Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Muhammad Fadel N.,SH,MH.

Kelompok 1:
Anggun Kesuma 223110002
Arin Windi Y 223110008
Dyah Ayu S 223110023
Eva Apriliana 223110028
Miranda Della P 223110007
Putri Nabila 223110029

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG
2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalahPendidikan
Kewarganegaraan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang Konsep Dasar
Kewarganegaraan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari tentang Pendidikan
Kewarganegaraan.Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah dan kedepannya dapat lebih baik. Makalah
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang.Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk Penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................


B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Maksud Dan Tujuan.........................................................................................

BAB II PEMBAHASAAN

A. Konsep Dasar tentang Warga Negara..............................................................

B. Cara dan Bukti Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia................................

C. Hak dan Kewajiban Warga Negara ..................................................................

D. Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara.............................................

E. Hubungan Warga Negara dan Negara..............................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................

B. Saran.................................................................................................................

DAFTAR PUSAKA.................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk dipelajari oleh semua


kalangan. Oleh sebab itu, pendidikan Nasional Indonesia menjadikan pendidikan
kewarganegaraan sebagai pelajaran pokok dalam lima status. Pertama, sebagai
mata pelajaran di sekolah. Kedua, sebagai mata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga,
sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan sosial dalam
kerangka program pendidikan guru. Keempat, sebagai program pendidikan politik
yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah

sebagai sutuan crash program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk
pemikiran individual dan kelompok pakar terkait Serta kewarganegaraan merupakan
hal yang sangat penting di dalam suatu negara. Tanpa status kewarganegaraan
seorang warga negara tidak akan diakui oleh sebuah negara. Dan dalam makalah ini
kami akan sedikit menjelaskan tentang masalah kewarganegaraan, agar warga
negara Indonesia paham dan mengerti apa itu kewarganegaraan. Hal ini disebabkan
karena di-era sekarang ini banyak warga negara yang tidak mengetahui dan
memahami tentang kewarganegaraan.

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.


Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain,
karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan
alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga
dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya
NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan
fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu
komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan
kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam
menciptakan suasana damai.Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari
gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi
bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari
agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan
separatis.

B. Permasalahan

1. Apa yang dimaksud dengan warga negara?

2. Bagaimana cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan Indonesia?

3. Apa hak dan kewajiban warga negara?

4. Bagaimana pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara?

5. Apa hubungan warga negara dengan negara?

C. Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk memberi
pengetahuan dan wawasan agar kita dapat memahami dan mengetahui apa
pengertian dari kewarganegaraan, serta memberi pengetahuan tentang hak dan
kewajiban sebagai warga negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar tentang Warga Negara

Dalam pengertian warga negara didefinisikan oleh orang-orang sebagai bagian dari
penduduk yang merupakan unsur negara dan berarti peserta, anggota atau warga
negara suatu negara, yaitu peserta dari suatu persekutuan yang dibentuk dengan
bersama.

Dahulu istilah warga negara sering disebut abdi atau warga negara yang dalam
Bahasa inggris (object) berarti orang yang memiliki dan melayani pemiliknya. AS
Hikam mendefinisikan bahwa warga negara yang merupakan penjabaran dari
kewarganegaraan adalah anggota masyarakat yang membentuk negara itu sendiri.

Sementara itu, Koerniatmanto S, mendefinisikan warga negara sebagai anggota


negara. Sebagai anggota negara, seorang warga negara memiliki kedudukan
khusus terhadap negaranya. Ia memiliki hubungan timbal balik hak dan kewajiban
terhadap negaranya.

Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara berkesesuaian dengan Pasal 26


UUD 1945. Diperuntukkan bagi orang Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
sebagai warga negara.

Dalam pasal 1 UU no. 22 Tahun 1958 bahwa warga negara Republik Indonesia
adalah orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sejak
Proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi warga negara Republik Indonesia.

B. Cara dan Bukti Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia

Sebelum mengetahui sebaiknya memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud


dengan warga negara Indonesia. Dalam UUD 1945 Pasal 26 (1) Untuk menjadi
warga negara Indonesia harus benar-benar keturunan bangsa Indonesia asli,
adapun bangsa asing harus sudah disahkan berdasarkan undang-undang sebagai
warga negara. (2) Untuk menjadi warga negara Indonesia wajib bertempat tinggal di
Indonesia (3) Semua hal mengenai warga negara dan kependudukan sudah diatur
oleh undang-undang. Warga negara Indonesia juga diatur dalam UU Nomor 12
Tahun 2006 Pasal 4 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Syarat Untuk Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia dapat diperoleh melalui


pewarganegaraan (Naturalisasi). Menurut Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu)
naturalisasi adalah cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia untuk bangsa
asing melalui permohonan kepada Presiden. Orang asing adalah orang yang bukan
warga negara asli Republik Indonesia. Menurut Pasal 9 UU Kewarganegaraan,
beberapa syarat harus dipenuhi untuk dapat memperoleh kewarganegaraan
Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Batas minimal usia pada orang yang mengajukan berusia 18 tahun atau telah
menikah.
2) Paling singkat 5 (lima) tahun atau 10 tahun tinggal di salah salah satu wilayah
negara Republik Indonesia, untuk bisa mengajukan surat permohonan.
3) Sehat jasmani dan rohani
4) Mengakui Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sebagai dasar negara, serta dapat berbahasa Indonesia.
5) Tidak pernah melakukan kejahatan yang dijatuhi pidana dengan ancaman
penjara 1 (satu) tahun atau lebih
6) Hanya memiliki satu kewarganegaraan saja yaitu Kewarganegaraan Republik
Indonesia
7) Mempunyai atau memiliki pekerjaan dan berpenghasilan tetap
8) Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara

Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan

Setiap negara memiliki peraturan tentang bagaimana warga asing atau bangsa lain,
untuk memperoleh kewarganegaraannya, begitu pula di Indonesia. Bagi warga asing
cara memperoleh kewarganegaraan di Indonesia harus melakukan tata cara seperti
berikut:
Seorang pemohon harus mengajukan surat permohonan kewarganegaraan di
Indonesia secara tertulis dalam bahasa Indonesia, menggunakan materai dan akan
diajukan kepada Presiden melalui Menteri

Paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan Menteri akan meneruskan permohonan
tersebut kepada Presiden sejak tanggal surat permohonan diterima.

Presiden berhak mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan

Keputusan Presiden ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak permohonan


diterima oleh Menteri dan akan diberitahukan kepada pemohon paling lambat
setidaknya 14 hari sejak Keputusan Presiden ditetapkan.

Pejabat akan memanggil pemohon paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak
keputusan Presiden dikirimkan kepada pemohon, untuk melakukan sumpa dan janji
setia kepada Negara Indonesia.

Pemohon akan melakukan sumpah dan janji setia dihadapan pejabat dan dihadiri
oleh 2 orang saksi sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Pemohon wajib mengembalikan dokumen atau surat-surat permohonan paling


lambat 14 hari setelah melakukan sumpah dan janji setia.

Kemudian Menteri akan mengumumkan nama dalam berita Negara Republik


Indonesia, sebagai tanda sahnya menjadi warga Negara Republik.

C. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang undangan. Dengan kata lain hak
warga negara merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara
diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut.
Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh
ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan
bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau
tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan
yang ada pada warga lainnya.

Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan
penjelasan yaitu : tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggunjawab warga
negara merupakan suatu kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk
melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat telah menerima suatu
wewenang.

Sementara yang dimaksud dengan peran warga negara adalah aspek dinamis dari
kedudukan warga negara. Apabila seorang warga negara melaksanakan hak dan
kewajiban sesuai kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu peranan.
Istilah peranan itu lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai
suatu proses. Istilah peranan mencakup 3 hal 5 yaitu :

1. Peranan meliputi norma yang dihubungkn dengn posisi seseorang dalam


masyarakat. Dalam konteks ini peranan merupakan rangkaian peraturan yang
membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi

3. Peranan dapat juga dikatakan sebagai perilaku individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat.

Dari pengertian di atas tersirat suatu makna bahwa hak dan kewajiban warga negara
itu timbul atau bersumber dari negara. Maksudnya negaralah yang memberikan
ataupun membebankan hak dan kewajiban itu kepada warganya.
Pemberian/pembebanan dimaksud dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan sehingga warga negara maupun penyelenggara negara memiliki peranan
yang jelas dalam pengaplikasian dan penegakkan hak serta kewajiban tersebut.
Hak Warga Negara Indonesia :

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27
ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal
28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan
hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C
ayat 2).
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak.
9. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia :

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.

3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain.

4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.


Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”

5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30,
yaitu :

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu.
Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang.

D. Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara

Dalam konteks Indonesia, hak warga negara terhadap negara dan kewajiabn warga
negara terhadap negara telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan
berbagai peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak-hak umum yang
digariskan dalam UUD 1945.

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak,
tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah
dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi
mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini,
maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu
tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Hak warga negara terhadap negara diterangkan pada UUD 1945 pasal 27, 28A-28J
pada bab X-A, 30 ayat 1, 31 ayat1. Sedangkan kewajiban warga negara terhadap
negara juga diatur dalam UUD 1945 pasal 27, 30 ayat 1, 31 ayat 2.

Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Ahli

Pengertian Hak

1. Notonegoro
Dalam buku Ilmu Hukum oleh Satjipto Raharjo, hak menurut Notonegoro adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya diterima atau
dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya

2. Kansil

Kansil dalam buku Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia mengatakan,
hak adalah izin atau kekuasaan yang diberikan hukum.

3. Sudikno Mertokusumo

Sedangkan Sudikno Metokusumo dalam bukunya Mengenal Hukum, hak adalah


kepentingan yang dilindungi hukum. Kepentingan adalah tuntutan perorangan atau
kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Kepentingan mengandung arti
kekuasaan yang dijamin dan dilindungi oleh hukum yang berlaku.

Ada beberapa pengertian kewajiban menurut para ahli, antara lain:

1. Notonegoro

Kewajiban menurut Notonegoro adalah sebuah beban memberikan suatu hal yang
sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu.

2. Curzon

Dalam buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Lukman Santoso AZ dan Yahyanto, Curzon
membagi kewajiban menjadi lima kategori, yakni:

Kewajiban mutlak: kewajiban yang telah melekat pada diri manusia sejak lahir

Kewajiban primer: kewajiban yang muncul akibat dari perbuatan melawan hukum

Kewajiban universal: kewajiban pada semua warga negara secara umum

Kewajiban positif: kewajiban setiap orang untuk melakukan suatu hal.

Kewajiban publik: kewajiban yang berhubungan dengan interaksi publik


3. John Salmond

Kemudian John Salmond mengartikan kewajiban sebagai suatu hal yang harus
dikerjakan oleh seseorang dan jika tidak melakukan hal tersebut, maka akan
memperoleh sanksi.

E. Hubungan Warga Negara dan Negara

Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanyahak dan
kewajiban,antarawarganegaradengannegaranya ataupun sebaliknya. Negara
memiliki kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan
terhadap warga negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhidan dihormati.
Sebaliknya warga negara wajib membela negara dan berhak mendapatkan
perlindungan dari negara.Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara
peranannegara dengan kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik,
sosial,ekonomi, dan budaya misalnya, seringkali terjadi karena adanyakesenjangan
antara peranan negara serta kehidupan warga negaranya.Dalam deretan pasal-
pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas mencantumkan hak serta
kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi melalaui
tangan-tangan trias politica alaMonteqeiu. Melalui tangan Legislatif suara rakyat
tersampaikan, melaluitangan eksekutif kewajiban negara, hak rakyat dipenuhi, dan
di tanganyudikatif aturan-aturan pelaksanaan hak dan kewajiban di jelaskan.

1.Teori Hubungan Negara dengan Warga Negara1)Teori Marxis

Menurut teori Marxis, negara hanyalah sebuah panitiayang mengelola kepentingan


kaum borjuis, sehingga sebenarnyatidak memiliki kekuasaan yang nyata. Justru
kekuasaan nyataterdapat pada kelompok atau kelas yang dominan
dalammasyarakat (kaum borjuis dalam sistem kapitalis dan kaum bangsawan dalam
sistem feodal).

2)Teori Pluralis

Dalam pandangan teori pluralis, negara merupakan alatdari masyarakat sebagai


kekuatan eksternal yang mengatur negara. Dalam masyarakat terdapat banyak
kelompok yang berbeda kepentingannya, sehingga tidak ada kelompok yangterlalu
dominan. Untuk menjadi mayoritas, kepentingan yang beragam ini dapat melakukan
kompromi

3)Teori Organis

Menurut teori Organis, negara bukan merupakan alat darimasyarakatnya, tetapi


merupakan alat dari dirinya sendiri. Negaramempunyai misinya sendiri, yaitu misi
sejarah untuk menciptakanmasyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, negara
harusdipatuhi oleh warganya sebagai lembaga diatas masyarakat. Negaralah yang
tahu apa yang baik bagi masyarakat secarakeseluruhan. Pandangan ini merupakan
dasar bagi terbentuknyanegara-negara kuat yang seringkali bersifat otoriter
bahkantotaliter.

4)Teori Elite Kekuasaan

Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori pluralis. Menurut teori ini,
meskipun masyarakatnya terdiri dari bermacam-macam kelompok yang pluralitas,
tetapi dalamkenyataannya kelompok elite penguasa datang hanya darikelompok
masyarakat tertentu, meskipun secara hukum semuaorang memang bisa menempati
jabatan-jabatan dalam negara / pemerintah
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kita mempelajari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa kewarganegaraan
merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap warga negara.Ini
dikarenakan bahwa dengan pemahaman kewarganegaraan yang baik maka
kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi tentram dan jelas.Dan kita
sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan
negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan pengamalan prinsip serta
nilai- nilai luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada dasarnya memiliki
harkat dan martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan,agar tercipta suatu
keadilan dalam kehidupan bernegara.

B. Saran
Akhirnya terselesaikannya makalah ini kami selaku pemakalah menyadari dalam
penyusunan makalah ini yang membahas tentang kewarganegaraan masih jauh dari
kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun
dari segi penyajian materinya.

Untuk itu saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini yang bersifat kousteuktif dan bersifat komulatif sangat kami harapkan
supaya dalam penugasan makalah yang akan datang lebih baik dan lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai