1343 2239 1 SM
1343 2239 1 SM
Email: litaaprillitamulyana@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang dalam penelitian adalah rendahnya Kepuasan Kerja yang dimiliki oleh karyawan
pada Departemen Weaving PT.Unitex yang menyebabkan terjadinya penurunan penilaian pada kinerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja karyawan pada
Departemen Weaving PT.Unitex , juga untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan pada
Departemen Weaving PT.Unitex. Dan penelitian ini juga mengetahui bagaimana hubungan kepuasan
kerja dengan kinerja karyawan pada Departemen Weaving PT.Unitex.
Penelitian ini mengenai hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan yang dilakukan pada
Departemen Weaving PT.Unitex yang beralamatkan di Jl. Raya Tajur No.1, Sindangrasa, Bogor Timur,
Bogor, Jawa Barat 16145. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian verifikatif dengan metode
explanatory survey, dan menggunakan data primer dan data sekunder, dengan melakukan observasi,
wawancara dan kuesioner yang disebar kepada 156 responden. Kemudian metode analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitaif yang terdiri dari analisis koefisien korelasi
Rank Spearman, koefisien determinasi, dan uji hipotesis koefisien korelasi yang diolah menggunakan
program SPSS versi 23.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel kepuasan kerja
dengan kinerja karyawan pada Departemen Weaving PT.Unitex. Dimana hasil dari analisis koefisien
korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,707. Kemudian hasil dari kofisien determinasi sebesar 49,98%
menunjukan bahwa kepuasan kerja memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan sebesar 49,98%
sedangkan sisanya sebesar 50,02% disebabkan oleh faktor-faktor lain diluar kepuasan kerja. Dan hasil
uji hipotesis koefisien korelasi menunjukan thitung > ttabel yaitu (12,4855 > 1,65481) artinya Ha diterima
dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan kerja
dengan kinerja karyawan pada Departemen Weaving PT.Unitex.
Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan
kualitas produk akhir yang dihasilkan. Agar faktor yang dapat menghambat karyawan dalam
dapat berproduksi departemen menerima bahan bekerja. Faktor yang dapat mempengaruhi
baku dari bagian spinning. Benang yang karyawan dalam bekerja ialah kepuasan kerja
diterima dari bagian spinning diproses melalui karyawan itu sendiri.
tahapan-tahapan yang ada di departemen
Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja
weaving yaitu dimulai dari tahap persiapan
karyawan yaitu kepuasan dalam hal apapun
(Jumbi), tahap Shokki, dan terakhir tahap
sangat penting karena kecenderungan untuk
Shiage. Departemen weaving ini memproduksi
meningkatkan kinerja karyawan dalam
kain jenis Yarn Dyeid dan Piece Dyeid. Kain
perusahaan tidak akan dapat tercapai tanpa
Yarn Dyeid yaitu kain warna atau corak, corak
adanya kepuasan kerja karyawan. Dimana
yang dihasilkan dari kain jenis Yarn Dyeid
pihak perusahaan memang harus selalu
biasanya sesuai dengan pesanan bayer,
memperhatikan kepuasan kerja karyawannya
sedangkan Piece Dyeid yaitu kain putih, polos
karena jika karyawannya merasa puas maka
dan tanpa corak. Produksi jenis kain Yarn Dyeid
perusahaan akan merasa beruntung. Dan hal ini
pada periode januari-september 2018 dengan
sangat berhubungan pada tujuan perusahaan.
total sebesar 31.417,89 meter dan jenis kain
Selain itu karyawan yang merasa puas dalam
Piece Dyeid dengan total sebesar 19.134,09
bekerja senantiasa akan selalu bersikap positif
meter.
dan selalu mempunyai kreativitas yang tinggi.
Dewi Hanggraeni (2012:121) Kepuasan kerja yang diterima dan dirasakan
mengatakan penilaian kinerja merupakan oleh seseorang pegawai akan berpengaruh
sebuah proses di mana perusahaan melakukan terhadap hasil yang diperoleh dari pekerjannya.
evaluasi dan penilaian kinerja individu setiap Dengan diperolehnya kepuasan kerja oleh
pekerjaannya. Dalam mengevaluasi setiap pegawai baik itu dengan pemberian gaji yang
karyawannya, PT. Unitex telah memiliki sistem sesuai, pekerjaan yang diberikan sesuai dengan
penilaian kinerja. Penilaian kinerja di keahliannya dan hubungan dengan atasan
perusahaan tersebut dilakukan setiap bulan nya. terjalin dengan baik, maka hal ini akan
Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh meningkatkan kinerja para pegawainya
setiap pimpinan pada masing-masing bagian (Luthans, 2006:243).
kepada bawahannya. Penilaian kinerja tersebut
diketahui bahwa jika rata-rata nilai kinerja 118
– 128 maka termasuk ke dalam kategori “Baik Telaah Teori dan Literatur
Sekali”, jika rata-rata nilai kinerja berada pada
Manajemen sumber daya manusia
angka 92 – 117 maka keterangan nilai tersebut
merupakan konsep luas tentang filosofi,
“Baik”, selanjutnya jika rata-rata nilai kinerja
kebijakan, prosedur dan praktik yang digunakan
berada pada angka 82 – 91 maka keterangan
untuk mengelola individu atau manusia melalui
nilai tersebut “Cukup”, jika rata-rata nilai
organisasi. Penggunaan konsep dan sistem
kinerja berada pada angka 59 – 81 maka
sumber daya manusia adalah kontrol secara
keterangan nilai tersebut “Kurang”, sedangkan
sistematis dari proses jaringan fundamental
jika rata-rata nilai kinerja berada pada angka 0
organisasi yang mempengaruhi dan melibatkan
– 58 maka keterangan nilai tersebut “Kurang
semua individu dalam organisasi, termasuk
Sekali”.
proses perencanaan dan pengembangan
Pada dasarnya, perusahaan menuntut organisasi. Untuk mengendalikan dan mengatur
para karyawan untuk memberikan kontribusi proses tersebut, sistem harus direncanakan,
terbaiknya agar perusahaan tersebut dikembangkan dan diimplementasikan oleh
berkembang pesat. Akan tetapi, mereka sering manajemen puncak. Menurut Mangkunegara
tidak menyadari bahwa karyawan dalam (2011: 2) Manajemen sumber daya manusia
melaksanakan kegiatannya menemui berbagai merupakan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap terhadap hasil yang diperoleh dari pekerjannya.
pengadaan, pengembangan, pemberian balas Dengan diperolehnya kepuasan kerja oleh
jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pegawai baik itu dengan pemberian gaji yang
pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai sesuai, pekerjaan yang diberikan sesuai dengan
tujuan organisasi. keahliannya dan hubungan dengan atasan
terjalin dengan baik, maka hal ini akan
Kepuasan kerja (Job Statisfaction) adalah
meningkatkan kinerja para pegawainya
sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan
oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi
Pengembangan Hipotesis
kerja. Kepuasan kerja juga dinikmati dalam
pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam 1. Kepuasan kerja karyawan pada
dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja karyawan Departemen Weaving PT.Unitex cukup
juga merupakan kunci pendorong moral, baik.
kedisiplinan,dan prestasi kerja karyawan dalam
mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. 2. Kinerja karyawan pada Departemen
Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan Weaving PT.Unitex relatif cukup baik.
karyawan tentang hal-hal yang menyenangkan 3. Terdapat hubungan positif dan
atau tidak terhadap suatu pekerjaan yang
signifikan antara kepuasan kerja dengan
mereka hadapi. (Yohny Anwar, 2016:213)
kinerja karyawan pada Departemen
Menurut Handoko (2008) Kinerja Weaving PT.Unitex
karyawan baik atau tidak tergantung pada .
motivasi, tingkat stres, kepuasan kerja,
lingkungan kerja, kondisi fisik pekerjaan,
sistem kompensasi, desain pekerjaan, aspek- Metode Penelitian
aspek ekonomis dan teknis serta keperilakuan
lainnya. 1. Jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian ini menggunakan metode
Menurut Robbins (2007: 260)
explanatory survey dengan jenis penelitian
mengajukan lima kriteria digunakan untuk
verifikatif yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kinerja seorang karyawan,
menjelaskan suatu fenomena dalam bentuk
yakni kualitas, kuantitas, ketepatan waktu,
hubungan antar variabel. Penelitian yang
efektivitas, dan kemandirian.
dilakukan berhubungan dengan alat statistik
Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja untuk mengelola hasil kuesioner sehingga
karyawan yaitu kepuasan dalam hal apapun dapat diketahui ada atau tidaknya hubungan
sangat penting karena kecenderungan untuk antara kepuasan kerja dengan kinerja
meningkatkan kinerja karyawan dalam karyawan.
perusahaan tidak akan dapat tercapai tanpa
2. Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti
adanya kepuasan kerja karyawan. Dimana
adalah PT.Unitex Bogor yang berlokasi di Jl.
pihak perusahaan memang harus selalu
Raya Tajur No.1, Sindangrasa, Bogor
memperhatikan kepuasan kerja karyawannya
Timur, Bogor, Jawa Barat 16145
karena jika karyawannya merasa puas maka
perusahaan akan merasa beruntung. Dan hal ini 3. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif
sangat berhubungan pada tujuan perusahaan. dan kuantitatif.
Selain itu karyawan yang merasa puas dalam 4. Sumber data yang digunakan adalah data
bekerja senantiasa akan selalu bersikap positif primer dan data sekunder.
dan selalu mempunyai kreativitas yang tinggi.
Kepuasan kerja yang diterima dan dirasakan
oleh seseorang pegawai akan berpengaruh
4 | Fakultas Ekononi Universitas Pakuan
MANAJEMEN | 2 0 1 9
- Apabila rhitung > rtabel maka data dinyatakan Nilai Korelasi Tingkat
No
valid dengan kriteria valid jika rhitung > (r) Hubungan
0,361 dengan n 30 responden dan α 0,05
- Apabila rhitung < rtabel maka data dinyatakan 1 0,00 – 0,199 Sangat lemah
tidak valid kriteria valid jika rhitung < 0,361
2 0,20 – 0,399 Lemah
dengan n 30 responden dan α 0,05
3 0,40 – 0,599 Cukup
2. Uji Reliabilitas
4 0,60 – 0,799 Kuat
Dalam penelitian ini untuk pengujian
reabilitas, peneliti menggunakan rumus Alpha 5 0,80 – 1,000 Sangat kuat
8,7736
t hitung = 0,7027
t hitung = 12,4855