Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN

PRA-CONTRUCTION RISK ASSESSMENT


RUMAH SAKIT UMUN ARTHA MEDICA
BINJAI

RSU. ARTHA MEDICA


JL. SAMANHUDI NO.22 BINJAI
Telp : (061) 8827677,8820387,8828167. FAX :
(061)8830757
Rumah Sakit Umum
ARTHA MEDICA
Jl. Samanhudi No. 22 Binjai
Telp : (061) 8827677, 8820387, 8828167 - Fax : (061) 8830757

BAB I
DEFINISI

Pra-Contruction Risk Assesment (PCRA) adalah penilaian risiko yang di gunakan


untuk menilai pekerjaan kontruksi dan renovasi bangunan, kontruksi/pembangunan baru di
sebuah rumah sakit dapat berdampak pada setiap orang yang ada di rumah sakit dan pasien
dengan kerentanan tubuhnya dapat menderita dampak terbesar, Kebisingan dan getaran yang
terkait dengan kontruksi dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien dan istirahat/tidur
pasien dapat pula terganggu, debu kontruksi dan bau dapat menubah kualitas udara yang
dapat menimbulkan ancaman khususnya bagi pasien dengan gangguan pernapasan.

Karena itu, rumah sakit perlu melakukan asesmen risiko harus sudah dilakukan pada
waktu perencanaan atau sebelum pekerjaan kontruksi, renovasi, demolisi dilakukan sehingga
pada waktu pelaksanaan, sudah ada upaya pengurangan risiko terhadap dampak dari
kontruksi, renovasi, demolisi tersebut.

Dalam rangka melakukan asesmen risiko yang terbaik dengan proyek kontruksi baru,
rumah sakit perlu melibatkan semua departemen/unit/instalasi pelayanan klinis yang terkena
dampak dari kontruksi baru tersebut, Konsultan perencana atau desain proyek, tim kesehatan
dan keselamatan kerja rumah sakit ( K3-RS ), komite pengendalian infeksi (PPI), bagian
IPSRS, bagian teknologi informasi, dan bagian lain yang diperlukan.

Risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung, vendor, pekerja harian, di luar
pelayanan dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana kegiatan kontruksi dan dampak
terhadap infrastruktur dan utilitas, sebagai tambahan, kedekatan pembangunan kearea
pelayanan pasien dapat berdampak pada meningkatnya tingkat risiko, misalnya jika kontruksi
melibatkan gedung baru yang terletak terpisah dari bangunan yang menyediakan pelayanan
saat ini, maka risiko untuk pasien dan pengunjung cenderung menjadi minimal.
BAB II
RUANG LINGKUP
Risiko dievalusi dengan melakukan asesmen risiko pra-kontruksi, juga dikenal sebagai PCRS
( Pra- Contruction Risk Assesment ), Asesmen risiko pra kontruksi secara komprehensif dan
proaktif digunakan untuk mengevaluasi risiko dan kemudian mengembangkan rencana agar
dapat meminimalkan dampak dari kontruksi, renovasi atau penghancuran (demilish )
sehingga kenyamaman pasien, keluarga, pengunjung dan staf tetap terjaga kualitas dan
keamananya.

Asesmen risiko pra kontruksi (PCRA) meliputi masalah-masalah sebagai berikut :

a. Kulitas udara
b. Pengendalian Infeksi (ICRA)
c. Utilitas
d. Kebisingan
e. Getaran
f. Bahan Berbahaya
g. Layanan Darurat, Seperti Respon Terhadap Kode, Dan
h. Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan dan layanan

Selain itu, rumah sakit memastikan bahwa kepatuhan kontraktror dipantau, ditegakan, dan
didokumentasikan, sebagai bagian dari penilaian risiko, risiko pasien infeksi dari kontruksi
Dievaluasi melalui asesmen risiko pengendalian infeksi yang juga dikenal sebagai ICRA
( infection control risk assessment )
Pelaksanaan tidak lengkap atau tidak efektif dari PCRA dapat meningkatkan biaya
kontruksi untuk rumah sakit dan dapat menempatkan pasien, anggota staf dan pengunjung
beresiko, maka lebih baik untuk merencanakan kemungkinan apapapun dan mengelola proses
dari awal sampai akhir.
Telah diketahui bahwa renovasi, konstruksi, dan beberapa kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan memiliki potensi untuk mempengaruhi proses perawatan pasien dalam lingkungan
pelayanan, tujuan dari penilaian risiko prakontruksi ini adalah untuk mengidentifikasi potensi
risiko yang bisa timbul dari kegiatan ini dan untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko
untuk meminimalkan risiko ini.
Pada akhir proses penilaian risiko seperangkat rekomendasi mitigasi risiko (RMR)
akan dihasilkan, RMR ini dapat ditinjau oleh individu atau pihak yang menyeselaikan
pekerjaan dan akan menjadi bagian dari dokumentasi proyek.
BAB III
TATA LAKSANA

Langkah awal dari seluruh kegiatan adalah mengidentifikasi elemen penilaian yang
digunakan untuk menilai proses pra kontruksi, pada akhir proses penilaian risiko akan
menghasilkan rekomendasi mitigasi risiko (RMR), RMR ini akan ditinjau oleh individu atau
pihak yang menyeselaikan pekerjaan dan akan menjadi bagian dari dokumentasi, penanggung
jawab dari proses ini adalah :
1. Tim pelaksana
2. Tim pengawas
3. Tim perencana
4. IPSRS
5. Tim K3 RS
6. Tim PPI
7. Tim Sanitasi
8. Unit kerja yang terkena dampak proses kontruksi.
ELEMEN RISIKO PENILAIAN
a. Keselamatan kemanan kontruksi
Harap tinjau masing-masing kategori berikut ini yang sesuai dan menunjukan
apakah kategori tersebut berlaku untuk lingkup pekerjaan yang direncanakan
No Elemen penilaian keselamatan dan keamanan kontruksi
Jalur Keluar Aman
1 Apakah proyek memiliki jalur aman? Minimal 2 jalur keluar aman
YA TIDAK
Jalur Keluar Aman
Apakah proyek memiliki potensi bahaya yang mempengaruhi akses jalur
2
keluar aman yang telah ditentukan ?
YA TIDAK
Jalur Keluar Aman
Apakah jalur keluar aman proyek dapat digunakan oleh orang lain selain
3
pekerja kontruksi ?
YA TIDAK
Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat berdampak pada sistem deteksi kebakaran di
4
rumah sakit ?
YA TIDAK
Pencehan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat memberikan dampak terhadap sistem
5
penanggulangan kebakaran di rumah sakit?
YA TIDAK
Pencehan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek memiliki tambahan fasilitas atau peralatan
6
pemadaman kebakaran tersedia di proyek.
YA TIDAK
Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Apakah pemilik proyek mengharuskan seluruh staf untuk mendapatkan
7
pelatihan mengenai langkah pemadam kebakaran.
YA TIDAK
Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Apakah pemilik proyek menjamin sudah melakukan pelatihan/simulasi
8
penanggulangan kebakaran.
YA TIDAK
9 Bahan Berbahaya Beracun
Apakah proyek memiliki tempat penyimpanan khusus bahan berbahaya dan
beracun
YA TIDAK
Komparteman
Apakah proyek membutuhkan partisi tahan asap sementara ? partisi tersebut
10
harus bebas asap dan terbuat dari material yang tidak mudah terbakar
YA TIDAK
Dampak Terhadap Struktur Bangunan
11 Akankah aktifitas proyek akan mempengaruhi struktur bangunan rumah sakit
YA TIDAK
Pengawasan Terhadap Potensi Bahaya
Akankah pemilik proyek akan melakukan peningkatan terhadap inspeksi dan
pengawasan bahaya terhadap aktifitas proyek
12 _____Harian
_____Mingguan
_____Bulanan
YA TIDAK
HOT Work
Apakah terdapat pekerjaan yang dapat menimbulkan panas dan percikan api
13
selama proses proyek berlangsung ?
YA TIDAK
Area Posting
Apakah terdapat media informasi terkait standar keselamatan dan kesehatan
14
kerja yang tertempel di area proyek ?
YA TIDAK
b. Pengendalian Infeksi dan kualitas udara
TIPE KONTRUKSI
TIPE A
Proses inspeksi (non-invasif), termasuk kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau
pekerjaan yang tidak memerlukan pemotongan diding, pengeboran, pengamplasan atau
akses ke langit-langit selain untuk inspeksi visual seperti:
a. Memindahkan plafon untuk inspeksi visual ( batasan < 5 m²)
b. Pengecatan (bukan pengamplasan )
c. Pekerjaan jaringan elektrik
d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara pipa air  15 menit di area tertentu )
e. Perbaikan kecil tanpa solder dan bor
f. Kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau membutuhkan pembongkaran dinding
atau langit-langit selain untuk inspeksi visual
g. Kerja dengan kebutuhan listrik kecil
h. Perbaikan pintu dan jendela
i. Perbaikan penggantian

TIPE B
Pekerjaan dengan sekala kecil, kegiatan durasi pendek, yang hanya akan membuat
debu minimal, namun tidak terbatas pada :
a. Pemasangan instalasi telepon dan jaringan komputer
b. Melakukan pembongkaran dinding atau langit-langit dimana debu masih dapat
dikontrol
c. Memperbaiki area kecil pada dinding
d. Pekerjaan pipa air (Memutus sementara suplay air  30 menit di lebih dari satu
area perawatan
e. Penggantian plapon/gibsun dengan area 2 meter persegi
f. Melakukan pemotongan/pengelasan durasi kecil dimana dapat menciptakan debu
kecil dan dapat dikendalikan
g. Perbaikan mekanik kecil

TIPE C
Setiap pekerjaan yang menghasilkan tingkat debu dengan jumlah sedang banyak, dan
setiap pekerjaan yang membutuhkan pembongkaran atau penghapusan komponem
bangunan tetap atau rakitan, pekerjaan dengan perekat, cat, pelarut, pengencer dan
pembersih yang kuat, pekerjaan yang mengambil lebih dari satu shift (8 jam perhari)
untuk menyelesaikan termasuk jenis pekerjaan :
a. Pengamplasan dinding untuk pengecatan
b. Pembongkaran ubin pada lantai dan langit-langit ruangan dengan luas 20% dari
total luas
c. Pembangunan dinding, lantai dan langit-langit yang baru
d. Pekerjaan elektrik diatas plapon dan pemasangan kabel
e. Pekerjaan instalasi air bersih (Memutus sementara suplay air 30-60 menit di lebih
dari 1 area perawatan )
f. Setiap pekerjaan pengeboran dengan waktu yang lama
g. Setiap proses pengelasan atau pemotongan di ruang area perawatan.

TIPE D
Setiap kegiatan yang menghasilkan banyak debu dan termasuk juga kegiatan
pembongkaran besar / re-kontruksi serta konstruksi besar, termasuk pekerjaan:
a. Kegiatan yang membutuhkan pekerjaan shift berturut-turut (lebih dari 1 shift)
b. Membutuhkan pembongkaran berat
c. Meperbaiki / membongkar seluruh area langit-langit/plapon
d. Pekerjaan pipa air (memutuskan sementara suplai air lebih dari satu jam dan lebih
dari 1 area perawatan pasien )

AREA KONSTRUKSI BEDASARKAN TINGKAT RISIKO


Group 1 – Risiko Group 2 – Risiko Group 3 – Risiko Group 4 – Risiko
Rendah Sedang Sedang-Tinggi Tertinggi
a. Area Perkantoran, a. Pediatric a. IGD a. Kamar Operasi
Lobi, Koridor non b. Unit perawatan b.Radiologi b. ICU
pasien pasien tidak terdaftar c. IPAL & TPS c. CSSD
b. Pasilitas Pendukung di group 3 atau 4 d.Laboratorium d. VK
(Misal : Ruang c. Penerimaan dan e. Unit Hemodialisis e. Ruang isolasi
mesin, laundry, tempat umum f. Endoscopy f. Farmasi
Gudang, Area umum d. Lobi & Koridor g.Ruang anak
c. Area perawatan yang perawatan pasien h.Ruang Neonatus
tidak termasuk Group e. Caferia / kitchen i. Ruang geriatri
2.3 atau 4. f. Klinik rawat jalan j. Ruang fisiotrafi
g. Ruang tunggu pasien
h. Ruang pendaftaran
i. Kamar Jenazah

Tipe dan group pekerjaan kontruksi digunakan untuk menetapkan kelas risiko dan
memutuskan upaya penanganan
Risk Level Type A Type B Type C Type D
Group 1 Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Group 2 Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Group 3 Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Group 4 Kelas III Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV

KELAS 1
PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA
Sebelum pekerjaan berlangsung Saat Pekerjaan Berlangsung Saat Pekerjaan Selesai
1. Pertemuan untuk 1. Melakukan Pekerjaan dengan 1. Membersihkan area
mengkimunikasikan langkah meminimalisir adanya debu konstruksi dari sisa material
pekerjaan secara detail selama kontruksi berjalan atau pembongkaran
2. Menutup Lokasi proyek 2. Segera menutup kembali 2. Menghilangkan debu yang
dengan pembatas sehingga plapon atau langit-langit setelah masih tersisa selama proses
menghindari kontaminasi dilakukan pembongkaran konstruksi sebelum
debu 3. Akses keluar masuk pekerja meninggalkan area konstruksi
3. Memberi tanda petunjuk / bebas dari puing-puing
peringatan yang jelas bangunan

KELAS 2
PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA
Sebelum pekerjaan berlangsung Saat Pekerjaan Berlangsung Saat Pekerjaan Selesai
1. Pertemuan untuk 1. Ketika sedang proses 1. Mengelap permukaan dengan
mengkomunikasikan langkah pemotongan semprotkan sedikit desinfektan
pekerjaan secara detail air agar debu tidak beterbangan 2. Membersihkan permukaan
2. Menutup pintu, jendela dan 2. Ketika mengangkut material dengan kain pel basah atau
ventilasi yang tidak digunakan dan sampah menggunakan vacum sebelum
untuk menghindari debu container yang tertutup mengginggalkan area kontruksi
3. Menutup lokasi proyek dengan 3. Segera menutup kembali 3. Membuka kembali ventilasi,
pembatas sehingga menghindari plapon atau langit-langit setelah jendela dan pintu yang
kontaminasi debu dilakukan pembongkaran sebelumnya tertutup
4. Menyediakan filtrasi pada locak 4. Akses keluar masuk pekerja
exhoust bebas dari puing-puing
5. Membedakan akses antara bangunan
pekerja proyek dengan pasien 5. Pintu keluar masuk proyek
dan pekerja rumah sakit selalu tertutup
6. Memberi tanda 6. Bagian kebersihan, harus
petunjuk/peringatan yang jelas melakukan pembersihan lebih
sering disekitar area yang
berdekatan dengan area
kontruksi

KELAS 3
PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA
Sebelum pekerjaan berlangsung Saat Pekerjaan Berlangsung Saat Pekerjaan Selesai
1. Pertemuan untuk 1. Ketika sedang proses 1. Jangan melepas pengahalang
mengkomunikasikan langkah pemotongan semprotkan sedikit debu terlebih dahulu sebelum
pekerjaan secara detail air agar debu tidak beterbangan pekerjaan proyek selesai dan
2. Menutup pintu, jendela dan 2. Ada sumber listrik alternatif dilakukan pembersihan area
ventilasi yang tidak digunakan yang dapat digunakan apabila proyek secara menyeluruh dan
untuk menghindari debu terjadi listrik padam siap untuk digunakan
3. Menutup lokasi proyek dengan 3. Kontraktor wajib mengirim 2. Meninjau ulang kondisi area
pembatas sehingga Minimal 2 lembar kerja ICRA, daftar proyek dengan tim PPI sebelum
lapis menggunakan triplek dan kontrol dan kontak informasi di melepas pengahalang debu
terpal hingga langit-langit tempat kerja. 3. Melepaskan penghalang debu
sehingga terhindar dari 4. Ketika mengangkut material dengan harti-hati untuk
kontaminasi debu dan sampah sisa pembangungan meminimalkan debu dan
4. Menyediakan filtrasi pada local menggunakan container kotoran dari pekerjaan
exhoust tertutup 4. Mengecek kembali keadaan
5. Membedakan akses antara 5. Segera menutup kembali ruangan sebelum ditempati
pekerja proyek dengan pasien plapon atau langit-langit setelah
dan pekerja rumah sakit dilakukan pembongkaran
6. Memberi tanda 6. Akses keluar masuk pekerja
petunjuk/peringatan yang jelas bebas dari puing-puing
bangunan
7. Pintu keluar masuk proyek
selalu tertutup
8. Bagian kebersihan, harus
melakukan pembersihan lebih
sering disekitar area yang
berdekatan dengan area
kontruksi

KELAS 4 ( Tambahan dari kelas 1, 2 dan kelas 3 )


PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA
Sebelum pekerjaan berlangsung Saat Pekerjaan Saat Pekerjaan
Berlangsung Selesai
1. Memberikan fasilitas anteroom dan meminta untuk
setiap pekerja yang masuk dan keluar area proyek
melewati anteroom, anteroom tersebut berguna
sebagai ruang antara area proyek dengan area non
proyek, atau daerah sekitar proyek
2. Pekerja konstruksi akan membersihkan area anteroom
sebelum pekerjaan konstruksi diserah terimahkan ke
pihak rumah sakit.
3. Pekerja menggunakan apron atau baju khusus ketika
memasuki area proyek dan melepaskanya ketika
meninggalkan area proyek.
4. Setiap pekerja yang masuk area proyek wajib
menggunakan penutup kaki ( sepatu boot)
C. Pengendalian Infeksi dan kualitas udara
Selama kegiatan proyek, salah satu dari hal berikut mungkit terganggu atau
terpengaruh di daerah manapun di luar area kerja?
Pasokan air, Drainase, daya listrik, sistem ventilasi, sistem gas medis, dll
Ya Tidak ada

Untuk Salah satu sistem dimana gangguan yang diperkirakan tolong jelaskan langkah-
langkah yang harus diambil untuk mengurangi dampak
- Waktu/Durasi :_________________________________________
- Stategi mitigasi/Mengurangi dampak :_______________________
D. Lingkungan
a. Siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkan area proyek ?
b. Apakah membersihkan area proyek diperlukan setiap hari, Jika ya siapa yang
bertugas membersihkan
c. Apakah ada kebutuhan khusus yang diperlukan untuk membersihkan lokasi pada
akhir proyek?, Jika ya , Daftar kebutuhan khusus
d. Harap memberikan daftar setiap bahan berbahaya yang digunakan atau disimpan
di dalam wilaya proyek
e. Apakah pekerjaan proyek dapat menghasilkan bau berbahaya atau yang tidak
biasa ?, Jika Ya, Langkah-langkah apa yang harus diambil untuk meminimalkan
dampak ?
f. Apakah pekerjaan yang direncanakan meliputi hal-hal berikut ?
- Memasuki ruang sempit
- Penggalian
- Ganguan pejalan kaki atau kendaraan lalu lintas
- Pekerjaan membutuhkan perlindungan dari benda jatuh
- Pekerjaan Kelistrikan
Rekomendasi tambahan untuk mengurangi risiko untuk pekerjaan ini.
g. Rumah sakit mengelola lingkungan selama ada pekerjaan pengahncuran, renovasi,
atau kontruksi baru untuk mengurangi resiko.
BAB IV
DOKUMENTASI

Rumah Sakit Umum


Artha Medica Binjai
Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Identitas Pekerja

Nama Pekerjaan :

Waktu Pelaksanaan : Konsultan Perencana :

Tenaga Kerja : Kontraktor Pelaksana :

No Dukumen : Konsultan Pengawas :

II, Lokasi Pekerjaan


Gedung :
Lantai :
No kamar/Ruangan :
Risk Level :

Tipe Kontruksi :
Elemen Penilain Risiko
A. Keselamatan keamaman konstruksi
Harap tinjau masing-masing kategori berikut ini yang sesuai dan menunjuk apakah
kategori tersebut berlaku untuk lingkup pekerjaan yang direncanakan.
No Elemen penilaian keselamatan dan keamanan kontruksi
Jalur Keluar Aman
1 Apakah proyek memiliki jalur aman? Minimal 2 jalur keluar aman
YA TIDAK
Jalur Keluar Aman
Apakah proyek memiliki potensi bahaya yang mempengaruhi akses jalur
2
keluar aman yang telah ditentukan ?
YA TIDAK
Jalur Keluar Aman
Apakah jalur keluar aman proyek dapat digunakan oleh orang lain selain
3
pekerja kontruksi ?
YA TIDAK
Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat berdampak pada sistem deteksi kebakaran di
4
rumah sakit ?
YA TIDAK
Pencehan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat memberikan dampak terhadap sistem
5
penanggulangan kebakaran di rumah sakit?
YA TIDAK
Pencehan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek memiliki tambahan fasilitas atau peralatan
6
pemadaman kebakaran tersedia di proyek.
YA TIDAK
Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Apakah pemilik proyek mengharuskan seluruh staf untuk mendapatkan
7
pelatihan mengenai langkah pemadam kebakaran.
YA TIDAK
Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Apakah pemilik proyek menjamin sudah melakukan pelatihan/simulasi
8
penanggulangan kebakaran.
YA TIDAK
9 Bahan Berbahaya Beracun
Apakah proyek memiliki tempat penyimpanan khusus bahan berbahaya dan
beracun
YA TIDAK
Komparteman
Apakah proyek membutuhkan partisi tahan asap sementara ? partisi tersebut
10
harus bebas asap dan terbuat dari material yang tidak mudah terbakar
YA TIDAK
Dampak Terhadap Struktur Bangunan
11 Akankah aktifitas proyek akan mempengaruhi struktur bangunan rumah sakit
YA TIDAK
Pengawasan Terhadap Potensi Bahaya
Akankah pemilik proyek akan melakukan peningkatan terhadap inspeksi dan
pengawasan bahaya terhadap aktifitas proyek
12 YA TIDAK
_____Harian
_____Mingguan
_____Bulanan
HOT Work
Apakah terdapat pekerjaan yang dapat menimbulkan panas dan percikan api
13
selama proses proyek berlangsung ?
YA TIDAK
Area Posting
Apakah terdapat media informasi terkait standar keselamatan dan kesehatan
14
kerja yang tertempel di area proyek ?
YA TIDAK
Kerusakan Utilitas dan Dampak :
Selama kegiatan proyek adalah salah satu dari kemungkinan berikut yang akan
terganggu atau terkena dampak diarea manapun diluar area kerja?
Ya Tidak
Ketersediaan supaly air bersih
Saluran Pembuangan
Sistem drainase atap
Ketersediaan lsitrik
Ketersediaan sumber listrik alternatif
Sistem ventilasi
Gas Medis
Apabila ada beberapa yang mengalami gangguan, mohon dijelaskan langkah-langkah
yang harus diambil untuk mengurangi dampak dari ganguan tersebut :
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Tuliskan tindakan pencegahan yang akan dilakukan untuk memastikan bila terjadi
gangguan yang tidak diinginkan agar tidak terjadi
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

Penilaian kebisingan dan getaran


Tuliskan setiap kegiatan yang akan menghasilkan kebisingan dan atau getaran yang
cenderung mengganggu :
Aktifitas :
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Waktu dan durasi :_______________________________
Stategi Mitidasi :
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Aktifitas :
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

Waktu dan durasi :________________________________________ ____________


Stategi Mitidasi :
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Penilaian Lingkungan :
1. Siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkan area proyek ?
________________________________________________________________
2. Apakah membersihkan area proyek diperlukan setiap hari, Jika ya siapa yang
bertugas membersihkan?____________________________________________
3. Apakah ada kebutuhan khusus yang diperlukan untuk membersihkan lokasi pada
akhir proyek?_____________________________________________________
Jika ya , apa saja Daftar kebutuhan khusus Tersebut ?
________________________________________________________________
PRE CONSTRUCTION RISK ASSESMENT (PCRA)
PADA PROSES PEMBONGKARAN, RENOVASI DAN
KONSTRUKSI / PEMBANGUNAN GEDUNG

1. Identitas Pekerjaan
Nama Pekerjaan :

Waktu Pelaksanaan : Konsultan Perencana :

Tenaga Kerja : Kontraktor Pelaksana :

No Dukumen : Konsultan Pengawas :

2. Hazard identification and risk assesment.


Tipe konstruksi : A/B/C/D
(Konstruksi /Renovasi /Pembongkaran )
Tingkat Risiko : rendah / sedang / tinggi / sangat tinggi
Kelas pengendalian : 1 / II / III / IV
Persyaratan K3 pada saat proses pembongkaran, renovasi dan kontruksi/pembangunan
gedung
1. Terdapat pembatas proyek dengan area perawatan di rumah sakit, pagar atau pembatas
setinggi minimal 2m dengan tahan lama
2. Terpasang rambu-rambu berupa ;
a. Papan nama proyek
b. Simbol dan lambang K3
c. Tanda larangan merokok
d. Tanda area/daerah dengan akses terbatas
3. Lokasi proyek minimal memiliki 2 akses utama keluar yang mudah teridentifikasi
sebagai jalur evakuasi dan pintu keluar masuk area proyek
4. Terdapat akses pasien sementara yang memadai selama proses kontruksi berlangsung
5. Area proyek harus menerapkan 5R (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin )
6. Terdapat ruang pertemuan dilokasi proyek
7. Terdapat kamar mandi sementara untuk pekerja proyek
8. Pekerja konstruksi dapat teridentifikasi (ID card/seragam) dan menggunakan alat
pelindung diri (APD) yang sesuai dan disediakan oleh kontroktor pelaksana
9. APD yang digunakan dilokasi proyek minimal helm proyek, sepati safety dan sarung
tangan
10. Kontraktor menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) yang siap digunakan
Dilokasi proyek.
11. Kontraktor menyediakan kotak P3K yang memadai dan siap digunakan (minimal
tersedia perban steril, antiseptik, betadine, antiseptik, plester, gunting )
12. Proyek diharapkan memiliki kegiatan rapat rutin dan safety talk/brefing untuk pekerja
13. Kontraktor memastikan keamanan sumber listrik yang digunakan dalam proses
kontruksi
14. Area rumah sakit bebas asap rokok dan api
15. Pengukuran fisik pada area proyek dan lingkungan sekitar proyek sesuai dengan
persyaratan:
a. Kebisingan melebihi nilai ambang batas (NAB :85 DB )
b. Getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh
tubuh tidak melibihi ambang batas ( 0.5 m/det)
c. Kandungan debu maksimal didalam udara area lokasi proyek dan lingkungan
sekitarnya tidak memelebihi 0,5mg/m³
16. Pada proyek yang menggunakan B3 (Bahan berbahaya dan beracun ) harus
melakukan pengolahan B3 sesuai dengan SPO Sebagai berikut :
a. Tempat penyimpanan B3 harus terpisah dari bahan lain dan dirancang sesuai
karakteristik B3
b. Tempat penyimpanan B3 harus dilengkapi sistem tanggap darurat
c. B3 yang disimpang harus memiliki MSDS (material safety data sheet)
d. B3 yang disimpan dapat diidentifikasi jenis dan karakteristiknya
e. Apabila kegiatan proyek memiliki limbah B3, maka tempat pembuanganya harus
terpisah dari limbah lain dan berkoordinasi dengan bagian sanitasi.
f. Apabila proyek menggunakan B3 atau menghasilkan limbah B3 wajib melapor ke
tim K3
17. Kontraktor pelaksana melakukan sosialisasi pada seluruh pekerja proyek mengenai :
a. Prosedur evakuasi pada saat terjadi bencana
b. Lokasi APAR
c. Lokasi titik kumpul aman
d. Prosedur penanggulangan kebakaran
e. Kode-kode emergensi yang diterapkan di rumah sakit
18. Bangunan yang direnovasi sesuai standar K3 antara lain :
a. Setiap bangunan mempunyai minimal 2 akses keluar sebagai jalur evakuasi
b. Setiap pintu harus mengarah / mengayun keluar
c. Kamar mandi sesuai dengan ketentuan, Pintu harus mengarah/mengayun keluar,
menggunakan kunci K3 terdapat handrail dan dilengkapi dengan nurse call
d. Setiap stop kontak dilengkapi dengan proteksi (child protection ) minimal di area
anak-anak
e. Bangunan dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran seperti instalasi fire
alarm, smoke detector, hydran, spriker.
f. Instalasi gas medis mudah teridentifikasi, terdapat penandaan pada valve dan
box panel harus terdapat sistem pengunci.
19. Kontraktor wajib melaporkan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ke
tim K3RS
Pihak Pelaksana Pihak pengawas pihak perencana ka.Tim K3RS

.......................... .......................... .......................... .....................


3. INSPEKSI
CHECKLIST INSPEKSI K3 PADA RENOVASI DAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG

PRE CONSTRUCTION
NO OBYEK YA TDK KETERANGAN
1 Kontraktor pelaksana telah melapor kepada depnaker sesuai
pasal 2 per 01/MEN/1980
2 Kontraktor memiliki data lengkap setiap pekerja serta sistem
kerjanya
3 Semua pekerja harian lepas/borongan telah mendapat
perlindungan jaminan kesehatan (pada pekerja dengan jangka
waktu 6 bulan )
4 Proyek mempunyai petugas K3 yang bersertifikat
5 Setiap bangunan mempunyai minimal 2 akses keluar utama
sebagai jalur evakuasi setiap pintu harus terbuka/terayun
keluar
6 Pada saat pintu dibuka harus menyisihkan ruang tidak
terhalang minimal ½ lebar koridor
7 Pintu tangga darurat dapat tertutup rapat (dengan door close)
8 Kamar mandi dilengkapi :
1. Pintu arah keluar
2. Munggunakan kunci K3
3. Hand rail
4. Nurse call
9 Stop Kontak dilengkapi dengan proteksi
11 Banguan dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran
- Alarm Kebakaran
- Deteksi asap
- Sprinkler
- Hydran
12 Lain-lain
Cheklist inspeksi K3 pada renovasi dan konstruksi pembanguanan degung

CONSTRUCTION
No Objek Ya Tidak Keterangan
Semua pekerja harian lepas/borongan telah mendapat
perlindungan jaminan kesehatan ( pada pekerja dengan
1
waktu 6 bulan )

Proyek mempunyai petugas K3 yang bersertifikat


2
Proyek memiliki kegiatan-kegiatan : rapat rutin, safety
3 talk/brefing

Terdapat ruang pertemuan dilokasi proyek


4
Terdapat pagar pembatas proyek dengan area RS, pagar
berupa seng/bahan lain yang tahan lama, aman dan
5 mampu mengahalangi debu/material proyek dipasang
tinggi minimal 2 m

Terdapat jalan dan pintu keluar yang jelas dan tidak


6 terhalang

Terpasang rambu-rambu dan signage sebagai berikut :


- Papan nama proyek
- Simbol dan lambang K3
7
- Tanda larangan merokok
- Yang tidak berkepentingan dilarang masuk

Pekerja konstruksi dapat teridentifikasi


8
Area proyek bersih, tertata dan tidak menghalangai akses
9 pekerja

Area proyek dan RS bebas dari asap dan puntung rokok


10
Kontraktor menggunakan APD sesuai jenis pekerjaan dan
11 jumlah pekerja

Kontraktor menyediakan APAR yang siap digunakan di


12 lokasi proyek

Kebisingan tidak melebihi nilai ambang batas (NAB) yang


13 berlaku (85DB)

Tersedia kotak P3K yang memadai dan siap pakai, minimal


tersedia perban steril, betadin, antiseptik, plester dan
14
gunting

Bahan berbahaya dan beracun (B3) yang digunakan di


proyek disimpan secara terpisah dan digunakan sesuai
15
MSDS.

Pelaksana memberikan laporan tentang kegiatan K3 di


16 kontruksi

17 Lain-lain
4. EVALUASI

EVALUASI :

Saran-saran : Target penyeselaian :

Disetujui Tanggal pemeriksaan :_________________


Pihak proyek (kontraktor) Diperiksa oleh : K3RS

Nama :___________________________ Nama :_________________________________

BAB V
PENUTUP

Demikian panduan pre-contruction risk assesment kami buat agara dapat digunakan sebagai acuan
dalam melakukan pembangunan, renovasi, pemeliharaan gedung rumah sakit umum Artha Medica
ini.

Anda mungkin juga menyukai