Anda di halaman 1dari 8

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


B. Kegiatan Belajar : PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM
PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN (KB 1)

C. Refleksi Oleh : MUSTAFA ISMAIL

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN PADA MASA


KHULAFAUR RASYIDIN

Abu Bakar Ash- Umar Bin Usman Bin Ali Bin Abi
Shidiq Khatab Affan Thalib

Biografi Biografi Biografi Biografi

Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan

Metode Dakwah Metode Dakwah Metode Dakwah Metode Dakwah

Konsep
(Beberapa Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan
1 istilah dan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan
definisi) di
KB Kontribusi Kontribusi Kontribusi Kontribusi
Dalam Dalam Dalam Dalam
Peradaban Peradaban Peradaban Peradaban

1. Perkembangan kebudayaan Islam Pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq


A. Biografi Singkat Abu Bakar Ash-Shidiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq nama lengkapnya adalah Abdullah Bin Usman Bin
Amir Bin Amru Ka’ab Bin Sa’ad Bin Tayim Bin Murrah Bin Ka’ab bin Lu’ai bin
Ghalik bin Fihr bin Malik al-Qurasy al-Taymi. Dilahirkan di Makkah pada tahun 573
M. Ibu Abu Bakar Ash-Shidiq Bernama Salma binti Sakhar bin Amir bin Ka’ab bin
Sa’ad bin Tayim bin Murrah. Ia digelari dengan Ummul al-Khair , sedangkan bapaknya
adalah Utsman Abu Quhafa (Abu Quhafa) yang masuk Islam pada peristiwa Fathu
Makkah (Penaklukan kota Makkah). Beliau termasuk As-Sabiqun al awwalun. Setelah
Nabi Muhammad wafat beliau , Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada
tahun 632 M. Abu Bakar menjadi khalifah selama 2 tahun, 2 bulan, dan 14 hari.
Abu Bakar adalah ayah dari Siti Aisyah istri Nabi Muhammad, Nabi memberi
gelar Ash-Shidiq setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra’ Mi’raj yang
diceritakan Nabi kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama
”Abu bakar ash-Shidiq”. Pada masa kecilnya Abu bakar senang sekali bermain dengan
unta dan kambing, kecintaannya terhadap unta inilah yang memberinya nama “Abu
Bakar” yang berarti bapaknya unta. Sebagaimana yang dialami oleh para pemeluk
Islam pada awal, ia juga mengalami siksaan oleh penduduk Makkah, namun yang
terparah adalah dari golongan budak, halini mendorong Abu Bakar membebaskannya
dengan membeli dari tuannya, salah satu yang dibebaskan adalah Bilal bin Rabah.
Ketika peristiwa hijrah Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang menemani Nabi dan
Selama sakit pun Abu Bakar ditunjuk menjadi imam sholat menggantikan nabi.
Bahkan setelah Nabi Muhammad meninggal pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di
Saqifah Bani Saidah menunjuk Abu Bakar Ash-Shidiq sebagai pemimpin baru umat
Islam.

B. Kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shidiq


Selama kurang lebih dua tahun, dari tahun 11-13 H / 632-634 M Abu Bakar
memimpin menggantikan Nabi Muhammad setelah wafat. Beliau menyebarkan agama
sebagaimana tugas nabi Muhammad saw. Semasa hidupnya. Selama menjadi Khalifah
Abu Bakar memprioritaskan untuk menyelesaikan persoalan dalam negeri, terutama
tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada
pemerintahan di Madinah, bahkan pertentangan mereka dipandang membahayakan
agama dan pemerintah. Abu Bakar menyelesaikan masalah tersebut dengan peperangan
yang disebut dengan perang riddah (perang melawan kemurtadan). Keberhasilan Abu
Bakar memimpin tidak lepas dari sifat kepribadian Abu Bakar yang lemah lembut,
tegas, berani, dermawan, dan jujur. Abu Bakar membentuk Lembaga “Baitul Mal”
semacam kas negar untuk mrningkatkan kesejahteraan umum. Di bidang pranata social,
beliau mengelola zakat, infaq, dan sedekah yang berasal dari kaum muslimin, harta
rampasan perang, dan Jizyah sebagai pendapatan Baitul Mal.

C. Metode Dakwah Pada Masa Abu Bakar Ash-Shidiq


 Metode dakwah Bil-Lisan yaitu berdakwah diatas mimbar
 Metode dakwah Bil-Tadwin yaitu berdakwah melalui pengumpulan Al-Qur’an
 Metode dakwah Bil-Yad yaitu berdakwah engan menggunakan kekuasaan
 Metode dakwah Bil-Hal yaitu dengan membentuk Menteri keuangan untuk
mengelola Baitul Mal
 Metode Uswatun Hasanah yaitu dengan memberikan keteladanan yang baik

D. Perkembangan Pendidikan pada masa Abu Bakar ash-Shidiq


Pada Masa Abu Bakar ilmu tidak berkembang maju karena sibuk menumpas nabi palsu
dan orang yang enggan berzakat. Lembaga Pendidikan Kuttab mencapai tingkat
kemajuan yang berarti Ketika masyarakt muslim telah menaklukan beberapa daerah
dan menjalin kontrak dengan bangsa yang maju. Materi-materi yang diajarkan ditingkat
menengah dan tinggi adalah al-Qur’an, dan tafsirnya, Hadis dan mengumpulkannya
dan Fiqh. Adapun materi Pendidikan yang diajarkan di Kuttab adalah membaca dan
menulis, membaca al-Qur’an dan menghafalnyadan belajar pokok-pokok agama,
seperti sholat, puasa dan sebagainya.

E. Kontribusi Abu Bakar dalam Peradaban Islam


 Memberangkatkan Pasukan Usamah bin Zaid ke Kawasan Syam
 Mengembalikan kaum muslimin pada Ajaran Islam yang benar dan memberantas
Nabi Palsu
 Mengumpulkan al-Qur’an dalam satu Mushaf
 Mengirim pasukan ke Irak dan Syam

2. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Umar bin Khattab

A. Biografi SingkatUmar bin Khattab


Umar bin Khattab lahir di Makkah dari Bani Adi yang satu rumpun dengan Siuku
Quraisy, nama lengkap Umar bin Khattab bin Abdul Uzza, ayahnya Bernama Khattab
bin Nufail dan ibunya Hantamah binti Hasyim, Istrinya bernama Ummi Kultsum binti
Ali, anaknya Abdullah, Hafsah, Zaid, Ubaydullah, Az-Zubair, Fatima, Zainab,
Abdurrahman, Iyad, Ruqayyah, dan Abdul Rahman. Keluarga Umar tergolong keluarga
kelas menengah. Ia di kenal memiliki fisik yang kuat dan watak yang keras hingga
dijuluki “ Singa Padang Pasir “.
Ketika Nabi Muhammad saw menyebarkan agama secara terbuka Umar bin Kattab
sangat antipasti dan srng menyiksa pengikut Rasulullah, termasuk adiknya yang sedang
membaca al-Qur’an pun dipukul, setelah itu ia merasa iba dan meminta untuk
mengulang bacaannya kembali, Setelah kejadian itu Umar bin Khattab mremeluk
Islam. Pada tahun 622, Umar bin Khattab ikut bersama Nabi hijrah ke Madinah dan
juga ia ikut terlibat dalam perang Badar, Uhud, Khaibar serta ke Syiria.
Pada masa Abu Bakar, Umar menjadi salah satu penasehatnya, bahkan ia ditunjuk
sebagai pengganti Abu Bakar setelah meninggal. Umar bin Khattab memerintah selama
10 tahun 6 bulan 4 hari, masa jabatannya berakhir dengan kematian dibunuh oleh
seorang budak dari Persia yang Bernama Abu Lu’lu’ah. Saat terluka ia ia menunjuk
enam orang sahabat sebagai penerus pemerintahan dan ditunjuklah Usman bin Affan
sebagai khalifah.

B. Kepemimpinan Umar bin Khattab


Ciri-ciri kepemimpinan beliau adalah
 Musyawarah
 Kekayaan untuk rakyat
 Menjunjung tinggi kebebasan
 Siap mendengar dan menerima kritik
 Turun langsung mengatasi masalah rakyat

C. Metode Dakwah pada masa Umar bin Khattab.


 Pengembangan Wilayah Islam Perluasan wilayah pada masa Umar bin Khatab
sudah samapai ke Syiria dan Paletina.
 Mengeluarkan Undang-undang, diadakan kebijakan peraturan perundangan
mengenai ketertiban pasar, ukuran dalam jual beli, mengatur kebersihan jalan dan
lain-lain.
 Membagi Wilayah Pemerintahan, pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah

D. Perkembangan Pendidikan masa Umar bin Khattab


Tidak jauh berbeda dengan pendidikan sebelumnya, Khalifah mengadakan
Pendidikan di kota Madinah, menerapkan pendidikan di masjid dan mengangkat guru
dari daerah yang ditaklukkan, Pendidikan masa Umarbin Khattab lebih maju dari
pendidikan sebelumnya, pada masa ini tuntunan untuk mulai belajar bahasa Arab mulai
tampak, sehingga orang yang baru masuk Islam dari daerah yang ditaklukan harus
belajar dan memahami Islam. Dan masjid dijadikan sebagai pusat pendidikan , dikelola
oleh gubernur gaji para pendidiknya di ambil dari Baitul Mal.

E. Kontribusi Umar Bin Khattab Dalam Peradaban Islam


Terjadinya perluasan daerah kekuasaan secara besar-besaran dan berlangsung
dengan cepat dan membentuk Baitul mal dan dewan perang, Baitul mal mengurusi
keuangan negara dan dewan perang mencatat administrasi ketentaraan. Umar bin
Khattab menata pemerintahan dengan membentuk departemen-departemen yang
bertugas menyampaikan perintah dari pusat ke daerah, untk keamanan dibentuk jabatan
kepolisian dan pekerjaan umum, selain itu ia juga mencetus kalender Hijriah mulai saat
Nabi hijrah ke Madianah.

3. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Utsman bin Affan

A. Biografi singkat Utsman bin Affan


Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abu Al-“Ash bin Umayyah bin Abdu
Shams bin Abdul Manaf bin Qushay. Utsman bin Affan merupakan cucu bibi dari
Rasulullah, karena ibunya dalah saudara sekandung Abdullah ayah Rasulullah. Utsman
bin Affan termasuk khulafaur Rasyidin yang ke 3, beliau dijuluki dzun nurain yang
berarti memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena telah menikahi putri kedua dan
ketiga Rasulullah yaitu Ruqayah dan Ummu Kultsum, belau juga dikenal pedagang
kaya raya namun sangat dermawan . Banyak bantuan ekonkomi yang diberikannya
kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Utsman diangkat menjadi khalifah pada saat
umur 70 dan merupakan khalifah yang tertua, ini terjadi pada bulan Muharram 24 H.

B. Kepemimpinan Utsman bin Affan


a) Bidang Politik dalam Negeri
1. Pembantu (Wazir/ Muawwin). Wazir/ Muawwin adalah pembantu yang diangkat
oleh khalifah agar membantu tugas-tugas serta tanggung jawab kekhalifahan
Islam.
2. Pemerintahan daerah/ gubernur, dengan masa kekuasaan adalah 1 tahun
b) Hukum
1. Menjaga teks-teks pada masa Nabi Muhammad dalam bidang hukum.
2. Meletakkan sistem hukum baru untuk memperkuat pondasi negara Islam yang
semakin luas dan menghadapi hal-hal yang baru yang tambah beraneka ragam
(Syalabi, 2013: 174-176).
3. Hakim-hakim pada masa khalifah Utsman bin Affan antara lain: Zaid bin Tsabit
yang bertugas di Madinah, Abu Ad-Darda bertugas di Damaskus, Ka’ab bin Sur
bertugas di Bashrah, Syuraih di Kufah, Ya’la bin Umayyah di Yaman,
Tsumamah di Sana’a, dan Utsman bin Qais bin Abil Ash di Mesir (Supriyadi,
2008: 91-93).
c) Baitul Mal (Keuangan) adalah tempat yang mengatur masalah keuangan.
d) Militer , kemajuan militer pada waktu itu membawa pemerintahan Islam di bawah
kepemimpinan Utsman bin Affan ke puncak kejayaan.
e) Majelis Syuro, adalah orang-orang yang mewakili kaum muslimin dalam
menyampaikan pendapat sebagai bahan pertimbangan khalifah.
f) Bidang Politik Luar Negeri.
g) Bidang Ekonomi
Utsman bin Affan menggunakan prinsip-prinsip politik ekonomi yang dijalankan di
pemerintahannya, prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:
1) Menerapkan politik ekonomi secara Islam.
2) Tidak berbuat zhalim terhadap rakyat dalam menetapkan cukai atau pajak.
3) Menetapkan kewajiban harta atas kaum muslimin untuk diserahkan kepada
Baitul Mal.
4) Memberikan hak-hak kaum muslimin dari Baitul Mal.
5) Menetapkan kewajiban harta kepada kaum kafir dzimmi untuk diserahkan
kepada Baitul Mal dan memberikan hak-hak mereka serta tidak menzhalimi
mereka.
6) Para pegawai cukai wajib menjaga amanat dan memenuhi janji.
7) Mengawasi penyimpangan-penyimpangan dalam harta benda yang dapat
menghilangkan kesempurnaan nikmat umat secara umum (Syalabi, 2013:
137-139).
h) Bidang Sosial, Kaum muslimin dapat memilih hidup yang serba mudah daripada di
masa Umar bin Khattab yang dirasakan terlalu keras dan ketat dalam
pemerintahannya (Amin, 2010: 105-107).
i) Bidang Agama
1) Mengerjakan shalat.
2) Mengerjakan shalat.
3) Pembangunan Masjid, seperti: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid
Quba.
4) Pembukuan Al-Qur’an
5) Penyebaran Agama Islam

C. Metode Dakwah Utsman bin Affan


Untuk Menyebarkan agama Islam Khaligah Utsman bian Affan menempuh jalan dan
metode dakwah sebagai berikut:
1. Perluasan wilayah
2. Standarisasi Al-Qur’an
3. Pembangunan fisik
D. Perkembangan Pendidikan pada Masa Utsman bin Affan
Pendidikan pada masa ini hanya melanjutkan apa yang telah ada, hanya sedikit
perubahan mewarnainya. Pada masa Khalifah Utsman bin Affan diberikan sedikit
kelonggaran untuk keluar Madinah dan menetap di daerah-daerah yang mereka sukai,
di sana mereka mengajarkan ilmu-ilmu keislaman yang mereka miliki dan di dapatkan
langsung dari Rasulullah. Kebijakan ini besar sekali manfaatnya bagi pelaksanaan
Pendidikan Islam di daerah yang baru.
Pada masa Utsman bin Affan muncul ilmu tafsir yang berguna untuk memahami ayat -
ayat al-Qur’an.

E. Kontribuisi Utsman bin Affan dalam Peradaban Islam


Pada tahun pertamanya Utsman melanjutkan kebijakan Umar bin Khattab dalam
perluasan kekuasaan wilayah, kemudian Utsman bin Affan memerintahkan agar
mushaf yang dikumpulkan pada masa Abu Bakar di salin oleh Zaid bin Tsabit bersama
Abdullah bin Zubair, Zaid bin ‘Ash dan Abdurrahman bin Harits. Penyalinan ini
dilatarbelakangi oleh perselisuhan dalam bacaan al-Qur’an.
Setelah selesai menyalin mushaf , Utsman memerintahkan para penulis al-Qur’an untuk
menyalin Kembali beberapa Mushaf dan dikirim ke Mekah, Kuffah, Bashrah, dan
Syams.
Hal lain yang dilakukan adlah membangun bendungan besar untuk melindungi
Madinah dari bahaya banjir dan mengatur persediaan air.
Pada bidang satra juga berpengaruh, pengamat satra terbagi 2:
1. Sastra mengalami stagnasi karena perhatian lebih pada al-Qur’an
2. Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi untu kegiatan sastra karena dalam
berdakwah diperlukan bahasa yang indah.
Pada bidang arsitektur , dibangun beberapa masjid yaitu:
1. Masjid al-Haram
2. Masjid Madinah (Nabawi)
3. Masjid al-“atiq
4. Di bangun bendungan besar

4. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Ali bin Ali Thalib

A. Biografi Singkat Ali bin Ali Thalib


Ali dilahirkan di Makah daerah Hijaz pada tanggal 13 Rajab. Ali dilahirkan 10
tahun sebelum di mulainya kenabian Muhammad. Dia bernama asli Assad bin Abu
Thalib, bapaknya adalah paman Nabi Muhammad. Assad artinya Singa adalah harapan
keluarga yang dapat dijadikan sebagai tokoh pemberani dan disegani, Ali dilahirkan dari
ibu yang Bernama Fatimah binti Asad. Kelahiran Ali banyak memberi hiburan bagi Nabi
Muhammad karena beliau tidak mempunyai anak laki-laki. Pada usia remaja, setelah
wahyu turun Ali banyak belajar dari nabi Muhammad karena sebagai anak asuh
berkesempatan dekat dengan Nabi hingga ia menjadi menantu Nabi. Didikan lansung
dari Nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmubaik aspek zahir maupun batin
Menjelang Nabi hijrah ke Madinah Ali bersedia tidur di kamar Rasulullah
mengelabui orang-orang Qurays yang akan mengagalkan hijrah Rasulullah. Setelah masa
Hijrah Ali menikah dengan Fatimah az-Zahra putri Nabi Muhammad. Pembunuhan
terhdap Khalifah Utsman mengakibatkan kegentingan seluruh dunia Islam, pemberontak
yang menguasai Madinah tidak mempunyai pilihan lain selain ali bin Abi Thalib sebagai
Khalifah, Ali berusaha menolak tapi ia tetap di paksa dan akhirnya Ali menerima bai’at
mereka. Dalam pidatonya memerintakhkan agar umat Islam tetap berpegabg teguh pada
al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, Taat dan bertaqwa kepada Allah dan mengabdi kepada
negara, saling memelihara kehormatan , terpanggil untuk berbuat kebajikan, taat dan
patuh kepada pemerintah.
Beberapa kebijakan Ali mengakibatkan timbulnya perlawanan dari para gubernur,
sehingga terjadilah pertempuran yang dikenal dengan nama perang shiffin, perang ini
diakhiri dengan arbitrase, ternyata tidak menyelesaikan masalah bahkan timbulnya
golongan ketiga yaitu Khawarij

B. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib


Selama masa pemerintahannya ia mengalami berbagai pergolakan ,
pemerintahannya tidak berjalan dengan stabil, mulailah Ali mengambil kebijakan-
kebijakan, diantaranya:
1. Memecat para gubernur yang kurang cakap
2. Menarik Kembali tanah milik negara
Tipe-tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib:
1. Tipe Demokratis
2. Tipe Karismatik
3. Tipe Militeristik

C. Metode Dakwah pada Masa Ali bin Thalib


Saat Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah beliau berjalan hilir mudik di beberapa pasar
untuk melakukan pengawasan tanpa disertai pengawal, disitu beliau memberikan
petunjuk-petunjuk, membantu yang lemah, serta memerintahkan agar mereka tawadhu.
Ali bin Abi Thalib melakukan dakwah bil hikmah, mauizatul hasanah, dan bi al
mufadalah.

D. Perkembangan Pendidikan pada Masa Ali bin Abi Thalib


Pada masa Ali penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, hal ini
menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks al-Qur’an dan hadis, Ali bin Abi
Thalib adalah Pembina dan penyusun pertama dasar-dasar ilmu nahwu. Walupun
banyak pemberontakan dan pemerintahan tidak stabil Ali tetap memperhatikan
pendidikan. Pendididkan Agama Islam pada masa Ali bin Thalib tidak berbeda jauh
dengan khalifah sebelumnya yaitu mempelajari al-Qur’an dan tafsirnya,, Hadits, Fiqh
dan berupaya menerapkan Pendidikan tauhid, akhlak dan ibadah.

E. Kontribusi Ali dalam Peradaban Islam


1. Perkembangan dalam bidang politik militer
2. Perkembangan di bidang pembangunan
3. Perkembangan di Bidang Fiqih Siyasah
1) Siyasah Tasyri’iyyah (kebijakan tentang penetapan hukum),
2) Siyasah Dusturiyah (kebijakan tentang peraturan perundang-undangan),
3) Siyasah Qadha’iyyah (kebijaksanaan peradilan),
4) Siyasah Maliyah (kebijaksanaan ekonomi dan moneter),
5) Siyasah Idariyyah (kebijaksanaan administrasi Negara),
6) Siyasah Dauliyah (kebijaksanaan hubungan luar negeri atau
internasional),
7) Siyasah Tanfidziyah (politik pelaksanaan undang-undang),
8) Siyasah Harbiyyah (politik peperangan).
4. Perkembangan di bidang sosial-ekonomi

Daftar
materi pada
1. Sistem pemerintahan dan strategi dakwah pada masa Usman Bin affan
2 KB yang
sulit
2. Perkembangan kebudayaan pada masa Ali Bin Abi Thalib
dipahami
Daftar materi
yang sering
mengalami 1. Sistem pemerintahan dan strategi dakwah pada masa Usman Bin affan
3
miskonsepsi 2. Perkembangan kebudayaan pada masa Ali Bin Abi Thalib
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai