LK 0.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri - PROFESIONAL - Muhibuddin
LK 0.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri - PROFESIONAL - Muhibuddin
3 Daftar materi yang sering Massa atom, Massa molar dan rumus
mengalami miskonsepsi senyawa
Judul Modul MODUL 4
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hidrokarbon
2. Reaksi Senyawa Organik
3. Biomolekul Dan Polimer
4. Penerapan Kimia Dalam
Industri dan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Karbon yang mempunyai 4 elektron
dipelajari valensi memungkinkan dirinya
mempunyai ―empat kaki‖ atau dengan
kata lain membentuk ikatan tunggal
dengan atom sejenis (karbon) maupun
dengan atom lain. Selain itu, karbon juga
dapat membentuk ikatan rangkap dua
dan rangkap tiga. Sifat atom karbon yang
tidak mempunyai kecenderungan untuk
melepaskan ke empat elektron valensi
inilah yang menjadikan atom karbon
istimewa.
Ada tiga jenis orbital hibrida yang dapat
terbentuk ketika atom karbon berikatan.
Orbital hibrida tersebut dikenal dengan
sp3, sp2, dan sp. Tolakan antar elektron
dalam orbital sp3 ini menyebabkan
elektron terletak sejauh mungkin yang
satu dari yang lain, sehingga
memberikan sudut yang ideal yaitu
109,5o. Tolakan antar elektron ini akan
memberikan geometri tetrahedral pada
orbital hibrida sp3. tumpang tindih yang
terjadi antara sp3 dan sp3 menghasilkan
ikatan sigma (σ).
Reaksi-reaksi senyawa organik, yang
meliputi reaksi substitusi, eliminasi,
adisi, oksidasi, dan reduksi. Reaksi
substitusi dibagi menjadi dua yaitu
reaksi substitusi nukleofilik dan reaksi
substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi
nukleofilik dibagi menjadi dua lagi, yaitu
reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler
(SN1) dan reaksi substitusi nukleofilik
bimolekuler (SN2). Metil halida, alkil
halida primer dan sekunder bereaksi
dengan mekanisme SN2. SN2 selalu
melibatkan suatu nukleofil kuat seperti –
OH, -CN, dan -OR. SN2 hanya terdiri atas
satu tahap reaksi dan menghasilkan
suatu produk inversi. Di sisi lain, alkil
halida tersier terlalu terintangi untuk
menjalani reaksi SN2, sehingga
mekanisme yang berlangsung berupa
mekanisme reaksi SN1.
Biomolekul adalah senyawa organik
dengan massa molekul yang sangat besar
(makromolekul). Beberapa contoh
biomolekul adalah karbohidrat, protein,
dan lain-lain. Karbohidrat adalah polimer
dengan satuan penyusunnya adalah
monosakarida. Karbohidrat dapat
diklasifikasikan berdasarkan jumlah
atom karbon, yaitu monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.
Beberapa contoh monosakarida yaitu
heksosa, pentose, tetrosa, dan triosa.
Berdasarkan gugus fungsi monosakarida
dibedakan atas dua yaitu golongan
ketosa (keton) dan aldosa (aldehid).
Oligosakarida terdiri atas dua atau lebih
monosakarida yang berikatan dengan
ikatan glikosida. Beberapa contoh yang
termasuk oligosakarida adalah maltosa,
laktosa, sukrosa. Polisakarida terdiri atas
8 monomer. Identifikasi senyawa
karbohidrat dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa reagen atau
pereaksi, seperti pereaksi Molisch,
Benedict, Tollens, dan iodin.
Protein adalah polimer dengan monomer
asam-asam amino. Asam amino dapat
diklasifikasi berdasarkan rantai samping,
seperti asam amino asam, asam amino
basa, netral dan lain sebagainya.
Berdasarkan ketersediaannya asam
amino dikelompokkan atas dua yaitu
asam amino esensial, dan non-esensial.
Protein dapat diklasifikasikan
berdasarkan kelarutan yaitu globular,
dan fibrous. Berdasarkan susunan
molekulnya ada dua yaitu protein
sederhana dan protein majemuk. Jika
ditinjau dari strukturnya protein
mempunyai struktur primer, sekunder,
tersier, dan kuartener. Identifikasi asam
amino dan protein dapat dilakukan
dengan menggunakan pereaksi Biuret,
Ninhidrin, dan Xantoprotein.
Polimer adalah molekul yang terdiri atas
unit yang berulang. Polimer adisi adalah
polimer yang dihasilkan dari reaksi adisi.
Polimer kondensasi adalah polimer yang
dihasilkan dari reaksi antar monomer
yang menghasilkan molekul kecil. Contoh
polimer alami adalah protein,
karbohidrat sementara polimer sintetis
contohnya adalah polipropilen, PVC, dan
lain-lain
Biofuel merupakan bahan bakar yang
berasal dari bahan-bahan organik
sehingga bahan bakar yang dihasilkan
lebih ramah lingkungan. Biofuel dapat
menghasilkan bahan bakar berupa
bioetanol dan biodiesel. Biogas
merupakan campuran gas yang
terbentuk dari dekomposisi senyawa
organik oleh bakteri anaerob. Biogas
yang paling banyak dihasilkan
mengandung metana dan karbon
dioksida. Proses pembentukan biogas
secara umum terdiri atas hidrolisis,
acidogenesis (fermentasi) dan
methagenesis. Saponifikasi merupakan
proses pembuatan sabun dengan
mereaksikan asam lemak dengan alkali
(misal NaOH). Fermentasi alkohol
merupakan proses pembuatan alkohol
dari glukosa. Glukosa menjadi substrat
untuk mikroorganisme yang dapat
melakukan fermentasi alkohol. Pada
awalnya, glukosa akan diubah menjadi
piruvat melalui jalur glikolisis kemudian
piruvat akan diubah menjadi etanol dan
CO2. Nata merupakan selulosa bakteri
yang dihasilkan oleh Acetobacter
xylinum. Struktur molekul dari Nata
adalah (C6H10O5)n (sama seperti
selulosa tumbuhan) namun sifat fisika
dan kimianya berbeda.
Metalurgi merupakan ilmu dan teknologi
mengekstrak logam-logam dari bijihnya
atau senyawa amalgamnya serta
persiapan untuk aspek kegunaannya.
Biasanya proses pengambilan logam dari
bijihnya melibatkan tiga tahap utama
yaitu (1) penambangan dan penyiapan
bijih, (2) Tahap produksi logam dan (3)
pemurnian logam.
2 Daftar materi yang sulit 1. Reaksi Senyawa Organik
dipahami di modul ini 2. Penerapan Kimia dalam industri dan
lingkungan
3 Daftar materi yang sering Reaksi senyawa organik
mengalami miskonsepsi
Judul Modul MODUL 5
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Asam – Basa – pH
2. Reaksi Asam-Basa dan KSP
3. Sifat Koligatif Larutan
4. Sistem Koloid
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Teori Asam Basa menurut Arheniuss,
dipelajari Bronsted-Lowry, Lewis
Indikator asam basa
Perhitungan pH
Larutan penyangga
Reaksi penggaraman
Perhitungan hasil kali kelarutan
Larutan Jenuh
Penurunan tekanan uap
Kenaikan titik didih
Penurunan titik beku
Tekanan Osmosis
Larutan, koloid, suspensi
Sistem koloid
Sifat koloid
2 Daftar materi yang sulit 1. Perhitungan hasil kali kelarutan
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering Larutan penyangga
mengalami miskonsepsi
Judul Modul MODUL 6
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hidrokarbon
2. Reaksi Senyawa Organik
3. Biomolekul Dan Polimer
4. Penerapan Kimia Dalam
Industri dan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Karbon yang mempunyai 4 elektron
dipelajari valensi memungkinkan dirinya
mempunyai ―empat kaki‖ atau dengan
kata lain membentuk ikatan tunggal
dengan atom sejenis (karbon) maupun
dengan atom lain. Selain itu, karbon juga
dapat membentuk ikatan rangkap dua
dan rangkap tiga. Sifat atom karbon yang
tidak mempunyai kecenderungan untuk
melepaskan ke empat elektron valensi
inilah yang menjadikan atom karbon
istimewa.
Ada tiga jenis orbital hibrida yang dapat
terbentuk ketika atom karbon berikatan.
Orbital hibrida tersebut dikenal dengan
sp3, sp2, dan sp. Tolakan antar elektron
dalam orbital sp3 ini menyebabkan
elektron terletak sejauh mungkin yang
satu dari yang lain, sehingga
memberikan sudut yang ideal yaitu
109,5o. Tolakan antar elektron ini akan
memberikan geometri tetrahedral pada
orbital hibrida sp3. tumpang tindih yang
terjadi antara sp3 dan sp3 menghasilkan
ikatan sigma (σ).
Reaksi-reaksi senyawa organik, yang
meliputi reaksi substitusi, eliminasi,
adisi, oksidasi, dan reduksi. Reaksi
substitusi dibagi menjadi dua yaitu
reaksi substitusi nukleofilik dan reaksi
substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi
nukleofilik dibagi menjadi dua lagi, yaitu
reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler
(SN1) dan reaksi substitusi nukleofilik
bimolekuler (SN2). Metil halida, alkil
halida primer dan sekunder bereaksi
dengan mekanisme SN2. SN2 selalu
melibatkan suatu nukleofil kuat seperti –
OH, -CN, dan -OR. SN2 hanya terdiri atas
satu tahap reaksi dan menghasilkan
suatu produk inversi. Di sisi lain, alkil
halida tersier terlalu terintangi untuk
menjalani reaksi SN2, sehingga
mekanisme yang berlangsung berupa
mekanisme reaksi SN1.
Biomolekul adalah senyawa organik
dengan massa molekul yang sangat besar
(makromolekul). Beberapa contoh
biomolekul adalah karbohidrat, protein,
dan lain-lain. Karbohidrat adalah polimer
dengan satuan penyusunnya adalah
monosakarida. Karbohidrat dapat
diklasifikasikan berdasarkan jumlah
atom karbon, yaitu monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.
Beberapa contoh monosakarida yaitu
heksosa, pentose, tetrosa, dan triosa.
Berdasarkan gugus fungsi monosakarida
dibedakan atas dua yaitu golongan
ketosa (keton) dan aldosa (aldehid).
Oligosakarida terdiri atas dua atau lebih
monosakarida yang berikatan dengan
ikatan glikosida. Beberapa contoh yang
termasuk oligosakarida adalah maltosa,
laktosa, sukrosa. Polisakarida terdiri atas
8 monomer. Identifikasi senyawa
karbohidrat dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa reagen atau
pereaksi, seperti pereaksi Molisch,
Benedict, Tollens, dan iodin.
Protein adalah polimer dengan monomer
asam-asam amino. Asam amino dapat
diklasifikasi berdasarkan rantai samping,
seperti asam amino asam, asam amino
basa, netral dan lain sebagainya.
Berdasarkan ketersediaannya asam
amino dikelompokkan atas dua yaitu
asam amino esensial, dan non-esensial.
Protein dapat diklasifikasikan
berdasarkan kelarutan yaitu globular,
dan fibrous. Berdasarkan susunan
molekulnya ada dua yaitu protein
sederhana dan protein majemuk. Jika
ditinjau dari strukturnya protein
mempunyai struktur primer, sekunder,
tersier, dan kuartener. Identifikasi asam
amino dan protein dapat dilakukan
dengan menggunakan pereaksi Biuret,
Ninhidrin, dan Xantoprotein.
Polimer adalah molekul yang terdiri atas
unit yang berulang. Polimer adisi adalah
polimer yang dihasilkan dari reaksi adisi.
Polimer kondensasi adalah polimer yang
dihasilkan dari reaksi antar monomer
yang menghasilkan molekul kecil. Contoh
polimer alami adalah protein,
karbohidrat sementara polimer sintetis
contohnya adalah polipropilen, PVC, dan
lain-lain
Biofuel merupakan bahan bakar yang
berasal dari bahan-bahan organik
sehingga bahan bakar yang dihasilkan
lebih ramah lingkungan. Biofuel dapat
menghasilkan bahan bakar berupa
bioetanol dan biodiesel. Biogas
merupakan campuran gas yang
terbentuk dari dekomposisi senyawa
organik oleh bakteri anaerob. Biogas
yang paling banyak dihasilkan
mengandung metana dan karbon
dioksida. Proses pembentukan biogas
secara umum terdiri atas hidrolisis,
acidogenesis (fermentasi) dan
methagenesis. Saponifikasi merupakan
proses pembuatan sabun dengan
mereaksikan asam lemak dengan alkali
(misal NaOH). Fermentasi alkohol
merupakan proses pembuatan alkohol
dari glukosa. Glukosa menjadi substrat
untuk mikroorganisme yang dapat
melakukan fermentasi alkohol. Pada
awalnya, glukosa akan diubah menjadi
piruvat melalui jalur glikolisis kemudian
piruvat akan diubah menjadi etanol dan
CO2. Nata merupakan selulosa bakteri
yang dihasilkan oleh Acetobacter
xylinum. Struktur molekul dari Nata
adalah (C6H10O5)n (sama seperti
selulosa tumbuhan) namun sifat fisika
dan kimianya berbeda.
Metalurgi merupakan ilmu dan teknologi
mengekstrak logam-logam dari bijihnya
atau senyawa amalgamnya serta
persiapan untuk aspek kegunaannya.
Biasanya proses pengambilan logam dari
bijihnya melibatkan tiga tahap utama
yaitu (1) penambangan dan penyiapan
bijih, (2) Tahap produksi logam dan (3)
pemurnian logam.
2 Daftar materi yang sulit 3. Reaksi Senyawa Organik
dipahami di modul ini 4. Penerapan Kimia dalam industri dan
lingkungan
3 Daftar materi yang sering Reaksi senyawa organik
mengalami miskonsepsi