Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus Akuntansi Perpajakan

Dosen: Ratih Kumala, S.AP., M.A., CTT

Soal 1
PT Cikarang Pratama Manufacturing (CPM) adalah perusahaan yang bergerak dibidang
Produsen Otomotif.

Di bawah ini adalah transaksi PT CPM pada bulan Desember 2019 sebagai berikut:
a. Melakukan impor BKP dari Singapura dengan Cost $21,450; Insurance 5%; Freight
10%; Bea Masuk 5%. Atas impor tersebut terutang PPN dan PPnBM 15% (USD 1 =
Rp14.000) memiliki API.
b. Menerima pembayaran dari Kementerian Keuangan atas penyerahan BKP sebesar
Rp175.000.000.
c. Membayar tagihan kepada PT DAIHATSU atas pembelian kendaraan sebesar
Rp159.500.000 termasuk PPN dan PPnBM 35%.
d. Menerima pembayaran dari PT PANCA MOTOR atas penyerahan BKP Kendaraan
sebesar Rp330.000.000 termasuk PPN.
e. Membayar sewa Gedung sebesar Rp55.000.000 termasuk PPN, dan sewa mesin
sebesar Rp5.500.000 termasuk PPN untuk bulan Desember 2019.
f. Membayar dividen kepada Bapak Ariyanto sebesar Rp54.500.000, kepada PT NATA
UTAMA JAYA sebesar Rp43.000.000 atas kepemilikan saham di PT CPM sebesar 24%
dan kepada PT CENTRAL sebesar Rp32.000.000 (penyertaan saham 22%).
g. Menerima pembayaran dari PT TOYATA atas pembayaran jasa maklon sebesar
Rp16.500.000 termasuk PPN.
h. Membayar royalti kepada HONDA Ltd di Jepang sebesar Rp24.000.000 setelah PPh
20%.
i. Menerima dividen dari BEN Corp di Hongkong sebesar Rp75.000.000 setelah PPh 25%
j. Membayar angsuran PPh Pasal 25 sebesar Rp13.500.000

Diminta:
1. Buatlah jurnal atas transaksi tersebut di atas!
2. Hitunglah kredit pajak yang diperkenankan!

Soal 2
Di bawah ini adalah data untuk menghitung PPh Pasal 29 dan Pasal 25 PT HUTAMA bergerak
dibidang usaha perdagangan sebagai berikut:

1. Penjualan neto dalam negeri Rp6.950.750.000


2. Persediaan awal Rp 785.754.000
3. Pembelian Rp4.025.459.000
4. Retur & Potongan Pembelian Rp 65.954.800
5. Persediaan akhir Rp 125.698.000
6. Biaya usaha Rp2.024.125.000
7. Penghasilan luar negeri:
a. Singapura Rp25.500.000 (After Tax 15%)
b. Jepang Rp65.000.000 (After Tax 35%)

8. Penghasilan luar usaha:


a. Bunga jasa giro Rp 32.000.000 (After Tax) à Tidak teratur
b. Keuntungan penjualan asset Rp 16.650.000 à Tidak teratur
c. Royalti Rp 25.500.000 (After Tax) à Teratur
d. Bunga pinjaman Rp 42.500.000 (After Tax) à Teratur
e. Jasa service Rp 19.600.000 (After Tax) à Tidak teratur
f. Pembebasan utang Rp128.450.000 à Tidak teratur

9. Daftar kerugian:
a. Tahun 2013 Rugi Rp460.500.000
b. Tahun 2014 Laba Rp248.750.000
c. Tahun 2015 Laba Rp472.650.000
d. Tahun 2016 Rugi Rp395.850.000
e. Tahun 2017 Rugi Rp323.450.000
f. Tahun 2018 Laba Rp265.450.000

10. Pajak yang sudah dipotong dan membayar pajak sendiri selama tahun 2019:
a. PPh Pasal 25 setiap bulan Rp1.520.000.
b. STP PPh Pasal 25 sebesar Rp2.250.000 termasuk sanksi bunga sebesar Rp250.000.
c. Dalam data penjualan di atas terdapat terdapat penjualan kepada PEMKOT BEKASI
Rp22.000.000.
d. Telah melakukan impor BKP dari Singapura dengan Nilai Impor Rp118.450.000
(API).
e. Telah membayar tagihan atas pembelian plat baja dari produsen PT KMI sebesar
Rp33.000.000 termasuk PPN.

11. Semua transaksi yang terutang pajak telah dipotong sesuai dengan peraturan
perpajakan yang terbaru.

Diminta:
1. Hitunglah PPh Kurang Bayar (Pasal 29) atau PPh Lebih Bayar (Pasal 28A) atau PPh Nihil
tahun 2019!
2. Hitunglah kredit pajak
3. Hitunglah PPh Pasal 25 untuk tahun pajak 2020!

---Selamat Mengerjakan dan Semoga Berhasil_@rkumala07---

Anda mungkin juga menyukai