Anda di halaman 1dari 4

ETIKA BISNIS DIBIDANG IT

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku dalam membangun hubungan yang
adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja
unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.Etika merupakan sebuah cabang filsafat
yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya.

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan


jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.

Maka dapat disimpulkan, etika bisnis dalam bidang IT adalah suatu pemikiran kritis
mendasar tentang pandangan moral dalam usaha perdagangan yang dilakukan seseorang
atau kelompok organisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menggunakan teknologi
yang menggabungkan komputasi dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang
membawa data, suara dan video.

Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan
pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf
hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang IT
tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga
harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan. Banyak ahli
telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang
sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental
manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan
teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia
terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.

Masalah etika bisnis atau etika usaha akhir –akhir ini semakin bayak dibicarakan Hal ini tidak
terlepas dari semakin berkembangnya dunia usaha diberbagai bidang Kegiatan bisnis yang
makin merebak baik di dalam maupun di luar negri, telah menimbulkan tantangan baru,
yaitu adanya tuntutan praktis bisniss yang baik yang etis yang juga menjadi tuntunan
kehidupan bisnis di banyak negara di dunia. Transparansi yang dituntut oleh ekonomi global
menuntut pula praktis bisnis yang etis. Dalam ekonimi pasar global, kita hanya bisa survive
jika mampu bersaing. Untuk tiu pula diperlukan etika dalam berusaha atau yang dikenal
dengan etika bisnis karena praktik berusaha yang etis dapat mengurangi produktivitas dan
mengekang efeiensi dalam berbisnis.

Dalam menciptakan etika bisnis khususnya dibidang IT, harus ketahui terlebih dahulu
tentang prinsip dasar etika bisnis, menurut Sony Keraf (1991) dalam buku etika bisnis :
Membangun Citra Bisnis Sebagai Prifesi Luhur, mencata beberapa hal yang menjadi prinsip
dari etika bisnis, antara lain :

Sonny Keraf (1998) menjelaskan, bahwa prinsip etika bisnis sebagai berikut;

A. Prinsip otonomi ; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.

B. Prinsip kejujuran ; Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas
kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua,
kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

C. Prinsip keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung
jawabkan.
D. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

E. Prinsip integritas moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan/orang-orangnya maupun perusahaannya.

Walaupun banyak sekali bidang bisnis IT, tetapi pada umumnya bidang usaha yang sering
dimasuki oleh seorang pebisnis baru adalah:

1. Perusahaan pengembangan perangkat lunak aplikasi (software house).

2. Konsultan Implementasi Teknologi Informasi baik itu implementasi hardware maupun


implementasi software.

3. Distributor dari produk-produk IT, baik hardware ataupun software.

4. Training dan pendidikan bidang IT.

Dari keempat bidang ini, muncul berbagai varians dari bisnis IT yang biasanya merupakan
bentuk spesialisasi dari keempat bidang usaha tersebut. Untuk sukses dalam bisnis dalam
bidang ini faktor yang paling berpengaruh adalah ketepatan memasuki pasar (time-to-
market) dan juga kualitas sebuah produk atau solusi yang dimiliki. Terlambat memasuki
pasar berarti akan kehilangan kesempatan menjadi market leader, sedangkan terlalu awal
masuk pasar akan dibebani biaya besar untuk melakukan pendidikan pasar. Faktor yang
kedua yaitu kualitas dari produk atau solusi yang akan menjamin kesinambungan
perusahaan dalam bisnis ini. Kualitas yang jelek akan menyebabkan hilangnya kepercayaan
dari pelanggan, walaupun time-to-market nya sudah tepat.

Walaupun pilihan bisnis sudah dilakukan dan juga time-to-market sudah dipilih dengan
baik, masih terdapat beberapa syarat yang perlu diperhatikan untuk dapat menjamin
suksesnya usaha yang dibangun. Syarat-syarat tersebut meliputi:

1. Melakukan pilihan terhadap jenis usaha yang paling dikuasai oleh si entrepreneur baik
dalam bidang teknologi ataupun dalam bidang pasar dan pelanggan yang membutuhkan
market tersebut.

2. Melakukan pillihan pada jenis usaha yang mempunyai prospek pasar yang akan
berkembang di masa mendatang. Memasuki usaha yang sudah ada hanya akan
menambah ketat persaingan yang pada akhirnya akan mengurangi margin keuntungan
usaha.

Salah satu alasan sulitnya menegakkan etika di dunia IT adalah karena relatif barunya bidang
ini. Tak seperti dunia kedokteran yang usianya sudah ratusan abad, bidang IT adalah profesi
baru. Walaupun ada juga yang melanggar, dalam dunia kedokteran, etika profesi sangat
dijunjung tinggi. Ini jauh berbeda dengan dunia IT, di mana orang sangat mudah melanggar
etika. Orang masih meraba-raba batasan antara inovasi, kreatifitas, dan pelanggaran etika.
Apalagi dunia ini hampir sepenuhnya digeluti oleh anak-anak muda yang kerap
mengabaikan persoalan moralitas yang abu-abu.

Kemajuanpun yang telah dicapai manusia dalam bidang IT ini merupakan sesuatu yang patut
kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan
yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai
tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia.

Anda mungkin juga menyukai