Soal SKB Kesehatan Dr. Ichsan Quswain
Soal SKB Kesehatan Dr. Ichsan Quswain
BPJS memiliki beberapa elemen tata nilai organisasi, salah satunya BPJS adalah suatu
upaya untuk mencapai kinerja optimal melalui perencanaan yang tepat dan penggunaan
anggaran yang rasional sesuai kebutuhan. Hal ini disebut juga sebagai ?
a. Integritas
b. Profesional
c. Pelayanan Prima
d. Efektivitas
e. Efisiensi Operasional
Pembahasan :
BPJS Kesehatan menetapkan dan mengembangkan tata nilai organisasi yang terdiri
atas 4 (empat) elemen, yaitu :
- Integritas
merupakan prinsip dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab melalui
keselarasan berpikir, berkata dan berperilaku sesuai keadaan sebenarnya
- Profesional
merupakan karakter dalam menjalankan tugas dengan kesungguhan, sesuai kompetensi
dan tanggung jawab yang diberikan
- Pelayanan Prima
merupakan tekad dalam memperikan pelayanan terbaik dengan ikhlas kepada seluruh
peserta
- Efisiensi Operasional
merupakan upaya untuk mencapai kinerja optimal melalui perencanaan yang tepat dan
penggunaan anggaran yang rasional sesuai kebutuhan
2. Sistem jaminan social nasional merupakan suatu tata cara penyelenggaraan program
jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. Ada beberapa jenis
dari jaminan sosial, kecuali ?
a. Jaminan kesehatan
b. Jaminan pendidikan
c. Jaminan kecelakaan kerja
d. Jaminan pensiun
e. Jaminan hari tua
Pembahasan :
Jaminan kesehatan nasional merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional
(SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial
yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan undang-undang nomor 40 tahun 2004
tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat
yang layak yang akan diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iurannya
ataupun iurannya dibayarkan oleh pemerintah.
1. Jaminan kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan pensiun
4. Jaminan hari tua
5. Jaminan kematian
3. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif. Ada
beberapa prinsip dari penyelenggaraan puskesmas, kecuali ?
a. Paradigma sehat
b. Pemerataan
c. Teknologi tepat guna
d. Pembangunan kesehatan
e. Pertanggungjawaban wilayah
Pembahasan :
b. Pertanggungjawaban wilayah
Pembahasan :
5. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga
non kesehatan. Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana paling sedikit terdiri
atas, kecuali?
a. Dokter
b. Dokter gigi
c. Tenaga gizi
d. Tenaga teknologi ahli laboratorium
e. Sistem informasi
Pembahasan :
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga
non kesehatan.
Pembahasan :
7. Salah satu prinsip dari pelaksanaan SDGs adalah No One Left Behind yang
memiliki makna ?
a. Dilaksanakan oleh semua Negara baik itu negara maju ataupun negara
berkembang
b. Dilaksanakan dengan saling terintegrasi dan saling terkait pada semua
dimensi sosial
c. Harus memberi manfaat nagi semua terutama bagi yang rentan, dan
pelaksanaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan
d. Dilaksanakan untuk memenuhi semua aspek kebutuhan suatu Negara
e. Dilaksanakan oleh Negara maju dan berkembang
Pembahasan :
(PBB), para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Tujuan Pembangunan
global. Kurang lebih 193 kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf
Kalla turut mengesahkan Agenda SDGs. Dengan mengusung tema "Mengubah Dunia
Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan", SDGs yang berisi 17 Tujuan dan
169 Target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016
lingkungan. SDGs berlaku bagi seluruh negara (universal), sehingga seluruh negara tanpa
kecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan Target SDGs.
semua pihak mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta
dalam pelaksanaan dan pencapaian TPB/SDGs di Indonesia terdiri dari empat platform,
yakni: Pemerintah dan Parlemen, Akademisi dan Pakar, Organisasi Kemasyarakatan dan
Media, Filantropi dan Pelaku Usaha. Agenda TPB/SDGs adalah sebuah rencana aksi
yang menyasar pada 5P, yaitu: People (Umat Manusia), Planet (Bumi), Prosperity
sama lain.
9. Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia, Joko Widodo, membentuk 9 agenda
pembangunan nasional yang kita kesal dengan sebutan Nawacita. Apakah isi dari
Nawacita ke 3 adalah ?
Pembahasan :
Pembahasan :
11. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat. PHBS sendiri memiliki 5 tatanan, kecuali :
a. PHBS di rumah tangga
b. PHBS di sekolah
c. PHBS di tempat kerja
d. PHBS di lingkungan sekitar
e. PHBS di tempat umum
Pembahasan :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat
PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas
dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul –
simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :
JANUARI
25 : Hari gizi nasional
23-30 : Hari Kusta Sedunia
FEBRUARI
4 : Hari kanker sedunia
15 : Hari kanker anak sedunia
MARET
24 : Hari Tuberkulosis sedunia
APRIL
7 : Hari kesehatan sedunia
8 : Hari anak-anak balita
10 : Hari meluas malaria sedunia
11 : Hari kanker tulang
17 : Hari hemofilia sedunia
18 : Hari diabetes nasional
22 : Hari demam berdarah
24 : Hari imunisasi
25 : Hari Malaria sedunia
MEI
1 : Hari Asma
8 : Hari palang merah sedunia
10 : Hari lupus sedunia
29 : Hari lanjut usia sedunia
31 : Hari tanpa tembakau sedunia
JUNI
1 : Hari anak sedunia
24 : Hari bidan sedunia
26 : Hari anti narkoba sedunia
29 : Hari keluarga nasional
JULI
23 : Hari anak nasional
AGUSTUS
1 : Hari remaja
1-7 : Pekan ASI sedunia
SEPTEMBER
15 : Hari peduli Limfoma sedunia
16 : Hari pangan nasional
17 : Hari PMI
24 : Hari jantung sedunia
OKTOBER
4-12 : Pekan peduli hepatitis B
9 : Hari penglihatan sedunia
10 : Hari kesehatan jiwa sedunia
16 : Hari pangan sedunia
18 : Hari menopouse sedunia
20 : Hari Osteoporosis sedunia/ nasional
24 : Hari dokter nasional
NOVEMBER
12 : Hari kesehatan nasional
14 : Hari diabetes sedunia
DESEMBER
1 : Hari AIDS sedunia
3 : Hari penyandang cacat sedunia
5 : Hari relawan sedunia
20 : Hari kesetiakawanan nasional
22 : Hari ibu
27 : Hari kesatuan gerak PKK
28 : Hari kusta sedunia
JANUARI
25 : Hari gizi nasional
23-30 : Hari Kusta Sedunia
FEBRUARI
MARET
24 : Hari Tuberkulosis sedunia
APRIL
7 : Hari kesehatan sedunia
8 : Hari anak-anak balita
10 : Hari meluas malaria sedunia
11 : Hari kanker tulang
17 : Hari hemofilia sedunia
18 : Hari diabetes nasional
22 : Hari demam berdarah
24 : Hari imunisasi
25 : Hari Malaria sedunia
MEI
1 : Hari Asma
8 : Hari palang merah sedunia
10 : Hari lupus sedunia
29 : Hari lanjut usia sedunia
31 : Hari tanpa tembakau sedunia
JUNI
1 : Hari anak sedunia
24 : Hari bidan sedunia
26 : Hari anti narkoba sedunia
29 : Hari keluarga nasional
JULI
23 : Hari anak nasional
AGUSTUS
1 : Hari remaja
1-7 : Pekan ASI sedunia
SEPTEMBER
15 : Hari peduli Limfoma sedunia
16 : Hari pangan nasional
17 : Hari PMI
24 : Hari jantung sedunia
OKTOBER
4-12 : Pekan peduli hepatitis B
9 : Hari penglihatan sedunia
10 : Hari kesehatan jiwa sedunia
16 : Hari pangan sedunia
18 : Hari menopouse sedunia
20 : Hari Osteoporosis sedunia/ nasional
24 : Hari dokter nasional
NOVEMBER
12 : Hari kesehatan nasional
14 : Hari diabetes sedunia
DESEMBER
1 : Hari AIDS sedunia
3 : Hari penyandang cacat sedunia
5 : Hari relawan sedunia
20 : Hari kesetiakawanan nasional
22 : Hari ibu
27 : Hari kesatuan gerak PKK
28 : Hari kusta sedunia
14. Menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2009, narkotika merupakan zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Morfin merupakan salah satu contoh dari jenis narkotika
golongan ?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
Pembahasan :
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang
No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang
dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat
golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU
No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke
dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika
hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997.
Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun
sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu
sistem saraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat
organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman
yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton,
ether dan sebagainya.
15. Badan Narkotika Nasional merilis 52 ciri pengguna narkoba, kecuali :
a. Prestasi sekolah menurun
b. Sering mengurung diri
c. Pola tidur teratur
d. Sering berbohong dan mencuri
e. Mudah marah
Pembahasan :
1. Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), tahap ini pecandu diperiksa seluruh kesehatannya
baik fisik dan mental oleh dokter terlatih. Dokterlah yang memutuskan apakah pecandu
perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi gejala putus zat (sakau) yang ia derita.
Pemberian obat tergantung dari jenis narkoba dan berat ringanya gejala putus zat. Dalam hal
ini dokter butuh kepekaan, pengalaman, dan keahlian guna memdeteksi gejala kecanduan
narkoba tersebut.
2. Tahap rehabilitasi nonmedis, tahap ini pecandu ikut dalam program rehabilitasi. Di
Indonesia sudah di bangun tempat-tempat rehabilitasi, sebagai contoh di bawah BNN adalah
tempat rehabilitasi di daerah Lido (Kampus Unitra), Baddoka (Makassar), dan Samarinda.
Di tempat rehabilitasi ini, pecandu menjalani berbagai program diantaranya program
therapeutic communities (TC), 12 steps (dua belas langkah, pendekatan keagamaan, dan
lain-lain.
3. Tahap bina lanjut (after care), tahap ini pecandu diberikan kegiatan sesuai dengan minat
dan bakat untuk mengisi kegiatan sehari-hari, pecandu dapat kembali ke sekolah atau tempat
kerja namun tetap berada di bawah pengawasan.
Untuk setiap tahap rehabilitasi diperlukan pengawasan dan evaluasi secara terus menerus
terhadap proses pulihan seorang pecandu.
Dalam penanganan pecandu narkoba, di Indonesia terdapat beberapa metode terapi dan
rehabilitasi yang digunakan yaitu :
Keempat obat di atas telah banyak beredar di Indonesia dan perlu adanya kontrol
penggunaan untuk menghindari adanya penyimpangan/penyalahgunaan obat-obatan ini yang
akan berdampak fatal.
4. Therapeutic community (TC); metode ini mulai digunakan pada akhir 1950 di Amerika
Serikat. Tujuan utamanya adalah menolong pecandu agar mampu kembali ke tengah
masyarakat dan dapat kembali menjalani kehidupan yang produktif. Program TC,
merupakan program yang disebut Drug Free Self Help Program. program ini mempunyai
sembilan elemen yaitu partisipasi aktif, feedback dari keanggotaan, role modeling, format
kolektif untuk perubahan pribadi, sharing norma dan nilai-nilai, struktur & sistem,
komunikasi terbuka, hubungan kelompok dan penggunaan terminologi unik. Aktivitas dalam
TC akan menolong peserta belajar mengenal dirinya melalui lima area pengembangan
kepribadian, yaitu manajemen perilaku, emosi/psikologis, intelektual & spiritual, vocasional
dan pendidikan, keterampilan untuk bertahan bersih dari narkoba.
Pembahasan :
18. Yang termasuk perilaku dalam program CERDIK adalah ?
a. Cegah hipertensi sejak dini
b. Enyahkan narkoba
c. Rajin bekerja
d. Kelola kesehatan keluarga
e. Istirahat cukup
Pembahasan :
Banyak masyarakat Indonesia yang masih mengabaikan cek kesehatan secara berkala.
Padahal langkah ini bisa membantu masyarakat mendeteksi penyakit-penyakit dalam sejak
dini. Mulailah memonitor tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan,
mengukur lingkar perut, dan perhatikan denyut nadi Anda. Jangan lupa pula mengecek kadar
kolesterol dan gula darah secara teratur.
Tentu Anda sudah tahu kalau merokok bisa berdampak buruk bagi kesehatan bukan hanya
bagi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar Anda. Dampak rokok juga bukan hanya
pada sektor kesehatan, tapi juga keuangan. Tak ada salahnya bila mulai saat ini Anda
berhenti merokok demi kehidupan yang lebih baik.
Guna menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kardiovaskuler, berolahragalah secara rutin
setidaknya minimal selama 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu.
Imbangi aktivitas olahraga dengan melakukan diet sehat dan seimbang yakni mengkonsumsi
buah dan sayur 5 porsi per hari. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 sendok makan per hari
per orang dan garam tak lebih dari 1 sendok teh per orang per hari. Batasi pula konsumsi
lemak (GGL) atau minyak tak lebih dari 5 sendok makan per hari per orang.
Bagi Anda yang menyukai makanan manis, sebaiknya mulai mengurangi makanan dengan
kandungan gula tinggi seperti soft drink, permen, kue basah, kue kering dan es krim.
Kurangi pula konsumsi gula putih atau gula merah, sirup serta madu. Gantikan makanan
manis tersebut dengan buah segar maupun minuman jus buah segar kesukaan Anda.
Untuk menjaga kesehatan, mau tak mau Anda harus rajin membaca label kemasan makanan
sebelum membeli. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung gula tersembunyi
seperti maltosa, glukosa, sukrosa, laktosa, dekstrosa, fruktosa dan sirup. Batasi konsumsi
makanan dengan kandungan garam tinggi seperti keju, buah kering, makanan kemasan,
kacang asin dan keripik kentang.
Tak ketinggalan kurangi pula konsumsi lemak dengan memilih makanan sumber protein
seperti daging tanpa lemak,kacang kering, unggas, ikan, dan kacang polong. Kurangi
konsumsi daging merah dan buang lemak di daging sebelum dimasak. Bila ingin minum
susu, pilih susu rendah lemak dan hindari jeroan serta kurangi makan telur.
5. Istirahat Cukup
Bagi orang dewasa, istirahatlah yang cukup dengan tidur selama 7-8 jam sehari.
6. Kelola Stres
Pembahasan :
Sesuai Edaran Menteri PPN/ Bappenas No. B.899/M.PPN/Ses/PP.03.02/12/2019
tanggal 20 Desember 2019 Visi Kemenkes: “Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif,
Mandiri dan Berkeadilan untuk Menuju Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”
Misi Kemenkes: Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia,
Kemenkes menetapkan misi sebagai berikut: 1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu
dan menjangkau seluruh penduduk Indonesia 2. Memberdayakan masyarakat dan
mengarusutamakan pembangunan kesehatan 3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan
mutu sumberdaya kesehatan 4. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
inovatif.
20. Dalam pelayanan posyandu terdapat 5 meja pelayanan, meja pengisian kartu menuju
sehat terdapat pada meja nomor ?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Pembahasan :
Meja II = Penimbangan bayi dan balita, Pelayanan ibu menyusui, ibu hamil, PUS.
Meja IV = Penyuluhan perorangan pada ibu hamil, menyusui, PUS, Pelayanan oralit,
pemberian vitamin A dosis tinggi, Pemberian tablet besi.
Meja V = Pelayanan KIA (pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi), Pelayanan KB,
Pelayanan pengobatan.
21. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi. Yang termasuk tingkatan posyandu adalah :
a. Posyandu pratama
b. Posyandu utama
c. Posyandu sekunder
d. Posyandu tersier
e. Posyandu strata sedang
Pembahasan :
Posyandu yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat (strata) sebagai berikut:
1. Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan
Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5
(lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, di samping
karena jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi
yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta
menambah jumlah kader.
2. Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8
kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, tetapi
cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari 50%. Intervensi yang
dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan cakupan dengan
mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader
dalam mengelola kegiatan Posyandu.
3. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari
8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan
kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,
serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu.
4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8
kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan
kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,
serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Posyandu. Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan program
dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya. Selain itu dapat dilakukan intervensi
memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah dan kemampuan
masing-masing.
22. Yang merupakan contoh dari rumah sakit khusus antara lain :
a. RS paru, RS jiwa, RS mata
b. RS tipe kanker, RS kulit. RS pratama tipe A
c. RS mata, RS Tipe A, RS pratama tipe B
d. RS diabetes, RS kelamin, RS hidung
e. RS statis, RS dinamis, RS lapangan
Pembahasan :
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dalam pasal 1 poin 2 disebutkan bahwa
rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit. Contoh RS khusus antara lain :
Jantung
Kanker
Orthopedi
Paru
Jiwa
Kusta
Mata
Ketergantungan Obat
Stroke
Penyakit Infeksi
Bersalin
Gigi dan Mulut
Rehabilitasi Medik
Telinga Hidung Tenggorokan
Bedah
Ginjal
Kulit dan Kelamin
23. Contoh dari imunisasi khusus adalah ?
a. Imunisasi anak sekolah dasar
b. PIN
c. Imunisasi calon haji dan umrah
d. Crash program
e. Sub- PIN
Pembahasan :
24. Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin adalah vaksin untuk mencegah TBC atau
tuberkulosis. Vaksin BCG sendiri berasal dari bakteri mycobacterium tuberculosis yang
telah dilemahkan. Penyuntikan vaksin BCG ini akan membantu tubuh mengenal dan
membentuk kekebalan terhadap bakteri ini. Dosis yang diberikan dalam penyuntikan
vaksin BCG adalah ?
a. 0,1 ml
b. 0,01 ml
c. 0,5 ml
d. 0,05 ml
e. 1 ml
Pembahasan :
25. Terdapat beberapa indikator PHBS di dalam lingkungan rumah tangga, kecuali ?
a. Persalinan ditolong di tenaga kesehatan
b. Memberi bayi ASI ekslusif
c. Menimbang bayi dan balita
d. Menggunakan jamban sehat
e. Membuang sampah pada tempatnya
Pembahasan :
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga
yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10.Tidak merokok di dalam rumah
Pembahasan :
Kegiatan posbindu PTM menggunakan sistem 5 meja. Pelayanan sistem 5 meja terdiri dari :
1. Meja 1 : Pelayanan registrasi dan administrasi, yaitu kegiatan mencatat data individu
pasien sesuai buku monitoring faktor risiko PTM yang ada. Pada pelaksanaan monitoring,
kondisi faktor risiko PTM harus diketahui oleh yang diperiksa maupun yang memeriksa.
Hal-hal yang perlu diwawancara berkaitan dengan faktor risiko PTM antara lain riwayat
merokok, kebiasaan minum minuman manis, kopi dan beralkohol, kegiatan aktifitas
fisik/olahraga, kebiasaan makan sayur dan buah, riwayat tekanan darah tinggi, riwayat
penyakit dahulu dan keluarga yang berkaitan dengan penyakit tidak menular.
Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut,
4. Meja 4 : Pemeriksaan, yaitu kegiatan memeriksa tekanan darah, kadar glukosa darah,
kadar kolesterol, kadar trigliserida darah, pemeriksaan klinis payudara dan fungsi paru
sederhana.
5. Meja 5 : Konseling dan Edukasi.
Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan Posbindu PTM. Hal
ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila masyarakat
tidak tahu cara mengendalikannya. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama,
sebaiknya tidak hanya dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun perlu
1. Kegiatan penggalian informasi faktor risiko dengan wawancara sederhana tentang riwayat
PTM pada keluarga dan diri peserta, aktifitas fisik, merokok, kurang makan sayur dan buah,
potensi terjadinya cedera dan kekerasan dalam rumah tangga, serta informasi lainnya yang
dibutuhkan untuk identifikasi masalah kesehatan berkaitan dengan terjadinya PTM. Aktifitas
ini dilakukan saat pertama kali kunjungan dan berkala sebulan sekali.
2. Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar
perut, analisis lemak tubuh, dan tekanan darah sebaiknya diselenggarakan 1 bulan sekali.
Analisa lemak tubuh hanya dapat dilakukan pada usia 10 tahun ke atas. Untuk anak,
pengukuran tekanan darah disesuaikan ukuran mansetnya dengan ukuran lengan atas.
3. Kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana diselenggarakan 1 tahun sekali bagi yang
sehat, sementara yang berisiko bulan sekali dan penderita gangguan paru-paru dianjurkan 1
bulan sekali. Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi dengan peakflowmeter pada anak dimulai
usia 13 tahun. Pemeriksaan fungsi paru sederhana sebaiknya dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang telah terlatih
4. Kegiatan pemeriksaan gula darah bagi individu sehat paling sedikit diselenggarakan 3
tahun sekali, bagi yang telah mempunyai faktor risiko PTM paling sedikit 1 tahun sekali dan
penderita diabetes melitus paling sedikit 1 bulan sekali. Untuk pemeriksaan glukosa darah
dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat/bidan/analis laboratorium dan lainnya).
5. Kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida, bagi individu sehat disarankan 5
tahun sekali, bagi yang telah mempunyai faktor risiko PTM 6 bulan sekali dan penderita
dislipidemia/gangguan lemak dalam darah minimal 3 bulan sekali. Untuk pemeriksaan Gula
darah dan Kolesterol darah dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ada di lingkungan
kelompok masyarakat tersebut.
6. Kegiatan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dilakukan sebaiknya minimal 1
tahun sekali bagi individu sehat, setelah hasil IVA positif, dilakukan tindakan pengobatan
krioterapi, diulangi setelah 6 bulan, jika hasil IVA negatif dilakukan pemeriksaan ulang 1
tahun setelahnya, namun bila hasil IVA positif dilakukan tindakan pengobatan krioterapi
kembali. Pemeriksaan IVA dilakukan oleh bidan/dokter yang telah terlatih dan tatalaksana
lanjutan, dilakukan oleh dokter terlatih di Puskesmas.
7. Kegiatan pemeriksaan kadar alkohol pernafasan dan tes amfemin urin bagi kelompok
pengemudi umum yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat/bidan/analis
laboratorium dan lainnya)
8. Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan Posbindu PTM.
Hal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila
masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya.
9. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama, sebaiknya tidak hanya dilakukan jika
ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.