Anda di halaman 1dari 9

“SISTEM APLIKASI TAKSI ONLINE”

UJIAN TENGAH SEMESTER


REKAYASA PERANGKAT LUNAK

NAMA KELOMPOK

NIM NAMA
210103046 Amir Rahman Hakim S
210103068 Muhammad Rizal Setyawan

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
1.1. Deskripsi Sistem Project
Persaingan dalam dunia bisnis transportasi yang semakin ketat, para pemilik bisnis
harus terus berinovasi untuk menarik perhatian pengunjungnya. Kita perlu berinovasi agar
pelanggan merasa lebih mudah untuk menemukan transportasi dan driver mudah untuk
menemukan penumpangnya.Taksi menjadi transportasi yang umum digunakan sehari-hari oleh
masyarakat.
karena itu kami akan membuat sebuah sistem aplikasi untuk mempermudah pemesanan
transprtasi yang dulunya kita harus menunggu atau mencari terlebih dahulu sekarang bisa lewat
aplikasi yang kita rancang. pada penelitian kelompok kami menekankan pada aplikasi taksi
online dengan fitur pembayaran lewat aplikasi , pemesanan lewat aplikasi, laporan jarak yang
ditempuh. model yang digunakan untuk pengembangan sistem ini adalah menggunakan
Metode Waterfall yang terdiri yakni Analisis dan Definisi Persyaratan, Desain Sistem dan
Perangkat Lunak, Implementasi dan Pengujian Unit, Integrasi dan Pengujian Sistem, serta
Operasi dan Pemeliharaan.
Alasan kami mengusulkan sistem ini karena sulitnya menemukan taksi saat ini, jadi
kami membuat sisitem aplikasi taksi online ini untuk mempermudah pemesanan taksi dari
rumah atau kantor, jadi pengguna tidak usah menunggu di pinggir jalan karena taksi yang akan
menjemput penumpang.

1.2. Metode Pengembangan Sistem Waterfall


Dalam membangun sistem secara keseluruhan perlu dilakukan beberapa
tahapan/langkah. Metode pengembangan perangkat lunak dikenal juga dengan istilah Software
Development Life Cycle (SDLC). Metode Waterfall merupakan metode pengembangan
perangkat lunak tertua berdasarkan sifatnya yang natural . Metode Waterfall merupakan
pendekatan SDLC paling awal yang digunakan untuk pengembangan perangkat lunak. Urutan
dalam Metode Waterfall bersifat serial yang dimulai dari proses perencanaan, analisa, desain,
dan implementasi pada sistem.

Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang sistematis, mulai dari tahap kebutuhan
sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, pengkodean, pengujian/verifikasi, dan
pemeliharaan. Langkah demi langkah yang harus dilalui harus diselesaikan satu per satu (tidak
dapat meloncat ke tahap berikutnya) dan berjalan secara berurutan, oleh karena itu disebut air
terjun (Air Terjun).
Ian Sommerville (2011) menjelaskan bahwa ada lima tahapan pada Metode Waterfall, yakni
Analisis dan Definisi Persyaratan, Desain Sistem dan Perangkat Lunak, Implementasi dan
Pengujian Unit, Integrasi dan Pengujian Sistem, serta Operasi dan Pemeliharaan.

Tahapan Dalam melakukan Waterfall


1. Analisis Kebutuhan

Sebelum melakukan pengembangan perangkat lunak, seorang pengembang


harus mengetahui dan memahami bagaimana informasi kebutuhan penggguna terhadap
sebuah perangkat lunak. Metode pengumpulan informasi ini dapat diperoleh dengan
berbagai macam cara diantaranya, diskusi, observasi, survei, wawancara, dan
sebagainya. Informasi yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa sehingga
didapatkan data atau informasi yang lengkap mengenai spesifikasi kebutuhan pengguna
akan perangkat lunak yang akan dikembangkan.

2. Desain Sistem dan Perangkat Lunak

Informasi mengenai spesifikasi kebutuhan dari tahap Analisis Kebutuhan


selanjutnya di analisa pada tahap ini untuk kemudian diimplementasikan pada desain
pengembangan. Perancangan desain dilakukan dengan tujuan membantu memberikan
gambaran lengkap mengenai apa yang harus dikerjakan. Tahap ini juga akan membantu
pengembang untuk menyiapkan kebutuhan perangkat keras dalam pembuatan
perangkat lunak sistem arsitektur yang akan dibuat secara keseluruhan.

3. Implementasi dan Pengujian Unit

Tahap implementasi dan pengujian unit merupakan tahap


pemrograman. Pembuatan perangkat lunak dibagi menjadi modul-modul kecil yang
nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu, pada fase ini juga
dilakukan pengujian dan pemeriksaan terhadap fungsionalitas modul yang sudah
dibuat, apakah sudah memenuhi kriteria yang diinginkan atau belum.
4. Integration and System Testing

Setelah seluruh unit atau modul yang dikembangkan dan diuji pada tahap
implementasi selanjutnya diintegrasikan dalam sistem secara keseluruhan. Setelah
proses integrasi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan pengujian sistem secara
keseluruhan untuk mengidentifikasi kemungkinan kegagalan dan kesalahan sistem.

5. Operation and Maintenance

Pada tahap terakhir dalam Metode Waterfall, perangkat lunak yang sudah
dioperasikan dan dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan mendukung pengembang
untuk melakukan perbaikan atas kesalahan yang tidak terdeteksi pada tahap-tahap
sebelumnya. Pemeliharaan meliputi perbaikan kesalaha, perabikan implementasi unit
sistem, dan peningkatan dan penyesuaian sistem sesuai kebutuhan.

1.3.Sistem Aplikasi Taksi Lama


Program System Aplikasi Taksi Lama
1. Penumpang menunggu taksi di pinggir jalan
2. Taksi akan menghampiri penumpang
3. Penumpang masuk kedalam taksi
4. Taksi akan mengantarkan ke tempat tujuan
5. Penumpang membayar dengan uang tunai
6. Selesai

Pemesanan Taksi Lama


1.4.Sistem Aplikasi Taksi Yang Di Kembangkan
Program System Aplikasi Teksi
1. Masuk ke aplikasi taksi online
2. Klik menu order taksi
3. Cari taksi terdekat
4. Masukan alamat dan tujuan
5. Klik order
6. Searching driver
7. Driver mengantar penumpang ke alamat yang dituju
8. Penumpang melakukan pembayaran melalui aplikasi /secara tunai
Pemesanan taksi secara modern
1.5.Analisis Kelemahan Sistem

Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang
menjadi fondasi untuk keberhasilan sebuah sistem informasi yang di hasilkan. Tahap awal
dari analisis sistem adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terdapat
dari penerapan sistem lama. Tahapan ini perlu dilakukan agar aplikasi ini menjadi lebih
efektif. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sistem aplikasi ini dilakukan analisis
pada sistem yang sedang berjalan, agar semua permasalahan dan keterbatasan sistem dapat
diketahui dengan jelas. Lamanya respon driver membalas pesan dan seringkali
ditemukannya perbedaan data atau kesalahan data yang di input. Untuk itu perlu adanya
perubahan terhadap sistem lama dengan menerapkan sistem yang lebih baik agar
pengembangan aplikasi ini lebih sempurna. Dalam analisis kelemahan system, kelompok
kami menggunakan metode analisis PIECES yang terdiri dari (Perfomance, Information,
Economy, Control, Efficiency dan Service). Dengan analisis ini kita dapat menemukan
masalah utamanya.

1. Analisa kinerja ( performance analysis )

Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki
peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin untuk
ditingkatkan kinerjanya, dan melihat seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam
berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini kinerja diukur dari
jumlah pekerjaan/output yang dapat dilakukan maupun dihasilkan pada saat tertentu
(throughput) dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan
untuk menghasilkan output/deliverables (respon time).

Tabel Analisi Kinerja


Parameter Sistem lama Sistem Baru
Pemesanan Taksi Penumpangg menunggu taksi Pemesanan melalui aplikasi
di pinggir jalan dan dengan klik menu order taksi.
menunggu ada taksi berhenti.

Respon Time Terkadang taksi tidak mau Driver menerima notifikasi


berhenti karena membawa orderan dari aplikasi dan
penumpang lain. langsung ke alamat pemesan.
2. Analisis informasi (Information Analysis)

Apabila kemampuan dan kualitas informasi baik, maka aplikasi ini akan
mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang
diharapkan. Dengan sistem Informasi yang baik, maka akan menghasilkan informasi
yang bermanfaat yang akan mendukung dalam menangani permasalahan dan peluang
yang ada.

Tabel Analisis informasi


Parameter Sistem lama Sistem baru
Akurat Pada saat menggunakan Sistem baru diharapkan
sistem lama tidak bisa dapat memberikan data yang
mengimputkan data lebih akurat
pengguana

Tepat Waktu Pada saat menggunakan Sistem baru diharapkan


sistem lama driver tidak bisa tepat waktu karena ada
tepat waktu karena hanya sistem waktu dalam
bisa memesan taksi dijalan menerima orderan dari
pengguna

3. Analisis Ekonomi (Economi Analysis)

Analisis ekonomi berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan di bandingkan


dengan pemasukan

Tabel Analisis Ekonomi

Biaya Sistem Lama Sistem baru


Biaya Pada sistem lama biaya yang Diharapkan di sistem baru
dibutuhkan cenderung lebih untuk biaya pengeluaran
mahal lebih hemat
4. Analisis Pengendalian (Control Analysis)

Merupakan peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksidan


memperbaiki kesalahan yang akan terjadi

Tabel Analisis Pengedalian

Parameter Sistem Lama Sistem baru

Control Pada sistem lama hanya Pada sistem baru penumpang


driver yang bisa mengontrol atau driver bisa mengontrol
seperti mengambil aplikasi, contoh
penumoang atau tidak penumpang/driver bisa
membatalkan pesanan

5. Analisis Efisiensi (Effisiensi Analysis)

Merupakan proses yang dilakukan secara manual dan tidak akan dapat
memaksimalkan sumber daya manusia dan waktu.

Tabel Analisis Efisiensi

Parameter Sistem Lama Sistem baru

Efisiensi Untuk mendapatkan Pada sistem baru dapat


penumpang harus menncari mempercepat dalam
atau menunggu ditempat pemesanan taksi dengan
berkumpul taksi sistem aplikasi yang kami
buat.

6. Analisis Pelayanan (Service analysis)

Analisis ini diutamakan pada pelayana yang diberikan oleh pekerja atau unit
kerja masing – masing kepada pengakses data terutama pegawai dan pimpinan.

Tabel Analisis Pelayanan


Parameter Sistem Lama Sistem baru

Pelayanan Apabila ada perubahan Pada sistem baru


biaya atau jadwal Kemudahan dalam merubah
memerlukan waktu untuk data dengan sistem aplikasi
menginfokan pada yang kami buat
pelanggan

Anda mungkin juga menyukai