Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

KETUBAN PECAH
s DINI (KPD)
Pembimbing
dr. Hervyasti Purwiandari, Sp. OG
Disusun oleh
Thio, Ceryle Eriady (406202062)
LAPORAN KASUS
IDENTITAS DIRI
Nama : Ny. INA
Usia : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
No. RM : 5524XX
Dilakukan tanggal : 26 Agustus 2021
Anamnesis Keluhan Utama : Keluar cairan dari liang lahir

RPS:
• Pasien G10P8A1 gestasi 36 6/7 minggu datang ke IGD RS pada tanggal 26 Agustus 2022 pukul 04.00 (pasien tiba di IGD
jam 04.56) dengan keluhan keluar cairan dari vagina. Cairan tidak berwarna, tidak berbau.
• Keluhan perut mulas (+) namun tidak teratur, keluar darah (+); mual muntah, nyeri perut, kepala pusing, penglihatan
kabur disangkal
• Gerakan janin dirasakan aktif; HPHT 10/12/2021; HPL 17/09/2022

RPD :
• Riwayat serupa pada kehamilan ke-4
• Riwayat keputihan selama kehamilan disangkal
• Riwayat infeksi saluran kemih selama kehamilan disangkal
• Riwayat obs/gyn sebelumnya disangkal
• Riwayat HT/DM disangkal
• Riwayat penyakit jantung/paru/ginjal/saraf disangkal
Anamnesis
Riwayat kebiasaan :
• Pasien beraktivitas seperti biasa, jarang berolahraga, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
Pasien makan 3 kali sehari, menu makanan pasien bermacam macam, pasien juga sering mengkonsumsi makanan
yang bersantan, minum air putih dirasakan cukup. Pasien mengonsumsi suplemen vitamin dan penambah darah
untuk kehamilan

Riwayat obstetri dan ginekologi :


• Riwayat pernikahan : • Riwayat obstetri
• menikah usia 18 tahun dan 42 tahun • 1998 /bidan /aterm/normal/ bidan/laki-laki/2900gr /sehat
• Riwayat menstruasi : • 2001/RS /aterm/normal/bidan/perempuan/3100gr/sehat
• Menarche usia 15 tahun, • 2003 bidan/aterm/normal bidan/perempuan/3100gr/sehat
sebelumnya teratur tiap 28 hari, • 2006/bidan/aterm/normal/bidan/laki-laki/3300gr/sehat
lama menstruasi 5-6 hari, setiap • 2008/bidan/aterm/normal/bidan/laki-laki/3400gr/sehat
menstruasi ganti pembalut 2- • 2013/bidan/aterm/normal/bidan/perempuan/4000gr/sehat
3x/hari. Keluhan saat haid disangkal. • 2015 (bidan/aterm/normal/bidan/perempuan/350ggr/sehat
• Pasien tidak pernah menggunakan • 2017/bidan/aterm/normal/bidan/laki-laki/3400gr/3400gr/sehat
KB. • 2021/ 3 bulan/ abortus è kuretase
• Riwayat ginekologi : • Hamil ini ANC 3x di bidan hasil baik, riw penyakit (-) konsumsi obat
• Tidak ada penambah darah (+) vitamin (+) alergi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 26 Agustus 2022 Jam : 05.00

• Kesadaran : Compos mentis, GCS 15


• Tekanan darah : 125/85 mmHg
• Nadi : 84 x/m, regular, kuat angkat, isi cukup
• Pernafasan : 20 x/m, thorakoabdominal, regular
• Suhu : 36.5 0C
• DJJ : 136 x/menit
• BB terakhir : 73 kg (IMT 26,81 kg/m2)
• TB : 165 cm
• Kenaikan BB selama kehamilan : 10 kg
Kepala: Leher :
Normocephal, rambut berwarna Simetris, trakea di tengah, deviasi (-),
hitam, tidak ada kelainan pembesaran KGB (-)

Jantung :
Mata:
I : ictus cordis tidak tampak,
Pupil isokor, diameter 3-4 mm,
P : ictus cordis di MCL Sinistra ICS V
CA(-/-), SI(-/-), RC (+/+)
P : batas jantung dalam batas normal
Hidung: A : BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Simetris, deviasi septum (-/-),
Paru :
sekret (-/-)
I : simetris saat statis & dinamis, retraksi(-)
P : stem fremitus kanan kiri sama kuat
Telinga:
Bentuk dan ukuran normal, EAC P : sonor pada seluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), rh (-/-), whz (-)
lapang, sekret (-/-), benda asing -
/- serumen (-/-).
Ekstremitas :
Akral hangat, pucat (-/-), edema (-/-), CRT
Mulut: < 2 detik
Mukosa oral tidak kering.
sianosis (-), stomatitis (-), faring Kulit :
hiperemis (-), tonsil T1/T1 Turgor baik, icterus (-), sianosis (-)
hiperemis (-).
Abdomen :
• I : tampak perut membesar kedepan sesuai usia kehamilan, linea nigra
(+), striae albicans (+), luka bekas operasi (-)
• A : BU (+) normal, DJJ 136 x/ menit reguler
• P :
• Leopold 1 : massa lunak, bulat, tidak melenting (bokong)
• Leopold II : teraba bagian besar janin di sisi kiri ibu (puki)
• Leopold III : massa keras, bulat, melenting (kepala)
• Leopold IV : belum masuk PAP ( konvergen)
• TFU : 28 cm à TBJ : 2325 g

Status Obstetri :
• TFU : 28 cm, puki, preentasi kepala, TBJ 2325 gr, His: 1x10’/15”, DJJ 136
denyut/menit
• Inspeksi : vulva vagina tenang
• Inspekulo : portio licin, livid, ostium terbuka +/-1 cm, fluksus (-), darah
mengalir (-), pooling cairan di fornix (+), kertas lakmus (+)
• Vt : portio kenyal, kearah belakang, PK 1cm, ketuban -, kepala di Hodge I
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (30/09/2021)
NILAI
NAMA TES HASIL SATUAN
ACUAN
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 9.4 * 12.0 – 16.0 g/dL
Hematokrit 29.6 % * 36-46 %
Trombosit 278 150 – 440 Ribu/µL
Leukosit 7.8 4.0 – 11.0 Ribu/µL
Serologi
Non Non
HIV Menit
reaktif reaktif
HBsAg Negatif Negatif
Kimia Darah
GDS 85 70-110 Mg/dL
RESUME
• Telah diperiksa seorang perempuan usia 43 tahun G10P8A1 gestasi 36 6/7 minggu dengan keluar air-air dari liang
lahir pada pukul 04.00 ( pasien tiba di IGD jam 04.56). Cairan tidak berwarna, tidak berbau. Keluhan perut mulas (+)
namun tidak teratur, keluar darah (+). HPHT 10/12/2021; HPL 17/09/2022, gerak janin dirasakan aktif
• Pasien adalah seorang grande multipara
• Pada pemeriksaan fisik, didapatkan :
• TFU : 28 cm, puki, presentasi kepala, TBJ 2325 gr, His: 1x10’/15”, DJJ 136 denyut/menit
• Inspeksi : vulva vagina tenang
• Inspekulo : portio licin, livid, ostium terbuka +/-1 cm, fluksus (-), darah mengalir (-), pooling cairan di fornix (+),
kertas lakmus (+)
• Vt : portio kenyal, kearah belakang, PK 1cm, ketuban -, kepala di Hodge I
• Pada pemeriksaan penunjang didapatkan ibu anemia ( Hb 9.4 g/dL, Ht 29.6 %)
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Ibu : G10P8A1 gestasi 36 +6 minggu, KPD 1 jam, anemia
Janin : janin tunggal hidup, presentasi kepala, gerak aktif, TBJ 3250 g

Tatalaksana
Terapi farmakologis Terapi non farmakologis
• Infus RL 1000 ml / 24 jam • Pantau kemajuan persalinan dan lakukan persalinan
• Oxytocin drip 5 IU 8 tpm (induksi) pervaginam
• Cefazolin 2 g IV

Prognosis Quo ad vitam


Quo ad functionam
: ad bonam
: ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
DEFINISI
ANATOMI
Ketuban Pecah Dini
• Kondisi pecahnya ketuban yang terjadi sebelum proses persalinan/ tanpa aktivitas uterus
• KPD terjadi > 12 jam à KPD memanjang.
• Periode laten à periode dari terjadinya KPD sampai onset persalinan; bergantung pada usia gestasi

Klasifikasi Pre-labor rupture of the membrane


PROM KPD pada kehamilan aterm
10-12% dari semua kehamilan:
• 6-19% pada kehamilan aterm
Preterm premature rupture of the membrane
PPROM • 2-5% pada kehamilan preterm
KPD pada kehamilan < 37 minggu

POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.


Esckicioglu F, Gur EB. Diagnostic modalities in premature rupture of membranes. IJWHR. 2015;3(2):89-92.
Suriwaynasa D, Perera R, Wijensundera A et al. Management of PROM. SLCOG National Guideline. 2018.
DEFINISI
ANATOMI

Auckland District Health Board. Rupture of Membranes in Pregnancy. 2021.


ETIOLOGI

Penurunan kadar hormone


progesterone à peningkatan kadar
sitokin, MMP-9, TNFa, apoptosis sel
matriks amnion
Keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya
proses persalinan pada kehamilan aterm.

POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.


Esckicioglu F, Gur EB. Diagnostic modalities in premature rupture of membranes. IJWHR. 2015;3(2):89-92.
ASESMEN KLINIS
ANATOMI 1220

ANAMNESIS
- Waktu, warna, bau dan kuantitas dari cairan yang
keluar
Tanda gejala : 3 hal yang perlu dinilai pada - Usia gestasi dan taksiran persalinan
- Keluar cairan pasien suspek KPD: - Riwayat KPD aterm sebelumnya / obsgyn lainnya
- Ada tidaknya faktor risiko (mis. terdiagnosis infeksi
dari liang vagina - Konfirmasi diagnosis
- Tidak ada Dapat dilakukan secara klinis genitourinary sebelumnya)
kontraksi / rasa - Konfirmasi usia gestasi
PF
mulas2 diperut dan presentasi janin
sebelumnya - Kesejaterahan maternal - Pemeriksaan speculum steril à (+) pooling cairan
dan fetal di fornix posterior, nilai +/- prolaps tali pusat,
dilatasi serviks, servisitis
- Tes lakmus (normal : 3.8-4.5 ; KPD : 7.1-7.3)
- Arborization of fluid (mikroskopis)à ferning sign
- VT dikontraindikasikan, kecuali bila persalinan
akan dilakukan dalam waktu dekat

POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.


Committeeon Practice Bulletins – Obstetrics. ACOG Practice Bulletin – Prelabor rupture of membranes. Obstetrics & Gynaecology. 2020;135(3):80-98.
Esckicioglu F, Gur EB. Diagnostic modalities in premature rupture of membranes. IJWHR. 2015;3(2):89-92.
Suriwaynasa D, Perera R, Wijensundera A et al. Management of PROM. SLCOG National Guideline. 2018.
ASESMEN KLINIS
ANATOMI 1220

Tanda gejala : 3 hal yang perlu dinilai


- Keluar cairan pada pasien suspek KPD:
dari liang vagina - Konfirmasi diagnosis Dari anamnesis
- Tidak ada Dapat dilakukan secara klinis - Catatan ANC
kontraksi / rasa - Konfirmasi usia
mulas2 diperut gestasi dan
USG
sebelumnya presentasi janin
- Kesejaterahan maternal - USG : untuk menilai AFI, TBJ, presentasi dan usia
dan fetal gestasi, dan +/- kelainan kongenital janin

POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.


Committeeon Practice Bulletins – Obstetrics. ACOG Practice Bulletin – Prelabor rupture of membranes. Obstetrics & Gynaecology. 2020;135(3):80-98.
Esckicioglu F, Gur EB. Diagnostic modalities in premature rupture of membranes. IJWHR. 2015;3(2):89-92.
Suriwaynasa D, Perera R, Wijensundera A et al. Management of PROM. SLCOG National Guideline. 2018.
ASESMEN KLINIS
ANATOMI 1220

Tanda gejala : 3 hal yang perlu dinilai


- Keluar cairan pada pasien suspek KPD:
dari liang vagina - Konfirmasi diagnosis Tanda-tanda vital ibu, terutama suhu
- Tidak ada Dapat dilakukan secara klinis - +/- tanda-tanda komplikasi (korioamnionitis)
kontraksi / rasa - Konfirmasi usia gestasi
mulas2 diperut dan presentasi janin
- Kesejaterahan CTG
sebelumnya
maternal dan fetal - +/- tanda-tanda fetal distress

POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.


Committeeon Practice Bulletins – Obstetrics. ACOG Practice Bulletin – Prelabor rupture of membranes. Obstetrics & Gynaecology. 2020;135(3):80-98.
Esckicioglu F, Gur EB. Diagnostic modalities in premature rupture of membranes. IJWHR. 2015;3(2):89-92.
Suriwaynasa D, Perera R, Wijensundera A et al. Management of PROM. SLCOG National Guideline. 2018.
TATALAKSANA

Manajemen aktif à lahirkan bayi ; indikasi :


- (+) fetal distress, infeksi intrauterine, abruptio
Secara umum, tatalaksana bergantung pada :
plasenta
- Gestasi fetus
- IUFD
- Ada tidaknya fasilitas perawatan neonatus di tempat
- Ada tidaknya infeksi intrauterine
- Ada tidaknya fetal distress Manajemen ekspektatif àmempertahankan kehamilan :
- Observasi TTV maternal
- Observasi fetus : kick-count, CTG, USG

POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.


Committee on Practice Bulletins – Obstetrics. ACOG Practice Bulletin – Prelabor rupture of membranes. Obstetrics & Gynaecology. 2020;135(3):80-98.
Meller CH, Carducii ME, Cernadas JM et al. Preterm premature rupture of membranes. Arch Argent Pediatr. 2018;116(4):575-81.
Suriwaynasa D, Perera R, Wijensundera A et al. Management of PROM. SLCOG National Guideline. 2018.
TATALAKSANA
Sesuai gestasi

PROM (usia gestasi ≥ 37 minggu) à 80-95% akan mengalami partus spontan dalam 12-24 jam
Manajemen aktif
- Induksi persalinan à oksitosin, prostaglandin pervaginam dikontraindikasikan (risiko infeksi)
- Indikasi SC : bila terjadi malpresentasi , fetal distress, CPD, gagal induksi

Manajemen ekspektatif boleh dilakukan bila : Pemberian antibiotik (profilaksis GBS)


• Tidak ada faktor risiko untuk infeksi GBS neonatus awitan dini (lihat Faktor risiko Indikasi : KPD memanjang à risiko
antenatal untuk GBS)
• Kehamilan tunggal tanpa komplikasi
korioamnionitis & sepsis neonatorum
• Presentasi kepala dan sudah engage Pilihan antibiotik :
• Cairan bening - Benzilpenisilin IV 1.2g q4h
• Gerakan janin dan CTG normal - Klindamisin 600 mg IV 18
• Afebris - Cefazolin 2 g IV loading à 1 g q8h
• Detak jantung normal
• Belum pernah di VT
• Tidak ada jahitan serviks
• Memiliki penggunaan telepon yang berfungsi
• Tinggal kurang dari 40 menit dari fasilitas bersalin.
• Dapat memperoleh transportasi ke dan dari rumah sakit dengan mudah.
• Telah memberikan persetujuan untuk manajemen ekspektatif
PROM (usia gestasi ≥ 37 minggu)

South Australian Perinatal Practice Guidelines. Prelabor rupture of membraines (PROM) > 37 weeks. 2021.
TATALAKSANA
Sesuai gestasi

PPROM (usia gestasi 34 0/7 – 36 6/7 )


- Manajemen ekspetatif :
- Rawat inap minimal 72 jam *
- Evaluasi berkala dengan USG, FHR, fetal kick count, TTV
maternal
- Monitor tanda-tanda infeksi maternal, pendarahan (+/-
abruptio placenta, prolaps tali pusat), korioamnionitis
- Pemberian steroid
- Jika persalinan direncanakan dalam waktu tidak Manajamen aktif dipertimbangkan bila :
kurang dari 24 jam dan kemungkinan akan terjadi - (+) tanda fetal distress
dalam 7 hari ke depan dan jika pasien belum - (+) infeksi intraamniotic
menerima pengobatan steroid. - (+) aburptio placentae
- Pemberian antibiotik profilaksis Pastikan ada NICU tersedia
- Terminasi boleh dilakukan bila sudah mencapai gestasi - Profilaksis antibiotic diberikan
37 0/7 minggu
* Menurut Clinical Practice Guideline : Rupture of membranes – spontaneous ; Government of West Australia

POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.


Committee on Practice Bulletins – Obstetrics. ACOG Practice Bulletin – Prelabor rupture of membranes. Obstetrics & Gynaecology. 2020;135(3):80-98.
Meller CH, Carducii ME, Cernadas JM et al. Preterm premature rupture of membranes. Arch Argent Pediatr. 2018;116(4):575-81.
Suriwaynasa D, Perera R, Wijensundera A et al. Management of PROM. SLCOG National Guideline. 2018.
TATALAKSANA
Sesuai gestasi

PPROM (usia gestasi 24 0/7 – 33 6/7)


- Manajemen ekspetatif :
- Rawat jalan, monitor berkala
- Pemberian kortikosteroid Amoksisilin/asam
- Untuk pematangan paru klavulanat
dikontraindikasikan
- Pemberian antibiotik karena meningkatkan
- Untuk memperpanjang laten risiko necrotizing
- Pemberian MgSO4 untuk neuroproteksi : enterocolitis.
- Menurunkan risiko cerebral palsy hingga
32%
- Menurunkan risiko gross motor
dysfunction hingga 31%
- Tokolitik :
- tidak direkomendasikan : tidak terbukti
memiliki benefit neonatal / maternal dan
tidak memperpanjang masa latensi
- Hanya diberikan untuk menyelesaikan
course kortikosteroid
TATALAKSANA
Sesuai gestasi

PPROM (usia gestasi < 24 minggu )


- Manajemen ekspetatif :
- Konseling pasien, dapat dirujuk ke konsultan
fetomaternal
- Antibiotik dapat diberikan pada usia gestasi minimal 20
0/7 minggu
- Tokolitik, kortikosteroid, dan MgSO4 tidak Manajamen aktif dipertimbangkan bila :
direkomendasikan - (+) tanda fetal distress
- (+) infeksi intraamniotic
- (+) aburptio placentae
Pastikan ada NICU tersedia
- Profilaksis antibiotic
- Kortikosteroid single-course : dapat diberikan bila
induksi/persalinan tidak akan dilakukan dalam 24 jam,
namun tidak lebih dari 7 hari, dan tidak ada korioamnionitis
POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.
Committee on Practice Bulletins – Obstetrics. ACOG Practice Bulletin – Prelabor rupture of membranes. Obstetrics & Gynaecology. 2020;135(3):80-98.
Meller CH, Carducii ME, Cernadas JM et al. Preterm premature rupture of membranes. Arch Argent Pediatr. 2018;116(4):575-81.
Suriwaynasa D, Perera R, Wijensundera A et al. Management of PROM. SLCOG National Guideline. 2018.
TATALAKSANA

POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.


KOMPLIKASI
Sebanyak 60% pasien akan mengalami persalinan spontan dalam 24 jam.

Komplikasi maternal :
• Infeksi intrauterin: endomiometritis, korioamnionitis, sepsis.
• Abruptio plasenta, retensio plasenta.

Komplikasi pada neonatus :


- Malpresentasi, kompresi tali pusat, oligohidramnion, necrotizing enterocolitis, gangguan
neurologi, perdarahan intraventrikel, & sindrom distress pernapasan.
- Hipoplasia paru setelah KPD prematur sebelum 24 minggu à risiko kematian tinggi.

Shazly SA, Ahmed AA, Radwan AA, Elkariem AY, El-dien NB, Ragad EY et al. Middle-East OBGYN Graduate Education (MOGGE) Foundation Pracitce Guideliens : Prelabor rupture of membranes;
Practice guideline. JOGH. 2020;10(1).
NICE. Diagnosing and managing preterm prelabour rupture of membranes. 2021.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
1. Shazly SA, Ahmed AA, Radwan AA, Elkariem AY, El-dien NB, Ragad EY et al. Middle-East OBGYN Graduate Education
(MOGGE) Foundation Pracitce Guideliens : Prelabor rupture of membranes; Practice guideline. JOGH. 2020;10(1).
2. NICE. Diagnosing and managing preterm prelabour rupture of membranes. 2021.
3. POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini. 2016.
4. Meller CH, Carducii ME, Cernadas JM et al. Preterm premature rupture of membranes. Arch Argent Pediatr.
2018;116(4):575-81.
5. Suriwaynasa D, Perera R, Wijensundera A et al. Management of PROM. SLCOG National Guideline. 2018.
6. South Australian Perinatal Practice Guidelines. Prelabor rupture of membraines (PROM) > 37 weeks. 2021.
7. Auckland District Health Board. Rupture of Membranes in Pregnancy. 2021.
8. Esckicioglu F, Gur EB. Diagnostic modalities in premature rupture of membranes. IJWHR. 2015;3(2):89-92.

Anda mungkin juga menyukai