Peluang Dan Tantangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan
Peluang Dan Tantangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan
Oleh :
BUKITTINGGI
2019 M/1440 H
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Dr. H. Ismail, M. Ag
NIP. 19680409 199403 1 008
SURAT PERNYATAAN
NIM : 1215.016
Fakultas : Syari‟ah
menyatakan dengan sesungguhnya skripsi saya yang berjudul Peluang Dan Tantangan
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, benar-benar
karya asli saya, kecuali yang dicantumkan sumbernya. Apabila dikemudian hari terdapat
kesalahan dan kekeliruan hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
seperlunya.
Penulis,
Skripsi ini berjudul: Peluang dan Tantangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan. Skripsi ini ditulis oleh SILVIA DWIYANA
LUBIS, NIM.1215.016, Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah, Fakultas Syari‟ah, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Latar belakang masalah dalam penyusunan skripsi ini adalah BMT Lumbuang Nagari
Jorong Koto Selayan yang diketahui belum mempunyai badan hukum, sehingga membuatnya
sebagai suatu lembaga yang bisa dikatakan kurang layak untuk berdiri sendiri. Sedangkan
pada umunya BMT-BMT yang lain sudah berbadan hukum yaitu dibawah naungan koperasi.
Namun sampai sekarang BMT Lumbuang Nagari tetap beroperasi sebagaimana BMT
lainnya, walaupun BMT LumbuangNagari berdiri sendiri. Untuk tetap bisa berdiri sendiri
upaya apasajakah yang dilakukan BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan agar tetap
eksis dan bagaimanakah langkah strategis BMT LumbuangNagari agar tetap beroperasi
seperti BMT lainnya.
Dalam membahas persoalan ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field
research), yang berangkat dari BMT Lumbuang Nagari tentang upaya yang dilakukan BMT
Lumbuang Nagari agar tetap eksis dan langkah strategis yang dilakukan oleh BMT
Lumbuang Nagari. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu teknik wawancara dengan
pengurus BMT Lumbuang Nagari dan nasabah. Setelah data terkumpul, penulis akan
menjelaskan bagaimana upaya BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan agar tetap eksis.
Melalui metode yang penulis lakukan, dapat penulis simpulkan bahwa upaya yang
dilakukan BMT Lumbuang Nagari agar tetap eksis yaitu dengan cara memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat baik yang ingin menabung ataupun meminjam berapapun
akan tetap dilayani dengan baik oleh pihak BMT Lumbuang Nagari, kemudian pihak BMT
Lumbuang Nagari tidak mempersulit masyarakat yang ingin bertransaksi di BMT. pihak
BMT selalu memberikan sistem yang sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat.
selain itu juga BMT Lumbuang Nagari memakai sistem kekeluargaan dengan cara tidak
meminta jaminan atas pinjaman masyarakat. BMT Lumbuang Nagari hanya membuat surat
keterangan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yang melakukan transaksi yaitu pihak
BMT dan nasabah, kemudian ditandatangani oleh ninik mamak. Kemudian untuk langkah
strategis BMT Lumbuang Nagari menawarkan produk yang terdapat di BMT Lumbuang
Nagari seperti simpan pinjam, dan pembiayaan murabahah yang tentunya sesuai dengan
ajaran Islam.
KATA PENGANTAR
kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah, taufik dan inayah-Nya, sehingga penulis
dapat meneyelesaikan karya ilmiah dan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bukittinggi.
Kemudian shalawat serta salam kita persembahkan bagi Rasulullah junjungan umat
Nabi Muhammad SAW, yang telah mengangkat derajat umat manusia dengan agama dan
ilmu penegetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini. Nikmat ilmu pengetahuan ini telah
dibuktikan dengan telah selesainya skripsi penulis dengan judul “PELUANG DAN
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih teristimewa kepada Ayahanda Adlan
Lubis dan Ibunda tercinta Armida, yang tentunya tidak sedikit perannya dalam mewujudkan
cita-cita penulis, karena berkat semangat dan do‟a yang tulus dari beliau penulis bisa
menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini. Semoga Allah melipat gandakan pahala beliau,
serta terima kasih pada kakak penulis Tika Mahawira Lubis, dan adik adik saya, Riska
Hadiana Lubis, Adinda Marsheila Boru Lubis mereka telah memberikan semangat yang
sangat berarti bagi penulis baik secara moril dan materil sehingga penulis dapat mencapai
1. Ibu Rektor, Bapak Wakil Rektor, Bapak Dekan Fakultas Syariah dan Wakil Dekan
Fakultas Syariah, Bapak Ketua Prodi Muamalah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
2. Bapak Dr. H. Afifi Fauzi Abbas. MA dan Febriyeni, STh.I, M.ud yang masing-msaing
selaku pembimbing I dan II, yang telah memberikan arahan dan petunjuk, sehingga
3. Bapak Dahyul Daipon, M.Ag selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan motovasi yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
5. Bapak dan Ibu kepala dan karyawan perpustakaan yang telah memberikan fasilitas buku
6. Sahabat-sahabat tercinta seperjuangan Ega Najla, Syarifah Aini yang telah membantu
memberikan semangat berjuang pada penulis, saling mendukung satu sama lainnya,
semoga Allah SWT membalas jasa sahabat-sahabatku semua dan tetap terjalin ukhuwah
7. Seluruh keluarga besar di Fakultas Syari‟ah dan Program Studi Hukum Ekonomi
Syari‟ah dan yang terkhusus “HES-A” angkatan 2015 yang telah memberikan semangat
Atas bantuan, saran dan bimbingan yang telah diberikan, penulis do‟akan pada Allah
SWT kiranya apa yang telah diberikan itu dapat diterima sebagai amal ibadah di sisi
Allah SWT.
Harapan Penulis, semoga penulisan ini dapat bermanfaat kepada pembaca. Manusia
tidak luput dari kesalahan begitu juga dengan penulis, dalam penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun dari sistematika penulisannya, maka penulis
mohon saran dan skritikan yang membangun agar di masa yang akan datang menjadi lebih
baik, semoga Allah SWT senantiasa membalas apa yang kita lakukan serta keampunan Allah
Penulis
NIM. 1215016
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
C. Upaya BMT Lumbuang Nagari Koto Selayan agar Tetap Eksis ............ 54
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................ 67
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri, artinya bahwa
manusia selalu berhubungan dan membutuhkan orang lain. Salah satunya yaitu dalam
bidang muamalah. Muamalah adalah tukar menukar barang atau sesuatu yang
bermanfaat dengan cara-cara yang telah ditentukan.1 Dalam hal muamalah sendiri Islam
telah memberikan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah yang harus diikuti dan ditaati
oleh manusia. Jadi pelaksanaan muamalah harus sesuai dengan ketentuan yang sudah
Syariat Islam sebagai suatu syariat yang dibawa oleh Rasul terakhir,
mempunyai keunikan tersendiri. Syariat ini bukan saja bersifat komprehensif, tetapi juga
kehidupan baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). Dalam hal ini muamalah
diturunkan untuk menjadi rule of the game manusia dalam kehidupan sosial. Sedangkan
universal bermakna syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat
jelas. Salah satu kegiatan muamalah adalah Al Ariyah (pinjam meminjam). Ini
mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman dahulu hingga
kini. Dalam konteks sekarang banyak orang yang tidak sesuai menerapkan prinsip
melaksanakan salah satu kegiatan muamalah ini seperti pinjam meminjam. Oleh karena
1
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm 2
itu mulai munculah lembaga keuangan yang berbasis syariah seperti BMT (Baitul Maal
Wat Tamwil).2
Baitul Maal wat Tamwil adalah lembaga keuangan dengan konsep syariah yang
lahir sebagai pilihan yang menggabungkan konsep maal dan tamwil dalam satu kegiatan
lembaga. Konsep maal lahir dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat muslim
dalam hal menghimpun dan menyalurkan dana untuk zakat, infak dan shadaqah secara
produktif. Sedangkan konsep tamwil lahir untuk kegiatan bisnis produktif murni untuk
Kehadiran Lembaga keuangan mikro syariah yang bernama Baitul Maal wat Tamwil
(BMT) dirasakan telah membawa manfaat finansil bagi masyarakat, terutama masyarakat
kecil yang tidak memenuhi persyaratan Bank. Dan menolak riba, karena berorientasi
Kehadiran BMT di satu sisi menjalankan misi ekonomi syariah dan di sisi lain
BMT secara definitif adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan
konsep baitul maal wat tamwil. Kegiatan BMT adalah mengembangkan usaha-usaha
makro dan kecil, antara lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan kegiatan
2
Asafri Jaya Bakri, Konsep Maqoshid al-syariah Menurut Al-Syatibi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1996), hlm 70
ekonominya. Sedangkan kegiatan baitul maal menerima titipan BAZIS dari dana zakat,
infaq dan shadaqah dan menjalankan sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
kegiatan ekonomi pengusaha makro dan kecil yang berkualitas dengan mendorong
kesejahteraan anggota pada khususya dan masyarakat pada umumnya. Dan mempunyai
sifat, yaitu memiliki usaha bisnis yang bersifat mandiri, ditumbuh kembangkan dengan
swadaya dan dikelola secara profesional serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota
BMT mempunyai visi, yaitu menjadi lembaga keuangan yang mandiri, sehat,
dan kuat yang kualitas ibadah anggotanya meningkat sedemikian rupa sehingga mampu
dari belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi, gerakan pemberdayaan
tatanan perekonomian yang makmur dan maju dan gerakan keadilan membangun
struktur masyarakat madani yang adil, makmur, maju berlandaskan syariah dan ridha
Allah SWT. 4
Dalam menjalankan usahanya, berbagai akad yang ada pada BMT mirip dengan
akad yang ada pada bank pembiayaan rakyat islam, seperti Akad Tabarru‟. Akad
Tabarru‟ adalah akad yang dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka
3
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), hlm. 60
4
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015)
berbuat kebaikan.yaitu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Adapun akad-akad
tersebut adalah: pada sistem operasional BMT, pemilik dana menanamkan uangnya di
BMT tidak dengan motif mendapatkan tambahan, tetapi dalam rangka mendapatkan
5
keuntungan bagi hasil.
hukum resmi. BMT berkembang sebagai Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) atau
BMT yang ada, seperti PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) dan dompet
Dhuafa Republika, BMT diarahkan untuk berbadan hukum koperasi, selain sebagiannya
juga Baitul Malnya mendapatkan pengesahan dari pemerintah sebagai badan hukum
LAZIS (Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah). Alasannya karena BMT berkembang
dari kelompok Swadaya Masyarakat. Selain itu, dengan bentuk koperasi, BMT dapat
berkembang ke berbagai sektor usaha seperti keuangan dan sektor riil. Bentuk ini juga
kepemilikan kolektif BMT sebagaimana konsep koperasi akan lebih mengenai sasaran.
Karena itu, di Indonesia BMT dikenal sebagai koperasi syariah, salah satu lembaga
sesungguhnya koperasi syariah bisa saja tidak dalam bentuk BMT, melinkan koperasi
biasa. Namun, dalam praktiknya harus memiliki karateristik lembaga keuangan syariah
5
Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2010),
hlm. 366
6
Sukron Kamil, Ekonomi Islam, Kelembagaan, dan Konteks Keindonesiaan, (PT. Raja Grafindo Persada,
2016), hlm. 200
Namun sejak adanya Undang-Undang No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro (LKM), status kelembagaan badan hukum BMT menjadi suatu
permasalahan tersendiri yang membebani BMT. BMT yang sudah ada saat ini
kebanyakan adalah berbadan hukum koperasi dengan skala usaha kecil menengah dan
Pada BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan belum mempunyai Badan
Hukum atau kekuatan hukum yang akan menjadikannya suatu lembaga yang legal.
Sistem kerja pada BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan hanya memakai sistem
kekeluargaan. Ketika nasabah meminjam uang, pihak BMT tidak meminta jaminan,
melainkan hanya tanda tangan antara pihak peminjam dan pihak BMT serta ninik
mamak. Hal itu membuat nasabah lalai membayar, karena mereka beranggapan bahwa
tidak ada yang harus ditebus jika tidak melunasinya. Dan tidak sedikit nasabah yang
berfikir bahwa uang yang dipinjam itu adalah uang Negara, jadi mereka tidak perlu cepat
pembayaran, sehingga kalau nasabah tidak membayar maka BMT akan mengalami
kerugian. Oleh karena itu agar BMT dapat menyelesaikan permasalahan antara nasabah
BMT Lumbuang Nagari, dengan judul “Peluang Dan Tantangan Baitul Maal Wat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah penulis kemukakan di atas, maka ada beberapa
pokok permasalahan yang akan dijadikan arah pembahasan bagi penulis dalam
7
wawancara oleh salah satu pengurus BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Indera Budiman,
S.Sos
1. Apa upaya yang BMT Lumbuang Nagari lakukan agar Tetap Eksis
1. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Agar mengetahui upaya apa saja yang BMT lakukan agar berbadan hukum
2. Kegunaan
a. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) dalam
program Studi Muamalah pada fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bukittinggi.
b. Sebagai sumbangan atau kontribusi ilmiah dalam khazanah pemikiran hukum Islam
D. Penjelasan Judul
Untuk menghindari kerancuan dan kesalahan dalam memahami judul ini maka
suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Peluang juga dikenal sebagai
8
https://rocketmanajemen.com/definisi-peluang/.diakses pada tanggal 21 februari 2019 pada jam 10:33.
9
https://kbbi.web.id/peluang.html. diakses pada tanggal 1 maret 2019 pada jam 7:55.
Ancaman: Bagian dari risiko. Sedangkan risiko adalah buah pikir dari sebuah
ancaman.10
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ancaman adalah sesuatu yang
diancamkan.11
makro dan kecil yang berkualitas dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang
Jadi maksud dari keseluruhan judul ini adalah Bagaimana Peluang dan
Ancaman BMT Lumbuang Nagari, Jorong Koto Selayan dalam mendapatkan Badan
Hukum.
E. Metode Penelitian
Setiap penelitian selalu dihadapkan pada suatu penyelesaian yang paling akurat,
yang menjadi tinjauan dari penelitian itu. Untuk mencapai tujuan penelitian adalah cara
atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh tersebut diperlukan suatu
metode. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara terarah dan sistematika,
1. Jenis penelitian
Adapun sifat penelitian ini adalah studi lapangan (Field Research) .Yaitu
penulis sendiri, dengan sifat kualitatif. Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian
2. Sumber Data
10
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ancaman.diakses pada tanggal 21 februari 2019 pada jam 10:37.
11
http://kbbi.web.id/ancam.html. diakses pada tanggal 1 maret 2019 pada jam 8:00
Karena objek penelitian ini adalah studi lapangan (Fiedl Research) maka
penulis berusaha mencari informan yang terkait dengan masalah. Adapun informan
yang menjadi sumber data pada penulisan ini adalah manajemen BMT Lumbuang
Selain itu penulis juga mencari sumber data lain yang berhubungan dengan
bahasan penulis ini seperti studi kepustakaan dengan mengutip buku-buku seperti
artikel dan tulisan-tulisan ilmiah lain yang bisa dijadikan sebagai sumber data
1) Analisis Data
Adapun metode analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
kepada responden.13
12
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta : Andi Ofset, 1976), hlm. 50
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm
206
2) Lokasi Penelitian
Lokasi atau daerah penelitian yang akan penulis teliti adalah BMT
Sumatra Barat.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih jelas dan terarahnya skripsi ini, maka penulis membuat outline
Sistematika penulisan proposal ini terdiri dari empat bab yang masing-masing
menampakkan titik berat yang berbeda, namun pada satu kesatuan yang berkolerasi.
rumusan masalah yang akan dibahas, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan judul,
Bab kedua, Pada bab ini penulis mengemukakan pengertian BMT, Gambaran
umum tentang BMT Lumbuang Nagari Koto Selayan, Dasar Hukum BMT Lumbuang
Bab ketiga, berisikan tentang pendirian BMT Lumbuang Nagari Koto Selayan,
ancaman BMT Lumbuang Nagari Koto Selayan, upaya BMT Lumbuang Nagari Koto
Selayan agar tetap eksis, langkah-langkah strategis BMT Lumbuang Nagari Koto
Selayan,
Bab keempat, yang merupakan bagian penutup yang berisikan kesimpulan dan
saran-saran.
BAB II
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga ekonomi dan
keuangan yang dikenal luas pada masa-masa awal. Baitul Maal yang berkembang pada
masa-masa awal kejayaan Islam berfungsi sebagai sebagai institusi keuangan publik, yang
oleh sebagian pengamat ekonomi disejajarkan dengan lembaga yang menjalankan fungsi
Secara bahasa Baitul Maal dibentuk dengan meng-idhafahkan kata bait yang
artinya rumah kepada al-maal yang artinya harta. Kata al-maal mencakup semua jenis
harta. Menurut jumhur ulama, al-maal adalah benda berharga seperti emas dan perak yang
kemudian digunakan untuk menyebut segala yang dimiliki. Sesuatu yang sudah diketahui
menurut perkataan orang Arab serta apa saja yang dikumpulkan dan dimiliki juga disebut
dengan maal. Maal asalnya adalah emas dan perak yang dimiliki lalu dimutlakkan untuk
menyebut semua benda berharga yang dikumpulkan dan dimiliki, pengertian ini
dikemukakan oleh Ibn Al-Atsir. Dengan demikian, secara harfiah baitul maal artinya
rumah harta yaitu rumah untuk menyimpan harta berupa semua jenis benda berharga yang
Adapun secara terminologis, sebagaimana uraian Abdul Qadim Zallum baitul maal
adalah lembaga atau pihak yang mempunyai tugas khusus menangani segala harta umat,
baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara. Jadi setiap harta, baik berupa tanah,
bangunan, barang tambang, uang, komoditas perdagangan, maupun harta benda lainnya
14
Muhammad, Lembaga Ekonomi Syari’ah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm. 55-60
15
Nurul Huda, dkk, Baitul Mal Wa Tamwil, (Jakarta: Amzah, 2016), hlm. 20
dimana kaum muslimin berhak memilikinya sesuai hukum syara‟ dan tidak ditentukan
individu pemililiknya walaupun telah tertentu pihak yang berhak menerimanya, maka
harta tersebut sudah dianggap sebagai pemasukan bagi batul maal. Secara hukum, harta itu
adalah hak baitul maal, baik yang sudah benar-benar masuk ke dalam tempat
Begitu pula setiap harta yang wajib dikeluarkan untuk orang-orang yang berhak
penyebarluasan dakwah adalah harta yang dicatat sebagai pengeluaran baitul maal, baik
telah dikeluarkan secara nyata maupun yang masih berada di dalam tempat penyimpanan.
Dengan demikian, baitul maal dengan makna seperti ini mempunyai pengertian sebagai
sebuah lembaga atau pihak yang menangani harta negara, baik pendapatan maupun
pengeluaran. Namun, baitul maal dapat juga diartikan secara fisik sebagai tempat untuk
menyimpan dan mengelola segala macam harta yang menjadi pendapatan negara.
Dari makna istilah ini, kata baitul maal tidak terdapat dalam nash-nash
syariah.Namun, syariah telah memberikan ketentuan tentang harta negara, pos sumber
pendapatan negara, dan pos pembelanjaan harta negara.Syariah telah menetapkan harta-
harta yang menjadi hak kaum muslimin, sekaligus menetapkan pembelanjaan yang
menjadi kewajiban negara dan hak bagi kaum muslimin. Syariah juga memberikan
ketentuan tentang zakat, harta yang harus dikeluarkan zakatnya, besaran yang harus
pengaturan semua ketentuan tentang harta kepada penguasa. Semua harta itu tidak lain
adalah harta kaum muslimin yang kemudian disebut sebagai harta baitul maal. Dalam hal
16
Nurul Huda, dkk, Baitul Mal Wa Tamwil, …hlm. 20
ini, baitul maal sebagai lembaga pengelolaan pos-pos pemasukan dan pengeluaran harta
kaum muslimin. 17
Setiap harta yang menjadi hak kaum muslimin dan tidak ditentukan pemiliknya
dari mereka, termasuk hak baitul maal.jika harta itu telah didapatkan, harta itu dimasukkan
sebagai bagian dari hak (milik) baitul maal baik sudah dimasukkan ke dalam
penyimpanan baitul maal maupun belum, karena dalam posisi ini baitul maal sebagai pos,
bukan sebagai tempat. Setiap harta yang wajib dikeluarkan untuk kemaslahatan kaum
muslimin merupakan hak baitul maal. Jika telah dikeluarkan pada posnya, harta itu
ditambahkan ke dalam pembukuan baitul maal, baik secara langsung dikeluarkan dari kas
maupun tidak. Hal itu karena setiap harta yang berada dalam kekuasaan, diserahkan
kepada penguasa dan jajarannya, atau yang dikeluarkan melalui tangan mereka, hukum
baitul maal berlaku atas harta itu, baik terkait pemasukan maupun pengeluarannya,
1. Faktor Filosofis
toleransi menjadi kerangka filosofis bagi pendirian BMT di Indonesia. Selain itu,
menjauhi mudarat serta kepedulian terhadap golongan ekonomi lemah menjadi dasar
2. Secara Sosiologis
17
Nurul Huda, dkk, Baitul Mal Wa Tamwil, … hlm. 21
Secara sosiologis, pendirian BMT di Indonesia lebih didasarkan pada adanya
tuntutan dan dukungan dari umat Islam bagi adanya lembaga keuangan berdasarkan
tetapi belum ada lembaga keuangan berbasis syariah. Ide mendirikan BMT semakin
3. Secara Yuridis
Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Bagi Hasil. Ketika bank-bank syariah didirikan
tersebut.
usaha masyarakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank
dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk
di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk membangun sistem ekonomi Islam
keuangan syariah.
Hasil positif mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama kalangan usaha kecil
dan menengah. Mereka sering memanfaatkan pelayanan BMT yang kini tersebar luas
di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan mereka memperoleh banyak keuntungan dan
kemudahan dari BMT yang tidak mereka peroleh sebelumnya dari lembaga sejenis
BMT mempunyai visi, yaitu menjadi lembaga keuangan yang mandiri, sehat,
dan kuat yang kualitas ibadah anggotanya meningkat sedemikian rupa sehingga
dari belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi, gerakan pemberdayaan
tatanan perekonomian yang makmur dan maju dan gerakan keadilan membangun
struktur masyarakat madani yang adil, makmur, maju berlandaskan syariah dan ridha
Allah SWT.
Dengan tujuan, sifat, visi, dan misi tersebut, BMT setidaknya mempunyai
beberapa peran:
1. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi nonsyariah. Aktif melakukan
sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting sistem ekonomi islami. Hal
ini bisa dilakukan dengan pelatihan mengenai cara-cara bertransaksi yang islami,
2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus bersikap aktif
memenuhi dana dengan segera. Maka BMT harus mampu melayani masyarakat
lebih baik, misalnya selalu tersedia dana setiap saat, birokrasi yang sederhana,
dalam rangka pemetaan skala prioritas yang harus diperhatikan, misalnya dalam
18
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia…
3. Baitul Maal Wa Tamwil di Indonesia
dinamika yang bagus seiring dengan dinamika dan perkembangan lembaga ekonomi dan
multiplier efect dari pertumbuhan dan perkembangan lembaga ekonomi dan keuangan
bank syariah.Lembaga ekonomi mikro ini lebih dekat dengan kalangan masyarakat
bawah.
Pusat Inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil (PINBUK) mendefinisikan BMT Balai
Usaha Mandiri Tepadu yang isinya berintikan konsep Baitul Maal Wa Tamwil yang
Baitul Maal Wa Tamwil adalah lembaga keuangan terpadu yang isinya berintikan
investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil dengan antara
Selain itu Baitul Maal Wa Tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infaq, shadaqah serta
20
menyalurkannya sesuai dengan peraturan syariah dan amanahnya.
didalamnya mencakup dua jenis kegiatan sekaligus yaitu, kegiatan mengumpulkan dana
dari berbagai sumber seperti: zakat, infaq dan shadaqoh serta lainnya yang
dibagikan/disalurkan kepada yang berhak dalam rangka mengatasi kemiskinan dan dari
19
Muhammad, Lembaga Ekonomi Syari’ah, … hlm. 55
20
Muhammad, Lembaga Ekonomi Syari’ah, … hlm.58
kegiatan produktif dalam rangka nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan
belum muncul. Layanan publik yang esensial secara umum diberikan melalui
penyelenggaraan sukarela. Pada kesempatan lain, Nabi menyerukan kaum mukminin agar
kebutuhan sosial secara sukarela. Lebih jauh, dalam keadaan darurat seperti perang,
persiapan penting biasanya dibiayai oleh sumbangan para dermawan muslim. Ekspedisi
yang paling penting ke Tabuk, yang melibatkan 30.000 tentara dengan 10.000 ekor kuda,
sepenuhnya dibiayai melalui sumbangan sukarela. Dalam kesempatan lain, salah seorang
sahabat menawarkan membeli sumur untuk kepentingan umum saat terjadi kelangkaan air.
Pada awal pemerintahan Nabi, pendapat negara sangat kecil. Sumbernya hanya berasal dari
zakt fitrah yang diwajibkan pada tahun 2 Hijriah. Meskipun demikian, apa pun yang
22
berhasil dikumpulkan selalu dibelanjakan untuk anggota masyarakat yang miskin.
Setelah terjadinya perang Badar pada tahun 2 Hijriah, pendapatan negara bertambah,
yaitu seperlima bagian dari rampasan perang (ghanimah) yang disebut khums berdasarkan
petunjuk Alquran.
perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan
ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami
21
Muhammad, Lembaga Ekonomi Syari’ah, … hlm.59-60
22
Nurul Huda, dkk, Baitul Mal Wa Tamwil, … hlm. 25
turunkan kepada hamba kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya
dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Anfal (8):41)23
Selain khums, pendapatan diperoleh pula dari tebusan tawanan perang (bagi yang
ditebus) karena kaum mukminin menjadi pihak yang menang dalam Perang Badar.
Penerimaan Khums ini membantu negara menunaikan berbagai fungsi penting, seperti
pertahanan, pemenuhan kebutuhan, serta bantuan bagi fakir miskin, anak anak yatim, dan
tentara. Nabi juga menggunakan pendapatan ini untuk kebaikan umum kaum muslimin dan
dalam pelaksanaan berbagai fungsi sosial ekonomi negara. Sementara itu, ghanimah
memiliki dampak ekonomi yang cukup signifikan karena membantu keuangan para
tentara.24
BMT dapat didirikan dalam bentuk KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) atau
mendapatkan sertifikat operasi dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil).
Sementara PINBUK itu sendiri mesti mendapat pengakuan dari Bank Indonesia (BI)
Proyek Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya Masyarakat yang dikelola oleh
Masyarakat, BMT juga bisa didirikan dengan menggunakan badan hukum koperasi, baik
Koperasi Serba Usaha di perkotaan, Koperasi Unit Desa di pedesaan, maupun Koperasi
23
Nurul Huda, dkk, Baitul Mal Wa Tamwil, … hlm. 25
24
Nurul Huda, dkk, Baitul Mal Wa Tamwil, … hlm. 26
Berkenaan dengan Koperasi Unit Desa (KUD) dapat mendirikan BMT telah
diatur dalam Petunjuk Menteri Koperasi dan PPK tanggal 20 Maret 1995 yang
menetapkan bahwa bila di suatu wilayah di mana telah ada KUD dan KUD tersebut telah
berjalan baik dan organisasinya telah diatur dengan baik, maka BMT bisa menjadi Unit
Usaha Otonom (U2O) atau Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) dari KUD tersebut.
Sedangkan bila KUD yang telah berdiri itu belum berjalan dengan baik, maka KUD yang
Kopontren tersebut adalah sebagai Unit Usaha Otonom (U2O) atau Tempat Pelayanan
Koperasi (TPK) sebagaimana dalam KUD. Apabila di pesantren itu belum terbentuk
Kopontren dan BMT secara bersama-sama. Untuk itu, panita penyiapan pendirian BMT
dapat bekerja sama dengan Puskopontren (Pusat Koperasi Pondok Pesantren), Kantor
Departemen Agama, dan Kantor Departemen Koperasi dan PPK di kabupaten setempat.
Penggunaan badan hukum KSM dan Koperasi untuk BMT itu disebabkan karena
BMT tidak termasuk kepada lembaga keuangan formal yang dijelaskan UU Nomor 7
Tahun 1992 dan UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dapat dioperasikan
yang berhak menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat adalah Bank Umum dan
Bank Perkreditan Rakyat, baik dioperasikan dengan cara konvensional maupun dengan
prinsip bagi hasil. Namun dekian, kalau BMT dengan badan hukum KSM atau Koperasi
itu telah berkembang dan telah memenuhi syarat-syarat BPR, maka pihak manajemen
25
A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, … hlm. 188
dapat mengusulkan diri kepada Pemerintah agar BMT itu dijadikan sebagai BPRS (Bank
Perkreditan Rakyat Syari‟ah) dengan badan hukum koperasi atau perseroan terbatas. 26
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kantor BMT,
yaitu:
b. Berdekatan dengan masjid atau mushalla karena BMT mengadakan pengajian rutin
27
dan pertemuan bisnis.
Terdapat beberapa tahap yang harus ditempuh ketika akan mendirikan sebuah
BMT. Namun, yang paling penting dari pendirian sebuah BMT adalah mesti adanya
pemrakarsa. Pemrakarsa inilah yang akan memobilisasi potensi sampai bisa membentuk
sebuah BMT. Pemrakarsa sebagai pengambil inisiatif itu bisa berasal dari tokoh
masyarakat atau alim ulama yang bekerja sama dengan camat dan pimpinan kecamatan
lainnya.
Jika pemrakarsa telah ada, maka langkah selanjutnya adalah pembentukan Panitia
Penyiapan Pendirian BMT (P3B) di lokasi di mana BMT itu akan didirikan. P3B yang
dibentuk itu disusun seramping mungkin dan tidak terlalu banyak melibatkan unsur
birokrasi yang memungkinkan mereka tidak bisa bekerja secara penuh. Struktur P3B itu
bisa terdiri penasehat dan panitia pelaksana. Penasihat bisa berdiri terdiri dari para tokoh
26
A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, … hlm. 189
27
A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, … hlm. 189
terkemuka dan tokoh masyarakat yang paling berpengaruh.Sedangkan panitia pelaksana
bisa terdiri dari ketua, wakil ketua, dan sekretaris merangkap bendahara. 28
Jika P3B telah terbentuk, maka langkah selanjutnya P3B mencari modal awal
minimal untuk beroperasinya sebuah BMT. Modal awal tersebut bisa berasal dari
perorangan, lembaga, yayasan, BAZIS, Pemerintah Daerah, atau sumber lainnya. Selain
itu, P3B bisa mencari modal awal yang berasal dari para pemodal pendiri sekitar 20 s.d.
Apabila para pemodal pendiri telah ada, maka langkah selanjutnya adalah
menyusun pengurus. Pengurus ini diupayakan disusun seramping mungkin, yakni sekitar
3 orang atau maksimal 5 orang. Para pengurus ini nantinya akan menjadi wakil dari pada
pendiri dan pemilik modal dalam mengarahkan kebijakan BMT. Karena itu, pengurus
yang terbentuk berkewajiban untuk mencari dan memilih calon pengelola BMT.
Pengelola yang dipilih sedikitnya terdiri dari 3 orang yang bertugas untuk mengerahkan
Selain itu, pengurus juga bertugas mempersiapkan legalitas hukum untuk usaha
sebagai KSM dengan mengirim surat ke PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis usaha Kecil)
dan Koperasi dengan menghubungi Kepala Kantor Koperasi dan PPK dengan
menyatakan maksud untuk mendirikan koperasi. Bila legalitas hukum BMT telah
menghubungi Kantor PINBUK terdekat atau kantor Orsat atau Orwil ICMI terdekat dan
operasi bisnisnya.30
Dalam BMT dibedakan antara pendiri dan pengelola.Kalau pendiri adalah mereka
yang merintis pembentukan BMT, sedangkan pengelola adalah mereka yang bekerja
penuh untuk BMT. Para pengelola BMT mesti memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
5. Berasal dari sekitar BMT itu dan bersedia untuk bertempat tinggal di sekitar BMT.
Untuk tahap awal, pengelola BMT cukup dengan tiga orang pengelola, yang
3. Membuat pembukuan. 31
Dalam melaksanakan usahanya BMT, berpegang teguh pada prinsip utama sebagai
berikut:
etika bisnis yang dinamis, proaktif, progresif adil dan berakhlaq mulia. 32
30
A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, … hlm. 190
31
A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, … hlm. 190
6. Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi. Semua pengelola pada setiap tingkatan, pengurus serta anggota, dibangun
rasa kekeluargaan, sehingga akan tumbuh rasa saling melindungi dan menanggung.
7. Kebersamaan, yakni kesatuan pola piker, sikap dan cita-cita antar semua elemen
BMT. Antara pengelola dengan pengurus harus memiliki satu visi dan bersama-
8. Kemandirian, yakni mandiri diatas semua golongan politik. Mandiri berarti juga
tidak tergantung dengan dana-dana pinjaman dan bantuan tetapi senantiasa proaktif
9. Profesionalisme, yakni semangat kerja yang tinggi, yakni dilandasi dengan dasar
keimanan. Kerja yang tidak hanya berorientasi pada kehidupan dunia saja, tetapi
juga kenikmatan dan kepuasan rohani dan akhirat. Kerja keras dan cerdas yang
terus ditingkatkan (Skill) serta niat dan ghirah yang kuat (Attitude). Semua itu
pernah putus asa. Setelah mencapai suatu tahap, maka maju lagi ke tahap berikutnya
32
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press, 2004) hlm. 130
33
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, ....,hlm. 130
D. Ciri-Ciri dan Fungsi BMT
1. Ciri-Ciri BMT
Sebagai lembaga perekonomian ummat, baitul maal wat tamwil memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Bukan lembaga sosial, tetapi dapat dimanfaatkan untuk mengelola dana sosial seperti
b. Lembaga ekonomi ummat yang dibangun dari bawah secara swadaya yang
d. Berorientasi bisnis. 34
2. Fungsi BMT
dapat ditingkatkan utilitasnya, sehingga timbul unit surplus (pihak yang memiliki
BMT dapat menciptakan alat pembayaran yang sah yang mampu memberikan
3. Sumber Pendapatan
BMT dapat menciptakan lapangan kerja dan memberi pendapatan kepada para
pegawainya.
34
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari’ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), hlm. 64
4. Pemberi Informasi
profesional, salaam (selamat, damai, dan sejahtera) dan amanah sehingga semakin
utuh dan tangguh dalam berjuang dan berusaha (beribadah) menghadapi tantangan
global.
2. Mengorganisasi dan memobilisasi dan sehingga dana yang dimiliki oleh masyarakat
dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan di luar organisasi untuk kepentingan
rakyat banyak.
masyarakat banyak. 35
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah suatu lembaga ekonomi rakyat kecil yang
kegiatan ekonomi pengusaha kecil berdasarkan prinsip syariah dan perinsip koperasi.
35
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2015), hlm. 322
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan sebuah sarana pengelolaan dana dari ummat
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) hadir sebagai wahana transformasi ekonomi dari
para aghniya (pemilik uang) kepada dhu‟afa, pedagang kecil yang membutuhkan modal
usaha. BMT juga merupakan lembaga keuangan syari‟ah yang menerima dan
mendistribusikan dana islam yang berupa zakat, infaq, shadaqah, hibah dan wakaf yang
masyarakat untuk kegiatan usaha yang bersifat produktif dengan sistem bagi hasil.
BMT dibangun dengan basis keummatan, karena dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat. Solusi pemberdayaan usaha kecil dan menengah. Landasan hukum cukup
kuat (UU No.7/1992, UU No. 10/1998), menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan dan
jasa keuangan dalam skala kecil dan menengah. UU No. 10/1998, pasal 6, lembaga
syariah dengan menggunakan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing) secara dual
banking system. Dikatagorikan koperasi syariah, lembaga ekonomi yang berfungsi untuk
menarik, mengelola dan menyalurkan dana dari, oleh dan untuk masyarakat. Sisi yuridis
UU No.7/1992 tidak termasuk lembaga keuangan bank. Fungsi BMT tidak hanya profit
36
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari’ah,… hlm. 68
37
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari’ah,… hlm. 68
38
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari’ah, … hlm. 69
F. Produk Pembiayaan BMT
Sebagai bagian penting dari aktivitas BMT, kemampuan dalam menyalurkan dana
pembiayaan dapat dilihat dari kemampuan BMT untuk meraih dana sebanyak-banyaknya
serta kemampuan menyalurkan dana secara baik, sehingga tidak terjadi dua kondisiyang
Idle money, merupakan suatu kondisi dimana dana di BMT terlalu banyak yang
menganggur. Kondisi ini harus dihindari, karena semakin banyak dana yang mengendap,
maka biaya bagi hasil dananyaakan semakin tinggi. Juga jika kondisi ini tidak segera
diselesaikan, akan berdampak pada rendahnya tingkat bagi hasil bagi deposan. Bagi
deposan yang kritis, maka hal ini akan dapat mempengaruhi minatnya untuk menyimpan
dananya di BMT. 39
Illiquid, merupakan lawan dari liquid. Liquid artinya kemampuan BMT dalam
mengembalikan dana dalam jangka pendek. Yakni kemampuan BMT untuk menyediakan
dana yang cukup dalam memenuhi kebutuhan anggotanya yang akan mengambil simpanan
atau deposito yang sudah jatuh tempo. Pengambilan tabungan biasa dapat diprediksi
sebelumnya berdasarkan pengalaman dan pengaruh musim. Misalnya pada saat tahun
ajaran baru sekolah, menjelang hari raya atau saat akan membayar haji. Pada waktu itu
kas yang cukup.Sedangkan deposito, sangat mudah dikendalikan, karena memang jangka
39
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press, 2004), hlm. 165
40
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil,… hlm. 166
1. Pembiayaan investasi
goods) serta fasilitas-fasilitas lain yang erat hubungannya dengan hal tersebut.
Pembiayaan yang ditunjukan untuk pemenuhan, peningkatan produksi, dalam arti luas
menyangkut semua sektor ekonomi, perdagangan dalam arti yang luas maupun
penyediaan jasa.
1. Pembiayaan produktif
arti yang sangat luas seperti pemenuhan kebutuhan modal untuk meningkatkan volume
2. Pembiayaan konsumtif
yang digunakan sesaat maupun dalam jangka waktu yang relatif panjang.
diharamkan.41
Penyediaan kebutuhan modal kerja dapat diterapkan dalam berbagai kondisi dan
kebutuhan, karena memang produk BMT sangat banyak sehingga memungkinkan dapat
41
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil,… hlm. 166
memenuhi kebutuhan modal kerja meliputi: kebutuhan kas, pemenuhan bahan baku,
bahan setengah jadi (dalam proses) maupun kebutuhan bahan jadi atau bahan
perdagangan.
tidak terpengaruh.Karena sistem, sifat dan pemanfaatan tidak mempengaruhi jenis akad
dan tingkat pengembalian. Dengan cara ini, lembaga keuangan konvensional akan
kebutuhan dan rencana pemanfaatannya. Karena hal ini akan menentukan jenis akad.
anggota atau nasabah. Mereka harus melakukan analisis yang mendalam sehingga dapat
maupun investasi untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja maupun investasi. Atas
transaksi ini, BMT akan memperoleh sejumlah keuntungan. Karena sifatnya jual beli,
maka transaksi ini harus memenuhi syarat dan rukun jual beli.
Bagi BMT yang memiliki sektor riil, penyediaan barang modal dapat dipenuhi
secara langsung, namun bagi yang tidak memiliki sektor riil atau karena sektor riil yang
ada tidak mampu memenuhi kebutuhan, maka BMT dapat bekerja sama dengan suplier
42
MuhammadRidwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil,… hlm. 167
1. Anggota atau nasabah mengajukan secara rinci kebutuhan barang yang akan dibeli.
Rincian barang-barang tersebut dapat berupa jenis, merk, tahun pembuatan, warna,
ukuran bentuk sampai pada tempat pembelian. Semakin terinci akan semakin baik.
2. BMT bersama-sama anggota atau nasabah yang membutuhkan akan melihat dengan
3. BMT akan membeli barang tersebut kepada suplier, dengan harga pokok yang
4. BMT kemudian akan menjual kembali barang tersebut kepada anggota atau nasabah
disepakati.
5. Jika kondisi tidak memungkinkan bagi BMT untuk membeli terlebih dahulu barang
tersebut, maka BMT akan memberikan kuasa kepada anggota untuk membeli sendiri
43
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil,… hlm. 168
BAB III
1. Profil Perusahaan
Selayan.
Selayan
Pada akta pendirian Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Baitul Mal
Watamwil (BMT) Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan Kota Bukittinggi berdiri pada
tanggal 10 Desember 2010 tentang Kelompok Kerja Nagari Jorong Koto Selayan
Jorong di kota Bukittinggi sejarahnya ada jorong Mandiangin dan Jorong Koto Selayan.
44
Indera Budiman, Ketua BMT Lumbuang Nagari, Wawancara, Bukittinggi, senin 4 maret 2019.
1. Kelurahan Manggis Ganting
3. Kelurahan Garegeh
bagian dari kecamatan yang terdiri dari beberapa kelurahan, sementara di kab
Pengumpulan dana awal sebagai modal pada saat itu sebesar 600 juta (Enam
Ratus Juta Rupiah). Dana tersebut diperoleh dari Pemerintah Provinsi (pemrov) sebesar
300 juta, dan dari Pemerintahan Daerah (pemda) sebesar 300 juta.
Modal awal pendirian ini merupakan cikal bakal pendirian LKMS BMT
Lumbuang Nagari Koto Selayan sebagai lembaga keuangan berbasis syariah yang berada
dibawah naungan kecamatan. Peroperasiannya dimulai pada tahun 2010 sesuai dengan
lembaga dan usaha BMT secara POKUSMA (Kelompok Usaha Muamalah), yang maju
POKUSMA dan BMT yang maju dan berkembang, terpecaya, aman, nyaman, transparan
45
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, (Laporan,
IAIN Bukittinggi, 2018) hlm. 5
Moto BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan adalah “Karena
Slogan BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan adalah “ Dengan Bersama
LKMS BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan terdiri dari beberapa orang
pengurus yang menjalankan BMT secara keseluruhan ada pada manager dimana dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari mulai dari simpan pinjam maupun dalam bentuk
pembiayaan dilaksanakan oleh manager dengan dibantu teller dan pembukuan.di BMT
Lumbuang Nagari Koto Selayan ini aktivitas BMT hanya dilaksanakan oleh seorang
4. Jabatan dan Tugas Pokok Pejabat dan Pelaksanaan di BMT Lumbuang Nagari Koto
Selayan
a. Analisis Pembiayaan
kewajiban, wewenang dan tanggung jawab di kantor cabang pembantu syariah. Tugas
pokoknya adalah:
oleh nasabah atau masyarakat di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan.
diajukan nasabah
46
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan,… hlm. 6
3. Mempersiapkan data dan analisis yang berkaitan dengan penyusunan rencana kerja
yaitu:47
terutangnya oleh nasabah dan pejabat berwenang, penanda tangani kwitansi realisasi
5. Melakukan entri data dan transaksi kedalam aplikasi sehubungan dengan adanya
6. Memonitoring jatuh tempo angsuran pokok pembiayaan jatuh tempo masa berlaku
untuk menindaklanjutinya
47
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan,… hlm. 7
7. Mempersiapkan laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
c. Teller
pemimpin BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan.Dan juga teller tugasnya
memberikan pelayanan kepada setiap nasabah terutama dalam hal penerimaan atau
yang berkaitan dengan unit kerja kas dan teller.Kegiatan yang dilakukan berupa
5. Peran dan Fungsi LKMS BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan
LKMS BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan merupakan lembaga yang
dibentuk untuk membantu mensejahterakan taraf hidup anggota pada khususnya dan
masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dan juga menjadi gerakan ekonomi rakyat serta
Anggota yang diserahkan itu selain anggota yang ada dalam kawasan BMT
Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan yang hanya pada satu kejorongan yang memiliki
empat kelurahan, jadi diluar yang empat kelurahan ini belum bisa dijadikan anggota atau
kelompok dalam BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan ini. Fungsi pengelolaan
dan di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan yang sudah berhasil dilakukan
adalah pemecahan masalah usaha dan pengembangan usaha yang menjadikan BMT
48
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, … hlm. 9
49
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, … hlm. 11
Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan fasilisator masalah usaha dan pengembangan
usaha yang menjadikan fasilisator kemitraan usaha antara kelompok dengan pengusaha.
6. Jenis-Jenis Simpanan yang ada di LKMS BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto
Selayan
7. Produk yang ada di LKMS BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan
Dalam perjalanan setiap yang ada di BMT ini baik itu terkait dengan
menghimpun dana dari pada nasabah atau masyarakat maupun dalam hal penyaluran dana
yang ada di LKMD BMT Lumbuang Nagari Kepada para nasabah yang ingin melakukan
pembiayaan.
Kegiatan simpan pinjam ini dilakukan setiap hari kerja melalui dari jam 08:00
WIB yang dilaksanakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang menjadi
nasabah di BMT Lumbuang Nagari. Simpan pinjam yang ada hampir menyentuh
lapisan masyarakat dari anak SD maupun masyarakat umumnya dari ibu rumah tangga
di daerah Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Hal ini tidak terlepas dari mudahnya
sistem simpan pinjam yang ada di BMT Lumbuang Nagari disertai dengan pelayanan
yang ramah dan dekat dengan masyarakat yang ingin menabung berapapun yang dia
mau akan tetap dilayani dengan baik oleh pihak BMT dengan sistem yang sederhana
usaha calon anggota yang pembayarannya melalui angsuran. Murabahah dimaksud juga
jual beli yang dilakukan oleh para pihak yang akan berakad disertai dengan penyebutan
secara langsung keuntungan yang akan di dapat oleh pihak penjual yang kemudian
BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan.Hal ini dapat dilihat hampir setiap
ini.Kesederhanan dan mudahnya dimengerti akad ini merupakan salah satu faktor yang
membuat pihak BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan lebih sering
BMT Lumbuang Nagari Koto Selayan memakai akad Murabahah (jual beli).
Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu
ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan
Tingkat keuntungan ini bisa dalam bentuk lumpsum atau persentase tertentu dari
biaya perolehan. Pembayaran bisa dilakukan secara spot (tunai) atau bisa dilakukan di
kemudian hari yang disepakati bersama. Oleh karena itu, murabahah tidak dengan
secara umum dipahami oleh sebagian orang yang mengetahui murabahah hanya dalam
50
Indera Budiman, Ketua BMT Lumbuang Nagari,Wawancara, Bukittinggi, Senin 4 Maret 2019.
hubungannya dengan transaksi pembiayaan di perbankan syariah, tetapi tidak memahami
Fikih Islam. 51
Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi ada beberapa,
yaitu:
1. Pelaku akad, yaitu ba‟I (penjual) adalah pihak yang memiliki barang untuk dijual, dan
musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan membeli barang.
Murabahah pada awalnya merupakan konsep jual beli yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan pembiayaan. Namun demikian bentuk jual beli ini kemudian
digunakan oleh perbankan syariah dengan menambah beberapa konsep lain sehingga
Akan tetapi, validitas transaksi seperti ini tergantung pada beberapa syarat yang benar-
a. Murabahah merupakan salah satu bentuk jual beli ketika penjual secara eksplisit
menyatakan biaya perolehan barang yang akan dijualnya dan menjual kepada orang
c. Semua biaya yang dikeluarkan penjual dalam rangka memperoleh barang, seperti
biaya pengiriman, pajak, dan sebagainya dimasukkan ke dalam biaya perolehan untuk
menentukan harga agregat dan margin keuntungan didasarkan pada harga agregat ini.
51
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 81-82
52
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, … hlm. 12
Akan tetapi, pengeluaran yang timbul karena usaha, seperti gaji pegawai, sewa tempat
usaha, dan sebagainya tidak dapat dimasukkan kedalam harga untuk suatu transaksi.
tersebut.
paling utama adalah bahwa barang dagangan harus tetap dalam tanggungan bank selama
transaksi antara bank dan nasabah belum diselesaikan. Ciri pokok pembiayaan murabahah
murabahah adalah jual beli komoditas dengan harga tangguh yang termasuk margin
2. Sebagai bentuk jual beli, dan bukan bentuk pinjaman, pembiayaan murabahah harus
memenuhi semua syarat-syarat yang diperlukan untuk jual beli yang sah.
3. Murabahah tidak dapat digunakan sebagai bentuk pembiayaan, kecuali ketika nasabah
menginginkan uang untuk membeli kapas sebagai bahan baku pabrik pemisah biji
kapas (ginning), bank dapat menjual kapas kepada nasabah dalam bentuk (pembiayaan)
murabahah. Akan tetapi, ketika dana diperlukan untuk tujuan-tujuan lain, seperti
membayar komoditas yang sudah dibeli, membayar rekening listrik, air, atau lainnya,
53
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, … hlm. 13
digunakan karena murabahah mensyaratkan jual beli riil dari suatu komoditas, dan
nasabahnya.
atau konstruktif, dalam arti bahwa risiko yang mungkin terjadi pada komoditas tersebut
6. Cara terbaik untuk ber murabahah yang sesuai syari‟ah adalah bahwa pemberi
komoditas melalui orang ketiga sebagai agennya sebelum menjual kepada nasabah.
sebagai agen untuk membeli komoditas atas nama pemberi pembiayaan. Dalam kasus
Penguasaan atas komoditas/barang oleh nasabah pada keadaan pertama adalah dalam
kapasitasnya sebagai agen dari pemberi pembiayaan. Dalam kapasitas ini, nasabah
54
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, … hlm. 14
7. Jual beli tidak dapat berlangsung kecuali komoditas/barang telah dikuasai oleh penjual,
tetapi penjual dapat berjanji untuk menjual meskipun barang belum berada dalam
financing) selain untuk tujuan nasabah memperoleh dana guna membeli barang/komoditas
yang diperlukannya. Demikian ditegaskan oleh Maulana Taqi Usmani. Apabila untuk
tujuan lain selain untuk membeli barang/komoditas, murabahah tidak boleh digunakan.
Misalnya apabila nasabah memerlukan dana untuk membeli kapas untuk bahan baku
pabrik tenunnya, bank dapat menjual kapas tersebut berdasarkan murabahah. Apabila dana
barang/komoditas yang sebelumnya telah dibelinya (yaitu untuk refinancing dana milik
nasabah yang telah digunakan untuk membeli barang/komoditas tersebut), atau untuk
membayar tagihan rekening listrik atau untuk membayar gaji pegawainya, murabahah
tidak dapat digunakan karena murabahah mensyaratkan jual beli komoditas secara nyata
Murabahah sebagai salah satu cara yang ditempuh dalam rangka menyalurkan dana
55
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah,…hlm. 84-86
56
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya, (Jakarta:
Kencana, 2014). hlm. 205
a. Murabahah
usaha calon anggota yang pembayarannya melalui angsuran. Murabahah dimaksud juga
jual beli yang dilakukan oleh para pihak yang akan berakad disertai dengan penyebutan
secara langsung keuntungan yang akan di dapat oleh pihak penjual yang kemudian
Akad murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
Pendapatan yang paling afdhal adalah hasil karya tangan seseorang dan jual
BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan. Hal ini dapat dilihat hampir setiap
Keserderhanaan idan mudahnya dimengerti akad merupakan salah satu faktor yang
membuat pihak BMT Lumbuang Nagari lebih sering menggunakan akad ini dalam
salah satu bentuk penyaluran dana untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk
margin.
2. Bagi Nasabah
57
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya, (Jakarta:
Kencana, 2014). hlm. 205
58
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, … hlm. 17
Nasabah menerima fasilitas adalah merupakan salah satu cara untuk
mengangsur pembayaran dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama
masa perjanjian.
pembiayaan yang diberikan oleh BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan kepada
1. Pemohon
a. Telah masuk sebagai anggota/calon yang ada dalam kawasan BMT yang hanya pada
satu kejorongan yang memiliki 4 kelurahan saja. Orang luar belum bisa dijadikan
anggota. Karena yang yang dijadikan anggota masyarakat yang ada dalam 4
2. Pemohon
persyaratan:
1. Foto copy KTP/SIM permohonan dan suami atau saudara alamat yang ada di
b. Setelah itu calon anggota atau nasabah meminta tanda tangan Niniak Mamak,
Niniak Mamak Kepala Waris, Kelurahan dan Ketua RW yang bersangkutan yang
mengetahui dalam perjanjian akad dimana apabila terjadi pembiayaan macet maka
akan berurusan dengan yang mengetahui di atas tersebut ini dilakukan sebagai
3. Bagian Pembiayaan
5. Apabila disetujui maka BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan memanggil
6. Setelah disepakati besarnya pembiayaan, angsuran, bagi hasil dan jangka waktu
59
Winda Ramadhona, dkk, Laporan Magang di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, … hlm. 18
7. BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan dan pihak pengusaha mikro anggota
memberikan bagi hasil atau margin sesuai kesepakatan yang telah dibuat.60
Koperasi.BMT merupakan bentuk Badan usaha yang berbadan hukum Koperasi sehingga
BMT sama-sama berdiri bawah naungan koperasi, namun secara operasional BMT
dijalankan berdasarkan prinsip Syari‟ah, hal inilah yang membedakan BMT dengan
koperasi. 61
dilakukan dengan menggunkan sumber daya, termasuk dana atau modal dari masyarakat
setempat itu sendiri, 62 dan cara fungsional BMT sebagai Koperasi Syari‟ah memiliki peran
dan fungsi yang penting yaitu: Sebagai menejer Investasi, Sebagai Investor dan Fungsi
sosial dimana Fungsi sosial ini juga memiliki arti bahwa BMT harus memberikan
pelayanan baik kepada anggota maupun masyarakat dhu‟afa. Begitupun bila ada anggota
yang membutuhkan pinjaman darurat maka BMT harus memberikan pinjaman kebajikan
yang disebut Qord Hasan.Fungsi sosial inilah yang membedakan BMT dengan Koperasi
konvesional lainnya.
60
Indera Budiman, Ketua BMT Lumbuang Nagari,Wawancara,Bukittinggi Senin 4 Maret 2019.
61
Nur S Bukhori, Koperasi Syari’ah Teori dan Praktik, (Tanggerang Selatan: Pustaka Aufa Media, 2012),
hlm. 3
62
Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm.
82
Secara implementatif, keberadaan BMT saat ini sudah banyak dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Berbagai produk yang ditawarkan baik produk jasa maupun
keuangan dengan model akad yang bervarian dan dapat dipilih sesuai kebutuhan
masyarakat, menjadikan BMT sebagai lembaga keuangan yang mampu bersaing dengan
berbeda dengan Koperasi. Aktivitas BMT justru sejajar dengan aktivitas yang dilakukan
perbankan syari‟ah bahkan produk-produk yang ditawarkan oleh BMT jauh lebih
bagi BMT dirasa belum dapat memenuhi aspek kepastian bahkan kemanfaatan hukum
bagi aktifitas BMT. Faktanya aturan hukum bagi aktivitas BMT masih berpayung pada
UU Koperasi.
Sebagai akibat dari prinsip Rechtstaats, maka segala aktifitas yang dilakukan
harus berdasarkan atas hukum yang sah dan berlaku di Negara Indonesia.Oleh karenanya
legislasi aturan hukum bagi BMT harus segera dibentuk, mengingat pertumbuhan dan
aktivitas yang dilakukan memiliki kepastian hukum sebagaimana perbankan syari‟ah yang
memiliki aturan hukum tersendiriyang berbeda dengan aturan hukum bagi perbankan
konvensional. 63
dihimpun dalam suatu kitab undang-undang yang memuat secara jelas tujuan
diciptakannya hukum. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui secara
jelas, memahami dan menaati aturan hukum tersebut.Tentunya perumusan tujuan tersebut
63
Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam,… hlm. 14-15
merupakan tujuan yang diinginkan oleh seluruh masyarakat sebagai dasar sosiologis
aspirasi pelaku koperasi syari‟ah dalam hal ini BMT menjadi sangat penting, sebab untuk
memahami dan menaatinya hukum harus dibentuk atas dasar keinginan dan kebutuhan
masyarakat dalam hal ini adalah pelaku koperasi syariah yaitu BMT. 64
prinsip syari‟ah, tentu lahirnya koperasi syari‟ah ini juga dipengaruhi oleh keberadaan
koperasi konvensional. Koperasi syari‟ah lahir diawali oleh gerakan ekonomi Islam yang
kemudian melahirkan BMT (Baitul Maal wa Tanwil) yang pada tahun 1922 ternyata
mampu memberi warna bagi kalangan akar rumput yaitu pengusaha mikro. Oleh
karenanya BMT disebut sebagai koperasi syari‟ah maka konsekuensinya BMT harus
dengan koperasi sangat berbeda dimana perbedaannya dapat terlihat dari prinsip syari‟ah
yang dijalakan.
Sebagai badan hukum koperasi artinya bahwa BMT merupakan subyek hukum
yang difiksikan seperti manusia sebagai subyek hukum sehingga BMT memiliki hak dan
kewajiban sama sebagai subyek hukum dengan manusia demikian gambaran dari teori
Dalam perkembangan BMT tentunya tidak lepas dari kendala, walaupun tidak
berlaku sepenuhnya kendala ini di suatu BMT. Kendala itu sebagai berikut:
64
Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Citra Aditya Bhakti, 2004), hlm.
85
2. Walaupun keberadaan BMT cukup dikenal tetapi masih banyak masyarakat yang
4. BMT cenderung menghadapi BMT lain sebagai lawan yang harus dikalahkan, bukan
5. Dalam kegiatan rutin BMT cenderung mengarahkan pengelola untuk lebih berorientasi
7. BMT lebih cenderung menjadi baitul tamwil dari pada baitul maal
Kekurangan dari BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto selayan yaitu tidak
memiliki badan hukum yang bertujuan agar BMT Lumbuang Nagari mempunyai
identitas untuk berdiri dibawah naungan suatu lembaga, kemudian tidak adanya
jaminan yang dilakukan oleh pihak BMT Lumbuang nagari, sehingga apabila nasabah
tidak membayar pinjaman, tidak ada jaminan yang bisa digunakan untuk melunasi
pinjaman nasabah.
pihak BMT Lumbuang Nagari selalu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,
Lumbuang Nagari juga tidak pernah mempersulit nasabah dalam melakukan transaksi
65
Nur S Bukhori, Koperasi Syari’ah Teori dan Praktik, (Tanggerang Selatan: Pustaka Aufa Media, 2012),
kepada pihak BMT, dan BMT Lumbuang Nagari juga mengutamakan prinsip prinsip
hukum Islam dalam melakukan operasional BMT tanpa ada sesuatu yang melenceng.
Menurut Indera Budiman selaku ketua BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto
Selayan, ada BMT Lumbuang Nagari Koto Selayan yang berdiri pada tanggal 10
Desember 2010 dan sampai sekarang belum juga mempunyai badan hukum. Oleh
tetapi pihak BMT Lumbuang Nagari sudah pernah melakukan pengurusan badan hukum
tidak berjalan dengan baik karena disebabkan oleh gangguan jaringan internet yang
digunakan mengalami kerusakan. Pihak BMT pun menyebutkan bahwa persyaratan yang
diajukan untuk memperoleh badan hukum sudah memenuhi persyaratan sesuai yang
diminta, hanya saja yang menjadi kendala adalah jaringan internet yang terus tidak bisa
digunakan. Oleh karenanya pihak BMT mengaku sudah tidak ingin mengurus badan
Menurut Fauzan sekalu pengurus BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan,
juga mengatakan hal yang sama seperti yang dikemukakan oleh pak Indera Budiman.
Bahwasannya BMT Lumbuang Nagari sudah pernah mencoba untuk mengurus badan
menurutnya tidak ada persyaratan yang kurang, semuanya memenuhi syarat untuk
terdaftarnya badan hukum BMT Lumbuang Nagari, hanya saja yang menjadi kendalanya
adalah susahnya jaringan yang digunakan untuk mengakses proses pembuatan badan
hukum. Fauzan juga mengatakan bahwa bukan hanya sekali dua kali pihak BMT
Lumbuang Nagari mencoba untuk mengurus badan hukum, namun sudah berkali kali, dan
hal itu terus berulang rulang. Tidak diketahui apa penyebabnya jaringan selalu tidak bisa
66
Indera Budiman, Ketua BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi, Kamis, 9 mei
2019.
terakses. Hal itu menyebabkan sampai sekarang BMT Lumbuang Nagari belum juga
Menurut salah satu nasabah yang bernama Agusmon, ketika ditanyakan soal
badan hukum BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto selayan, dia mengaku tidak
mengetahuinya, dan dia juga tidak paham mengenai badan hukum. Dia hanya
melakukan transaksi kepada pihak BMT sebagaimana semestinya yang dilakukan oleh
Salah satu nasabah juga yang bernama Thalibudin, juga tidak mengetahui soal
badan hukum yang ada di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan. Dia juga
menurutnya bagus dan jarak rumahnya ke BMT Lumbuang Nagari tidak terlalu jauh. 69
lembaga seperti BMT. Karena apabila badan hukum sudah diberlakukan, proses
transaksi akan berjalan dengan baik dan lancar. Namun jika badan hukum tidak
yang terjadi dalam proses pinjam meminjam uang yang dilakukan nasabah kepada
pihak BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan. Hal ini menyebabkan kerugian
yang dialami oleh BMT Lumbuang Nagari karena banyaknya nasabah yang tidak
membayar pinjaman. Jika hal ini terus menerus terjadi, tidak menutup kemungkinan
70
BMT Lumbuang Nagari akan mengalami kemunduran.
67
Fauzan, Pengurus BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi, kamis, 9 Mei 2019.
68
Agusmon, Nasabah BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi, Selasa, 2 Juli
2019.
69
Thalibudin, Nasabah BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi, Selasa, 2 Juli
2019.
70
Indera Budiman, Ketua BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi, Kamis, 9 Mei
2019.
Menurut analisis penulis, Badan hukum bagi suatu lembaga itu merupakan hal
yang penting. Karena layak atau tidaknya suatu lembaga itu berdiri dilihat dari
kekuatan hukumnya. Hal ini merupakan peranan penting untuk seandainya terjadi
sesuatu permasalahan. Dengan adanya badan hukum suatu lembaga bisa mempunyai
Sebagai lembaga yang tidak memiliki badan hukum, BMT Lumbuang Nagari
yang didirikan pada tanggal 10 Desember 2010 dan sampai sekarang, pastinya BMT
Lumbuang Nagari memiliki banyak pesaing dalam menjalankan bisnis yang sama.
Persaingan yang timbul tersebut harus dilakukan cara bagaimana BMT Lumbuang Nagari
yaitu:
usaha-usaha mikro dan kecil (di bawah Rp.50.000.000) pada nasabah yang
bank.
kegiatan ini akan membantu meningkatkan modal sosial yang diperlukan guna
71
Indera Budiman, Ketua BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi, Kamis, 9 Mei
2019.
3. Departemen koperasi seharusnya memprakasai kegiatan-kegiatan merancang dan
masalah melalui cara-cara yang kreatif dan inovatif msih lemah. Kami mengusulkan
agar departemen sosial dan dinas sosial mempertimbangkan penerbitan sebuah buku
usaha-usaha sosial.
memuat keterangan mengenai BMT-BMT terkemuka. Versi elektronik (web site) juga
tersebut. Karena tidak semua BMT berhasil, kalangan BMT tidak mempunyai dana
6. Departemen koperasi seharusnya memperjuangkan peran yang lebih besar bagi usaha-
8. BMT seharusnya memanfaatkan pengetahuan lokal dan modal sosial untuk memperluas
bisnisnya.
72
Diki Hertanto, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya (Konsep umum dan Syari’ah), (Yogyakarta:
Asswaja Presindo, 2012), hlm. 197
Indera Budiman selaku ketua BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan,
mengatakan ada beberapa hal yang dilakukan oleh pihak BMT agar BMT tetap eksis
terutama dikalangan masyarakat. Salah satunya adalah dengan cara pelayanan yang baik
yang mereka berikan kepada masyarakat. Misalnya seperti kepada nasabah yang ingin
meminjam uang kepada pihak BMT, pihak BMT tidak memberatkan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh masyarakat agar terjadinya transaksi pinjam meminjam. Pihak BMT
juga tidak meminta jaminan kepada nasabah berapapun jumlah uang yang dipinjam oleh
nasabah. Hanya saja mereka menggunakan surat pernyataan yang ditanda tangani oleh
pihak yang meminjam, pihak BMT, dan ninik mamak. BMT Lumbuang Nagari juga
dilakukan oleh pihak BMT yaitu apabila nasabah tidak membayar, pihak BMT dengan
Bahkan tidak jarang pihak BMT mengalami kesulitan dalam meminta uang kepada
nasabah.Namun hal itu dilakukan pihak BMT dengan ikhlas dan sabar. Pihak BMT pun
masyarakat merasa lebih mudah dan nyaman dalam melakukan transaksi kepada BMT
Fauzan, pengurus BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan juga mengatakan
hal yang paling utam dilakukan oleh BMT agar tetap eksis terutama dikalangan
masyarakat yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang baik. Apalagi nasbah-nasabah
memperhatikan pelayanan suatu lembaga. Jika pelayanannya baik maka masyarakat pun
tidak merasa keberatan untuk melakukan transaksi kepada pihak BMT. Juga masyarakat
73
Indera Budiman, Ketua BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, wawancara Pribadi, Kamis, 9 Mei
2019.
kalangan bawah tidak merasa terasingi, karena BMT Lumbuang Nagari memperlakukan
nasabahnya semua dengan sama, tidak ada membeda-bedakan nasabah dari kalangan atas,
menengah, atau bawah. Selain itu juga, BMT Lumbuang Nagari tidak mempersulit
nasabah dalam melakukan transaksi, sehingga nasabah merasakan kenyamanan. Selain itu
yang dilakukan BMT Lumbuang Nagari agar tetap eksis yaitu dengan tidak sedikitpun
merubah aturan-aturan syari‟ah yang berlaku di BMT nya. Karena menurutnya, hal itu
sangat penting untuk keberkahan dan kelancaran BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto
Selayan. 74
Agusmon, salah satu nasabah BMT Lumbuang Nagari juga mengatakan bahwa
pelayanan di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, menurutnya sangat baik. Dia
merasa tidak dipersulit dengan banyaknya persyaratan agar dapat melakukan transaksi.
Agusmon mengatakan bahwa pihak BMT juga menjelaskan kepada setiap nasabah
dan paham. 75
Thalibudin, salah satu nasabah BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan,
juga mengatakan hal yang sama. Bahwa menurutnya pelayanan BMT baik dan persyaratan
yang harus ditempun untuk melakukan transaksi tidak serumit yang dibayangkan. BMT
Lumbuang Nagari juga tidak meminta jaminan, hanya saja menggunakan surat yang berisi
tanda tangan kedua belah pihak yang bertransaksi dan tanda tangan ninik mamak. 76
Menurut analisis penulis, apa yang dilakukan oleh BMT Lumbuang Nagari sudah
sesuai dengan ajaran islam. Yaitu BMT Lumbuang Nagari memakai sistem tolong
74
Fauzan, Pengurus BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi, Kamis, 9 Mei 2019.
75
Agusmon, Nasabah BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi,Selasa, 2 Juli
2019.
76
Thalibudin, Nasabah BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, Wawancara Pribadi, Selasa, 2 Juli
2019.
menolong dengan tidak mempersulit pihak nasabah. Hal ini dinyatakan dalam Al-Quran
Artinya: "Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw.
bersabda: ” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak
boleh menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan
saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu
kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa
kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim,
maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat ” . ( HR Bukhari )
Sebagai lembaga keuangan mikro, BMT mampu menghasilkan nilai sosial dan
motif sosial dan motif keuntungan. Motif sosial bermakna upaya meningkatkan taraf hidup
dan peningkatan daya saing BMT. Konsep yang paling utama dari BMT adalah jaminan
sosial melalui pengelolaan dana Baitul Maal. Jaminan sosial ini dapat berupa insentif
Suatu organisasi seperti Baitul Maal Wat Tamwil dapat meningkatkan strategi
pengembangan dengan cara mencari kesesuaian antara kekuatan internal dan kekuatan
eksternal suatu organisasi. Dari hasil tersebut timbul suatu analisis SWOT yaitu bertujuan
agar organisasi dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, agar
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman suatu organisasi kedepannya
1. Peningkatan SDM
6. Peningkatan kerja sama antarlembaga BMT dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya.
yang mereka lakukan untuk dapat bersaing dengan BMT lainnya yaitu, adanya produk
Produk yang ada di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan yaitu dalam
perjalanan setiap yang ada di BMT ini baik itu terkait dengan menghimpun dana dari pada
nasabah atau masyarakat maupun dalam hal penyaluran dana yang ada di BMT Lumbuang
Kegiatan simpan pinjam ini dilakukan setiap hari kerja melalui dari jam 08.00
WIB yang dilaksanakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang menjadi
nasabah di BMT Lumbuang Nagari. Simpan pinjam yang ada hampir menyentuh
lapisan masyarakat dari anak SD maupun masyarakat umumnya dari ibu rumah tangga
77
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.2006)
di daerah kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Hal ini tidak lepas dari mudahnya
sistem simpan pinjam yang ada di BMT Lumbuang Nagari disertai dengan pelayanan
yang ramah dan dekat dengan masyarakat yang ingin menabung berapapun yang dia
mau akan tetap dilayani dengan baik oleh pihak BMT dengan sistem yang sederhana
2. Pembiayaan Murabahah
juga jual beli yang dilakukan oleh para pihak yang akan berakad disertai dengan
penyebutan secara langsung keuntungan yang akan di dapat oleh pihak penjual yang
BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan. Hal ini dapat dilihat hampir setiap
Kesederhanaan dan mudahnya dimengerti akad ini merupakan salah satu faktor yang
membuat pihak BMT Lumbuang Nagari lebih sering menggunakan akad ini dalam
Terlepas dari produk yang ditawarkan BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto
Selayan agar dapat bersaing dari BMT yang lain adalah, BMT Lumbuang nagari
Karena menurut mereka hal itu akan membuat BMT Lumbuang Nagari berjalan sesuai
78
Indera Budiman, Ketua BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan, wawancara Pribadi, Kamis, 9 Mei
2019.
Menurut analisis penulis, langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh BMT
Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan sudah sesuai dengan prinsip syariah dan fiqh
muamalah. Seperti simpan pinjam, yang dalam bahasa fiqh muamalahnya adalah qard.
BMT Lumbuang Nagari memakai akad qard dalam penawaran produknya. Qard adalah
suatu akad pinjaman (penyaluran dana) kepada nasabah dengan ketentuan bahwa
Dasar Hukum qard dalam Al-Quran terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat: 245
Artinya:
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada allah pinjaman yang baik (menafkahkan
harta di jalan allah), maka allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan
lipat ganda yang banyak.” (Q.S Al-Baqarah :245)
ِضا ِع ْفُّ نَكُ ْى َوََ ْغف ِْس نَكُ ْى َوّللاَ شَكور َحلِيم َ َّ إِ ٌْ ت ُ ْق ِسضُىا
َ ّللا قَ ْسضا َح
َ َُ سُا
Artinya:
“Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah
melipatgandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah
Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun”
Kemudian BMT Lumbuang Nagari juga memakai akad Murabahah dalam penawaran
produknya. Murabahah yaitu perjanjian jual beli antara Bank dengan Nasabah. Bank syari‟ah
membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang
79
https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qardh, diakses pada tanggal 21 agustus 2019, jam 11:34
bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan magin keuntungan yang disepakati
antara Bank syariah dan nasabah. 80
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.
Artinya:
“Dari Suhaib Ar Rumi r.a., bahwa Rasulullah Saw bersabda “Tiga hal yang didalamnya
terdapat keberkatan: jual-beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur
gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah)81
80
Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 81
81
A. Hasan, Bulughul Maraam, Bangil : CV. Pustaka Tamaam, 1991, hlm. 496
Laporan Pembiayaan BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan Tahun 2017-2019.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang sudah penulis jelaskan dalam skripsi ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Upaya yang dilakukan BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan agar tetap eksis
yaitu, ada beberapa hal yang dilakukan oleh pihak BMT agar BMT tetap eksis teritama
a. BMT Lumbuag Nagari Jorong Koto Selayan selalu memberikan pelayanan terbaik
untuk masyarakat.
b. BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto selayan tidak pernah meminta jaminan kepada
c. dan BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan tidak mempersulit masyarakat
2. Langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto
Selayan agar dapat bersaing dengan BMT lainnya yaitu adanya produk yang mereka
b. Pembiayaan Murabahah
B. Saran
Demikianlah skripsi ini penulis susun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
oleh nasabah yang utama dan pihak BMT apabila terjadi suatu permasalahan karena
2) Untuk masyarakat penulis menyarakan agar setiap bertransaksi melihat kualitas dari
suatu lembaga tersebut. karena itu sangat penting bagi keamanan dan kenyamanan
dalam bertransaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Bukhori Nur S, 2012, Koperasi Syari‟ah Teori dan Praktik, Tanggerang Selatan: Pustaka
Aufa Media.
Euis Amalia, 2009, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
HamidAbdul danRodoni Ahmad, 2008, Lembaga Keuangan Syari‟ah, Jakarta: Zikrul Hakim.
Hertanto Diki, 2012, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya (Konsep umum dan Syari‟ah),
Yogyakarta: Asswaja Presindo.
MuhammadKadir Abdul, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum,Jakarta: PT. Citra Aditya
Bhakti.
Rangkuti Freddy, 2006, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Rodoni, Ahmad dan Abdul Hamid. 2008. LembagakeuanganSyariah. Jakarta: Zikrul Hakim.
Ascarya, 2008, Akad Dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
http://kbbi.web.id/ancam.html. diaksespadatanggal 1 maret 2019 pada jam 8:00
Pertanyaan : Akad apa sajakah yang dipakai dalam BMT Lumbuang Nagari ?
Jawaban : Ada dua akad yang digunakan yaitu akad simpan pinjam dan Murabahah.
simpan pinjam yang ada hampir menyentuh lapisan masyarakat dari anak SD
maupun masyarakat umumnya dari ibu rumah tangga di daerah Kecamatan
Mandiangin Koto Selayan. Masyarakat yang mau menabung berapapun tetap
dilayani dengan baik oleh pihak BMT dengan sistem yang sederhana dan
mudah dimengerti oleh masyarakat.Sedangkan Murabahah yaitu pembiayaan
untuk memberi kebutuhan saran Usaha calon anggota yang pembayarannya
melalui angsuran.Murabahah merupakan produk pembiayaan yang paling
sering di lakukan di BMT Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan.
Pertanyaan : Jika terjadi permasalahan antara Nasabah dan pihak BMT, Bagaimanakah
pihak BMT menyelesaikan masalah tersebut ?
Jawaban : Karena BMT Lumbuang Nagari memakai sistem kekeluargaan, maka apabila
terjadi permasalahan atau perselisihan antara Nasabah dan pihak BMT, pihak
BMT akan menyelesaikannya melalui kekeluargaan. Seperti mencari jalan
keluar bersama atas permasalahan tersebut.dan pihak BMT pun selalu
menyelesaikan masalah dengan baik. Sehingga tidak ada pihak yang tersakiti.
Pertanyaan : Apakah upaya yang dilakukan BMT Lumbuang Nagari agar mendapatkan
badan hukum ?
Jawaban : BMT Lumbuang Nagari sudah pernah melakukan upaya agar BMT
Lumbuang Nagari memiliki badan hukum. Tidak hanya sekali, namun pihak
BMT sudah melakukannya beberapa kali. Hanya saja masalahnya tetap sama,
yaitu internet untuk mengakses data tersebut selalu gangguan. Pihak BMT pun
sudah mempersiapkan semua persyaratan yang diminta, tidak ada yang
kurang.
Pertanyaan : Apakah ada kendala yang dihadapi pihak BMT Lumbuang Nagari dalam
mendapatkan badan hukum ?
Jawaban : Tidak ada kendala sama sekali, semua persyaratan telah kami penuhi tanpa
kurang apapun. hanya saja untuk mengakses data mengalami gangguan
jaringan
Pertanyaan : Apa yang dilakukan oleh BMT Lumbuang Nagari agar BMT tetap eksis ?
Jawaban : Ada beberapa upaya yang dilakukan BMT Lumbuang Nagari agar tetap eksis
terutama dikalangan masyarakat. salah satunya adalah dengan cara pelayanan
yang baik yang mereka berikan kepada masyarakat. Misalnya seperti kepada
nasabah yang ingin meminjam uang kepada pihak BMT, pihak BMT tidak
memberatkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat.pihak BMT
Lumbuang Nagari juga tidak meminta jaminan berapapun jumlah pinjaman
nasabah. Pihak BMT hanya memberikan surat keterangan peminjaman yang
ditanda tangani oleh pihak BMT, Nasabah, dan ninik mamak.
Pertanyaan : Bagaimanakah sistem kerja BMT Lumbuang Nagari ?
Jawaban : Sistem kerja BMT Lumbuang Nagari yaitu ada analisis pembiayaan. Analisis
pembiayaan adalah petugas pelaksana yang bertanggung jawab langsung
kepada pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok, tugas-tugas
tambahan kewajiban, wewenang dan tanggung jawab dikantor cabang
pembantu syariah.Kemudian petugas administrasi pembiayaan, yaitu petugas
pelaksana yang bertanggung jawab langsung kepada pemimpin dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.dan terakhir adalah Teller, yaitu petugas
pelaksana yang bertanggung jawab langsung kepada pemimpin BMT
Lumbuang Nagari Jorong Koto Selayan. dan juga teller tugasnya memberi
pelayanan kepada nasabah.
Pertanyaan : Apakah yang bapak ketahui tentang BMT, Khususnya BMT Lumbuang
Nagari ?
Jawaban : Setau saya, BMT hampir sama seperti Bank yang dimana kita bisa
meminjam uang untuk modal usaha ataupun untuk menabung. Hanya saja
sepengetahuan saya, BMT ini memakai aturan hukum Islam dan sesuai dengan
Syariah agama.
Pertanyaan : Bagaimana Pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT Lumbuang Nagari,
sepengetahuan bapak yang pernah menjadi salah satu nasabahnya ?
Jawaban : Pelayanan yang diberikan menurut pribadi saya, sangat baik. Pihak BMT
memberikan penjelasan kepada saya, sehingga saya paham bagaimana
prosedur yang akan saya jalani, dan pihak BMT Lumbuang Nagari pun tidak
sama sekali mepersulit transaksi saya.
Pertanyaan : Apakah bapak mengetahui tentang badan hukum BMT Lumbuang Nagari ?
Jawaban : Kalau masalah badan hukum, saya tidak mengetahui sama sekali tentang hal
itu. Yang saya tau BMT Lumbuang Nagari beroperasi dengan baik.
Pertanyaan : Dalam melakukan peminjaman terhadap BMT Lumbuang Nagari, apakah
bapak pernah mengalami penunggakan ?
Jawaban : Alhamdulillah saya tidak pernah menunggak. Saya selalu mengusahakan
untuk bayar tepat waktu. Walaupun kadang telat beberapa hari.Tetapi setau
saya, BMT Lumbuang Nagari tidak pernah meminta tambahan pinjaman
walaupun kita nunggak untuk membayarnya.
Pertanyaan : Apa pesan yang bisa bapak sampaikan kepada BMT Lumbuang Nagari ?
Jawaban : Saya berharap, BMT Lumbuang Nagari tetap mempertahankan prosedur
yang berlaku sesuai Syariah islam. karena itu sangat membantu buat
masyarakat yang berada disekitarnya. Apalagi masyarakat golongan menengah
kebawah, yang sangat membutuhkan BMT.
NIM : 1215.016
Agama : Islam
Email : Silviadwiyanalubis11@gmail.com
ORANG TUA
Ayah : Adlan Lubis
Ibu : Armida
Alamat : Ujung Gading Pasaman Barat
PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar Negeri 01 Karang Bundar 2003-2009
2. Sekolah Menegah Pertama 01 Karang Baru 2009-2012
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 02 Percontohan Karang Baru 2012-
2015
4. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukitinggi, Fakultas Syariah,
Jurusan Hukum Keluarga Islam, tahun 2015-2019