Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KERJA

TIM PPRA

RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA LOMBOK TIMUR


TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan karena atas
berkat dan rahmat-Nya pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan penyusunan
“Program Kerja Tim PPRA”
Dalam penyusunan program kerja ini banyak pihak-pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah memberikan sumbangsih baik berupa tenaga, pikiran,
dorongan moril maupun bantuan lain.
Demikian program kerja ini tim susun, dengan harapan bisa berjalan sesuai rencana.

Selong, 10 Januari 2020

Tim PPRA

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 3
BAB II LATAR BELAKANG....................................................................................................4
BAB III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS..................................................................5
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN........................................................6
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.........................................................................7
BAB VI SASARAN..................................................................................................................9
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................10
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN................................11
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN..................................11
BAB X PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN.............................................................................12
BAB XI PENUTUP................................................................................................................ 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

Resistensi mikroba terhadap antimikroba telah menjadi masalah kesehatan yang


mendunia, dengan berbagai dampak merugikan dapat menurunkan mutu pelayanan
kesehatan. Muncul dan berkembangnya resistensi antimikroba terjadi karena tekanan
seleksi yang sangat berhubungan dengan penggunaan antimikroba, dan penyebaran
mikroba resisten. Tekanan seleksi resistensi dapat dihambat dengan cara menggunakan
secara bijak, sedangkan proses penyebaran dapat dihambat dengan cara mengendalikan
infeksi secara optimal.
Resistensi antimikroba yang dimaksud adalah resistensi terhadap antimikroba yang
efektif untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit. Bakteri
adalah penyebab infeksi terbanyak maka penggunaan antibakteri yang dimaksud adalah
penggunaan antibiotik.
Diperlukan pemahaman dan keyakinan tentang adanya masalah resistensi
antimikroba, yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan nasional melalui program terpadu
antara rumah sakit, profesi kesehatan, masyarakat, perusahaan farmasi dan pemerintah
daerah dibawah koordinasi pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan. Gerakan
penanggulangan dan pengendalian resistensi antimikroba secara paripurna ini disebut
dengan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA).
Dalam rangka pelaksanaan PPRA di rumah sakit, maka perlu disusun program kerja
Tim PPRA agar pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit dapat berjalan dengan
baik.

3
BAB II
LATAR BELAKANG

Undang-undang No 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi


Antimikroba di Rumah Sakit menyatakan bahwa setiap rumah sakit dan fasilitas kesehatan
lainnya wajib melaksanakan program pengendalian resistensi antimikroba. Hal ini
disebabkan karena berdasarkan hasil penelitian resistensi antimikroba (AMRIN-Study) di
Indonesia tahun 2000-2005 pada 2494 individu di masyarakat, memperlihatkan bahwa 43%
Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain: Ampicilin (34%),
Cotrimoxazole (29%) dan Chloramfenicol (25%). Sedangkan pada 781 pasien yang dirawat
di rumah sakit didapatkan 81% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik,
yaitu Ampisilin (73%), Cotrimoxazole (56%), Chloramfenicol (43%), Ciprofloxasin (22%),
dan Gentamisin (18%). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa masalah resistensi
antimikroba juga terjadi di Indonesia sehingga membutuhkan program pengendalian
resistensi antimikroba yang baik.
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) merupakan gerakan
pengendalian resistensi antimikroba secara terpadu dan paripurna di unit pelayanan
kesehatan. Dalam rangka pelaksanaan PPRA di rumah sakit, maka perlu disusun Program
Kerja Tim PPRA agar pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit dapat berjalan
dengan baik.

4
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum :
Terlaksananya Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit Risa
Sentra Medika Lombok Timur sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan

B. Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap pengendalian resistensi
antimikroba
2. Meningkatkan pengetahuan dan data melalui kegiatan surveilans penggunaan
antibiotik baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan penelitian
3. Menurunkan insidensi infeksi nosokomial melalui sanitasi, hygiene dan pencegahan
pengedalian infeksi yang efektif
4. Mengoptimalkan penggunaan antimikroba secara bijak
5. Meningkatkan pelayanan farmakologi klinik dalam memandu penggunaan antibiotik
6. Menurunkan munculnya mikroba multi resisten terhadap obat

5
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan pokok
Kegiatan pokok Tim PPRA terdiri dari :
1. Menyusun kebijakan dan regulasi terkait Pengendalian Resistensi Antimikroba
2. Sosialisasi mengenai Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
3. Mengikuti pelatihan PPRA untuk tim PPRA
4. Melaksanakan surveilens pola penggunaan antibiotik di rumah sakit
5. Melaksanakan surveilens pola resistensi antimikroba
6. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi
7. Membuat laporan kegiatan serta melakukan monitoring dan evaluasi
B. Rincian Kegiatan
Rincian kegiatan program kerja tim PPRA terdiri dari :
1. Menyusun kebijakan dan regulasi Tim PPRA di Rumah Sakit Risa Sentra Medika
Lombok Timur yang terdiri dari :
- Pedoman Kerja Tim PPRA
- Panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi di Rumah Sakit
- Standar Prosedur Operasional terkait PPRA di Rumah Sakit
2. Sosialisasi mengenai Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
- Sosialisasi PPRA kepada seluruh staf di RS Risa Sentra Medika Lotim
- Sosialisasi PPRA kepada pasien dan keluarga pasien yang berada di RS Risa
Sentra Medika Lombok Timur
3. Mengikuti pelatihan PPRA untuk Tim PPRA RS Risa Sentra Medika Lotim
4. Melaksanakan surveilens pola penggunaan antibiotik di rumah sakitberupa :
- Data penggunaan antibiotik yang digunakan di rumah sakit
- Pola penggunaan antibiotik
- Evaluasi penggunaan antibiotik secara kualitas dan kuantitas
5. Melaksanakan surveilens pola resistensi antimikroba berupa :
- Data pemeriksaan pewarnaan gram, pemeriksaan kultur dan resistensi
antibiotik
- Hasil kultur dengan kuman positif
- Pola antimikroba rumah sakit
6. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi
bersama tim praktisi kesehatan lainnya secara berkala
7. Membuat laporan kegiatan serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala

6
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Menyusun regulasi Tim PPRA di Rumah Sakit Risa Sentra Medika Lombok Timur
dengan cara melakukan rapat koordinasi tim.
2. Sosialisasi mengenai Program Pengendalian Resistensi Antimikroba kepada seluruh
staf di RS Risa Sentra Medika Lotim dengan cara :
- Sosialisasi kepada dokter di rumah sakit pada saat rapat
- Sosialisasi kepada staff di rumah sakit dengan mengunjungi masing-masing unit
atau saat mengadakan rapat rutin karyawan
3. Sosialisasi mengenai Program Pengendalian Resistensi Antimikroba kepada pasien
dan keluarga pasien yang berada di RS Risa Sentra Medika Lombok Timur dengan
cara :
- Bekerja sama dengan tim PKRS membuat media informasi berupa leaflet atau
poster mengenai PPRA
- Bekerja sama dengan tim PKRS melakukan penyuluhan di ruang rawat inap atau
poli rawat jalan kepada pasien dan keluarga pasien
4. Mengikuti pelatihan PPRA untuk Tim PPRA RS Risa Sentra Medika Lombok Timur
dengan cara :
- Pelatihan external di luar rumah sakit
- Pelatihan internal di rumah sakit dengan mengundang narasumber
5. Melaksanakan surveilens pola penggunaan antibiotik di rumah sakit dengan cara
- Mengumpulkan data penggunaan antibiotik yang digunakan dengan melihat riwayat
penggunaan obat di rekam medis pasien dengan berkoordinasi dengan ruangan
terkait dan unit farmasi
- Membuat pola penggunaan antibiotik dari data antibiotik yang digunakan
- Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif menggunakan Defined
Daily Dose dan secara kualifatif menggunakan Gyssens Flowchart.
6. Melaksanakan surveilens pola resistensi antimikroba
- Mengumpulkan data pemeriksaan pewarnaan gram, pemeriksaan kultur dan
resistensi antibiotik yang dilakukan di laboratorium rumah sakit dan laboratorium
rujukan
- Membuat rekapan hasil kultur dengan kuman positif
- Membuat pola antimikroba

7. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi

7
bersama tim praktisi kesehatan lainnya secara berkala dengan cara :
a. Menemukan kasus infeksi untuk dilakukan kajian
b. Koordinasi dengan klinisi staf medis untuk melakukan forum kajian dengan
pembahasan yang terdiri dari :
- Guideline based decision
- Diagnosis pasti (klinis, Lab, Rontgen)
- Menentukan derajat keparahan kasus
c. Pembahasan antibiotik–Mikrobiologi (Jenis, rute, dosis, durasi, monitoring)
- Menentukan parameter observasi
d. Melakukan pelaporan hasil pertemuan forum
8. Membuat laporan kegiatan serta melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan secara
berkala

8
BAB VI
SASARAN

Sasaran kegiatan sosialiasi oleh Tim PPRA adalah seluruh elemen rumah sakit
terutama klinisi, perawat, bidan, dan petugas medis lainnya yang berada di lingkungan RS
Risa Sentra Medika Lombok Timur, termasuk pasien dan keluarga pasien yang berada di
lingkungan rumah sakit.
Sasaran kegiatan lainnya Tim PPRA mengacu pada indikator mutu Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba yang terdiri dari :
1. Perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik
Menurunnya konsumsi antibiotik, yaitu berkurangnya jumlah dan jenis antibiotik yang
digunakan sebagai terapi empiris maupun definitif
2. Perbaikan kualitas penggunaan antibiotik
Meningkatnya penggunaan antibiotik secara rasional (kategori nol, Gyssens) dan
menurunnya penggunaan antibiotik tanpa indikasi (kategori lima, Gyssens)
3. Perbaikan pola sensitivitas antibiotik dan penurunan mikroba multiresisten yang
tergambar dalam pola kepekaan antibiotik secara periodik setiap tahun
4. Penurunan angka infeksi rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba multiresisten,
contoh Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan bakteri penghasil
extended spectrum beta-lactamase (ESBL)
5. Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara multidisiplin, melalui forum kajian
kasus infeksi terintegrasi.

9
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahun 2020
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Menyusun Regulasi Tim PPRA

Sosialisasi PPRA kepada seluruh


staff di Rumah Sakit

Sosialisasi PPRA kepada pasien


dan keluarga pasien di Rumah
Sakit

Pelatihan PPRA

Melaksanakan surveilens pola


penggunaan antibiotik di rumah
sakit
Melaksanakan surveilens pola
resistensi antimikroba

Forum kajian kasus pengelolaan


penyakit infeksi

Membuat laporan Kegiatan

Evaluasi Kegiatan

10
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi program kerja dilaksanakan setiap 1 tahun sekali untuk memastikan


program kerja terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan. Evaluasi melibatkan ketua tim
PPRA, Direktur Rumah Sakit, dan staff lainnya yang terkait.

BAB IX
PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Setiap kegiatan PPRA dimulai dari perencanaam, pelaksanaan, dan monitoring


evaluasi perlu dilaporkan ke direktur RS dan ketua Tim PPRA serta diketahui instalasi terkait
untuk meningkatkan mutu rumah sakit.
1. Pencatatan kegiatan dilaksanakan oleh Tim PPRA yang dibuat setiap bulan dan
direkapitulasi di akhir tahun.
2. Pelaporan tiap bulan
- Laporan hasil surveilans infeksi di rumah sakit
- Laporan hasil audit kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik
- Laporan data pola resistensi mikroba
- Laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
- Laporan disusun oleh ketua dibantu oleh sekertaris dan wakil ketua yang nantinya
akan dijabarkan pada rapat Tim PPRA
3. Evaluasi
Evaluasi dari laporan kegiatan tersebut terhadap sasaran atau indikator mutu tim
PPRA

Laporan dan evaluasi tahunan yang disusun setiap akhir tahun dan dilaporkan kepada
direktur Rumah Sakit yang nantikan akan dilaporkan kepada KPRA (Komite Pengendalian
Resistensi Antimikroba) pusat.

11
BAB X
PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN

Pembiayaan dan anggaran kegiatan Tim PPRA tercantum pada Rencana Kerja
Anggaran (RKA) Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Rumah Sakit Risa Sentra
Medika Lombok Timur dan mendapat dukungan penuh dari direktur rumah sakit Timur agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik.

BAB XI
PENUTUP

Dengan tersusunnya Program Kerja Tim PPRA di RS Risa Sentra Medika Lombok
Timur diharapkan program ini bisa dijadikan acuan dalam melakukan perencanaan dan
evaluasi terhadap Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit

Selong, 10 Januari 2020


Mengetahui

dr. Moh. Ainul Yaqin, Mars dr. Resna Hermawati, Sp.PK (K)
Direktur Ketua Tim PPRA

12

Anda mungkin juga menyukai