Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN | 2 0 1 9

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN


PADA DEPARTEMEN WEAVING PT.UNITEX

Lita Aprilita Mulyana, Hari Muharam, Angka Priatna

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan

Email: litaaprillitamulyana@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang dalam penelitian adalah rendahnya Kepuasan Kerja yang dimiliki oleh karyawan
pada Departemen Weaving PT.Unitex yang menyebabkan terjadinya penurunan penilaian pada kinerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja karyawan pada
Departemen Weaving PT.Unitex , juga untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan pada
Departemen Weaving PT.Unitex. Dan penelitian ini juga mengetahui bagaimana hubungan kepuasan
kerja dengan kinerja karyawan pada Departemen Weaving PT.Unitex.
Penelitian ini mengenai hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan yang dilakukan pada
Departemen Weaving PT.Unitex yang beralamatkan di Jl. Raya Tajur No.1, Sindangrasa, Bogor Timur,
Bogor, Jawa Barat 16145. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian verifikatif dengan metode
explanatory survey, dan menggunakan data primer dan data sekunder, dengan melakukan observasi,
wawancara dan kuesioner yang disebar kepada 156 responden. Kemudian metode analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitaif yang terdiri dari analisis koefisien korelasi
Rank Spearman, koefisien determinasi, dan uji hipotesis koefisien korelasi yang diolah menggunakan
program SPSS versi 23.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel kepuasan kerja
dengan kinerja karyawan pada Departemen Weaving PT.Unitex. Dimana hasil dari analisis koefisien
korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,707. Kemudian hasil dari kofisien determinasi sebesar 49,98%
menunjukan bahwa kepuasan kerja memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan sebesar 49,98%
sedangkan sisanya sebesar 50,02% disebabkan oleh faktor-faktor lain diluar kepuasan kerja. Dan hasil
uji hipotesis koefisien korelasi menunjukan thitung > ttabel yaitu (12,4855 > 1,65481) artinya Ha diterima
dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan kerja
dengan kinerja karyawan pada Departemen Weaving PT.Unitex.
Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan

1 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan


MANAJEMEN | 2 0 1 9

Pendahuluan dengan baik. Oleh karena itu, pengelolaan unsur


karyawan dalam sebuah perusahaan dapat
Persaingan dunia bisnis di era globalisasi
dilihat dari bagaimana kepuasan kerja terhadap
saat ini semakin ketat. Sehingga perusahaan
kinerja karyawan itu sendiri.
harus memiliki suatu keunggulan dan
kemampuan daya saing yang tinggi agar dapat Kepuasan kerja adalah keadaan yang
bertahan dan bersaing dengan perusahaan mencerminkan perasaan seseorang terhadap
lainnya. Untuk dapat memiliki keunggulan dan pekerjaan yang dihasilkan. Hal ini nampak pada
daya saing yang tinggi, tentunya diperlukan sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan
sumber daya yang baik. Salah satu sumber daya segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan
kerjanya. Kinerja adalah tentang melakukan
nya adalah sumber daya manusia.
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tersebut. Kinerja karyawan juga dapat
hal yang teramat penting dalam abad ini. ditegaskan yaitu perbandingan dari hasil yang
Pernyataan tersebut tidaklah terbantahkan, dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun
mengingat SDM menjadi sentral dalam kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan
pencapaian tujuan organisasi. Sumber Daya tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Manusia dalam setiap organisasi baik publik PT. Unitex merupakan salah satu
maupun bisnis adalah sumber daya yang utama, perusahaan patungan Indonesia - Jepang yang
disamping berbagai sumber daya yang lainnya. bergerak dalam bidang tekstil terpadu yang
Hal itu diakibatkan manusia menjadi pelaku terdapat di kota bogor. Perusahaan ini adalah
utama dalam mengelola SDM tersebut, SDM perusahaan yang memproduksi produk akhir
yang dihasilkan haruslah yang berkualitas. berupa kain yang memiliki peminat yang cukup
Maka dari itu, keberhasilan atau kemunduran tinggi di kalangan masyarakat. Sebagai salah
suatu organisasi tergantung pada keahlian, satu perusahaan tekstil terpadu, PT. Unitex
keterampilan, dan kompetensi SDM itu sendiri melakukan kegiatannya di mulai dari
serta bagaimana manusia sebagai tenaga kerja pemintalan (Spinning), pertenunan (Weaving),
yang mampu bekerja dengan giat dan pencelupan (Dyeing Finishing) dan pencelupan
bersemangat untuk mencapai tujuan benang (Yarn Dyeing). Bagian pemintalan
perusahaan. (Spinning) adalah bagian dari produksi yang
Karyawan dan perusahaan merupakan melakukan proses pembuatan benang dari
dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karyawan bahan baku kapas dan polyester. Bagian
memegang peran utama dalam menjalankan pertenunan (weaving) adalah bagian produksi
kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan yang melakukan proses pertenunan benang
berusaha meningkatkan serta mengembangkan hingga menjadi kain, kain yang dihasilkan oleh
perusahaannya dengan berbagai cara yang bagian pertenunan masih berupa kain mentah.
tersusun dalam program peningkatan kinerja Bagian pencelupan (Dyeing) adalah bagian
para karyawan. Untuk memperoleh kemajuan yang melakukan proses pencucian untuk
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menghilangkan zat yang tidak terikat dalam
suatu perusahaan perlu menggerakkan serta kain dan penyempurnaan dari kain mentah
memantau karyawannya agar dapat menjadi kain jadi (Finish Good). Bagian
mengembangkan seluruh kemampuan yang pencelupan benang (yarn dyeing) adalah bagian
dimilikinya. Karyawan adalah aset utama yang melakukan proses pencelupan benang
perusahaan yang menjadi pelaku aktif dari mentah menjadi benang warna.
setiap kegiatan organisasi. Karyawan bukanlah Departemen Weaving merupakan salah
mesin dan uang yang sifatnya pasif dan dapat satu departemen yang penting dalam kegiatan
dikuasai serta di atur sepenuhnya dalam proses produksi perusahaan, hal ini disebabkan
mencapai tujuan perusahaan, melainkan aset departemen weaving bertugas memproses
berharga perusahaan yang harus dipelihara benang menjadi kain serta berhubungan dengan
2 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan
MANAJEMEN | 2 0 1 9

kualitas produk akhir yang dihasilkan. Agar faktor yang dapat menghambat karyawan dalam
dapat berproduksi departemen menerima bahan bekerja. Faktor yang dapat mempengaruhi
baku dari bagian spinning. Benang yang karyawan dalam bekerja ialah kepuasan kerja
diterima dari bagian spinning diproses melalui karyawan itu sendiri.
tahapan-tahapan yang ada di departemen
Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja
weaving yaitu dimulai dari tahap persiapan
karyawan yaitu kepuasan dalam hal apapun
(Jumbi), tahap Shokki, dan terakhir tahap
sangat penting karena kecenderungan untuk
Shiage. Departemen weaving ini memproduksi
meningkatkan kinerja karyawan dalam
kain jenis Yarn Dyeid dan Piece Dyeid. Kain
perusahaan tidak akan dapat tercapai tanpa
Yarn Dyeid yaitu kain warna atau corak, corak
adanya kepuasan kerja karyawan. Dimana
yang dihasilkan dari kain jenis Yarn Dyeid
pihak perusahaan memang harus selalu
biasanya sesuai dengan pesanan bayer,
memperhatikan kepuasan kerja karyawannya
sedangkan Piece Dyeid yaitu kain putih, polos
karena jika karyawannya merasa puas maka
dan tanpa corak. Produksi jenis kain Yarn Dyeid
perusahaan akan merasa beruntung. Dan hal ini
pada periode januari-september 2018 dengan
sangat berhubungan pada tujuan perusahaan.
total sebesar 31.417,89 meter dan jenis kain
Selain itu karyawan yang merasa puas dalam
Piece Dyeid dengan total sebesar 19.134,09
bekerja senantiasa akan selalu bersikap positif
meter.
dan selalu mempunyai kreativitas yang tinggi.
Dewi Hanggraeni (2012:121) Kepuasan kerja yang diterima dan dirasakan
mengatakan penilaian kinerja merupakan oleh seseorang pegawai akan berpengaruh
sebuah proses di mana perusahaan melakukan terhadap hasil yang diperoleh dari pekerjannya.
evaluasi dan penilaian kinerja individu setiap Dengan diperolehnya kepuasan kerja oleh
pekerjaannya. Dalam mengevaluasi setiap pegawai baik itu dengan pemberian gaji yang
karyawannya, PT. Unitex telah memiliki sistem sesuai, pekerjaan yang diberikan sesuai dengan
penilaian kinerja. Penilaian kinerja di keahliannya dan hubungan dengan atasan
perusahaan tersebut dilakukan setiap bulan nya. terjalin dengan baik, maka hal ini akan
Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh meningkatkan kinerja para pegawainya
setiap pimpinan pada masing-masing bagian (Luthans, 2006:243).
kepada bawahannya. Penilaian kinerja tersebut
diketahui bahwa jika rata-rata nilai kinerja 118
– 128 maka termasuk ke dalam kategori “Baik Telaah Teori dan Literatur
Sekali”, jika rata-rata nilai kinerja berada pada
Manajemen sumber daya manusia
angka 92 – 117 maka keterangan nilai tersebut
merupakan konsep luas tentang filosofi,
“Baik”, selanjutnya jika rata-rata nilai kinerja
kebijakan, prosedur dan praktik yang digunakan
berada pada angka 82 – 91 maka keterangan
untuk mengelola individu atau manusia melalui
nilai tersebut “Cukup”, jika rata-rata nilai
organisasi. Penggunaan konsep dan sistem
kinerja berada pada angka 59 – 81 maka
sumber daya manusia adalah kontrol secara
keterangan nilai tersebut “Kurang”, sedangkan
sistematis dari proses jaringan fundamental
jika rata-rata nilai kinerja berada pada angka 0
organisasi yang mempengaruhi dan melibatkan
– 58 maka keterangan nilai tersebut “Kurang
semua individu dalam organisasi, termasuk
Sekali”.
proses perencanaan dan pengembangan
Pada dasarnya, perusahaan menuntut organisasi. Untuk mengendalikan dan mengatur
para karyawan untuk memberikan kontribusi proses tersebut, sistem harus direncanakan,
terbaiknya agar perusahaan tersebut dikembangkan dan diimplementasikan oleh
berkembang pesat. Akan tetapi, mereka sering manajemen puncak. Menurut Mangkunegara
tidak menyadari bahwa karyawan dalam (2011: 2) Manajemen sumber daya manusia
melaksanakan kegiatannya menemui berbagai merupakan perencanaan, pengorganisasian,

3 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan


MANAJEMEN | 2 0 1 9

pelaksanaan dan pengawasan terhadap terhadap hasil yang diperoleh dari pekerjannya.
pengadaan, pengembangan, pemberian balas Dengan diperolehnya kepuasan kerja oleh
jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pegawai baik itu dengan pemberian gaji yang
pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai sesuai, pekerjaan yang diberikan sesuai dengan
tujuan organisasi. keahliannya dan hubungan dengan atasan
terjalin dengan baik, maka hal ini akan
Kepuasan kerja (Job Statisfaction) adalah
meningkatkan kinerja para pegawainya
sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan
oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi
Pengembangan Hipotesis
kerja. Kepuasan kerja juga dinikmati dalam
pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam 1. Kepuasan kerja karyawan pada
dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja karyawan Departemen Weaving PT.Unitex cukup
juga merupakan kunci pendorong moral, baik.
kedisiplinan,dan prestasi kerja karyawan dalam
mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. 2. Kinerja karyawan pada Departemen
Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan Weaving PT.Unitex relatif cukup baik.
karyawan tentang hal-hal yang menyenangkan 3. Terdapat hubungan positif dan
atau tidak terhadap suatu pekerjaan yang
signifikan antara kepuasan kerja dengan
mereka hadapi. (Yohny Anwar, 2016:213)
kinerja karyawan pada Departemen
Menurut Handoko (2008) Kinerja Weaving PT.Unitex
karyawan baik atau tidak tergantung pada .
motivasi, tingkat stres, kepuasan kerja,
lingkungan kerja, kondisi fisik pekerjaan,
sistem kompensasi, desain pekerjaan, aspek- Metode Penelitian
aspek ekonomis dan teknis serta keperilakuan
lainnya. 1. Jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian ini menggunakan metode
Menurut Robbins (2007: 260)
explanatory survey dengan jenis penelitian
mengajukan lima kriteria digunakan untuk
verifikatif yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kinerja seorang karyawan,
menjelaskan suatu fenomena dalam bentuk
yakni kualitas, kuantitas, ketepatan waktu,
hubungan antar variabel. Penelitian yang
efektivitas, dan kemandirian.
dilakukan berhubungan dengan alat statistik
Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja untuk mengelola hasil kuesioner sehingga
karyawan yaitu kepuasan dalam hal apapun dapat diketahui ada atau tidaknya hubungan
sangat penting karena kecenderungan untuk antara kepuasan kerja dengan kinerja
meningkatkan kinerja karyawan dalam karyawan.
perusahaan tidak akan dapat tercapai tanpa
2. Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti
adanya kepuasan kerja karyawan. Dimana
adalah PT.Unitex Bogor yang berlokasi di Jl.
pihak perusahaan memang harus selalu
Raya Tajur No.1, Sindangrasa, Bogor
memperhatikan kepuasan kerja karyawannya
Timur, Bogor, Jawa Barat 16145
karena jika karyawannya merasa puas maka
perusahaan akan merasa beruntung. Dan hal ini 3. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif
sangat berhubungan pada tujuan perusahaan. dan kuantitatif.
Selain itu karyawan yang merasa puas dalam 4. Sumber data yang digunakan adalah data
bekerja senantiasa akan selalu bersikap positif primer dan data sekunder.
dan selalu mempunyai kreativitas yang tinggi.
Kepuasan kerja yang diterima dan dirasakan
oleh seseorang pegawai akan berpengaruh
4 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan
MANAJEMEN | 2 0 1 9

Metode Penarikan Sampel Departemen Weaving PT.Unitex Bogor


Kuesioner.
Pengambilan sampel dilakukan secara
acak dengan menggunakan simple random b. Wawancara (interview) yaitu
sampling (sampling acak sederhana) dengan memperoleh data yang dilakukan dengan
menggunakna metode Slovin berikut ini cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
𝑁 langsung kepada pihak-pihak yang
𝑛= berhubungan dan berkepentingan dengan
1 + 𝑁(𝑒)2
penelitian ini guna memberikan dan
Dimana: memperoleh data yang diperlukan sesuai
n : Ukuran sampel yang akan diambil dengan objek yang diteliti. Wawancara
dilakukan dengan pihak HRD dan Kepala
N : Jumlah populasi yang diambil Bagian pada Departemen Weaving
e : Tingkat signifikan/error PT.Unitex Bogor.
Dengan menggunakan rumus diatas dan c. Kuesioner (Angket) yaitu teknik
menggunakan tingkat error/ kesalahan sebesar pengumpulan data yang dilakukan
5% atau 0,05. Maka perhitungannya sebagai dengan cara memberikan seperangkat
berikut: pertanyaan atau pernyataan tertulis
257 kepada responden untuk dijawabnya.
n = 1+ 257(0.05)2 Dalam penelitian ini penulis memberikan
kuesioner dengan beberapa pertanyaan
n = 156,4688
yang dibagikan kepada para karyawan
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh pada Departemen Weaving PT.Unitex
sampel sebesar 156,4688, maka dengan Bogor. Dari prosedur pengumpulan data
demikian pengambilan sampelnya dibulatkan dengan cara kuesioner, peneliti
menjadi 156 responden. menggunakan skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau
Metode Pengumpulan Data kelompok orang tentang fenomena
1. Riset Lapangan (Field Research) sosial. Skala likert ini digunakan untuk
mengetahui berapa banyak responden
Penelitian yang digunakan adalah melalui
yang menjawab setiap pernyataan dengan
penelitian lapangan dengan berupa
5 pilihan jawaban.
peninjauan secara langsung keadaan
perusahaan yang menjadi objek penelitian Tabel 8
untuk mendapatkan data-data yang Bobot Nilai Jawaban Skala Likert
dibutuhkan. Untuk data primer ini,
Jawaban Bobot
pengumpulan data dilakukan dengan
Sangat Setuju (SS) 5
beberapa cara yaitu sebagai berikut :Survey,
Setuju (S) 4
adalah pemeriksaan atau penelitian secara
Kurang Setuju (KS) 3
komprehensif yang dilakukan dalam
Tidak Setuju (TS) 2
melakukan penelitian itu biasanya dilakukan Sangat Tidak Setuju 1
dengan menyebarkan kuesioner atau (STS)
wawancara yaitu: (Sugiyono, 2014: 169)
a. Observasi (pengamatan langsung) yaitu
pengumpulan data dengan pengamatan
secara langsung yang dapat dilakukan
dengan objek yang diteliti pada karyawan

5 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan


MANAJEMEN | 2 0 1 9

2. Riset Kepustakaan (Library Research) Cronbach. Rumus koefisien reabilitas Alpha


Cronbach adalah sebagai berikut:
Penelitian digunakan untuk memperoleh
data sekunder dan landasan teori yang 𝑘 𝑠𝑖 2
α= (1 − ∑ 2 )
berhubungan dengan masalah yang diteliti. (𝑘 − 1) 𝑠𝑥
Dalam penelitian ini data didapatkan melalui
2.

buku referensi, internet, jurnal dan literature


Dimana:
lainnya yang berkaitan dengan masalah atau
objek yang diteliti. α = Koefisien reliabilitas alpha cronboach
k = Jumlah instrumen pertanyaan
∑ Si2 = Jumlah varians dalam tiap instrumen
Uji Kualitas Data Sx2 = Varians keseluruhan instrumen
1. Uji Validitas (Sugiyono, 2010:359 )
Uji validitas digunakan untuk
menghitung korelasi antar nilai masing-masing
Metode Pengolahan/ Analisis Data
pernyataan dengan nilai total, menghitung
korelasi menggunakan rumus product moment Analisis Deskriptif
jika butir kuesioner relatif banyak Analisis deskriptif digunakan untuk
𝑛. (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦) mendeskripsikan dan menggambarkan tentang
𝑟= ciri-ciri responden dan variabel penelitian.
√𝑛(∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2 √𝑛(∑𝑦 2 ) − (∑𝑦)2
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Keterangan: analisis deskriptif atas variabel independendan
variabel dependen yang selanjutnya dilakukan
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
pengklasifikasian terhadap jumlah total skor
y = Skor total tiap responden responden.
x = Skor tiap butir soal untuk setiap responden Analisis Kuantitatif
∑x = Jumlah nilai dalam distribusi x
1. Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman
∑y = Jumlah nilai dalam distribusi y
Koefisien korelasi adalah yang bilangannya
n = Jumlah responden menyatakan kekuatan hubungan antara dua
(Sugiyono, 2013:248 ) variabel atau lebih atau juga dapat menentukan
arah dari kedua variabel :
Kriteria keputusan pengujian validasi
responden dengan menggunakan taraf Tabel 15
signifikan sebagai berikut: Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

- Apabila rhitung > rtabel maka data dinyatakan Nilai Korelasi Tingkat
No
valid dengan kriteria valid jika rhitung > (r) Hubungan
0,361 dengan n 30 responden dan α 0,05
- Apabila rhitung < rtabel maka data dinyatakan 1 0,00 – 0,199 Sangat lemah
tidak valid kriteria valid jika rhitung < 0,361
2 0,20 – 0,399 Lemah
dengan n 30 responden dan α 0,05
3 0,40 – 0,599 Cukup
2. Uji Reliabilitas
4 0,60 – 0,799 Kuat
Dalam penelitian ini untuk pengujian
reabilitas, peneliti menggunakan rumus Alpha 5 0,80 – 1,000 Sangat kuat

6 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan


MANAJEMEN | 2 0 1 9

Rumus yang digunakan untuk menghitung Hasil dan Pembahasan


koefisien korelasi Rank Spearman yaitu :
Kepuasan Kerja Departemen Weaving
6 ∑ 𝑑𝑖 2
𝑟𝑠 = 1 − dimana ∑𝑑𝑖 2 2 = ∑[𝑅(𝑋𝑖) − 𝑅(𝑌𝑖)]2 PT.Unitex
𝑛(𝑛2 −1)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif,


hasil rata-rata tanggapan responden mengenai
Keterangan:
kepuasan kerja karyawan pada Departemen
𝑟𝑠 = Koefisien Rank Spearman Weaving PT.Unitex Bogor, dapat disimpulkan
bahwa dari kepuasan kerja karyawan pada ke 5
n = Jumlah responden
(lima) indikator, skor rata-rata tertinggi pada
di = Selisih dari pasangan rangking ke-i setiap indikatornya adalah: turnover dengan
R = Ranking rata-rata skor 632, tingkat ketidakhadiran
dengan rata-rata skor 614,3, umur dengan rata-
rata skor 635,3, tingkat pekerjaan dengan rata-
2. Analisis Koefisien Determinasi rata skor 669 dan ukuran organisasi dengan
rata-rata skor 657,5.
Koefisien Determinasi (KD) adalah angka
yang menyatakan atau digunakan untuk Hal ini menyatakan bahwa terdapat rata-
mengetahui kontribusi atau sumbangan yang rata skor yang paling tertinggi tingkat pekerjaan
diberikan oleh sebuah variabel atau lebih, X dengan rata-rata skor sebesar 669. Artinya
(bebas) kepuasan kerja terhadap Y (terikat) karyawan yang ada pada Departemen Weaving
kinerja karyawan dengan rumus sebagai berikut mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik
: yang diberikan oleh perusahaan. Sedangkan
hasil rata-rata skor terendah terdapat pada
KD = r2 x 100% indikator ukuran organisasi yaitu dengan rata-
Dimana: rata skor sebesar 657,5. Artinya perusahaan
harus meningkatkan prosedur kerja yang
KD = Nilai Koefisien determinasi
diterapkan di dalam perusahaan agar karyawan
rs = Nilai Koefisien Korelasi nyaman dalam bekerja sehingga dapat
3. Uji Hipotesis Koefisien Korelasi mencapai tujuan yang diinginkan.

Untuk mengetahui ada hubungan antara


Kepuasan Kerja (X) dengan Kinerja Karyawan Kinerja Karyawan Pada Departemen
(Y), maka dari itu perlu dibuktikan apakah Weaving PT.Unitex
dapat diterima atau ditolak. Maka perlu
dilakukan uji hipotesis koefisien korelasinya Berdasarkan tabel hasil rata-rata
sebagai berikut : tanggapan responden mengenai kinerja
𝑛−2
karyawan pada departemen weaving PT.Unitex,
thitung = 𝑟√1− 𝑟 2 dapat disimpulkan bahwa dari kinerja karyawan
pada ke 5 (lima) indikator, skor rata-rata
Keterangan : tertinggi pada setiap indikatornya adalah:
kualitas dengan rata-rata skor 667,7, kuantitas
r = Koefisien Korelasi dengan rata-rata skor 678, ketepatan waktu
r2 = Koefisien Determinasi dengan rata-rata skor 676,3, efektivitas dengan
th = thitung
rata-rata skor 676,7, dan kemandirian dengan
n = Jumlah Sampel
rata-rata skor 682,7.
Hal ini menyatakan bahwa terdapat rata-
rata skor yang paling tertinggi pada indikator
kemandirian dengan rata-rata skor sebesar

7 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan


MANAJEMEN | 2 0 1 9

682,7. Artinya karyawan yang ada pada 2. Analisis Koefisien Determinasi


Departemen Weaving PT.Unitex selalu
Dari perhitungan korelasi rank spearman
bertanggung jawab atas pekerjaan yang
adalah diketahui korelasi sebesar r = 0,707.
dikerjakannya dan selalu menjaga komitmen
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya nilai
kerja dengan perusahaan. Sedangkan hasil rata-
koefisien determinasi dilakukan perhitungan-
rata skor terendah terdapat pada indikator
perhitungan sebagai berikut:
kualitas dengan rata-rata skor sebesar 667,7.
Artinya kurangnya keterampilan kerja yang KD = r2 × 100%
dimiliki karyawan oleh karena itu, perusahaan KD = 0,7072x 100%
harus meningkatkan kualitas kerja karyawan
agar karyawan mampu bekerja sesuai apa yang KD = 49,98%
menjadi tujuan perusahaan. Berdasarkan perhitungan di atas, maka
dapat diketahui bahwa nilain koefisien
determinasi adalah R sebesar 49,98%, hal ini
Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja menunjukan bahwa kepuasan kerja memiliki
Karyawan Pada Departemen Weaving kontribusi sebesar 49,98% sedangkan dengan
PT.Unitex 50,02% disebabkan oleh faktor-faktor lain di
1. Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman kinerja karyawan.
Tabel 52 Analisis Koefisien Korelasi Rank 3. Uji Hipotesis Koefisien Korelasi
Spearman Untuk mengetahui apakah hipoesis yang dibuat
dapat diterima atau ditolak dan apakah
kepuasan kerja dengan kinerja karyawan , maka
dilakukan uji hipotesis koefisien korelasi
sebagai berikut :
a. Hipotesis Statistik
Terima Ho dan tolak Ha jika nilai thitung < ttabel
Artinya kepuasan kerja tidak berhubungan
Berdasarkan tabel diatas yang merupakan nyata dengan kinerja karyawan
hasil perhitungan dengan menggunakan Tolak Ho dan terima Ha jika nilai thitung > ttabel
software SPSS versi 23, dapat diketahui bahwa Artinya kepuasan kerja berhubungan nyata
besarnya Rank Spearman adalah r = 0,707. dengan kinerja karyawan
Artinya kepuasan kerja dengan kinerja
karyawan pada Departemen Weaving b. Menentukan t hitung
PT.Unitex mempunyai hubungan yang kuat. Untuk mencari t hitung menggunakan rumus
sebagai berikut.

Tabel 53 Tingkat Korelasi dan Kekuatan (𝑛−2)


t = r √ 1−𝑟²
Hubungan
0,707 √156−2
t hitung =
√1−(0,707)2

8,7736
t hitung = 0,7027

t hitung = 12,4855

8 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan


MANAJEMEN | 2 0 1 9

c. Menentukan t tabel diketahui hasil koefisien r = 0,707 yang


menunjukan kepuasan kerja dengan kinerja
Nilai t tabel dari tabel t dengan
karyawan pada Departemen Weaving
menggunakan niali α = 0,05 dan df = n – 2 atau
PT.Unitex adalah kuat.
156 – 2 = 154 , maka di peroleh t tabel 1,65481.
Saran
Saran-saran yang dikemukakan oleh
peneliti diharapkan dapat memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada hubungannya
dengan masalah kepuasan kerja dengan kinerja
karyawan yang sedang dihadapi oleh
perusahaan. Saran peneliti dikemukakan
sebagai berikut:
d. Hasil Uji Kurva 1. Terdapat kelemahan pada indikator ukuran
organisasi perusahaan, rendahnya indikator
Nilai t hitung > t tabel ( 12,4855 > 1,6548 )
ukuran organisasi perusahaan khususnya
maka Ha diterima Ho ditolak. Jadi dapat
pada Departemen Weaving dikarenakan
dijabarkan bahwa terdapat hubungan yang
peraturan perusahaan yang sering berubah,
cukup kuat antara kepuasan kerja dengan
oleh karena itu peneliti menyarankan kepada
kinerja karyawan pada Departemen Weaving
pimpinan perusahaan untuk meningkatkan
PT.Unitex.
prosedur kerja yang diterapkan di dalam
perusahaan agar karyawan nyaman dalam
Penutup bekerja sehingga dapat mencapai tujuan
yang diinginkan.
Simpulan
2. Terdapat kelemahan pada indikator kualitas,
Berdasarkan analisis tentang hubungan hal ini dikarenakan masih rendahnya tingkat
kepuasan kerja dengan kinerja karyawan pada kualitas karyawan seperti kurangnya
Departemen Weaving PT.Unitex , maka pada keterampilan kerja yang dimiliki karyawan,
bab penutup ini peneliti menarik kesimpulan oleh karena itu peneliti menyarankan kepada
sebagai berikut: pimpinan perusahaan untuk meningkatkan
1. Berdasarkan hasil pembahasan kepuasan kualitas kerja karyawan agar karyawan
kerja pada Departemen Weaving PT.Unitex mampu bekerja sesuai apa yang menjadi
dapat disimpulkan bahwa hasil akhir rata- tujuan perusahaan.
rata jawaban responden atas pertanyaan pada 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar
isntrumen variabel kepuasan kerja (X) yaitu dapat menganalisis hubungan kepuasan
( 57,49 > 42 ) jika secara teori hasilnya kerja dengan kinerja karyawan dengan
adalah baik. menggunakan metode penelitian yang
2. Berdasarkan hasil pembahasan kinerja berbeda dengan penelitian ini agar dapat
karyawan pada Departemen Weaving melengkapi kekurangan yang ada pada
PT.Unitex dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini.
akhir rata-rata jawaban responden atas
pertanyaan pada isntrumen variabel kinerja
karyawan (Y) yaitu ( 65,03 > 45 ) jika secara REFERENSI
teori hasilnya adalah baik.
Anwar Prabu Mangkunegara. 2013.
3. Berdasarkan hasil pembahasan kinerja
Manajemen Sumber Daya Manusia
karyawan dengan kinerja karyawan pada
Perusahaan. Bandung: Remaja
Departemen Weaving PT.Unitex dapat Rosdakarya Amirin, Tatang M, (2010).

9 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan


MANAJEMEN | 2 0 1 9

Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: Raja . 2012. Manajemen Sumber Daya


Grafindo Persada Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
. 2012. Manajemen Sumber Daya . 2011. Manajamen Dasar, Pengertian
Manusia Perusahaan. Bandung: PT. dan Masalah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Remaja Rosdakarya
. 2009. Manajemen Sumber Daya
Alex, Nitisemito S. 2006. Manajemen Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi
Personalia, Manajamen Sumber Daya Aksara
Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Herman Sofyandi. 2008. Manajemen Sumber
Baroroh, Septiani. 2013. Hubungan Kepuasan Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kerja Dengan Kinerja Karyawan Psda
Huang, C, You, C, Tsai, M. 2012. A
PT.Hanil Indonesia Nepen Boyolali.
Multidimensional Analysis Of Ethical
Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Climate, Job Satisfaction,
Surakarta
Organizational Comitment, And
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Organizational Citizenship Behavior.
Daya Manusia. Jakarta: Erlangga Journal Departement of International
Business. Vol. 19. No. 4 Hlm. 519
Dessler, Gary. 2008. Human Resource
Management. Edisi Delapan. Jakarta: Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia.
Indeks Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
. 2008. Human Resource Management. Koopmans, L., Bernards, CM., Hildebrandt,
Edisi Sebelas. New Jersey: Pearson V.H, Vet, H.C.W., de, Beek,A.J. 2014.
Education, Inc Improving the Individual Work
Performance Questionnaire using
Dewi, Hanggraeni. 2012. Manajemen Sumber
Rasch Analysis. Journal of Applied
Daya Manusia. Editor: Muhammad
Measurement. 15(2), 160-17
Irfan Syaebani. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Lestari, Astri Indah Puji. 2012. Hubungan
Indonesia Kepuasan Kerja Dengan Kinerja
Karyawan Tetap (Non Managerial)
Edy Sutrisno. 2011. Manajemen Sumber Daya
PT.Asuransi Jiwa Recapital. Skripsi.
Manusia. Edisi Ketiga. Jakarta: Kencana
Universitas Indonesia
Prenada Media Group
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi
. 2010. Manajemen Sumber Daya
10. Yogyakarta
Manusia. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group Muzady, Fajar El. 2018. Hubungan Kepuasan
Kerja Dengan Kinerja Karyawan Pada
Edison, Emron, Anwar, Yohny dan Komariyah,
Koperasi Karyawan Indocement (KKI)
Imas. 2016. Manajemen Sumber Daya
Citeureup-Bogor. Skripsi. Universitas
Manusia. Cetakan ke-1 . Bandung:
Pakuan Bogor
Alfabeta
Manulang, M. 2008. Manajamen Personalia.
Gibson, James dan James, 2012. Organizations.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Boston : McGraw-Hill Companies, Inc
Press
Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen
Robbins, dan Judge. 2009. Organizational
Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Behavior. 13th Edition. Pearson
Yogyakarta: BPFE
Incorporation : Prentice Hall
Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen
. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Salemba Empat
Bumi Aksara
. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia
10 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan
MANAJEMEN | 2 0 1 9

Ruky, Ahmad. 2002. Sistem Manajemen


Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia
Soekidjo, Notoatmodjo. 2009. Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta
Simanjuntak, Payaman J. 2011. Manajemen
dan Evaluasi Kinerja. Edisi Tiga.
Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Siagian, Sondang P. 2013. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: PT. Bumi
Aksara
. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta
. Metode Penelitian Kuantitaif
Kualitatifdan RAD. Bandung: Alfabeta
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Setyoningsih, Lilis. 2015. Hubungan Kepuasan
Kerja Dengan Kinerja Guru Di SMP
Negeri I Ngemplak. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Sutrisno, Edi. 2009. Manajamen Sumber Daya
Manusia. Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Unaradjan, Dominikus Dolet. 2013. Metode
Penelitian Kuantitatif. Cetak Pertama
Jakarta: Penerbit Universitas Atmajaya
Veitzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala. 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali
Pers
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Salemba Empat

11 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan

Anda mungkin juga menyukai