Skripsi - S1 Matematika
Skripsi - S1 Matematika
Brinda Sari
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Batasan masalah yang terdapat dalam skripsi ini adalah sebagai beikut:
Persamaan Burgers berserta kondisi awal dan batasnya yang
digunakan dalam penelitian ini bersumber dari penelitian Akpan
(2015).
Solusi hampiran dari persamaan Burgers diperoleh menggunakan
metode dekomposisi Adomian Laplace.
Simulasi numerik dari solusi hampiran menggunakan perangkat lunak
Maple 2021.
Skripsi ini memakai kajian teori dalam bidang matematika terapan dan
persamaan diferensial parsial yang didasarkan pada buku-buku serta
jurnal-jurnal mengenai persamaan diferensial, persamaan Burgers dan
metode dekomposisi Adomian Laplace.
Sifat derivatif
L h0 (t) = s H(s) − h(0)
dimana q adalah hasil yang timbul dari integral fungsi sumber s(x , t).
dimana {Ac }∞
c=0 adalah polinomial Adomian.
Langkah berikutnya adalah menghitung polinomial Adomian A0 , A1 ,
dst.
h0 (x , t) = q
h1 (x , t) = −W −1 Dh0 (x , t) − W −1 A0
h2 (x , t) = −W −1 Dh1 (x , t) − W −1 A1
..
.
hn (x , t) = −W −1 Dhn−1 (x , t) − W −1 An−1
m(x ) 1
L{h(x , t)} = − L{Dh(x , t) + Zh(x , t)} (14)
s s
Terapkan invers transformasi Laplace pada persamaan (14):
1
−1
h(x , t) = m(x ) − L L{Dh(x , t) + Zh(x , t)} (15)
s
∞ ∞ ∞
1
hn (x , t) = m(x ) − L−1
X X X
L{D hn (x , t) + Ac (h0 , h1 , ..., hn )}
c=0
s c=0 c=0
h0 (x , t) = m(x ),
∞ ∞
1
−1
X X
hc+1 (x , t) = −L L{D hn (x , t) + Ac (h0 , h1 , ..., hn )}
s c=0 c=0
Maka diperoleh:
( )
1 ∂h(x , t) ∂ 2 h(x , t)
L {h(x , t)} = H(x , s) = m(x )−L h +v L
s ∂x ∂x 2
(22)
A0 = h0x h0
A1 = h0x h1 + h0 h1x
A2 = h0x h2 + h1x h1 + h2x h0
A3 = h0x h3 + h1x h2 + h2x h1 + h3x h0 (25)
A4 = h0x h4 + h1x h3 + h2x h2 + h3x h1 + h4x h0
..
.
m(x )
L{h0 (x , t)} = (26)
s ( )
1 ∂ 2 hc (x , t)
L{hc+1 (x , t)} = v L − L{A c , c ≥ 0 (27)
}
s ∂x 2
m(x )
−1
h0 (x , t) = L
s
( ( ) )
−1 1 ∂ 2 hc (x , t)
hc+1 (x , t) = L v L − L{Ac } , c ≥ 0
s ∂x 2
Nilai h0 (x , t):
m(x )
−1
h0 (x , t) = L
s
1
−1
= m(x ) L = m(x )
s
Nilai h1 (x , t):
Akan dicari A0 terlebih dulu:
dm(x )
A0 = h0 (h0 )x = m(x )
dx
Selanjutnya, substitusikan A0 ke h1 , diperoleh:
( ( ) )
1 ∂ 2 h0 (x , t)
−1
h1 (x , t) = L v L − L{A0 }
s ∂x 2
d 2 m(x ) dm(x )
= tv − tm(x )
dx 2 dx
Nilai h2 (x , t):
Akan dicari nilai A1 terlebih dulu:
A1 = h1 (h0 )x + h0 (h1 )x
d 2 m(x ) dm(x ) dm(x ) 2
= tv − 2tm(x )
dx 2 dx dx
3
d m(x ) 2
d m(x )
+m(x ) tv − t(m(x ))2
dx 3 dx 2
d 2 m(x ) dm(x )
h(x , t) = m(x ) + tv − tm(x )
dx 2 dx
2 4 2
t d m(x ) d m(x ) dm(x ) d 3 m(x )
+ v2 − 4v − 2vm(x )
2 dx 4 dx dx dx 3
2
dm(x ) d 2 m(x )
+ 2m(x ) + (m(x ))2 + ···
dx dx 2
2v πsin(πx )
h(x , 0) =
a + cos(πx ) (28)
h(0, t) = h(1, t) = 0
Solusi eksak dari persamaan Burgers dengan nilai awal dan nilai batas
(28) diberikan dalam penelitian Akpan (2015), yaitu:
2
2v πe π vt sin(πx )
h(x , t) = (29)
a + e π2 vt cos(πx )
Jika dibatasi pada suku ke-2, diperoleh jumlah galat relatif sebesar
0.0436187575835.
Jika ditambahkan hingga suku ke-8, diperoleh jumlah galat relatif
sebesar 0.0436187527937.
Sehingga deret solusi dengan 8 suku mempunyai jumlah galat relatif
lebih kecil sebesar 0.0000000047898 jika dibandingkan dengan deret
solusi dengan 2 suku.
Dapat disimpulkan: dengan menambahkan jumlah anggota deret
dalam solusi hampiran, diperoleh hasil yang lebih akurat dalam
menghampiri solusi eksaknya.
Berikut adalah grafik solusi hampiran dengan 8 suku dan solusi eksaknya:
Dalam penelitian ini, solusi hampiran hanya bisa menghampiri solusi eksak
pada titik-titik tertentu dan tidak bisa menghampiri bagian asimtotik pada
kurva solusi eksak. Sehingga saran untuk penelitian selanjutnya adalah:
Mencari penjelasan ilmiah mengapa hal tersebut terjadi serta
modifikasi apa yang bisa dilakukan agar solusi hampiran dengan
kondisi awal dan batas yang sama bisa menghampiri solusi eksaknya
lebih baik lagi.
Mencari solusi persamaan Burgers menggunakan metode semi analitik
yang lain sehingga hasil dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan
perbandingan.