Anda di halaman 1dari 10

MODUL 1 PRAKTIKUM

LABORATORIUM INSTRUMENTASI
PENGENDALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 1
MODUL PRAKTIKUM (P1)
MATA KULIAH TEKNIK OTOMASI
KONTROL TEMPERATUR PADA PRESSURE TANK
1. Tujuan percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1) Dapat memahami sistem kontrol loop tertutup
2) Dapat mengetahui mode kontrol yang digunakan pada plant
3) Dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi feedback dari sensor
4) Dapat melakukan tuning PID
5) Dapat melakukan analisis respon dinamik pada proses control
2. Dasar teori
a. Plant kontrol temperature pada pressure tank

Gambar 1tampak depan

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 2
Gambar 2 tampak samping

Gambar 3 tampak belakang

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 3
Gambar 4 wiring diagram

Gambar 5 PNID
Diatas merupakan mini plant kontrol temperature pada pressure tank. Tujuan
daripada pembuatan alat ini adalah untuk menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa
Teknik Instrumentasi dikarenakan minimnya plant yang dimiliki oleh departemen Teknik
Instrumentasi yang merupakan program vokasi yang dimana isi pembelajarannya ada
dengan 60% praktikum dan 40% teori. Plant ini bertujuan untuk melakukan rancang

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 4
bangun simulator sistem pengendalian temperature pada pressure tank untuk
memproduksi saturated steam dan melakukan analisis kinerjanya.
Penelitian ini akan menggunakan mode control proportional sebagai metode
dalam sistem pengendalian temperature pada pressure tank serta akan dipaparkan
bagaimana sistem kontrol dan monitoring berbasis pada visual studio. Gas LPG akan
digunakan sebagai sumber bahan bakar pada kompor untuk pemanas pressure tank.
Sensor RTD PT 100 mendeteksi temperature di dalam panci presto dan akan
mengirimkan sinyal ke mini PC . sinyal tersebut akan di olah untuk hasilnya di kirimkan
ke aktuator stepper motor valve dan sistem pengendalian proportional.
Output dari alat ini mengendalikan Temperature sehingga menghasilkan sebuah
saturate steam yang biasa digunakan pada setrika laundry. Sistem kerja alat ini yaitu
mengontrol Temperature air di dalam pressure tank dengan mengatur flow gas LPG ke
kompor menggunakan stepper motor valve, sehingga Temperature yang ada di dalam
pressure tank tetap stabil sesuai dengan set point. Alat ini juga di lengkapi dengan
Graphical User Interface (GUI) melalui layar monitor dan Mini PC sebagai alat control
temperature pada sistem pengendalian temperature pressure tank.
Alur kerjanya adalah terdapat tabung gas LPG yang digunakan untuk
menghidupkan kompor gas, besar kecil api kompor di atur oleh motor stepper valve
agar plant dapat berjalan kontinu, kemudian kompor digunakan untuk memanaskan
tangki bertekanan, selanjutnya sensor temperature mendeteksi kenaikan temperature
pada air yang telah dipanaskan, sinyal pengukuran dikirim ke temperature controller,
jika temperature mencapai set point maka TIC memerintahkan FCV untuk menutup
valve. Rancang bangun simulator sistem pengendalian temperature pada plant ini
menggunakan mode control proportional, pergerakan actuator selalu beriringan dengan
error yang berasal dari prosess variable pengukuran sensor temperature RTD PT 100.

b. Panci presto sebagai pressure tank


Panci presto di modifikasi sebagai pressure tank dengan menambahkan sensor
temperature dan sensor tekanan yang digunakan untuk memanaskan air dari 25 celsius
hingga ke 105 celsius dengan menggunakan kompor gas LPG. Presure tank memiliki
prinsip kerja dimana air yang dipanaskan akan menimbulkan uap, kemudian dari uap
yang tidak bisa keluar akan menumpuk di dalam Panci presto menyebabkan pertukaran
panas melaui medium yang berlainan dan bersinggungan sehingga terjadi pertukaran
momentum dan energi di dalam Panci presto, dari hal terbut menghasilkan sebuah
saturated steam dengan temperature 105 celsius. Untuk perpindahan panas secara

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 5
konduski dari api kompor gas ke panci presto per detik akan di jelaskan pada di bawah
ini :
Q : k x A x …………………………………………………………………………. (1)
Kemudian untuk menjelaskan perpindahan panas dari panci presto ke air
menggunakan rumus konveksi
H = h x A x …………………………………………………………. ……………..(2)
Kemudian untuk mengetahui kalor yang di butuhkan untuk memanaskan air
dengan massa 2 Kg pada suhu awal 25 celsius sampai ke 105 Celsius melalui persamaan
dibawah ini.

Gambar 6 Grafik Kalor

Q1 : m x cair x∆T …………………………………………………………………………(3)


∆T: (100 – 25) = 75 C
c : 4180 J/Kg (air)
m : 2 Kg
Q : 2 x 4180 x 75)
Q : 627.000 j

Q2 : m x U………………………………………………………………………………(4) m : 2 Kg
U : 2.260.000 j/kg
Q4 : 2 x 2.260.000 = 4.520.000 J

Q3 : m x cuap x ∆T ……………………………………………………………………….(5) : (105 – 100) = 5 C


m : 2 Kg
c : 2.260.000 j/kg (kalor uap air)
Q : 2 x 2.256.0000 x 5 = 22.600.000 J

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 6
Sehingga banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan air yang bersuhu
25 oC menjadi uap yang bersuhu 105 oC) Q = Q1 + Q2 + Q3 Q = 627.000 + 4.520.000 +
22.600.000 = 27.747.000 J Jadi kalor yang diperlukan sebanyak 27.747.000 J
Temperature dan tekanan pada pada tangki tertutup memiliki sifat yang
berbanding lurus dengan menggunakan rumus hukum boyle- gay lusac dimana Tekanan
di dalam ruang tertutup sebanding dengan temperaturenya.

c. Sensor Temperatur
Pada plant ini menggunakan sensor temperature RTD (Resistence Temperature
Detector). Kelebihan dari RTD ini memiliki akurasi pengukuran sangat akurat di banding
thermocouple yaitu 0,2 % dan memiliki stabilitas yang tinggi untuk jangka panjang
sehingga sangat cocok digunakan.

Gambar 7 Sistem Pengukuran Suhu


Gambar di atas merupakan alur kinerja dari rtd pt 100 sampai pada kotroller
berikut alur kinerjanya : 1. input temperature yang berasal dari pressure tank akan di
sensing oleh sensor rtd pt 100 2. RTD PT 100 merubah temperature menjadi resistansi
atau hambatan yang kemudian di salurkan ke temperature transmitter 3. Temperature
transmitter digunakan untuk mengubah dari resistansi menjadi sebuah sinyal standart 4-
20 mA, dari sinyal standart tersebut rangkaian di tambahkan resistor agar sinyal ampere
dapat berubah menjadi sinyal tegangan dan akan masuk ke dalam pin analog
lattepanda.

d. Mini PC
Mini PC adalah modul micro computer yang juga mempunyai input dan output
digital or analog port. Penyimpanan data tidak menggunakan hard disk tetapi SD Card.
Selain itu juga dilengkapi port USB, konektor HDMI dan port ethernet. Micro computer
ini digunakan untuk data processing sinyal input dari sensor temperature RTD PT 100 .
Mini PC Lattepanda memiliki frequency cristal oscillator sebesar 16 Mhz karena
menggunakan ATmega32U4 (Arduino Leonardo), sehingga apabila menggunakan
baudrate 9600 maka presentase error sebesar 0.2%
Data processing merupakan sebuah jenis pemrosesan yang dapat mengubah dan
mengolah data mentah menjadi informasi atau pengetahuan. Prinsip kerja data
processing untuk dapat mengolah sinyal input dari output sensor memiliki empat
tahapan. Pertama terdapat data collection yang pada proses ini akan dikumpulkan

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 7
semua data pengukuran temperature yang telah didapatkan dari output sensor RTD PT
100. Kedua masuk ke tahap data encoding, pada tahapan inilah data pengukuran
Temperature dikonversi menjadi sebuah informasi atau pengetahuan. Ketiga masuk ke
tahap data transmission yang akan mengirim data pengukuran Temperatur yang telah
dikonversi ke processor. Keempat data communication yang dimana proses ini akan
mengizinkan untuk dikirim atau tidak dikirimnya data dari sistem data processing ke
sistem yang lain. Setelah diolah, data pengukuran Temperature ini disimpan ke database
dan ditampilkan pada display GUI.
e. Graphical User Interface (GUI)
Graphical User Interface pada sistem pengendalian Temperature ini
menampilkan data sistem monitoring pengendalian pressure tank. GUI dikendalikan
menggunakan beberapa alat input seperti mouse dan keyboard.

3. Prosedur Percobaan
1. Isi air 2 Liter ke dalam pressure tank, kemudian ketika alat pertama kali akan dinyalakan,
pastikan semua steker sudah ditancapkan ke stop kontak lalu menyalakan kontroller
(Lattepanda).
2. Sebelum penggunaan alat cek terlebih dahulu semua komponen pada simulator BPCS
dan SIS apakah semua komponen tersebut terpacang dengan baik dan layak untuk di
jalankan
3. Setelah 3 steker di tancapkan pada stop kontak LCD akan menyala, Lampu indicator
lattepanda akan aktif, dan power supply juga aktif.
4. Selanjutnya tekan tombol ON/OFF lattepanda agar lattepanda hidup, lattepanda akan
menampikan tampilan windows pada layar LCD.
5. Setelah tampilan windows menyala, klik ikon simulator pressure tank pada layar LCD,
dan tampilanya akan seperti berikut:

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 8
6. Nilai temperature, waktu, dan KP di masukan
7. Input Nilai Pressure Limit 1.5 Bar untuk range dari pressure safety valve.
8. Input nilai Sampling Time 10 second(s) atau bebas ingin menginputkan berapa saja
kemudian klik set.
9. Klik Set untuk menyimpan nilai
10. Klik Save Variable untuk menyimpan nilai secara keseluruhan
11. Untuk memulai program klik start simulator akan aktif, motor stepper valve akan
membuka sesuai dengan kondisi temperature di dalam pressure tank
12. Setelah simulator aktif dan solenoid membuka flow gas LPG api kompor dinyalakan
13. Amati sistem kerja dari simulator sampai temperature mencapai steady state.
14. Jika sudah mencapai steady state klik stop pada layar LC
15. Ketika ingin melakukan penyimpanan data user dapat klik tombol stop kemudian klik
export temperature / pressure log data to csv.
16. Selanjutnya buka folder Simulator_Suhu_tekanan.
17. Kemudian buka folder bin.
18. Kemudian buka folder release.
19. Lalu buka Log Tekanan / Temperature Data.
20. Catat nilai maximum overshoot, settling time, dan error steady state

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 9
4. Tabel pengamatan
error
Maximum
settling steady
input KP Overshoot grafik
time (s) state
(%)
(%)
set point 105 C

5. Analisis percobaan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, lakukan analisis pada pertanyaan dibawah
1. Apa pengaruh besar kecilnya input nilai KP pada plant? Jika ada sebutkan pengaruhnya
2. Gambarkan blok diagram pengendalian pada plant!
3. Mode kontrol apa yang digunakan pada plant tersebut? Jelaskan alasan mengapa
menggunakan mode tersebut!

MODUL : PRAKTIKUM TO 1 10

Anda mungkin juga menyukai