Anda di halaman 1dari 46

HALAMAN PERSETUJUAN

Sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa, patutlah puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, atas berbagai karunia yang telah dinikmati, memanfaatkan karunia
tersebut untuk kepentingan bersama sesama makluk-Nya, guna perubahan yang lebih baik.

1
Perubahan adalah sunattullah yang pasti terjadi, dalam kehidupan di dunia dan sebagai
tanda dinamisasi atas hidup dan kehidupan manusia. Manusia sebagai makluk sosial dalam
upaya memenuhi segala kebutuhannya memerlukan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
agar dapat mengambil keputusan dari berbagai alternatif pilihan yang ada.

Pendidikan memiliki peran yang strategis dalam proses internalisasi nilai


pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, maka perlu peningkatan kualitas pendidikan. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan profesionalisme pendidik, diantarannya melalui
pengembangan profesi. Pembuatan bahan ajar berupa modul sebagai alternatif
pengembangan profesi bagi seorang pendidik.

Modul merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah karya ilmiah yang
dihasilkan dari karya seorang pendidik dalam pengembangan keprofesian pendidikan, hal ini
dimaksudkan meningkatkan kompetensi paedagogik diri secara pribadi dan mewujudkan
keberhasilan dalam pembelajaran di kelas, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar
peserta didik.

Modul Ekonomi Kelas XI Semester 1, membahas tentang 5 pokok bahasan yaitu,


Pertama Pendapatan Nasional, ke Dua Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi,
ke Tiga Ketenagakerjaan, ke Empat Indek Harga dan ke Lima Inflasi, dan Kebijakan
Moneter dan Fiskal. Baik pada kelompok peminatan maupun lintas minat. Dengan modul ini
diharapkan peserta didik dapat belajar secara mandiri, baik secara pribadi maupun
kelompok.

Alhamdulillah modul Ekonomi Kelas XI Semester 1 ini, dapat terselesaikan sesuai


dengan waktunya, berkat bantuan dari perbagai pihak baik secara langsung maupun tak
langsung , untuk itu disampaikan terima kasih dan tak lupa kritik dan saran yang
membangun selalu kami harapkan. Besar harapan kami agar, disetujui oleh bapak kepala
sekolah SMA Negeri 1 Kradenan. Atas berkenannya dalam hal persetujuan, disampaikan
terima kasih.

Kradenan, 13 Juli 2022

Menyetujui / Mengesahkan
Kepala Sekolah Penulis

RUMAJI, S.Pd. M.Si Drs.SUTRISNO


NIP.19681202 199103 1004 Nip : 19640429 199403 1005

BAB I
PENDAPATAN NASIONAL
A. PENGERTIAN DAN MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional dapat didefinisikan dengan tiga cara sebagai berikut :

2
1. Nilai seluruh produk (barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu.
2. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produksi dalam suatu negara selama
satu periode tertentu.
3. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Nasional (National Income) adalah
keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam waktu satu tahun.

Istilah yang sering digunakan dalam pendapatan nasional adalah Produk Dostik Bruto (PDB)
atau Gross Domestic Product (GDP) dan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP). Bila kita lihat kembali pada materi pokok tentang arus lingkaran kegiatan
ekonomi, rumah tangga konsumsi menyerahkan jasa faktor produksi kepada perusahaan dan
mereka akan menerima pendapatan berupa sewa sebagai balas jasa tanah, upah dan gaji
sebagai balas jasa tenaga, bunga sebagai balas jasa modal, dan laba usaha atau keuntungan
sebagai balas jasa pengusaha. Jadi semua pendapatan sebagai balas jasa atas penyerahan
faktor produksi disebut pendapatan nasional.
Sedangkan manfaat perhitungan pendapatan nasional diantaranya :
1. Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara, apakah agraris, industri dan
sebagainya.
2. Untuk mengetahui kemajuan ekonomi atau perkembangan perekonomian dari tahun ke
tahun, apakah mengalami kemajuan, kemunduran atau tetap.
3. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat setelah dibandingkan dengan jumlah
penduduk, yaitu tentang pendapatan perkapitanya.
4. Untuk membandingkan perekonomian antar negara di dunia.
5. Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kebijaksanaan yang berkaitan dengan
perencanaan pembangunan ekonomi nasional.
6. Untuk mengetahui penggunaan pendapatan masyarakat
7. sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangu

B. METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL


Terdapat 3 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi atau
Pendekatan Produksi (Produck Approach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi adalah dengan menjumlahkan
nilai tambah semua barang-barang dan jasa-jasa tersebut dijumlahkan.
Rumus :

Jadi komponen pendapatan nasional dari sisi produksi, yaitu : macam produk, jumlah produk
yang terjual dari berbagai macam produk, dan harga jual produk.
Sehingga untuk lebih singkatnya dirumuskan sebagai berikut :

dimana : PN = Pendapatan Nasional


Pn = Harga jual suatu produk
Qn = Hasil produksi

Metode produksi dapat digunakan untuk menghindari penghitungan ganda (double counting)
di dalam menghitung pendapatan nasional

b. Metode Pengeluaran atau


Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan pengeluaran atau
expenditure dari masing-masing sektor dalam perekonomian, yaitu :
1) Pengeluaran konsumsi (C), meliputi semua pengeluaran rumah tangga
keluarga dan perseorangan serta lembaga swasta bukan perusahaan untuk membeli
barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan.

3
2) Pengeluaran Investasi (I) meliputi semua pengeluaran domestik (dalam
negeri) yang dilakukan oleh swasta untuk mendirikan bangunan, mesin-mesin,
perlengkapan dan jumlah persediaan perusahaan.
3) Pengeluaran pembelian pemerintah (G), meliputi pembayaran pensiun, bea
siswa, subsidi dalam berbagai bentuk, dan transfer pemerintah.
4) Expor netto (X-M), meliputi keseluruhan jumlah barang dan jasa yang
diekspor dan diimpor. Jika ekspor lebih besar dari impor maka ekspor netto bertanda
positif (+) dan sebaliknya bila ekspor lebih kecil dari impor, maka ekspor netto bertanda
negatif (-).

Bila komponen-komponen tersebut dituliskan dalam bentuk persamaan, maka akan nampak sebagai
berikut :

C. Metode Pendapatan atau Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


Dari sisi pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan pendapatan yang
diterima oleh faktor produksi, yang terdiri dari sewa, upah dan gaji, bunga, dan laba.
Jadi komponen pendapatan nasional dari sisi pendapatan adalah :
1) Sewa (Rent income) atau disingkat r
2) Upah dan gaji (Wage and Salary income)
atau disingkat w
3) Bunga (Interest income) atau disingkat i
4) Laba usaha (Profit income) atau
disingkat p
Sehingga dalam bentuk persamaan dapat dirumuskan :

Hal-hal yang Tidak Masuk Dalam Penghitungan Pendapatan Nasional


1. Aktivitas Ilegal. Berbagai aktivitas ilegal yang masuk di dalamnya
meliputi perjudian, perdagangan narkoba, dan sebagainya.
2. Aktivitas yang Tidal Dilaporkan. Salah satu aktivitas yang signifikan dalam perekonomian
tetapi tidak diukur oleh PDB adalah ‘perekonomian bawah tanah’ (underground economy).
Contoh aktivitas ini adalah usaha-usaha informal, seperti penjual bakso keliling.
3. Aktivitas Non Pasar. Berbagai aktivitas yang tidak dibayar dalam perekonomian, biasanya
bersifat untuk diri sendiri, sosial ataupun sukarela.
4. Kerusakan Lingkungan. Misalkan sebuah pabrik pembangkir listrik tenaga nuklir
membuang sampah radioaktif-nya ke lingkungan sehingga menyebabkan radiasi bagi
masyarakat sekitar. Nilai dari listrik yang dihasilkan masuk ke dalam PDB tetapi kerusakan
lingkungan yang dihasilkan tidak dimasukkan.
Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.
2. Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu.
3. Membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah.
4. Sebagai landasan Perumusan Kebijakan Pemerintah

D. KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL


Dalam perhitungan pendapatan nasional suatu negara dikenal beberapa komponen pendapatan
nasional, yaitu :
1. GDP (Gross Domestic Product = Produk Domestik Bruto) adalah jumlah seluruh produksi
yang dihasilkan masyarakat, baik masyarakat asing yang berada di dalam negeri, maupun
masyarakat nasional dalam waktu satu tahun.
PDB = Nilai barang/jasa yang dihasilkan DN + Barang/jasa yang dihasilkan warga Asing
di DN atau PDB = PNB – Pendapatan Faktor Produksi Netto dari Luar Negeri
2. NDP (Nett Domestic Product = Produk Domestik Bersih) adalah GDP setelah dikurangi
dengan penyusutan dan perbaikan barang modal
3. GNP (Gross National Product = Produk Nasional Bruto) adalah jumlah seluruh produk
yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara tanpa menghitung produk yang dihasilkan oleh
masyarakat asing di dalam negeri dalam waktu satu tahun.

4
PNB = Nilai barang dan jasa yang dihasilkan DN + Barang/jasa yang dihasilkan warga
DN di Luar Negeri atau PNB = PDB + Pendapatan Faktor Produksi Netto dari Luar
Negeri.
Untuk negara berkembang besarnya PDB > PNB dan untuk negara maju PNB > PDB
4. NNP (Nett National Product = Produk Nasional Bersih) adalah GNP setelah dikurangi
dengan penyusutan dan perbaikan barang modal.
5. NNI (Nett National Income = Pendapatan Nasional Bersih) adalah NNP setelah dikurangi
dengan pajak tidak langsung, yang merupakan pendapatan nasional yang dihitung
berdasarkan balas jasa yang diterima para pemilik faktor produksi.
6. PI (Personal Income = Pendapatan Perseorangan) adalah NNI dikurangi dengan dana
sosial, pajak perusahaan, laba yang ditahan dan ditambah transfer payment pemerintah,
yang merupakan pandapatan yang diterima oleh masyarakat atau rumah tangga.
7. DI (Disposible Income = Pendapatan yang siap dibelanjakan) adalah pendapatan yang
benar-benar diterima oleh masyarakat dan siap untuk dibelanjakan. Besarnya DI yaitu PI
setelah dikurangi dengan pajak langsung/pajak personal/pajak perseorangan. DI
dipergunakan untuk dua sektor, yaitu :Saving (tabungan) Compsumtion (konsumsi)
Untuk memberikan gambaran tentang perhitungan pendapatan nasional, di bawah ini diberikan
contoh cara menghitung pendapatan nasional dalam suatu negara. Angka berikut hanya
merupakan contoh saja, agar memudahkan cara berpikir. (Dalam milyar Rupiah)
GDP (Gross Domestic Product) Rp 156.000,00
Produk yang dihasilkan masy. Asing di dalam negeri Rp 26.000,00
-
Rp 130.000,00
Produk yang dihasilkan masy. Nasional di luar negeri Rp 10.000,00
+
GNP (Gross National Product) Rp 140.000,00
Penyusutan dan penggantian barang modal Rp 15.000,00
-
NNP (Nett National Product) Rp 125.000,00
Pajak tidak langsung Rp 22.000,00
-
NNI (Nett National Income) atau NI (National Income) Rp 103.000,00
Dana sosial Rp 3.000,00
Laba yang ditahan Rp 6.000,00
Pajak perusahaan/perseroan Rp 12.000,00
+
Rp 21.000,00 -
Rp 82.000,00
Transfer pemerintah (Pembayaran pindahan pemerintah) Rp 8.000,00
+
PI (Personal Income) Rp 90.000,00
Pajak langsung Rp 4.000,00 -
DI (Disposible Income) Rp 86.000,00
Tabungan (saving) Rp 15.000,00 -
Pengeluaran konsumsi perseorangan Rp 71.000,00

D. E. PENDAPATAN PERKAPITA
Penyajian Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) dari berbagai
sektor dirinci menurut nilai tambah dari seluruh sector ekonomi, yang mencakup sektor
Pertanian, Pertambangan, Industri, Listrik, gas dan air, Konstruksi, Perdagangan, Pengangkutan,
Lembaga keuangan, Dan jasa-jasa. Sedangkan PDB dan PNB menurut penggunaan dirinci
menurut komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah,
pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor netto.

PDB dan PNB sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan perkapita (Per
Capita Income). Pendapatan Perkapita adalah Pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk
dalam suatu Negara selama kurun waktu 1 tahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan
nasional dan jumlah penduduk.
Pendapatan perkapita dapat dihitung sebagai berikut :

atau

5
Tinggi rendahnya PDB atau PNB dan Pendapatan perkapita suatu Negara oleh Bank Dunia
dikelompokkan ke dalam 4 kelompok berdasarkan pendapatan perkapita pada tahun 2020,
yaitu :
a. Kelompok Negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu Negara-negara
yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 995 atau kurang
b. Kelompok Negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income economies), yaitu
Negara-negara yang mempunyai PNB perkapita sekitar $ 996 sampai dengan $ 3.895
c. Kelompok Negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income economies), yaitu
Negara-negara yang mempunyai PNB perkapita sekitar $ 3.896 sampai dengan $ 12.055
d. Kelompok Negara berpendapatan tinggi (hight income economies), yaitu Negara-negara yang
mempunyai PNB perkapita sekitar $ 12.056 atau lebih
NEGARA DENGAN PENDAPATAN
N0 NAMA NEGARA PENDAPATAN PERKAPITA/($)

1 QATAR 140.649
2 LUXEMBURG 97.662
3 SINGAPURA 82.763
4 KUWAIT 73.246
5 BRUNAI DARUSSALAM 71.185
6 UNI EMIRAT ARAB 67.674

16 INDONESIA 3.927 $ setara (56 juta/th)

Pendapatan per kapita suatu negara dinyatakan dengan nilai tukar uang luar negeri atau
dinyatakan dalam dollar Amerika Serikat, sehingga dapat membandingkan dengan negara lain,
terutama negara-negara sekitar yang dekat, misalnya ASEAN. Perbandingan dengan negara lain
akan memberikan gambaran kedudukan Indonesia. Umumnya negara yang masih berkembang
mempunyai pendapatan per kapita yang rendah.
Rendahnya pendapatan per kapita pada negara yang sedang berkembang dikarenakan :
1. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yang di peroleh sedikit.
2. Ketrampilan dan kecakapan yang rendah, sehingga kekurangan tenaga ahli.
3. Modal yang dimiliki relatif sedikit.
4. Kekurangan akan sumber alam.
5. Kemalasan dan ketidak disiplinan seseorang.
6. Sikap yang tidak mendorong berproduksi

F. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk mengetahui tingi rendahnya
kesejahteraan atau kemakmuran suatu Negara.Distribusi pendapatan yang merata kepada
masyarakat akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan suatu Negara seperti
peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan
sebagainya. Sebaliknya distribusi pendapatan yang tidak merata perubahan atau perbaikan
suatu Negara tidak akan tercapai, hal seperti inilah yang akan menunjukkan adanya ketimpangan
distribusi pendapatan.
Untuk mengetahui tingkat pemerataan distribusi pendapatan suatu Negara dapat diketahui
dari grafik yang dinamakan Kurva Lorenz, artinya kurva yang menggambarkan hubungan antara
distribusi jumlah penduduk dengan distribusi pendapatan. Sedangkan indicator untuk mengukur
tingkat ketimpangan distribusi pendapatan adalah Koefisien Gini atau Indeks Gini. Semakin
tinggi atau besar indeks gini, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya (distribusi
pendapatannya tidak merata) dan semakin kecil indeks gini semakin rendah tingkat
ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya semakin merata).
Untuk lebih jelasnya perhatikan kurva Lorenz berikut ini.

6
Keterangan :
1. Semakin besar indeks gini, semakin timpang (tidak
merata) distribusi pendapatannya
2. Semakin kecil indeks gini, semakin merata distribusi
pendapatannya
3. Kurva Lorenz ditunjukkan garis lengkung OA
4. OA merupakan garis kemerataan sempurna
5. Indeks Gini / Koefisien Gini dirumuskan :
IG =

Kriteria nilai Indeks Gini atau Koefisien Gini sebagai berikut :


1. Kurang dari 0,4 atau 40%, tingkat ketimpangannya rendah
2. Antara 0,4 (40%) sampai dengan 0,5 (50%), tingkat
ketimpangannya sedang
3. Lebih besar dari 0,5 atau 50%, tingkat ketimpangannya tinggi

LATIHAN
1.Negara Mana Yang Memiliki Pendapaan Tertinggi Dan Yang Terendah
2. Negara Mana Yang Memiliki Pendapatan Perkapita Tertinggi dan Yang Terrendah
3. Indonesia pada tingkat berapa ?
4. Negara mana yang penduduknya banyak dan sedikit
5. Negara mana yang terluas dan terkecil wilayahnya
NO NAMA NEGARA PENDAPATAN PENDUDUK ?????????????
1 PANDAWA 13.789.000.000.000 2.500.000
2 ASTINA 6. 557.860.000.000 240.000.000
3 KURAWA 3.850.900.000.000 125.000.000
4 AYODYA 11.130.500.000.000 120.050.000
5 KURIMA 14.900.230.000.000 115.000.000
6 ASTAGINA 5.567.050.000.000 125.000

7
BAB II
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
A. PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Pengertian pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah
atau meningkat dalam jangka panjang. Atau dengan kata lain pertumbuhan ekonomi adalah
proses kenaikan GNP (PNB) atau GDP (PDB) atau Pendapatan Nasional atau Produksi nasional
atau Output Nasional atau Pendapatan Perkapita dengan tidak disertai adanya perubahan hal
lain. Petumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
Beberapa faktor penting yang menentukan pertumbuhan ekonomi :
1. Tanah dan kekayaan alam
2. Jumlah dan mutu penduduk dan tenaga kerja
3. Barang-barang modal dan tehnologi
4. Manajemen
5. Kewirausahaan (Entrepreneurship)
6. Sistem sosial dan sikap masyarakat
7. Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan

2. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi


Rumus untuk mengukur Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tahun t = GROTH = PDB t – PDB t-1 X 100 %
PDB t-1

AKeterangan :
∆ GNP : perubahan, yang diperoleh dari (GNP tahun ini – GNP tahun lalu)
GNPto : GNP sebelum berubah (GNP tahun lalu)
Contoh :
GNP tahun 2012 sebesar Rp 800,00 Trilyun dan GNP tahun 2013 sebesar Rp 900,00 trilyun,
maka besarnya pertumbuhan ekonomi tahun 2013 adalah :
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi tahun 2013 = x 100% = 12,5%
Sementara itu, tolok ukur yang paling baik untuk menunjukkan adanya perkembangan ekonomi
suatu negara adalah Pendapatan Nasional Bruto Riil (PNB Riil) yang dapat dihitung dengan
rumus:
IH to IH to = Indeks harga pada tahun dasar
PNB Riil t n = ---------- x PNB tn PNB Riil tn = PNB Riil pada tahun n
IH tn IH tn = Indeks harga pada tahun n
PNB tn = PNB pada tahun n
Contoh :
Pada tahun 2012 PNB suatu Negara Rp 794 trilyun dan pada tahun 2013 PNB menjadi Rp
904 trilyun. Sedangkan Indeks harga tahun 2012 140 dan Indeks harga tahun 2013 175.
Tentukan besarnya PNB Riil tahun 2013.
Jawab :
PNB Riil tahun 2013 = x Rp 904 trilyun = Rp 723,2 trilyun

3. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI


Teori pertumbuhan ekonomi
Berikut ini diuraikan teori-teori pertumbuhan ekonomi dari pemikiran ekonomi, yaitu :
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Merkantilisme.
Menurut Aliran Merkantilisme pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu
negara ditemtukan oleh peningkatan perdagangan internasional dan penambahan
pemasaran hasil industri serta surplus dalam neraca perdagangan suatu negara.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Klasik
a. Adam Smith

8
Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang
berjudul ”An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” atau
dengan ringkas The Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : Jumlah penduduk, Jumlah stok
barang-barang modal, Luas tanah dan kekayaan alam, dan Tingkat tehnologi yang
digunakan serta adanya spesialisasi dan pembagian kerja internasional. Sedangkan
sumber kemakmuran menurut aliran kalsik adalah kerja atau kerja yang produktif.
b. David Recardo
David Recardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang
berjudul ”The Principles of Political Economy and Taxation”. Menurut David Recardo
pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk. Dengan
bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja dan akan membutuhkan tanah
atau alam.
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Aliran Neo Klasik
a. Joseph Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha dalam
menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan yang
akan terus menerus membuat perbaruan atau inovasi dalam ekonomi, sehingga tingkat
pertumbuhan perekonomian suatu negara terjadi jika para pengusaha terus menerus
mengadakan inovasi dan mampu pengadakan kombinasi baru atas investasinya atau
proses produksinya, diantaranya :
a. Penggunaan teknik produksi yang baru
b. Penemuan bahan dasar yang baru
c. Pembukaan daerah pemasaran yang baru
d. Penggunaan manajemen yang baru
e. Penggunaan teknik pemasaran yang baru,
b. Harrod – Domar
Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi Menurut Teori Harrod – Domar, bertujuan
untuk menjelaskan syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai
Pertumbuhan yang teguh (Steady Growth) dalam jangka panjang. Asusmsi yang
digunakan oleh Harrod-Domar dapat teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh
beberapa hal, yaitu :
- Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment
- Perekonomian terdiri dari sektor rumah tangga (konsumen) dan
sektor perusahaan (produsen)
- Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan
proporsional dengan pendapatan
- Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to save) besarnya
tetap
Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai
kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.
c. Sollow Swan
Menurut teori Sollow–Swan, ada 4 anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan
ekonomi, yaitu :
- Tenaga kerja (Penduduk) tumbuh dengan laju tertenti
- Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L
: Labour)
- Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat
- Semua tabungan masyarakat diinvestasikan
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Historis
a. Friederich List (1789 – 18456)
Menurut Friederich List perkembangan ekonomi ditinjau dari tehnik berproduksi sebagai
sumber penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara lain :Masa berburu atau
mengembara, Masa beternak atau bertani, Masa bertani dan kerajinan, Masa
kerajinan Industri dan Perdagangan. Buku hasil karyanya berjudulDas Nationale
System der Politischen Oekonomie (1840).
b. Bruno Hildebrand (1812 – 1878)
Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi ditinjau dari cara pertukaran (tukar-
menukar) yang digunakan dalam masyarakat.Tahap pertumbuhan ekonominya :Masa
Pertukaran dengan natura (barter), Masa pertukaran dengan uang dan Masa
pertukaran dengan kredit/giral.

9
Pendapatnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Die National Ekonomie der
gegenwart und Zukunfit (1848).

c. Karl Bucher (1847 – 1930)


Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara produsen dengan
konsumenTahap pertumbuhan ekonominya antara lain :Rumah tangga tertutup, Rumah tangga
kota, Rumah tangga bangsa dan Rumah tangga dunia.
d. Werner Sombart (1863 – 1941)
Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan organisasi dan
idiologi masyarakat.Tahapan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :Zaman
perekonomian tertutup, Zaman perekonomian Kerajian dan pertukangan, Zaman
perekonomian Kapitalis (Kapitalis purba, madya, raya dan akhir)
Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927),
e. W.W. Rostow
W.W. Rostow dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic Growth membagi
pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap atas dasar kemajuan tingkat teknologi.
Kelima tahap itu adalah :Masayarakat tradisional, Prasyarat lepas landas, Lepas
landas, Gerakan kearah kedewasaan dan tahap konsumsi tinggi.
5. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Transformasi Struktur
W. Arthur Lewis : Suatu negara akan mengalami pertumbuhan ekonomi jika terjadi
transformasi struktur ekonominya ( Struktur ekonomi beralih dari sektor Pertanian
ke sektor Industri dan Jasa )

B. PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Pengertian pembangunan ekonomi
Ada beberapa pengertian pembangunan ekonomi yang dikemukakan, seperti :
a. HADI PRAYITNO : Upaya yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan mengembangkan
kegiatan ekonomi.
b. M. SUPARMOKO : Usaha meningkatkan taraf hidup suatu negara yang diukur dengan tinggi
rendahnya pendapatan riil perkapita
c. UMUM adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat
dalam jangka panjang
Oleh karena itu Elemen Pembangunan Ekonomi, meliputi :
a. Proses perubahan secara terus menerus dan bertahap serta terencana menuju masyarakat
yang adil, makmur, dan sejahtera
b. Peran pemerintah, warga dan semua elemen masyarakat secara aktif untuk meningkatkan
pendapatan perkapita
c. Peningkatan pendapatan perkapita riil masyarakat berjalan dalam jangka panjang

Pembangunan Ekonomi (Economic Development) sesungguhnya merupakan bagian


yang tak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi dimana setiap pembangunan ekonomi
selalu diikuti oleh perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi dan corak kegiatan
ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah
kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan
tehnologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan
kemampuan berorganisasi dan manajemen. Terjadinya pembangunan ekonomi, struktur
ekonomi akan mengalami perubahan dari sektor pertanian ke sektor industri atau dari
sektor primer ke sekunder maupun ke tersier. Terjadinya perubahan struktur ekonomi akan
berakibat pula perubahan peranannya terhadap pendapatan nasional maupun
kesempatan kerja. Oleh sebab itu, sumbangan yang diberikan oleh masing-masing sektor
akan mengalami perubahan dengan adanya pembangunan ekonom.

Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selalu membawa dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak positif pembangunan ekonomi terutama terbukanya lapangan kerja, bertambahnya
pendapatan, tersedianya fasilitas umum, dan terjadinya perubahan struktur ekonomi dalam
masyarakat yang biasa terpusat pada sektor ekonomi beralih ke industri. Dan dampak negatifnya
adalah meningkatkan urbanisasi, terjadinya pencemaran serta kerusakan pada lingkungan hidup
akibat limbah pembangunan dan pemakaian zat kimia.

10
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi secara garis besar meliputi :

2.1. Faktor Ekonomi


a.Sumber Daya Manusia
b. Sumber Daya Alam
c.Sumber Daya Modal
d. Entrepreniur/kewirausahhan
e.Teknologi
f. Distribusi pendapatan

2.2. Faktor Non Ekonomi


Diantaranta Politik, hukum, Sosial ,budaya, keamanan, Birokrasi, Etos kerja, dan situasi yang
terjadi di luar negeri

3. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi


Secara umum bahwa pembangunan ekonomi dikatakan berhasil apabila , ditandai dengan :
a. Peningkatan pertumbuhan ekonomi negara
b. Peningkatan Gross National Product (GNP) dan pendapatan perkapita
c. Distribusi pendapatan yang relative merata
d. Menurunya angka kemiskinan, angka pengangguran dan tingkat kematian
e. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
f. Meningkatnya industri manufaktur
g. Menstabilkan nilai uang rupiah
h. Pertumbuhan sejumlah industri di dalam negeri sehingga mempengaruhi peningkatan ekspor
i. Indeks kualitas hidup dan indeks pembangunan manusia meningkat
j. Meningkatnya ketahanan pangan, energi dan air
k. Meningkatnya gizi dan kesehatan masyarakat

4. Masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang


Masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah:
1. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yangdiperolehsedikit
2. Pertanian Tradisional
3. Taraf hidup yang rendah
4. Produktivitas yang rendah
5. Kekurangan modal dan tenaga ahli
6. Laju pertambahan penduduk yang tinggi atau perkembangan penduduk pesat
7. Masalah menciptakan kesempatan kerja dan pengangguran
8. Ketergantungan pada sektor pertanian
9. Kemalasan dan ketidakdisiplinan seseorang.
10. Sikap yang tidak mendorong berproduksi.

5. Perencanaan pembangunan ekonomi


Perencanaan pembangunan adalah upaya pemerintah mengkoordinasi kebijakan untuk
mencapai tujuan perekonomian nasional.
• Fungsi Perencanaan
1. Pedoman bagi pelaksanaan untuk mencapai 7 an
2. Identifikasi atas potensi, prospektif, hambatan dan resiko
3. Skala prioritas yang harus didahulukan dan kemudian
4. Alat ukur untuk pengawasan dan evaluasi
Sumber perencanaan
Bahwa penyusunan Perencanaan pembangunan ekonomi bersumber dari :
5.1. RPJPN 2005-2025 Visi pembangunan nasional tahun 2005–2025 itu mengarah pada
pencapaian tujuan nasional, seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
5.2. Pelaksanaan RPJPN 2005-2025 dibagi dalam empat tahapan yang masing-masing memiliki
durasi 5 tahun, yaitu: RPJM pertama tahun 2004-2009, RPJM kedua tahun 2010-2014, RPJM
ketiga tahun 2015-2019, dan RPJM keempat tahun 2020-2024.

5.3. RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN ke .........

11
6. Kebijakan dan strategi pembangunan
Kebijakan Pembangunan : merupakan tindakan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Melalui
Bappenas (RPJP-RPJM-RKP), Anggaran (APBN), dst.
Strategi Pembangunan : merupakan teknik / cara untuk melaksanakan pembangunan. Melalui
berbagai pembangunan ( Insprastruktur, Kawasan Ekonomi Terbadu, Swasembada pangan dst)
Kebijakan dan strategi pembangunan untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, dapat
diuraikan sebagai berikut :
6.1. Mempercepat pemulihan ekonomi nasional untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan yang diikuti oleh stabilitas harga dan nilai tukar rupiah, penyelesaian
utang negara, penumbuhan kredibilitas dan kepercayaan, penciptaan lapangan kerja,
penanggulangan pengangguran, dan kemiskinan.
6.2 Memperjelas koordinasi, wewenang, dan tanggung jawab lembaga-lembaga negara terkait
dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi.
6.3. Menghindari ekonomi biaya tinggi melalui penataan kelembagaan negara, reformasi birokrasi,
pemberantasan segala bentuk pungutan liar dan KKN.
6.4. Memperbaiki peran negara sebagai regulator dan fasilitator dalam kegiatan ekonomi kecuali
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
6.5. Memperbaiki struktur perekonomian nasional dengan memperluas partisipasi dan emansipasi
masyarakat termasuk kesetaraan gender dalam rangka mendorong dan meningkatkan
perekonomian rakyat serta menata kembali sistem distribusi kebutuhan masyarakat sebagai
produsen dan konsumen untuk mendorong peningkatan produktivitas.
6.6. Pengelolaan ekonomi diprioritaskan kepada pemerataan akses terhadap sumber daya
ekonomi nasional dengan mengutamakan penyediaan infrastruktur ekonomi yang
terintegrasi, penciptaan lapangan kerja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, perbaikan
distribusi pendapatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan Nota Keuangan dan RAPBN, dijelaskan bahwa Kebijakan ekonomi makro akan
diselaraskan dengan tema pembangunan nasional yang tercantum dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP), misal RKP tahun 2014, yaitu “Memantapkan Perekonomian Nasional Bagi
Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan”. Tema RKP tersebut dijabarkan dalam 3
(tiga) kebijakan strategis nasional, yakni:
(a) pemantapan perekonomian nasional;
(b) peningkatan kesejahteraan rakyat; dan
(c) pemeliharaan stabilitas sosial dan politik.
Dalam kerangka tersebut, asumsi dasar ekonomi makro yang dijadikan acuan dalam menyusun
postur Rancangan Anggaran Penadapatan dan Belanja Negara (RAPBN) direncanakan sebagai
berikut:
(a) Peningkatan pertumbuhan ekonomi
(b) Kestabilan nilai tukar rupiah
(c) Penurunan inflasi
(d) Kestabilan suku bunga SPN
(e) Kestabilan harga minyak
(f) Peningkatan lifting minyak dan gas bumi.

7. Perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi


Secara spesifik perbedaan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi adalah :
PEMBANGUNAN EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Kenaikan kualitas hasil produksi 1. Kenaikan jumlah hasil produksi barang
barang dan jasa dan jasa
2. Kenaikan jumlah GNP dari tahun ke 2. Kenaikan jumlah GNP dari tahun ke
tahun lebih besar pada persentase tahun dan tidak memperhatikan apakah
kenaikan jumlah penduduk persentase kenaikannya lebih besar
atau lebih kecil dari pada persentase
kenaikan jumlah penduduk
3. Kenaikan GNP disertai perubahan 3. Kenaikan GNP tidak disertai perubahan
struktur ekonomi dan perkembangan struktur ekonomi dan perkembangan
iptek iptek
4. Kenaikan GNP disertai peningkatan 4. Kenaikan GNP tidak disertai
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
pemerataan distribusi pendapatan dan pemerataan distribusi pendapatan

12
5. Peningkatan kemakmuran 5. Peningkatan Pendapatan Nasional dan
Pendapatan Perkapita

13
BAB III
KETENAGAKERJAAN
A. Beberapa Pengertian yang terkait dengan ketenagakerjaan,
Menurut UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
2. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
3. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 sd 64 tahun (WHO)) yang bekerja,
atau mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
4. Pekerja adalah setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai
nilai ekonomis baik yang menerima gaji / upah atau bekerja sendiri yang terlibat dalam
kegiatan usaha.
5. Kesempatan kerja merupakan kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil
diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat
kerja tertentu, yang diionformasikan melalui iklan dan lain-lain. (lowongan pekerjaan)
Untuk berbagai pengertian diatas perhatikan bagan di bawah ini

. PENDUDUK

ANGKATAN KERJA BUKAN ANGKATAN KERJA


( 15 s/d 64) Tahun (0 s/d 14) dan 65 Th ke atas

TENAGA KERJA BUKAN TENAGA KERJA


(Pelajar, Mahasiswa, Ibu rumah tangga, pensiunana)

BEKERJA PENGANGGURAN

Faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja:


1. Usia tenaga kerja
2. Tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilann dan keahlian
3. Lapangan kerja yang tersedia/permintaan dan kebutuhan tenaga kerja
4. Jumlah angkatan kerja yang tersedia
5. Besarnya permintaan total masyarakat (permintaan efektif)
6. Besarnya investasi yang dilakukan perseorangan dan badan usaha swasta
7. Kemampuan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
8. Ekspor dan impor yang dilakukan
9. Kebijakan pajak yang dijalankan oleh pemerintah
10. Kerjasama dengan negara lain, yang mampu menciptakan kesempatan kerja di luar negeri

Perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja dinyatakan
dalam Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), yang dapat dihitung dengan rumus :

TPAK = x 100%

B. Jenis-jenis TenagaKerja
Telah dijelaskan di muka bahwa Tenaga Kerja (Labour) merupakan setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Secara umum tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani.

14
a. Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatannya lebih banyak
mengandalkan fisik atau jasmani dalam melaksanakan proses produksi. Contohnya Guru,
Sopir, Dokter, tenaga administrasi dan sebagainya
b. Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatan kerjanya lebih banyak
menggunakan pikiran yang bersifat produktif dalam proses produksi. Contohnya manager,
direktur, dan jenisnya.

Tenaga kerja jasmani dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


a. Berdasarkan kemampuannya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan
khusus. Misal: dokter, hakim, pengacara, guru, akuntan, Notaris, Insinyur, Dosen, Ekonom,
Polisi dan sebagainya.
2) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan dan
pengalaman praktis. Misal: pilot, pemain sepakbola, sopir, pelayan toko, montir, penjahit
dan sebagainya.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour and untrained labour) adalah
tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan sebelumnya. Misal: pesuruh,
kuli bangunan, buruh gendong, pembantu rumah tangga, tukang becak, tukang sampah
dan sebagainya.
b. Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, tenaga kerja dibedakan sebagai berikut.
1) Tenaga kerja bagian produksi
2) Tenaga kerja bagian pemasaran
3) Tenaga kerja bagian umum dan administrasi
c. Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi, tenaga kerja dibedakan
sebagaiberikut:
1) Tenaga kerja langsung 
2) Tenaga kerja tidak langsung
d. Berdasarkan kegiatan departeman-departemen dalam perusahaan, tenaga kerja
dibedakansebagai berikut:
1) Tenaga kerja departemen produksi 
2) Tenaga kerja departemen non produksi
Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
a. Latihan kerja untuk pengembangan keahlihan dan keterampilan kerja (profesionalisme)
tenaga kerja
b. Pemagangan melalui latihan kerja di tempat kerja
c. Perbaikan gizi dan kesehatan
d. Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat melalui pendidikan formal, kursus-kursus
kejuruan, dan lain-lain
e. menanamkan jiwa kewirausahaan

Sistem upah
Menurut UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Upah (Wage) adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha
atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan dari pekerja/buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan
Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan sistem upah.
a. Upah Buruh adalah pendapatan yang diterima buruh dalam bentuk uang yang mencakup
bukan hanya komponen upah / gaji, tetapi juga lembur dan tunjangan-tunjangan yang
diterima secara rutin / regular (tunjangan transport, uang makan dan tunjangan lainnya sejauh
diterima dalam bentuk uang), tidak termasuk Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan bersifat
tahunan, kuartalan, tunjangan-tunjangan lain yang bersifat tidak rutin dan tunjangan dalam
bentuk natura.
b. Upah pekerja dan kebutuhan fisik minimum, maksudnya bahwa penetapan tingkat
upah dan gaji bagi pekerja merupakan kebijakan yang sangat penting untuk peningkatan taraf
hidup perkerja dan keluarganya, yang merupakan kebutuhan fisiknya.
c. Produktivitas tenaga kerja adalah nilai output (hasil produksi) yang dikerjakan oleh
sejumlah tenaga kerja
d. Upah Nominal dan upah riil

15
1) Upah/pendapatan nominal, yaitu jumlah upah yang diterima buruh dalam bentuk
uang atau Upah Nominal adalah upah yang diterima buruh sebagai balas jasa atas
pekerjaan yang telah dilakukan.
2) Upah/pendapatan riil, yaitu jumlah barang/jasa yang dapat dibeli dengan upah
nominal, Upah Riil menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh.
Upah riil dihitung dari besarnya upah nominal dibagi dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK).

Di Indonesia, sistem upah yang diberlakukan adalah dengan menggunakan dasar upah
minimum regional (UMR) atau upah minimum propinsi (UMP), artinya pengusaha harus memberi
upah tenaga kerja minimal sebesar UMR/UMP tersebut. UMR/UMP tidak sama besarnya untuk
tiap-tiap daerah. Salah satu penyebabnya adalah kemahalan di setiap daerah tidak sama.
Upah minimum atau UM dapat ditentukan dengan Rumus :

Upah Minimum = Gaji Pokok (75% dari UM) + Tunjangan Tetap (25% dari UM)

Contoh :
Upah minimum Provinsi Jakarta sebesar Rp 2.500.000,00. Apabila Anda bekerja di DKI
Jakarta, perusahaan dilarang membayar pekerja tersebut dengan dengan upah yang lebih rendah
dari Rp 2.500.000,00. Perusahaan juga harus memberikan gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari
Rp 2.500.000,00 yakni sebesar Rp 1.875.000,00. Jadi apabila gaji keseluruhan Anda Rp
2.800.000,00 berarti Anda dibayar lebih besar dari UMP Jakarta, tetapi apabila gaji pokok hanya
dibayar sebesar Rp 1.750.000,00 (kurang dari 75% UMP Jakarta) maka Anda telah dibayar di bawah
Upah Minimum DKI Jakarta.
Berdasarkan kebijakan pemerintah, upah buruh akan naik setiap tahun secara otomatis,
dengan formula upah minimum tahun ini ditambah persentase inflasi dan angka pertumbuhan
ekonomi. Maka, upah tahun depan adalah upah minimum sekarang ditambah persentase kenaikan
inflasi, ditambah pertumbuhan ekonomi. Sehingga perhitungan besarnya upah dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Perhitungan Kenaikan Upah
Kenaikan Upah = Upah tahun berjalan x (inflasi + Pertumbuhan Ekonomi)

b. Perhitungan Upah Tahun Depan

Upah tahun depan = Upah tahun berjalan + Kenaikan Upah

Contoh :
Kondisi UMP di DKI Jakarta dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi masing-masing 5% dan UMP
sekarang Rp 2.700.000,00. Maka UMP tahun depan dapat dihitung sebagai berikut :
UMP Tahun depan = Rp 2.700.000,00 + Rp 2.700.000,00 ( 5% + 5%)
= Rp 2.700.000,00 + Rp 270.000,00
= Rp 2.970.000,00
Sedangkan macam-macam cara pemberian upah, antara lain:
1) Upah waktu/jangka, artinya upah dihitung berdasarkan lamanya bekerja
(jam/hari/minggu/bulan)
2) Upah borongan, artinya upah dihitung berdasarkan kesepakatan bersama untuk
menyelesaikan suatu proyek tertentu
3) Upah satuan, artinya upah dihitung berdasarkan banyaknya barang yang dihasilkan
4) Upah skala berubah, artinya upah buruh tergantung hasil penjualan perusahaan
dengan terlebih dahulu ditentukan upah minimalnya
5) Upah indeks, artinya upah ditentukan oleh indeks hidup buruh dan keluarganya
6) Upah partisipasi, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba
7) Upah co partnership, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba berupa
saham
1) Pengangguran (Unemployment)
a. Pengertian dan Jenis pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau
mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena

16
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
karena sudah diterima bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Tingkat pengangguran atau Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dihitung dengan


rumus :

Tingkat Pengangguran = x 100%

Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, disebabkan oleh beberapa jenis,
diantaranya :
1) Pengangguran Ketidakcakapan adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang
mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia perusahaan mereka sulit
untuk diterima menjadi pekerja/karyawan.
2) Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor
pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau petani
yang menganggur, karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi petani.
3) Pengangguran Friksional (peralihan) adalah pengangguran yang terjadi karena
penawaran tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan tenaga kerja atau tenaga
kerja yang sudah bekerja tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain, sehingga belum
mendapatkan tempat pekerjaan yang baru. Kelebihan tersebut menimbulkan adanya
pengangguran.
4) Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya pengangguran yang terjadi karena
para pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya upah atau gaji terlalu tinggi,
sehingga para pengusaha tidak mampu untuk memenuhi keinginan tersebut, sehingga
menimbulkan adanya pengangguran.
5) Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat kelebihan
faktor produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja. Bila suatu perusahaan atau
pengusaha terjadi kelebihan semacam ini, maka akan terdapat pengangguran faktor
produksi tersebut, sehingga menimbulkan adanya pengangguran.
6) Pengangguran Voluntary adalah pengangguran karena seseorang secara sukarela
tidak mau bekerja.
7) Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian tenaga
manusia dengan tenaga mesin
8) PengangguranSiklis atau Konjungturadalah pengangguranyangterjadikarena
menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara atau terjadi resesi/kelesuan ekonomi.
Resesi ekonomi terjadi karena permintaan akan barang/jasa mengalami penurunan,
sehingga terjadi penurunan produksi, penurunan investasi dan berakibat terajdi
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk mengurangi tenaga kerja.

b. Cara-Cara Mengatasi Pengangguran


Adapun cara-cara untuk mengatasi pegangguran antara lain :
2) Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik dibidang
pertanian, bidang industri, bidang perdagangan maupun bidang jasa.
3) Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk menjadi
tenaga yang trampil.
4) Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan ketrampilan melalui
pendidikan formal dan non formal.
5) Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja Indonesia
(TKI).
6) Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
7) Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan sebab-sebab terjadinya pengangguran, maka cara mengatasinya dapat diuraikan sebagai
berikut :
No. Jenis Pengangguran Cara Mengatasi Pengangguran
1. Ketidakcakapan Memberikan ketrampilan yang sesuai dengan konidi
fisiknya
2. Musiman Pemberian informasi yang jelas tentang adanya
lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seseorang

17
pada masa menunggu musim tertentu
3. Friksional Mengusahakan informasi yang lengkap tentang
permintaan dan penawaran tenaga kerja, sehingga
mempermudah dalam pengambilan keputusan
4. Upah terlalu tinggi Memberikan pemahaman tentang kondisi ekonomi suatu
usaha atau perusahaan, sehingga tidak terlalu
menimbulkan tuntutan
5. Struktural Memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak
membutuhkan ke tempat yang membutuhkan,
meningkatkan mobilitas tenaga kerja, dan mendirikan
industri padat karya
6. Teknologi Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
agar memiliki pengetahuan sesuai yang diinginkan,
serta meningkatkan pengatahuan tentang
perkembangan teknologi
7. Siklis / Konjungtur Peningkatan daya beli masyarakat, mengadakan proyek
umum seperti membangun jalan, jembatan, irigasi dan
kegiatan lainnya

Dampak Pengangguran terhadap kegiatan ekonomi masyarakat


Adapun dampak penganggguran terhadap kegiatan ekonomi secara umum
antaralainsebagaiberikut.
a. Kegiatan produksi terhambat,karena menurunnya output
yangdihasilkandankualitasdarioutputtersebut,sehingga
dapatmenurunkanpendapatannasionaldanpendapatanper kapita.
b. Kegiatandistribusikuranglancar,karenaapabilaoutputyang
dihasilkanolehsuatuperusahaankualitasnyarendah,maka
barangtersebuttidaklakudipasaran,baikpasarandalam
negerimaupunluarnegeri,sehinggapertumbuhanekonomi menjadi rendah.
c. Kegiatan konsumsi berkurang, karena barang yang
diperlukanolehkonsumentidakterpenuhiolehprodusen. Apalagi bila produsen tidak mampu
untuk memproduksi suatubarang,makaakanterjadikelaparan.
Secara lebih rinci dampak pengangguran dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Dampak pengangguran dari Segi Ekonomi, antara lain :
1) Produk Domestik Bruto mengalami penurunan
2) Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita menurun
3) Menghambat investasi untuk usaha
4) Daya beli masyarakat akan barang dan jasa mengalami penurunan
5) Menimbulkan kelesuan usaha atau terjadinya resesi ekonomi
b. Dampak pengangguran dari Segi Sosial, antara lain :
1) Perasaan rendah diri (hilang atau turunnya kepercayaan diri)
2) Gangguan keamanan masyarakat

18
BAB III
INDEKS HARGA KONSUMEN ( IHK ) DAN INFLASI

INDEKS HARGA KONSUMEN ( IHK ) DAN INFLASI


PENGERTIAN BAHAN
MAKANAN

INDEKS RUMAH
ANGKA INDEKS INDEKS HARGA
HARGA
KONSUMEN SANDANG

MAKANAN JADI
INDEKS HARGA INDEKS HARGA
TIDAK TERTIMBANG TERTIMBANG KOMPONEN
I H K PENDIDIKAN

LASPEYRES PAASCHE KESEHATAN

TRANSPORTASI

MENGHITUNG
INFLASI DEFLASI

MENGATASI
PENYEBABNYA ASALNYA TINGKAT DAMPAK
INFLASI
INFLASI INFLASI INFLASI INFLASI

KENAIKAN DALAM INFLASI RINGAN


KONSUMEN KEBIJAKAN
PERMINTAAN NEGERI
MONETER
INLASI SEDANG
KENAIKAN PENABUNG
BIAYA LUAR
KEBIJAKAN
PRODUKSI NEGERI
INFLASI BERAT FISKAL
AKSEPTASI KREDITUR
MASYARAKAT DAN
KEBIJAKAN
HIPER INFLASI DEBITUR
NON
MONETER
A. Pengertian dan Metode perhitungan Indeks Harga PRODUSEN
1. Pengertian Angka Indeks, Indeks Harga, dan Indeks Harga Konsumen
19
Agar kita dapat mudah memahami kegiatan belajar, perhatikan bebera konsep pengertian
sebagai berikut :
1.1. Angka indeks adalah perbandingan antara dua angka pada periode waktu yang
berbeda.
Angka indeks diperlukan untuk menghitung indeks harga. ( lihat Tabel 1 : Angka
Indeks, Indeks Harga, Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Tidak Tertimbang
/Agregat)
1.2. Indek Harga adalah suatu perbandingan harga yang merupakan dasar untuk
menghitung laju Inflasi. ( lihat Tabel 1 : Angka Indeks, Indeks Harga, Indeks Harga
Konsumen, Indeks Harga Tidak Tertimbang /Agregat)
1.3. Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) adalah
perubahan indeks harga barang dan jasa yang terjadi dalam sebuah rumah
tangga dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu tertentu dimaksud dapat
berupa per bulan atau per tahun. ( lihat Tabel 1 )
Tabel 1 : Angka Indeks, Indeks Harga, Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Tidak
Tertimbang /Agregat

HARGA RP
NO JENIS BARANG
Tahun 2013 Tahun 2014
1 Minyak Goreng 3.500 4.000
2 Gula 5.000 6.000
3 Tepung Terigu 6.000 5.000
4 Beras 3.500 5.000
Jumlah 18.000 20.000

Keterangan :
Angka Indeks : Ditunjukkan Tahun 2013 dengan Tahun 2014
Indeks Harga : Ditunjukkan Harga jenis barang Tahun 2013 dengan Harga jenis barang
Tahun 2014
I H K : Ditunjukkan perubahan Harga dari Tahun 2013 menjadi Harga di Tahun
2014

2. Metode Perhitungan Indeks Harga


2.1. Indeks Harga Tak Tertimbang
Indeks Harga menurut metode ini merupakan rasio antara penjumlahan harga-harga
komoditi dalam satu kelompok pada tahun ke-n dengan penjumlahan harga-harga
komoditi dalam kelompok tersebut pada tahun dasar.
Rumusnya adalah sebagai berikut :

Di mana :
A =indeks harga pada tahun ke-n menurut metode agregatif
Pn =harga tahun tertentu
Po =harga tahun dasar

Dari data Tabel 1 : di diatas, perhitungan indeks harga dengan metode agregratif
sederhana untuk tahun 2014 menggunakan tahun dasar 2013 adalah sebagai berikut :

Ini berarti harga-harga dalam kelompok tersebut mengalami kenaikan sebesar 9,89%
(109,89-100) dibandingkan tahun sebelumnya.

2.2. Indeks Harga Tertimbang


2.2.1.Indeks Laspaeyres
Metode ini menggunakan jumlah (kuantitas) barang pada tahun dasar sebagai timbangan
terhadap harga, yakni jumlah barang pada tahun dasar dikalikan dengan harga barang
pada tahun dasar dan tahun tertentu. Rumus Indeks Laspeyres adalah sebagai berikut :

20
Il = indeks Laspeyres yang dicari
Pn = harga tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Qo = jumlah barang pada tahun dasar
TABEL 2 Metode Perhitungan LASPEYRES
Jenis Harga Kuantitas
NO
Barang
2013 2014 2013 2014 Po, Qo Pn, Qo
Po Pn Qo Qn
1 Beras 2.400 2.500 10 8 24.000 25.000
2 Telor 6.500 7.000 15 20 97.500 105.000
3 Gula 3.500 4.000 20 18 70.000 80.000
4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 50.000 43.750
5 Minyak 4.000 3.900 30 50 120.000 117.000
Jumlah 361.500 370.750
Dari data tabel 2, diatas perhitungan indeks Laypeyes untuk tahun 2014 menggunakan
tahun dasar 2013 adalah sebagai berikut :

Ini berarti mengalami kenaikan sebesar 2,56% (102,56-100) dibandingkan tahun


sebelumnya

2.2.2.Indeks Paasche
Indeks Paasche pada dasarnya mirip dengan Indeks Laypeyres. Perbedaannya adalah
Indeks Paasche menggunakan jumlah barang pada tahun yang ditentukan dan tidak
seperti Laypeyres yang menggunakan jumlah barang pada tahun dasar.
Rumus yang digunakan indeks Paasche adalah sebagai berikut :

Di mana :
Ip = Indeks Paasche yang dicari
Pn = harga tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Qo = jumlah barang pada tahun dasar
TABEL 3 Metode Perhitungan PAASCHE
Jenis Harga Kuantitas
NO
Barang
2013 2014 2013 2014 Po, Qn Pn, Qn
Po Pn Qo Qn
1 Beras 2.400 2.500 10 8 19.200 20.000
2 Telor 6.500 7.000 15 20 130.000 140.000
3 Gula 3.500 4.000 20 18 63.000 72.000
4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 60.000 52.500
5 Minyak 4.000 3.900 30 50 200.000 195.000
Jumlah 472.200 479.500
Dari data tabel 3 di atas perhitungan Indeks Paasche untuk tahun 2014 menggunakan
tahun dasar 2013 adalah sebagai berikut :

Harga barang di atas, mengalami kenaikan sebesar 1,55% (101,55 – 100) dibandingkan
tahun sebelumnya
21
B. Inflasi dan Deflasi
Pemerintah Republik Indonesia menetapkan komponen Indeks Harga Konsumen.
Adapun komponen Jenis barang dan jasa yang dihitung indeks harganya, antara lain
dikelompokkan menjadi :
a. Bahan makanan
b. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
c. Sandang / Pakaian
d. Perumahan
e. Kesehatan
f. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga
g. Transpportasi dan komunikasi

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan dasar perhitungan atas dua kemungkinanan
yang terjadi,
Dari besarnya Indeks Harga Konsumen yang telah didapat, maka besarnya inflasi atau deflasi dapat
diperoleh melalui rumus di bawah ini.

IHK Periode ini - IHK Periode X 100


INFLASI / DEFLASI = Sebelumnya
IHK
Periode Sebelumnya
%
pertama : Inflasi
contoh, IHK bulan Juli 2014 adalah 111,91 sementara IHK bulan Juni 2014 adalah 109,2.
Maka, laju inflasi bulan Juli 2014 adalah sebagai berikut :

111,91 – 109,2
----------------------- X 100 % = 2,48 %
109,2

Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga barang-barang secara terus
menerus dalam waktu tertentu yang dapat mengakibatkan turunnya nilai uang.

Ke dua : Deflasi

contoh, IHK bulan April 2014 adalah 111,91 sementara IHK bulan Maret 2014 adalah 113,3.
Maka, laju Deflasi bulan April 2014 adalah sebagai berikut :

111,91 – 113,3
----------------------- X 100 % = 1,23 %
113,3

Bagaimana jika untuk 1 tahun, berdasarkan data Tabel 4 dibawah ini , maka untuk tahun
2014 telah terjadi Infasi sebesar 11,21 %
Hal ini menunjukan bahwa jenis/ tingkat inflasi pada tahun 2014 pada katagori Sedang
LAJU INFLASI TAHUN
TABEL 4 2014
%
BULAN Keterangan
Inflasi
Januari 1,48  
Februari 0,97  
Maret 0,35  
April -1,23  
Mei 0,86  
Juni 1,25  
Juli 2,48  
Agustus 1,31  
22
September 0,78  
Oktober -0,19  
Nopember 1,12  
Desember 2,03  
JUMLAH 11,21  

1. Inflasi
Setiap menjelang hari raya Idul Fitri berbagai harga kebutuhan mengalami kenaikan, kenapa
demikian ? .... inilah sesungguhnya salah satu sebab mengapa terjadi inflasi. Inflasi adalah
suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga barang-barang secara terus menerus dalam
waktu tertentu yang dapat mengakibatkan turunnya nilai uang.
1.1. Penyebab Inflasi
Secara garis besar Inflasi disebabkan oleh 3 hal, Yaitu :
1.1.1.Kenaikan Permintaan (demand-pull inflation)
Inflasi terjadi karena permintaan masyarakat terhadap berbagai barang lebih besar
dari pada penawaran barang. Sehingga terjadi ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran. supaya keseimbangan terjadi maka harga barang naik.
Inflasi karena kenaikan permintaan ini disebut sebagai demand-pull inflation.
Meningkatnya anggaran belanja negara dan ekspansi bisnis juga dapat
meningkatkan permintaan barang secara keseluruhan. Inflasi juga dapat terjadi jika
pajak diturunkan atau konsumen enggan menabung dan suka membeli barang lebih
banyak
1.1.2.Kenaikan Biaya Produksi (cost push inflation)
Kenaikan biaya produksi dapat juga menyebabkan inflasi, yang sering disebut
dengan cost-push inflation. Kenaikan harga-harga faktor produksi yang
menyebabkan kenaikan biaya produksi, mendorong produsen untuk menaikkan
harga jual di setiap titik produksinya. Kenaikan harga jual ini akan mengakibatkan
keseimbangan pasar berubah, di mana harga sekarang menjadi lebih mahal
dibandingkan keseimbangan sebelumnya.
1.1.3.Ekspektasi Masyarakat (expectation).
Apa yang masyarakat prediksikan di masa yang akan datang ternyata berpengaruh
terhadap keputusannya sekarang. Ketika terjadi kenaikan harga,masyarakat akan
terus bereskspektasi bahwa harga akan terus naik.

1.2. Asal Terjadinya Inflasi


Secara garis besar asal terjadinya inflasi, ada dua yaitu :

1.2.1. Luar Negeri (Imported Inflation)


Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri yang menyebabkan kenaikan
harga di dalam negeri. Inflasi semacam ini terjadi karena adanya aktivitas perdagangan
internasional yang melibatkan dua negara atau lebih.

1.2.2. Dalam Negeri (Domestic Inflation)


Inflasi ini semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor dalam negeri, antara lain :

1.2.2.1. Terjadi defisit anggaran secara terus menerus.


1.2.2.2. Terjadi gagal panen.
1.2.2.3. Kredit untuk keperluan produksi dibatasi.

1.3. Tingkat/ Jenis Infasi


Berdasarkan tingkat / jenis inlasi di lihat dari tingkat keparahaanya dapat di golongkan
menjadi 4 tingkatan, sebagaimana terdapat dalam Tabel 5 dibawah ini .

TABEL 5 TINGKAT / JENIS INFLASI


NO TINGKAT/ JENIS PROSENTASE ( % )
23
Inflasi ringan di bawah 10%
1
(creeping inflation) setahun
Inflasi sedang 10% - 30%
2
(Midle inflation) setahun
3 Inflasi berat 30% - 100%
(Haigh inflation)  setahun
Hiperinflasi di atas 100%
4
(hyper inflation) setahun

1.4. Dampak Infasi


Adanya inflasi akan memberikan dampak positif (menguntungkan ) sekaligus juga
berdampak negatif ( merugikan) terhadap berbagai pihak, antara lain :
1.4.1. Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak Tetap.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan karena
uangnya tidak cukup untuk mencukupi kebutuhannya. Sebaliknya, orang yang
mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan seperti pengusaha, tidak
dirugikan dengan adanya inflasi.
1.4.2.Para Penabung.
Inflasi menyebabkan orang enggan menabung karena nilai mata uang semakin
menurun.
1.4.3.Debitur dan Kreditur.
Bagi orang yang meminjamkan uang ke bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena
pada saat pembayaran hutang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan
pada saat meminjam. Sebaliknya , kreditur akan mengalami kerugian karena nilai
uang pengembalian pinjaman lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
1.4.4. Produsen.
Inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi. Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi
hingga akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan
produksinya.

2. Deflasi
Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Deflasi bisa juga terjadi sebagaimana inflasi baik
menyebab, asal terjadinya dan tingkat terjadinya inflasi. Namun dalam realitasnya jarang
terjadi.
Deflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan nilai uang secara terus menerus
dalam waktu tertentu yang dapat mengakibatkan turunnya harga barang-barang.
Dalam beberapa kasus, deflasi bisa menguntungkan. Harga barang yang semakin murah
akan membuat orang semakin mampu membeli barang dan akan meningkatkan standar
hidup masyarakat. Namun, deflasi bisa menjadi merugikan bila orang menunda pembelian
mereka hanya untuk menunggu harga yang lebih murah lagi. Penjualan akan menurun
karena perusahaan tidak dapat menjual barang mereka. Perusahaan tidak akan memperoleh
keuntungan dan bila deflasi terjadi secara terus menerus, perusahaan akan mengurangi
produksi dan mengurangi pekerja. Bila hal ini terjadi, maka akan terjadi pengangguran.

C. Cara Mengatasi Inflasi


Untuk mengatasi inflasi pemerintah seseuai dengan kewnanganya dapat melakukan
berbagai kebijakan, yang secara garis besar dapat berupa :

1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank
sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Adapun bentuk kebijakan Moneter, Yaitu :

24
1.1. Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirement Policy). Bank sentral
mewajibkan bank umum untuk menaruh sejumlah dananya di bank sentral. Bila
bank sentral ingin memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat, bank
sentral bisa menaikkan tingkat cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank
umum. Dengan demikian, dana yang dapat disalurkan oleh bank umum semakin
kecil, sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin sedikit.
1.2. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation). Bank sentral melakukan
intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka, antara lain dilakukan
dengan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi,SBI, dan SPBU.
1.3. Kebijakan Diskonto (Discount Policy). Sebagai the lender of last resort, bank
sentral dapat memijamkan dananya kepada bank umum yang mengalami kesulitan
likuiditas, dengan mengenakan tingkat bunga (discount rate) tertentu. Untuk
mengatasi inflasi, bank sentral dapat menaikkan tingkat bunga peminjaman yang
dikenakan kepada bank umum. Sebagai akibatnya, bank umum akan mengurangi
pinjaman uangnya kepada bank sentral sehingga uang yang beredar semakin
sedikit.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan
perpajakan. Hal itu dapat berupa :

2.1. Menurunkan pengeluaran pemerintah. Pengurangan pengeluaran pemerintah


akan menyebabkan berkurangnya permintaan barang dan jasa. Pada saat
permintaan tersebut berkurang, maka jumlah uang beredar di masyarakat akan
berkurang yang pada akhirnya akan menekan tingkat inflasi.
2.2. Menaikkan pajak. Kebijakan pemerintah menaikkan pajak akan mengurangi
pendapatan masyarakat yang dapat dibelanjakan (disposable income). Turunnya
pendapatan masyarakat ini akan mendorong masyarakat untuk mengurangi
permintaan konsumsinya. Pada akhirnya, jumlah uang yang beredar di masyarakat
akan berkurang dan inflasi dapat diturunkan.

3. Kebijakan Non Moneter atau Kebijakan Riil


Kebijakan riil merupakan kebijakan di luar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Misalnya ketika terjadi kelangkaan cabai, daging , beras dan sebagainya pemerintah
mengambail kebijakan impor barang dari luar negeri. Ketika terjadi panen raya padi, harga
gabah turun maka pemerintah mengambil kebijakan berupa memerintahkan Dolog atau Bulog
untuk membeli gabah dari petani.

25
BAB V
KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL

PETA KONSEP
CADANGAN MINIMUM
PENGAWASAN KREDIT
JENI
S
OPERSI PASAR

DISKONTO

KEBIJAKA
KESTABILAN EKONOMI
N
MONETER KESTABILAN
HARGA
PERAN KESEMPATAN KERJA

NERACA PEMBAYARAN
DAN PERDAGANGAN

KEBIJA
KAN ASURANSI
MINIMUM
PENSTABIL
MONETE HARGA
OTOMATIK MAKSIMUM
R SUBSIDI
DAN SURPLUS
FISKAL JENIS
BERIMBANG
ANGGARAN
DEFISIT
DISKRE-
SIONER PROPORSIONAL
KEBIJAKAN TARIP PROGRESIP
FISKAL
PAJAK REGRESIP
TETAP

PERTUMBUHAN EKONOMIL
PERAN
KESEMPATAN KERJA
26
PEMERATAAN PENDAPATAN
MENSTABILITAS HARGA
MATERI PEMBELAJARAN KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL

A. KEBIJAKAN MONETER
1. Pengertian
Kebijakan Moneter dan Fiskal memegang peranan penting dalam menstabilkan tingkat kegiatan
ekonomi dan menciptakan tingkat kegiatan ekonomi ke arah yang dikehendaki.
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank sentral)
untuk mengatur (mempertahankan, mengurangi, dan atau menambah) jumlah uang yang
beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Hal dimaksud
sesuai dengan kewenagan Bank Indonesia, sebagaimana Undang-Undang No 23 Tahun 1999
tentang Bank Idonesia (B I) . B I menambah uang (Monetary Expansive / Easy Money Policy)
jika uang yang beredar dalam masyarakat kurang. B I mengurangi uang (Monetary Contractive /
Tight Money Policy) jika uang yang beredar dalam masyarakat berlebih. Hal ini dimaksudkan
untuk menciptakan stabilitas ekonomi dalam masyarakat. B I dalam mempertahankan,
mengurangi, dan atau menambah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat dengan
persetujuan Dewan Moneter Indonesia. Adapun susunan Dewan Moneter Indonesia adalah
sebagai berikut :
Menteri Keuangan (sebagai Ketua).
Menteri Perdagangan dan Industri (sebagai Anggota).
Gubernur Bank Indonesia (sebagai Anggota).
2. Peran / Fungsi Kebijakan Moneter
Peran / Fungsi Kebijakan Moneter meliputi :
2.1.Menjaga Kestabilan Ekonomi
B I mengatur (mempertahankan, mengurangi, dan atau menambah) jumlah uang yang
beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian agar tercipta
stabilitas ekonomi dalam masyarakat.
2.2.Menjaga Kestabilan Harga
B I mengatur (mempertahankan, mengurangi, dan atau menambah) jumlah uang yang
beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian agar mampu
menciptakan stabilaitas harga, dari pengaruh Inflasi dan Deflasi.
2.3.Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapatan
Dengan tercitanya stabilitas ekonomi dan stabilaitas harga dalam masyarakat, akan menarik
investor untuk membuka usaha, sehingga memberikan kesempatan kerja dan pemerataan
pendapatan bagi masyarakat.
2.4.Memperbaiki Neraca Pembayaran dan Neraca Perdagangan
Dengan keadaan ekonomi yang stabil dan terbukanya kesempatan kerja akan mendorong
ekspor lebih besar dari pada impor yanga akan berdampak pada membaiknya neraca
pembayaran dan neraca perdagangan bagi suatu negera.
3. Bentuk / Instrumen Kebijakan Moneter
Adapun Bentuk / Instrumen Kebijakan Moneter seperti :
3.1.Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirement Policy).
27
Bank sentral dapat menaikkan dan atau menurunkan tingkat cadangan minimum yang harus
dipenuhi oleh bank umum
3.2.Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation).
Bank sentral melakukan intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka, antara lain
dilakukan dengan menjual dan atau membeli berbagai surat berharga seperti obligasi,SBI,
dan SPBU.
3.3.Kebijakan Diskonto (Discount Policy).
Bank sentral dapat menaikan dan atau menurunkan tingkat bunga (discount rate) tertentu.
3.4.Pengawasan Kredit (Credit Control)
Bank sentral melakukan kebijakan memperketat dan atau memperlonggar pengaturan kredit
yang dilakukan oleh bank umum

B. KEBIJAKAN FISKAL
1. Pengertian
Kebijakan fiskal merupakan langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan
dalam sistem pajak atau dalam pembelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi maslah-
masalah ekonomi yang dihadapi. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengatur anggaran
pemerintah (surplus / devisit) dan perpajakan .

2. Peran / Fungsi Kebijakan Fiskal


Peran / Fungsi Kebijakan Fiskal meliputi :
2.1.Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Melalui APBN dan penerapan tarif pajak yang tepat akan mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional, sehingga dapat mensejahterakan rakyatnya.
2.2.Memperluas Kesempatan Kerja
Melalui Fungsi Alokasi APBN. Berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian
2.3.Pemerataan Distribusi Pendapatan
Melalui Fungsi Distribusi APBN dan penerapan tarif pajak Berarti kebijakan anggaran
negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan
2.4.Menstabilkan Harga
Melalui Fungsi Stabilisasi APBN. Memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian

3. Jenis Kebijakan Fiskal


Berdasakan kepada jenis-jenisnya, kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
3.1. Kebijakan Fiskal Penstabil otomatik
3.1.1. Asuransi Pengangguran
Di berbagai negara maju, para pekerja diharuskan untuk membayar sejumlah uang
iuran tertentu yang dinamakan asuransi pengangguran atau asuransi jaminan sosial.
Program asuransi pengangguran ini termasuk sebagai salah satu jenis penstabil
otomatik karena program tersebut dapat mengurangi besarnya gerak naik turun
pendapatan nasional yang berlaku dalam jangka panjang.
3.1.2. Kebijakan Harga Minimum dan maximum
Kebijakan harga minimum (terrendah) dan maximum (tertinggi) digunakan untuk
menjamin agar ada kestabilan harga. Dalam bentuk kongkritnya dilakukan operasi
pasar.

3.2. kebijakan fiskal diskresioner


Kebijakan fiskal diskresioner merupakan langkah-langkah pemerintah untuk mengubah
ANGGARANNYA melalui APBN atau pemungutan PAJAKNYA melalui pengenaan Tarif
Pajak.
3.2.1. Melalui Anggaran
3.2.1.1. Anggaran Surplus. Anggaran disebut surplus bila pemerimaan diperkirakan
lebih besar daripada pengeluaran.
3.2.1.2. Anggaran Defisit. Anggaran disebut defisit jika pengeluaran pemerintah
diperkirakan lebih besar daripada pendapatan.

28
3.2.1.3. Anggaran Seimbang atau Berimbang. Anggaran berimbang adalah
keseimbangan antara penerimaan (tanpa pinjaman) dengan total pengeluaran.

3.2.2. Melalui Tarif Pajak


3.2.2.1. Tarif Pajak Proporsional.
Tarif pajak proporsional adalah tarif pemungutan pajak menggunakan
persentase (%) yang tetap (tidak berubah-ubah) berapapun jumlah yang
digunakan sebagai dasar pemungutan pajak.
3.2.2.2. Tarif Pajak Progresif.
Tarif pajak progresif atau tarif pajak meningkat adalah tarif pemungutan pajak
dengan persentase (%) yang meningkat.
3.2.2.3. Tarif pajak Regresif.
Tarif pajakregresif (menurun) adalah tarif pemungutan pajak dengan persentase
(%) yang semakin kecil (menurun).
3.2.2.4. Tarif Pajak Tetap.
Tarif pajak tetap adalah tarif pemungutan pajak yang tidak berdasarkan
persentase tetapi berdasarkan nilai rupiah tertentu yang tidak berubah-ubah
berapapun jumlah kena pajaknya. Yang termasuk ke dalam tarif pajak tetap
antara lain bea materai cek, giro bilyet.

29
LATIHAN SOAL SOAL
SOAL ULANGAN HARIAN

1. Perhatikan data berikut! (dalam triliun rupiah)


 PDB 1.600
 Penyusutan 120
 Pajak langsung 240
 Pajak tidak langsung 90
 Pendapatan masyarakat Indonesia di luar negeri 80
 Pendapatan warga negara asing di Indonesia 140
 Pembayaran transfer 170
 Iuran asuransi dan iuran jaminan sosial 70
Berdasarkan data di atas, besarnya Disposible Income (DI) adalah … .
A. Rp 690 triliun
B. Rp 850 triliun
C. Rp 1.190 triliun
D. Rp 1.330 triliun
E. Rp 1.430 triliun
2. Tabel negara dengan pendapatan nasional dan jumlah penduduk Tahun 2015:
No Negara Pendapatan Nasional Jumlah
Penduduk
1 Denario 465.000.000 246 juta
2 Fivarario 387.000.000 186 juta
3 Noverario 641.000.000 198 juta
4 Lusianiro 269.000.000 86 juta
5 Sivario 516.000.000 210 juta
Urutan negara tertinggi sampai terendah pendapatan per kapita adalah ... .
A. Denario, Fivarario, Sivario, Lusianiro, dan Noverario
B. Fivarario, Noverario, Denario, Sivario, dan Lusianiro
C. Noverario, Lusianiro, Sivario, Fivarario, dan Denario
D. Lusianiro, Noverario, Fivarario, Denario, dan Sivario
E. Sivario, Lusianiro, Noverario, Fivarario, dan Denario
3. Tujuan dan manfaat mempelajari pendapatan nasional :
1. Membantu membuat rencana dan melaksanakan pembangunan secara bertahap
2. Mengkaji factor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemajuan perekonomian
3. Membandingkan perekonomian antar Negara
4. Membantu merumuskan kebijaksanaan pemerintah
5. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian
Yang merupakan manfaat mempelajari pendapatan nasional adalah …. .
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
4. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat termasuk warga Negara asing yang
berdomisili di suatu Negara tersebut dalam periode tertentu (biasanya satu tahun) disebut … .
A. Gross Domestic Product (GDP)
B. Gross National Produck (GNP)
C. Netto National Produck (NNP)
D. Netto National Income (NNI)
E. Personal Income (PI)
5. Tebal pendapatan nasional dan jumlah penduduk dari beberapa negara :
GNP Jumlah Penduduk
No Negara
(dalam jutaan jiwa)
(dalam Jutaan dolar)

1 Hastina 650.500 150

2 Alengka 525.000 50

3 Magada 289.600 140

4 Amarta 875.000 230

30
5 Nirmala 30.600 120

Berdasarkan tabel tersebut, pernyataan yang tepat tentang pendapatan perkapita adalah…
A. pendapatan perkapita negara Magada lebih rendah dari 4 negara lainnya
B. pendapatan perkapita negara Alengka lebih rendah dari negara Hastina
C. pendapatan perkapita negara Amarta sama dengan negara Alengka
D. pendapatah perkapita negara Nimala lebih tinggi dari negara Magada
E. pendapatan perkapita negara Alengka lebih tinggi dari 4 negara lainnya
6. Perhitungan ganda (double counting) dihindari dengan ... .
A. tidak memperhitungkan transfer finansial
B. menggunakan pendekatan nilai tambah untuk mengukur GNP
C. tidak memperhitungkan nilai pasar dari barang-barang yang diproduksi pada tahun sebelumnya
D. mengabaikan barang-barang yang tidak melalui proses produksi
E. hanya menghitung biaya terendah saja
7. Jika diketahui GDP dan penduduk suatu negara sebagai berikut :
Tahun 2012 2013 2014
GDP 100 110 156
Penduduk 10 11 12
Laju pertumbuhan GDP per kapita selama 2012 – 2014 adalah .....
A. 46%
B. 36%
C. 30%
D. 18,8%
E. 2%
20 40 60 80 100 100

8. Jika diketahui harga benang Rp 6.000,00, kain Rp 12.000,00, pakaian jadi Rp 20.000,00, kapas Rp
2.000,00 dan penyusutan aktiva Rp 500,00, maka pendapatan nasionalnya adalah …. .
A. Rp 10.000,00
B. Rp 14.000,00
% Pendapatan

C. Rp 18.000,00
D. Rp 20.000,00
E. Rp 40.000,00
9. Perhatikan kurva Lorenz berikut ini!

53

30

15
5
20 40 60 80 100
% Rumah Tangga
Di atas adalah gambar kurva Lorenz. Berdasarkan gambar tersebut, maka Koefisien Gini sebesar ... .
A. 0,26
B. 0,31
C. 0,38
D. 0,58
E. 0,62
10. Diketahui data ( dalam milyar Rupiah )
Produk domestik Bruto 2.560.755,6
Pembayaran faktor produksi Neto
ke luar negeri 86.425,6
Penyusutan 89.299,5
Pajak tidak langsung 75.030,5
Transfer payment 10,6
Pajak perseroan 20,6
Laba ditahan 5,2
Iuran asuransi 2,8
Dari data diatas, besarnya personal income adalah….
A. Rp2.306.982,0 milyar
B. Rp2.307.982,0 milyar
C. Rp2.308.982,0 milyar
31
D. Rp2.309.982,0 milyar
E. Rp2.320.982,0 milyar
11. Diketahui data perekonomian suatu negara sebagai berikut (dalam triliun)
Konsumsi rumah tangga Rp 180,00. Pengeluaran konsumsi pemerintah Rp 46,00. Pembentukan modal
tetap perusahaan Rp 25,00. Ekspor Rp 26,00. Impor Rp 16,00. Pendapatan faktor produksi nasional yang
diperoleh di luar negeri Rp 12,00. Pendapatan faktor produks asing yang diperoleh di dalam negeri Rp
24,00. Penyusutan Rp 20,00. Berdasarkan data tersebut nilai produk nasional netto adalah … .
A. 205,00 triliun rupiah
B. 229,00 triliun rupiah
C. 277,00 triliun rupiah
D. 293,00 triliun rupiah
E. 317,00 triliun rupiah
12. Suatu negara mempunyai data tentang pendapatan nasional seperti berikut ini (dalam miliar)
GNP Rp400.000,00
Penyusutan Rp25.000,00
Pajak tidak langsung Rp13.000,00
Pajak Perseroan ` Rp7.000,00
Laba ditahan Rp10.000,00
Iuran Asuransi Rp2.000,00
Personal Income Rp348.600,00
Berdasarkan data tersebut besar Transfer Payment adalah ... .
A. Rp10.000 miliar
B. Rp7.500 miliar
C. Rp6.000 miliar
D. Rp5.600 miliar
E. Rp800 miliar
13. Pernyataan berikut berkaitan dengan pendapatan nasional :
1) Membantu membuat rencana dan melaksanakan pembangunan secara bertahap
2) Mengkaji beberapa factor yang mempengaruhi tingkat kemajuan perekonomian
3) Membandingkan perekonomian antar Negara
4) Membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi
5) Mengetahui dan menganalisis struktur perekonomian nasional
Manfaat mempelajari pendapatan nasional ditunjukkan pada nomor….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 4)
C. 2), 3) dan 4)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
14.Perhatikan komponen yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional berikut ini :
1) Gaji tenaga kerja Jepang di Indonesia
2) Hasil Tambang Tembaga PT Freeport di Papua
3) Ekspor pengusaha Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
4) Keuntungan Mr. Jackson seorang pengusaha asal Amerika yang mempunyai perusahaan di Indonesia
5) Pendapatan deviden atas kepemilikan saham seorang pengusaha Singapura yang menanamkan
modal di Bursa Efek Indonesia
Komponen yang digunakan dalam perhitungan Produk Nasional Bruto (PNB) Indonesia ditunjukkan oleh
nomor….
A. 1), 2) dan 4)
B. 1), 4) dan 5)
C. 2), 3) dan 5)
D. 2). 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
15. Kegiatan perekonomian Indonesia selama kurun waktu 10 tahun terakhir menunjukkan
perkembangan yang sangat signifikan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah barang dan
jasa yang diproduksi dalam masyarakat. Hal ini mempunyai dampak positif dalam peningkatan
pendapatan nasional. Pernyataan tersebut menggambarkan tentang konsep....
A. Pertumbuhan ekonomi
B. Pembangunan ekonomi
C. Pembangunan nasional
D. Pendapatan nasional
E. Pendapatan ekonomi
16. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1. suatu kondisi dimana terjadi peningkatan PDB suatu negara atau
daerah

32
2. kenaikan PDB tidak disertai perhitungan prosentase pertumbuhan
penduduk
3. kenaikan PDB disertai perubahan struktur ekonomi
4. pertumbuhan ekonomi dikatakan meningkat apabila prosentase
kenaikan PDB pada suatu periode lebih besar dari periode sebelumnya
5. pertumbuhan ekonomi dikatakan meningkat apabila prosentase
kenaikan PDB pada suatu periode lebih besar dari prosentase pertumbuhan penduduk
Dari pernyataan diatas yang menggambarkan tentang pertumbuhan ekonomi adalah ....
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 5
C. 1, 2 dan4
D. 3, 4 dan 5
E. 1, 3 dan 4
17. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1). Cadangan devisa negara
2). Sumber daya energi alam
3). Sumber daya manusia
4). tehnologi
5). modal
Menurut aliran neoklasik, pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh ....
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 5
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
18. Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi dibeberapa negara majubanyak ditentukan
oleh peningkatan perdagangan internasional dan penambahan pemasaran hasil industri serta
surplus dalam neraca perdagangan negara tersebut. Hal ini sesuai dengan teori pertumbuhan
ekonomi pada aliran....
A. Aliran klasik
B. Aliran historis
C. Aliran neo klasik
D. Aliran merkantilisme
E. Aliran tradisional
19. Perhatikan matriks di bawah ini!
A B C
1 Konsumsi tinggi rumah tangga kota prasyarat lepas landas
2 rumah tangga lepas landas masa berburu dan
tertutup mengembara
3 masa beternak dan masa pertanian dan rumah tangga bangsa
bertani kerajinan
4 Kematang-an rumah tangga dunia Masyarakat tradisional
Berdasarkan matrik di atas, tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher adalah ….
A. A1, A3, B3, dan C2
B. A1, A4, B2, dan C1
C. A2, B1, C3, dan B4
D. A2, A4, B4, dan C4
E. A3, B3, C3, dan C4
20. Perhatikan tahap tahap teori pertumbuhan ekonomi berikut ini :
1) Masa prakapitalis
2) Pertukaran / barter
3) Rumah tangga tertutup
4) Pertukaran dengan uang
5) Rumah tangga tertutup
6) Pertukaran dengan kredit
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan tahap pertumbuhan ekonomi menurut Bruno
Hildebrand adalah....
A. 1), 2), dan 3)
B. 2), 3), dan 4)
C. 2), 4), dan 6)
D. 3), 4), dan 5)
33
E. 3), 5), dan 6)
21. Berikut ini ciri – ciri tahap pertumbuhan ekonomi menurut W.W. Rostow :
1) Sektor ekonomi ditentukan oleh teknologi, kekayaan alam, dan kebijakan pemerintah
2) Pergantian sektor ekonomi lama ke sektor ekonomi baru
3) Kegiatan produksi menggunakan teknologi modern
4) Terjadi peningkatan investasi
5) Kemajuan inovasi berjalan cepat
Berdasarkan pernyataan tersebut yang merupakan ciri – ciri tahap pertumbuhan ekonomi menuju
kedewasaan adalah....
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
22. Pelaku kegiatan ekonomi dalam masyarakat memiliki peran yang sangat dominan dalam
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Menurut Schumpeter, pihak yang paling mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi adalah.....
A. Wiraswasta
B. Tuan tanah
C. Bankir
D. Pasar Modal
E. Pemerintah
23. Trend pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh besarnya konsumsi rumah
tangga. Pada tahun 2010 sumbangan konsumsi rumah tangga negara C sebesar 70% sedangkan
tahun 2013 sebesar 58 %, berarti bahwa pertumbuhan ekonomi cenderung….
A. stabil
B. menurun
C. meningkat
D. maju
E. stagnan
24. Diketahui data GNP suatu negara selama tiga tahun berturut-turut 2010 – 2012 sebesar 650
trilyun, 680 trilyun, dan 725 trilyun. Berdasarkan data tersebut:
(1) Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012 terhadap tahun 2011 sebesar 6,62%
(2) Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 terhadap tahun 2010 sebesar 11,54%
(3) Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 mengalami kenaikan 2%
(4) Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 mengalami penurunan 4,92%
Pernyataan yang benar adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (4)
25. Pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2015 dibandingkan dengan semester I tahun
2014 tumbuh sebesar 5,17 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2015 semester I
mengalami perubahan ....
A. Produk Domestik Bruto ( PDB ) Indonesia merosot 5,17 %
B. Produk Domestik Bruto ( PDB ) Indonesia mengalami kenaikan 5,17 %
C. Konsumsi masyarakat Indonesia mengalami kemerosotan 5,17 %
D. Konsumsi masyarakat Indonesia mengalami kenaikan 5,17 %
E. Pendapatan nasional tumbuh 5,17 %
26. Dalam kegiatan ekonomi negara dilakukan usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan
jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal,
penggunaan tehnologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan
kemampuan berorganisasi dan manajemen. Pernyataan ini disebut....
A. Kegiatan ekonomi
B. Pertumbuhan ekonomi
C. Pemberdayaan ekonomi
D. Perkembangan ekonomi
E. Pembangunan ekonomi
27. Berikut ini kondisi negara Argayudha :.

34
1) Pada tahun ini terjadi kenaikan pendapatan per kapita sebesar 8% dibanding tahun
sebelumnya
2) Berdasarkan survai lembaga internasional negara Argayudha menduduki urutan ketiga di
dunia
3) Kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin sangat berkurang
4) Kondisi masyarakat secara berangsur-angsur berubah dari masyarakat agraris menuju
masyarakat industri
Berdasarkan kondisi di atas yang menunjukkkan kriteria pembangunan nasional adalah nomor...
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
28. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1) Peningkatan jumlah produksi barang dan jasa dalam jangka panjang
2) Tingkat pertumbuhan penduduk belum diperhitungkan
3) Usaha meningkatkan output total
4) Pendapatan per kapita mengalami peningkatan
Dari pernyataan di atas merupakan karakteristik dari...
A. Perubahan struktur ekonomi
B. Pertumbuhan ekonomi
C. Pembangunan ekonomi
D. Kemajuan ekonomi
E. Peningkatan ekonomi
29. Berikut ini faktor – faktor yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi :
1) Sumber daya alam yang melimpah
2) Tersedianya Sumber daya manusia
3) Keterbatasan kesempatan kerja
4) Ketersediaan modal
5) Penguasaan atas teknologi modern
Dari pernyataan tersebut yang termasuk faktor pendorong pembangunan di negara berkembang
ditunjukkan oleh nomor...
A. 1) ,2), dan 3)
B. 1), 2), dan4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
30. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi :
1. Laju pertumbuhan penduduk tinggi
2. Taraf hidup rendah
3. Terbatasnya kesempatan kerja
4. Tersedianya modal
5. Tersedianya tenaga ahli
Data di atas yang merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di negara berkembang
adalah
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 4, dan 5
E. 3, 4, dan 5
31. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan hal yang saling berkaitan, namun
keduanya berbeda.Berikut ini adalah perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi yang benar :
PEMBANGUNAN EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Tidak memperhatikan perbaikan Menekankan pada perbaikan
kelembagaan kelembagaan
B. Menekankan pertumbuhan PDB Menekankan pertumbuhan PDB dengan
tanpa memperhatikan laju memperhatikan laju pertumbuhan
pertumbuhan penduduk penduduk
C. Tidak ditandai dengan Ditandai dengan perkembangan IPTEK
perkembangan IPTEK
35
D. Memperhatikan tingkat pemerataan Tidak memperhatikan tingkat pemerataan
dan kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat
E. Kenaikan GNP disertai dengan Kenaikan GNP tidak disertai dengan
perubahan struktur ekonomi perubahan struktur ekonomi
32. Dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, negara banyak mengalami permasalahan. Berikut
ini beberapa karakteristik permasalahan dalam pembangunan ekonomi yang dihadapi negara
berkembang, kecuali ....
A. Ketergantungan pada sektor pertanian primer.
B. Tingginya tingkat pengangguran.
C. Tingginya kualitas tenaga kerja (SDM).
D. Tingginya pertambahan penduduk.
E. Rendahnya tingkat kehidupan
33. Perhatikan pernyataan tentang pembangunan ekonomi :
1) Rendahnya penyerapan tenaga kerja
2) Sempitnya kesempatan kerja bagi angkatan kerja
3) Perekonomian tidak mengalami banyak guncangan
4) Pertumbuhan ekonomi meningkat
5) Penyerapan tenaga kerja sangat tinggi
Berdasarkan pernyataan di atas yang merupakan keberhasilan pembangunan ekonomi
adalah....
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
34. Pembangunan ekonomi suatu negara akan memberikan dampak bagi kehidupan perekonomian
di masyarakat. Di bawah ini adalah dampak positif pembangunan ekonomi, kecuali ....
A. Tersedianya kesempatan kerja
B. Terpenuhinya fasilitas umum
C. Urbanisasi
D. Terjadinya perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri
E. Bertambahnya pendapatan masyarakat
35. Dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, peranan penggunaan tenaga kerja sangat besar
pengaruhnya. Masalah tenaga kerja yang mendesak yang harus diatasi adalah ....
A. Kurangnya perhatian pemerintah dalam pemanfaatan tenaga kerja.
B. Tenaga kerja wanita lebiih banyak dari tenaga kerja laki-laki.
C. Pengiriman tenaga kerja ke manca negara masih mengalami banyak kendala.
D. Peranan balai latihan kerja yang belum maksimal.
E. Berkurangnya lapangan kerja yang tersedia dibandingkan dengan kebutuhan.
36. Proses pembangunan ekonomi dapat terhambat karena jumlah penduduk yang besar. Suatu
negara dapat diuntungkan dengan jumlah pendduduk yang besar jika sumber daya manusianya
memiliki kualitas baik. Akan tetapi, kondisi ini dapat menimbulkan masalah jika tidak memiliki
kualitas baik. Permasalahan yang akan muncul terkait pernyataan tersebut adalah ....
A. Berkurangnya pendapatan masyarakat
B. Terbatasnya ketersediaan tempat tinggal
C. Masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok
D. Rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga tingkat pengangguran tinggi
E. Inflasi menyebabkan masyarakat kehilangan pekerjaan
37. Berikut ini merupakan kegiatan pendukung pelaksanaan strategi pembangunan ekonomi :
1) Menerapkan kemudahan izin bagi investor luar negeri
2) Meningkatkan aktivitas riset dan pengembangan
3) Membangun pusat perekonomian di setiap pulau secara proporsional
4) Meningkatkan level kompetensi teknologi dan sumber daya ahli
5) Melakukan impor atas kebutuhan pokok untuk menghemat biaya produksi
Dari pernyataan di atas yang termasuk strategi pendukung dalam pembangunan ekonomi
ditunjukkan oleh nomor...
A. 1), 2), dan 4)
B. 1), 3), dan 5)
C. 1), 4), dan 5)
D. 2), 3), dan 4)
E. 2), 3), dan 5)
36
38. Masalah pengangguran merupakan masalah serius yang dihadapi oleh pemerintah. Pengangguran terjadi
karena adanya ketidakseimbangan antara pencari kerja dan lowongan kerja yang tersedia. Cara
pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut adalah ... .
A. memberikan penyuluhan kepada para pengangguran
B. memberikan informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
C. memberikan bantuan secara rutin kepada para pengangguran
D. memindahkan pabrik yang ada di kota ke daerah yang lahannya masih kosong
E. memindahkan penduduk ke tempat yang belum padat penduduknya
39. Di Indonesia hambatan terbesar adalah pengangguran yang dapat mengakibatkan hambatan
pembangunan. Berikut ini yang merupakan dampak pengangguran terhadap bidang ekonomi adalah ... .
A. stabilitas ekonomi yang menurun mengakibatkan produksi meningkat
B. pertumbuhan ekonomi yang stagnan sehingga pembangunan berhenti
C. pendapatan nasional menurun sebagai akibat penurunan pendapatan pribadi
D. meningkatnya kriminalitas karena banyak masyarakat yang tidak bekerja
E. meningkatnya kemampuan berproduksi sebagai dampak harga barang naik
40. Pengangguran merupakan masalah yang mendesak harus diatasi karena jika dibiarkan berlarut-larut akan
berdampak pada segala segi kehidupan.
Dampak langsung pengangguran terhadap pembangunan nasional adalah... .
A. jumlah pengangguran dan pendapatan per kapita mempunyai korelasi positif, artinya jika jumlah
pengangguran bertambah akan menurunkan tingkat pendapatan per kapita
B. kemiskinan yang terjadi di masyarakat akan berakibat pada anak putus sekolah semakin besar
sehingga menurunkan kualitas SDM
C. jumlah pengangguran yang besar dan berkepanjangan akan menambah jumlah masyarakat miskin di
suatu negara
D. kondisi masyarakat yang miskin berakibat stabilitas keamanan menjadi rawan sehingga mengganggu
upaya perbaikan ekonomi
E. banyaknya pengangguran menyebabkan turunnya produksi barang dan jasa
41. Jumlah angkatan kerja yang besar tidak selalu dibarengi dengan kualitas SDM yang memadai. Hal
tersebut ditandai bahwa sebagian besar dari pengangguran adalah lulusan SMA yang belum siap
memasuki dunia kerja. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu dilakukan usaha meningkatkan
kualitas SDM dengan cara … .
A. meningkatkan fasilitas teknologi yang lebih modern
B. memperbanyak proyek padat karya dan padat modal
C. mengirim karyawan dan manager bekerja di luar negeri
D. meningkatkan upah gaji karyawan untuk memotivasi kerja
E. penyelenggaraan berbagai latihan kerja oleh pemerintah dan swasta
42. Perhatikan data ketenagakerjaan berikut ini :
Penduduk Usia 15 tahun ke atas menurut Jenis Kegiatan tahun 2013 – 2015
(dalam juta orang)
No. Jenis Kegiatan Februari 2013 Februari 2014 Februari 2015
1. Angkatan Kerja 123,17 125,32 128,30
- Bekerja 115,93 118,17 120,85
- Penganggur 7,24 7,15 7,45
2. Pekerja Tidak Penuh 36,39 36,97 35,68
- Setengah penganggur 13,68 10,57 10,04
- Paruh Waktu 22,71 26,40 25,64
3. Bekerja di bawah 15 Jam 7,21 7,28 7,54
perminggu
Sumber : Badan Pusat Statistik
Berdasarkan data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa …..
A. Tingkat Partisipasi angkatan kerja dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 mengalami peningkatan
B. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2013 lebih tinggi ddibandingkan dengan tahun 2014 dan 2015
C. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2015 paling tinggi dibandingkan dengan dua tahun
sebelumnya
D. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 mengalami penurunan
E. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015
sebelumnya
43. Apabila kurva penawaran dan kurva permintaan tenaga kerja digambarkan dengan persamaan Qs = 5W
and Qd = 30 - 5W dan Upah Minimum Regional (UMR) ditetapkan sebesar Rp. 4.000.000 (W=4), maka:
A. 15 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
B. 20 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
C. 25 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
D. 20 orang tenaga kerja akan ditawarkan, namun hanya 10 orang tenaga kerja akan diminta.
E. 10 orang tenaga kerja akan ditawarkan, namun 20 orang tenaga kerja akan diminta.

37
44. Jika sebuah Negara mempunyai populasi penduduk sebesar 400 juta, dimana 160 juta penduduk bekerja
dan 40 juta penduduk sedang mencari pekerjaan. Maka tingkat pengangguran sebesar …..
a. 10% d. 60%
b. 20% e. Tidak dapat diketahui karena
c. 40% keterbatasan informasi
45. Komponen angkatan kerja terdiri atas penduduk usia kerja yang ....
A. Bekerja
B. Bekerja dan menganggur
C. Bekerja, menganggur, dan mereka yang bersekolah
D. Bekerja, menganggur, mereka yang bersekolah, dan ibu rumah tangga
E. Bekerja, menganggur, mereka yang bersekolah, ibu rumah tangga dan lainnya yang berhalangan
secara permanen
46. Ada dua negara yang sering bermasalah dengan TKI kita. Seperti yang muncul di pemberitahuan media
cetak maupun media elektronik yaitu penganiayaan, pelecehan seksual dan lain-lain. Dengan adanya hal
tersebut maka penyelesaian masalahnya adalah …
A. menyeleksi pengiriman tenaga kerja ke luar negeri
B. pemerintah menutup perusahaan pengiriman tenaga kerja
C. pemerintah kurang bersunggsuh-sungguh dalam hal mengatasi maslah TKI
D. keterlambatan pemerintah menangani masalah kasus TKW/TKI
E. kurangnya komunikasi antara tenaga kerja dengan kedutaan besar RI dimana dia di tempatkan
47. Pada bulan Oktober 2013, banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi oleh beberapa negara
karena tidak mempunyai dokumen yang resmi dan kurangnya keterampilan mereka. Tindakan pemerintah
yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah ... .
A. membuka pelatihan kerja kepada TKI di negara lain dengan memungut biaya
B. memberi informasi tentang lapangan kerja padat karya di luar negeri
C. mengadakan negosiasi dengan pemerintah negara lain agar TKI illegal tidak dideportasi
D. memberikan pelatihan dan membuka lapangan kerja padat karya di daerah- daerah
E. meregistrasi ulang TKI yang bermasalah melalui kedutaan besar Indonesia di Arab Saudi
48. Berikut yang termasuk sebagai pengangguran konjungtur adalah …..
a. Rony berhenti bekerja karena ingin mencari pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan ketrampilan
yang dimilikinya
b. Darwis kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempat bekerja mengalami kebangkrutan
akibat resesi ekonomi
c. Farhat tidak lagi bekerja karena ingin melanjutkan pendidikannya
d. Raka Amat tidak lagi bekerja karena sawah tempatnya bekerja sudah berganti menjadi pabrik
e. Jontu tidak ingin bekerja karena memiliki warisan yang sangat banyak
49. Berikut pernyataan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
1). Pak Karyoso seorang direksi sebuah perusahaan BUMN, yang menghendaki isterinya Maryatun tidak
bekerja dan dirumah dengan tugas sebagai ibu rumah tangga
2) Parman, baru saja lulus SMA. Karena keterbatasan ekonomi ia tidak melanjutkan di perguruan tinggi
walaupun memperoleh beasiswa, dan pilih ikut orang tuanya merantau untuk mengadu nasib menjadi
TKI
3) Dewonto berusia 20 tahun, dilingkungan tempat tinggalnya anak seusianya sudah dapat penghasilan
dengan ikut menjadi nelayan, tetapi tidak dengan Dewanto. Dewanto rela tidak memperoleh
penghasilan karena ingin tetap belajar dan meneruskan pendidikan di perguruan tinggi.
4) Maryamah seorang guru SMA, menjelang purna tugas aktivitasnya sebagai guru tidak mau kalah
dengan yuniornya, terbukti di usia 58 tahun mampu menjadi guru berprestasi.
5) Ratno bercita-cita menjadi seorang guru. Ia yang sekarang baru duduk di kelas IX rajin belajar
dengan harapan dapat diterima di SMA dan perguruan tinggi negeri ternama.
Dari pernyataan diatas yang bukan angkatan kerja adalah...
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
D. 2), 3) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
50. Disebuah perusahaan seorang direksi produksi mengeluh dengan target produk yang tidak tercapi.
Menurutnya dengan kemampuan peralatan, tenaga kerja yang dimiliki seharusnya produk melebihi target.
Setelah dilakukan evaluasi ketidak tercapaian produk dikarenakan kemampuan tenaga kerja tidak sesuai
dengan harapannya. Untuk mengejar target sebelum tutup tahun. Yang dapat dilakukan pihak manajemen
adalah....
A. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan mengirim tenaga kerja mengikuti pendidikan dan
pelatihan baik nasional maupun internasional
B. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan mengharuskan tenaga kerja untuk meneruskan
pendidikan baik formal maupun non formal
C. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan meminta semua tenaga kerja mengikuti kursus yang
diselengarakan perusahaan sendiri

38
D. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan meminta tenaga kerja mengikuti seminar tentang
produktivitas di dinas perindustrian
E. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan pemberian tambahan tunjangan kesehatan
dan makanan bergizi
51. Pak Martono ingin merehab rumah dengan ukuran yang lebih besar dan model yang baru. Untuk keperluan
tersebut beliau meminta Pak Tugiman seorang tukang bangunan menghitung besarnya upah pekerja, dan
disepakai untuk 1 m2 bangunan sebesar Rp. 75.000,00. Sistem upah yang diterapkan Pak Martono
adalah...
A. upah harian
B. upah harian
C. upah borongan
D. upah indeks
E. upah bonus
52. Berikut pernyataan yang berhubungan dengan prinsip pemberian upah dan faktor yang mempengaruhi
upah.
1) permintaan dan penawaran tenaga kerja
2) produktivitas kerja
3) biaya hidu pekerja
4) adil dan tidak diskriminatif
5) tanggungjawab
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya upah adalah ...
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 2) dan 4)
C. 1), 3) dan 5)
D. 2), 3) dan 4)
E. 3), 4) dan 5)
53. Perhatikan tabel berikut ini (dalam jutaan orang).
Tahun
Struktur Penduduk
2013 2014 2015

Penduduk 119,2 147,5 179,3

A. Bukan Usia Kerja 55,4 65,1 72,4

A.1 0 – 14 Tahun 52,4 60,3 65,4

A.1 ≥ 65 Tahun 3,0 4,8 7,0

B. Usia Kerja (15 – 65 Tahun) 63,8 82,4 106,9

B.1 Bukan Angkatan Kerja 22,5 30,0 29,1

B2. Angkatan Kerja 41,2 52,4 77,8

B.2.1 Bekerja 37,6 51,6 75,9

B.2.2. Menganggur 3,6 0,8 1,9

Dari data tersebut tentukan besarnya tingkat pengangguran tahun 2015 adalah ....
A. 1,5%
B. 2,4%
C. 3,7%
D. 8,7%
E. 10,2%
54. Udin anak orang kaya, setelah lulus sebagai sarjana teknik industri dari sebuah perguruan tinggi, ia pulang
kampung dan tidak mau bekerja, walaupun banyak tawaran kerja dengan gaji yang besar. Udin lebih
senang meneruskan usaha keluarga sebagai seorang petani. Pekerjaan Udin sebagai petani hanya
dilakukan pagi dari jam 07.30 sampai jam 11.00 dan sore dari jam 14.00 sampai jam 17.00. Dalam
hubungannya dengan ketenagakerjaan Udin termasuk...
A. menganggur
B. setengah menganggur
C bekerja
D. pengangguran friksional
E. pengangguran struktural

39
55. Berikut upaya yang dilakukan untuk mengatasi penganggur:
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia mulai usia dini dengan memperbanyak pendirian
sekolah-sekolah kejuruan yang berbasih pada penerapan teknologi
2) Mendirikan lembaga kursus dan ketrampilan.
3) Memasukan kurikulum mengenai pengenalan teknologi di sekolah-sekolah umum.
4) Mengadakan pelatihan tenaga kerja
Dari data tersebut merupakan usaha untuk mengatasi pengangguran....
A. Pengangguran struktural
B. Pengangguran friksional
C. Pengangguran konjungtural
D. Pengangguran musiman
E. Pengangguran teknologi
SOAL ULANGAN HARIAN
56. Tabel indeks harga yang diterima (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) tahun 2015:
No. Provinsi It Ib
1 Banten 159,01 144,61
2 Jawa Barat 167,02 152,49
3 Jawa Tengah 155,52 146,86
4 Jogjakarta 163,16 139,59
5 Jawa Timur 159,24 154,75
Berdasarkan tabel tersebut, pernyataan yang tepat tentang Nilai Tukar Petani adalah … .
A. tingkat kesejahtreaan petani di provinsi Jogjakarta lebih tinggi dari 4 provinsi lainnya
B. pendapatan petani provinsi Banten lebih besar dari pendapatan petani provinsi Jawa Barat
C. tingkat kesejahteraan petani JawaTengah lebih kecil dari 4 provinsi lainnya
D. pengeluaran petani provinsi Jawa Timur lebih besar dari pendapatan yang diterima
E. pendapatan petani provinsi Jawa Barat lebih rendah dari pengeluaran yang dikeluarkan
57. Perhatikan data berikut ini.
Harga (Rp)
No. Nama Barang
Th 2012 Th 2013 Th 2014
1. Beras 18.000 19.000 23.000
2. Gula 16.000 22.000 26.000
3. Terigu 12.000 18.000 22.000
Apabila dihitung dengan metode indeks harga agregatif sederhana dengan tahun dasar 2012, maka tingkat
inflasi tahun 2014 berdasarkan keparahannya adalah …..
A. Hiper inflasi
B. Inflasi berat
C. Inflasi sedang
D. Inflasi ringan
E. Inflasi sangat ringan
58. Berikut ini data yang berkaitan dengan harga barang pada tahun 2014 – 2016:
No. Nama barang Harga 2013 Harga 2014 Harga 2015 Harga 2016
1. Bawang Merah Rp 25.000,00/kg Rp 30.000,00/kg Rp 45.000,00/kg Rp 50.000,00/kg
2. Bawang Putih Rp 20.000,00/kg Rp 30.000,00/kg Rp 40.000,00/kg Rp 40.000,00/kg
3. Lombok Rp 15.000,00/kg Rp 20.000,00/kg Rp 30.000,00/kg Rp 40.000,00/kg
4. Garam dapur Rp 4.000,00/kg Rp 5.000,00/kg Rp 6.000,00/kg Rp 8.000,00/kg
5. Gula merah Rp 15.000,00/kg Rp 25.000,00/kg Rp 40.000,00/kg Rp 50.000,00/kg
Berdasarkan data tersebut, jika tahun 2013 sebagai tahun dasar, maka dapat disimpulkan bahwa …..
A. Laju inflasi tahun 2014 lebih tinggi dari pada laju inflasi tahun 2015
B. Laju inflasi tahun 2015 lebih rendah dari pada laju inflasi tahun 2016
C. Laju inflasi tahun 2016 lebih tinggi dibanding dengan laju inflasi dua tahun sebelumnya
D. Laju inflasi tahun 2016 paling rendah dibanding dengan laju inflasi dua tahun sebelumnya
E. Laju inflasi tahun 2014 lebih tinggi dibanding dengan laju inflasi dua tahun berikutnya
59. Jika diketahui data indeks harga pada suatu perekonomianselama 4 tahun pada tabel berikut dibawah ini,maka
hitunglah tingkat inflasi pada tahun ke-2, ke-3, dan ke-4.
Year Indeks Harga Tingkat Inflasi
1 110
2 118
3 130
4 142
A. 6,78% ; 9,23% ; dan 8,45%
B. 7,27% ; 10,17% ; dan 9,23%
C. 51,75% ; 52,42% ; dan 52,21%
D. 93,22% ; 90,77% ; dan 91,55%
E. 11,8% ; 13% ; dan 14,2%

40
60. Pergerakan harga barang kebutuhan pokok maupun barang-barang lain terus menunjukkan kenaikan. Hal
ini mengindikasikan adanya inflasi. Dampak negatif dari inflasi terhadap perdagangan internasional adalah
….
A. kesulitan bersaing bagi ekportir disebabkan oleh naiknya bahan-bahan baku
B. karyawan yang gajinya tidak mengalami kenaikan akan mendapatkan barang dan jasa dalam jumlah
semakin sedikit
C. pada kuantitas produksi yang sama, produsen akan mengeluarkan biaya produksi lebih tinggi
D. pihak yang memiliki utang (debitur) sulit membayar karena nilai utang semakin tinggi
E. inflasi mendorong orang untuk berspekulasi dengan menggunakan sumber ekonomi yang tidak efisien
berakibat pada turunnya produksi
61. Perhatikan pernyataan berikut ini!
(1) Dapat mengetahui indeks harga barang eceran.
(2) Dapat mengetahui indeks harga barang untuk dijual kembali.
(3) Menginformasikan indeks harga sembilan bahan pokok.
(4) Dapat mengetahui inflasi di Indonesia.
(5) Menginformasikan harga barang impor.
Peran indeks harga bagi konsumen adalah ... .
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
62. Tabel harga barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi rata-rata penduduk di daerah “X” 2014 s.d
2016
N Jenis barang 2014 2015 2016
o
1. Gula 1.300 1.400 1.500
2. Mentega 1.700 1.800 1.900
3. Beras 1.100 1.200 1.300
4. Terigu 900 1.000 1.100
5. Minyak goreng 1.400 1.500 1.600
6.400 6.900 7.400
Jika tahun 2014 sebagai tahun dasar, maka indeks harga tidak tertimbang tahun 2015 adalah …..
A. 92,75
B. 93,24
C. 107,24
D. 107,81
E. 115,62
63. Harga 4 bahan makanan tahun 2015 dan 2016 :
Harga / unit
Nama Barang
2015 2016
1. Beras (1kg) Rp4.0000,00 Rp 4.200,00
2. Gula (1kg) Rp 4.000,00 Rp 4.000,00
3. Csusu (1 kaleng) Rp10.000,00 Rp 12.000,00
4. Jagung Rp 1.000,00 Rp 1.500,00
Jumlah Rp19.000,00 Rp 21.700,00
Dari tabel indeks harga agregatif di atas dapat ditafsirkan .....
A. pada tahun 2016 dibanding 2015 ada kenaikan harga relatif 14,21%
B. dari tahun 2015 ke tahun 2016 rata-rata kenaikan harga 14,21%
C. kenaikan harga dari tahun 2015 ke tahun 2016 Rp 2.700,00
D. indeks harga konsumen adalah Rp 21.700,00 – Rp 19.000,00 dibagi 4
E. kenaikan harga pada tahun 2016 dibanding kenaikan harga 2015 lebih besar tahun 2016

64. Data harga barang kebutuhan rumah tangga tahun 2014 – 2015 pada pasar Gandaria Jakarta
Selatan
2014 2015
Jenis
Harga Jml Harga Jml
Barang
Terjual Terjual
1. Ber 2.200 450 2.500 462
as 4.800 1.200 5.500 4.350
2. Gul 3.800 220 4.000 230

41
a 2.700 2.500 3.200 3.000
3. Te
pung
4. Mi
nyak
Berdasarkan tabel di atas indeks harga menurut Laspeyres dapat disimpulkan ….
A. harga barang-barang tahun 2014 mengalami kenaikan 24,78%
B. harga barang-barang tahun 2015 mengalami kenaikan 115,83% dibandingkan dengan harga dari
tahun 2014
C. harga barang-barang tahun 2014 mengalami kenaikan 75,22% dibandingkan dengan harga dari tahun
2015
D. harga barang-barang tahun 2015 mengalami kenaikan 15,83% dibandingkan dengan harga tahun
2014
E. harga barang-barang tahun 2015 mengalami kenaikan 84,17% dibandingkan dengan harga dari tahun
2014
65. Pada saat pertumbuhan ekonomi lesu karena harga barang melonjak masyarakat mengalami kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Kebijakan moneter yang diambil Bank Indonesia untuk mengatasi masalah di atas adalah ....
A. menurunkan cash ratio
B. menaikkan cash reserve ratio
C. membeli surat berharga
D. menurunkan tingkat suku bunga
E. menaikkan pajak penjualan
66. Perhatikan grafik berikut ini :

P D’ S
D
P’ E’
P E
D’
S D

Q Q’
Berdasarkan kurva di atas, inflasi yang terjadi ... .
A. Demand pull inflation
B. Cost push inflation
C. Imported inflation
D. Hyper inflation
E. Integrated inflation
67. Perhatikan tabel berikut ini:
Nama Harga Jumlah
No.
Barang 2009 2011 2009 2011
1. Gula(kg) Rp8.500 Rp11.500 120 110
2. Minyak(kg) Rp10.000 Rp12.500 90 85
3. Terigu (kg) Rp11.000 Rp12.500 65 60
Dari data di atas, jenis inflasi pada tahun 2011 berdasarkan tingkat keparahan jika indeks harga dihitung
dengan menggunakan metode agregatif sederhana adalah... .
A. sangat ringan
B. ringan
C. sedang
D. berat
E. hiperinflasi
68. Apabila tingkat inflasi pada 2015 adalah 10 persen dan kemudian pada 2016 menjadi 7 persen, manakah
dari pemyataan berikut yang paling tepat?
(A) tingkat inflasi turun dan tingkat harga turun
(B) tingkat inflasi turun dan tingkat harga naik
(C) tingkat inflasi turun dan tingkat harga tetap
(D) tingkat inflasi meningkat dan tingkat harga naik
(E) tingkat inflasi meningkat dan tingkat harga turun
69. Situasi di bawah ini yang menggambarkan terjadinya inflasi adalah....
(A) peningkatan harga beras di seluruh wilayah Indonesia dalam satu hari
(B) peningkatan harga beras di seluruh wilayah Jawa Timur selama satu hari
(C) peningkatan harga garam di seluruhwilayah Indonesia selama satu bulan
(D) peningkatan harga bahan pokok dan produk industri di seluruh wilayah Indonesia selama satu hari
42
(E) peningkatan harga bahan pokok dan produk industri di Jawa Barat selama satu bulan
70. Harga barang kebutuhan pokok di pasar pada umumnya mengalami kenaikan rata-rata di atas 7%. Hal
yang sangat berdampak bagi masyarakat yaitu... .
A. Meningkatkan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa
B. Menurunkan daya beli masyarakat terutama berpenghasilan tetap
C. Meningkatkan pendapatan rill masyarakat
D. Meningkatkan daya saing akibat tingginya harga
E. Menurunkan tingkat kreatifitas masyarakat
71. Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah dapat melakukan kebijakan ....
(A) fiskal ekspansif dan moneter ekspansif
(B) fiskal ekspansif dan moneter kontraktif
(C) fiskal kontraktif dan moneter ekspansif
(D) fiskal kontraktif dan moneter kontraktif
(E) kredit selektif dan imbauan moral (moral persuasion)

72. Perhatikan matrik berikut!


No A B C
1 Menjelang lebaran Idul Fitri Kenaikan ekspor telur ke Merosotnya nilai dollar
Harga Daging sapi meningkat Singapore, menyebabkan harga terhadap rupiah
telur di dalam negeri meningkat. mengakibatkan harga barang
impor meningkat
2 Karena firus flu burung harga Pakan ternak sapi meningkat Langkanya BBM
telor ayam menurun sehingga harga daging sapi menyebabkan harga telor
meningkat meningkat
3 Tuntutan upah buruh berupa Menjelang Natal dan Tahun Negara-negara ASEAN terjadi
kenaikan upah kelayakan baru harga baju meningkat inflasi yang berdampak bagi
regional dikabulkan Indonesia
Berdasarkan matrik di atas yang dapat digolongkan ke dalam cost push inflation adalah ....
A. A1, B1, dan C1 C. A2, B2, dan C2 E. A3, B3, dan C3
B. A2, B1, dan C2 D. A3, B2, dan C2
73. Rencana kenaikan harga komoditas, yakni menaikkan harga BBM akan menimbulkan kenaikan inflasi.
Untuk mengendalikan inflasi maka Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan moneter....
(A) ekspansif, dengan membatasi pemberian kredit oleh bank-bank umum
(B) ekspansif, dengan membatasi pemberian kredit oleh bank-bank umum
(C) ekspansif, dengan menurunkan tingkat diskonto
(D) kontraktif, dengan membeli sural-surat berharga
(E) kontraktif, dengan menaikkan reserve reqirement ratio
74. Revisi APBN dengan memasukkan opsi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
dilakukan pemeimtah sebagai upaya mengurangi defisit anggaran merupakan salah satu bentuk ....
(A) kebijakan fiskal ekspansif
(B) kebijakan fiskal kontraktif
(C) kebijakan stabilisasi fiscal
(D) kebijakan moneter ekspansif
(E) kebijakan moneter kontraktif
75. Bacalah pernyataan di bawah ini:
1. Menjelang lebaran harga telur meningkat
2. Pakan ternak meningkat menyebabkan harga telur meningkat
3. Karena adanya flu burung, harga telur menurun
4. Naiknya harga BBM, menyebabkan harga telur meningkat
5. Kenaikan ekspor telur ke Malaysia, menyebabkan harga telur di dalam negeri meningkat
6. Peraturan pemerintah tentang UMP, menyebabkan harga telur meningkat
Yang dapat digolongkan kepada cost push inflation adalah:
A. 1, 2 dan 3 C. 2, 3 dan 5 E. 2, 4 dan 6
B. 1, 2 dan 4 D. 1, 3 dan 5
76. Dampak inflasi terhadap kegiatan ekonomi antara lain dirasakan oleh :
1. masyarakat yang bertindak sebagai debitur
2. penabung di rumah
3. masyarakat berpenghasilan tetap
4. masyarakat berpenghasian tinggi
5. masyarakat yang bertindak sebagai kreditur
Yang merasa dirugikan dengan adanya inflasi adalah golongan ….
A. 1,2 dan 3 C. 1,2 dan 4 E. 2,3 dan 5
B. 1,3 dan 5 D. 2,3 dan 4
77. Berikut ini adalah instrumen kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi, kecuali....
(A) menaikkan tingkat diskonto
43
(B) menaikkan giro wajib minimum
(C) membeli SBI dan SPBU
(D) imbauan moral kepada bank-bank umum
(E) pengawasan kredit secara selektif
78. Bila Bank Indonesia melakukan kebijakan moneter ekspansif, ceteris paribus maka....
A. menimbulkan inflasi di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) naik dari kiri
bawah ke kanan atas
B. menimbulkan deflasi di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) naik dari kiri
bawah ke kanan atas
C. tingkat bunga meningkat di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) naik dari
kiri bawah ke kanan atas
D. tingkat bunga turun di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) naik dari kiri
bawah ke kanan atas
E. tingkat bunga turun di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) vertikal
79. Dilakukan dengan cara apakah kebijakan tingkat diskonto oleh Bank Sentral dalam melakukan kebijakan
moneter?
A. Mengatur jumlah pemberian kredit
B. Menetapkan harga surat-surat berharga di pasar uang
C. Menetapkan giro wajib minimum (reserved requirement ratio)
D. Mengatur tingkat bunga tabungan
E. Mengatur tingkat bunga pinjaman bank sentral kepada bank umum
80. Keadaan dalam masyarakat terjadi harga yang selalu naik, banyak terjadi PHK, pengangguran bertambah,
inflasi semakin tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah mengadakan kebijakan antara lain :
1. menaikkan tariff pajak
2. diversifikasi pajak
3. menaikkan suku bunga
4. politik pasar terbuka
5. mengadakan diskriminasi harga
Yang termasuk kebijakan fiskal adalah ….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
81. Investasi bank lesu, daya beli melemah akan berdampak kepada apresiasi rupiah terhadap mata uang
asing memburuk. Kebijakan moneter yang paling tepat dilakukan pemerintah adalah....
A. menaikkan suku bunga bank
B. membeli surat berharga
C. memberikan subsidi kepada masyarakat
D. membatasi pengeluaran negara
E. menaikkan pajak penghasilan
82. Di bawah ini adalah jenis kebijakan moneter yang berhubungan dengan pengaturan jumlah uang yang
beredar di masyarakat, kecuali ... .
A. Kebijakan moneter ekspansif (Monetary Expansive Policy)
B. Operasi pasar terbuka (Open Market Operation)
C. Kebijakan moneter kontraktif (Monetary Contractive Policy) / Tight Money Policy
D. Fasilitas diskonto (Discount Rate)
E. Meningkatkan jumlah barang di pasar output
83. Pada saat nilai rupiah terhadap dolar mengalami pelemahan dari Rp 10.500,00 menjadi Rp11.760,00
harga barang impor mengalami kenaikan.
Kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah ... .
A. memborong dolar Amerika di pasar uang untuk membayar utang
B. meningkatkan produksi barang dan jasa bagi masyarakat
C. membeli surat berharga jangka panjang di pasar modal
D. menginstruksikan bank umum untuk menambah cadangan
E. menurunkan suku bunga tabungan dan pinjaman
84. Ketika kebutuhan kedelai meningkat dan petani gagal panen karena terserang hama maka pemerintah
harus mengimpor kedelai dari luar negeri yang harganya lebih mahal.
Kebijakan yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah ... .
A. menentukan tarif pajak kedelai lebih rendah dari sebelumnya
B. menentukan standar harga kedelai dari yang rendah sampai mahal
C. memberikan subsidi kepada petani yang menghasilkan kedelai
D. meningkatkan produktivitas kedelai dengan mengganti tanaman padi
E. membatasi impor kedelai dan meningkatkan ekspor ke luar negeri

44
85. Cara pemerintah mengatasi inflasi yang dilakukan dengan menerapkan kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal adalah:
1. politik diskonto
2. menaikkan pajak
3. politik pasar terbuka
4. menaikkan cash ratio
5. meningkatkan impor
6. meningkatkan pinjaman
Dari cara yang diterapkan pemerintah tersebut, yang merupakan kebijakan moneter adalah ….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 4, dan 5
D. 3, 4 dan 5
E. 4, 5 dan 6
86. Pada kondisi apakah pemerintah sebaiknya tidak memberlakukan kebijakan fiskal maupun kebijakan
moneter?
A. Ekonomi mengalami deflasi.
B. Perekonomian berada dibawah output potensialnya.
C. Tidak terjadi inflasi dan tingkat pengangguran berada dibawah target tingkat pengangguran.
D. Tingkat pengangguran berada diatas target tingkat pengangguran.
E. Ekonomi mengalami inflasi.
87. Bank sentral memasok dana ke dalam cadangan perbankan sebesar Rp 10 trilyun Pada saat yang sama
bank sentral menetapkan rasio kebutuhan cadangan sebesar 2%. Dari proses penciptaan uang, jumlah
uang yang beredar dapat bertambah sebesar... .
A. Rp 10,2 trilyun
B. Rp 12 trilyun
C. Rp 50 trilyun
D. Rp 102 trilyun
E. Rp 500 trilyun
88. Kalau GWM atau reserve requirement bank – bank umum sebesar 5 %, maka multiplier deposit adalah
sebesar :
A. 5 c. 15 e. 25
B. 10 d. 20
89. Kalau GWM di naikkan dari 5% menjadi 10 % maka :
A. multiplier naik menjadi 10 kali
B. multiplier turun menjadi 10 kali
C. multiplier tetap
D. multiplier naik menjadi 50 kali
E. multiplier turun menjadi 5 kali
90. Jika defisit riil senilai Rp. 100 Milyar dengan tingkat inflasi sebesar 7.5% dan defisit nominal senilai Rp. 400
Milyar, maka total hutang akan sebesar:
A. Rp. 1 Triliun. D. Rp. 4 triliun
B. Rp. 2 Triliun. E. Rp. 5 triliun
C. Rp. 3 Triliun.
91. Misalkan sistem perbankan memiliki Rp. 100.000.000,- dalam bentuk simpanan dan Rp. 35.000.000,-
dalam bentuk cadangan, sedangkan giro wajib minimum (GWM) adalah 20% dan masyarakat diasumsikan
tidak menyimpan uang dalam bentuk kas, nilai maksimum yang dapat ditambahkan oleh bank ke dalam
penawaran uang adalah sebesar:
A. Rp. 15.000.000,-
B. Rp. 75.000.000,-
C. Rp. 175.000.000,-
D. Rp.500.000.000,-
E. Rp.675.000.000,-
92. Untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, pemerintah dalam hal ini Bank Sentral dapat menggunakan
berbagai macam kebijakan moneter. Ketika terjadi inflasi salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah
menginstruksikan bank umum untuk menambah cadangan/persediaan kas (cash ratio policy).
Dampak dari penerapan kebijakan tersebut adalah … .
A. jumlah uang yang beredar akan bertambah sehingga harga barang akan mengalami penurunan
B. harga barang akan mengalami penurunan sebagai akibat jumlah uang yang beredar berkurang
C. penambah cadangan pada bank umum menimbulkan jumlah uang semakin banyak beredar
D. jumlah barang akan semakin banyak beredar sebagai akibat dari kelangkaan jumlah uang
E. penambahan jumlah barang tidak dapat dihindari karena modal perusahaan semakinbertambah
93. Berikut ini adalah berbagai kebijakan yang dapat dilakukan oleh institusi Bank Indonesia sebagai bank
sentral, kecuali....

45
A. operasi pasar terbuka
B. menetapkan giro wajib minimum
C. menjual saham
D. kebijakan tingkat diskonto
E. pengawasan kredit secara selektif
94. Apabila tingkat inflasi pada 2010 adalah 10 persen dan kemudian pada 2011 menjadi 7 persen, manakah
dari pemyataan berikut yang paling tepat?
(F) tingkat inflasi turun dan tingkat harga turun
(G) tingkat inflasi turun dan tingkat harga naik
(H) tingkat inflasi turun dan tingkat harga tetap
(I) tingkat inflasi meningkat dan tingkat harga naik
(J) tingkat inflasi meningkat dan tingkat harga turun

46

Anda mungkin juga menyukai