kredibilitas dalam sistem tata pamong, tata kelola dan kerjasama ditunjukkan oleh
beberapa bukti sebagai berikut:
i. Pelaksanaan kuliah menyediakan pengajar untuk semua mata kuliah
ii. Prodi melakukan evaluasi dan monitoring dalam selama perkuliahan.
b. Transparansi telah menerapkan asas transparansi mulai dari input, proses dan output.
Beberapa bukti kegiatan adalah:
i. Prodi menyusun Program Kerja Prodi,
ii. Prodi mensosialisasikan Program Kerja Prodi
iii. Kaprodi menunjukkan ketua program pelaksana semua kegiatan dalam rapat rutin
prodi.
c. Akuntabilitas berusaha mengembangkan sistem akademik dan pengelolaan
manajemen melalui sistem informasi manajemen yang valid dan akuntabel. Beberapa
bukti upaya tersebut adalah sebagai berikut:
i. Laporan kegiatan secara berkala dalam bentuk LEK (Laporan Evaluasi Kinerja)
Prodi.
ii. Audit Mutu Internal (AMI) Prodi secara terjadwal untuk dalam rangka pencapaian
standar mutu.
d. Tanggung jawab adalah implementasi prinsip bertanggung jawab pada setiap kegiatan
berupaya melaksanakan kegiatan akademik sesuai regulasi yang berlaku ditunjukkan
dengan bukti
i. Tugas-tugas yang ditetapkan dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan
aturan yang berlaku, waktu yang telah ditentukan, anggaran yang ditetapkan,
sesuai dengan pedoman, SOP dan aturan-aturan yang berlaku.
ii. Penyusunan Laporan setiap kegiatan.
e. Berkeadilan dengan rinsip keadilan telah diimplementasikan dalam pelaksanaan
kegiatan tridarma perguruan tinggi antar lain:
i. Memberikan kesempatan yang sama untuk pengembangan diri.
ii. Melakukan opentalk ke semua jenjang mahasiswa secara rutin, dimana
mahasiswa boleh mengungkapkan keluhannnya rasa ketidakadilan, serta respon
dan penyelesaian dari pihak program studi.

B. Sistem pengelolaan fungsional dan operasional PENS dan program studi yang didukung
kecukupan dokumen yang diperlukan.
1. Sistem pengelolaan pembelajaran PENS pada Prodi Sarjana Terapan Teknologi
Rekayasa Internet mengacu pada Peraturan Direktur PENS No. 2726.01 Tahun 2016
Tentang Pengelolaan Pendidikan Di Lingkungan Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya, Peraturan Direktur PENS No. 9 Tahun 2017 Tentang Pengembangan
Kurikulum Di Lingkungan PENS, Peraturan Direktur PENS No. 0663.01 Tahun 2015
Tentang Pengembangan Suasana Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan
Otonomi Keilmuan Di Lingkungan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, dan
Peraturan Direktur PENS No. 3856.01 Tahun 2018 Tentang Peraturan Akademik
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
2. Sistem pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat PENS mengacu pada
Peraturan Direktur PENS No. 7 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Penelitian di
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan Peraturan Direktur PENS No. 8 Tahun
2017 Tentang Penyelenggaraan Pengabdian Kepada Masyarakat Di Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya
C. Kebijakan terkait pengembangan Kerjasama

Sistem kerjasama PENS ditetapkan melalui Peraturan Direktur PENS No. 5 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pengelolaan Kerjasama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan
Peraturan Direktur PENS No. 6 Tahun 2018 Tentang Perencanaan Pengembangan Jejaring Dan
Kemitraan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

D. Kebijakan terkait fungsi kelembagaan system penjaminan mutu internal

Sistem penjaminan mutu PENS mengacu pada SK Direktur PENS No.


3561.01/PL14/KP/2017 Tentang Struktur Organisasi Di Lingkungan Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya dan Peraturan Direktur PENS No. 1 Tahun 2017 Tentang Sistem Penjaminan
Mutu Internal Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Gambar C2.1. Struktur organisasi PENS

Standar PENS yang berkaitan dengan tata pamong, tata Kelola dan kerjasama PENS dan
program studi yang diakreditasi terdapat pada dokumen Standar SPMI PENS SM.PENS Rev.02
2018 yaitu:
a. Standar Pengelolaan Pembelajaran,
b. Standar Pengelolaan Penelitian,
c. Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat,
d. Standar Tata Pamong dan Tata Kelola, dan
e. Standar Kerjasama
Penjelasan tentang IKU dan IKT yang berkaitan dengan tata pamong, tata Kelola, dan
kerjasama adalah sebagai berikut:

Tabel C2.1 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Umum dan Indikator Kinerja Tambahan

No IKU/IKT Target
IKU.1 Tata Pamong - Dokumen RIP dan Renstra tersedia
- Dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja
institusi beserta tugas pokok dan fungsinya
tersedia
- Good University Governance dan manajemen
risiko dijalankan
- Integritas akademik dan kode etik ditegakkan
IKU.2 Tata Kelola Kepemimpinan - Dokumen penetapan personil dengan tugas dan
tanggung jawab tersedia
- Komunikasi yang baik antara pimpinan dan
stakeholder internal secara intensif dilaksanakan
- Kaji ulang perbaikan kepemimpinan dan struktur
manajemen dilaksanakan
IKU.3 Sistem Penjaminan Mutu - Dokumen formal SPMI yang melampaui dari SN-
DIKTI tersedia
- Penerapan SPMI berbasis resiko (Risk Based Audit)
dilaksanakan
- Rapat Tinjauan Manajemen dilaksanakan

IKU.4 Kerjasama - Dokumen kebijakan dan prosedur pengembangan


jejaring dan kemitraan dalam negeri tersedia
- Dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan
kemitraan tersedia
- Data jumlah, lingkup, relevansi, dan
kebermanfaatan kerjasama tersedia
- Monitoring dan evaluasi kepuasan mitra kerjasama
dilaksanakan
IKT.1 Jumlah kerjasama dalam Jumlah minimal 1
menghasilkan produk/jasa
DTPS yang melibatkan
mahasiswa yang diadopsi
oleh Industri/Masyarakat

2.2 PELAKSANAAN

Penjelasan tentang pelaksanaan atas kebijakan, standar, IKU, dan IKT yang berkaitan dengan
VMTS PENS dan program studi mencakup:
A. Keterlaksanaan kepemimpinan UPPS dan PS dalam tiga aspek: operasional, organisasi dan
publik.

Praktik baik kepemimpinan di PENS dan Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet
mencakup 3 aspek:
1. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan pimpinan dalam menjabarkan
visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi berikut:
a. Menyelenggarakan proses belajar dengan pembagian beban mengajar dosen;
memantauan kehadiran dosen dalam pelaksanaan perkuliahan; menyelenggarakan
pedjadwalan seminar thesis, seminar riset multidisiplik keilmuan; melakukan
pembagian verifikasi dan validasi soal ujian; serta melakukan validasi proses rencana
studi mahasiswa.
b. Pengembangan ketrampilan dosen dengan menugaskan dosen mengikuti pelatihan,
sertifikasi atau kuliah tamu.
2. Kepemimpinan organisasional berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam
organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan organisasional dilakukan pimpinan melalui
upaya menjalin kerjasama antar unit di lingkungan antara lain:
a. Melakukan kerjasama dengan Satuan Penjaminan Mutu dalam mengevaluasi proses
belajar mengajar.
b. Melakukan Kerjasama dengan UPT Bahasa untuk peningkatan kemampuan Bahasa
inggris atau tes TOEFL.
c. Melakukan Kerjasama dengan bidang Kemahasiswaan untuk pengembangan minat
bakat, peningkatan prestasi mahasiswa dalam biadang akademik dan non akademik.
3. Kepemimpinan publik dilakukan oleh pimpinan prodi melalui upaya peningkatan peran
dalam hubungan antar institusi antara lain:
a. Menjalin Kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk
mendapatkan narasumber DUDI (nama perusahaan) dalam pembuatan kurikulum
prodi, Forum Group Discussion (FGD) dengan DUDI.
b. Menjalin Kerjasama dengan DUDI untuk mendapatkan tempat kerja praktek atau
tempat magang bagi mahasiswa.
c. Prodi mempunyai Kerjasama dengan beberapa DUDI antara lain dalam bidang
pendidikan yaitu ASIOTI, PT. Techno International Mandira, PT. Telkom Indonesia ,
The Hague University of Applied Sciences (Thuas), Smartfren, PT. Inka dan Cisco.
Dalam bidang penelitian yaitu basarnas, serta dalam bidang pengabdian yaitu desa
Kalipadang-Benjeng dan Kominfo.

B. Keterlaksanaan system pengelolaan fungsional dan operasional UPPS dan PS (belum ada)

C. Keterlaksanaan Kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada


masyarakat.

Dalam rangka untuk membina dan menjaga keberlangsungan kerjasama antar institusi yang
telah dibangun oleh unit bidang Kerjasama, maka program studi yang memiliki kedekatan
model Kerjasama atau yang diberi wewenang sebagai pelaksana bertanggungjawab terhadap
keberhasilan bentuk Kerjasama sesuai dengan kesepakatan yang tertulis dalam piagam
Kerjasama, berupa Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement
(MoA). Kerjasama ini dilaksanakan secara kontinyu sesuai batas akhir kerjasama.

Berdasarkan Tabel 1 LKPS, kerjasama Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet
memiliki cakupan lingkup bidang yang beragam dan juga diadakan dengan organisasi yang
heterogen. Kerjasama yang telah terlaksana berupa kerjasama dengan beberapa mitra DUDI
antara lain dengan ASIOTI, PT. Techno International Mandira, PT. Telkom Indonesia , The
Hague University of Applied Sciences (Thuas), Netherlands dll.

D. Keterlaksanaan pelaksanaan proses penjaminan mutu internal

Implementasi sistem penjaminan mutu yang mencakup:


1) Unit pelaksana penjaminan mutu internal yang berlaku pada PENS dan dokumen formal
pembentukannya adalah: Peraturan Direktur PENS No. 01 Tahun 2017 yang
menyebutkan bahwa SPMI di PENS dijalankan oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM).
Struktur organisasi SPM PENS ditetapkan melalui SK Direktur PENS
No.2395.01/PL14/KP/2013 tentang Struktur organisasi Satuan Penjaminan Mutu PENS.
2) Untuk keterlaksanaan penjaminan mutu pada Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa
Internet maka Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet juga mematuhi segala
proses yang sesuai dengan standar pendidikan tinggi yang telah ditetapkan oleh PENS.
Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet juga melalui proses Audit Mutu
Internal dan pembahasan pada Rapat Tinjauan Manajemen.
3) Ketersediaan bukti sahih efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu sesuai dengan siklus
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP)
ditunjukan dengan:
a. Penetapan dengan tersedianya dokumen formal pembentukan unsur pelaksana
penjaminan mutu internal di perguruan tinggi ditunjukkan oleh SK Direktur PENS
No.2395.01/PL14/KP/2013 tentang Struktur organisasi Satuan Penjaminan Mutu
PENS. Tersedianya dokumen-dokumen SPMI PENS meliputi: Kebijakan SPMI,
Manual SPMI, Standar SPMI, dan Formulir SPMI. Tersedianya rencana implementasi
penjaminan mutu yang mencakup strategi, kebijakan, pemberdayaan para pemangku
kepentingan yang merupakan bagian dari rencana jangka menengah maupun jangka
panjang, tercantum di dalam dokumen Renstra PENS 2020-2024 dan RIP PENS
2015-2039.
b. Pelaksanaan penjaminan mutu di PENS sesuai dengan siklus PPEPP dibuktikan
dengan kegiatan Audit Mutu Internal (AMI). Standar SPMI PENS, Renstra PENS,
dan RIP PENS mendasari penetapan kegiatan-kegiatan di setiap unit di awal tahun
untuk dilaksanakan oleh unit terkait. Evaluasi oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM)
melalui kegiatan AMI digunakan untuk melihat kesesuaian antara penetapan dan
pelaksanaan yang menghasilkan rekomendasi. Tindakan pengendalian berdasarkan
rekomendasi hasil AMI dilakukan oleh unit terkait. Rekomendasi hasil AMI yang
perlu diselesaikan di tingkat PENS dibawa menuju Rapat Tinjauam Manajemen agar
ditindaklanjuti guna perbaikan berkelanjutan. Kegiatan AMI terekam dalam Laporan
AMI.
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu yang terstruktur,
ditindaklanjuti, dan berkelanjutan dibuktikan dengan kegiatan Audit Mutu Internal
(AMI) dan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang dilaksanakan setiap tahun.
d. Pelaksanaan pengendalian rekaman dan dokumentasi mutu di PENS dilaksanakan di
setiap unit. Aplikasi sistem pengendalian dokumen direncanakan dimasukkan dalam
integrated MIS PENS. Dokumen-dokumen yang dikendalikan adalah referensi (RF)
atau pedoman/juklak, prosedur operasional baku (POB), instruksi kerja (IK), dan
form-form (FM). Setiap dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dapat
mengakses dokumen tersebut sesuai haknya. Sedangkan publikasi hasil penjaminan
mutu internal kepada pemangku kepentingan disajikan dalam bentuk Laporan
Tahunan Direktur.
e. Perbaikan berkelanjutan adanya perbaikan secara berkelanjutan untuk sistem
penjamin mutu dengan adanya rekomendasi/ketidaksesuaian hasil audit internal
diangkat dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk ditindaklanjuti oleh pihak
yang ditetapkan untuk perbaikan dan peningkatan standar mutu.

Ketercapaian pelaksanaan IKU dan IKT pada program studi adalah sebagai berikut:

Tabel C4.2 Tabel Pelaksanaan Indikator Kinerja Umum dan Indikator Kinerja Tambahan

No IKU/IKT Capaian
IKU.1 Tata Pamong Dokumen RIP dan Renstra, dokumen formal struktur
organisasi dan tata kerja institusi beserta tugas pokok dan
fungsinya telah tersedia. PENS telah menjalankan Good
University Governance dan manajemen risiko. Integritas
akademik dan menegakkan kode etik juga telah berjalan.
IKU.2 Tata Kelola Kepemimpinan Dokumen penetapan personil dengan tugas dan tanggung
jawab yang jelas tersedia. Komunikasi yang baik antara
pimpinan dan stakeholder internal secara intensif telah
dilakukan. Bukti kaji ulang perbaikan kepemimpinan dan
struktur manajemen secara efektif juga telah dilakukan.
IKU.3 Sistem Penjaminan Mutu Dokumen formal SPMI yang melampaui dari SN-DIKTI
dan penerapan SPMI berbasis resiko (Risk Based Audit)
telah dilakukan. Rapat Tinjauan Manajemen dengan
klausul 9.3.2 ISO 9001:2015 telah berjalan.

IKU.4 Kerjasama Dokumen kebijakan dan prosedur pengembangan jejaring


dan kemitraan dalam negeri tersedia. Dokumen
perencanaan pengembangan jejaring dan kemitraan
tersedia. Data jumlah, lingkup, relevansi, dan
kebermanfaatan kerjasama tersedia. Monitoring dan
evaluasi kepuasan mitra kerjasama telah dilakukan
IKT.1 Jumlah kerjasama dalam Produk jasa diadopsi masyarakat
menghasilkan produk/jasa
DTPS yang melibatkan
mahasiswa yang diadopsi oleh
Industri/Masyarakat

2.3 EVALUASI

Penjelasan tentang evaluasi secara berkala mengenai keterlaksanaan kebijakan dan ketercapaian
standar (IKU dan IKT) sehingga menemukenali praktik baik, praktik buruk dan praktik yang
baru yang berkaitan dengan Tata Kelola, Tata Pamong, dan Kerjasama. Termasuk survei
kepuasan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa terhadap Tata Kelola Organisasi UPPS dan
PS.

Evaluasi capaian kinerja dari IKU dan IKT yang telah ditetapkan PENS berupa ketercapaian atau
ketidaktercapaian terkait standar Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama adalah sebagai
berikut.

IKU 1: Tata Pamong


Deskripsi Capaian:
Dokumen RIP dan Renstra, dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja institusi beserta tugas
pokok dan fungsinya telah tersedia. PENS telah menjalankan Good University Governance dan
manajemen risiko. Integritas akademik dan menegakkan kode etik juga telah berjalan. Hal ini
menunjukkan bahwa standar yang ditetapkkan telah dicapai. Hasil survei kepuasan dosen, tenaga
kependidikan, dan mahasiswa terhadap Tata Kelola Organisasi PENS dan program studi dapat dilihat
pada Gambar C2.2.
Praktek Baik :
(1) Komitmen manajemen PENS yang tinggi untuk perbaikan tata kelola.
(2) Dasar hukum yang kuat melalui Peraturan Direktur PENS dan SK Direktur PENS.
Praktek Buruk
Sering ditemui kendala dalam operasional perencanaan dikarenakan beban dosen di politeknik yang
relatif lebih tinggi.
Praktek Baru:
Kebijakan untuk mengatur beban dosen sehingga operasional pengembangan menjadi efektif dan
efisien.

IKU 2: Tata Kelola Kepemimpinan


Deskripsi Capaian:
Dokumen penetapan personil dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas tersedia. Komunikasi yang
baik antara pimpinan dan stakeholder internal secara intensif telah dilakukan. Bukti kaji ulang
perbaikan kepemimpinan dan struktur manajemen secara efektif juga telah dilakukan. Hal ini
menunjukkan bahwa standar yang ditetapkan telah dicapai.
Praktek Baik:
PENS di usia ke-34 telah menghasilkan banyak karya dan menjadi rujukan bagi politeknik lain.
Praktek Buruk:
Koordinator/ kepala/ ketua sebuah unit, prodi atau departemen belum tentu memiliki skill
kemepimimpinan maupun pola pikir sebagai pemimpin. Ditambah lagi dengan jam mengajar, kewajiban
administrasi dan kegiatan diluar tupoksi sebagai seorang dosen sangat membebani proses kemajuan
kepemimpinan.
Praktek Baru:
Penjenjangan atau pengkaderan kepemimpinan perlu diperbaiki, model senioritas harus dikurangi, dan
beban jam kerja dosen direncanakan lebih baik.

IKU 3: Sistem Penjaminan Mutu


Deskripsi Capaian:
Dokumen formal SPMI yang melampaui dari SN-DIKTI dan penerapan SPMI berbasis resiko (Risk
Based Audit) telah dilakukan. Rapat Tinjauan Manajemen dengan klausul 9.3.2 ISO 9001:2015 telah
berjalan.
Praktek Baik:
(1) Komitmen manajemen PENS yang tinggi untuk menjalankan penjaminan mutu.
(2) Tersedianya sistem informasi untuk memudahkan pengumpulan data.
(3) Jumlah mahasiswa yang relative tidak besar.
Praktek Buruk:
(1) Prodi sarjana terapan TRI relative baru.
(2) Belum tersedianya beberapa laboratorium untuk mendukung kebutuhan proses belajar mengajar
prodi
(3) Pandemi Covid-19.
Praktek Baru:
Penyesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap kondisi pandemi dalam bentuk penyelengaaraan kegiatan
secara online.

IKU 4: Kerjasama
Deskripsi Capaian:
Dokumen kebijakan dan prosedur pengembangan jejaring dan kemitraan dalam negeri tersedia.
Dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan kemitraan tersedia. Data jumlah, lingkup, relevansi,
dan kebermanfaatan kerjasama tersedia. Hasil survey dapat dilihat pada Gambar C2.3. Monitoring dan
evaluasi kepuasan mitra kerjasama telah dilakukan Hal ini menunjukkan bahwa standar yang ditetapkan
telah sesuai.
Praktek Baik:
(1) Beberapa dosen di program studi Teknologi Rekayasa Internet sudah di level Strata-3.
(2) Nama besar PENS yang sudah dipercaya.
(3) Orientasi Pendidikan vokasi yang lebih dekat dengan implementasi teknologi.
Praktek Buruk:
(1) Kesesuaian topik Kerjasama.
(2) Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan topik yang dikerjasamakan.
(3) Program Studi Teknologi Rekayasa Internet baru setahun berdiri sehingga mahasiswa masih berada
di tahun pertama
Praktek Baru:
(1) Kesesuaian bentuk/ topik Kerjasama.
(2) Model Kerjasama, menangkap peluang bentuk Kerjasama baru.
(3) Evaluasi berkala pada keterlaksanaan Kerjasama.

IKT 1: Jumlah kerjasama dalam menghasilkan produk/jasa DTPS yang melibatkan mahasiswa
yang diadopsi oleh Industri/Masyarakat
Deskripsi Capaian:
PENS telah mendapatkan peringkat pertama klasterisasi perguruan tinggi vokasi pada tahun 2019. Hal
ini menunjukkan bahwa standar yang ditetapkan telah tercapai.
Praktek Baik:
PENS sebagai politeknik rujukan di Indonesia, mempunyai SDM yang unggul, dan fasilitas penunjang
tridarma yang baik.
Praktek Buruk:
Rendahnya Kerjasama Program Studi Teknologi Rekayasa Internet yang melibatkan pemerintahan dan
DUDI.
Praktek Baru :
Meningkatkan minat mahasiswa dalam menghasilkan produk /jasa.
Pengukuran kepuasan pengguna digunakan untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna
terhadap layanan di PENS. Pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para pengguna
internal (mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan) dan eksternal (lulusan, pengguna, dan
mitra) pada setiap kriteria telah memenuhi aspek-aspek berikut:

PENS mengacu pada Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dan pedoman akreditasi PT
dari BAN-PT untuk membuat instrumen kepuasan yang sahih, andal, dan mudah
digunakan.

Pengukuran kepuasan pengguna dilaksanakan secara berkala setiap tahun dan telah dibuatkan
sistem informasi sehingga data dapat terekam secara komprehensif. Instrumen kepuasan
pengguna menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan pengukuran menggunakan skala
Likert. Untuk tiap pertanyaan diberikan skor bernilai 1 sampai dengan 4, dengan urutan
keterangan, Tidak puas, Kurang puas, Puas, dan Sangat puas.Hasil pengukuran kepuasan dan
umpan balik tersebut digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja. Tinjauan manajemen agar
ditindaklanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem. Hasil
pengukuran kepuasan dipublikasikan pada laman SPM. Hasil pengukuran kepuasan telah
dilakukan pada tahun 2018 sampai dengan 2021 (TS).

Instrumen dan hasil pengukurannya pada layanan kepuasan pengguna internal yang meliputi
dosen dan tenaga pendidikan terkait tata pamong dan tata kelola dari tahun 2018 sampai 2021
tampak seperti pada Gambar C2.2. Tampak pada gambar bahwa secara umum semua hasil
penilaian dari dosen dan tenaga kependidikan terkait tata pamong dan tata kelola telah melebihi
minimal IKM yang ditetapkan, yaitu 2,75. Rata-rata IKM untuk semua pertanyaan adalah 3,13,
yang artinya responden Puas dengan tata pamong dan tatakelola PENS.

Gambar C2.3. adalah hasil survey kepuasan mitra terhadap model kerjasama PENS antara tahun
2018 sampai dengan tahun 2021. Dapat diamati bahwa untuk setiap pertanyaan memiliki skor
nilai diatas 3.00. Skor rata-rata kepuasan internal terhadap kerjasama PENS adalah sebesar 3.32.
Nilai ini telah melebihi nilai minimal IKM yang ditetapkan, yaitu 2,75.
Gambar C2.2. Kepuasan pengguna internal terkait tata pamong dan tata kelola

Gambar C2.3. Survey kepuasan mitra terhadap model kerjasama PENS


2.4 PENGENDALIAN

Penjelasan tentang pengendalian dan tindak lanjut (revisi dan rekomendasi) terhadap hasil
evaluasi ketercapaian standar (IKU dan IKT) yang berkaitan dengan Tata Kelola, Tata Pamong,
dan Kerjasama adalah sebagai berikut:

IKU 1: Tata Pamong


Akar Masalah:
Kebijakan beban dosen untuk politeknik lebih tinggi dibanding universitas, sehingga operasional
pengembangan menjadi agak lambat.
Tindak Lanjut:
Manajemen pengaturan SDM disesuaikan dengan proporsi lowongan tenaga PNS dan honorer yang
telah ditetapkan pemerintah setiap tahunnya.
IKU 2: Tata Kelola Kepemimpinan
Akar Masalah:
Penjenjangan atau pengkaderan kepemimpinan yang perlu diperbaiki, model senioritas yang harus
dikurangi, beban jam kerja dosen.
Tindak Lanjut:
Mengikutsertakan pelatihan-pelatihan untuk memperkuat kepemimpinan publik.
IKU 3: Sistem Penjaminan Mutu
Akar Masalah:
Dari semua faktor penghambat, akar masalah utama adalah pada pandemi Covid-19.
Tindak Lanjut:
Komitmen untuk selalu memperbaiki diri, mencari solusi-solusi alternatif karena adanya pandemi..
IKU 4: Kerjasama
Akar Masalah:
(4) Kesesuaian bentuk/ topik Kerjasama.
(5) Model Kerjasama, biasanya jarang yang memberikan tawaran dalam bentuk penelitian bersama..
Tindak Lanjut:
(1) Melakukan pemetaan area kerjasama.
(2) Memberi motivasi ke dosen prodi untuk lebih aktif dan berani untuk “take action” Kerjasama
dengan institusi lain.
IKT 1: Jumlah kerjasama dalam menghasilkan produk/jasa DTPS yang melibatkan mahasiswa
yang diadopsi oleh Industri/Masyarakat
Akar Masalah:
Rendahnya minat mahasiswa dalam menghasilkan produk /jasa.
Tindak Lanjut:
Sosialisasi dan implementasi jumlah Kerjasama yang menghasilkan produk / jasa..

Dokumen tindak lanjut dan implementasi tersedia dan sangat lengkap (revisi dan
rekomendasi) terhadap hasil evaluasi ketercapaian standar (IKU dan IKT) yang berkaitan
dengan tata pamong, tata Kelola dan kerjasama PENS dan program studi.

2.5 PENINGKATAN

Penjelasan tentang optimalisasi (peningkatan, penyesuaian, dan penyelarasan) terhadap standar


(IKU dan IKT) yang berkaitan dengan Tata Kelola, Tata Pamong, dan Kerjasama adalah sebagai
berikut:
IKU 1: Tata Pamong
Peningkatan Telah tercapai dan masih relevan sehingga tidak perlu ada perubahan.
IKU 2: Tata Kelola Kepemimpinan
Peningkatan Telah tercapai dan masih relevan sehingga tidak perlu ada perubahan.
IKU 3: Sistem Penjaminan Mutu
Peningkatan Telah tercapai dan masih relevan sehingga tidak perlu ada perubahan.
IKU 4: PENS menyediakan sumber daya manusia yang terampil untuk mengantisipasi
kebutuhan masa kini dan masa depan
Peningkatan Telah tercapai dan masih relevan sehingga tidak perlu ada perubahan.
IKU 5: Kerjasama
Peningkatan Telah tercapai dan masih relevan sehingga tidak perlu ada perubahan.
IKT 1: Jumlah kerjasama dalam menghasilkan produk/jasa DTPS yang melibatkan mahasiswa yang
diadopsi oleh Industri/Masyarakat
Peningkatan Telah tercapai dan masih relevan sehingga tidak perlu ada perubahan.

Proses optimalisasi telah terlaksana dengan sangat efektif (peningkatan, penyesuaian, dan
penyelarasan) terhadap standar (IKU dan IKT) yang berkaitan dengan tata pamong, tata Kelola
dan Kerjasama PENS dan program studi, disertai bukti yang sahih.

Peningkatan, penyesuaian dan penyelarasan terhadap standar (IKU dan IKT) yang berkaitan
dengan tata pamong, tata Kelola dan Kerjasama PENS adalah mengharuskan manajemen
melakukan pengaturan SDM disesuaikan dengan proporsi lowongan tenaga PNS dan honorer
yang telah ditetapkan pemerintah setiap tahunnya, mengikutsertakan perlatihan-pelatihan untuk
memperkuat kepemimpinan publik, melakukan pemetaan persiapan akreditasi, melakukan
pemetaan area kerjasama, dan sosialisasi dan implementasi jumlah Kerjasama yang
menghasilkan produk/jasa.

Anda mungkin juga menyukai