Di kerjakan oleh :
membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”, sedangkan pada
Jawab
Menurut Mulyati (dalam Ifah, 2013), yang dimaksud dengan melek huruf adalah anak-
bermakna. Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak-anak dapat melafalkan lambang-
lambang huruf yang dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang bunyi-
bunyi lambang tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran membaca permulaan ditujukan
Menurut Mulyati (dalam Ifah, 2013), yang dimaksud melek wacana adalah kemampuan
pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan
(mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar) lambang-lambang tulis yang jika
dirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna.
pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan, ke dalam bentuk bahasa tulis
melalui lambanglambang tulis yang sudah dikuasainya. Inilah kemampuan menulis yang
sesungguhnya.
2. Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada membaca
permulaan!
Jawab
a. Metode Eja
tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Kegiatan
ini diikuti dengan latihan menulis lambang, tulisan, seperti a, b, c, d, e, f, dan seterusnya
atau dengan huruf rangkai a, b, c, d, dan seterusnya. Setelah melalui tahapan ini, para
siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa
b. Metode Bunyi
Metode ini sebenarnya merupakan bagian dari Metode Eja. Prinsip dasar dan proses
pembelajarannya tidak jauh berbeda dengan Metode Eja/Abjad di atas. Demikian juga
3. Mengapa kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil? Jelaskan perbedaan
a. Penilaian Proses
aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap, dan upaya-upaya siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, perkembangan dan kemajuan belajar siswa akan
siswa dalam belajar juga akan terdeteksi. Demikian juga dengan respon dan tanggapan
siswa terhadap kemajuan belajar yang dicapainya atau terhadap masalah yang
dihadapinya akan dapat diketahui. Informasi yang harus terekam melalui proses ini
meliputi tiga ranah, yakni ranah kognisi, afeksi, dan psikomotor. Oleh karenanya, untuk
mendapatkan informasi tentang ketiga ranah tersebut dalam proses belajar tidak bisa
hanya mengandalkan satu jenis alat penilaian tertentu. Alat penilaian yang berbentuk tes
pada umumnya cocok untuk menggali hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan
kognisi, sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan afeksi dan psikomotor
Yang dimaksud dengan tes adalah serangkaian pertanyaan yang harus dijawab,
pernyataan yang harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan testee (peserta
tes). Sedangkan Teknik nontes merupakan alat penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sikap, dan kepribadian. Teknik ini
pada umumnya digunakan untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang tengah
Penilaian hasil dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar siswa. Alat
4. Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan pembelajaran
Jawab
memiliki tujuan dan aktivitas atau kegiatan yang berbeda-beda. Pembelajaran Bahasa
pada melatih keterampilan membaca. Dalam pengajaran membaca, metode yang dilakukan
dalam pembelajaran membaca adalah metode abjed/alfabet, metode bunyi, metode suku kata,
metode kata, metode kalimat, dan metode SAS. Sedangkan Pembelajaran Bahaasa Indonesia
dengan Fokus Menulis adalah Pembelajaran bahasa indonesia yang dipusatkan pada melatih
keterampilan menulis pada anak. Tujuannya adalah agar siswa dapat mengungkapkan
gagasan pendapat, pengalaman dan perasaan yang baik. Pembelajaran Bahaasa Indonesia
dengan Fokus Menulis adalah Pembelajaran bahasa indonesia yang dipusatkan pada melatih
Sugiarto, dkk. (1980). Metodik Khusus Bahasa Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.
http://baiqsayumulyahatigizi.blogspot.com/2017/06/pembelajaran-indonesia-dengan-fokus.html